• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI

MATA-KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA

PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM

Ahmad Adil

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602 Abstract: Kontribusi Kecepatan, Kelincahan, Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Pada Permainan Sepakbola PS. Aspura UNM.

Penelitian ini bertujuan untuk pemperoleh jawaban atas permasalahan: (1). Apakah ada kontribusi kecepatan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. (2). Apakah ada kontribusi kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. (3). Apakah ada kontribusikoordinasi mata-kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM . (4). Apakah ada kontribusi kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah pemain sepakbola PS. Aspura UNM dipilih secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 25 orang. Teknik analisis data yang digunakan regresi (uji-r). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Ada kontribusi kecepatan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM, dengan nilai ro = 0.426 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 27.20%. (2). Ada kontribusi kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM, dengan nilai ro = 0.424 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 25.70%. (3). Ada kontribusi koordinasi mata-kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM, dengan nilai Ro = -0.225 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 23.50%. (4). Ada kontribusi kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata-kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM, dengan nilai Ro = 0.826 dengan Fo = 32.911 (P < 0.05), dimana besar kontribusi 68.20%.

Kata kunci: kecepatan, kelincahan, koordinasi mata-kaki dan menggiring bola.

Cabang olahraga sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan sangat populer dikalangan masyarakat di seluruh Indonesia. Olahraga sepakbola sangat digemari khususnya di Sulawesi Selatan. Namun demikian sepakbola di tanah air belum dapat mengangkat derajat dan martabat negara di tingkat Internasional pada umumnya dan Asia Tenggara pada khususnya. Kenyataan ini disebabkan prestasi sepakbola mengalami pasang surut. Peranan kemampuan fisik dalam menunjang prestasi sepakbola sangat penting, sehingga seluruh pemain yang mempunyai kemampuan fisik yang baik tentu akan lebih berpeluang untuk berprestasi. Begitu pentingnya fisik bagi seorang pemain sepakbola, sehingga sebelum terjun ke arena pertandingan harus sudah dalam kondisi fisik dan tingkat fitnes yang baik. Keberadaan kondisi fisik yang

siap bertujuan agar dalam suatu pertandingan dapat menghadapi intensitas kerja dan gejala stres yang bakal dihadapinya dalam suatu pertandingan.

Dalam olahraga sepakbola, salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain adalah kemampuan menggiring bola. Kemampuan menggiring bola dalam olahraga sepakbola harus dikuasai oleh setiap pemain khususnya pada posisi penyerang. Karena merupakan senjata ampuh dalam upaya menyusun serangan ke daerah lawan. Menggiring bola dalam situasi bermain artinya membawa bola dari satu lini ke lini lainnya dengan cara mengontrol dari kaki ke kaki bila ruang gerak sempit, karena lawan menutup daerahnya. Dengan demikian kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola jelas membutuhkan unsur kemampuan fisik, yang dianggap dapat

(2)

memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola adalah komponen Kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata-kaki. Menurut Nossek (1994:22), mengemukakan bahwa: “Kecepatan adalah suatu kualitas yang baik dan seorang olahragawan untuk bereaksi dengan cepat jika mendapat rangsangan dan untuk tampil dengan gerakan yang sangat cepat”. Harsono (1988:172), mengemukakan kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Soekarman (1986:225), mengemukakan bahwa kelincahan: kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dengan kecepatan tinggi. Sehingga dengan memiliki kelincahan sangat membantu seorang pemain sepakbola untuk membawa atau menggiring bola bergerak dengan cepat, terutama tindakan antisipasi untuk menghindari penjagaan atau hadangan pemain lawan.

Koordinasi dari berbagai macam bagian tubuh termasuk suatu kemampuan untuk menampilkan suatu model gerak. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan bagian tubuh yang bebas dilibatkan dalam model gerakan yang kompleks dan menggabungkan bagian-bagian tersebut dalam suatu model gerakan yang lancar.

