• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman Guru Keluarga Kekal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Pedoman Guru Keluarga Kekal"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Buku Pedoman Guru Keluarga Kekal

Religi 200

Diterbitkan oleh

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah

(4)

Komentar dan koreksi diapresiasi. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke: Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services

50 E. North Temple St., Floor 8 Salt Lake City, Utah 84150-0008

USA

Email: ces-manuals@ldschurch.org

Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda. Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.

© 2015, 2016 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dicetak di Amerika Serikat Versi 2, 5/16

Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14 Persetujuan penerjemahan: 8/14

Terjemahan dari The Eternal Family Teacher Manual Bahasa Indonesia

(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Daftar Isi

Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Keluarga Kekal (Religi 200) . . . . v

Tampilnya “Keluarga: Maklumat kepada Dunia.” . . . . 1

Para Nabi dan Rasul dengan Sungguh-Sungguh Memaklumkan . . . . 6

Potensi Ilahi Kita . . . 11

Keluarga dan Rencana Besar Kebahagiaan . . . 17

Kondisi Kefanaan . . . 22

Keluarga Adalah Inti dalam Rencana Bapa Surgawi . . . 27

Pernikahan Antara Seorang Pria dan Seorang Wanita Ditetapkan Oleh Allah. . . . 32

Gender dan Identitas Kekal . . . 37

Peranan Ilahi dan Tanggung Jawab Pria . . . 43

Peranan Ilahi dan Tanggung Jawab Wanita . . . 50

Mempersiapkan Diri untuk Pernikahan Kekal . . . 55

Tata Cara dan Perjanjian Bait Suci . . . 60

Meningkatkan Peribadatan Bait Suci . . . 66

Menjadi Penyelamat di Gunung Sion . . . 71

Pernikahan Kekal . . . 76

Kuasa Sakral Prokreasi . . . 82

Perintah untuk Memenuhi Beranak Cucu dan Memenuhi Bumi . . . 88

Memelihara Hubungan Pernikahan . . . 93

Membangun Kehidupan dan Rumah Tangga yang Berpusat pada Kristus . 98 Menjaga Iman dan Kesaksian . . . 103

Membesarkan Anak-Anak dalam Kasih dan Kesalehan . . . 108

Menciptakan Keluarga yang Berhasil . . . 114

Menyediakan bagi Kebutuhan Duniawi . . . 120

Anggota Gereja Dewasa Lajang . . . 125

Menjalankan Iman dalam Keadaan-Keadaan Sulit Keluarga . . . 130

Bertanggung Jawab di Hadapan Allah . . . 136

Peringatan Kenabian Perihal Keluarga . . . 141

(6)
(7)

Pendahuluan untuk Buku

Pedoman Guru Keluarga

Kekal (Religi 200)

Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?

Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, adalah penting untuk memahami Sasaran Seminari dan Institut Religi:

“Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga” (Gospel Teaching and Learning: A Handbook for Teachers and

Leaders in Seminaries and Institutes of Religion [Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi] [2012], x).

Anda dapat mencapai tujuan ini dengan secara tekun menjalankan Injil, secara efektif mengajarkan Injil kepada siswa Anda, dan secara tepat mengelola kelas atau program Anda. Sewaktu Anda bersiap dan mengajarkan Injil dengan cara-cara ini, Anda akan memenuhi syarat bagi pengaruh dari Roh Kudus (lihat A&P 42:14). Merupakan kesempatan Anda untuk membantu siswa belajar dengan Roh sehingga mereka dapat memperkuat iman mereka dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat menolong siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan ajaran-ajaran dan asas-asas signifikan dari Injil Yesus Kristus.

Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk memahami proses pengajaran dan belajar bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas.

Apakah sasaran dari kursus ini?

Kursus ini, Keluarga Kekal (Religi 200), adalah penelaahan tentang peranan sentral keluarga dalam rencana keselamatan sebagaimana diajarkan dalam tulisan suci dan perkataan dari para nabi modern. Ajaran, tema, dan asas dari kursus ini diambil terutama dari “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” (Ensign atau Liahona,

November 2010, 129). Dalam kursus ini, pertanyaan dan isu yang berkaitan dengan pernikahan dan keluarga akan ditelaah, dibahas, serta dievaluasi menurut konteks Injil Yesus Kristus.

Kursus ini akan menyediakan bagi siswa pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara membuat dan menepati perjanjian serta menerima berkat-berkat dalam kehidupan ini dan di dunia yang akan datang. Ajaran dan asas yang

berkaitan dengan pernikahan dan keluarga akan diidentifikasi dan dianalisis agar siswa memahami bagaimana itu relevan dengan keadaan-keadaan di zaman

(8)

sekarang. Siswa akan memahami lebih baik mengapa mereka dapat memercayai dan mengikuti ajaran-ajaran dari para nabi modern.

Apakah yang diharapkan dari siswa?

Agar menerima kredit untuk kelulusan institut, siswa diminta membaca petikan tulisan suci, ceramah konferensi umum, dan materi lain yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari tiap pelajaran. Siswa juga harus memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi terhadap materi kursus dengan menyelesaikan penilaian.

Bagaimana pelajaran-pelajaran disusun dalam buku

pedoman ini?

Kursus ini dirancang sebagai kursus yang lamanya satu semester dengan 28 pelajaran yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali tiap minggu, ajarlah satu pelajaran untuk tiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu hanya sekali tiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarlah dua pelajaran untuk tiap periode kelas. Tiap garis besar pelajaran terdiri dari empat bagian:

• Pendahuluan

• Bacaan Latar Belakang • Saran untuk Pengajaran • Bacaan Siswa

Pendahuluan

Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan tujuan pelajaran. Bacaan Latar Belakang

Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan dari para nabi zaman akhir dan pemimpin Gereja lainnya, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan kebenaran Injil yang dikupas dalam garis besar pelajaran.

Saran untuk Pengajaran

Bagian Saran untuk Pengajaran menyertakan materi untuk membantu Anda mengetahui baik apa yang diajarkan maupun bagaimana mengajarkannya (lihat bagian 4.3.3 dan 4.3.4 dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil). Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu siswa mengidentifikasi, memahami, dan menerapkan kebenaran-kebenaran sakral. Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda mengadaptasinya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan para siswa Anda. Sewaktu Anda mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:

PENDAHULUAN

(9)

“Presiden Packer telah sering mengajarkan, sebagaimana yang saya ketahui, bahwa kita terlebih dahulu mengadopsi, kemudian menyesuaikan. Jika kita sepenuhnya paham dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk menyesuaikannya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang fleksiblitas ini, untuk memulai dengan menyesuaikan alih-alih mengadopsi. Itu adalah keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7 Agustus 2012]; si.lds.org).

Kursus ini mencakup pernyataan-pernyataan oleh pemimpin Gereja yang

kemungkinan besar tersedia dalam beragam bahasa. Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, Anda dapat mengadaptasikan pelajaran dengan menggunakan

pernyataan lainnya yang tersedia dari pemimpin Gereja yang relevan dengan masalah topiknya.

Bagian Saran untuk Pengajaran memuat setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas, yang muncul dalam cetak tebal. Sewaktu siswa menemukan ajaran dan asas ini serta berbagi apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhati-hatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian, jika sebuah pernyataan dapat diungkapkan dengan lebih akurat, bantulah dengan hati-hati untuk membantu mengklarifikasi pemahaman. Kurikulum ini memperlihatkan bagaimana menyertakan pokok-pokok pengajaran dan pembelajaran Injil ke dalam suatu kursus berbasis tema (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 10, 23–31, 38–41). Di bulan-bulan mendatang, Seminari dan Institut akan menerbitkan dokumen yang disebut “Mengajar Secara Tematik dalam Institut Religi,” yang akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana menyertakan pokok-pokok pengajaran dan pembelajaran Injil ke dalam kursus berbasis tema. Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menguraikan beberapa manfaat yang datang dari menelaah Injil secara tematik:

“Sementara membaca sebuah kitab tulisan suci dari awal hingga akhir menyediakan keluasan dasar pengetahuan, menelaah berdasarkan topik meningkatkan kedalaman dari pengetahuan kita. Mencari wahyu-wahyu untuk koneksi, pola, dan tema membangun di atas serta menambah pada pengetahuan rohani kita …; itu memperluas perspektif dan pemahaman kita akan rencana keselamatan.

“Dalam penilaian saya, secara tekun menyelidik untuk menemukan koneksi, pola, dan tema merupakan bagian dari apa artinya ‘mengenyangkan diri’ dengan firman Kristus. Pendekatan ini akan membukakan gerbang air bah dari waduk rohani, mencerahkan pemahaman kita melalui Roh, dan menghasilkan kedalaman rasa syukur bagi tulisan suci kudus serta suatu tingkatan komitmen rohani yang tidak dapat diterima dengan cara lain. Pencarian semacam itu memampukan kita untuk membangun di atas batu karang Penebus kita dan untuk bertahan menghadapi angin kejahatan di zaman akhir ini” (“A Reservoir of Living Water” [api unggun Universitas Brigham Young, 4 Februari 2007], 3, speeches.byu.edu).

PENDAHULUAN

(10)

Bacaan Siswa

Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci, ceramah oleh pemimpin Gereja, dan materi lainnya yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang ditekankan dalam pelajaran. Tugasi dan imbaulah siswa untuk membaca materi-materi ini sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh

pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam tentang topik-topik kursus. Sediakan bagi siswa daftar dari semua Bacaan Siswa pada awal semester.

Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri untuk

mengajar?

Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Sewaktu Anda mempersiapkan diri, mungkin akan bermanfaat jika Anda

menanyakan kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apakah saya berusaha untuk menjalankan Injil sehingga saya bisa terbuka

terhadap Roh dalam persiapan dan pengajaran saya?

• Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus? • Apakah saya telah menelaah petikan-petikan tulisan suci dan bacaan latar

belakang yang ditugaskan?

• Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan adakah sesuatu yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa saya? • Bagaimana saya dapat menindaklanjuti dengan siswa untuk memastikan bahwa

mereka memperoleh manfaat terbesar dari bacaan yang ditugaskan? • Bagaimana saya dapat membantu masing-masing siswa saya berperan serta

sepenuhnya dalam pelajaran?

Saran-saran berikut mungkin juga bermanfaat:

• Imbaulah siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang ditugaskan sebelum tiap kelas.

• Harapkan siswa memenuhi peran mereka sebagai pembelajar.

• Seringlah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan ajaran dan asas dengan kata-kata mereka sendiri, berbagi pengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan rasakan.

• Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam setiap kelas dan juga dari hari ke hari.

• Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan memberi siswa privilese serta tanggung jawab untuk mengajar dan untuk belajar dari satu sama lain (lihat A&P 88:78, 122).

• Sepanjang kursus Anda akan menemukan referensi pada keterampilan penelaahan tulisan suci khusus. Ambillah manfaat dari kesempatan ini untuk membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam penelaahan tulisan suci mereka dan lebih berdedikasi pada pembelajaran seumur hidup dari tulisan suci. PENDAHULUAN

(11)

Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu siswa mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka dikukuhkan dalam jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth” [malam bersama Penatua Richard G. Scott, 4 Februari 2005], 3; si.lds.org).

Bagaimana saya dapat mengadaptasi pelajaran bagi

para difabel?

Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, pedulilah terhadap siswa yang

berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka berhasil. Carilah cara-cara untuk membantu mereka merasa dikasihi, diterima, dan disertakan. Pupuklah suatu hubungan kepercayaan.

Untuk gagasan dan sumber lebih lanjut, cermatilah halaman Disability Resources [Sumber Difabel] di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi yang berjudul “Kelas dan Program yang Disesuaikan bagi Siswa Difabel”

PENDAHULUAN

(12)
(13)

PELAJARAN 1

Tampilnya “Keluarga:

Maklumat kepada Dunia”

Pendahuluan

Pada September 1995 Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul mengeluarkan sebuah maklumat kepada Gereja dan kepada dunia yang bertajuk “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” (Ensign atau Liahona, November 2010, 129). Pernyataan kenabian ini mengajarkan tentang peranan ilahi

keluarga dalam rencana kekal Allah. Pelajaran ini akan membantu siswa memahami dengan lebih baik mengapa para nabi, pelihat, dan pewahyu zaman akhir mengeluarkan dokumen terilhami ini.

Bacaan Latar Belakang

• “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” Ensign atau Liahona, November 2010, 129.

• M. Russell Ballard, “Yang Paling Berarti Adalah yang Paling Bertahan Lama,” Ensign atau Liahona, November 2005, 41–44.

Saran untuk Pengajaran

Mosia 8:15–17; Musa 6:26–27, 31–36; 7:16–21

“Keluarga: Maklumat kepada Dunia” ditulis oleh para pelihat

Mintalah seorang siswa untuk membacakan Musa 6:26–27 dengan lantang, dan mintalah kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Tuhan firmankan mengenai hati, telinga, dan mata dari orang-orang.

• Bagaimana Tuhan menjelaskan kejahatan orang-orang?

• Apa artinya ketika “hati [orang-orang] telah menjadi keras, dan telinga mereka lamban dalam mendengar, dan mata mereka tidak dapat melihat jauh”? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Musa 6:31-34 dengan lantang.

• Seandainya Anda adalah Henokh, apa yang Anda temukan meyakinkan dalam firman Tuhan?

• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai bagaimana Tuhan memberdayakan para nabi-Nya?

Berilah siswa waktu sejenak untuk membaca Musa 6:35–36.

• Apa yang Henokh mampu lihat ketika dia membasuh tanah liat dari matanya? • Apa yang tanah liat dapat lambangkan? (Tanah liat dapat menjadi lambang dari

keduniawian. Mintalah siswa untuk memikirkan apa yang mungkin dapat mereka lihat seandainya hal-hal duniawi dibasuh dari mata mereka). • Bagaimana ayat 36 membantu menguraikan apa pelihat itu? (Jawaban dapat

mencakup kebenaran berikut: Pelihat mampu melihat segala sesuatu yang

(14)

tidak terlihat bagi mata alami. Pertimbangkan meminta siswa untuk merujuksilangkan ayat 36 dengan Mosia 8:15–17).

Untuk lebih lanjut menguraikan seorang pelihat, perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua John A. Widtsoe (1872–1952) dari Kuorum Dua Belas Rasul dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:

“Seorang pelihat adalah seseorang yang melihat dengan mata rohani. Dia mengenali arti dari apa yang tampaknya tak dikenal bagi orang lain; karena itu dia adalah penafsir dan pengklarifikasi kebenaran kekal. … Dia adalah

seseorang yang melihat, yang berjalan dalam terang Tuhan dengan mata terbuka [lihat Mosia 8:15–17]” (Evidences and Reconciliations, penyusun G. Homer Durham [1960], 258).

Sarankan agar siswa menuliskan beberapa definisi ini dalam tulisan suci mereka di sebelah Musa 6:35–36. Jelaskan bahwa pelihat adalah juga nabi.

Ringkaslah Musa 7:16–21 untuk membantu siswa memahami apa yang terjadi kepada mereka yang menerima Henokh sebagai seorang pelihat dan mengikuti perkataannnya.

• Bagaimana ayat-ayat ini mengilustrasikan pentingnya mengindahkan para nabi dan pelihat modern? (Pastikan siswa memahami ajaran berikut: Nabi juga membantu kita melihat segala sesuatu dari perspektif Allah, dan kita diberkati sewaktu kita memercayai perkataan mereka).

Bacalah pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul:

“Brother and sister, tahun ini menandai perayaan ke-10 dari maklumat kepada dunia mengenai keluarga, yang dikeluarkan oleh Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul pada tahun 1995 [lihat ‘Keluarga: Maklumat kepada Dunia,’

Ensign atau Liahona, November 2010, 129]. Pernyataan tersebut dahulu dan

sekarang ini menjadi sebuah seruan keras untuk melindungi serta memperkuat keluarga. …

“Pernyataan itu merupakan dokumen kenabian, bukan hanya karena pernyataan itu dikeluarkan oleh para nabi, namun karena pernyataan itu selangkah lebih maju di zamannya. Pernyataan itu memperingatkan terhadap banyaknya hal-hal penting yang telah terancam dan keluarga yang direndahkan selama dekade terakhir dan seruan untuk prioritas serta menekankan kebutuhan keluarga jika mereka harus bertahan hidup dalam suatu lingkup yang tampaknya menjadi semakin menghancurkan bagi pernikahan tradisional dan bagi hubungan orangtua-anak. Bahasa Pernyataan itu, yang jelas dan sederhana, menunjukkan perbedaan sesungguhnya terhadap pendapat yang membingungkan dan berbelit-belit dari masyarakat yang bahkan tidak bisa menyetujui pada penjelasan mengenai keluarga” (“Yang Paling Berarti Adalah yang Paling Bertahan Lama,” Ensign atau Liahona, November 2005, 41).

• Menurut Anda apa yang dimaksud Penatua Ballard ketika dia mengatakan bahwa maklumat keluarga “selangkah lebih maju di zamannya”?

PELAJARAN 1

(15)

• Bagaimana maklumat keluarga menegaskan kepercayaan Anda bahwa Presidensi Utama dan Dua Belas Rasul adalah nabi, pelihat, dan pewahyu? Bersaksilah bahwa karena Bapa Surgawi mengasihi kita dan ingin kita menjadi seperti Dia, Dia mengutus kepada kita para nabi dan pelihat.

“Keluarga: Maklumat kepada Dunia” Tampilnya maklumat keluarga

Pastikan setiap siswa memiliki akses pada salinan “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” (lds.org/topics/family-proclamation). (Anda mungkin perlu menyediakan salinan cetakan bagi siswa yang memerlukannya). Imbaulah siswa untuk

membawa salinan cetakan atau digital dari maklumat keluarga itu ke setiap sesi kelas di sepanjang kursus. Jelaskan bahwa “Keluarga: Maklumat Kepada Dunia” pertama kali disajikan kepada Gereja oleh Presiden Gordon B. Hinckley

(1910–2008) pada tanggal 23 September 1995, pada sebuah pertemuan umum Lembaga Pertolongan.

• Apa yang judul itu kemukakan kepada kita mengenai audiensi yang dimaksud dari maklumat ini?

• Menurut Anda mengapa maklumat ini dikeluarkan kepada seluruh dunia alih-alih hanya kepada anggota Gereja? (Sewaktu siswa merespons, tulislah kebenaran berikut di papan tulis: Allah memanggil para nabi untuk memaklumkan kebenaran-kebenaran-Nya kepada semua anak-Nya). Jelaskan bahwa sejak Gereja diorganisasi, para pemimpin Gereja telah

mengeluarkan hanya lima maklumat. Satu dikeluarkan oleh Presidensi Utama, satu oleh Kuorum Dua Belas Rasul dan yang lain oleh Presidensi Utama serta Kuorum Dua Belas Rasul. Maklumat dicadangkan untuk pernyataan-pernyataan yang memiliki makna penting. (Jika siswa menanyakan tentang lima maklumat ini, rujuklah mereka pada Encyclopedia of Mormonism, 5 jilid [1992], “Proclamations of the First Presidency and the Quorum of the Twelve Apostles,” 3:1151,

eom.byu.edu).

