• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam setiap kehidupan manusia di dunia ini, pasti ada satu tujuan hidup yang memotivasi mereka untuk selalu bertahan hidup. Tujuan hidup inilah yang menjadi sebuah fondasi /landasan untuk mempertahankan kehidupan mereka. Begitu pula dalam sebuah Bangsa yang hendak mendirikan Negara. Bangsa itu memerlukan fondasi / landasan bagi bangunan Negara yang kokoh. Karena hakekat hidup bernegara adalah mengatur kehidupan bersama sehingga terwujud kesehjahteraan bersama, maka fondasi itu tentu berupa dasar yang menjadi acuan pokok ( dasar / sumber ) aturan ketika sebuah bangsa hendak mengatur kehidupannya. Banyak aturan yang di miliki Negara salah satunya adalah norma hukum dibawah dasar Negara yaitu Konstitusi.

Konstitusi merupakan aturan – aturan dasar yang dibentuk dalam mengatur hubungan antar Negara dan warga Negara. Konstitusi memiliki tujuan untuk membantu kewenangan pemerintah dalam menjamin hak –hak yang di perintahkan dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu Negara sangat penting, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah Negara , konstitusi dan Negara ibarat tinta dan pulp en yang satu sama lain tidak bisa terpisahkan. Untuk menjalankan suatu konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu Negara tidak bisa berjalan sendiri, namun membutuhkan suatu bentuk system pemerintahan yaitu Sistem Demokrasi. Demokrasi merupakan suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat ( Abraham Lincoln ) yang berarti demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan oleh mereka atau wakil – wakil yang dipilih oleh rakyat dalam system pemilihan yang bebas. Cara pemerintahan seperti ini menjadi cita –

(2)

2 | P a g e cita semua partai Nasionalis di Indonesia. Masyarakat di Indonesia mencita-citakan pembentukn Negara demokrasi yang berwatak anti Feodalisme dan anti Imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialisasi, landasan demokrasi adalah keadilan.

Sebagi bentuk dari landasan tersebut suatu Negara kesatuan

berkewenangan penuh atas sistem pemerintahan yang hendak di jalankan dalam bernegara, seperti Indonesia dalam menjalankan sistem kenegaraannya sering terjadi masalah yang harus dihadapi seperti pada masa Orde Baru bermunculan konflik-konflik baru baru serta terjadi perubahan genetik sosial masyarakat, krisis moneter juga terjadi pada keuangan Negara sehingga penurunan keuangan Negara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Ekonomi Negara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut.

2.1.1 Mengapakah konstitusi sangat penting bagi pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

2.1.2 Bagaimanakah peran Konstitusi dalam Negara Indonesia?

2.1.3 Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut konstitusi negara Indonesia?

2.1.4 Bagaimanakah pandangan agama Khatolik tentang pengaruh konstitusi terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

2.1.5 Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di NTT menurut konstitusi negara Indonesia?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.

3.1.1 Mengetahui konstitusi sangat penting bagi pelaksanaan demokrasi di Indonesia

(3)

3 | P a g e 3.1.2 Mengetahui peran konstitusi dalam Negara.

3.1.3 Memahami dan mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut konstitusi negara Indonesia.

3.1.4 Memahami dan mengetahui pandangan agama Khatolik mengenai pengaruh konstitusi terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

3.1.5 Memahami dan mengetahui pelaksanaan demokrasi di NTT menurut konstitusi negara di Indonesia.

1.4 Manfaat

Melalui makalah ini, penulis berharap mampu memberikan manfaat sebagai berikut.

1.4.1 Memberikan penjelasan tentang konstitusi sangat penting bagi pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

1.4.2 Menjelaskan peran konstitusi dalam Negara.

1.4.3 Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut konstitusi negara Indonesia.

1.4.4 Menjelaskan pandangan agama Khatolik mengenai pengaruh konstitusi terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

1.4.5 Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di NTT menurut konstitusi negara di Indonesia.

(4)

4 | P a g e BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konstitusi Sangat Penting Bagi Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia

Istilah Konstitusi (Inggris : constitution ; Belanda : contitutie). Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan kerjasama antara Negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Konsekuensi logis dari kenyataan bahwa tanpa konstitusi negara tidak mungkin terbentuk, maka konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Negara dan konstitusi merupakan lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dr. A. Hamid S. Attamimi, dalam disertasinya berpendapat tentang pentingnya suatu konstitusi atau Undang-undang Dasar adalah sebagai pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana kekeuasaan Negara harus dijalankan.

