FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KLAIM KONSTRUKSI DALAM PENYELENGGARAAN
PROYEK KONSTRUKSI
Miftahul HudaJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Jalan Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya, Telp. (031)5677577,
email : huda.uwks@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya klaim konstruksi dengan mengambil objek penelitian pada industri jasa konstruksi kualifikasi gred 2 sampai gred 7 yang berada di Kota Surabaya dan sekitarnya. Populasi dan unit analisis dalam penelitian ini adalah para pemimpin atau pemilik perusahaan industri jasa konstruksi yang telah memiliki sertifikasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling yang diambil secara acak sebanyak 80 perusahaan jasa konstruksi sebagai responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Metode yang digunakan adalah statistik multivariat parametrik. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program komputer Smart PLS. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perubahan dalam mutu pekerjaan dan anggaran biaya proyek selama pelaksanaan proyek secara signifikan mempengaruhi terjadinya klaim konstruksi, perubahan jadwal waktu pelaksanaan tidak secara signifikan mempengaruhi terjadinya klaim konstruksi, sementara pihak yang paling dominan yang menyebabkan terjadinya klaim konstruksi adalah pemilik proyek. Disarankan kepada para pemangku kepentingan, agar hati-hati dalam proses perencanaan, terutama terkait dengan perbedaan antara hasil perencanaan dan kondisi eksisting proyek. Kepada para peneliti yang akan datang direkomendasikan agar mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel atau indikator dan memperluas lokasi penelitian.
Kata kunci: Konstruksi klaim, kualitas, waktu, anggaran biaya. Abstract
This study examines and analyzes the factors that influence the occurrence of a construction claim by taking the object of study of construction industry qualification grade 2 to grade 7, in Surabaya and surrounding areas. Population and unit of analysis in this study is the owner or company leaders of construction industry who have received certification from the Institute for National Construction Services Development (LPJKN). Determination of sample units is done by random sampling technique that is drawn at random as many as 80 construction companies as respondents. Measuring instruments used were questionnaires using Likert scale. The method used is parametric multivariate statistics. Data analysis was performed using Structural Equation Modeling (SEM) analytical techniques with the aid of a computer program Smart PLS.The research concluded that changes in the quality of work and budget of project costs during project implementation significantly influence the occurrence of construction claims, change of schedule execution time is not significantly influence the occurrence of construction claims, while the most dominant party that caused the claim construction is the project owner. It is suggested to the stakeholders, so be careful in the planning process, especially related to the difference between the results of planning and project existing condition. To the researchers recommended further research to develop this by adding variables or indicators and expanding area of research.
Keywords: Construction claim, quality, time, cost budget.
1. PENDAHULUAN
Masalah klaim di negara-negara maju sudah sangat dikenal dan merupakan masalah yang biasa terjadi antara Pengguna Jasa (Pemilik Proyek) dan Penyedia Jasa ( Kontraktor/ Konsultan). Tuntutan klaim yang dilakukan oleh Penyedia Jasa hampir pasti terjadi pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, khususnya pada proyek-proyek konstruksi yang kompleks dan berskala besar [1];[3]
Beberapa perusahaan jasa konstruksi mencari peluang untuk memenangkan tender, bukan karena perbedaan harga penawaran atau mutu pekerjaan, tetapi karena adanya peluang untuk melakukan klaim. Setelah yakin bahwa klaim tersebut dapat memberikan peluang
keuntungan yang cukup besar, harga penawarannya pada waktu tender ditekan dibawah penawaran lain sehingga ia dapat memenangkan tender. Setelah tender dimenangkan, baru menyusun klaim yang memang sudah direncanakan [3].
Di Indonesia banyak Pengguna Jasa (Pemerintah) yang kurang senang apabila Penyedia Jasa mengajukan klaim. Tidak jarang terjadi Penyedia Jasa tersebut pada kesempatan berikutnya tidak disertakan lagi dalam tender karena sering mengajukan klaim. Banyak perusahaan jasa konstruksi yang mengalami kerugian akibat beberapa peluang klaim yang tidak dapat dilaksanakan. Sebagian besar para kontraktor juga merasa takut untuk tidak mendapatkan proyek lagi
apabila ia melakukan tuntutan klaim pada Pengguna Jasa (pemilik proyek) dalam hal ini adalah instansi pemerintah [2]
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penyelenggaraan proyek konstruksi sangat besar kemungkinan terjadinya klaim. Mitropoulus dan Howell menjelaskan bahwa pada dasarnya terdapat tiga akar permasalahan penyebab terjadinya klaim dalam penyelenggaraan proyek konstruksi yaitu ; 1). Adanya faktor ketidakpastian dalam setiap proyek konstruksi, 2). Masalah yang berhubungan dengan kontrak konstruksi dan 3). Perilaku oportunis dari para pihak
yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi [4]. Apabila masalah klaim ini tidak mendapatkan
perhatian yang serius, baik oleh pemerintah maupun oleh masyrakat jasa konstruksi, termasuk oleh para Asosiasi Pengusaha/Profesi maka dimungkinkan akan menjadi permasalahan yang permanen yang dapat merugikan para kontraktor dan pada akhirnya juga dapat menurunkan daya saing bagi perusahaan industri jasa konstruksi di Indonesia [20].
