• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relevansi Koleksi Perpustakaan Dengan Kebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan Sma Negeri 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Relevansi Koleksi Perpustakaan Dengan Kebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan Sma Negeri 1 Medan"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN

OLEH:

NURKHAIRANI NASUTION 060709026

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis

dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan Agustus 2010 Penulis

Nurkhairani Nasution Nim: 060709026

(3)

ABSTRAK

Nasution, Nurkhairani. 2011.Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan

Kebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan Medan: Program Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan perpustakaan SMAN1 MedanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna pada perpustakaan SMAN1 Medan.

Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian deskriptif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang diperoleh dari responden. Populasi penelitian ini adalah 1394 orang sedangkan sample penelitian 5% dari jumlah populasi yaitu 304 orang. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sample penelitian digunakan teknik Tabel Kreijcei

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan SMAN 1 Medan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Bahan perpustakaan yang tersedia di perpustakaan SMAN 1 Medan dapat ditemukan pengguna di perpustakaan. Buku yang sering pengguna manfaatkan di perpustakaan SMAN 1 Medan adalah buku Non-Fiksi hal ini terlihat dari lebih banyak pengguna memanfaatkan koleksi non-fiksi dibanding koleksi fiksi, referensi dan terbitan berseri. Bahan perpustakaan yang berbentuk tercetak yang ada kurang sesuai dan kurang mutakhir dengan kebutuhan informasi pengguna Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan ternyata koleksi bervariasi sekitar 56% dan koleksi kurang muktakhir sekitar 50%, sedangkan koleksi yang tidak relevan dengan kebutuhan siswa SMAN1 Medan hanya 50% dari sampel.

Bahan perpustakaan juga membantu pengguna menyelesaikan permasalahannya meskipun bahan perpustakaan yang dibutuhkan pengguna kurang tersedia di perpustakaan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Relevansi Koleksi Perpustakaan DenganKebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan SMA NEGERI 1 MEDAN”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif dari semua pihak demi kemajuan studi perpustakaan dan informasi dimasa yang akan datang maupun bagi penulis sendiri.

Dari Hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada orang tua tercinta ayanda Ir Anas Hasyim Nasution dan Ibunda Nurhana Lubis, Sag yang telah mencurahkan kasih sayang untuk mendukung, membesarkan, mendidik, dan memenuhi kebutuhan penulis sejak kecil sampai penulis mengukuti perkuliahan, berkat doa dan pengorbanan kedua orangtualah ananda dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A Kahar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ishak SS M.Hum, selaku Pembimbing I (pertama) yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran mengarahkan dan memberikan bimbingan yang berharga kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Ibu Dra Eva Rabita, M.Hum, selaku Pembimbing II (Kedua) yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran mengarahkan dan memberikan bimbingan yang berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, selaku Dosen Wali

6 Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Drs. Ramlan Taringan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Kabid Program dan Pengembangan Mutu Pendidikan memberikan izin dan bantuan informasi yang penulis butuhkan selama penulisan skripsi ini berlangsung.

(5)

9. Seluruh staf pengajar, pustakawan dan tata usaha pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Medan.

10.Teristimewa kepada ayanda Ir. Anas Hasyim Nasution dan Ibunda Nurhana Lubis. S.Ag, tercinta. kakakku dan abang-abangku dalam penyelesaian skiripsi ini.

11.Sahabat-sahabatku, Wina Fuji br Taringan S.Sos, Syafrizal yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam masa perkuliahan dan penyelesaian skiripsi ini.

12. Teman-teman 06 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Buat Surya Dewi Martalena Zebua, Pipin Mutia septiani semangat ya....

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umunnya dan dapat menjadi sumbangsi dalam perkembangan Program Studi Perpustakaan dan Informasi.

Medan, Agustus 2010 Penulis,

Nurkhairani Nasution Nim : 060709026

(6)

DAFRTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL………vi

LAMPIRAN………. vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.5 Ruang Lingkup ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5

2.1 Perpustakaan Sekolah... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah... 5

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah... 6

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah... 9

2.2.1 Pengertian dan Fungsi Koleksi Perpustakaan...10

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan... 11

2.3 Ketersediaan Koleksi ...12

2.4 Relevansi Koleksi...13

2.4.2 Ukuran Relevansi...14

2.4.3 Relevansi Jenis Media Bahan Pustaka... 14

2.4.4 Relevansi Subjek... 15

2.4.5 Relevansi Kemutakhiran... 15

2.4.3 Kurikulum Sekolah... 15

2.5 Kebutuhan Pengguna... 17

2.5.1Pengertian Kebutuhan Informasi... 18

(7)

BAB III METODE PENELITIAN... 20

3.1 Metode Penelitian... 20

3.2 Lokasi Penelitian... 20

3.3 Populasi dan Sampel ... 20

3.3.1 Populasi ... 20

3.3.2 Sampel... 21

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 23

3.6 Jenis dan Sumber Data... 23

3.7 Analisis Data... 23

3.8 Kisi-kisi Kuesioner... 24

3.9 Definisi Operasional Variabel... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 26

4.1 Frekuensi Kunjungan………... 26

4.2 Pemanfaatan Koleksi...27

4.2.1 Pemanfaatan Jenis Koleksi...27

4.3 Relevansi Koleksi...28

4.3.1 Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum Sekolah... 28

4.4 Ketersediaan Koleksi... .29

4.4.1 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan... 29

4.5 Jumlah Koleksi Buku Teks... 30

4.6 Ketersediaan Koleksi yang Bervariasi... 29

4.7 Ketersediaan Koleksi Fiksi... 32

4.8 Kemutakhiran Koleksi...33

4.9 Kebutuhan Pengguna... 33

4.9.1 Pemenuhan Kebutuhan Penelitian Pengguna... 33

4.10 Koleksi Buku Penunjang yang Membantu Tugas...34

4.11 Pemanfaatan Koleksi Referensi... 35

4.12 Tujuan Penggunaan Koleksi...36

4.13 Relevansi Koleksi dengan Kebutuhan Pengguna... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 38

5.1 Kesimpulan………38

5.2 Saran……… 39

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 :Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Medan... 21

