• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Business Process Reengineering Pada PT. Nagamas Bangun Realty

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Business Process Reengineering Pada PT. Nagamas Bangun Realty"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Business Process Reengineering Pada

PT. Nagamas Bangun Realty

Ringkasan Skripsi

Oleh Samuel Yudhistira (1401101811) Dhumas Lubhan (1401092422) 07PAM Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan proses bisnis baru yang bisa lebih menghemat waktu dalam implementasinya serta proses bisnis yang baru dapat meningkatkan produktifitas dari PT. Nagamas Bangun Realty itu sendiri. Metodologi yang digunakan adalah metodologi BPM (10 fase BPM), dimana yang digunakan adalah fase organisasi, fase improvisasi, fase SDM dan teknologi, dan fase BPM berdasarkan framework Jeston. Hasil yang telah dicapai selama proses penelitian dari awal hingga selesai adalah mulai dari melihat secara langsung bagaimana penerapan proses bisnis dalam sebuah perusahaan, dan mengaplikasikan teori – teori mengenai Business Process Reengineering ke dalam suatu perusahaan dan merancang proses bisnis baru untuk mengatasi masalah yang ada. Kesimpulan yang bisa diambil dari analisa Business Process

Reengineering ini adalah perubahan proses bisnis yang lebih efektif, dan

peningkatan kinerja para karyawan dalam menjalankan proses bisnis Kata Kunci :

Business Process Reengineering,Kinerja, Business Process, Efektifitas, Efisiensi,

Produktifitas

Abstract

The purpose of this research is to get new Business Process that can shorten the time on the implementation phase and this new business process can make productivity raised for PT. Nagamas Bangun Realty. These new business process expected to make coordination from office and field get better from the old one, which now isn’t that good enough (coordination). The methodology that used in this Analysis is the BPM methodology (10 phase), from the jeston framework, which only used 5 from 10 phase (Organization phase, Improvement phase, people and technology phase, and BPM phase. The result that accomplished by researching process from the beginning until the end are look into real world how to implement business process on a company, and applying

(2)

theories about Business Process Reengineering into a company to solve the problems. The Conclusion from this Business Process Reengineering Analysis are to get more effective business process, and more performance from the employee on doing the new business process

Keyword :

Bussiness Process Reengineering, Performance, Effectivity, Efficiency, Productivity

Latar Belakang

Perkembangan properti yang pesat di Indonesia akhir dekade ini dan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal, membuka peluang bisnis baru untuk bergerak di bidang properti. Banyak indikator yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari, seperti banyaknya pembangunan rumah dan apartemen dengan harga yang murah dan terjangkau bagi banyak kalangan konsumen. Selain itu, Banyak komponen penunjang kepemilikan rumah yang menawarkan cara pembayaran yang mudah, seperti Kredit Kepemilikan Rumah, dimana hampir sebagian besar bank di Indonesia mempunyai fasilitas ini dengan ketentuan yang bervariasi.

Selain itu, Produk properti berupa gedung perkantoran dan ruko juga mengalami peningkatan pesat pada akhir dekade ini, Membuat bisnis properti semakin diminati oleh banyak pengusaha dikarenakan keuntungan yang didapat lumayan besar dibanding dengan sektor usaha lainnya. Ini bisa dilihat dari maraknya gedung perkantoran serta ruko tempat usaha yang menjamur, khususnya di wilayah Jakarta ( Gedung Perkantoran ) dan pinggiran Jakarta (ruko), sehingga tak heran bahwa bisnis properti ini di zaman sekarang sangat menggiurkan bagi sebagian pengusaha.

