• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUR: The Indonesian Healing Agent EXTREME On the Ground Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUR: The Indonesian Healing Agent EXTREME On the Ground Report"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

INDONESIA

Banking

Analysts

Felicia Putri Tjiasaka

E felicia.putri@sucorinvest.com P +62 21 8067 3137 Sandy Ham E sandy.ham@sucorinvest.com P +62 21 8067 3138 Translator/Editorial Shirley Saroinsong E shirley.saroinsong@sucorinvest.com P +62 21 8067 3139

EXTREME On the Ground Report

Figure 1: Rangkuman perjalanan on the ground kami

Source: Sucorinvest

AGEN PENYEMBUH INDONESIA

Extreme Team melakukan eksplorasi mendalam tentang dengungan Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah program pemerintah yang didisain untuk menyediakan pendanaan terhadap kalangan MSME yang tidak memiliki rekening bank. Program ini diluncurkan di tahun 2007 di bawah pemerintahan SBY dan mencatat sukses cukup baik. Kini, pemerintahan Jokowi berniat membangkitkan kembali program ini dengan menurunkan suku bunga KUR menjadi 9% dan mentargetkan pengucuran dana di angka ambisius Rp100trilyun (0.9% dari GDP) untuk 2016. Kami mengunjungi tiga kota satelit, tujuh pasar basah serta mewawancarai 32 pedagang untuk memahami lebih baik perkembangan terakhir KUR di lapangan.

Bukan perburuan emas

Walaupun ada banyak spanduk di cabang-cabang bank yang mempromosikan suku bunga rendah KUR, kami tidak menemukan adanya antrian orang-orang yang mendaftar untuk mendapatkan pinjaman. Pejabat pemberi pinjaman harus tetap bekerja keras menemukan klien baru. Kebanyakan peminjam paham pinjaman BRI, namun tidak tentang KUR. Suku bunga tidak selalu merupakan faktor terpenting mendapatkan peminjam; usaha dan pendekatan pejabat pemberi pinjaman yang lebih penting. BRI adalah pemain terbesar KUR, dan yang paling ahli menurut kami, melihat jangkauan, SDM, budaya kredit dan sistem mereka.

Tidak ada akhir yang buruk

Pinjaman KUR dapat berisiko karena 16% dari pedagang yang kami wawancarai mengalami kesulitan membayar pinjaman mereka tepat waktu. Alasan utamanya adalah kekurangan disiplin mengelola uang tunai mereka. Proses underwriting yang kuat dan budaya kredit konservatif adalah pendorong penting bagi bank manapun untuk menyalurkan KUR dan menghasilkan laba. KUR tidak seperti program pemerintah sebelumnya misalnya KUT (Kredit Usaha Tani) karena proses underwriting KUR dilakukan oleh bank. KUT gagal total karena bank hanya berperan sebagai agen pembayar. Selama proses underwriting tetap ditangani pihak bank, KUR akan dapat menghindari bencana besar NPL.

BRI memiliki lisensi untuk mendominasi

Menurut kami, BRI adalah bank yang paling mampu memanfaatkan program KUR. Dengan target pengucuran dana Rp61trilyun, BRI akan mampu mengembangkan portofolio mikro mereka sebanyak 26% dari level 2015 dan meningkatkan basis pelanggan mereka sebesar 52% ke angka 12juta peminjam. Dengan estimasi ROA 2.6%, ini berarti laba tambahan Rp1.1trilyun atau sama dengan pertumbuhan pendapatan 4%. Secara keseluruhan kami memperkirakan laba bersih tumbuh 5% di 2016E. Rekomendasi kami untuk BBRI adalah BELI.

(3)

Dengarkan dengungannya, pahami risikonya

“Menurut saya, sebaiknya jangan membeli bank jika tidak memiliki perasaan mendalam tentangpara bankir. Bisnis perbankan adalah tempat yang sangat berbahaya untuk seorang penanam modal. Tanpa wawasan luas, sebaiknya jangan mendekat.” – Charlie Munger

Extreme team melalukan eksplorasi mendalam tentang Kredit Usaha Rakyat atau KUR. KUR adalah sebuah program pemerintah yang didisain untuk menyediakan pendanaan terhadap usaha mikro, kecil dan medium (MSME). Program ini diluncurkan di tahun 2007 di bawah pemerintahan SBY dan mencatat sukses cukup baik. Kini, pemerintahan Jokowi berniat membangkitkan kembali program ini dengan menurunkan suku bunga KUR menjadi 9% dan mentargetkan pengucuran dana di angka ambisius Rp100trilyun untuk 2016.

Harap ingat bahwa KUR dimulai dengan suku bunga 22.0% dan saat itu sudah merupakan produk pinjaman mikro dengan bunga terendah. Kini KUR memiliki kemampuan menarik sejumlah besar peminjam dari kalangan MSME yang dapat menikmati tingkat bunga pinjaman yang sangat rendah. Untuk produk mikro atau pinjaman ritel tandingan, peminjam biasanya harus membayar setidaknya bunga pinjaman dua digit menengah atau tinggi.