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata... 22

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner... 24

Tabel 4.1 Frekuensi Kunjungan………... 26

Tabel 4.2 Pemanfaatan Koleksi... 27

Tabel 4.3 Relevansi Koleksi... 28

Tabel 4.4 Ketersediaan Koleksi... 29

Tabel 4.5 Jumlah Koleksi Buku Teks... 30

Tabel 4.6 Ketersediaan Koleksi yang Bervariasi... 31

Tabel 4.7 Ketersediaan Koleksi Fiksi... 32

Tabel 4.8 Kemutakhiran Koleksi... 33

Tabel 4.9 Kebutuhan Pengguna... 33

Tabel 4.10 Koleksi Buku Penunjang yang Membantu Tugas... 34

Tabel 4.11 Pemanfaatan Koleksi Referensi... 35

Tabel 4.12 Tujuan Penggunaan Koleksi... 36

(9)

LAMPIRAN

Gambar Perpustakaan... 42

Kuesioner Penilitian... 43

Perbaikan Seminar... 46

Surat Obvervasi... 47

Surat Masuk……… 48

(10)

ABSTRAK

Nasution, Nurkhairani. 2011.Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan

Kebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan Medan: Program Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan perpustakaan SMAN1 MedanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna pada perpustakaan SMAN1 Medan.

Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian deskriptif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang diperoleh dari responden. Populasi penelitian ini adalah 1394 orang sedangkan sample penelitian 5% dari jumlah populasi yaitu 304 orang. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sample penelitian digunakan teknik Tabel Kreijcei

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan SMAN 1 Medan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Bahan perpustakaan yang tersedia di perpustakaan SMAN 1 Medan dapat ditemukan pengguna di perpustakaan. Buku yang sering pengguna manfaatkan di perpustakaan SMAN 1 Medan adalah buku Non-Fiksi hal ini terlihat dari lebih banyak pengguna memanfaatkan koleksi non-fiksi dibanding koleksi fiksi, referensi dan terbitan berseri. Bahan perpustakaan yang berbentuk tercetak yang ada kurang sesuai dan kurang mutakhir dengan kebutuhan informasi pengguna Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan ternyata koleksi bervariasi sekitar 56% dan koleksi kurang muktakhir sekitar 50%, sedangkan koleksi yang tidak relevan dengan kebutuhan siswa SMAN1 Medan hanya 50% dari sampel.

Bahan perpustakaan juga membantu pengguna menyelesaikan permasalahannya meskipun bahan perpustakaan yang dibutuhkan pengguna kurang tersedia di perpustakaan.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang maksimal akan menghasilkan sumber daya manusia potensial yang terdidik dan terpelajar yang dapat membangun bangsa.

Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang dicapai oleh siswa melalui evaluasi belajar menurut tahapannya yaitu bulanan, semester dan lainnya. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan fasilitas sekolah sebagai sumber belajar. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbaru turut mempengaruhi proses dan praktek pengajaran di sekolah. Para siswa tidak hanya menerima penjelasan dari guru di ruang kelas melainkan mereka harus aktif mencari informasi tambahan yang diperlukan guna perkembangan studi mereka. Guru berperan dalam memberikan arahan, contoh dan dorongan.

(12)

Salah satu fasilitas pendidikan yang dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan SMAN1 Medan merupakan salah satu perpustakaan sekolah yang memiliki jumlah koleksi sampai dengan tahun 2009 berjumlah 5.823 judul dengan 8.737 eksemplar terdiri dari buku pelajaran (buku teks dan buku penunjang buku teks), fiksi (novel, cerpen, puisi, drama, pantun), rujukan /referensi (kamus, ensiklopedi, atlas), dan terbitan berkala (surat kabar, majalah pendidikan, majalah remaja).

Koleksi yang disediakan perpustakaan bagi siswa harus diseleksi secara cermat, disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan kurikulum serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proporsi atau perbandingan jumlah koleksi perpustakaan seyogyanya seimbang untuk semua bidang ilmu pengetahuan. Keseimbangan antara jumlah koleksi dengan penggunanya juga harus diperhatikan. Hal ini dilakukan agar siswa lebih mengoptimalkan penggunaannya dalam proses belajar. Besarnya koleksi perpustakaan ditentukan oleh berbagai faktor seperti banyaknya mata pelajaran, tingkatan kelas, banyaknya judul yang dipergunakan setiap mata pelajaran dan lain sebagainya untuk mendukung pelajaran yang bersangkutan. Sumber belajar pada dasarnya sangat banyak jumlahnya dan beragam.

Untuk memperoleh koleksi yang sesuai atau relevan dengan kebutuhan pengguna dalam mencari informasi, maka perlu diperhatikan beberapa hal seperti; alat bantu seleksi bahan pustaka, tim seleksi, kebijakan seleksi, sehingga setiap koleksi yang dibeli berdaya guna tinggi.

Berdasarkan obvervasi awal yang dilakukan oleh penulis pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan, kegiatan seleksi bahan pustaka dan pengadaan koleksi tidak dilakukan oleh pustakawan dalam mengolah bahan pustaka, kerena kegiatan tersebut menjadi kewewenang kepala sekolah. Pustakawan hanya mengolah dan melakukan sirkulasi saja.

(13)

Model kurikulum yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencakup;struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang ada. Juga visi yaitu unggul dalam prestasi, beriman,terdidik, dan berbudaya, juga misinya yaitu membina dan melatih perserta didik dengan keimanan dan ketaqwaan menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Meningkatan prestasi siswa secara optimal melalui kegiatan bimbingan belajar secara efektik dan praolimpiade secara optimal. Meningkatkan professional guru dan pegawai melalui pelatihan MGMP dan ICT. Mengembangkan dan mengawasi Teknologi Informasi Pendidikan (TIP), pelatihan komputer serta mengembangkan software pembelajaran melalui media pembelajaran.Menerapkan budaya kerja sama dan sama-sama berkerja untuk meningkatkan kualitas pendidikan.Menerapkan management partisipasi dengan kemitraan seluruh warga sekolah dengan komite sekolah, orang tua, alumni, lintas sektoral dan pihak swasta. Untuk mengetahui lebih mendalam apakah koleksi yang terdapat di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan relevan dengan kebutuhan pengguna maka penulis mengadakan penelitian dengan menetapkan judul penelitian ini adalah “Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pengguna pada

Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Apakah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan relevan dengan kebutuhan pengguna?.”