Namun, di balik pesatnya bisnis properti, ada juga masalah – masalah yang timbul dimana jika tidak diatasi maka akan mengancam kelangsungan dari bisnis properti itu sendiri, seperti jumlah tanah yang makin lama makin menipis, khususnya di daerah ibu kota (Jakarta), sulitnya mendapatkan izin mendirikan bangunan dan surat – surat dalam bidang perumahan, serta saingan dalam bisnis properti yang makin hari makin banyak, selain itu proses bisnis pun juga bisa ikut

(3)

ambil bagian dalam ancaman dari kelangsungan perusahaan itu sendiri, dimana proses bisnis yang kurang efisien dan kurang efektif membuat perusahaan semakin tertinggal jauh dari para kompetitor yang MUNGKIN sudah melakukan inovasi dalam proses bisnis yang mereka jalankan dalam rangka memenangkan persaingan dengan para competitor

Maka dari itu, diperlukan perubahan proses bisnis (Bussiness Process

Reengineering) untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor dalam bisnis

Properti ini, dan juga mempermudah dalam pengurusan segala hal yang berhubungan dengan legalitas (perizinan perumahan, tanah, dan kepemilikan), sehingga produktifitas perusahaan makin membaik yang berujung pada efisiensi dan efektifitas sumber daya manusia dan waktu yang dikeluarkanpun mampu dipangkas secara signifikan.

PT Nagamas Bangun Realty adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Property Developer yang berdiri dari tahun 2003, namun baru secara resmi menjadi PT pada tahun 2012 dan didirikan oleh Bapak Eko Angkowidjojo selaku owner dari PT Nagamas Bangun Realty, dan sudah membangun serta menjual lebih dari 500 unit rumah tinggal, termasuk apartemen dan ruko serta berkontribusi dalam pengembangan rumah tinggal di Indonesia, terutama di Jakarta.

Tujuan

i. Mendapatkan proses bisnis yang lebih efektif dan efisien pada PT Nagamas Bangun Realty

ii. Mengintegrasikan divisi – divisi perusahaan agar koordinasi terjalin dengan lebih baik lagi.

iii. Meningkatkan produktifitas perusahaan.

Manfaat

(4)

2. Mengetahui masalah-masalah yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis,khususnya untuk segmen properti dan hunian tempat tinggal

3. Memahami tentang pengimplementasian strategi bisnis di zaman modern.

Sejarah Singkat Mengenai PT. Nagamas Bangun Realty

PT Nagamas Bangun Realty adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Didirikan sejak tahun 2003, namun baru diresmikan tahun 2012 lalu oleh Bapak Eko Angkawidjaja, PT Nagamas Bangun Realty total telah membangun dan menjual lebih dari 500 unit rumah sampai sekarang., menjadi bukti nyata bahwa kontribusi PT Nagamas Bangun Realty telah berkontribusi besar dalam penyediaan rumah tinggal di Indonesia. PT Nagamas Bangun Realty memprioritaskan kepuasan konsumen antara biaya yang dikeluarkan untuk membeli rumah tinggal dengan kualitas rumah tinggal tersebut.Selain itu PT Nagamas Bangun Realty telah memiliki website untuk mendukung operasional perusahaan dengan alamat www.properti89.com .

Visi Perusahaan

1. Menjadi Perusahaan penyedia rumah tinggal nomor 1 di daerah Jakarta dan sekitarnya

2. Menyediakan rumah dengan harga terjangkau dan dengan kualitas yang baik.

Misi Perusahaan

1. Selalu berusaha untuk memberikan informasi mengenai produk yang akan dijual secara transparan tanpa menambahkan atau mengurangi informasi yang sebenarnya.

2. Menyediakan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh konsumen sebagai panduan dalam mencari tempat tinggal yang baik.

(5)

Struktur Organisasi PT. Nagamas Bangun Realty Komisaris Direktur Utama General Manager General Affair Marketing Legal Project Manager

(6)
(7)

Masalah

1. Kurangnya koordinasi antar divisi perusahaan dalam proses operasional perusahaan yang menyebabkan pembangunan rumah seringkali tidak sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.