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian yang terkait dengan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya klaim khususnya dalam penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan apakah mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap terjadinya klaim pada proyek konstruksi.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Obyek penelitian adalah industri jasa konstruksi sebagai Penyedia Jasa yang ada di Kota Surabaya dan sekitarnya.
2. Yang dimaksud klaim konstruksi dalam penelitian ini adalah klaim yang dilakukan Penyedia Jasa (Kontraktor) kepada Pengguna Jasa (Pemilik Proyek)
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan terhadap terjadinya klaim pada proyek konstruksi.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Dapat menyumbangkan pengetahuan khususnya mengenai paradigma proses dan terjadinya klaim konstruksi terkait dengan faktor mutu, waktu dan
biaya pelaksanaan proyek pada perusahaan industri jasa konstruksi.
2. Secara praktis khususnya bagi pengelola dan pemilik perusahaan industri jasa konstruksi di Indonesia dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam menentukan usulan klaim yang mungkin terjadi pada setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi
3. Memberikan kontribusi informatif bagi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) maupun Daerah (LPJKD) dan Asosiasi Pengusaha serta Asosiasi Profesi rangka pembinaan dan pengembangan pengusaha jasa konstruksi terutama dalam hal memilih dan menyiapkan tuntutan klaim konstruksi.
Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di depan, maka disusun kerangka proses berpikir dan model penelitian seperti tampak pada Gambar 1 di bawah ini
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual
Keterangan:
MP = Mutu Pekerjaan
WP = Waktu Penyelesaian Pekerjaan BP = Biaya Pelaksanaan Pekerjaan KK = Klaim Konstruksi
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka konseptual yang telah dijelaskan di depan, maka hipotesis penelitian dirumuskan bahwa Mutu, Waktu dan Biaya pekerjaan konstruksi berpengaruh signifikan terhadap terjadinya klaim konstruksi pada pelaksanaan proyek konstruksi
2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seorang berhak untuk memiliki atau mempunyai sesuatu. Mengklaim berarti meminta atau menuntut pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang ( organisasi, perkumpulan, negara, dan lain sebagainya) berhak memiliki atau mempunyai atas sesuatu.
WP
BP MP
Klaim konstruksi adalah klaim yang timbul atau sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan jasa konstruksi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa atau antara Penyedia Jasa utama dengan Sub-Penyedia Jasa atau Pemasok Bahan atau antara pihak luar dan Pengguna/Penyedia Jasa yang biasanya mengenai permintaan tambahan waktu, biaya atau kompensasi lain [23]; [26]; [27]; [29]
Menurut Gilbreath [3], dalam buku Managing Construction Contracts, “ claim is not more than a request
or demand for cost, time or performance compenstation, over and above that granted or contemplated from one contractual party to the other “. Gilbreath [3], menyatakan bahwa
banyak sekali penyebab klaim yang terjadi pada proyek konstruksi. Biasanya Pengguna Jasa mengajukan klaim kepada Penyedia Jasa tentang a) Pekerjaan yang cacat, b) Kelambatan yang disebabkan dari Penyedia Jasa dan c) Sebagai klaim tandingan. Para Penyedia Jasa juga mengajukan klaim ganti rugi bila terjadi pemutusan kontrak oleh Pengguna Jasa, atau hal lain yang menghalangi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. Kebanyakan klaim yang terjadi dalam proyek konstruksi yang diajukan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa adalah diakibatkan oleh beberapa faktor sebagai berikut [11]; [13]; [14]; [16]; [22]
1. Kelambatan atau jeleknya koordinasi dari Penyedia Jasa dalam bentuk gambar-gambar atau spesifikasi teknis.
2. Kelambatan atau jeleknya koordinasi dari Penyedia Jasa dalam bentuk pengiriman bahan atau peralatan
3. Perubahan permintaan gambar atau spesifikasi teknis.
4. Perubahan kondisi lapangan atau kondisi lapangan yang tidak diketahui.
5. Pengaruh reaksi dari pekerjaan yang bersamaan. 6. Larangan metode kerja tertentu, termasuk
kelambatan atau percepatan pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa.
