• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH :

RINI ANGGRAENI

BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu tewujudnya organisasi.

Kemajuan rumah sakit sangat bergantung pada efektifitas SDM yang berada di dalamnya. Efektifitas SDM merupakan fungsi dari kompetensi dan kerja sama yang berada dalam satu sistem organisasi rumah sakit. SDM saat ini dipahami sebagai human capital, kapital terpenting rumah sakit, bukan lagi sekedar sebagai sumber daya, seperti mesin,uang, dan material.

SDM di rumah sakit dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: kelompok fungsional dan manajerial. Kedua kelompok tersebut dibagi secara tegas dengan tujuan untuk memastikan tanggungjawab pengelolaan 2 lini besar rumah sakit, yaitu administrasi dan pelayanan klinis. Selanjutnya, kerjasama yang akuntabel antar kedua kelompok besar ini merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan rumah sakit. Agar dapat bekerja sama, maka diperlukan manajemen SDM, mulai dari tingkat individual sampai dengan tingkat kelompok.

Pengelolaan SDM, dengan paradigma SDM sebagai human capital di rumah sakit, menjadi sangat kompleks oleh karena adanya pembagian tersebut dan adanya banyak profesi yang bekerja di dalam organisasi rumah sakit. Masing-masing profesi memiliki

(3)

norma, nilai, dan filosofi pelayanan yang berlainan, serta memiliki budaya yang berbeda-beda. Situasi ini yang menjadikan manajemen SDM di rumah sakit penuh dengan tantangan.

aa

Rekrutmen menjadi bagian terpenting dalam manajemen sumber daya manusia di bidang kesehatan. Melalui inilah, organisasi mampu mendapatkan sumberdaya manusia terbaik dan kompeten. Seperti pendapat dari Werther&Davis (1996) Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Oleh sebab itu, desain dari mekanisme rekrutmen harus mampu menarik kandidat terbaik untuk mengisi formasi yang tersedia.

Menjadi seorang karyawan baru bukanlah hal yang mudah. Apabila seseorang tidak siap menghadapi tantangan atau pun kesulitan sebagai karyawan baru, maka ia bisa mengalami kegagalan. Kegagalan yang dimaksud adalah ketika seorang karyawan baru hanya bertahan dalam jangka waktu yang pendek di suatu organisasi sehingga dapat mengakibatkan peningkatan angka karyawan yang keluar (turnover). Oleh karena itu sebuah organisasi berupaya menjalankan proses orientasi atau perkenalan bagi karyawan baru agar dapat beradaptasi pada lingkungannya sehingga produktivitas kerja bisa dicapai secara maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

Pengertian rekrutmen, tujuan dari rekrutmen, proses rekrutmen, kendala yang terjadi dalam rekrutmen dan bagaimana mencapai rekrutmen.

1.3 Tujuan

(4)

a. Mengetahui pengertian rekrutmen b. Mengetahui tujuan dari rekrutmen c. Mengetahui proses rekrutmen. d. Mengetahui kendala rekrutmen,

(5)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Rekrutmen

2.1.1 Definisi rekrutmen

Setelah diadakan perencanaan sumber daya manusia, analisis dan klasifikasi pekerjaan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan rekrutmen. Rekrutmen adalah proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan di dalam organisasi atau perusahaan (Mathis&Jakson, n.d.).

Definisi lain menyebutkan bahwa rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan (Handoko,2001). Perekrutan adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam organisasi (Mondy, 2008).

2.1.2 Tujuan dan Alasan Dasar Rekrutmen

Tujuan rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. Proses rekrutmen berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh pelamar.

Gomes (2003,p105) mengemukakan rekrutmen dilaksanakan oleh organisasi disebabkan adanya lowongan dengan beraneka ragam alasan, yaitu:

a. Berdirinya organisasi baru

(6)

c. Terciptanya pekerjaan dan kegiatan baru d. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain

e. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak hormat sebagai tindakan punitif

f. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun g. Adanya pekerja yang meninggal dunia

Agar kegiatan produktifitas di suatu organisasi tidak mengalami gangguan yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti yang disebutkan di atas, maka organisasi tersebut berupaya dengan cara merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.