Figure 2: Target dan Realisasi KUR 2007-2016 (Rptn)

Sumber: Bank Indonesia

Figure 3: Target dan Realisasi KUR 2015 (Rptn) Figure 4: Target KUR 2016 (Rptn)

Bank

Allocation of KUR (Rp Tn) Total Micro Retail Migrant

Workers BRI 61,0 6,0 0,5 67,5 Mandiri 1,0 11,0 1,0 13,0 BNI 46 0,5 10,0 1,5 12,0 BPD 1,5 1,0 0,0 2,5 Other Banks 1,5 1,0 0,0 2,5

Non-Bank Financial Institutions 1,5 1,0 0,0 2,5

Total 67,0 30,0 3,0 100, 0 1 6 ,2 3 ,5 3 ,0 0 ,0 2 2 ,8 2 4 ,0 2 ,3 1 ,5 2,3 3 0 ,0

BRI Mandiri BNI 46 Other Banks Total

Realization Target 1 4 ,0 20 ,0 2 0 ,0 30 ,0 35,0 37,0 3 0 ,0 1 0 0 ,0 0 ,9 1 1 ,4 4 ,7 1 7 ,2 2 9 ,0 34,2 4 0 ,7 4 0 ,0 2 2 ,8 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Target Realization

(4)

Figure 5: 5 Besar Realisasi KUR per Propinsi Figure 6: 5 Propinsi dengan Realisasi KUR Terendah

Sumber: Menteri Koperasi dan UKM, Sucorinvest Sumber: Menteri Koperasi dan UKM, Sucorinvest

Persepsi awal dari kalangan investor adalah bahwa dengan rendahnya suku bunga pinjaman untuk KUR, akan ada banyak peminjam rendah kualitas yang berlomba mengajukan pinjaman. Risiko NPL sepertinya akan tinggi. KUR dapat memberi dorongan positif untuk ekonomi yang melambat untuk jangka pendek (Rp100trilyun sama dengan 0.9% GDP tanpa efek multiplier dan 1.8% GDP dengan multiplier 2x) namun jangka panjang dapat berarti bencana yang membutuhkan bantuan bail-out dari pemerintah. Kredit Usaha Tani adalah program pemerintah sebelumnya yang memberi kredit subsidi ke sektor agrikultur, yang berakhir dengan NPL 70+% dan penghapusan kewajiban pelunasan untuk para petani.

Berita baiknya, KUR tidak sama dengan Kredit Usaha Tani. Salah satu perbedaan terbesar adalah proses underwriting pinjaman KUR dilakukan oleh pihak bank, sementara untuk KUT, proses underwriting dilakukan oleh pemerintah dan bank hanya berperan sebagai agen penerima cicilan. Tidak heran jika kebanyakan pinjaman Kredit Usaha Tani berujung pada NPL. Bagaimanapun juga, Extreme Team turun ke lapangan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan pinjaman KUR. Kami mengunjungi tiga kota satelit, cabang-cabang bank dan mewawancarai 32 pedagang untuk memahami lebih baik dinamika KUR.

Figure 7: Mengunjungi 3 kota satelit

Sumber: Sucorinvest 28,2 26,6 11,7 9,4 8,5 2,8 2,1 1,7 0,6 0,5 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0

Central Java East Java West Java South Sulawesi North Sumatera Rp mn mn people Plafond (RHS) Debtor (LHS) 0,9 0,8 0,8 0,7 0,6 0,0 0,1 0,1 0,0 0,0 -0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 -0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

West Papua Gorontalo West Sulawesi

North Maluku Bangka Belitung

Rp mn mn people

(5)

Berikut adalah sejumlah hasil penting observasi kami:

#1 – Tidak ada antrian calon peminjam yang berlomba mendapatkan pinjaman walaupun bunga pinjaman menarik

Tidak ada perburuan emas di cabang-cabang bank dalam bentuk calon peminjam yang ingin mengajukan KUR. Penyelidikan kami lebih jauh mengungkapkan bahwa tidak banyak pihak pedagang di pasar basah yang tahu tentang KUR. Yang mereka ketahui adalah pinjaman dari BRI. Walaupun pemerintah sangat vokal tentang KUR dan kami melihat banyak papan promosi tentang KUR, kenyataannya di kalangan para peminjam, informasi mereka tentang KUR sangat terbatas. Di antara para peminjam mikro, BRI sebagai sebuah brand terbukti lebih kuat dibanding KUR.

Figure 8: Spanduk BRI ada di mana-mana

Sumber: Sucorinvest

#2 – Pejabat pemberi pinjaman masih harus bekerja keras mendapatkan klien baru

Setelah berbincang dengan sejumlah pejabat pemberi pinjaman, ternyata mereka masih harus bekerja keras untuk mendapatkan klien baru dan memenuhi target. Tak ada klien mudah yang datang sendiri atau pengucuran dana pinjaman yang cepat. Pejabat pemberi pinjaman juga masih harus mengikuti kriteria underwriting yang ketat, terkadang menuntut jaminan dari sejumlah calon peminjam. Contohnya, di BRI Karangasih yang kami kunjungi, pejabat pemberi pinjaman, juga dikenal sebagai Mantri, harus mengucurkan Rp2.5milyar pinjaman KUR per tahun atau sama dengan 250 pelanggan dengan rata-rata pinjaman Rp10juta per pelanggan. Di BRI Bogor dan Pasar Gombong, para Mantri harus mendapatkan 3 peminjam baru setiap harinya.

Figure 9: Menemui para Mantri

(6)

#3 – Tingkat suku bunga tidak selamanya faktor utama pengajuan pinjaman

Berdasarkan wawancara kami dengan pihak pedagang, usaha dan pendekatan dari Mantri yang umumnya berhasil meyakinkan peminjam mengajukan permintaan KUR. Berbeda dengan persepsi kalangan investor, tingkat suku bunga bukan pendorong utama orang mengajukan pinjaman. Hubungan dengan pejabat pemberi pinjaman adalah faktor penentu terpenting.