METODE

Metode pada dasarnya adalah ilmu tentang cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode diartikan sebagai studi mengenai asas-asas dasar arti penyelidikan yang seringkali melibatkan masalah tentang logika, penggolongan, dan asumsi-asumsi dasar. Dalam uraian metode penelitian ini, akan dikemukakan tentang hal-hal yang menyangkut; identifikasi variabel dan desain penelitian, defenisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

Variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:

Variabel bebas: Kecepatan, Kelincahan, Koordinasi mata-kaki. Variabel terikat: Kemampuan menggiring bola. Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian “Deskriptif” dengan teknik regresi, yaitu mencari kontribusi antara variabel-variabel yang satu dengan variabel lainnya. Variabel-variabel penelitian yang perlu didefenisikan secara operasional adalah meliputi: Kecepatan merupakan kemampuan untuk bergerak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan mengerahkan kecepatan maksimal yang dimiliki, untuk mengukur kecepatan digunakan alat ukur berlari dengan jarak tempuh 50 meter. Kelincahan yang dimaksud dalam penelitian adalah merupakan kemampuan untuk bergerak berubah arah dan posisi pada saat bergerak atau berlari hampir maksimal, untuk mengkur kelincahan digunakan alat ukur berupa shuttlerun 4x10 Meter. Koordinasi mata-kaki yang dimaksud dalam penelitian adalah kemampuan mengintegrasikan gerakan dari bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Kemampuan menggiring bola merupakan kemampuan menggiring bola melewati rintangan sambil berlari dengan bola dalam terkontrol atau tetap dalam penguasaan.

Populasi dari penelitian ini adalah semua pemain sepakbola sepakbola PS. Aspura UNM. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bahagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data yang sebenarnya. Menurut Sutrisno Hadi (1986:221): “Sampel adalah sebahagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 orang mahapemain yang diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling dengan cara undian. Untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis, maka dilakukan pengumpulan data berdasarkan variabel-variabel yang terlibat. Data yang perlu dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi; data kecepatan, kelincahan, koordinasi mata-kaki dan kemampuan menggiring bola. Jenis-jenis tes yang dipergunakan untuk mengukur variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

(3)

Tes Lari 50 meter: tujuan: mengukur kecepatan, alat dan perlengkapan: stopwatch, bendera, alat tulis/formulir tes, lapangan/lintasan, Pelaksanaan tes: Testee mengambil posisi pada garis start, pada aba-aba “yaa”, testee melakukan start dan berlari secepat mungkin sampai finish. Penilaian: Hasil yang dicatat adalah waktu yang ditempuh dari start sampai finish.

Tes Kelincahan (Shuttle run), tujuan: untuk mengukur kelincahan, Alat dan peralatan: lintasan lari, balok 2 buah, meteran, formulir tes, Pelaksanaan tes: Testee mengambil awalan dan berlari secepat mungkin dan mengambil balok pertama lalu kembali ke start dan meletakkan balok pertama, lalu berlari kembali untuk mengambil balok kedua dan kembali ke finish. stopwacth dijalankan bersamaan dengan aba-aba “Ya”, dan dimatikan setelah pelari meletakkan balok kedua dan melewati garis finish. Penilaian : Hasil yang dicatat adalah waktu tempoh selama 4x10 meter.

Tes Koordinasi Mata-Kaki , tujuan: untuk mengukur koordinasi mata-kaki, alat dan perlengkapan: bola kaki, dinding tembok, stopwacth, formulir tes, alat tulis, Pelaksanaan: Testee berdiri pada garis dengan sebuah bola di depan, Jarak antara garis dengan dinding 2,5 meter, Testee melakukan tendangan memantulkan bola ke dinding secepatnya. Testee harus mengontrol bola diluar garis batas yang telah ditentukan. Jika bola berada dalam daerah batas, maka secepatnya mengambil kemudian melanjutkan tendangan tersebut selama 30 detik. Penilaian: Jumlah bola yang sah selama 30 detik.