2.1.3 Alternatif Perekrutan

Biaya perekrutan dan seleksi cukup signifikan ketika memperhitungkan semua pengeluaran yang terkait dengan proses pencarian, wawancara, uang jasa agen, relokasi, dan pemrosesan karyawan baru. Dengan demikian, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif seperti alih daya, penggunaan karyawan tidak tetap, organisasi pemberi kerja professional (persewaan karyawan), dan penerapan lembur sebelum menjalankan perekrutan.

a. Alih daya

Alih daya (outsourcing) adalah proses memperkerjakan pemasok jasa eksternal untuk menjalankan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan secara internal.

b. Karyawan tidak tetap

Karyawan tidak tetap (contingent workers) adalah orang yang bekerja sebagai karyawan paruh waktu, karyawan sementara, atau kontraktor independen.

(7)

c. Organisasi Pemberi Kerja Profesional (Persewaan Karyawan)

Organisasi pemberi kerja keputusan untuk menggunakan PEO, perusahaan profesional (professional employer organization/PEO) adalah perusahaan yang menyewakan para karyawan kepada perusahaan lain. Ketika diambil melepaskan karyawannya yang kemudian dipekerjakan oleh PEO tersebut. PEO kemudian mengelola kebutuhan administratif yang berhubungan dengan para karyawan. PEO adalah pemberi kerja sah para karyawan. Perusahaan tersebut bertanggung jawab atas aktivitas perekrutan.

d. Kerja lembur

Kerja lembur adalah alternatif perekrutan yang paling umum digunakan, terutama dalam memenuhi fluktuasi jangka pendek dalam beban kerja.

Namun ada masalah potensial dalam kerja lembur. Beberapa manajer yakin bahwa ketika karyawan bekerja untuk periode panjang dari biasa, perusahaan akan membayar lebih banyak dan menerima hasil yang sedikit. Para karyawan bisa menjadi lelah dan kekurangan tenaga untuk bekerja pada tingkat normal.

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Rekrutmen

Proses perekrutan tidak terjadi di ruang hampa. Faktor di luar organisasi bisa secara signifikan mempengaruhi upaya perekrutan perusahaan. Faktor yang mempengaruhi rekrutmen adalah sebagai berikut:

a. Kondisi Pasar Tenaga Kerja

Sangat penting untuk diperhatikan adalah penawaran dan permintaan keterampilan khusus dalam pasar tenaga kerja. Proses perekrutan perusahaan bisa menjadi sederhana ketika tingkat pengangguran pada pasar tenaga kerja

(8)

organisasi mencapai angka yang tinggi. Jumlah pelamar yang tidak diterima biasanya lebih besar, dan meningkatnya ukuran kelompok tenaga kerja menyediakan peluang yang lebih baik untuk menarik para pelamar yang memenuhi syarat.

b. Pertimbangan Hukum

Masalah hukum juga memainkan peran signifikan dalam praktik perekrutan. Hal ini tidaklah mengejutkan karena calon karyawan dan pemberi kerja melakukan pertemuan untuk pertama kalinya dalam proses perekrutan. Proses perekrutan yang tidak dirumuskan dengan baik bisa menciptakan masalah dalam proses seleksi. Dengan demikian, penting bagi organisasi untuk menekankan praktik nondiskriminatif pada tahap ini.

c. Kebijakan Promosi

Perusahaan bisa menekankan kebijakan promosi dari dalam strukturnya sendiri atau kebijakan di mana posisi secara umum dari luar perusahaan. Bergantung pada kondisi tertentu, kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihannya masing-masing.

2.1.5 Tipe Rekrutmen

Tipe pelaksanaan rekrutmen di sector public maupun swasta dapat dilakukan melalui asas disentralisasi atau didesentralisasikan, tergantung kepada keadaan organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.

a. Rekrutmen yang disentralisasikan b. Rekrutmen yang didesentralisasikan

Beberapa instansi menggunakan kombinasi dari kedua jenis rekrutmen, baik yang disentralisasikan atau yang didesentralisasikan. Berarti

(9)

pengendaliannya menjadi lebih ketat, dan pada waktu bersamaan akan memberikan kepada instansi kesempatan melakukan rekrutmen yang lebih tepat waktu dan lebih fleksibel.