Sejalan dengan pemahaman di atas, Struycken dalam bukunya Net Staatsrecht van Het Koninkrijk der Nederlanden menyatakan bahwa konstitusi merupakan barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para pendahulu, sekaligus ide-ide dasar yang digariskan oleh The Founding Father, serta memberi arahan kepada generasi penerus bangsa dalam mengemudikan suatu Negara yang akan dipimpin.

Prof. Mr. Djokosutono melihat pentingnya konstitusi dari dua segi. Pertama, dari segi sisi (naar de Inhoud) karena konstitusi memuat dasar dari struktur dan

(5)

5 | P a g e memuat fungsi Negara. Kedua, dari segi bentuk (Naar de Maker) oleh karena yang memuat konstitusi bukan sembarangan orang atau lembaga. Mungkin bisa dilakukan oleh raja, raja dengan rakyatnya, badan konstitusi atau lembaga dictator.

Pada sudut pandang yang kedua ini, K. C. Wheare menggkaitkan pentingnya konstitusi dengan peraturan hukum dalam arti sempit, dimana konstitusi dibuat oleh badan yang mempunyai ”wewenang hukum” yaitu sebuah badan yang diakui sah untuk memberikan kekuatan hukum pada konstitusi.

2.1.2 Peran Konstitusi dalam Suatu Negara

Konstitusi sebagaimana disebutkan merupakan aturan-aturan dasar yang dibentuk dalam mengatur hubungan antara negara dan warga negara. Konstitusi juga dapat dipahami sebagai bagian dari kontak sosial yang memuat aturan main dalam berbangsa dan bernegara.

Pada prinsipnya, adanya konstitusi memilki tujuan untuk membatasi kewenangan pemerintah dalam menjamin hak-hak yang diperintah dalam merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

“Konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu Negara merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah Negara. Konstitusi dan Negara ibarat tinta dan pulpen yang satu sama lain tak bisa dipisahkan”. (El-Muhtaj, 2007:67).

Tujuan-tujuan adanya konstitusi secara singkat diklasifikasikan menjadi tiga tujuan, yaitu Pertama Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. Kedua, Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri. Ketiga Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan penguasaannya.

(6)

6 | P a g e “Sebagaimana disebutkan bahwa konstitusi terbagi menjadi dua macam yaitu, hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) dan hukum tidak tertulis (konvensi)”. (Kaelan, 2007:89)

Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yaitu membatasi kekuasaan pemerintah dari suatu negara dan menentukan cara kerja pemerintah tersebut sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindungi. Sedangkan konvensi adalah aturan-aturan dasar yang ada dalam penyelenggaraan suatu Negara meskipun sifatnya tidak tertulis.

2.1.3 Pelaksanaan Demokrasi Indonesia Menurut Konstitusi Indonesia

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau “kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan Negara.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas Negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Perkembangan demokrasi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa. Sebelum Indonesia merdeka, kehidupan yang demokratis sudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari lahirnya berbagai perkumpulan dan perserikatan, seperti Budi Utomo, Serikat Islam, Perkumpulan Keagamaan (NU Dan Muhmmadiyah), Perkumpulan Partai-Partai, Perhimpunan Pelajar, Organisasi Sosial dan lain-lain.

Salah satu tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia, yang sekaligus sebagai tonggak demokrasi di Indonesia adalah dengan adanya kongres pemuda II

(7)

7 | P a g e akhirnya dapat membuat suatu kesepakatan penting dan sekaligus menyatakan semua komponen pemuda Indonesia yang semula terpecah-pecah dalam organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahaan, yaitu dengan lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 1928.

Bukti lain bahwa bangsa Indonesia sudah melaksanakan kehidupan yang demokratis adalah sidang BPUPKI yang membahas rancangan dasar negara dan rancangan Undang-Undang Dasar secara bermusyawarah. Demikian pula pada saat disusunnya teks Proklamasi Kemedekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir.Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsan Timur No. 56 Jakarta, merupakan wujud nyata dari pengambilan keputusan secara demokratis.

2.1.4 Pandangan Agama Khatolik Mengenai Pengaruh Konstitusi Terhadap Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia

Istilah demokrasi dalam Alkitab tidak ada, tetapi dalam Perjanjian Lama setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Kejadian 11 tentang kelahiran bangsa-bangsa, kemudian Kejadian 12 mengenai pemilihan Abraham. Kita bisa mengerti bahwa Israel tidak disebut bangsa tetapi umat. Umat menekankan kesamaan kedudukan antar manusia, yang satu tidak menguasai yang lain sebab semua diikat oleh ketaatan pada Allah. Umat adalah sebuah masyarakat teokratis yang demokratis.