Tes Kemampuan Menggiring Bola, tujuan: mengukur kemampuanmenggiring bola melewati rintangan. Alat dan perlengkapan: stopwacth, bola, meteran, Tiang 10 batang, lapangan olahraga, Alat tulis/formulir, Pelaksanaan: Testee berdiri di belakang garis star menghadap ke arah yang harus ditempuh. Pada aba-aba “Ya” testee segera menggiring bola dengan melewati rintangan yang dipasang, kecuali pada rintangan ke tiga dan ke enam bola harus di arahkan di sebelah rintangan yang berlawanan dengan lewatnya testee. Stopwacth diajalankan pada aba-aba “Ya’ dan dimatikan pada saat testee melewati

garis finish. Penilaian : Hasil yang dicatat adalah waktu yang ditempuh dalam menggiring bola yang dimulai dari garis start sampai garis finish bersamaan dengan bola.

Data yang terkumpul melalui tes masih merupakan data kasar. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik regresional dengan bantuan paket SPSS dalam komputer. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dan infrensial. Analisis deskriptif untuk menggambarkan data apa adanya. Sedangkan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Sebelum menggunakan rumus tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan analisis normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov (KS-Z) terhadap program SPSS dalam komputer.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penyajian hasil analisis data, data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas, kecepatan, kelincahan, koordinasi mata kaki, dan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik statistik infrensial. Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran data meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, data maximum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-R untuk mencari kontribusi dari ketiga variabel bebas, yaitu kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki serta variabel terikat kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola. Dimana persyaratan data harus dalam keadaan berdistribusi normal dan homogen.

(4)

Analisis data deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif untuk data kecepatan, kelincahan, koordinasi mata kaki, dan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM, sehingga lebih mudah di dalam menafsirkan hasil analisis data tersebut. Deskripsi data dimaksudkan untuk dapat menafsirkan dan memberi makna tentang data setiap variabel. Tentang kecepatan, kelincahan, koordinasi mata kaki, dan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM adalah: Kecepatan pada PS. Aspura UNM, diperoleh nilai rata-rata 6.84 dtk, standar deviasi 0.15 dtk, nilai minimum 6.58 dtk, nilai maksimum 7.14 dtk, rentang 0.56 dtk. Kelincahan pada PS. Aspura UNM, diperoleh nilai rata-rata 9.82 dtk, standar deviasi 0.13 dtk, nilai minimum 9.64 dtk dan nilai maksimum 10.06 dtk, rentang 0.42 dtk. Koordinasi mata kaki pada PS. Aspura UNM, diperoleh nilai rata-rata 25.96, standar deviasi 1.27, nilai minimum 24.00 dan nilai maksimum 28.00, rentang 4.00. Kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM, diperoleh nilai rata-rata 10.28 dtk, standar deviasi 0.19 dtk, nilai minimum 10.01 dtk, nilai maksimum 10.70 dtk, rentang 0.69 dtk.

Uji normalitas data, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan adalah data mengikuti sebaran normal. Apabila pengujian ternyata data berdistribusi normal maka berarti analisis statistik parametrik telah terpenuhi. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non parametrik. Untuk mengetahui apakah data kecepatan, kelincahan, koordinasi mata kaki dan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Kecepatan pada PS.Aspura UNM diperoleh nilai KS-Z=0.655 (P<0.05), maka hal ini menunjukkan

bahwa data kecepatan pada PS.Aspura UNM mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kelincahan pada PS. Aspura UNM diperoleh nilai KS–Z= 0.899 (P<0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data kelincahan pada PS. Aspura UNM mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Koordinasi mata kaki pada PS.Aspura UNM diperoleh nilai KS-Z=0.764 (P<0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data koordinasi mata kaki pada PS.Aspura UNM mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM diperoleh nilai KS-Z=0.661 (P<0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Oleh karena data penelitian tidak berdistribusi normal maka salah satu persyaratan untuk menggunakan analisis statistik parametrik terpenuhi sehingga untuk pengujian hipotesis akan digunakan uji statistik regresi.