#4 – BRI adalah pemain terbesar sejauh ini

Mayoritas pedagang yang mengambil KUR mendapatkan pinjaman dari BRI. Pejabat pemberi pinjaman dari bank pesaing seperti Mandiri juga mengakui bahwa bersaing dengan BRI dalam hal KUR sangat sulit. BRI memiliki jangkauan, SDM, budaya kredit dan sistem yang telah berjalan untuk mengucurkan dana KUR dalam skala besar dan di saat yang sama, menekan risiko NPL.

Figure 10: Head-to-Head BRI vs Mandiri

BRI Head-to-Head Comparison Mandiri

8,360 Micro Unit Infrastructure 2,000 – 2,500 Micro Unit Rp 67,5 trillion KUR Allocation Rp 13 trillion

2 – 3 days Processing Days 4 – 5 days Optional Collateral Obligatory Family-based Relationship Servicing Business Relationship

Sumber: Sucorinvest

Figure 11: Realisasi KUR (2007-2014) (Rptn) Figure 12: NPL Pinjaman Mikro: BRI vs Industri

Sumber: Sucorinvest, Komite KUR Sumber: Perusahaan

1,2% 1,1% 1,0% 1,1% 1,1% 3,3% 3,2% 3,1% 3,2% 3,6% 2011 2012 2013 2014 2015 BRI Industry 0,3 1,8 3,8 4,5 15,4 16,0 17,4 20,6 95,0 BNI Syariah Bukopin Bank Syariah … BTN BNI BPD Bank Mandiri BRI (Retail KUR) BRI (Micro KUR)

(7)

#5 – Mengikuti kecenderungan yang ada, pinjaman KUR dapat berisiko tinggi

Temuan kami, kebanyakan dana yang diperoleh dari pinjaman KUR digunakan untuk pengeluaran pribadi seperti pembelian motor, uang sekolah dan pengeluaran rumah tangga. Hal ini bertentangan dengan tujuan asli KUR yaitu penggunaan produktif. Kenyataannya, tidak ada pembedaan antara uang tunai untuk penggunaan pribadi atau bisnis dalam bisnis mikro dan bisnis kecil. Disiplin juga kurang, seperti yang bisa dilihat dari 16% pedagang yang kami temui, yang mengalami kesulitan membayar cicilan tepat waktu. Alasan utama adalah pengeluaran tidak terencana.

Figure 13: Pengakuan jujur ibu-ibu peminjam

Sumber: Sucorinvest

#6 – KUR tidak mengkanibalisasi produk pinjaman lainnya

Berdasarkan wawancara kami dengan sejumlah pejabat pemberi pinjaman, KUR tidak mengkanibalisasi produk pinjaman lain. Pangsa pasar yang ditargetkan KUR berbeda yaitu usaha mikro, kecil dan medium yang tidak memiliki rekening bank. Gagasannya adalah ketika para pemilik usaha telah menyelesaikan program KUR, mereka dapat naik kelas ke pinjaman bisnis kecil atau pinjaman mikro biasa. Untuk pihak bank sendiri, KUR juga platform untuk melatih pejabat pemberi pinjaman baru sebelum mereka menangani pinjaman berukuran lebih besar.

Figure 4

On the ground research to KUR recipients in satellite cities

(8)

Kesimpulan: Epilog

Menurut kami, program KUR tidak akan mengalami kesulitan berarti, berlawanan dengan persepsi pasar yang memperkirakan terjadinya bencana dalam beberapa tahun. Risiko terjadinya kegagalan kredit terhitung rendah, selama proses underwriting tetap dipegang pihak bank. BRI adalah penerima keuntungan terbesar dari program KUR dalam hal peminjam baru, mengambil pangsa pasar pemain lain. Untuk BRI, KUR adalah lisensi untuk mendominasi sepenuhnya sektor pinjaman mikro.

Target pengucuran dana Rp61.0trilyun untuk KUR mikro sama dengan 26% portofolio pinjaman mikro di akhir tahun 2015 dan 8% dari total portofolio pinjaman BRI. Jumlah total peminjam mikro juga akan naik sebesar 52% dari 7.9juta ke 12.0juta. Estimasi kami, KUR mikro akan dapat menghasilkan ROA sekitar 2.6% untuk BRI. Asumsi dasarnya adalah sebagai berikut: bunga pinjaman 19% (9% untuk pihak peminjam dan 10% subsidi pemerintah), biaya beban BRI turun ke angka 3.8%, biaya asuransi turun sebesar 1.5%, rasio biaya pendapatan 65%, tingkat kerugian 1.5% dan pajak 20%. Pada ROA 2.6% dan Rp43.0trilyun pinjaman baru bersih, ini berarti laba tambahan sebesar Rp1.1trilyun atau Rp45 per saham untuk BRI. Dengan kapitalisasi Rp45 per saham dari pendapatan di angka 10x, kami mendapatkan nilai tambahan Rp450 per saham atau sama dengan 4% dari harga saham saat ini, Rp11.500. Kami menetapkan rekomendasi BELI untuk BBRI.