7. Kontrak yang memiliki arti mendua atau perbedaan penafsiran.
3. METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang diajukan [21] meliputi: 1 Menetapkan tujuan penelitian yaitu untuk
membuktikan dan menganalisis pengaruh mutu pekerjaan, waktu pelaksanaan dan biaya proyek pekerjaan konstruksi tehadap terjadinya klaim konstruksi pada perusahaan industri jasa konstruksi di Surabaya dan sekitarnya.
2 Penentuan sampel penelitian, dalam penelitian ini digunakan sampel yang relatif representatif yaitu sebesar 80 sampel [19].
3 Pengumpulan data, dilakukan secara formal dan terstruktur.
4 Data atau informasi yang diperlukan dapat didefinisikan dengan jelas.
5 Analisis data menggunakan teknik kuantitatif yaitu Partial Least Square (PLS) Path Analysis dan Uji t [5]; [19].
Populasi dan Sampel
Populasi dan unit analisis dalam penelitian ini adalah pemilik perusahaan dan sekaligus pemimpin perusahaan industri jasa konstruksi (Penyedia Jasa) yang telah mendapat sertifikasi dari Lembaga Jasa Pengembangan Konstruksi Nasional (LPJKN), sesuai dengan ketentuan pada undang-undang nomer 18 tahun 1999 tentang Perusahaan Jasa Konstruksi . Sedangkan sampel untuk penelitian dilakukan pada perusahaan industri jasa konstruksi (sebagai Penyedia Jasa) di daerah Kota Surabaya dan sekitarnya ( Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten/Kota Mojokerto dan Kabupaten Jombang). Langkah-langkah penentuan sampel adalah sebagai berikut:
1. Penentuan atau pemilihan perusahaan industri jasa konstruksi sebagai unit sampel dilakukan dengan teknik random sampling yaitu diambil sebanyak 50 perusahaan.
2. Penentuan ukuran sampel ini dilakukan dengan menyebarkan 50 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali dan layak dianalisis harus representatif (yakni, n > 30), Dari kuesioner yang kembali kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan uji validitas, dan reliabilitas alat ukur [19]; [25]
3. Penelitian ini menggunakan metode PLS Path
Analysis dengan menggunakan metode power analysis (P = 1 – β) untuk menentukan ukuran
sampel. Power adalah probabilitas menolak hipotesis nol yang memang harus ditolak karena salah. β (error type II) adalah probabilitas menerima hipotesis nol yang seharusnya ditolak karena salah [19].
a. Dalam penelitian ini ditetapkan nilai power = 0,95 dan α = 0,05.
b. α (error type I) adalah probabilitas menolak hipotesis nol yang seharusnya diterima karena benar.
c. Penentuan ukuran sampel penelitian ini diambil sebesar 50 responden (n awal > 30), lalu dihitung nilai simpangan baku (standard
deviation)
4. Selanjutnya penentuan ukuran sampel untuk masing-masing kualifikasi menengah dan kecil secara proportional random sampling, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1. di bawah ini.