1.3 Tujuan Penelitian

(14)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan untuk

mengetahui relevansi koleksi yang tersedia dengan kebutuhuan pengguna dalam mendapatkan informasi.

2. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terutama yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

3. Menambah pemahaman dan pengembangan wawasan peneliti tentang relevansi koleksi dan kebutuhan pengguna perpustakaan sekolah.

1.5 Ruang Lingkup

(15)

aBAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan di sekolah yang walaupun keberadaannya masih kurang sekali, telah banyak diusahakan peningkatan dan penggunaannya untuk perkembangan sekolah, pengembangan perpustakaan sekolah sangat penting untuk sarana pendidikan, dimana perpustakaan yang menyimpan buku-buku pelajaran yang menyangkut dengan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

2.1.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Adapun pengertian perpustakaan sekolah menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:4) adalah ”Perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

Sedangkan menurut Darmono (2007:3) “Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran”.

Reitz dalam Hasugian (2009:78) juga menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah “(School library), A library in a public or private elementary or secondary school

that serves the information needs of its students and curriculum needs of its teachers

and staff, usually managed by a school librarian or media specialist”. Definisi diatas

(16)

Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah bagian integral dari sekolah dan merupakan sumber belajar yang akan dikelola oleh pustakawan yang menyajikan berbagai jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa dan guru untuk menunjang proses pendidikan dan pengajaran yang layak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

2.1.2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu siswa, guru, dan pegawai sekolah yang bersangkutan. Bukan hanya mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah yang ada.

Menurut Yusuf (2007 : 8) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanan kurikulum

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

(17)

Sedangkan menurut Sutarno (2006:25) “ Tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi”.

Dari beberapa pendapat diatas, dijelaskan bahwa tujuan didirikannya suatu perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum sekolah yang ada juga dapat menumbuhkan minat baca siswa, memperluas dan memperkaya pengalaman belajar siswa, sehingga dapat tercipta siswa yang terdidik, terpelajar dan berbudaya tinggi serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang merata.

Selain memiliki tujuan, perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis besarnya adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku penunjang buku teks oleh perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006 : 58) Fungsi perpustakaan adalah “ Suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: (1) menghimpun, (2) memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”.

Darmono (2001:3) menyatakan bahwa fungsi perpustakan Adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar para pengguna perpustakaan dapat:

a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu,

b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya,

c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasiyang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,

(18)

2. Fungsi pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:

a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan,

b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru. 3. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:

a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan barbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,

b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni,

c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian,

d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis,

e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasan ahli teknologi.

4. Fungsi rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:

a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani, b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang,

c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

(19)

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.

6. Fungsi deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak dan karya rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importer diedarkan di wilayah Republik Indonesia.

Sedangkan menurut Siregar (2002 : 1) Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai :

1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka. 2. Pusat pelestarian bahan informasi / bahan pustaka 3. Pusat pengelolaan bahan informasi / bahan pustaka. 4. Pusat pemanfaatan bahan informasi / bahan pustaka. 5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka. 6. Pusat rekreasi.

Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi, penelitian, yang bertujuan membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa.

2.2 Koleksi Perpustakaan

(20)

2.2.1 Pengertian dan Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah ditentukan oleh banyaknya jumlah mata pelajaran, banyaknya jumlah siswa dan guru, dan harus sesuai dengan kurikulum sekolah.

Menurut Hasugian (2009:79) “Koleksi suatu perpustakaan sekolah biasanya berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilayaninya”.

Sedangkan yusuf (2007:9) menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan “koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah sumber informasi berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai, serta bahan bukan buku yang dikelola untuk kepentingan belajar mengajar yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.

Setelah mengetahui pengertian dari koleksi perpustakaan, dapat dilihat juga apa fungsi koleksi perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Siregar (2002:3) Adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan.

3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan.

(21)

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan

Salah satu unsur utama dalam mendirikan suatu perpustakaan adalah tersedianya koleksi perpustakaan yang ada. Koleksi perpustakan terdiri dari bahan tercetak dan terekam. Menurut Sutarno (2006 :54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:

1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar, majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan,buku pedoman, dll.

2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio,kaset video, film, strip, CD, VCD, dll.

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:14) Jenis koleksi perpustakaan meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku. Rincian uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Buku pelajaran pokok

Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan/diadakan oleh pemerintah, dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku.

2. Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3. Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi. a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum.

b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah.

(22)

c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

4. Buku sumber/referensi/rujukan

Buku sumber/referensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku referensi terdiri atas: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, buku ilmu pendidikan, dan lail-lain.

5. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin.

6. Pamflet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/orang yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.

7. Media pendidikan, antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam. 8. Alat peraga, antara lain slide, film, kaset, piringan hitam.

9. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain- lain yang dianggap penting untuk disimpan atau dinokumentasiakan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat yang diinginkan oleh pengguna.

2.3 Ketersediaan koleksi

Ketersediaan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya siap atau kesiapan. Jadi ketersediaan mengandung arti “Kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:230).

Menurut Sutarno (2006:104), Ketersediaan koleksi mencakup:

(23)

teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap saat (explosion of information)

2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai, sesuai dengan kebutuhan pengguna

3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan menimbulkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan adalah kesiapan bahan pustaka pada suatu perpustakaan untuk digunakan oleh siswa dan guru, dimanfaatkan, dan didayagunakan pengguna perpustakaan yang ada.

Ketersediaan koleksi perpustakaan sangat menunjang fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah. Dengan koleksi yang memadai perpustakaan dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk melayani pemakai.