Figure 14: Detil ekonomi pinjaman KUR untuk BRI

Margin Breakdown for KUR

Lending rate 9,0% Subsidy 10,0% Interest income 19,0% CoF 3,8% Spread 15,2% Cost of insurance 1,5%

Net interest margin 13,7%

Opex 8,9% Credit cost 1,5% Pretax ROA 3,3% Tax 20,0% ROA 2,6% Sumber: Sucorinvest Figure 15: Valuasi perbankan Indonesia

Ticker Company Name Share Price

Market Cap. (Rptn)

Recommendation PE (x) Div. Yield (%) PBV (x)

16E 17E 16E 17E 16E 17E

BBRI Bank Rakyat Indonesia Rp 11.100 271,0 BUY 10,4 9,2 2,7 3,0 2,0 1,7 BMRI Bank Mandiri (Persero) Rp 10.300 235,0 BUY 11,4 9,8 2,2 2,5 1,8 1,6 BBCA Bank Central Asia Rp 13.100 325,2 HOLD 16,7 14,8 1,3 1,5 3,1 2,7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Rp 5.275 94,6 BUY 8,9 7,5 2,5 3,1 1,2 1,1

(9)

Figure 16: Band PE BRI Figure 17: Band PV BRI

Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg

Ketika program ini berakhir sekitar beberapa tahun ke depan, apakah ada risiko NPL lebih tinggi untuk BRI yang datang dari perubahan tingkat suku bunga? Menurut kami tidak. Kualitas peminjam BRI kemungkinan besar tetap tinggi dan dapat menyesuaikan diri dengan bunga lebih tinggi dan akan menghasilkan NPL minimal. Kuncinya adalah proses underwriting dan budaya kredit, yang adalah kekuatan utama BRI di antara pesaingnya dalam menyalurkan pinjaman KUR.

Figure 18: Perkiraan Utang KUR BRI 2016 (Rptn) Figure 19: Perkiraan Peminjam KUR BRI 2016 (jt)

Sumber: Perusahaan, estimasi Sucorinvest Sumber: Perusahaan, estimasi Sucorinvest

1,4 1,9 2,2 2,7 3,0 2,0 5,6 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 7,0 8,0 9,0 10,0 11,0 12,0 13,0 14,0 Apr 2011 Apr 2012 Apr 2013 Apr 2014 Apr 2015 Apr 2016 PE Band -1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 Apr 2011 Apr 2012 Apr 2013 Apr 2014 Apr 2015 Apr 2016 PBV Band 9,1 16,8 19,7 27,7 30,0 18,2 67,5 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(10)

Antusiasme kalangan bawah

Kami mengunjungi 3 kota satelit (Cikarang, Bogor dan Tangerang) dan 7 pasar basah, serta mewawancarai 32 pedagang. Sekitar 78% dari para pedagang ini telah mengikuti program KUR sementara sisanya akan segera bergabung. Para pedagang ini umumnya mengoperasikan toko-toko kecil yang menjual bahan makanan, sayuran, buah, daging, dan lain-lain. Di pasar basah, kami juga menemui sejumlah pemilik usaha yang sama sekali tidak tahu tentang KUR. Ketika kami mengunjungi Pak Anthony di Pasar Tanah Tinggi dan Ibu Eti di Pasar Kebon Kembang Bogor, keduanya mengakui bahwa mereka belum pernah mendengar tentang KUR. Namun jika bunga rendah dan prosedurnya mudah, mereka tertarik untuk mengajukan pinjaman.

Di bawah ini adalah sejumlah pertanyaan yang kami tanyakan pada pihak pedagang dan pejabat pemberi pinjaman, serta jawaban mereka.

Kenapa Anda mengajukan pinjaman KUR?

56% pedagang mendapatkan tawaran langsung dari pejabat pemberi pinjaman, dan memberi jawaban positif. 28% tertarik pada bunga rendah, sementara 16% sisanya terpengaruh rekomendasi langsung dari teman.

Bank apa yang Anda gunakan? Kenapa?

72% pedagang menggunakan KUR dari BRI. Menurut mereka Mantri dari BRI mengunjungi pasar mereka setiap hari. 20% menggunakan KUR dari Mandiri, terutama di Pasar Anyar Tangerang. Mandiri bekerja sama dengan kepala pasar untuk mengumpulkan data dan untuk mendekati calon klien. 8% adalah klien BTN (Bank Tabungan Negara). Di pasar swasta, seperti Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, kepala pasar mengundang BTN untuk mensosialisasikan KUR pada pedagang pasar.

Figure 20: Mencari kesamaan di sejumlah pasar berbeda

Sumber: Sucorinvest

Bagaimana prosedurnya? Apakah rumit?

Semua pedagang mengatakan prosedurnya cukup sederhana. Kebanyakan klien BRI menerima pinjaman 2-3 hari setelah proses administrasi dan survei. Proses pengucuran dana Mandiri memakan waktu rata-rata 4-5 hari.

(11)

Berapa kali Anda mengajukan pinjaman untuk KUR?

Sekitar 76% pedagang mengajukan KUR lebih dari sekali. Pak Parman dan Pak Atieh dari Pasar Cikarang mengambil pinjaman 4 dan 5 kali, sejumlah Rp5juta hingga Rp15juta. Sisanya mengambil pinjaman hanya sekali, yang disebabkan rendahnya keterdesakan tambahan modal.

Bagaimana Anda mengelola tambahan modal dari pinjaman KUR?

Sekitar 64% pedagang menyatakan bahwa selain ekspansi bisnis, mereka juga menggunakan dana pinjaman untuk membayar uang sekolah anak, membeli motor dan membiayai rumah tangga. 36% menggunakan pinjaman sepenuhnya untuk ekspansi bisnis.