2. Proses legalisasi yang cukup rumit dan memakan waktu yang cukup lama dari yang seharusnya (9 bulan)

3. Kurangnya kesadaran karyawan dalam menjaga kinerja secara personal yang berpengaruh terhadap proses bisnis yang berjalan pada perusahaan

Usulan Pemecahan Masalah

1. Mengintegrasikan antar masing- masing divisi di PT Nagamas Bangun Realty sehingga koordinasi antar divisi berjalan dengan lancar.

2. Menggabungkan beberapa proses terkait legalisasi yang dijalankan secara bersamaan dan dengan mempekerjakan orang yang tepat dalam membantu proses legalisasi ( orang yang bergerak dalam bidang hukum)

3. Memotivasi para karyawan dalam menjaga kinerja kerja dengan memberikan seminar – seminar dan menerapkan sistem komisi untuk bagian marketing( 1% dari harga rumah) serta memberikan penghargaan kepada karyawan berupa piagam.

(8)

SWOT Analysis

External

Internal

Peluang (Opportunity)

- Kebutuhan masyarakat

akan tempat tinggal semakin besar seiring berjalannya waktu

- Kebutuhan akan bisnis

investasi dalam bidang properti

Ancaman (Threat)

- Adanya para pesaing dalam

bidang properti yang semakin banyak

-Proyek yang tertunda dikarenakan proses legalitas yang rumit dan memakan waktu yang lama

Kekuatan (Strength)

- Varian property

yang dijual yang lebih dari 1 jenis (Rumah,

Apartement, Ruko)

Rencana Strategis (SO)

- Membuat konsep penjualan dengan mencari lokasi yang strategis - Memulai pemasaran rumah bersamaan dengan proses pembangunan rumah Rencana Strategis (ST) - Membuat konsep bangunan yang unik dan menarik

- Menganalisa proses bisnis yang berjalan untuk menentukan strategi perusahaan ke depannya. Kelemahan (Weakness) - Kurangnya koordinasi antar divisi dalam kegiatan

Rencana Strategis (WO)

- Memberi tunjangan dan bonus kepada karyawan

khususnya bagian bagian Marketing

Rencana Strategis (WT)

- Mempekerjakan orang yang berprofesi dalam bidang hokum

- Menerapkan sistem

(9)

operasional - Kurangnya motivasi dalam penjualan properti - Membuat rencana pekerjaan dalam sebuah proyek kepada karyawan bagi perusahaan - Menggabungkan pengurusan sertifikat dan IMB dalam 1 proses.

Perbandingan Waktu Lama Dan Baru Perbandingan Waktu Survey

Kegiatan Pelaku Waktu Lama Waktu Baru

Survey Lokasi Project Manager 1 Minggu 1 Minggu Persetujuan Survey General Manager 1 Minggu 4 Hari Pembelian Tanah General Manager 2 Minggu 10 Hari

Perbandingan Waktu Legalitas

Kegiatan Pelaku Waktu Lama Waktu Baru

Pengurusan Sertifikat Tanah

Legal Manager 6 Bulan

6 Bulan * Pengurusan Izin

Mendirikan Bangunan

Legal Manager 3 Bulan

Keterangan : Dalam proses baru yang telah dirancang, maka pengurusan sertifikat tanah dan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan berjalan secara bersamaan sehingga waktu yang dibutuhkan hanya 6 bulan saja dari yang awalnya 6 bulan + 3 bulan

(10)