Analisis regresi, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan melalui data empiris yang diperoleh di lapangan melalui tes dan pengukuran terhadap variabel yang diteliti, selanjutnya data tersebut akan diolah secara statistik. Karena data penelitian mengikuti sebaran normal, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistik parameterik. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi antara data kecepatan, kelincahan, koordinasi mata kaki dan kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM dengan menggunakan teknik regresi. Untuk mengetahui keeratan kontribusi kecepatan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil perhitungan regresi sederhana, diperoleh βo=0.426 (P<0,05), berarti ada kontribusi signifikan kecepatan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Dengan demikian jika pemain memiliki kecepatan lari yang cepat, maka akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang cepat pula. Untuk mengetahui

(5)

keeratan kontribusi kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil perhitungan regresi sederhana, diperoleh nilai βo=0.424 (P<0,05), berarti ada kontribusi yang signifikan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Dengan demikian jika pemain memiliki kelincahan yang tinggi akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang cepat. Untuk mengetahui keeratan kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil perhitungan regresi sederhana, diperoleh nilai βo=-0.225 (P<0,05), berarti ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata kaki terhadapn kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Dengan demikian jika pemain memiliki koordinasi mata kaki yang tinggi akan diikuti dengan kemampuan menggiring bola yang cepat. Regresi ganda dilakukan untuk mengetahui keterkaitan kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola. Hasil perhitungan regresi Ganda, diperoleh nilai Rhitung (Ro)=0.826, setelah dilakukan uji signifikan dengan menggunakan uji F diperoleh Fhitung=32.911 (P<0,05), berarti ada kontribusi yang signifikan kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM.

Ada empat buah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Keempat hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi serderhana dan regresi ganda, diperoleh hasil seperti berikut ini: Ada kontribusi yang signifikan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : βx1.y=0, H1:βx1.y  0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data diperoleh nilai βo = 0.426 (P<0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kecepatan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola

PS.Aspura UNM. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila pemain memiliki kecepatan yang cepat maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang cepat. Begitu juga sebaliknya apabila pemain memiliki kecepatan yang lambat maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang lambat. Hal tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan memberikan hubungan sebesar = 0.737, sehingga dapat memberikan kontribusi sebesar = 0.272 ini berarti bahwa kecepatan yang dimiliki PS.Aspura UNM terhadap kemampuan menggiring bola adalah 27.20%. Ada kontribusi signifikan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : βx2.y = 0, H1:βx2.y 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data diperoleh nilai βo = 0.424 (P<0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila pemain memiliki kelincahan yang cepat maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang cepat. Begitu juga sebaliknya apabila pemain memiliki kelincahan yang lambat maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang lambat. Hal ini dapat dilihat kelincahan memberikan hubungan sebesar = 0.662, sehingga memberikan kontribusi sebesar = 0.257, ini berarti bahwa kelincahan yang dimiliki PS.Aspura UNM terhadap kemampuan menggiring bola adalah 25.70 % .

Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : βx3.y = 0, H1 : βx3.y  0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data diperoleh nilai βo= -0.225 (P < 0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila pemain memiliki koordinasi mata kaki yang tinggi maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang cepat. Begitu juga sebaliknya apabila

(6)

pemain memiliki koordinasi mata kaki yang kurang maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang lambat. Hal ini dapat dilihat bahwa koordinasi mata kaki memberikan hubungan sebesar=-0.551, sehingga dapat memberikan kontribusi sebesar = 0.235, ini berarti bahwa koordinasi mata kaki yang dimiliki PS. Aspura UNM terhadap kemampuan menggiring bola adalah 23.50% .

Ada kontribusi yang signifikan kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Hipotesis statistik yang akan diuji: H0 : R.123.y = 0, H1 : R.123.y  0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data diperoleh nilai R hitung (Ro) = 0.826 dengan Fo = 32.911 (P<0.05). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi signifikan antara kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila pemain memiliki kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki yang baik maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang cepat. Begitu juga sebaliknya apabila pemain memiliki kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki yang rendah maka akan diikuti pula dengan kemampuan menggiring bola yang kurang. Hal ini dapat dilihat bahwa kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar R = 0.682. ini berarti bahwa kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki yang dimiliki PS.Aspura UNM terhadap kemampuan menggring bola adalah 68.20 %.