Figure 21: Perjalanan ke pasar basah

Sumber: Sucorinvest

Apakah KUR bermanfaat untuk Anda?

Semua pedagang menyatakan KUR efektif. Sebagai contoh, Ibu Ella dari Pasar Anyar Tangerang berkata bahwa sebelumnya ia menjual ayam milik orang lain, namun setelah mendapatkan KUR mikro di tahun 2008, ia mampu menjual ayam sendiri. Hal yang sama terjadi pada Ibu Rini di Pasar Pakuwon Bogor. Tadinya ia menjual buah di kios yang sangat kecil hingga tahun 2010. Setelah mendapatkan KUR mikro, Ibu Rini mampu menjual beragam buah-buahan di tempat dua kali lebih besar. Hampir semua klien KUR mampu menggandakan aset mereka setelah mendapatkan akses KUR.

Bagaimana pembayarannya?

Sekitar 84% dari para pedagang tidak mengalami kesulitan membayar cicilan per bulan. Mereka umumnya membayar satu minggu setelah tenggat waktu pembayaran. 16% sisanya mengalami kesulitan karena pengeluaran tidak terencana. Pembayaran tetap dilakukan namun memakan waktu lebih lama.

Bagaimana jika para peminjam tidak membayar tepat waktu?

Di tiga bulan pertama, pihak peminjam akan dimasukkan ke dalam daftar "memerlukan perhatian khusus". Di bulan kelima ketidakdisiplinan, pinjaman akan diklasifikasikan sebagai non-performing.

Bagaimana jika pihak peminjam akhirnya membayar setelah lewat lima bulan?

Bank akan menerima pembayaran dan melakukan penilaian penalti terhadap ketidakdisiplinan. Pihak peminjam akan tetap tercatat dalam daftar "memerlukan perhatian khusus". Setelah performa pembayaran baik selama satu tahun, baru peminjam dapat dipindah lagi ke daftar peminjam normal.

(12)

Kisah di balik layar

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pemberian kredit yang disponsori pemerintah, yang fokus pada koperasi dan unit usaha mikro, kecil dan menengah (MSME). KUR telah diberlakukan sejak zaman SBY di tahun 2007 dan tujuan utamanya adalah menyediakan akses modal dan memberi stimulasi untuk MSME agar dapat melakukan ekspansi bisnis. Gagasannya adalah bahwa dengan mendorong MSME dan menciptakan lapangan kerja tambahan, pemerintah dapat membantu menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia.

Figure 22: Pemain utama program KUR

Sumber: Komite KUR, Sucorinvest

PEMERINTAH, penggagas program KUR, memainkan peranannya dalam menentukan angka bunga pinjaman KUR (9%, 2016) dan mengendalikan penyaluran subsidi. Pemerintah diwakili oleh Bank Indonesia dan sejumlah kementrian teknis (Menteri Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah)

INDUSTRI PERBANKAN adalah penerima jaminan, berfungsi sebagai penyalur kredit ke MSME dan koperasi. Saat ini, ada enam bank BUMN (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bukopin, dan Syariah Mandiri) dan 13 bank daerah yang dapat berpartisipasi di program KUR. Dua persyaratan utama adalah: NPL untuk MSME ada di bawah angka 5% dan minimum porsi portofolio kredit untuk MSME adalah 5%.

(13)

UNIT USAHA MIKRO DAN RITEL adalah target utama KUR. Di sejumlah bank, KUR dibagi menjadi mikro (hingga Rp25juta), ritel (lebih dari Rp25juta hingga Rp250juta), dan kredit untuk pekerja migran.

AGEN PEMBERI JAMINAN berfungsi menjamin agar kredit didistribusikan oleh bank. Dua agen pemberi jaminan saat ini adalah PT Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia) dan Perum Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia). Mereka mendapatkan bayaran sebesar 1.5% dari pihak bank dan akan melindungi 70% pinjaman non performing, sementara 30% sisanya akan ditanggung pihak bank. Suntikan dana dari pemerintah sebesar Rp100trilyun dibagi sebesar 50:50 di antara Askrindo dan Jamkrindo, yang harusnya lebih dari cukup untuk mengasuransikan pinjaman KUR sebesar Rp100trilyun di tahun 2016.

Melibatkan 3 Presiden Indonesia

Sejak zaman Presiden Soeharto, yang juga dikenal sebagai Orde Baru (1966-1998), pemerintah telah menekankan pentingnya mempromosikan ekonomi pedesaan yang adalah tempat tinggal mayoritas populasi. Presiden Soeharto menciptakan program kredit untuk bisnis pertanian (Kredit Usaha Tani atau KUT) dan kredit untuk bisnis desa (Kredit Usaha Desa atau KUD). KUT adalah bagian dari Kredit Likuiditas BI (KLBI), yang diluncurkan di awal 1985 untuk menggantikan kredit bimbingan masal (Kredit Bimas). KUT dimaksudkan untuk mendorong intensifikasi sawah, hasil panen dan holtikultur, meningkatkan kesejahteraan petani dan kemampuan adaptasi teknologi.

Pemerintah mengalokasikan Rp5.7trilyun untuk KUT, Rp2trilyun dari total angka ini adalah jatah BRI. Bank hanya berfungsi sebagai penyalur kredit, karena semua dana datang dari pemerintah. Namun kesalahan pengelolaan berujung pada NPL tinggi. Banyak petani diancam masuk daftar hitam di Sistem Informasi Debitur (SID), dan hal ini akan menyulitkan pengajuan pinjaman di masa depan untuk mereka. Karenanya, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengampuni semua utang yang tidak terbayar.