Beri tahulah siswa bahwa sebelum membaca maklumat keluarga, Presiden Hinckley menyatakan sejumlah alasan mengapa para pemimpin Gereja merasa tergerak untuk menerbitkan dokumen penting ini. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Hinckley, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya:

“Saya tidak perlu mengingatkan Anda bahwa dunia yang kita huni adalah dunia yang bergejolak, dengan pergeseran nilai-nilai. Suara-suara yang melengking menyerukan satu dan lain hal dalam pengkhianatan terhadap standar-standar perilaku yang telah teruji waktu. Penambat moral dari masyarakat kita telah terguncang dengan hebatnya” (“Stand Strong against the Wiles of the World,”

Ensign, November 1995, 99).

• Menurut Anda apa yang dimaksud Presiden Hinckley ketika dia mengatakan bahwa “penambat moral dari masyarakat kita telah terguncang dengan hebatnya”? (Anda mungkin ingin menandaskan bahwa penambat adalah tali atau rantai yang menahan objek pada tempatnya).

PELAJARAN 1

(16)

• Bagaimana Anda akan menjelaskan apa yang terjadi terhadap “penambat moral” masyarakat sejak 1995, ketika Presiden Hinckley berbicara mengenai kemerosotan moral yang serius?

Perlihatkan paragraf berikut dari ceramah Presiden Hinckley. Berilah siswa waktu sejenak untuk membacanya dan mencermati kata-kata atau frasa yang lebih lanjut menjelaskan masalah yang para pemimpin Gereja lihat di dunia dan alasan-alasan mereka mengeluarkan maklumat ini.

“Dengan sedemikian banyak penyesatan yang disampaikan sebagai kebenaran, dengan sedemikian banyak penipuan perihal standar-standar dan nilai-nilai, dengan sedemikian banyak pikatan serta bujukan untuk mengambil noda dunia, kami merasa harus memperingatkan dan mengingatkan lebih awal. Sebagai kelanjutan dari ini kami dari Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul saat ini mengeluarkan sebuah maklumat kepada Gereja dan kepada dunia sebagai sebuah pernyataan dan peneguhan akan standar, ajaran, dan praktik yang berkenaan dengan keluarga yang para nabi, pelihat, dan pewahyu dari Gereja ini telah berulang kali nyatakan di sepanjang sejarahnya” (“Stand Strong against the Wiles of the World,” 100).

Sewaktu siswa membagikan apa yang mereka identifikasi, tulislah respons mereka di papan tulis. Papan tulis mungkin terlihat seperti ini:

Apa masalah yang para pemimpin Gereja lihat di dunia?

Penyesatan disampaikan sebagai kebenaran Penipuan perihal standar-standar dan nilai-nilai Pikatan dan bujukan untuk menjadi seperti dunia

Apa beberapa alasan para pemimpin Gereja mengeluarkan maklumat ini?

Untuk memperingatkan dan mengingatkan lebih awal

Untuk menyatakan dan menegaskan standar, ajaran, dan praktik yang diajarkan oleh para pemimpin Gereja masa kini dan masa lalu

• Apakah “penyesatan” Itu? (Penyesatan adalah penalaran palsu yang disajikan sebagai kebenaran). Bagaimana Anda telah melihat gagasan-gagasan sesat diajarkan berkaitan dengan keluarga? (Anda dapat merujuk pada A&P 89:4 sebagai contoh dari penyesatan).

• Apa yang dapat kita pelajari mengenai tanggung jawab para nabi dan rasul zaman akhir dari pernyataan Presiden Hinckley? (Respons siswa hendaknya mencakup kebenaran berikut: Para nabi memiliki tanggung jawab sakral untuk menyatakan “standar, ajaran, dan praktik berkenaan dengan keluarga”).

Tugasi siswa untuk meluangkan waktu beberapa menit membaca maklumat tersebut dan mengindentifikasi beberapa jawaban yang disediakannya terhadap PELAJARAN 1

(17)

pertanyaan-pertanyaan modern mengenai keluarga. Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk membagikan apa yang mereka temukan. Karena

pelajaran-pelajaran lain membahas maklumat itu secara detail, jangan meluangkan banyak waktu dalam kegiatan ini.

Bersaksilah tentang kebenaran berikut: Maklumat keluarga sarat dengan jawaban terilhami terhadap masalah-masalah masyarakat. Maklumat ini merupakan sauh yang pasti bagi individu-individu dan keluarga-keluarga di dunia dengan pergeseran nilai-nilai.

Jelaskan bahwa setelah Presiden Hinckley membacakan maklumat keluarga, dia menyatakan:

“Kami memuji semua yang membaca maklumat ini dengan saksama, khusyuk, dan dengan doa yang sungguh-sungguh. Kekuatan bangsa kita berakar di dalam dinding-dinding rumah mereka. Kami mendesak umat kami di mana pun untuk memperkuat keluarga mereka sesuai dengan nilai-nilai yang dihormati sepanjang waktu” (“Stand Strong against the Wiles of the World,” Ensign, November 1995, 101).

• Apa artinya bagi Anda untuk dengan doa yang sungguh-sungguh membaca maklumat keluarga?

• Dalam hal-hal apa asas-asas yang terdapat dalam maklumat keluarga ini memengaruhi perasaan Anda mengenai pernikahan dan keluarga? Bantulah siswa memikirkan dan membagikan bagaimana mereka dapat menerapkan imbauan Presiden Hinckley untuk mempelajari dan menerapkan ajaran-ajaran serta asas-asas yang termuat dalam maklumat keluarga (misalnya, menghafalkan bagian-bagian dari maklumat tersebut). Tulislah respons siswa di papan tulis, dan undanglah mereka untuk dengan doa yang sungguh-sungguh memikirkan bagaimana mereka dapat memperkuat diri mereka sendiri dan keluarga mereka dengan menerapkan “nilai-nilai yang dihormati

sepanjang waktu.”

Bacaan Siswa

• Efesus 4:11–14; Mosia 8:15–17; Musa 6:26–39; 7:16–21.

• “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” Ensign atau Liahona, November 2010, 129, lds.org/topics/family-proclamation.

• M. Russell Ballard, “Yang Paling Berarti Adalah yang Paling Bertahan Lama,” Ensign atau Liahona, November 2005, 41–44.

PELAJARAN 1

(18)

PELAJARAN 2

Para Nabi dan Rasul dengan

Sungguh-Sungguh

Menyatakan

Pendahuluan

“Keluarga: Maklumat kepada Dunia” diawali dengan pernyataan ini: “Kami, Presidensi Utama dan Dewan Dua Belas Rasul Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci dengan, dengan sungguh-sungguh menyatakan …” (Ensign atau Liahona, November 2010, 129). Para nabi di setiap

dispensasi memiliki tanggung jawab untuk menyatakan kehendak Tuhan dan untuk memperingatkan konsekuensi dosa. Pelajaran ini akan membantu siswa memahami peranan nabi sebagai penjaga yang memperingatkan kita tentang malapetaka yang tidak terlihat.

Bacaan Latar Belakang

• M. Russell Ballard, “Tetaplah di Dalam Perahu dan Berpeganglah!” (Ensign atau Liahona, November 2014, 89–92).

• Henry B. Eyring, “Finding Safety in Counsel,” Ensign, Mei 1997, 24–26.

• Carol F. McConkie, “Hidup Menurut Perkataan Para Nabi,” Ensign atau Liahona, November 2014, 77–79.

Saran untuk Pengajaran

Yehezkiel 33:1–7; Ajaran dan Perjanjian 1:4–5, 11, 14 Penjaga di atas menara

Perlihatkan kepada siswa gambar sebuah menara pengawas, tanyakan kepada mereka apakah mereka dapat mengidentifikasi bangunan dalam gambar itu. Jelaskan bahwa bangunan itu adalah sebuah replika dari menara pengawas di zaman dahulu. (Sebagai pendekatan alternatif, jika tersedia dalam bahasa Anda, tayangkan menit pertama dari video

“Watchman on the Tower [Penjaga di Atas Menara],” lds.org/media-library). Tanyakan kepada siswa apa berbagai hal yang penjaga mungkin cari dan mengapa penting bagi mereka untuk menjalankan tugas-tugas mereka.

Mintalah siswa untuk membaca Yehezkiel 33:1–3 dan mengidentifikasi tanggung jawab seorang penjaga.

• Apa tanggung jawab penjaga? (Untuk memperingatkan orang-orang akan datangnya bahaya).

(19)

Mintalah seorang siswa untuk membaca Yehezkiel 33:4–7 dengan lantang. • Apa tugas yang Tuhan berikan kepada Yehezkiel?