Tabel 3.1 Jumlah Distribusi Sampel pada masing-masing Kabupaten/Kota Berdasarkan Kualifikasi Kontraktor Kabupaten/ Kota Populasi Total Sampel Total Kualifikasi kontraktor Kualifikasi kontraktor K M B K M B Surabaya 278 128 75 481 31 14 8 53 Gresik 46 26 19 91 5 3 2 10 Lamongan 22 5 2 29 2 1 0 3 Sidoarjo 24 12 14 50 3 1 2 6 Mojokerto 12 5 4 21 1 1 0 2 Jombang 29 17 7 53 3 2 1 6 Jumlah 411 193 121 725 45 22 13 80 Sumber: Data diolah (2009)
Definisi Operasional Variabel
1. Mutu Pekerjaan (X1) adalah kemampuan
perusahaan jasa konstruksi (Penyedia Jasa) untuk melaksanakan pembangunan proyek konstruksi yang bermutu secara fisik, teknis, dan administratif sesuai dengan Norma Standar Peraturan Mutu (NSPM) atau sesuai Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) yang sudah ditentukan dalam dokumen tender/kontrak konstruksi. Variabel mutu pekerjaan dibentuk atas 5 indikator yang diadaptasi dari pendapat Soekirno, dkk. [4] tentang faktor-faktor penyebab terjadinya klaim konstruksi, terdiri atas: faktor perubahan lingkup pekerjaan (X1.1), faktor perbedaan kondisi lapangan (X1.2), faktor kekurangan material yang sesuai dengan spesifikasi teknik (X1.3), faktor keterbatasan peralatan (X1.4), faktor kurang jelas atau kurang lengkapnya gambar rencana dan/atau spesifikasi teknis (X1.5), [8]; [12]; [15]; [28]
2. Waktu Penyelesain (X2) adalah kemampuan
perusahaan jasa konstruksi (Penyedia Jasa) untuk menyelesaikan setiap item pekerjaan atau keseluruhan pekerjaan pembangunan proyek konstruksi sesuai dengan jadwal kerja dan kontrak kerja yang sudah disepakati bersama dengan Pengguna Jasa. Variabel waktu penyelesaian pekerjaan ini dibentuk atas 3 indikator yang terdiri atas: faktor penundaan waktu pelaksanaan proyek (X2.1), faktor percepatan waktu penyelesaian pekerjaan (X2.2), faktor keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan (X2.3), [8]; [12]; [15]; [24]
3. Biaya pekerjaan (X3), adalah merupakan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa konstruksi (Penyedia Jasa) untuk mendanai semua sumber daya yang diperlukan selama masa pembangunan proyek konstruksi. Biaya pekerjaan proyek konstruksi ini termasuk biaya tetap, tidak tetap dan overhead perusahaan yang tercantum di dalam dokumen
tender/kontrak Variabel biaya pekerjaan dibentuk atas 3 indikator yang terdiri atas: faktor penambahan biaya pengadaan sumber daya proyek (X3.1) , faktor penambahan biaya atas hilangnya produktivitas (X3.2), faktor penambahan biaya atas biaya overhead dan keuntungan (X3.3), [9]; [10]; [16]; [18]
4. Klaim Konstruksi (Y1) adalah semua jenis
tuntutan klaim pekerjaan proyek konstruksi yang disampaikan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor) kepada Pemilik Proyek (Pengguna Jasa) karena beberapa hal yang dianggap akan dan atau telah merugikan baik secara finansial atau non finansial bagi pihak Penyedia Jasa . Variabel biaya pekerjaan dibentuk atas 3 indikator yaitu ; sebab umum (Y1.1), sebab dari Pengguna Jasa (Y1.2) dan sebab dari Penyedia Jasa (Y1.3), [17]; [31]; [32];
Pengukuran untuk masing-masing variabel didasarkan pada pengembangan skala Likert dan menggunakan 5 angka penilaian di mana angka 1 menunjukkan nilai terendah dan angka 5 menunjukkan nilai tertinggi [5], [6], dan ditentukan sebagai berikut :
jawaban sangat tidak setuju = 1 jawaban tidak setuju = 2 jawaban ragu-ragu = 3 jawaban setuju = 4 jawaban sangat setuju = 5
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari pimpinan sekaligus pemilik perusahaan jasa konstruksi (kontraktor), yang pengambilannya dilakukan melalui kuesioner, sedangkan data sekunder dapat diperoleh melalui Lembaga Jasa Pengembangan Konstruksi Daerah (LPJKD), melalui Asosiasi Pengusaha/Profesi terkait dan intansi pemerintah, yaitu Departemen, Kedinasan dan instansi lainnya baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan juga tanggapan responden tentang variabel-variabel penelitian yaitu mutu pekerjaan, waktu penyelesain, biaya proyek dan klaim konstruksi. Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan komputer software SPSS versi 16.0.
Uji Validitas Alat Ukur
Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung nilai koefisien korelasi Product Moment antara skor item dan skor total. Alat ukur dinyatakan valid bila koefisien korelasi Product Moment antara skor item dan skor total adalah signifikan (p-value / nilai sig.< α = 0,05). Nilai
koefisien korelasi Product Moment (r) dihitung dengan menggunakan rumus (Singarimbun dan Effendi, 1989) [25,]sebagai berikut: r =
∑
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
− − − ] ) Y ( Y N ][ ) X ( X N [ ) Y X ( ) XY ( N 2 2 2 2 Keterangan:r = koefisien korelasi Product Moment N = jumlah data / reponden
X = skor item Y = skor total
Uji Reliabilitas Alat Ukur
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai Alpha Cronbach (α), apabila nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60 maka data penelitian dianggap cukup baik dan reliabel untuk digunakan sebagai input dalam proses penganalisisan data guna menguji hipotesis penelitian, [7] [19].