Pembahasan

Hasil analisis kontribusi antara ketiga variabel bebas dengan variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interprestasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan

dengan hasil penelitian yang diperoleh. Ada kontribusi yang signifikan kecepatan terhadapkemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Dimana dalam analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kecepatan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM.

Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Dimana Kecepatan adalah suatu kualitas yang baik dan seorang olahragawan untuk bereaksi dengan cepat jika mendapat rangsangan dan untuk tampil dengan gerakan yang sangat cepat, dalam hal tersebut apabila pemain bergerak dengan mempergunakan kemampuan otot cepat yang ada pada tungkai, maka pergerakan olah tungkai akan dapat dilakukan dengan cepat. Sehingga dapat mendukung kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola, diperlukan kecepatan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena dalam prosesnya pergerakan hanya dapat dilakukan dengan singkat, maka diperlukan kemampuan kondisi fisik yang dapat mendukung kecepatan. Analisis dari proses gerak yang terlibat di dalamnya, maka kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola harus didukung oleh kecepatan. Pemain sepakbola yang memiliki kecepatan, maka dengan sendirinya mampu mengontrol akserasi gerakan pada saat menggiring bola yang baik. Analisa peranan dari kecepatan sangat nampak sebesar 27.20 % ketika melakukan gerakan menggiring bola dengan cepat.

Ada kontribusi yang signifikan kelincahan dalam kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS.Aspura UNM. Dimana analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada

(7)

dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Kemampuan kelincahan dapat dilihat dari adanya kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tampa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Kelincahan dapat dicapai apabila didukung oleh kemampuan bereaksi dan beradaptasi dengan situasi keseimbangan yang baik. Sehingga dalam melakukan gerakan menggiring bola, diperlukan kelincahan dapat mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dengan kecepatan tinggi. Kelincahan dianalisis dari proses gerak yang terlibat di dalamnya, maka kelincahan mendukung kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola. Seorang pemain sepakbola yang memiliki kelincahan, maka mempunyai kemampuanatau skiil pada saat menggiring bola dengan baik. Analisa peranan dari kelincahan sangat nampak sebesar 25.70 % ketika melakukan gerakan menggiring bola dengan baik.

Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Dimana analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatakan berbagai system syaraf gerak yang terpisah, ke dalam satu pola gerak yang efisien. Makin kompleks gerak yang dilakukan, makin besar tingkatan koordinasi yang diperlukan untuk melakukan atau melaksanakan kemampuan/keterampilan suatu aktivitas gerak motorik. Gerak motorik peranannya sangat penting termasuk koordinasi mata dan kaki dalam melakukan gerakan menggiring bola pada permainan sepakbola. Sehingga koordinasi mata dan kaki adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks dan sangat erat

hubungannya seperti dengan kondisi fisik lainnya. Kebutuhan akan koordinasi gerakan antara mata dan kaki pada saat menggiring bola pada permainan sepakbola adalah untuk menyempurnakan teknik dasar menggiring agar tidak terjadi suatu kesalahan pada gerakannya. Baik tidaknya tingkat koordinasi mata kaki dapat tercermin pada kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus, seperti melakukan gerakan menggiring bola dengan efisien. Dalam melaksanakan gerakan menggiring bola merupakan gerakan yang dilakukan secara terkoordinir, artinya pelaksanaan yang dilakukan secara berurutan. Dengan kata lain bahwa mulai pelaksanaan mengambil ancang-ancang pada saat untuk melakukan gerakan menggiring bola sampai membawa bola sambil berlari. Adapun sumbangan atau kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola sebesar 23.50 %.