• Bagaimana para nabi seperti penjaga di atas menara? (Mungkin bermanfaat bagi siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 1:4–5, 11, 14 untuk membantu mereka memahami bahwa para nabi modern melayani sebagai penjaga. Anda dapat menyarankan agar siswa merujuksilangkan ayat-ayat ini dengan Yehezkiel 33:4–7. Pertimbangkan menandaskan bahwa Penatua Russell M. Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan, “Sebagai para Rasul Tuhan Yesus Kristus, adalah tugas kita untuk menjadi penjaga di atas menara” [“Beware of False Prophets and False Teachers,” Ensign, November 1999, 62]). Bersaksilah tentang ajaran berikut: Bapa Surgawi telah memanggil para nabi zaman akhir untuk memperingatkan kita tentang bahaya yang mengancam. Untuk menekankan ajaran ini, perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk

membacakannya dengan lantang:

“Tampaknya tidak ada akhirnya bagi hasrat Juruselamat untuk memimpin kita menuju keselamatan. Dan ada keteguhan dalam cara Dia memperlihatkan kita jalan itu. Dia memanggil lebih dari satu cara sehingga itu akan menjangkau mereka yang bersedia menerimanya. Dan cara-cara itu selalu mencakup mengirimkan pesan melalui mulut dari para nabi-Nya kapan pun orang-orang telah memenuhi syarat untuk memiliki nabi Allah di antara mereka. Para hamba yang berwenang itu senantiasa berkewajiban memperingatkan umat, memberi tahu mereka cara menuju keselamatan” (“Finding Safety in Counsel,” Ensign, Mei 1997, 24).

• Kapan Anda telah merasa terlindungi dengan mengikuti nasihat kenabian? • Apa nasihat yang telah Anda dengar dari para rasul dan nabi modern yang

dapat mendatangkan perlindungan rohani kepada keluarga?

• Dalam cara-cara apa maklumat kepada dunia merupakan suara peringatan dari Bapa kita di Surga?

Amos 3:6–7

Para nabi dan rasul membantu kita memahami perspektif Tuhan perihal keluarga. Bagikan pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul: Mintalah siswa untuk mencari cara-cara di mana para nabi menjadi tanggap terhadap bahaya-bahaya di dunia zaman sekarang.

“Saya telah mendengar bahwa sebagian orang berpikir bahwa para pemimpin Gereja hidup dalam sebuah ‘gelembung.’ Yang mereka lupakan adalah bahwa kami adalah pria dan wanita berpengalaman, dan kami telah menjalani kehidupan kami di begitu banyak tempat dan bekerja dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Penugasan kami saat ini membawa kami berkeliling dunia, di mana kami bertemu dengan para pemimpin politik, agama, bisnis, dan kemanusiaan dunia. Meskipun kami telah mengunjungi [para pemimpin] di Gedung

PELAJARAN 2

(20)

Putih di Washington, D.C., dan para pemimpin bangsa [dan agama] di seluruh dunia, kami juga telah mengunjungi [keluarga dan orang] yang paling sederhana di bumi. …

Ketika Anda dengan penuh pemikiran merenungkan kehidupan dan pelayanan kami, Anda kemungkinan besar akan sepakat bahwa kami melihat dan mengalami dunia dengan cara yang hanya dilakoni beberapa orang. Anda akan menyadari bahwa kami lebih tidak hidup dalam sebuah ‘gelembung’ daripada kebanyakan orang. …

“… Ada sesuatu mengenai individu dan kebijaksanaan terpadu dari [para pemimpin Gereja] yang seharusnya memberikan penghiburan. Kami telah mengalaminya semua, termasuk konsekuensi dari hukum dan kebijakan publik yang berbeda, kekecewaan, tragedi, dan kematian dalam keluarga kami sendiri. Kami tidaklah buta mengenai kehidupan Anda” (“Tetaplah di Dalam Perahu dan Berpeganglah!” Ensign atau Liahona, November 2014, 90.

• Bagaimana pengalaman luas para pemimpin Gereja membantu mereka dalam peranan mereka sebagai penjaga?

Jelaskan bahwa para nabi memiliki akses pada sesuatu yang jauh lebih penting daripada pengalaman hidup untuk membantu mereka memenuhi tugas-tugas yang diberikan secara ilahi. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Amos 3:6–7 dengan lantang. Tandaskan bahwa Terjemahan Joseph Smith mengubah kata “melakukan” menjadi “mengetahui” di ayat 6 dan kata “tanpa” menjadi “hingga” di ayat 7 (lihat catatan kaki untuk dua ayat ini). Pembahasan ini dapat menjadi kesempatan cemerlang bagi Anda untuk mengimbau siswa Anda untuk menggunakan catatan kaki selama penelaahan tulisan suci pribadi mereka.

• Apa yang Amos 3:6–7 ajarkan mengenai para nabi?

Bagikan definisi berikut kepada siswa: Nabi adalah “orang yang telah dipanggil oleh dan berbicara bagi Allah. Sebagai utusan Allah, seorang nabi menerima perintah, nubuat, dan wahyu dari Allah. … Seorang nabi mencela dosa dan meramalkan konsekuensi-konsekuensinya” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Nabi,” scriptures.lds.org).

Salinlah diagram berikut di papan tulis: PELAJARAN 2

(21)

Berilah siswa waktu sejenak untuk merenungkan dan membahas diagram tersebut. Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa diagram ini mengilustrasikan bagaimana perspektif Allah mengenai keluarga mencakup kehidupan prafana, fana, dan pascafana. Melalui wahyu, para nabi menerima perspektif yang lebih luas, dan mereka sebagai gantinya membantu kita meningkatkan perspektif dan pemahaman kita.

• Bagaimana diagram ini mengilustrasikan mengapa kita akan menjadi bijaksana untuk menelaah maklumat keluarga? (Tulislah yang berikut di papan tulis: Dengan menelaah maklumat keluarga, kita dapat mempelajari perspektif Bapa Surgawi mengenai keluarga).

Mintalah siswa mengeluarkan salinan mereka dari “Keluarga: Maklumat kepada Dunia.” Tekankan frasa pembuka, “Presidensi Utama dan Dewan Dua Belas Rasul Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, dengan

sungguh-sungguh menyatakan. …” Berilah siswa waktu beberapa menit untuk menyelidiki maklumat keluarga tersebut, dengan mencari bukti bahwa perspektif Allah mengenai pernikahan dan keluarga berbeda dari perspektif dunia.

Undanglah siswa untuk membagikan apa yang mereka temukan, dan daftarlah respons siswa di papan tulis.

Ajaran dan Perjanjian 90:1-5

Mengikuti nasihat para nabi dalam maklumat keluarga akan membuat kita aman. Undanglah siswa untuk menyelidiki Ajaran dan Perjanjian 90:1–3 untuk

mengidentifikasi apa yang telah Tuhan berikan kepada Nabi Joseph Smith. • Apa yang Tuhan berikan kepada Joseph Smith? (Kunci-kunci kerajaan, yang

mewakili hak-hak presidensi, atau wewenang untuk mengarahkan kerajaan-Nya di bumi).

• Siapa yang memegang kunci-kunci yang sama dewasa ini? (Setiap anggota Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul).

Undanglah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 90:4-5 dengan lantang. Mintalah kelas untuk mencari apa yang Tuhan janjikan akan datang kepada Gereja melalui Nabi. (Tuhan berfirman Gereja akan menerima “sabda.” Beri tahulah siswa bahwa “sabda” artinya “wahyu”).

• Apa peringatan yang Tuhan berikan kepada para Orang Suci di ayat 5? • Apa asas yang dapat kita pelajari dari peringatan ini? (Respons siswa

hendaknya mencerminkan pemahaman terhadap asas berikut: Jika kita menganggap sepele wahyu-wahyu yang Allah berikan melalui para nabi-Nya, kita akan tersandung dan jatuh. Pertimbangkan menuliskan asas ini di papan tulis).

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Sister Carol F. McConkie dari presidensi umum Remaja Putri dan Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul:

PELAJARAN 2

(22)

© Busath.com

“Kita dapat memilih untuk mengabaikan, meremehkan, atau menginjak-injak, atau memberontak terhadap firman Kristus yang diucapkan oleh para hamba-Nya yang telah ditahbiskan. Tetapi Juruselamat mengajarkan bahwa mereka yang melakukan demikian akan disingkirkan dari umat perjanjian-Nya [lihat 3 Nefi 20:23]” (Carol F. McConkie, “Hidup Menurut Perkataan Para Nabi,”

Ensign atau Liahona, November 2014, 79).

“Saya telah menemukan dalam pelayanan saya bahwa mereka yang menjadi tersesat dan bingung biasanya adalah mereka yang paling sering … lupa bahwa ketika Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas berbicara dengan kesatuan suara, itu merupakan suara Tuhan untuk waktu itu. Tuhan mengingatkan kita, ‘Apakah melalui suara-Ku sendiri atau melalui suara para hamba-Ku, itu adalah sama’ [A&P 1:38]” (M. Russell Ballard, “Tetap di Dalam Perahu dan

Berpeganglah!” 90).

• Apa beberapa indikasi yang mungkin bahwa seseorang menganggap sepele nasihat yang ditemukan dalam maklumat keluarga?

• Apa berkat-berkat yang telah Anda atau orang lain terima dengan mengindahkan nasihat dalam maklumat keluarga?

• Apa pemikiran atau perasaan yang Anda miliki mengenai para nabi zaman akhir yang dapat Anda bagikan kepada kelas?

Bersaksilah bahwa maklumat keluarga merupakan pernyataan terilhami dari suara terpadu lima belas nabi, pelihat, dan pewahyu. Imbaulah siswa untuk mengambil kesempatan sepanjang kursus ini untuk berdoa memohon kesaksian yang lebih dalam tentang kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam maklumat keluarga.