Perbandingan Waktu Pembangunan

Perbandingan Penjualan

Memasarkan Properti

Bagian Marketing 2 Minggu 2 Minggu

Melayani Penjualan Properti

Bagian Marketing 2 Jam 2 Jam

Mengurus Akad Bank

Bagian Marketing 8 Minggu 8 Minggu

Pemberian Komisi General Manager - 1 Minggu Mengurus Akta Jual

Beli tanah

Bagian Legalitas 6 Minggu 6 Minggu

Mengurus kepemilikan property

Bagian Legalitas 4 Minggu 4 Minggu

Perbandingan Pembuatan Laporan

Kegiatan Pelaku Waktu Lama Waktu Baru

Membuat Laporan Proyek

Project Manager 2 Minggu 2 Minggu

Kegiatan Pelaku Waktu Lama Waktu Baru

Menentukan Konsep Bangunan

Project Manager 2 Minggu 2 Minggu

Menentukan Tipe Bangunan

Project Manager 1 Minggu 1 Minggu

Menentukan Jumlah Bangunan

Project Manager 1 Minggu 1 Minggu

Menentukan Bahan Baku Properti

Project Manager 2 Minggu 2 Minggu

Memulai Pembangunan

(11)

Membuat Laporan Penjualan

Marketing Manager 2 Minggu 2 Minggu

Membuat Laporan keuangan

General Manager 17 Minggu 17 Minggu

Menyiapkan Dokumen

Pendukung Laporan

General Affair 5 Hari 5 Hari

Menyerahkan Laporan

General Manager 2 Hari 2 Hari

Rencana Implementasi

Dalam pengimplementasian proses bisnis yang baru akan didukung oleh

Development Team dan melibatkan seluruh tenaga kerja dalam perusahaan yang

terlibat dalam proses bisnis baru. Implementasi proses bisnis yang baru dilakukan selama 12 bulan dengan jadwal sebagai berikut ini :

Bulan Implementasi

Bulan ke 1 Analisa proses bisnis yang berjalan

Bulan ke 2 Mobilisasi Proyek BPR

Bulan ke 3, 4, dan 5 Perancangan ulang proses bisnis

Bulan ke 6 Rencana Implementasi BPR

Bulan ke 7 – 11 Implementasi proses bisnis baru

Bulan ke 12 Evaluasi proses bisnis baru

Kendala Pada Proses Bisnis Mendatang

Dalam penerapan proses bisnis yang baru ini diperkirakan akan mengalami sejumlah kendala, dimana kendala – kendala ini bersifat umum hingga menengah dengan perusahaan lain di Indonesia pada umumnya.

(12)

Adapun kendala – kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Proses penyesuaian karyawan dengan proses bisnis baru

Dengan adanya proses bisnis yang baru, maka diperlukan penyesuaian lebih lanjut sehingga karyawan dapat beradaptasi dengan proses bisnis baru tersebut, dan untuk proses penyesuaiannya bias memakan waktu yang cukup lama sesuai dengan kemampuan karyawan untuk beradaptasi (ada yang cepat beradaptasi, ada juga yang lambat untuk beradaptasi), sehingga hal ini menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan.

2. Proses koordinasi yang kompleks untuk memaksimalkan kinerja karyawan Mengingat adanya koordinasi dalam proses bisnis yang baru, akan berdampak pada sulitnya dalam mengimplementasi koordinasi tersebut mengingat sebelumnya tidak ada koordinasi yang baik antar divisi dalam perusahaan.

Simpulan

1. Berdasarkan hasil analisa Bussiness Process Reengineering yang dilakukan pada PT. Nagamas Bangun Realty dan perancangan proses baru yang telah dijabarkan sebelumnya, maka proses bisnis yang berjalan pada PT. Nagamas Bangun Realty lebih efektif. 2. Proses legalitas menjadi lebih mudah dan menghemat waktu yang

dibutuhkan ( proses yang dibutuhkan membutuhkan waktu 6 bulan dari yang awalnya membutuhkan waktu 9 bulan), sehingga waktu yang dapat dihemat mencapai 3 bulan.

3. Peningkatan kinerja kerja para karyawan yang diiringi dengan meningkatnya proses bisnis yang berjalan pada perusahaan. Saran

1. Perlunya tambahan motivasi dari bagian Marketing untuk lebih giat dalam mencari customer yang ingin membeli rumah tinggal, sehingga nantinya tercipta keadaan saling menguntungkan baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan, dimana karyawan akan mendapatkan penghargaan atas kinerja yang diberikan dan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.