Figure 23: Dari Orde Baru ke Zaman Reformasi

Sumber: Sucorinvest, Beragam

Perbedaan utama antara KUT dan KUR adalah, pendanaan KUT datang dari pemerintah dan bank hanya berperan sebagai penyalur ke koperasi, badan non pemerintah dan pihak umum. Di lain pihak, pendanaan KUR datang dari bank, sebagai pelaksana dan penyalur sementara pemerintah hanya memberi subsidi. Karenanya, bank akan lebih hati-hati dalam menyalurkan pinjaman KUR.

(14)

Terminologi KUR pertama kali diumumkan tahun 2007. Presiden SBY mengucurkan Rp1.4trilyun melalui bank-bank BUMN untuk meningkatkan pendanaan MSME dan koperasi. Namun, kenyataan tidak sesuai dengan cerita. Tidak adanya kewajiban agunan menyebabkan NPL tinggi dan program tersebut kemudian dihentikan.

Ketika Jokowi ditunjuk sebagai Presiden tahun 2015, ia membangkitkan kembali program KUR dengan menunjuk enam bank nasional dan sejumlah bank daerah untuk membantu menyalurkan Rp30trilyun pinjaman dari Agustus-Desember 2015. Pemerintah juga menyediakan subsidi lebih dengan menurunkan bunga pinjaman KUR ke hanya 9.0% di 2016, turun dari bunga sebelumnya 12.0% dan 22.0%. Kerugian kredit dari KUR ditanggung dua agen penjamin (Askrindo dan Jamkrindo) di angka 70% dari total kerugian, 30% ditanggung bank. Bank juga membayar biaya asuransi 1.5% dari total pinjaman ke kedua agen penjamin ini.

Figure 24: Realisasi KUR (2007-2M16) (Rptn) Figure 25: NPL Industri KUR (2007-2015)

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

3,7% 3,2% 3,2% 4,2% 3,3% 3,2% 3,1% 3,2% 3,6% 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0,9 11,4 4,7 17,2 29,0 34,2 40,7 40,0 22,8 16,0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2M16

(15)

Rajanya perbankan mikro

Berdasarkan pengamatan kami di tujuh pasar basah, BRI terlihat jelas pemain terbesar dan paling dominan di KUR. Sekitar 76% dari responden kami (pedagang kecil) telah menggunakan BRI untuk KUR. Beberapa malah mengatakan mereka tidak tahu tentang KUR namun tahu pinjaman dari BRI. Ketika kami memeriksa invoice mereka, ternyata memang KUR dari BRI. Ini adalah temuan yang sangat menarik dari perjalanan kami. Di hampir semua pasar yang kami kunjungi, kami melihat adanya Teras BRI dan Unit BRI tersebar di sejumlah titik di pasar.

Figure 26: Jumlah pinjaman BRI (Rptn) Figure 27: Komposisi Pinjaman BRI (%)

Sumber: Perusahaan Sumber: Perusahaan

Figure 28: Pinjaman Mikro (Rptn) Figure 29: Peminjam Mikro (juta)

Sumber: Perusahaan Sumber: Perusahaan

Figure 30: Teras BRI di pasar-pasar

90 107 132 153 179 56 62 74 81 89 68 76 94 105 115 14 17 20 20 20 32 50 63 74 81 24 38 48 57 75 2011 2012 2013 2014 2015

Micro Consumer Small Commercial Medium SoE Corporate Non-SoE

32 31 31 31 32 20 18 17 16 16 24 22 22 21 21 5 5 5 4 4 11 14 15 15 15 9 11 11 12 13 2011 2012 2013 2014 2015

Micro Consumer Small Commercial Medium SoE Corporate Non-SoE

3,4 3,4 3,9 4,3 4,4 1,5 1,9 2,2 2,7 3,0 1,1 0,9 2011 2012 2013 2014 2015 79,0 91,7 111,4 128,8 145,5 15,1 11,2 15,1 20,8 24,5 5,5 12,7 2011 2012 2013 2014 2015

New Micro KUR Micro KUR Kupedes Rakyat Kupedes

(16)

Figure 31: Penetrasi ke wilayah-wilayah terpencil

(17)

Bagaimana KUR disalurkan

Temuan kami, prosedur mendapatkan pinjaman KUR dari bank ke bank umumnya sama. BRI menonjol karena Mantri dan staf mereka sangat menguasai informasi dan detil prosedur..

Tahap 1: Perencanaan & Pencarian

Figure 32: Tahap Pertama

Sumber: Sucorinvest

Step 2: Pengajuan pinjaman KUR

Mantri bertanggung jawab memastikan pemenuhan persyaratan umum dan dokumen administratif. Semua unit memiliki kemandirian mengatur dokumen persyaratan tambahan. Pemerintah mengumumkan ke publik bahwa KUR adalah skema kredit tanpa agunan. Namun kebanyakan bank mewajibkan sejumlah dokumen resmi lainnya (misalnya BPKB) untuk menghindari fenomena buruk KUR edisi pertama (2008). Pak Edyson - Mantri Unit BRI Pasar Gombong jujur mengatakan bahwa tahun 2008, ada satu wilayah di Cikarang yang rasio NPLnya menembus 70%, yang disebabkan oleh tidak adanya kewajiban memberi agunan.