Bacaan Siswa

• Yehezkiel 33:1–7; Amos 3:6–7; Ajaran dan Perjanjian 1:4–5, 11, 14, 37–38; 90:1–5; 124:125–126.

• Henry B. Eyring, “Finding Safety in Counsel,” Ensign, Mei 1997, 24–26. PELAJARAN 2

(23)

PELAJARAN 3

Potensi Ilahi Kita

Pendahuluan

Bapa Surgawi telah menyediakan sebuah rencana yang memungkinkan kita untuk kembali ke hadirat-Nya dan menjadi seperti Dia. Presiden Dieter F. Uchtdorf mengajarkan, “Kita adalah anak-anak-Nya sebelum kita datang ke dunia ini, dan kita akan menjadi anak-anak-Nya selama-lamanya. Kebenaran dasar ini hendaknya mengubah cara kita

memandang diri kita sendiri, saudara dan saudari kita, dan kehidupan itu sendiri” (“Empat Gelar,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 58). Sewaktu siswa memahami lebih baik potensi ilahi mereka, mereka kemungkinan besar dapat dengan benar mengatasi tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam kefanaan.

Bacaan Latar Belakang

• Dieter F. Uchtdorf, “Empat Gelar,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 58–61. • Topik Injil, “Becoming Like God [Menjadi Seperti Allah],” lds.org/topics.

Saran untuk Pengajaran

Kejadian 1:27; Yesaya 55:8–9; Kisah Para Rasul 17:29; Ibrani 12:9; 1 Yohanes 3:1; 4:8–9; 1 Nefi 9:6; 2 Nefi 9:20; Moroni 8:18; Ajaran dan Perjanjian 76:4; 88:41; 130:22

Kita adalah anak-anak Allah

Undanglah siswa untuk membayangkan bahwa seorang teman nonanggota telah menanyakan kepada mereka apa yang Gereja kita percayai tentang seperti apa Bapa Surgawi itu. Mintalah siswa secara singkat membagikan bagaimana mereka dapat merespons.

Tulislah serangkaian tulisan suci berikut di papan tulis, atau bagikan kepada mereka sebagai selebaran:

Kejadian 1:27; Ajaran dan Perjanjian 130:22 1 Nefi 9:6; 2 Nefi 9:20.

Yesaya 55:8–9; Ajaran dan Perjanjian 88:41 1 Yohanes 3:1; 4:8–9

Moroni 8:18; Ajaran dan Perjanjian 76:4. Kisah Para Rasul 17:29; Ibrani 12:9

Tugasi siswa untuk menelaah beberapa rangkaian tulisan suci ini dan

mengidentifikasi apa yang diajarkan tulisan suci itu mengenai Bapa kita di Surga. Pastikan bahwa setiap rangkaian tulisan suci itu ditugaskan. Setelah waktu yang memadai, undanglah siswa untuk membagikan bagaimana mereka dapat menggunakan satu atau lebih dari tulisan suci ini untuk menjelaskan apa yang mereka ketahui atau percayai mengenai Bapa Surgawi.

(24)

• Bagaimana mengetahui sifat-sifat Bapa Surgawi ini membantu Anda beribadat kepada-Nya?

• Bagaimana mengetahui bahwa Bapa Surgawi adalah sosok nyata yang memiliki tubuh yang telah dibangkitkan dan dipermuliakan dengan daging dan tulang dan adalah Bapa dari roh Anda memengaruhi hubungan Anda dengan-Nya? • Mengapa bermanfaat ketika menyembah Allah untuk mengingat bahwa Dia

adalah Bapa dari roh kita? (Sebagai bagian dari pembahasan, tekankan bahwa karena Allah adalah Bapa roh kita, potensi ilahi kita adalah untuk menjadi seperti Dia. Mungkin juga bermanfaat untuk membagikan pernyataan berikut yang dikeluarkan oleh Presidensi Utama pada tahun 1909, di bawah arahan Presiden Joseph F. Smith [1838–1918], “Semua pria dan wanita adalah dalam keserupaan dari Bapa dan Ibu universal dan secara harfiah putra dan putri Allah” [“Gospel Classics: The Origin of Man,” Ensign, Februari 2002, 29]). Bagikan salinan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith. Mintalah siswa untuk membacanya dalam hati dan memerhatikan frasa-frasa yang memperlihatkan pentingnya memahami siapa Allah itu.

“Jika orang tidak memahami karakter Allah, mereka tidak memahami diri mereka sendiri. …

“Allah Sendiri pernah seperti kita adanya sekarang, dan adalah Orang yang dipermuliakan, dan duduk di takhta surga sana! … Jika tabir dikoyakkan pada hari ini, dan Allah yang agung yang memegang dunia ini pada orbitnya, dan yang menopang semua dunia serta segala sesuatu dengan kuasa-Nya, membuat Diri-Nya terlihat,—saya berkata, jika Anda melihat Dia hari ini, Anda akan melihat-Nya seperti seorang manusia dalam bentuk—seperti Anda sendiri dalam segala sosok, rupa, dan bentuk sebagai seorang manusia; karena Adam diciptakan dalam bentuk, rupa, dan keserupaan dengan Allah, dan menerima petunjuk dari, dan berjalan, berbicara serta berbincang dengan-Nya, seperti seseorang berbicara dan bersekutu dengan yang lainnya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph

Smith [2007], 45–47).

• Bagaimana memahami siapa Bapa Surgawi membantu kita memahami diri kita sendiri? (Sewaktu siswa merespons, tulislah yang berikut di papan tulis: Sewaktu kita memahami Bapa Surgawi kita, kita dapat dengan lebih baik memahami potensi kita untuk menjadi seperti Orangtua Surgawi kita). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang.

“Pikirkan kekuatan dari gagasan yang diajarkan dalam lagu kesayangan kita ‘Aku Anak Allah’ [Nyanyian Rohani, no. 144]. … Inilah jawaban terhadap salah satu pertanyaan besar kehidupan, ‘Siapa diri saya?’ Saya adalah anak Allah dengan garis keturunan roh dari orangtua surgawi. Keturunan orangtua itu menjelaskan potensi ilahi kita. Gagasan luar biasa itu adalah stabilisator yang hebat. Itu dapat menguatkan kita masing-masing untuk membuat pilihan yang benar dan untuk mencari yang terbaik dalam diri kita” (“Powerful Ideas,” Ensign, November 1995, 25).

PELAJARAN 3

(25)

Tuliskan yang berikut di papan tulis:

Pengetahuan saya bahwa saya adalah anak Allah dapat menolong saya ketika ____________________.

Pengetahuan saya bahwa saya adalah anak Allah telah menolong saya ketika ____________________.

Undanglah beberapa siswa untuk membagikan bagaimana mereka akan melengkapi satu kalimat tersebut.

Roma 8:16–17; 1 Yohanes 3:2; 3 Nefi 12:48 Potensi ilahi kita

Beri tahulah kelas Anda bahwa terkadang kita mendengar seseorang memiliki “potensi besar.”

• Menurut Anda apa arti frasa ini?

Tulislah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan mintalah siswa untuk menelaahnya untuk mempelajari tentang potensi ilahi: Roma 8:16–17; 1 Yohanes 3:2; 3 Nefi 12:48. Anda dapat menyarankan agar siswa merujuksilangkan tulisan suci ini dengan menuliskan dua rujukan lain di pinggir di sebelah setiap

tulisan suci.

• Sehubungan dengan tulisan suci yang kita telaah mengenai sifat Allah, apa artinya frasa “kita akan menjadi seperti Dia” bagi Anda?

• Menurut Anda apa artinya “menerimanya bersama-sama” dengan Yesus Kristus? (Sebagai Putra Tunggal Bapa dalam daging, adalah hak Yesus Kristus untuk mewarisi semua yang Bapa miliki. Mereka yang patuh dan menerima berkat penuh dari Pendamaian Juruselamat juga akan mewarisi semua yang Bapa miliki [lihat Roma 8:14–18; Galatia 3:26–29; A&P 84:38]. Tekankan asas berikut: Rencana Bapa Surgawi menyediakan cara bagi kita untuk menjadi seperti Orangtua Surgawi kita. Tandaskan bahwa meskipun beberapa orang mungkin mengecam kepercayaan kita bahwa kita dapat menjadi seperti Allah, kepercayaan ini ditemukan dalam ajaran-ajaran Alkitab).

Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:

Apa yang Penatua Dallin H. Oaks ajarkan mengenai tujuan dari kehidupan fana kita?

Bacalah pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dan mintalah siswa untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan ini di papan tulis:

PELAJARAN 3

(26)

“Dalam teologi dari gereja Yesus Kristus yang dipulihkan, tujuan dari kehidupan fana adalah untuk mempersiapkan kita untuk mewujudkan tujuan takdir kita sebagai para putra dan putri Allah—untuk menjadi seperti Dia. … Alkitab menggambarkan makhluk-makhluk fana sebagai ‘anak-anak Allah’ dan sebagai ‘ahli waris Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus’ (Roma 8:16–17). Itu juga menyatakan bahwa ‘kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia’ (Roma 8:17) dan bahwa ‘apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia’ (1 Yohanes 3:2). Kita

mengamalkan ajaran-ajaran Alkitab secara harfiah. Kita percaya bahwa tujuan dari kehidupan fana adalah untuk memperoleh tubuh jasmani dan, melalui Pendamaian Yesus Kristus dan melalui kepatuhan terhadap hukum-hukum dan tata cara-tata cara Injil, agar memenuhi syarat bagi keadaan selestial yang dimuliakan dan dibangkitkan yang disebut permuliaan atau kehidupan kekal. … (Takdir dari kehidupan kekal ini atau kehidupan Allah seharusnya familier bagi semua yang telah menelaah ajaran Kristen kuno dan kepercayaan terhadap pendewaan atau apoteosis). …

“… Teologi kita dimulai dengan orangtua surgawi. Aspirasi tertinggi kita adalah untuk menjadi seperti Mereka. Di bawah rencana belas kasihan Bapa, semua ini dimungkinkan melalui Pendamaian Putra Tunggal Terkasih Bapa, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (“Apostasy and Restoration,” Ensign, Mei 1995, 86–87).