2.4 Relevansi Koleksi

Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna khususnya siswa.

(24)

Sehingga proses belajar mengajar berjalan baik dan pembelajaran dapat dituntaskan dengan hasil yang maksimal pada siswa.

Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi pada pemakai. Hal ini berarti koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam mencari informasi. Menurut Siregar (2002:8) “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.

Relevansi juga dapat diartikan bahwa suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya pada petugas pustakawan. Karena relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada perpustakaan yang abik. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dengan penerima informasi yang benar.

Menurut Andriani (2003:11) menyatakan bahwa ”Relevansi merupakan suatu yang difahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”. Sedangkan menurut Purnomo (2006:9) “Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang didapatkan.

2.4.1 Ukuran Relevansi

Keinginan dari pencari informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang

relevan dengan kebutuhan penguna. Pencari informasi akan sering berkunjung dan datang kembali ke perpustakaan apabila informasi relevan dengan kebutuhan pengguna.

2.4.2Relevansi Jenis Media Bahan Pustaka

(25)

Juga website bidang grographi misalnya peta,globe, biologi, fisika, dan kimia.Trend media bahan pustaka yang menarik bagi pelajar atau remaja.

2.4.3Relevansi Subjek

Harus sesuai dengan kulikulum yang tersedia didalam sekolah agar pengguna dapat menggunakan perpustakaan dengan baik misalkan kenakalan remaja, narkoba. untuk pengguna lebih bisa datang ke perpustakaan

2.4.4Relevansi Kemutakhiran ( Aktual)

Sumber bahan pustaka berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya sesuai dengan keadaan sekarang kecuali sejarah misalkan kenakalan remaja, narkoba, agar tidak terjebak dalam pergaluan sekarang dan juga tidak salah dalam pemahaman pada suatu dokumen

2.4.5Kurikulum Sekolah

Kurikulum sangat diperlukan didalam proses belajar mengajar karena

merupakan pedoman dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Notoatmodjo (1991:46) menjelaskan bahwa, “Kurikulum berasal dari bahasa romawi, kurikulum yang berarti lapangan atau perlombaan”. Selanjutnya dalam arti luas dijelaskan bahwa kegiatan yang ada, “Kurikulum adalah segala usaha dan kegiatan yang mempengaruhi proses belajar mengajar, jadi setiap kegiatan yang mempengaruhi proses pendidikan baik langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari kurikulum”.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24) “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

(26)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran sesuai dengan gurunya. Karena setiap mata pelajaran memiliki aspek yang berbeda satu untuknya. Bahkan kita dapat secara dramatis mengatakan, untuk setiap bayi yang lahir di dunia ini ada sebuah buku terbit. Kelak di suatu masa, bayi itu akan membaca buku yang cocok untuknya.

Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik agar lebih baik lagi. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah agar dapat dipahami.

Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mencakup; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Uraian tentang isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:

1. Struktur kurikulum

Struktur kurikulum memuat kelompok mata pelajaran yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Struktur kurikulum kelas X terdiri atas: - 16 mata pelajaran

- Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari) - Program pengembangan diri

Struktur kurikulum kelas XI dan XII terdiri atas: - 13 mata pelajaran

- Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari) - Program pengembangan diri

2. Muatan kurikulum

Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasandan

kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP.

3. Kalender pendidikan

Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.

(27)

4. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

5. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Merupakan bagian dari perencanan proses pembelajaran yang memuat sekurang- kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006:12).

2.5 Kebutuhan Pengguna

Tujuan dari penyediaan koleksi perpustakaan adalah memenuhi dan bermanfaat bagi kebutuhan pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah kebutuhan informasi masyarakat pengguna perpustakaan. Untuk dapat mengetahui kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan, pihak perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan tersebut, bagaimana yang diinginkan oleh masyarakat penggunanya. Setelah dapat memahami kebutuhan perpustakaan dapat menyediakan koleksi yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Banyak teori yang membahas tentang kebutuhan manusia yang tidak pernah puas. Teori-teori kebutuhan tersebut lahir dari ilmu kejiwaan atau lebih dikenal dengan istilah Psikologi. Salah satu teori kebutuhan dikeluarkan oleh Abraham Maslow.

Teori kebutuhan berangkai dari Maslow (Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup, 1995 : 2):

1. Kebutuhan fisiologis, misalnya haus dan lapar;

2. Kebutuhan rasa aman, misalnya rasa aman dari gangguan dan ancaman; 3. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki;

4. Kebutuhan rasa harga diri, seperti rasa prestise, keberhasilan, serta respek pribadi;

5. Kebutuhan rasa aktualisasi diri, misalnya hasrat untuk berdiri sendiri.

(28)

2.5.1 Pengertian kebutuhan informasi.

Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya pada sekarang ini, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Kebutuhan informasi seseorang selalu berubah dan berkembang setiap saat, sehingga sulit untuk menentukannya secara tepat. Salah satu tempat yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh seseorang adalah perpustakaan yang mampu mengolah. Perpustakaan memiliki masyarakat pengguna yang kebutuhannya terus menerus berubah setiap saat. Memahami kebutuhan informasi pengguna memerlukan kerjasama antara pengolah informasi dan pengguna informasi yang baik.

Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup (1995:8) lebih jauh menjelaskan:

”Karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah yang ada. Salah satu cara adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang sebagian besar tersedia di perpustakaan- perpustakaan”.

Sedangkan menurut Guha dalam Syaffril (2004: 18-19) Ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi:

1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi.

2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.

3. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.

(29)

Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan bahan pustaka tersebut dengan cara mencari dan mengumpulkan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan yang ada dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

2.5.2 Pengguna perpustakaan

Pada perpustakaan, pengguna merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu perpustakaan yang baik. Karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas dan layanannya oleh pengguna dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil apabila penguna sering keperpustakaan.