2.1.6 Sumber dan Metode Perekrutan

a. Sumber dan Metode Perekrutan Internal

Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.

Metode yang biasa digunakan dalam rekrutmen internal (Mondy,2008), yaitu:

1) Pengumuman Pekerjaan dan Pengajuan Pekerjaan 2) Referensi Karyawan

Keunggulan dari metode perekrutan secara internal adalah:

1) Organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong.

2) Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan. 3) Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan. 4) Waktu perekrutan relatif singkat.

5) Pekerja memiliki motivasi yang tinggi karena mengetahui kemungkinan peningkatan

(10)

6) Pengembangan karier jelas

7) Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan organisasi.

Kelemahan dari metode perekrutan secara internal adalah

1) Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.

2) Pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit menjalankan kewenangan dan kekuasaannya.

b. Sumber dan Metode Perekrutan Eksternal

Perekrutan eksternal diperlukan untuk (1) mengisi pekerjaan-pekerjaan tingkat pemula (entry-level); (2) mendapatkan ketrampilan yang belum dimiliki oleh para karyawan yang ada saat ini; dan (3) memperoleh para karyawan dengan latar belakang yang berbeda untuk memberikan keberagaman ide.

1) Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Kejuruan 2) Community Collage

3) Akademi dan Universitas

4) Pesaing dalam Pasar Tenaga Kerja 5) Mantan Karyawan

6) Pengangguran 7) Personil Militer

8) Karyawan yang Bekerja Mandiri

Metode yang sering digunakan dalam sumber perekrutan eksternal adalah sebagai berikut:

1) Metode Perekrutan Online 2) Iklan Media

(11)

a) Agen Tenaga Kerja Swasta. b) Agen Tenaga Kerja Publik. 4) Bursa Kerja

5) Magang

6) Perusahaan Pencari Eksekutif

Ada dua jenis perusahaan pencari eksekutif: a) Perusahaan Pencari Kontingensi

b) Perusahaan Pencari Tetap

7) Open House

8) Perekrutan Acara

Keunggulan dari metode perekrutan secara eksternal adalah: 1) Memiliki gagasan dan pendekatan baru

2) Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman

3) Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang.

Kelemahan dari perekrutan secara eksternal adalah: 1) Moral dan komitmen karyawan rendah

2) Keterbatasan keteraturan antara karyawan dengan perusahaan

3) Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi.

4) Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi. 5) Waktu perekrutan relatif lama.

(12)

6) Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.

2.1.7 Proses rekrutmen

Ketika perencanaan sumber daya manusia mengindikasikan adanya kebutuhan akan karyawan, perusahaan bisa mengevaluasi alternatif penarikan karyawan. Jika alternatif tidak layak, maka proses perekrutan pun dimulai. Biasanya, perekrutan dimulai ketika manajer mengeluarkan permintaan karyawan (employee requisition), sebuah dokumen yang merinci nama pekerjaan, departemen, tanggal karyawan dibutuhkan untuk bekerja, dan rincian lainnya.

Gambar 1. Proses Rekrutmen (Mondy,2008)

Konsep di atas menggambarkan proses rekrutmen berawal dari perencanaan sumber daya manusia yang secara sederhana mengestimasi secara sistematik kebutuhan dan suplai tenaga kerja organisasi masa yang akan datang. Adanya

Perencanaan Sumber Daya Manusia Allternatif-Alternatif Rekrutmen Metode-Metode Eksternal Rekrutmen Sumber-Sumber Eksternal Sumber-Sumber Internal Metode-Metode Internal Orang-Orang yang Direkrut LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN INTERNAL

(13)

kebutuhan karyawan dari organisasi membuka peluang atau lowongan pekerjaan dengan persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan jabatan.