Konsep Demokrasi Menurut Iman Kristen yang dapat kita lihat dan contoh dapat di baca dari kitab Kejadian 1:27 yang dapat kita lihat bahwa Kristen adalah salah satu pencetus aliran sistem Demokrasi yang didalam masa ini, Demokrasi sangat berhubungan erat dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Demokrasi juga merupakan aktualisasi dan realisasi dari HAM itu sendiri. Pemerintahan demokrasi pertama kali dipraktikkan oleh bangsa Yunani dalam bentuk partisipasi langsung rakyat sebagai warga negara didalam pemerintahan. Dalam perkembangan selanjutnya, konsep demokrasi dipakai sebagai model pemerintahan di

(8)

8 | P a g e banyak negara barat dan berbagai negara. Demokrasi yang diterapkan didalam system pemerintahan di berbagai negara ada bermacam-macam, diantaranya demokrasi liberal, demokrasi sosialis dan demokrasi ekonomi.

2.1.5.1 Demokrasi Dalam Perspektif Iman Kristiani

Demokrasi tidak bisa dipisahkan oleh Negara. Pada saat Allah menciptakan semesta, tidak disebutkan tentang Negara. Meski demikan, Allah menciptakan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk social. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, muncul fenomena lahirnya bangsa-bangsa (kejadian 11). Selanjutnya dalam kejadian 12 dapat kita ketahui bagaimana Allah memilih Abraham, dikatakan bahwa Allah akan membentuk sebuah Bangsa yang besar, bangsa pilihan Allah sendiri. Israel tidak disebut sebagai “bangsa” tetapi sebagai “umat”. Hal ini menekankan kesamaan kedudukan antara manusia, yang satu tidak menguasai yang lain karena semua diikat oleh ketaatan kepada Allah. Para ahli perjanjian lama menyimpulkan bahwa “umat” adalah sebuah masyarakat teokratis dan demokratis.

Ada hubungan dalam iman kristiani wajib berperan aktif dalam kehidupan berdemokrasi, yang dapat diwujudkan dengan berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum, menjadi anggota partai politik serta bentuk kegiatan lainnya. Harus diakui bahwa dalam pengambilan keputusan yang mengatur kehidupan bersama manusia tidak dapat mengabaikan “kuasa” yang mendominasi masyarakatnya sekalipun secara formal masyarakat tersebut menerima demokrasi sebagai asas hidup bersama. Iman kristiani menegaskan bahwa semua kuasa berasal dan hanya milik Allah. Kuasa adalah pemberiaan Allah yang harus dipertanggungjawabkan dalam pelayanan masyarakat. Sehingga setiap umat kristiani yang terlibat dalam bebagai kegiatan politik wajib menyuarakan suara kenabian yang disasarkan pada nilai-nilai yang universal yaitu menegakkan keadilan, menyatakan kebenaran, menghormati kebebsan yang bertanggungjawab, memperjuangkan kesetaraan serta mempraktikkan kasih kepada semua orang. Dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik setiap orang

(9)

9 | P a g e Kristen turut menata kehidupan bersama, sekaligus merupakan upaya kita untuk wujudkan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan iman kristiani.

2.1.5.2 Contoh Demokrasi Dalam Perspektif Iman Kristiani

Dapat di baca dari kitab Kejadian 1:27 “Maka Allah meniptakan manusia itu menurut gambarnya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” yang dapat kita lihat bahwa Kristen adalah salah satu pencetus aliran sistem Demokrasi yang didalam masa ini, Demokrasi sangat berhubungan erat dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Demokrasi yang didalam masa ini, Demokrasi sangat berhubungan erat dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Demokrasi juga merupakan aktualisasi dan realisasi dari HAM itu sendiri. Seperti yang sudah kita ketahui, manusia itu berasal dari Tuhan yang diciptakan-Nya serupa dan segambar dengan-Nya, ia memiliki hak hidup sejak lahir, hak untuk mengembangkan diri dan kewajiban untuk menjalani hidup. Kata lainnya adalah, Demokrasi adalah suatu sistem dimana Allah mempersamakan semua status manusia di hadapan-Nya.

