• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. diimplementasikan ke dalam sebuah game sebagai kontribusi dalam pembuatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. diimplementasikan ke dalam sebuah game sebagai kontribusi dalam pembuatan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Penulis membutuhkan sebuah landasan pemikiran yang akan diimplementasikan ke dalam sebuah game sebagai kontribusi dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Selain itu, landasan ini akan menunjang penulis untuk dapat menjelaskan apa yang akan penulis kerjakan, sehingga game yang dibangun sesuai dengan deskripsi yang diharapkan.

2.1. Multimedia

Teknologi multimedia merupakan teknologi yang mempunyai kemampuan yang besar dalam mempresentasikan informasi secara menarik dan mudah untuk dimengerti. Multimedia merupakan suatu teknik baru dalam pengembangan aplikasi yang bertujuan untuk menarik minat para pemakainya melalui elemen-elemen seperti teks, gambar, warna, video dan animasi yang disajikan secara interaktif (Yohanes Bowo Widodo dan Trido Meidyanto, 2004:80).

Vaughan (2004:89) menjelaskan bahwa multimedia merupakan kombinasi dari teks, gambar, seni grafik, suara, animasi dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital. Tampilan dan cita rasa dari proyek multimedia harus menyenangkan, estetis, mengundang dan mengikat. Proyek harus memuat konsistensi visual, hanya dengan menggunakan elemen-elemen yang mendukung pesan keseluruhan dari program.

Menurut Sigit Prasetyo, Bambang Dwi Setiyono, dan Joko (Sigit, Bambang, & Joko, 2008), multimedia terbagi menjadi dua jenis, yaitu multimedia linier dan

(2)

multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi oleh alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.

Sementara multimedia interaktif merupakan multimedia yang dilengkapi oleh alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contohnya video

game, pembelajaran interaktif, dan lain-lain.

Gambar 2. 1 Menonton Televisi Merupakan Contoh Multimedia Linier

(3)

2.2. Definisi Game

Dalam kamus bahasa Indonesia “game” atau “video game” adalah permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain dan bermain juga bagian dari permainan keduanya saling berhubungan. Permainan merupakan kegiatan rekreasi dengan tujuan bersenang-senang mengisi waktu luang atau berolahraga ringan. Permainan merupakan kegiatan kompleks yang memiliki peraturan, play dan budaya. Sebuah permainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan rekayasa atau buatan. Dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan.

Game adalah sebuah aktivitas kompetitif yang kreatif dan menyenangkan

pada dasarnya, yang dibatasi oleh aturan tertentu dan memerlukan keahlian tertentu (Akilli, 2007). Game terdiri dari peraturan yang menjelaskan tentang pergerakan yang diijinkan, batasan, hak dan hukuman untuk tindakan yang ilegal.

Game sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan

konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.

(4)

Penulis mengutip pernyataan dari berbagai peneliti bahwa game mempunyai nilai positif, diantaranya:

 Semakin ahli pemain memainkan sebuah game, maka visual attention (perhatian visual) akan semakin baik (Greenfield, P, & Kaye, 1994).  Bermain game jangka panjang mempunyai efek pada pelajar dalam hal

pembelajaran (Subrahmanyam, Greenfield, Kraut, & Gross, 2001).  Kemampuan problem solving dan critical thinking semakin meningkat

(Rieber, 1996).

 Kemampuan observasi semakin meningkat, dapat melakukan trial and

error bahkan melakukan hypothesis testing. (Gorriz & Medina, 2000).

 Dapat melakukan strategi ekplorasi (Prensky, 2001).

Disamping itu, game juga dapat menekankan pemain untuk melakukan kegiatan (Aguilera & Mendiz, 2003):

 Reading: game dapat digunakan untuk mempromosikan membaca buku sesuai dengan game yang sedang dimainkan.

 Logical Thinking: game membantu dalam berfikir bagaimana memcahkan masalah dengan mengusulkan strategi, mengorganisir elemen dalam mengantisipasi tujuan.

 Observation: pemain menggunakan kemampuan observasi dalam bermain dengan mengamati perbedaan visual dan ruang serta jumlah elemen dalam layar.

 Spatially Geography: mengembangkan kemampuan pemain dalam membaca peta dan mengenali bentuk ruang.

(5)

2.3. Klasifikasi Game

Game umumnya dikategorikan dengan genre yang diberikan berdasarkan

interaksi gameplay. Genre dalam game diartikan sebagai suatu set gameplay

challages dan diklasifikasikan tersendiri berdasarkan pengaturan atau game-world

kontennya. Tiap game bisa saja memiliki beberapa genre sekaligus.