(Catatan: Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa pendewaan/keallahan dan apoteosis merujuk pada gagasan bahwa seseorang dapat menjadi allah/dewa atau ditingkatkan dalam status ilahi).

Bahaslah jawaban siswa terhadap pertanyaan di papan tulis. Kemudian tanyakan: • Apa pemikiran yang Anda miliki sewaktu Anda memikirkan rencana Bapa

Surgawi yang memberi Anda kesempatan untuk menjadi seperti Dia? • Mengapa Pendamaian Yesus Kristus penting bagi kita untuk menjadi

seperti Allah?

Untuk melanjutkan pembahasan ini, tinjaulah pernyataan berikut dengan siswa Anda:

“Orang-Orang Suci Zaman Akhir memahami kebesaran dari Pendamaian Kristus dalam artian besarnya potensi umat manusia yang dimungkinkannya. Pendamaian Kristus tidak hanya menyediakan pengampunan dari dosa dan kejayaan atas kematian, itu juga menebus hubungan yang tidak sempurna, menyembuhkan luka rohani yang menghambat pertumbuhan, dan memperkuat serta memungkinkan individu-individu untuk mengembangkan sifat-sifat Kristus [lihat Alma 7:11–12]. Orang-Orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa hanya melalui Pendamaian Yesus Kristuslah kita dapat memiliki pengharapan yang pasti akan kemuliaan kekal dan bahwa kuasa Pendamaian-Nya hanya dapat sepenuhnya diakses dengan iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, pembaptisan, menerima karunia Roh kudus, dan bertahan sampai akhir dalam mengikuti petunjuk dan teladan Kristus [lihat 2 Nefi 31:20; Pasal-Pasal Kepercayaan 1:4]. Dengan demikian, mereka yang menjadi seperti Allah dan masuk ke dalam kegenapan kemuliaan-Nya diuraikan sebagai umat yang telah ‘dijadikan sempurna melalui Yesus perantara perjanjian yang baru, yang mendatangkan Pendamaian yang sempurna ini melalui penumpahan darah-Nya sendiri [A&P 76:69]” [Topik Injil, “Menjadi Seperti Allah,” lds.org/topics).

PELAJARAN 3

(27)

Bagikan salinan dari pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama. Undanglah siswa untuk membaca pernyataan itu dan menandai gagasan yang memberi mereka pengharapan bahwa mereka dapat mencapai potensi ilahi mereka. Tandaskan bahwa Presiden Uchtdorf memberikan ceramah ini pada sesi imamat konferensi umum, namun gagasan ini berlaku bagi

semua orang:

“Satu gelar yang mendefinisikan kita semua dengan cara yang paling

fundamental adalah putra [atau putri] Bapa Surgawi. Tidak masalah apa lagi kita adanya atau yang kita lakukan dalam kehidupan, kita tidak pernah boleh lupa bahwa kita adalah anak roh Allah secara harfiah. Kita adalah anak-anak-Nya sebelum kita datang ke dunia ini, dan kita akan menjadi anak-anak-Nya selama-lamanya. Kebenaran mendasar ini hendaknya mengubah cara kita memandang diri kita sendiri, saudara dan saudari kita, dan kehidupan itu sendiri. …

“Terkadang dapat mengecilkan hati untuk mengetahui apa artinya menjadi [anak] Allah namun tidak merasa setara dengan-Nya. Sang lawan suka mengambil keuntungan dari

perasaan-perasaan ini. Setan lebih suka Anda mendefinisikan diri Anda berdasarkan dosa-dosa Anda alih-alih berdasarkan potensi ilahi Anda. Brother sekalian, jangan dengarkan dia. “Kita semua pernah melihat anak kecil belajar berjalan. Dia mengambil langkah kecil dan sempoyongan. Dia jatuh. Apakah kita mencaci upaya semacam itu? Tentunya tidak. Ayah mana yang akan menghukum anak kecil karena tersandung? Kita mendorong, kita menyoraki, dan kita memuji, karena dengan setiap langkah kecil, anak itu menjadi lebih seperti orangtuanya. “Nah, brother sekalian, dibandingkan dengan kesempurnaan Allah, kita makhluk fana nyaris tidak lebih daripada anak kecil yang kikuk, yang sempoyongan. Tetapi Bapa Surgawi kita yang mengasihi ingin kita menjadi lebih seperti Dia, dan para brother yang baik, itu hendaknya juga menjadi gol kekal kita. Allah paham bahwa kita sampai ke sana tidaklah secara instan melainkan dengan mengambil satu langkah pada setiap saat” (“Empat Gelar,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 58).

• Bagaimana mengingat kebenaran-kebenaran kekal ini dapat membantu Anda untuk mencapai potensi kekal kita?

• Bagaimana mengingat kebenaran ini dapat memengaruhi cara Anda memperlakukan para anggota keluarga Anda?

• Bagaimana pengetahuan Anda tentang kebenaran-kebenaran ini memengaruhi hasrat Anda untuk mencari informasi mengenai anggota keluarga Anda yang telah meninggal dan melaksanakan tata cara-tata cara bait suci bagi mereka? Imbaulah siswa untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari dan rasakan selama pelajaran ini dengan seorang anggota keluarga atau teman selama minggu mendatang. Mereka juga dapat memikirkan apa yang dapat mereka lakukan setiap hari untuk secara sadar mengingat bahwa mereka adalah anak-anak Bapa surgawi dan untuk merencanakan mencatat dalam jurnal bagaimana mengingat kebenaran sakral ini memengaruhi tindakan-tindakan mereka.

PELAJARAN 3

(28)

Bacaan Siswa

• Kejadian 1:27; Yesaya 55:8–9; Kisah Para Rasul 17:29; Roma 8:16–17; Ibrani 12:9; 1 Yohanes 3:1–2; 4:8–9; 1 Nefi 9:6; 2 Nefi 9:20; 3 Nefi 12:48; Moroni 8:18; Ajaran dan Perjanjian 76:4; 88:41; 130:22.

• Topik Injil, “Becoming Like God [Menjadi Seperti Allah],” lds.org/topics. PELAJARAN 3

(29)

PELAJARAN 4

Keluarga dan Rencana

Besar Kebahagiaan

Pendahuluan

Dengan Penciptaan Adam dan Hawa, keluarga manusia ditegakkan di bumi. Kejatuhan Adam dan Hawa

memungkinkan bagi anak-anak untuk dilahirkan ke dalam dunia, dan Pendamaian sebagai hasilnya memungkinkan kita

untuk mengatasi dampak negatif dari Kejatuhan. Pelajaran ini akan membantu siswa memahami dengan lebih baik bagaimana Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian bekerja bekerja bersama demi keselamatan keluarga.

Bacaan Latar Belakang

• M. Russell Ballard, “Pendamaian dan Nilai Satu Jiwa,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 84–87.

• Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12–17.

Saran untuk Pengajaran

(Musa 1:27–29; Ajaran dan Perjanjian 49:15–17. Musa belajar tujuan penciptaan bumi.

Bawalah sebuah wadah kecil berisi pasir dan segelas air ke kelas. Undanglah seorang siswa untuk mencelupkan jari ke dalam air dan kemudian ke dalam pasir. Kemudian mintalah siswa untuk memperkirakan berapa banyak butiran pasir yang menempel di jari.

• Menurut Anda berapa banyak butiran pasir yang terdapat dalam wadah pasir? Di tepi pantai?

Mintalah siswa untuk membuka Musa 1, yang mencatat serangkaian penglihatan yang Musa lihat. Undanglah seorang siswa untuk membaca dengan lantang Ajaran dan Perjanjian 1:27–29, dan undanglah siswa untuk mencari apa yang Tuhan perlihatkan kepada Musa.

• Menurut ayat-ayat ini, apa yang Musa lihat dalam penglihatan itu? • Apa pemikiran yang mungkin Anda miliki jika Anda mengalami

penglihatan ini?

Mintalah siswa untuk membaca Musa 1:30 dan menandai pertanyaan yang Musa ajukan kepada Tuhan (mengapa dan bagaimana bumi dan para penghuninya

diciptakan). Bantulah siswa mengembangkan keterampilan penelaahan tulisan suci pribadi mereka dengan mengimbau mereka untuk mencari pertanyaan dan

jawabannya dalam tulisan suci sewaktu mereka menelaah.

Undanglah siswa untuk membaca Musa 1:31–31 dan mencari bagaimana Tuhan menjawab dua pertanyaan Musa.

• Menurut ayat 31, mengapa Allah menciptakan dunia?

(30)

• Apa ajaran yang ayat 32–33 ajarkan mengenai bagaimana Bapa Surgawi menciptakan dunia-dunia? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Di bawah arahan Bapa, Yesus Kristus menciptakan bumi dan dunia-dunia tak terhitung jumlahnya).

Undanglah siswa untuk membaca Musa 1:36–39 dan mengidentifikasi hasrat Musa lainnya dan tanggapan Tuhan.