Sumber rekrutmen adalah tempat di mana para kandidat yang memenuhi syarat berada, seperti perguruan tinggi dan perusahaan pesaing. Kemudian rekrutmen dilakukan dengan metode tertentu atau cara spesifik yang digunakan untuk menarik para karyawan potensial ke dalam perusahaan, seperti rekrutmen online.

2.1.8 Kendala Rekrutmen

Kiranya perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa dalam menjalankan tugasnya mencari calon pegawai, para pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari bahwa menghadapi berbagai kendala. Kendala ini muncul dari organisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan mencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak (Siagian, 2006,p104).

a. Faktor Organisasional

Beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses rekrutmen antara lain:

1) Kebijaksanaan promosi dari dalam 2) Kebijaksanaan tentang imbalan

3) Kebijaksanaan tentang status kepegawaian 4) Rencana sumber daya manusia

b. Kebiasaan pencari tenaga kerja

Para pencari tenaga kerja mungkin saja sudah mempunyai kebiasaan tertentu. Segi negatif dari kebiasaan, yang merupakan kendala dalam proses

(14)

rekrutmen ialah kecenderungan berbuat kesalahan yang sama terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif kuat bagi organisasi.

c. Kondisi eksternal

1) Tingkat pengangguran

Ketika tingkat pengangguran tinggi, para pencari tenaga kerja dapat bertindak lebih selektif karena banyaknya pelamar. Sebaiknya, ketika tingkat pengangguran rendah, pencari tenaga kerja tidak tepat kalau ”jual mahal” karena pencari pekerja tidak terlalu sulit untuk memperoleh

pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalamannya. 2) Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja baru dengan organisasi lain

yang bergerak di bidang kegiatan yang sama atau menghasilkan barang dan jasa sejenis

Analisis tentang kedudukan relatif suatu organisasi turut menetukan sikap para pencari tenaga kerja dalam menyelenggarakan rekrutmen.

3) Langka tindaknya keahlian atau keterampilan tertentu

Di pasaran kerja, tersedia atau tidaknya orang memilih pengetahuan dan keterampilan tertentu itu tidaklah konstan, bisa saja suatu ketika terjadi kelangkaan orang yang memeilki keahlian tertentu. Dengan demikian sikap dan tindakan para pencari tenaga kerja baru berbeda dibandingkan jika tidak menghadapi suasana kelangkaan.

4) Proyeksi angkatan kerja pada umumnya

Hal ini berkaitan dengan berbagai faktor demografi, seperti laju pertumbuhan penduduk, jenis kelamin, jumlah dan jenis keluaran lembaga pendidikan. Dari proyeksi tersebut para pencari tenaga kerja dapat

(15)

memperkirakan apakah jumlah pelamar akan banyak dan dengan kualifikasi tertentu.

5) Peraturan perundang-undangan dibidang ketenegakerjaan

Berbagai peraturan perundang-undangan merupakan faktor eksternal yang harus diperhitungkan dan di taati. Misalnya, ketentuan mengenai upah minimim, upah lembur, ketentuan memperkerjakan wanita dalam persentase tertentu, hak cuti pegawai.

6) Praktek rekrutmen oleh organisasi lain

Kondisi ideal dalam dunia keniagaan ialah apabila semua organisasi menerapkan norma etika yang telah disepakati bersama. Akan tetapi dalam kenyataan tidak selalu demikian, banyak praktek pengelolaan organisasi, termasuk rekrutmen yang melanggar norma etika.

7) Tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru

Peranan informasi tentang analisis pekerjaan adalah sangat penting, dengan informasi ini para pencari kerja tidak lagi semata-mata berpedoman kepada keinginan manajer yang akan memperkerjakan tenaga baru itu kelak, tetapi sudah memperhitungkan faktor lain yang memang harus diperhitungkan.

2.1.9 Rekrutmen yang Efektif

Rekrutmen dikatakan efektif apabila: a. Membuat analisa jabatan.

b. Menentukan kualifikasi dari calon karyawan yang dibutuhkan.

c. Mencantumkan spesifikasi ini pada lowongan pekerjaan yang dipubikasikan sehingga para pelamar dapat mempertimbangkannya.