Reitz (2004:527) menjelaskan bahwa pengguna adalah“User is only who the resource and services of library”, yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap

orang yang menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan Menurut Proboyekti (2008:3) ”Pengguna perpustakaan terdiri dari 2 jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan perpustakaan”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pengguna perpustakaan sekolah adalah setiap orang yang menggunakan bisa mengunakan fasilitas dan layanan diperpustakaan yakni para siswa, guru, dan pegawai.

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriftif. Menurut Sugiyono (2002:9) “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum”.

Arikunto (2005:234) juga menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) Negeri 1 Medan Jalan T. Cik Ditiro Nomor 1 Medan. Lokasi penelitian tersebut dipilih karena bahan pustaka yang tersedia cukup diperpustakaan SMAN 1 Medan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2002 : 57) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

(31)

Tabel 3.1

Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Medan

Kelas Jumlah Siswa (Orang)

Kelas X International 27

Kelas X 257

Kelas XI International 31

Kelas XI IPA 444

Kelas XI IPS 85

Kelas XII International 21 Kelas XII IPA 454 Kelas XII IPS 76

Jumlah 1394

Sumber: Laporan Bulanan SMA Negeri 1 Medan TA.2010/2011

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebahagian dari populasi yang dianggap oleh peneliti dapat mewakili populasi sebagai sumber data.Menurut Sugiono (2002:57) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Untuk menentukan besarnya sampel, peneliti berpedoman pada Tabel Kreijcei. Berdasarkan Tabel Kreijcei populasi sebanyak 1394 orang pada taraf kesalahan 5 % diperoleh sampel adalah sebanyak 302 orang.

Karena populasi penelitian adalah berstrata maka teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.

[image:31.595.87.386.121.352.2]
(32)

Tabel 3.2

Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

No Kelas Populasi Sampel

1 X International 27 27

1394

x 302=5,8=6

2 X 256 256

1394

x 302=55,4=55

3 XI International 31 31

1394

x 302=6,7=7

4 XI IPA 444 444

1394

x302=96,1= 96

5 XI IPS 85 85

1394

x 302=18,6= 19

6 XII International 21 21

1394

x 302=4,5= 5

7 XII IPA 454 454

1394

x302=98,3= 98

8 XII IPS 76 76

1394

x 302=16,4=16

Jumlah 1394 302

(33)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2.Wawancara, penulis melakukan wawancara dengan pustakawan secara tidak terstruktur.

3.Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data atau dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian melalui bahan pustaka yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari :

1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner. 2. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari buku teks, jurnal dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.7 Analisis Data

Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan metode deskriptif. Data yang di peroleh ditabulasi dengan menyusun ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden, digunakan rumus persentase sebagai berikut :

F

P = _____ x 100%

n

keterangan : P = Persentase

(34)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Supardi (1997 : 20) sebagai berikut :

1 – 25 % Sebagian Kecil 26 – 49 % Hampir Setengah 50 % Setengah

51 – 75 % Sebagian Besar 76 – 99 % Pada Umumnya 100 % Seluruhnya

[image:34.595.95.500.360.551.2]

3.8 Kisi-kisi Kuesioner

Tabel 3.8

Kisi-kisi kuesioner

no variabel indikator No item

kuesioner

Jumlah Item 1 Koleksi 1. Perpustakaaan

2. Fungsi & tujuan 3. Koleksi

4. Relevansi

1, 6 3 2,7,10,11 13 2 1 4 1 2 Pengguna 1. Kebutuhan penguna

2. Kebutuhan informasi 3. Pengguna perpustakaan

(35)

3.9 Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yangt akan diukur yaitu koleksi sebagai variabel bebas / indepedent variebel (X) dan Pengguna sebagai variebel terikat/ depedent (Y) lebih jelas definisi dari masing-masing variabel ini adalah sebagai berikut:

1. Variebel Koleksi (X)

Koleksi adalah yang penting dalam setiap perpustakaan dengan indikator- indikator: (1) Perpustakaaan, (2) Fungsi & tujuan, (3) Koleksi dan

(4) Relevansi

2. Variebel Penguna (Y)

Pengguna adalah salah satu terpenting didalam dengan perpustakaan indikator-indikator: (1) Kebutuhan penguna, (2) Kebutuhan informasi dan (3) Pengguna perpustakaan

(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas data dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden penelitian yang dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan.

4.1 Frekuensi Pinjaman

Untuk mengetahui frekuensi pinjaman siswa ke perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel .4.1

Frekuensi Pinjaman

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 1-2 Kali 221 73%

2 3-4 Kali 20 7%

3 5-6 Kali 10 3%

4 .6 Kali 30 10%

5 Tidak pernah 21 7%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa 221 responden atau 73% menyatakan melakukan Pinjaman ke perpustakaan adalah 1-2 kali., dan 20 responden atau 7% menyatakan sebanyak 3-4 kali, sedangkan responden atau 3% menyatakan 5-6 kali, serta 30 responden atau 10% menyatakan >5-6 kali melakukan pinjaman dalam 1 minggu dan 21 responen atau 7% tidak pernah pinjam koleksi yang ada di perpustakaan.

[image:36.595.89.448.295.450.2]
(37)

4.2 Pemanfaatan Koleksi

Koleksi yang benar-benar dimanfaatkan oleh pengguna akan memberikan informasi yang bernilai bagi pembacanya. Hal ini berkaitan dengan jenis koleksi yang dipinjam.

4.2.1 Pemanfaatan Jenis Koleksi

[image:37.595.89.489.277.535.2]

Untuk mengetahui jenis koleksi yang sering dimanfaatkan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Pemanfaatan Jenis Koleksi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) 1 Buku fiksi (Novel, Puisi,

Drama, Dongeng, Cerpen)

141 47%

2 Buku Non Fiksi (Tentang ilmu pengetahuan)

62 21 %

3 Buku Referensi (Kamus,

Ensiklopedia, Atlas)

48 16%

4 Terbitan Berkala

(Koran, Majalah, Tabloit pendidikan, Jurnal)

51 16%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa pemanfaatan jenis koleksi oleh

(38)

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar siswa memanfaatkan koleksi fiksi (novel, puisi, drama, dongeng, cerpen).