• Apa tujuan Bapa Surgawi dalam menciptakan bumi dan para penghuninya? (Siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Bumi diciptakan untuk membantu mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia). Perhatikan bahwa kebakaan adalah hidup selamanya dalam keadaan

dibangkitkan kembali, sementara kehidupan kekal adalah hidup sebagaimana Allah hidup, artinya hidup selamanya sebagai sebuah keluarga kekal). • Bagaimana penciptaan bumi dapat membantu memenuhi pekerjaan dan

permuliaan Bapa Surgawi? (Gunakan Ajaran dan Perjanjian 49:15–17 untuk memperlihatkan bahwa bumi diciptakan sebagai tempat hunian fana bagi keluarga-keluarga).

Bersaksilah bahwa bumi diciptakan untuk membantu mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi anak-anak Allah. Unit keluarga dirancang untuk membantu kita memperoleh kehidupan kekal, yang artinya bahwa kita hidup selamanya sebagai bagian dari keluarga keluarga—kehidupan yang Allah jalani. 2 Nefi 2:19–25; Musa 3:16–17; 5:9–11

Kejatuhan Adam dan Hawa merupakan bagian dari rencana Allah.

Jelaskan bahwa Allah memberikan kepada Adam dan Hawa petunjuk spesifik di Taman Eden. Mintalah siswa untuk membaca dalam hati Musa 3:16–17, dan kemudian tanyakan:

• Apa yang Tuhan katakanakan terjadi pada Adam dan Hawa jika mereka memakan buah terlarang?

Jelaskan bahwa ketika Adam dan Hawa memakan buah terlarang mereka mendatangkan kepada umat manusia dua jenis kematian.

Tuliskan yang berikut di papan tulis: Kematian rohani = pemisahan dari Allah

Kematian jasmani: pemisahan roh dan tubuh jasmani

Undanglah siswa untuk menelaah 2 Nefi 2:19–25 dan membuat daftar konsekuensi tambahan dari Kejatuhan.

• Bagaimana memakan buah terlarang memungkinkan Adam dan Hawa dan seluruh umat manusia untuk menjadi lebih seperti Bapa Surgawi?

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:

PELAJARAN 4

(31)

“Kejatuhan adalah bagian yang penting dari rencana Bapa Surgawi. Tanpanya tidak ada anak-anak fana akan dilahirkan kepada Adam dan Hawa, dan tidaklah akan ada keluarga manusia untuk mengalami pertentangan dan pertumbuhan, hak pilihan moral, dan sukacita kebangkitan, penebusan, dan kehidupan kekal” (“The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret 2008, 35).

Bacalah Musa 5:9–11 dengan siswa. Bantulah mereka menyatakan

kebenaran-kebenaran yang dicatat dalam ayat-ayat ini dengan menanyakan: • Apa kebenaran yang Adam dan Hawa pelajari setelah mereka diusir dari Taman

Eden? (Siswa hendaknya memahami kebenaran berikut: Karena Kejatuhan, Adam dan Hawa dapat melahirkan anak-anak dan keturunan mereka dapat maju menuju kehidupan kekal).

Undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul: Mintalah siswa mencari alasan mengapa kita bergembira untuk datang ke bumi:

“Salah satu momen paling menggembirakan dari kehidupan Anda—ketika Anda dipenuhi dengan antisipasi, kegembiraan, dan rasa syukur—Anda tidak bisa ingat. Pengalaman itu terjadi dalam kehidupan prafana ketika Anda diberi tahu bahwa akhirnya waktu Anda telah tiba untuk meninggalkan dunia roh untuk hidup di bumi dengan tubuh jasmani. Anda tahu Anda dapat belajar melalui pengalaman pribadi pelajaran-pelajaran yang akan mendatangkan kebahagiaan di bumi, pelajaran yang pada akhirnya akan menuntun Anda pada permuliaan dan kehidupan kekal sebagai makhluk yang dimuliakan, selestial di hadirat Bapa Kudus Anda dan Putra Terkasih-Nya” (“First Things First,” Ensign, Mei 2001, 6).

• Bagaimana memahami tujuan Kejatuhan dan kefanaan memengaruhi pilihan-pilihan yang Anda buat dalam kehidupan ini?

2 Nefi 9:6-12

Pendamaian mengatasi dampak dari Kejatuhan

Bacalah pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul:

“Bulan Januari lalu keluarga kami mengalami kehilangan yang tragis akan cucu lelaki kami Nathan dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Nathan telah melayani di Misi Baltik berbahasa Rusia. Dia mengasihi orang-orang dan tahu adalah sebuah privilese untuk melayani Tuhan. Tiga bulan setelah saya

melaksanakan pernikahan kekalnya dengan kekasih hatinya, Jennifer, kecelakaan ini merenggut nyawanya” (“Pendamaian dan Nilai Satu Jiwa,” Ensign atau

Liahona, Mei 2004, 84).

Jelaskan bahwa karena Kejatuhan Adam dan Hawa, kita semua tunduk pada ketidakberuntungan dan pengalaman tragis seperti yang terjadi dalam keluarga

PELAJARAN 4

(32)

Penatua Ballard. Beruntung, Bapa Surgawi telah menyediakan sebuah cara bagi dampak Kejatuhan untuk dapat diatasi.

Undanglah siswa untuk menelaah 2 Nefi 9:6–12, dengan mencari bagaimana Pendamaian Yesus Kristus dapat membantu kita masing-masing mengatasi kematian jasmani dan rohani. Anda dapat mengimbau siswa untuk

mempertimbangkan menandai kata dan frasa kunci dalam tulisan suci mereka sewaktu mereka membaca. Kemudian undanglah siswa untuk berbagi temuan mereka.

• Apa ajaran yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai hubungan antara Kejatuhan Adam dengan Pendamaian Yesus Kristus? (Pastikan bahwa siswa memahami yang berikut: Pendamaian Yesus Kristus menyediakan cara bagi semua anak Bapa Surgawi untuk mengatasi baik kematian jasmani maupun rohani. Anda dapat mengimbau siswa untuk mencatat hubungan tulisan suci yang sering antara Kejatuhan dan Pendamaian sewaktu mereka menelaah tulisan suci mereka. Pertimbangkan membagikan kutipan: “Koneksi adalah hubungan atau tautan antara gagasan, orang, hal-hal atau peristiwa. … Dengan doa yang sungguh-sungguh, belajar tentang, dan merenungkan koneksi semacam itu … menghasilkan wawasan terilhami dan harta pengetahuan yang tersembunyi” [David A. Bednar, “A Reservoir of Living Water” (api unggun Church Educational System untuk dewasa muda, 4 Februari 2007), 4, lds.org/ media-library]).

Mintalah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang yang berikut, yang adalah kelanjutan dari pernyataan oleh Penatua M. Russell Ballard:

“Kematian Nathan yang sedemikian tiba-tiba itu dari hadirat fana kami telah memalingkan hati dan pikiran kami masing-masing pada Pendamaian Yesus Kristus. …

“Kelahiran, kehidupan, Pendamaian berharga Juruselamat di Taman Getsemani, penderitaan di atas kayu salib, penguburan di makam Yusuf, dan Kebangkitan mulia semuanya menjadi sebuah realitas yang diperbarui bagi kami. Kebangkitan Juruselamat meyakinkan kita semua bahwa kelak kita, juga, akan mengikuti dia dan mengalami kebangkitan kita sendiri. Sungguh suatu kedamaian, betapa melegakannya karunia besar yang datang melalui belas kasih Yesus Kristus, Juruselamat serta Penebus, semua umat manusia ini. Karena Dia kami tahu kami dapat bersama-sama Nathan lagi” (“Pendamaian dan Nilai Satu Jiwa,” 84).

• Bagaimana tanggapan keluarga Penatua Ballard terhadap kematian dari anggota keluarga mereka mengilustrasikan bagaimana Pendamaian Yesus Kristus dapat membantu keluarga-keluarga mengatasi dampak universal dari Kejatuhan?

• Apa yang Pendamaian mungkinkan bagi keluarga Nathan dan bagi keluarga kita masing-masing dalam kekekalan?

Berilah siswa waktu sejenak untuk merenungkan pertanyaan berikut sebelum meminta mereka untuk merespons:

PELAJARAN 4

(33)

© Busath.com

• Dalam cara-cara apa Pendamaian Yesus Kristus membantu keluarga Anda mengatasi beberapa dampak dari Kejatuhan? (Sebagai bagian dari

pembahasan, jelaskan bahwa hanya mereka yang telah dijadikan sempurna melalui kuasa Pendamaian Yesus Kristus yang akan dapat hidup bersama secara kekal dalam pernikahan dan keluarga).

Akhiri dengan memeragakan dan mengundang seorang siswa untuk membacakan pernyataan ini oleh Sister Julie B. Beck, mantan presidensi umum Lembaga Pertolongan:

“Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki teologi tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian. Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan serta membentuk sebuah keluarga kekal.

“Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk memiliki putra dan putri.

“Pendamaian memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu memungkinkan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluarga-keluarga” (“Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12).

Imbaulah siswa untuk merenungkan kesaksian mereka tentang Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian dan apa yang dapat mereka lakukan untuk

mengundang kuasa Pendamaian agar menjadi kekuatan yang lebih besar dalam kehidupan mereka sendiri dan dalam kehidupan keluarga mereka.