Figure 33: Pengajuan Pinjaman KUR

(18)

Langkah 3 & 4: Uji Kelayakan oleh Mantri & Pemohon Pinjaman Mendapatkan Pinjaman KUR

Langkah ketiga, bank akan melakukan pemeriksaan administrasi serta karakter pemohon pinjaman. Para pejabat unit bank akan memeriksa SID untuk melihat apakah pemohon pinjaman memiliki catatan buruk atau tidak. Jika statusnya bersih dan dokumen pengajuan pinjaman lengkap, Mantri dapat melanjutkan studi kelayakan.

Secara umum, Mantri akan mewawancarai orang-orang di sekitar pemohon pinjaman mengenai perilaku si pemohon. Apakah ia menjalankan bisnis dengan baik? Apakah dia telah lama beroperasi di sini? Apakah ia informatif dan cepat tanggap? Seberapa besar pendapatan dan laba per bulan? Apakah cukup untuk membayar cicilan pinjaman per bulan?

Figure 34: Uji Kelayakan oleh Pejabat Pemberi Pinjaman Figure 35: Pemohon Pinjaman Menerima KUR

Sumber: Sucorinvest Sumber: Sucorinvest

Langkah keempat, jika pemohon pinjaman telah lolos pemeriksaan administrasi dan tes kelayakan, ia hanya perlu menunggu 2-3 hari atau maksimal 1 minggu untuk pengucuran uang.

Langkah 5: Proses Pembayaran

Langkah kelima, pinjaman KUR tidak berhenti di pengucuran dana pinjaman. Karena KUR adalah kredit, peminjam wajib membayar pinjaman pokok dan bunga. Ada kisah lucu dalam riset lapangan kami ke kota-kota satelit. Sebagian pedagang mengira KUR adalah bantuan sosial dari pemerintah dan mereka marah ketika Mantri meminta pembayaran cicilan bulanan.

Figure 36: Proses Pembayaran

(19)

Ada dua metode pembayaran, yaitu debit otomatis dan pembayaran biasa. Di Pasar Cikarang, salah satu pedagang bernama Pak Parman, (pemilik toko kelontong) berkata bahwa ketika ia mendapatkan laba hari itu, ia menyetor sebagian ke Teras BRI terdekat. Jadi ketika tenggat waktu tiba, bank akan langsung memotong pembayaran dari tabungannya.

(20)

Empat faktor pendorong keunikan BRI

#1: Penetrasi Agresif

BRI adalah bank yang paling agresif menyalurkan KUR. BRI memiliki sarana dan infrastruktur terbesar dibanding semua bank di Indonesia untuk mendukung ekspansi Mikro KUR diin 2016.

Figure 37: Komponen Pemenang

Mantri  +10,000 Mantri (Planning to recruit 3,000 of new mantris)

Outlets  5,360 BRI Units

 2,543 Teras BRI

 636 Teras Mobile

BRILink  50,259 agents (Planning to add 25,000 new agents)

BRI Satellite  1

Sumber: Perusahaan

Klaim BRI, semua Mantri diperkirakan menangani maksimal 300 pelanggan dengan kewajiban menyalurkan Rp2.5milyar dalam setahun. Mantri memberi sumbangan besar ke pertumbuhan pinjaman mikro. Keberadaan Mantri juga didukung oleh unit mikro di seluruh Indonesia. Teras BRI dan Teras BRI mobile adalah perpanjangan tangan cabang-cabang pinjaman mikro konvensional, didisain untuk melebarkan dan melindungi pasar. Teras BRI telah menunjukkan performa kuat secara konsisten dengan pertumbuhan pinjaman 25.2% YoY hingga 2015 walaupun ekonomi melambat.

Figure 38: Volum pinjaman dari Teras BRI (Rptn) Figure 39: Pertumbuhan pinjaman dari Teras BRI

Sumber: Perusahaan Sumber: Perusahaan

Naiknya jumlah BRILink juga akan menolong BRI melakukan penetrasi lebih jauh ke segmen pelanggan mikro, bahkan di wilayah-wilayah terpencil. Sebagai perintis bunga pinjaman murah dan badan resmi pertama pemberi pinjaman di wilayah terpencil, BRI yakin pihaknya dapat meraih kesetiaan pelanggan. BRI juga telah berinvestasi dalam teknologi satelit untuk memperkuat posisinya di pasar. Secara keseluruhan, sinergi dari sejumlah jaringan infrastruktur akan memberi dorongan positif pada posisi BRI sebagai pemain utama di perbankan mikro.

#2: Cepat dan Dapat Diandalkan

Birokrasi BRI sangat efisien dalam hal penyaluran KUR mikro. Proses penyaluran dari penyelesaian administrasi, pelaksanaan survei hingga pengucuran dana umumnya memakan waktu 2-3 hari. Ini beberapa hari lebih cepat dibanding bank-bank lain BNI, BTN, dan Mandiri. 2,9 5,3 10,0 13,5 16,9 2011 2012 2013 2014 2015 190% 83% 89% 35% 25% 2011 2012 2013 2014 2015

(21)

#3: Agunan Fleksibel

Jika ada kemungkinan besar estimasi laba unit usaha dapat membayar pinjaman, agunan biasanya tidak diwajibkan oleh BRI. Jika tidak, setidaknya BPKB diminta sebagai agunan (misalnya motor tua senilai Rp5juta dibolehkan menjamin pinjaman sebesar Rp10juta). Namun agunan ini sebenarnya tidak mengikat karena dipergunakan hanya sebagai faktor tekanan psikologis terhadap pelanggan.