 Korupsi merupakan tindakan yang tidak baik, secara hukum maupun sosial telah dijelaskan pula sebab dan akibat yang ditimbulkan korupsi bahwa akibat yang ditimbulkan dari korupsi tidak penah berdampak positif melainkan berdampak negatif . Pada sudut pandang iman kristen jelas bahwa korupsi merupakan tindakan yang salah karena pada Keluaran 20 : 15 pada Kesepuluh Firman dimana menjelasakan “Jangan mencuri”1[7] mengapa tindakan korupsi ini berhubungan dengan firman Allah “Jangan Mencuri”, karena korupsi termasuk mencuri yaitu mencuri uang rakyat . Hak seorang pejabat pemerintah telah ada yaitu menerima pendapatan sesuai yang ditentukan oleh negara , mendapat fasilitas dari negara , namun masih saja kurang dan korupsi maka pejabat tersebut mencuri uang rakyat

(10)

10 | P a g e yang dimana seharusnya uang rakyat itu di seharusnya untuk membantu rakyat-rakyat yang miskin.

2.1.5 Pelaksanaan Demokrasi Di NTT Menurut Konstitusi Negara Di Indonesia. Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yang dilaksanakan di NTT menurut konstitusi negara di Indonesia, yaitu Pertama Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara dan demokrasi perwakilan. Kedua, dalam demokrasi perwakilan seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.

2.2 Hasil Observasi

Berdasarkan observasi yang penulis hasilkan dari tanggal 30 oktober 2014 baik langsung maupun tidak langsung di daerah NTT (Nusa Tenggara Timur) memperoleh data dan informasi sebagai berikut.

 Gosip Politik

(11)

11 | P a g e Demonstrasi pemilukada di Manggarai, Flores (Oleh FRANS OBON)

Kemiskinan, busung lapar, kesehatan, HIV/AIDS yang makin mewabah, rabies, dan masih banyak masalah lainnya. Mudahkah menemukan solusi yang ditawarkan para kandidat? Tidak. Karena itu, tiap kali pemilukada di Flores khususnya daerah Manggarai Timur, selalu mengalami sepinya perdebatan ide dan gagasan. menanggapi masalah ini.

Janji kampanye adalah utang yang tak tertagih. Karena tidak ada pertarungan ide dan gagasan, maka publik tidak tahu apa yang mau diperjuangkan oleh para kandidat. Karena itu sulit bagi rakyat untuk mengontrol dan menagih janji kampanye para kandidat. Jika menyaksikan kampanye para calon di lapangan kampanye, tidak ditemukan tawaran-tawaran baru untuk dikerjakan. Karena itu ketika mereka terpilih, maka operasi pemerintahan masyarakat juga berjalan sebagai business as usual.

2.3 Analisis Masalah

Dari hasil observasi yang penulis peroleh, terdapat berbagai penyimpangan terhadap pentingnya konstitusi dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Timur, maka penulis dapat merumuskan analisis masalah tersebut berdasarkan hasil observasi diatas, salah satunya yaitu: Gosip politik, dalam pelaksanaan tersebut terdapat penyimpangan yang telah terjadi. Oleh karena itu kita wajib menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan seperti: Sikap dan perbuatan yang sejalan dengan unsur-unsur rule of law atau syarat-syarat demokrasi, sikap dan tingkahlakunya harus mencerminkan

(12)

12 | P a g e sosok pribadi seorang demokratis, sikap dan tingkah-lakunya harus mencerminkan sosok pribadi seorang demokratis.

Bagi rakyat biasa, mereka harus menyadari berbagai hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan melaksanakannya dengan baik. rakyat harus mampu memilih pemimpin secara cerdas, berani menyatakan pendapat, serta ikut mengawasi jalannya pemerintahan.

Rakyat juga harus mematuhi hukum, menghormati pemerintahan yang sah, menjaga ketertiban umum dan kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya.

Salah satu contoh sederhana yang dapat ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu; Dalam suatu pertandingan olahraga misalnya, seluruh peserta harus mematuhi aturan permainan (rule of the game), tunduk pada putusan juri, sportif, bersedia menerima kekalahan dan lain-lain. Meskipun tampak sederhana, justru dalam kehidupan bermasyarakat itulah kita perlu membiasakan hidup secara demokratis. Pembudayaan demokrasi perlu menjadi agenda penting bagi bangsa Indonesia, demi terwujudnya kesadaran berdemokrasi di kalangan masyarakat.