Bacaan Siswa

• Musa 1:27–39; 3:16–17; 5:6–12; 2 Nefi 2:19–25; 9:6–12; Ajaran dan Perjanjian 49:15–17.

• Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12–17.

PELAJARAN 4

(34)

PELAJARAN 5

Kondisi Kefanaan

Pendahuluan

Di dunia prafana kita “menerima rencana [Bapa Surgawi] melalui mana anak-anak-Nya dapat memperoleh tubuh jasmani dan mendapatkan pengalaman duniawi untuk maju ke arah kesempurnaan” (“Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” Ensign atau Liahona, November 2010, 129). Tubuh

fana kita adalah berkat besar; akan tetapi, itu tunduk pada banyak godaan Setan. Melalui Pendamaian Yesus Kristus, kita dapat mengatasi godaan-godaan ini dan kembali kepada Bapa Surgawi kita.

Bacaan Latar Belakang

• David A. Bednar, “Things as They Really Are,” Ensign, Juni 2010, 16–25. • David A. Bednar, “Pendamaian dan Perjalanan Kefanaan,” Ensign, April

2012, 40–47.

Saran untuk Pengajaran

2 Nefi 2:27–29; Abraham 3:25

Pengalaman fana kita adalah penting bagi kehidupan kekal

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:

“Pernahkah kita benar-benar memikirkan mengapa memiliki tubuh jasmani sedemikian penting? … Apakah kita benar-benar memahami mengapa tubuh sedemikian utama dalam rencana kebahagiaan Bapa? Apakah kita mungkin mengulangi jawaban ini sedemikian sering dan berulang kali sehingga kita gagal mengenali kepentingan sejatinya? Saya ingin kita semua menggali sedikit lebih dalam terhadap pertanyaan yang senantiasa penting ini mengenai mengapa tubuh sedemikian penting. Pada akhirnya jawabannya memengaruhi semua yang kita lakukan” (“Ye Are the Temple of God,” Ensign, September 2001, 14).

• Menurut Penatua Bednar, mengapa kita hendaknya berusaha untuk memahami mengapa tubuh jasmani kita sedemikian penting?

Undanglah siswa untuk menuliskan respons terhadap pertanyaan berikut. Sewaktu pelajaran berlanjut, imbaulah mereka untuk menuliskan pemikiran dan gagasan tambahan.

• Mengapa tubuh jasmani kita sedemikian penting dalam rencana kebahagiaan Bapa Surgawi?

Undanglah siswa untuk membaca dalam hati paragraf ketiga dari “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” dan mencari pernyataan yang menjelaskan mengapa tubuh jasmani penting bagi kemajuan kekal kita.

Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut dari Penatua David A. Bednar. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan 22

(35)

mengapa tubuh jasmani kita sedemikian krusial dalam rencana Bapa Surgawi kita. Pertimbangkan memberi setiap siswa salinan dari pernyataan ini sebelum itu dibacakan.

“Tubuh jasmani kita memungkinkan luasnya, mendalamnya, dan besarnya pengalaman yang tidak bisa hanya diperoleh dalam keadaan prafana kita. Presiden Boyd K. Packer, Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, telah mengajarkan, ‘roh kita dan tubuh kita disatukan dalam suatu cara agar tubuh kita menjadi alat bagi pikiran kita dan landasan dari karakter kita” [“The Instrument of Your Mind and the Foundation of Your Character” (ceramah api unggun Universitas Brigham Young, 2 Februari 2003), speeches.byu.edu]. Oleh karena itu, hubungan kita dengan orang lain, kemampuan kita untuk mengenali dan bertindak selaras dengan kebenaran, serta kemampuan kita untuk mematuhi asas-asas dan tata cara-tata cara Injil Yesus Kristus diperkuat melalui tubuh jasmani kita. Dalam kehidupan kefanaan, kita mengalami kelembutan, kasih, kebaikan, kebahagiaan, penderitaan, kekecewaan, rasa sakit, dan bahkan tantangan-tantangan dari keterbatasan fisik dengan cara-cara yang mempersiapkan kita bagi kekekalan. Secara sederhana dinyatakan, ada pelajaran-pelajaran yang harus kita pelajari dan pengalaman yang harus kita miliki, sebagaimana tulisan suci menjelaskan, ‘secara daging’ (1 Nefi 19:6; Alma 7:12–13)” (“Things as They Really Are,” Ensign, Juni 2010, 16).

• Apa yang Penatua Bednar ajarkan mengenai mengapa tubuh jasmani penting bagi kemajuan kekal kita? (Meskipun jawaban mungkin beragam, tekankan kebenaran ini: Dengan tubuh jasmani, kita mengalami kondisi-kondisi kefanaan yang dapat mempersiapkan kita bagi kekekalan).

• Dalam hal-hal apa tubuh kita adalah “alat dari pikiran dan landasan dari karakter kita”?

• Bagaimana “kemampuan kita untuk mematuhi asas-asas dan tata cara-tata cara Injil … diperkuat melalui tubuh jasmani kita”? (Jawaban yang mungkin

mencakup yang berikut: Tubuh memungkinkan kita untuk mematuhi perintah untuk bertambah banyak dan memenuhi bumi. Tubuh memungkinkan kita untuk mengalami sukacita hidup dalam keluarga, di mana kita belajar dan mempraktikkan asas-asas Injil di rumah—contohnya, kita belajar bagaimana mengendalikan perangai kita dalam keluarga kita).

Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Abraham 3:25 dan 2 Nefi 2:27–29 sewaktu siswa mencari bagaimana petikan tulisan suci ini bekerja bersama untuk membantu memahami lebih lanjut tujuan dari memiliki tubuh.

• Meskipun memiliki tubuh merupakan berkat besar, bagaimana memiliki tubuh adalah bagian dari ujian fana kita? (Banyak dari godaan Setan diperkuat karena kita memiliki tubuh).

• Bagaimana memilih “kehendak daging” memberi iblis “kuasa untuk menawan”?

PELAJARAN 5

(36)

Mosia 3:19; Musa 6:49, 53–55 “Manusia alami adalah musuh Allah”.

Undanglah seorang siswa untuk membaca Musa 6:53–54 dengan lantang, dan mintalah kelas untuk mencari dan kemudian menjelaskan apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai kondisi kita pada waktu kelahiran kita. Cermati bahwa kata “tanpa dosa” dalam konteks ini artinya bebas dari dampak pelanggaran Adam. Kemudian mintalah siswa membaca Musa 6:49 dan 55, dan tanyakan kepada anggota kelas:

• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai bagaimana Kejatuhan Adam dan Hawa memengaruhi kita di sepanjang kehidupan fana kita? (Ketika kita menyerah pada godaan Setan kita merasakan akibat-akibat yang lebih pahit dari pilihan-pilihan kita untuk menjadi badani, berhawa nafsu, dan bagai iblis. Anda dapat merujuk pada Eter 3:2, yang mengajarkan bahwa “karena

kejatuhan sifat kami telah menjadi jahat secara berkelanjutan”).

Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang beberapa baris dari Mosia 3:19. Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:

Apa manusia alami itu?

Mengapa manusia alami adalah musuh Allah?

Berilah siswa beberapa menit untuk mencari jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan ini dan meluaskan pemahaman mereka tentang istilah “manusia alami” dengan menelaah catatan kaki untuk ayat 19 (terutama catatan kaki a demikian juga dengan petikan-petikan lain yang dirujuk dalam catatan kaki). Setelah waktu yang memadai, bahaslah temuan siswa. Tandaskan bahwa istilah ini menjelaskan suatu kondisi yang berlaku sama bagi pria dan wanita.

• Jika seseorang memiliki karakteristik dari manusia alami, apa dampak yang dapat terjadi pada sebuah pernikahan atau keluarga?

Mintalah siswa yang sama menyelesaikan membaca Mosia 3:19, dan mengundang kelas untuk mencari sebuah asas mengenai bagaimana kita dapat mengatasi manusia alami. (Sewaktu siswa merespons, tulislah asas ini di papan tulis: Melalui menerima Pendamaian Yesus Kristus dan menyerah pada bujukan Roh Kudus, kita dapat menanggalkan manusia alami dan menjadi seorang suci). Jelaskan bahwa dalam konteks ini, menyerah artinya tunduk atau pasrah pada bisikan Roh Kudus.

• Bagaimana seseorang memperbedakan apa yang Roh Kudus bisikan kepadanya untuk lakukan?

• Dapatkah Anda membagikan pengalaman yang tidak terlalu pribadi di mana Roh Kudus membisiki Anda untuk menanggalkan manusia alami?

Bersaksilah bahwa sewaktu kita tunduk pada bujukan Roh Kudus, kita memperoleh akses pada kuasa Pendamaian.

PELAJARAN 5

Referensi

Dokumen terkait

qobiltu, saya terima ijazah pengasihan asma khodam ayat 5 dengan lengkap dan sempurna, mohon izin mengamalkanya, semoga

Biological Oxygen Demand (BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang

Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan metode analisis beban kerja kesehatan (ABK Kes) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan sumber daya manusia

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemberitaan hukuman mati (versi Kompas) / eksekusi mati (versi Republika) terpidana Kasus Bom Bali maka dapat ditarik beberapa

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya. Faktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari

Sesuai dengan judul yang diungkapkan “Dampak Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur”, penelitian ini dilaksanakan dengan maksud menjelaskan hubungan

Penelitian ini bertujuan mengidenti kasi tingkat penggunaan bahan kimia pada pengolahan ikan asin yang diduga berhubungan dengan karakteristik individu dan sosial