Hal ini berarti sebagian besar siswa menyukai koleksi yang bersifat hiburan. Sementara masih sedikit siswa yang memanfaatkan koleksi pengetahuan umum. Kecendrungan ini mengakibatkan ketidak sesuaian atau tidak relevan pemanfaatan koleksi dengan kebutuhan pengguna.

4.3 Relevansi Koleksi

Relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Apabila perpustakaan sebagai sarana penyediaan informasi, penyebarluasan informasi, dan temu balik informasi telah mampu memenuhi tuntutan kebutuhan informasi penggunanya dengan cara menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah maka perpustakaan dapat dikatakan berhasil.

4.3.1 Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum Sekolah

Kesesuaian koleksi yang tersedia di perpustakaan dengan kurikulum yang berjalan di sekolah sangat diharapkan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional.

[image:38.595.93.448.566.698.2]

Untuk mengetahui apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan SMA Negeri1 Medan sesuai dengan kurikulum sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum Sekolah

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Sesuai 22 7%

2 Sesuai 125 41 %

3 Kurang Sesuai 127 42%

4 Tidak Sesuai 28 10%

Jumlah 302 100%

(39)

42% memilih jawaban kurang sesuai, 125 responden atau 41% memilih jawaban sesuai, dan 28 responden atau 10% memilih jawaban tidak sesuai, 22 responden atau 7% yang menyatakan sangat sesuai.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar responden memilih jawaban kurang sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan kurang sesuai dengan kurikulum sekolah. Kondisi yang demikian di sebabkan karena koleksi yang ada sudah usang (out of date) dan informasinya ketinggalan zaman. Perpustakaan perlu melakukan pengembangan koleksi dengan aktivitas pemilihan dan pengadaan bahan pustaka yang terkait dengan program pendidikan yang sesuai dengan kurikulum.

4.4 Ketersediaan Koleksi

Ketersediaan koleksi perpustakaan sangat menunjang fungsi dan tujuan perpustakaan. Dengan koleksi yang memadai perpustakaan dapat melakukan tugasnya dengan baik.

4.4.1 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

[image:39.595.92.451.523.655.2]

Untuk mengetahui apakah koleksi yang dibutuhkan pengguna tersedia di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.4

Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tersedia 21 7%

2 Jarang 71 24 %

3 Kadang-Kadang 190 63%

4 Tidak Tersedia 20 5%

Jumlah 302 100%

(40)

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa 190 responden atau 63% menyatakan koleksi yang dibutuhkan pengguna di perpustakaan kadang-kadang tersedia. Hal ini menunjukkan perpustakaan belum efektif dalam menghimpun, mengolah, dan menyajikan koleksi untuk dilayankan kepada pengguna, sehingga pemenuhan kebutuhan informasi pengguna jadi terhambat. Perpustakaan harus lebih memperhatikan lagi koleksi yang dimiliki dan lebih sering melakukan penambahan koleksi.

4.5 Jumlah Koleksi Buku Teks

Untuk mengetahui jumlah koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.5

Jumlah Koleksi Buku Teks

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Memadai 26 9%

2 Memadai 118 39%

3 Kurang Memadai 129 43%

4 Tidak Memadai 29 9%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai jumlah koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan, 129 responden atau 43% menyatakan Jumlah koleksi buku teks kurang memadai, 118 responden atau 39% menyatakan Jumlah koleksi buku teks memadai, 29 responden atau 9% Jumlah koleksi buku teks tidak memadai., dan 26 responden atau 9% menyatakan Jumlah koleksi buku teks sangat memadai,

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa 43% responden menyatakan jumlah koleksi buku teks yang ada di perpustakaan kurang memadai. Dengan jumlah pengguna perpustakaan yang cukup banyak tidak sebanding dengan jumlah koleksi buku teks yang ada. Siswa lebih banyak menggunakan buku teks yang dibeli dari Koperasi.

[image:40.595.89.452.336.469.2]
(41)

4.6 Ketersediaan Koleksi yang Bervariasi

[image:41.595.88.455.190.324.2]

Untuk mengetahui apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan bervariasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Ketersediaan Koleksi yang Bervariasi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Bervariasi 19 6%

2 Bervariasi 168 56%

3 Kurang Bervariasi 100 33%

4 Tidak Bervariasi 15 5%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat jawaban responden mengenai ketersediaan koleksi yang bervariasi, 168 responden atau 56% menyatakan bervariasi, 100 responden atau 33% menyatakan kurang bervariasi, 19 responden atau 6% menyatakan sangat bervariasi , dan 15 responden atau 5% menyatakan tidak Bervariasi.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa 56% responden menyatakan koleksi yang ada di perpustakaan sudah bervariasi. Hampir setiap disiplin ilmu/mata pelajaran ada dalam koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Medan walaupun dengan jumlah judul dan eksemplar yang sangat terbatas. Diharapkan jumlah koleksi setiap kelas (dari berbagai disiplin ilmu/mata pelajaran) harus seimbang dengan jumlah siswa pada SMAN 1 medan.

4.7 Ketersediaan Koleksi Fiksi

Untuk mengetahui apakah koleksi fiksi tersedia di perpustakaan dapat dilihat pada

(42)
[image:42.595.89.458.111.243.2]

Tabel 4.7

Ketersediaan Koleksi Fiksi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tersedia 162 55%

2 Jarang 58 19%

3 Kadang-Kadang 66 22%

4 Tidak Tersedia 13 4%

302 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai ketersediaan koleksi fiksi di perpustakaan, 162 responden atau 55% menyatakan tersedia, 120 responden atau 19% menyatakan jarang, 66 responden atau 22% menyatakan tidak tersedia dan 13 responden atau 4% menyatakan tidak tersedia. Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa 58% responden menyatakan koleksi fiksi tersedia di perpustakaan. Koleksi fiksi disediakan oleh perpustakaan untuk menghibur dan menyegarkan kembali pikiran yang jenuh setelah menjalani kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan melaksanakan fungsi rekreasi yaitu dengan menyediakan koleksi yang bersifat menghibur. Dengan menyediakan koleksi fiksi berarti perpustakaan juga membantu mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan fiksi serta menunjang berbagai kegiatan kreatif yang positif pada bahan pustaka.