Menurut Andrew Rollings dan Ernest Adam (Andrew & Ernest, 2003),

game memiliki dikelompokkan sebagai berikut:

1. Action Games, yaitu game yang meliputi tantangan fisik, teka-teki,

balapan, dan beberapa konflik lainnya. Game jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, dan juga ketepatan waktu. Jenis ini terdapat beberapa subgenre besar, diantaranya shooter, fighting, dan platformers.

2. Real Time Strategy (RTS), yaitu game yang melibatkan masalah

strategi, taktik, dan logika.

3. Role Playing Games (RPG), yaitu game yang melibatkan masalah

taktik, logika, dan eksplorasi gameplay nya. Biasanya dalam game ini diberikan kebebasan untuk menjelajah dunia game tersebut, dan dapat ditentukan sendiri akhir dari game tersebut.

4. Real World Simulation, yaitu game olahraga dan simulasi masalah

kendaraan termasuk kendaraan milik militer. Game jenis ini umumnya melibatkan masalah fisik dan taktik, tetapi tidak dengan masalah eksplorasi, ekonomi, dan konseptual.

(6)

5. Adventure Games, yaitu game yang mengutamakan masalah

eksplorasi dan pemecahan masalah teka-teki. Terkadang meliputi masalah konseptual dan tantangan fisik.

6. Construction and Management, yaitu game yang menutamakan

masalah ekonomi dan konseptual, jarang melibatkan konflik dan eksplorasi, dan hampir tidak pernah meliputi tantangan fisik.

7. Puzzle Games, yaitu game yang memiliki tantangan masalah logika,

yang ditunjukkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

8. Slide Scrolling Game, yaitu game dimana pemain dapat memainkan

karakter bergerak samping diikuti dengan gerakan background. 9. Shooting, yaitu game yang sebagian besar menggunakan mouse

sebagai alat pengendali permainan. Pada game ini, pemain seolah-olah berperan sebagai penembak FPS (First Person Shooter) atau pemain mengendalikan penembak TPS (Third Person Shooter).

10. Fighting, yaitu game yang bertipe pertarungan, dimana pemain mengendalikan karakter untuk berkelahi dengan karakter lain sampai salah satunya kalah.

11. Racing, yaitu game yang memiliki tipe balapan. Pemain diberikan sebuah kendaraan atau sejenisnya, untuk menempuh rute tertentu. 12. Massive Multiplayer Online (MMO), yang memiliki tipe balapan.

Pemain diberikan sebuah kendaraan atau sejenisnya, untuk menempuh rute tertentu.

13. Massive Multiplayer Online (MMO), yaitu game yang dapat

(7)

Berdasarkan klasifikasi lain, yaitu berdasarkan tujuan penggunaannya maka

game dikelompokkan menjadi:

Game as Game, adalah jenis game yang paling umum kita temui.

Tujuan utama dari game jenis ini adalah kesenangan semata.

Game as Media, game yang memiliki tujuan utama yang berbeda dari

jenis game as game, walau kadang juga tetap memiliki unsur fun. Tujuan utama dari game as media adalah untuk menyampaikan pesan tertentu, memanfaatkan game sebagai medium si pesan. Isi dan cara penyampaian pesan ini tergantung pada keinginan sang desainer game dan target yang dikejar.

Game Beyond Game atau gamification, yaitu penerapan konsep atau

cara berpikir game design ke dalam lingkup non-game. Bentuk

gamification sendiri pun biasanya tidak berupa game, misalnya sistem reward dari poin yang dikumpulkan dengan berbelanja, atau lainnya.

2.4. Endless Runner

Endless Runner adalah salah satu subgenre platformers game. Konsep dari game endless runner tidaklah rumit. Pemain mengendalikan sebuah karakter yang

terus melaju dalam permainan sampai karakter itu mati. Kendali permainannya terbatas, pemain hanya mengendalikan gerakan seperti bergerak ke kiri dan ke kanan, melompat, serangan, atau melakukan tindakan khusus, sementara karakternya melaju tanpa henti sepanjang game. Tujuan game ini adalah untuk bisa maju sejauh mungkin atau mendapat nilai setinggi mungkin sebelum karakter mati.

(8)

2.5. Elemen Dasar Game

Elemen dasar game menurut Teresa Dillon (Lestari, 2012) adalah:

 Game Rule: merupakan aturan perintah, cara menjalankan, fungsi objek dan karakter di dunia permainan. Dunia permainan ini bisa berupa pulau, dunia khayal, dan tempat-tempat lain yang sejenis yang dipakai sebagai latar tempat dalam permainan.

 Plot: biasanya berisi informasi tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh

player dalam game dan secara rinci, perintah tentang hal yang harus

dicapai dalam game.