Rumus yang digunakan untuk menghitung Alpha
Cronbach (α) adalah sebagai berikut [7]:
α =
∑
2 x 2 j s s -1 1 -k k Keterangan:α = koefisien Alpha (rumus umum) k = banyaknya belahan tes
2 j
s = varian belahan j; j = 1, 2, ….., k
2 x
s = varian skor tes
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PLS-Path Analysis. Model persamaan struktural yang digunakan adalah :
Y1 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + ζ1 Y1 = β1 (X11 + X12 + X13 + X14 + X15) + β2(X21+ X22+ X23) +β3(X31 + X32 + X33)+ ζ1 Keterangan : Y1 = Klaim Konstruksi X1 = Mutu Pekerjaan X2 = Waktu Penyelesaian X3 = Biaya Pelaksanaan β1,2,3, = Intercepts ζ1 = Faktor kesalahan
Model persamaan struktural tersebut menggunakan beberapa konstruk eksogen (eksogenus construct) yang terdiri dari variabel mutu, waktu dan biaya pelaksanaan proyek konstruksi, maka sebelum model
PLS-Path Analysis digunakan akan dilakukan pengujian
terhadap konstruk-konstruk tersebut.
4. SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan uraian hasil serta analisis data penelitian menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Mutu pekerjaan berpengaruh signifikan negatif terhadap klaim konstruksi. Artinya mutu pekerjaan yang terdiri atas: faktor perubahan lingkup pekerjaan, faktor perbedaan kondisi lapangan, faktor kekurangan material yang sesuai dengan spesifikasi teknik, faktor keterbatasan peralatan dan faktor kurang jelas atau kurang lengkapnya gambar rencana dan/atau spesifikasi teknis berpotensi besar terjadinya klaim konstruksi. Hal ini menggambarkan jika kualitas mutu pekerjaan semakin baik maka klaim yang diajukan semakin kecil, demikian pula sebaliknya. 2. Penyelesaian waktu proyek tidak berpengaruh
signifikan terhadap klaim konstruksi. Artinya waktu penyelesaian pekerjaan yang terdiri atas: faktor penundaan waktu pelaksanaan proyek, faktor percepatan waktu penyelesaian pekerjaan dan faktor keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan tidak memberikan dampak terhadap terjadinya klaim kontraktor kepada pengguna jasa. 3. Biaya pelaksanaan proyek berpengaruh signifikan
terhadap terjadinya klaim konstruksi. Artinya biaya pekerjaan yang terdiri atas: faktor penambahan biaya pengadaan sumber daya proyek, faktor penambahan biaya atas hilangnya produktivitas, faktor penambahan biaya atas biaya overhead dan keuntungan akan berakibat pada terjadinya klaim konstruksi.
5. REKOMENDASI
Dari rumusan simpulan yang dikemukakan di atas, maka beberapa saran yang dapat diajukan antara lain :
1. Sebaiknya manajemen proyek lebih memperhatikan mutu pekerjaan khususnya pada kelengkapan gambar dan spesifikasi teknis sehingga para pekerja tidak kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dalam hal ini akan memberikan dampak positif pada tepat waktu dan akuratnya anggaran biaya proyek.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi kekurangan-kekurangan atas keterbatasan yang ada pada penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain yang ada hubungannya dengan klaim konstruksi.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Yasin, N, 2004., Mengenal Klaim Konstruksi dan
Penyelesaian Klaim Konstruksi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
[2] Abduh, Wirahadikusuma, Sukirno, 2007, Sengketa
Dalam Penyelenggaraan Konstruksi di Indonesia ; Penyebab dan Penyelesaiannya, Konstruksi :
Industri, Pengelolaan dan Rekayasa., Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB. Bandung. [3] Gilbreath, R.D., 1979, Managing Construction
Contracts, Edisi Kedua, Johan Wliiey & Son.
Ins.
[4] Soekirno, P., Wirahadikusumah, R. D., Abduh, M., 2005, Penyelesaian Sengketa dalam Penyelenggaraan
Jasa konstruksi” Prosiding Seminar 25 tahun
Pendidikan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 18-19 Agustus 2005, hal TP 40 [5] Sharma, Subhash, 1996, Applied Multivariate
Techniques, First Edition, John Wiley & Sons
Inc., New York.