4.8 Kemutakhiran Koleksi

(43)
[image:43.595.89.451.111.243.2]

Tabel 4.8

Kemutakhiran Koleksi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Mutakhir 10 3%

2 Kurang Mutakhir 151 50 %

3 Tidak Mutakhir 80 26%

4 Tidak Tahu 61 21%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai

kemutakhiran koleksi yang ada di perpustakaan, 151 responden atau 50% menyatakan kurang mutakhir, 10 responden atau 3% menyatakan mutakhir, 80 responden atau 26% menyatakan tidak mutakhir, 61 responden atau 21% menyatakan tidak tahu. Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa 50% responden menyatakan koleksi yang ada di perpustakaan kurang mutakhir. Meskipun koleksinya sudah bervariasi, namun koleksi yang ada merupakan koleksi lama (out of date). Pengetahuan yang terkandung kurang mutakhir. Perpustakaan hendaknya melayankan koleksi dengan terbitan terbaru untuk mendukung kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pengguna pada perpustakaan.

4.9 Kebutuhan Pengguna

Untuk dapat mengetahui kebutuhan pengguna, perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan tersebut, bagaimana yang diinginkan oleh masyarakat penggunanya. Setelah dapat memahami kebutuhan perpustakaan dapat menyediakan koleksi yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4.9.1 Pemenuhan Kebutuhan Penelitian Pengguna

(44)

Tabel 4.9

Pemenuhan Kebutuhan Penelitian Pengguna

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Memenuhi 13 4%

2 Memenuhi 120 40%

3 Kurang Memenuhi 136 45%

4 Tidak Memenuhi 33 11%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai pemenuhan

kebutuhan penelitian pengguna, 136 responden atau 45% menyatakan kurang memenuhi,

120 responden atau 40% menyatakan memenuhi, 13 responden atau 4% menyatakan

sangat memenuhi, dan 33 responden atau 11% menyatakan tidak memenuhi.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa

sebanyak 136 responden menyatakan koleksi yang di perpustakaan belum memenuhi

kebutuhan penelitian pengguna. Koleksi yang ada di perpustakaan belum dapat membantu

pengguna menyelesaikan tugas penelitiannya. Pengguna membutuhkan sumber informasi

yang akurat dan bernilai untuk mendukung penelitian yang dilakukannya. Hal ini berarti

perpustakaan belum dapat melaksanakan salah satu fungsinya yaitu fungsi penelitian pada

SMAN 1 Medan.

4.10 Koleksi Buku Penunjang yang Membantu Tugas

[image:44.595.93.452.109.243.2]

Untuk mengetahui koleksi yang ada di perpustakaan dapat membantu tugas yang diberikan guru dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Koleksi Buku Penunjang yang Membantu Tugas

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Membantu 11 4%

2 Membantu 155 51%

3 Kurang Membantu 106 35%

4 Tidak Membantu 28 10%

[image:44.595.95.480.600.732.2]
(45)

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai koleksi buku penunjang lainnya membantu tugas yang diberikan oleh guru, 155 responden atau 51% menyatakan membantu, 106 responden atau 36% menyatakan kurang membantu, 11 responden atau 4% menyatakan sangat membantu, dan 28 responden atau 10% menyatakan tidak membantu.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 155 responden menyatakan koleksi buku penunjang lainnya membantu menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Ketentuan yang ada pada kurikulum pendidikan di SMA Negeri 1 Medan menganjurkan siswanya menggunakan buku pelajaran lebih dari 1 (satu) setiap materi pelajaran. Oleh karena itu koleksi buku penunjang yang sangat dibutuhkan siswa tersedia di perpustakaan.

4.11 Pemanfaatan Koleksi Referensi

Untuk mengetahui koleksi referensi yang sering dimanfaatkan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Pemanfaatan Koleksi Referensi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Kamus 67 22%

2 Ensiklopedia 145 48%

3 Atlas 30 10%

4 Koleksi Referensi lainnya (almanak, buku tahunan, indeks)

43 20%

Jumlah 302 100%

[image:45.595.94.506.420.620.2]
(46)

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 145 responden atau 48% menyatakan lebih sering menggunakan ensiklopedia. Koleksi referensi ini sangat dimanfaatkan pada setiap pelajaran bahasa. Koleksi kamus dipakai untuk mencari pengertian dari suatu ilmu pengetahuan. Sementara pemanfaatan koleksi atlas sering digunakan pada pelajaran geografi. Pemanfaatan koleksi referensi oleh siswa hanya sebatas kamus, ensiklopedia, dan atlas saja. Siswa jarang menggunakan koleksi referensi yang lainnya seperti almanak, buku tahunan, indeks pada dibutuhkan oleh siswa.

4.12 Tujuan Penggunaan Koleksi

[image:46.595.91.505.355.573.2]

Untuk mengetahui bagaimana tujuan responden menggunakan koleksi yang ada di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.12

Tujuan Penggunaan Koleksi

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Untuk Menyelesaikan Tugas 31 10%

2 Sebagai Bahan Referensi

Penelitian

21 7 %

3 Sebagai Rekreasi 19 6%

4 Untuk Menambah

Pengetahuan/Wawasan

144 48%

5 Lain-Lain 35 29%

Jumlah 302 100%

(47)

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa koleksi perpustakaan digunakan oleh siswa sebagian besar untuk pemanfaatan koleksi untuk menambah pengetahuan/wawasan, karena guru bidang studi menganjurkan siswa mencari bahan tugas ke perpustakaan. Sebagian siswa menggunakan koleksi yang ada untuk bahan penelitian. Namun banyak juga siswa yang datang ke perpustakaan dan memanfaatkan koleksi hanya untuk mengisi waktu luang dan sekedar bahan referensi penelitian kepada siswa.