 Tema: dalam biasanya memiliki pesan moral yang disampaikan karakter utama maupun karakter yang lain yang memiliki ciri dan sifat tertentu.  Object: merupakan sebuah hal yang penting dan biasanya digunakan pemain untuk memecahkan masalah, adakalanya pemain harus punya keahlian dan pengetahuan untuk bisa memaninkannya.

 Text, grafik, dan sound: game biasanya merupakan kombinasi dari media teks, grafik maupun suara, walaupun tidak harus semuanya ada dalam permainan game.

 Animasi: animasi ini selalu melekat pada dunia game, khususnya untuk gerakan karakter karakter yang ada dalam game, properti dari objek.  User Interface: merupakan fitur-fitur yang mengkomunikasikan

(9)

Sementara menurut Richard Duke (Duke, 1980), dikutip dari paper Wachowicz, 2002, terdapat 11 elemen game yang perlu diperhatikan sebagai dasar dalam membuat game yang baik, yaitu:

Format: adalah mendefinisikan struktur dari game. Sebuah game

terdiri dari beberapa level, dan setiap level tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

Rules: dalam sebuah game, harus terdapat perjanjian atau peraturan

yang tidak dapat dirubah oleh para pemain. Oleh karena itu, dalam memainkan suatu game, pemain harus patuh dan bermain sesuai aturan yang berlaku.

Policy: policy atau kebijaksanaan dapat didefinisikan sebagai aturan

yang bisa dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Dengan adanya elemen ini, maka pemain akan dapat menggunakan dan mengembangkan strategi dalam bermain game sesuai kemampuan dirinya.

Scenario: merupakan alur cerita yang digunakan sebagai kerangka

atau acuan dalam bermain game.

Events: merupakan suatu kejadian yang menjadi tantangan sekaligus

menambah keceriaan dalam bermain game. Contoh event dalam game diantaranya adalah berupa konflik, dan kompetisi.

(10)

Roles: merupakan sebuah gambaran dari fungsi dan aktifitas yang

dapat dibagi antar pemain dalam bermain game. Role ini tidak terbatas pada satu pemain saja. Menggunakan dua pemain atau lebih dalam

role yang sama, akan memberikan keuntungan tersendiri, karena

mereka bisa saling belajar dari keberhasilan dan kesalahan masing-masing pemain.

Decisions: merupakan suatu keputusan yang harus diambil oleh

pemain saat bermain game. Mengambil keputusan yang salah terhadap suatu kejadian dalam bermain game, akan dapat menjadi pelajaran yang penting bagi pemain, sehingga kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi nantinya. Bagaimanapun juga, jika pemain terlalu banyak melakukan kesalahan, kemudian tidak dapat bertanding kembali dengan pemain lain, maka ketertarikannya terhadap suatu game akan menjadi mudah hilang.

Levels: Sebuah game perlu memiliki level tingkat kesulitan agar game

tersebut lebih menarik dan menantang, serta dapat digunakan oleh masyarakat luas. Level easy memberikan tantangan bagi para pemain pemula (beginner), sedangkan level difficult dikhususkan bagi para pemain yang mahir dan sudah berpengalaman (expert).

Score Model: merupakan instrumen yang digunakan untuk

menghitung, mendata, dan menampilkan hasil dari permainan yang dimainkan. Score model ini menjadi suatu alat yang sangat penting agar game menjadi lebih menarik.

(11)

Indicators: indicators memberikan pemain suatu isyarat terhadap

raihan atau pencapaian yang telah mereka lakukan. Elemen ini sangat penting untuk menjaga agar pemain bisa selalu termotivasi dan fokus dalam bermain.

Symbols: Bentuk visual dari simbolisasi element, aktivitas, dan

keputusan. Pemilihan simbol yang tepat akan membantu pemain dalam memahami dan bermain game.

2.6. PC Games

PC games atau permainan komputer adalah game yang dimainkan melalui

bantuan perangkat komputer. PC games tidak memiliki pergerakan secara fisik atau interaksi langsung, melaikan melalui perantaraan komputer. Perangkat lunak dibuat haruslah dapat menangkap reaksi yang cepat dari interaksi yang dihasilkan dari pemain. Karena itu perangkat lunak untuk PC games memiliki sifat real time. Kompleksitas game bergantung dari kemapuan merepresentasikan aturan dan lingkungan game dalam program yang dibuat Error! Reference source not found..

(12)

PC Games biasanya dibuat melalui kerjasama antara dua perusahaan, yang

dikenal sebagai developer dan publisher. Developer merupakan perusahan pembuat permainan, sedangkan publisher merupakan penjual dan pendistribusi permainan tersebut dengan media Blueray, DVD, CD maupun tersedia versi downloadable dari internet ke seluruh dunia Error! Reference source not found..

2.7. Unity

Game Engine merupakan sistem perangkat lunak yang dirancang untuk

menciptakan dan pengembangan game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik.