(16)

d. Mencocokkan karakteristik pelamar yang ada baik pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan lain-lain dengan klualifikasi yang dibutuhkan.

e. Melakukan test atau interview dengan mengacu kepada spesifikasi jabatan yang sudahada serta kualifikasi yang dibutuhkan.

f. Agar rekrutmen efektif, tidak saja harus mempertimbangkan kebutuhan organisasi tetapi harus juga memperhatikan kepentingan masyarakat dan individu.

g. Pada proses rekrutmen harus disesuaikan antara kemampuan pelamar kerja dan deskripsi pekerjaan yang ada.

h. dalam mengembangkan kebijakan rekrutmen juga perlu memperhatikan struktur dan fungsi pasar tenaga kerja internal dan eksternal.

(17)

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

a. Rekrutmen adalah proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan di dalam organisasi atau perusahaan (Mathis&Jakson, n.d.). Perekrutan adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam organisasi (Mondy, 2008).

b. Tujuan rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

c. Proses rekrutmen berawal dari perencanaan sumber daya manusia yang secara sederhana mengestimasi secara sistematik kebutuhan dan suplai tenaga kerja organisasi masa yang akan datang.

d. Kendala ini muncul dari organisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan mencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak ( Siagian, 2006,p104). Kendala tersebut meliputi faktor organisasional, kondisi eksternal, dan kebiasaan pencari tenaga kerja

e. Rekrutmen yang efektif adalah sebagai berikut: Identifikasi jabatan yang lowong dan jumlah tenaga yang diperlukan, mencari informasi jabatan, menentukan kandidat yang tepat, memilih metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan, memanggil kandidat.

(18)

3.2 Saran

Adapun saran yang diperoleh dari makalah ini adalah:

a. Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penyusun dan pembaca dalam hal rekrutmen

b. Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis untuk organisasi di bidang kesehatan dalam mengelola sumber daya manusianya.

c. Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dan bahan perbandingan bagi pembaca yang tertarik untuk meneliti dan mengkaji pada bidang yang sama khususnya rekrutmen.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Gomes, F 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, ANDI, Yogyakarta.

Handoko,T 1987, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Hadari, H 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Panggabean, M 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Bogor.

Robert L. Mathis, John H. Jackson 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.. Penerbit Salemba Empat.

Rekrutmen 2009, viewed 09 February 2013,

<http://artikelduniakerja.wordpress.com/2009/08/31/proses-rekrutmen-yang-efektif/>.

Rekrutmen 2011, Manajemen Sumberdaya Manusia, viewed 10 February 2013,

<

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/manajemen-sdm-%E2%80%9Crekrutmen%E2%80%9D/>.

Rekrutmen 2012, viewed 21 March 2012, <

http://indonesiannursing.com/2012/01/rekrutmen-dan-seleksi-sdm-kesehatan/>.

<http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia>.

Gambar

Gambar 1. Proses Rekrutmen (Mondy,2008)

Referensi

Dokumen terkait

Proses pendidikan yang bermutu melibatkan berbagai input seperti: bahan ajar (kognitif, afektif dan psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai dengan kemampuan guru),

Gagne berpendapat bahwa belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat di

untangle the impact of roast and the impact of the green coffee, permitting roasters to represent darkness of roast graphically using roast color scales or thermometers. Advances

Melihat skor rata-rata data pascates dari kedua kelas yang digunakan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat tingkat keefektifan yang berbeda pada kedua

Profile” yang menguatkan lagi sangkaan saya bahawa berbelas helaian di dalam sampul surat tersebut adalah semacam dokumen kewangan dari bank tertentu yang saya

Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi yang berada di darat dan laut di wilayah Aceh sesuai amanat di dalam Pasal 160 Undang-Undang Nomor

Untuk mendapatkan respons steady state rangkaian terhadap eksitasi non-sinusoidal periodik ini diperlukan pemakaian deret Fourier, analisis fasor ac dan prinsip superposisi..

Topik yang akan digunakan untuk perancangan asrama Universitas Bina Nusantara ini adalah arsitektur berkelanjutan (Sustainable Architecture) yang lebih mengkhususkan pada