Ada kontribusi signifikan secara bersama-sama kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan secara bersama-sama kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada. Apabila pemain sepakbola memiliki kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki secara bersama-sama dalam kondisi yang baik akan mampu melakukan seluruh rangkaian dalam pelaksanaan gerakan menggiring bola dalam permainan sepakbola sebesar 68.20%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi yang signifikan kecepatan

(8)

terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Ada kontribusi yang signifikan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata kaki terhadapkemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM. Ada kontribusi secara bersama-sama yang signifikan kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepakbola PS. Aspura UNM.

Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan penelitian ini, maka dapat disarankan/direkomendasikan beberapa hal untuk dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola maka perlu diperhatikan kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki seseorang. Kepada para pelatih dan guru olahraga agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam mengajar atau melatih sepakbola. Dalam hal ini komponen fisik, kecepatan, kelincahan, dan koordinasi mata kaki anak didik agar hasil pembelajaran dapat tercapai dengan baik. DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Renika Cipta, Jakarta. Clive Giffor. 2002. Sepakbola. Penerbit

Erlangga.

Eric C.Batty.2007. Latihan Sepakbola Metode Baru Serangan. Penerbit CV.Pinoner Jaya.

Haddade Ilyas dan Tola, Ismail. 1991. Penuntun Mengajar dan melatih

Sepakbola. FPOK IKIP

Ujungpandang.

Hadi Sutrisno, 1983. Statistik Jilid II, Fakultas Psikologi UGM. Jogyakarta.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek

dalam Coaching, Depdikbud

Dirjen Dikti. Jakarta.

Joseph A Luxebacher,Ph.D.2004. Sepakbola. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Mucthar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan

Sepakbola. Depdikbud Dikti

PPTK, Jakarta.

Nur Ichsan Halim.2004. Tes dan Pengukuran kesegaran jasmani. State University of Makassar press. Nossek. 1992. General Theory of Training.

Lagos Pan African Press, Ltd. Pasau Anwar., 1989. Perkembangan dan

Pertumbuhan Fisik. FPOK IKIP Ujungpandang.

Rani, Abd.Adib., 1992. Materi dan Evaluasi Permainan Sepakbola. KONI Ujungpandang.

Sajoto Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. FPOK IKIP Semarang.

Soekarman. 1987. Dasar Olahraga Untuk Pembinaan, Pelatih, dan Pemain. Jakarta. Penerbit ; Inti Daya Press. Sudjana, 1992. Teknik Analisis Regresi dan

Korelasi, Bandung, Tarsito.

Suharno.HP., 1985. Ilmu Kepelatihan

Olahraga. Yayasan STO.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tindakan peneliti, yaitu motivasi belajar peserta didik, data yang diperoleh dari kondisi awal hingga siklus II, kemajuan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

Terkadang usage barrier menggambarkan sebagian orang menganggap inovasi yang ada merupakan hal yang sulit untuk dimengerti dan digunakan (Laukkanen, 2016) Dari hasil

Dalam rangka menjamin produksi yang berkesinambungan (sustainable) maka perusahaan memperhatikan seluruh tahapan kegiatan dimulai dari kegiatan pembukaan wilayah hutan,

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kaj ian (assessment) mengenai peranan industri terigu dan industri kelompok berbahan baku terigu yaitu mie dan roti dalam

Jelas sangat berbeda dari biasanya begitu juga yang dirasakan siswa yang biasanya berkegiatan di sekolah dan selalu bertemu dengan teman-temannya, sekarang harus

Adhedhasar andharan saka asile analisis data kang wis ditindakake ing bab sadurunge sajrone Antologi Cerkak Preman anggitane Tiwiek SA kanthi tintingan sosiologi sastra

Penerapan pola sirkulasi single loaded corridor, massa bangunan bersudut 45º terhadap arah datangnya angin, penataan pola vegetasi dan jenis vegetasi pengarah angin

Metode arsitektur lansekap yang diambil ini berupaya untuk menciptakan keharmonisan lingkungan pada pasar hewan dan pasar bunga splendid yang lebih representatif bagi