Unity menjadi sebagai salah satu game engine yang memiliki mesin

rendering yang kuat terintegrasi dengan satu set lengkap alat intuitif dan alur kerja

yang cepat untuk membuat 3D interaktif dan konten 2D. Engine ini merupakan salah satu game engine dengan lisensi source proprietary, namun untuk lisensi

(13)

pengembangan dibagi menjadi 2, yaitu free dan berbayar sesuai perangkat target pengembangan aplikasi. Unity tidak membatasi publikasi aplikasi, pengguna Unity dengan lisensi gratis dapat mempublikasikan aplikasi yang dibuat tanpa harus membayar biaya lisensi atau royalti kepada Unity. Tetapi penggunaan versi free dibatasi dengan beberapa fitur yang dikurangi atau bonus modul atau prefab tertentu yang ditiadakan dan hanya tersedia untuk pengguna berbayar.

Unity dapat mengolah beberapa data seperti objek tiga dimensi, suara, tekstur, dan lain sebagainya. Keunggulan dari Unity engine ini dapat menangani grafik dua dimensi dan tiga dimensi. Unity memiliki kerangka kerja (framework) lengkap untuk pengembangan profesional. Sistem inti engine ini menggunakan beberapa pilihan bahasa pemrograman, diantaranya C#, JavaScript, maupun Boo yang terinspirasi dari sintaks bahasa pemrograman phyton. Salah satu kelebihan Unity lainnya adalah memiliki kontrol untuk mengirim ke beberapa platform, diantaranya adlaah desktop.

Unity merupakan game engine yang mempunyai kapasitas memory yang sangat tinggi, bisa mencapai 500-600 Mb. Dan engine ini tidak bisa melakukan

modelling, karenanya Unity bukan game engine untuk mendesain.

2.8. CorelDRAW

CorelDRAW adalah editor grafik vektor yang diproduksi oleh Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Karena kegunaan CorelDRAW adalah sebagai media untuk editing gambar vektor, maka program ini sering digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang publikasi atau

(14)

percetakan maupun bidang yang lain yang memerlukan proses visualisasi. CorelDRAW sebenarnya ditujukan dalam pembuatan suatu desain yang menghasilkan sesuatu dari nol.

Kegunaan CorelDRAW sangat banyak, bahkan dapat dikatakan tidak terbatas. Namun oleh para penggunanya program ini sering dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan antara lain, menciptakan desain simbol atau logo, membuat desain brosur, membuat sampul buku, dan membuat gambar ilustrasi.

1.9. Audacity

Audacity adalah aplikasi open source pemberi efek suara yang dibangun dengan pustaka WxWidgets sehingga dapat berjalan pada berbagai sistem operasi. Audacity, memungkinkan untuk mengoreksi berkas suara tertentu, atau sekedar menambahkan berbagai efek yang disediakan. Selain itu, dimungkinkan untuk berkreasi dengan suara yang dimiliki sendiri. Kelebihan dari aplikasi ini adalah fitur dan kestabilan. Pustaka yang digunakan juga tidak terlalu banyak dan waktu tunggunya juga tidak terlalu lama.

Gambar 2. 5 Logo Aplikasi CorelDRAW

(15)

Gambar

Gambar 2. 1 Menonton Televisi Merupakan Contoh Multimedia Linier
Gambar 2. 3 Berbagai Produk PC Games yang Dirilis Ke Publik
Gambar 2. 4 Logo Unity
Gambar 2. 5 Logo Aplikasi CorelDRAW

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka, yang terjadi permasalahan dalam penelitian ini, adalah fenomena kinerja birokrasi pemerintah yang berkenaan dengan sumber

Pewawancara: Kalau untuk orang Jakarta umumnya biasanya mereka mulai berkeluarga pada usia berapa.. Banu:

Variabel risiko yang paling berpengaruh pada pelaksanaan proyek konstruksi jalan, yang merupakan tiga nilai rata-rata (mean) teratas pada hasil analisis penelitian

• Jenis-jenis metode yang digunakan dalam geolistrik yaitu; metode tahanan jenis/resistivitas, metoda polarisasi terimbas, dan metode

Umpan balik dan Evaluasi sangat mempengaruhi akuntabilitas maka umpan balik masyarakat terhadap program Gerdu Kempling diberikan dengan masyarakat adalah mereka

dilengkapi dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition device, disingkat LAD). Dengan LAD ini, seorang anak dapat belajar dan memperoleh bahasa yang

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui genesa bahan galian yang difokuskan dengan pengamatan secara megaskopis keterdapatan batuan mikrodiorit

Apabila jumlah permintaan calon pelanggan yang akan disisipkan adalah kurang dari atau sama dengan sisa muatan kendaraan, maka pelanggan tersebut dapat disisipkan