(13)

2. Men-desain tampilan website yang ada menjadi lebih menarik untuk dilihat oleh calon pembeli sehingga pembeli dimanjakan dengan penampilan website yang indah, serta memperbanyak informasi yang diberikan via website agar pembeli dapat

mengetahui seluruh informasi yang diperlukan dengan lengkap, benar adanya, dan jelas.

Daftar Pustaka

Calvin, Welly Santana, William 2013. Implementasi BPR Untuk

Memperbaiki Kinerja Pada PT. Samudera Arfak.. Tesis tidak diterbitkan

Jakarta: Binus University.

Donald, F. Jemella, 2002, ”Business Process Reengineering And Performance Improvement : The Case of Chase Manhattan Bank”. Volume 8, No. 4, http://info.sugoo.com/cn/ebook/%E7%94%B5%E5%AD%90%E4%B9%A6% E7%B1%8D/%E8%BF%90%E4%BD%9C%E7%AE%A1%E7%90%86/BRP %E5%9C%A8%E6%9B%BC%E5%93%88%E9%A1%BF%E9%93%B6%E8 %A1%8C%E6%A1%88%E4%BE%8B%E5%88%86%E6%9E%90.pdf Majed, Al – Mashari, 1999, ”BPR Implementation Process : An Analysis Of Key Success And Failure Factors”. Volume 5, No.1,

http://www.bus.iastate.edu/nilakant/MIS538/Readings/BPR%20success%20a nd%20failure%20factors.pdf

Nelis, J. J. (2008). Business Process Management : Practical Guidelines To

Successful Implementations (2nd Edition). Burlington, USA: Elsevier Ltd.

Pengertian Analisis SWOT.24/05/2012 dari

http://hanihohoy.blogspot.com/2012/05/definisi-analisis-swot.html Pengertian RASCI Model. April 2012 dari

http://www.wishnuap.com/2012/04/responsible-accountable-consulted.html Satzinger, John.,& Jackson, Robert.,& Burd, Steven., (2010). System Analysis

& Design In A Changing World. (5th edition). United States: Cengage

Learning.

S, Limam Mansar, 2007, ”Best Practices In Business Process Redesign : Use And Impact”. Volume 13, No. 2,

http://www.win.tue.nl/~hreijers/H.A.%20Reijers%20Bestanden/impact.PDF Tegar Chandra Gunawan. 2011. Pengertian Teknologi Informasi menurut

para ahli,

(14)

Tutorialspoint. n. d. UML Activity Diagram. 12/13/2012 dari http://www.tutorialspoint.com/uml/uml_activity_diagram.html Website resmi PT. Nagamas bangun Realty : www.properti89.com

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi selama 12 minggu penelitian perlakuan R4 masih memiliki pertambahan bobot badan yang sedikit lebih tinggi dengan perlakuan R2, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata,

Optimasi gambar akan dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik yang menjadikan sebuah gambar search engine friendly, diantaranya penggunaan tipe file, dimensi gambar,

Proses pembelian dimulai pada saat pelanggan datang langsung ke Sion Tour untuk menanyakan informasi tentang produk (tiket penerbangan, pesiar dan hotel) yang akan dibeli

 Setelah membaca cerita “Hebatnya Dokter Kami” siswa dapat menuliskan pendapat tentang sikap tokoh pada cerita secara detail.. Alokasi Waktu : 2 x

1) Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil buatan manusia yang harus dijalankan oleh mikrokontroler. 2) RAM (Random

Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang Anda pilih adalah benar, asalkan Anda menjawabnya dengan jujur. • Semua nomor

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sambiloto terhadap perlemakan hati tikus Sprague Dawley yang diberikan perlakuan

pasti harta (menurut Zeithaml:1988).nilai pengorbanan mengacu pada kenaikan biaya dalam jangka pendek maupun panjang.Pengorbanan yang dirasakan, adalah nilai yang didapat