(13)

13 | P a g e BAB III

PENUTUP

2.4 Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

Demokrasi telah menjadi pilihan bagi hampir semua bangsa di dunia, tak terkecuali bangsa Indonesia. Dalam perkembangannya, konsep demokrasi tidak hanya diterapkan dalam bidang politik, melainkan juga diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan bidang-bidang kemasyarakatan lainnya. Kehidupan yang demokratis adalah kehidupan yang intinya melibatkan partisipasi rakyat dan ditujukan untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu, “Konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah negara dan demokrasi yang sejahtera, karena aturan-aturan tersebut tidak terlaksanakan. Konstitusi dan negara ibarat tinta dan pulpen yang satu sama lain tak bisa dipisahkan”. (El-Muhtaj, 2007:67).

Konstitusi juga mempunyai kegunaan bagi penguasa sebagai alat mewujudkan cita-cita dari tujuan Negara yang sesuai dengan kaedah Negara pembuatnya.Tampak bahwa begitu banyak tujuan, manfaat dan kegunaan konstitusi bagi suatu Negara khususnya bagi Indonesia untuk mewujudkan suatu cita-cita luhur bangsa Indonesia maka konstitusi sangat dibutuhkan bagi Negara Indonesia yang dapat juga sebagai alat pencapai tujuan Negara berdasarkan pada Dasar Negara yaitu Pancasila.

Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan dalam Negara akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata sehingga dinamika dan proses pemerintahan Negara dapat dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan kehidupan dalam Negara yang dinamis dan terkendali untuk kepentingan bersama.

(14)

14 | P a g e 2.5 Saran

2.5.1 Bagi Pemerintah NTT ( Nusa Tenggara Timur)

Kekurangan-kekurangan masih terdapat dalam bentuk parlemen di NTT. Kekurangan itu dapat kita lihat dalam proses pemilihan legislatif tingkat daerah maupun tingkat pusat. Dimana banyak kelompok kepentingan yang kecewa ketika calon pilihan mereka tidak terpilih dalam pemilihan legislatif tersebut semua pihak terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menanamkan isu-isu. Fenomena politik seperti itu sering sekali terjadi di Indonesia. Dengan Kondisi parlemen seperti itu, muncullah tanggapan-tanggapan negatif yang dikeluarkan oleh masyarakat bahwa tidak ada parlemen di Indonesia yang bersih, adil, dan jujur. Oleh karena itu diharapkan adanya pemimpin yang benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat bukan sebaliknya di daerah NTT.

2.5.2 Bagi Negara Indonesia

Setiap partai yang menjalankan fungsinya di Negara Indonesia bisa dikatakan telah kehilangan jati dirinya dan tidak tahu lagi harus melakukan “kebaikan” apa lagi untuk menciptakan citra baik dimata masyarakat sehingga setiap pemilu dilaksanakan hampir tidak ada yang sepenuhnya bersih dari kecurangan-kecurangan saat pemilu. Sudah waktunya negara ini diselamatkan oleh para pemikir independen itu agar tidak lagi jatuh dari keterpurukan dan ketertinggalan dengan negara-negara lain. Pada saat memilih anggota lembaga parlemen, sebaiknya pilihlah seorang yang benar-benar independen dengan sepenuhnya memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Di akhir tulisan ini saya mencoba mengutip salah satu istilah bahwa diharapkan demokrasi pancasila yang berkembang di Indonesia tidak hanya jargon pemanis saja dan bukan “demokrasi semu” yang hanya baik dalam nilai tapi tidak tampak pada permukaan. Akhirnya, marilah kita bersama menjadikan nilai-nilai demokrasi pancasila ini menjadi bagian dari kehidupan kita baik secara pribadi

(15)

15 | P a g e maupun berbangsa dan bernegara, sehingga cita-cita luhur pancasila terwujud untuk Indonesia yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, maka isu sentral dari penelitian ini adalah kebijakan pemberian insentif pajak Tax Allowance terhadap bidang usaha dan

Hukuman disiplin yang berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah, ditetapkan untuk masa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dan untuk paling

Variasi : penampakan dari sifat tertentu yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Volume : besarnya ruangan yang dapat diisi

Suparti, M.Si, selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan arahan

Hubungan garis regresi linier antara log impedansi akustik dengan log porositas pada sumur SP-8 dan SP-11 digunakan untuk megestimasi nilai porositas batuan

differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary

Penggunaan tersebut diharapkan agar para siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarakan ketika proses pembelajaran berlangsung khususnya pada mata pelajaran TIK serta

Dari penelitian yang dilakukan, hasilnya adalah tahapan-tahapan phytomining logam tembaga dari air asam tambang yaitu fitoekstraksi dengan tanaman eceng gondok yang