[6] Malhotra, Naresh K., 2004, Marketing Research, Fifth Edition, Prentice-Hall Inc., New York. [7] Azwar, Saifuddin, 2000, Validitas dan Reliablitas,
Binarupa Aksara, Jakarta.
[8] Abdul Malak, M. Asem U., El-Saadi, Mustafa M.H., Abou-Zeid, Marwan G, 2002, Process Model for Administrating Construction Claims. Journal of Construction Engineering and Management. Vol 18, No. 2, April 2002. [9] Ahuja, Hira N and Walsh, Michael A. 1983.
Succesful Method in cost Engineering. New York,
John Wiley & Sons. Inc
[10] Al-Barghouthi M. 1884, Liability allocation among the parties of ®xed-price construction contractors in Saudi Arabia. M.Sc.Thesis, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Dhahran, Saudi Arabia,
[11] Al-Subaie O. 1987, Construction claims in residential housing. M.Sc. Thesis, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Dhahran, Saudi Arabia,
[12] Barrie, D.S., and Paulson, B.C. 1992, Professional
Construction Management. Mc. Graw-Hill, New
York,.
[13] Bramble, Barry. B., Donofrio, Michael. F and Stetson, John. B.1990, Avoiding and Resolving Construction Claims. United States, R.S. Means Company Inc.,
[14] Bubshait A.A., and Cunningham M.J. 1998, Comparison of Delay Analysis Methodologies, Journal. of Construstion Engineering and Management, 124(4), 315-322,.
[15] Dipohusodo Istimawan, 1995. “ Manajemen Proyek
Konstruksi”, Jilid 1, 2, Kanisius, Yogyakarta.
[16] Edward R., Fisk, P.E., 1997, Contruction Project
Administration, Fifth Edition, Prentice Hall,
New Jersey,
[17] Finke M.R., 1998, A Better Way to Estimate and Mitigate Disruption, Journal of Construction
Engineering and Management, 124(6), 490-497,
[18] Fisk, Edward R, 1997. Construction Project
Administration, Fifth Edition, New Jersey :
Prentice Hall.
[19] Ghozali, Imam., 2006, Structural Equation Modeling:
Metode Alternatif dengan Partial Least Square,
Universitas Diponegoro, Semarang. [20] Herry P. Chandra dkk., 2005, Civil Engineering
Dimension, Vol. 7, No. 2, 90 – 96,
September 2005 ISSN 1410-9530, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
[21] Nazir, Moh., 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta.
[22] Nursyam Saleh, 2007, Faktor-Faktor yang Meyebabkan Klaim dan Penyelesaiannya Pada Industri Konstruksi, Universitas Bung Hatta, Padang
[23] Peraturan Pemerintah Nomer 29/2000 tentang
Penyelengga raan Jasa Konstruksi.
[24] Schumacher, L., 1997, Defusing Delay Claims,
Civil Engineering, 67(3), 60-62,
[25] Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1989,
Metode Penelitian Survei, Edisi Kedua, PT.
Pustaka LP3ES, Jakarta.
[26] Soeharto, Iman, 1995, “Manajemen Proyek (Dari
Konseptual sampai Operasional), Jilid 1 dan 2,
Erlangga, Jakarta.
[27] Soeharto, Iman, 2000, “Manajemen Proyek (Dari
Konseptual sampai Operasional), Edisi kedua Jilid
2, “ Menyiapkan Perangkat, Peserta &
Implementasi Proyek “, Erlangga, Jakarta
[28] Thomas, H.R., Smith, G.R., and Wirsching, S.M., Understanding Defective Specifications,
Journal of Construction Engineering and Management, 12(1), 55-65, 1995. Wahyuni,
Nur. 1996. “Pembayaran Tertunda Mmpengaruhi Cashflow Kontraktor”. Konstruksi. Desember, p 69-71.
[29] Undang_Undang Jasa Konstruksi Nomer 19/1999. [30] Wahyuni, Nur. 1996. “Klaim Akan Selalu
Timbul”, Konstruksi Oktober. p 70-72. [31] Wilson, Roy L.1982. “Preventation and
Resolution of Construction Claims”. Journal of Construction Engineering and Management., September. Vol 108 ,No CO3, p39-405.
[32] Yasin, N, 2003. Mengenal Hukum Konstruksi di
Indonesia, Universitas Cokroaminoto, Yogjakarta