4.13 Relevansi Koleksi dengan Kebutuhan Pengguna

[image:47.595.92.451.357.491.2]

Untuk mengetahui bagaimana kemutakhiran koleksi yang ada di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.13

Relevansi Koleksi dengan Kebutuhan Pengguna

No Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Relevan 10 3%

2 Kurang Relevan 151 50 %

3 Tidak Relevan 80 26%

4 Tidak Tahu 61 21%

Jumlah 302 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai relevansi

koleksi yang ada di perpustakaan, 151 responden atau 50% menyatakan kurang relevan, 10 responden atau 3% menyatakan relevan, 80 responden atau 26% menyatakan tidak relevan, 61 responden atau 21% menyatakan tidak tahu.

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Objek penelitian ini adalah Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan yang berhubungan mengenai kesesuaian koleksi yang ada di perpustakaan dengan kebutuhan pengguna, yang cakupannya mengenai ketersediaan koleksi, kurikulum sekolah,dan kebutuhan pengguna.

2. Ketersediaan koleksi buku yang ada di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan belum sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah koleksi yangada di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan kurang memadai, koleksi yang tersedia sudah bervariasi, dan koleksi kurang mutakhir, tidak relevan dengan kebutuhan pengguna.

3. Terdapat ketidaksesuaian antara koleksi perpustakaan dengan kurikulum sekolah.Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang diperoleh sebanyak 127 orang dari302 orang sebagai sampel menyatakan koleksi yang ada di Perpustakaan SMANegeri 1 Medan kurang sesuai dengan kurikulum yang berjalan di sekolah dan tidak relevan dengan kebutuhan pengguna.

4. Pemenuhan kebutuhan informasi pengguna belum terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian, perpustakaan belum dapat memenuhi kebutuhan penelitian pengguna, koleksi buku penunjang yang ada di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dapat membantu tugas siswa.

(49)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan diharapkan dapat memahami tuntutan kebutuhan informasi siswanya, seperti kebutuhan penelitian dengan melakukan analisis kebutuhan pengguna sehingga Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dapat dikatakan berhasil melaksanakan tujuan dan fungsinya.

2. Melihat kondisi yang ada, hendaknya Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan harus melakukan penambahan koleksi dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas, sehingga koleksi menjadi bervariasi dan mutakhir. Siswa menjadi termotivasi untuk lebih sering datang ke perpustakaan memanfaatkan koleksi.

3. Frekuensi kunjungan dapat ditingkatkan apabila perpustakaan mampu menarik perhatian pengguna dengan cara menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan menyediakan koleksi yang bersifat menghibur.

4. Dalam memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan perlu adanya waktu khusus untuk ke perpustakaan yang diatur oleh kepala perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

---. 2005. Menejemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta:BNSP

Djatin, Jusni., dan Hartinah, Sri. (-). Pengemasan dan Pemasaran Informasi: Pengalaman PDII-LIPI. Jakarta: PDII-LIPI

: tanggal 13 Oktober 2010.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:Grasindo

---. 2007. Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo

Direktorat Jendral Pendidikan Islam. 2007. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Agama RI.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta:Yayasan Penelitian Fakultas Ilmu Psikologi UGM

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan:USUpress

Notoadmodjo. 1991. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Perpustakaan Nasional RI. 1998. Pengelola Perpustakaan Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

---. 1999. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:Perpustakaan Nasional RI

---. 1999. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi.Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

Purnomo, Jamu Saptari. 2006. Temu Kembali Informasi Bibliografi dengan Bahasa Alami pada Field Judul dan Subyek ( Studi Efektifitas Katalog

Induk Terpasang UGM ). Terbitan berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi

(51)

Siregar, Belling. 2002. Pengembangan Koleksi. Medan :Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara.

Sugiyono. 2002. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Supardi, A. 1979. Statistik. Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati.

Sutarno. 2006. Menejemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Sagung Seto.

Syaffril, Muhammad. 2004. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Koleksi Surat Kabar untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi: Studi Deskriptif

Tentang Perilaku Pencarian Informasi Melalui Koleksi Surat Kabar untuk

Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa di Perpustakaan UNISBA.

Tidak diterbitkan.

Yusuf, Pawit M. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana

---. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(52)
[image:52.595.100.282.599.833.2]

LAMPIRAN

(53)

` No:____ Kuesioner Penelitian

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA DI

PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN

(54)

Saya mengaharapkan ketersediaan Saudara untuk dapat berpartisipasi dalam mengisi

kuesioner berikut ini dalam rangka penelitian tentang Relevansi Koleksi Perpustakaan

Dengan Kebutuhan Pengguna Di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan. Atas perhatian dan

bantuan Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden:

Kelas/Jurusan : ________________

Jenis Kelamin: L/P

Frekuensi kunjungan perpustakaan SMAN1 Medan:

Pertanyaan

1. Dalam satu minggu, berapa kali Saudara meninjam perpustakaan SMAN1 Medan?

a. 1-2 kali

b. 3-4 kali

c. 5-6 kali

d. > 6 kali

2. Buku a

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.8
Tabel .4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi dalambelajar merupakan kekuatan yang harus ada dalam diri siswa sehingga memiliki keinginan atau semangat yang kuat untuk berusaha belajar.Oleh karenanya

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi

Bagaimana Cara Mengatasi Kutil Kelamin Pada Pria Dan Wanita ~ Anda masih bingung untuk mencari cara mengobati penyakit kencing nanah yang anda derita saat ini?atau anda malu

PEKERJAAN : PAKET 3 REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI KAPILALER DS KUJON, JAMBUKIDUL KEC CEPER SUMBER DANA : DAK Dan APBD Kab Klaten. HPS

JALAN ASIA AFRIKA NOMOR 114 BANDUNG KOTAK POS 1160 Telepon (022)

Apabila ada sanggahan dari penyedia barang/jasa, agar disampaikan kepada Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Rumah Dinas Kantor Wilayah DJBC Banten ,

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayanan pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan data informasi dan dokumen

Skripsi Analisis Kandungan Logam Berat PB dan Cd .... Husnia