#4: Service – Hubungan Kekeluargaan

Kemampuan Mantri BRI untuk membangun hubungan bisnis adalah resep rahasia sukses mereka. Menurut temuan kami, perbankan dengan basis hubungan antar pribadi adalah cara terbaik menumbuhkan pinjaman mikro, menguatkan posisi bersaing BRI, dan di saat yang sama menekan risiko NPL.

(22)

Pengaruh KUR ke BRI

Produk pinjaman mikro tradisional BRI, Kupedes, mungkin terancam dengan adanya KUR.

#1: Kanibalisasi Produk

Pertumbuhan secara historis menunjukkan bahwa KUR Mikro memiliki korelasi positif dengan Kupedes. Ini membuktikan bahwa efek kanibalisasi antara KUR Mikro dan Kupedes sangat rendah.

Figure 40: Perbandingan Pertumbuhan Pinjaman KUR Mikro & Kupedes

Sumber: Sucorinvest, Perusahaan

Dari kunjungan kami, pejabat pemberi pinjaman BRI mengkonfirmasi bahwa KUR Mikro dan Kupedes sebenarnya menyasar segmen peminjam yang berbeda. Kedua produk ini sifatnya saling melengkapi dan seharusnya membantu BRI meraup pangsa pasar lebih besar di segmen mikro. Ada sejumlah ketumpangtindihan antara KUR Ritel dan Kupedes, namun tidak terlalu berarti karena kedua produk ini juga menawarkan keuntungan berbeda seperti:

1. Jenis agunan yang diminta Kupedes lebih ringan dibanding KUR Ritel. Sebagai contoh, pelanggan yang ingin meminjam lebih dari Rp25juta dapat memilih antara KUR Ritel atau Kupedes. KUR Ritel menawarkan bunga lebih rendah dari pada Kupedes namun menuntut agunan lebih. KUR Ritel menuntut sertifikat kepemilikan rumah/tanah, sementara Kupedes hanya meminta persetujuan jual-beli atau BPKB.

2. Kupedes menawarkan asuransi, KUR tidak.

3. KUR Mikro adalah batu lompatan untuk mengajukan pinjaman Kupedes, tapi tidak untuk KUR Ritel. Ketika usaha peminjam KUR telah tumbuh dan berkembang berkat modal tambahan, mereka umumnya ditawarkan pinjaman Kupedes oleh Mantri.

Figure 41: Migrasi KUR Mikro ke Pinjaman Mikro (KUPEDES)

Sumber: Sucorinvest, Perusahaan

16% 22%

15%

35% 38%

18%

2012 2013 2014

Kupedes KUR Micro

4,2 5,4 7,8 12,1 16,6 417 531 684 842 983 -200 400 600 800 1.000 1.200 -2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0 2010 2011 2012 2013 2014 in thousand Rp tn

(23)

Migrasi dari KUR Mikro ke pinjaman Kupedes BRI terus meningkat sejak 2010, yang membuktikan bahwa kedua produk ini saling melengkapi, melayani pemohon pinjaman berdasarkan kebutuhan, tingkat pendapatan dan ukuran unit usaha.

Figure 42: Perbandingan KUR Ritel & Kupedes

Retail KUR Comparison Indicator KUPEDES

>Rp 25 – 500 million Credit Plafond Rp 0 – 200 million

0.4% Interest Rate / month 1% – 1.6%

House certificates

Land ownership Collateral

Sale & purchase agreement Car certificates

No Insurance Yes

6 months Working Experience 1 year

Sumber: Sucorinvest, Perusahaan

Figure 43: Wawancara dengan Staf Teras BRI

(24)

#2: Kisah Pinjaman Non Performing (NPL)

Figure 44: NPL BRI berdasarkan segmentasi pinjaman

Sumber: Sucorinvest, Perusahaan

Pemohon pinjaman KUR umumnya non-bankable, yang dianggap profil kredit lebih berisiko oleh pihak bank. Sejauh ini BRI berhasil mengatasi risiko ini dengan baik dengan rata-rata NPL mikro 1.1% di lima tahun terakhir, lebih kecil dibanding segmen pinjaman lainnya dan juga lebih kecil dibanding rata-rata industri. Bunga rendah, agunan fleksibel dan perbankan berbasis hubungan pribadi adalah strategi efektif dalam meminimalisir risiko awal. BRI juga memiliki KPI efektif untuk para Mantri tidak hanya dalam hal mentargetkan calon peminjam baru, dan pemberian pinjaman baru, namun juga dalam hal mempertahankan NPL rendah.

2011 2012 2013 2014 2015 KUR 1,8% 1,7% 1,4% 1,6% Micro 1,2% 1,1% 1,0% 1,1% 1,1% Consumer 1,5% 1,6% 1,4% 1,2% 1,3% Small Commercial 4,5% 3,8% 3,1% 3,2% 2,9% Medium 7,1% 5,1% 4,4% 5,9% 5,8% Corporate Non-SoE 2,2% 1,0% 0,9% 1,8% 4,8% Avg. Industry 3,3% 3,2% 3,1% 3,2% 3,6% 0,0% 1,0% 2,0% 3,0% 4,0% 5,0% 6,0% 7,0% 8,0%

(25)

Definisi penilaian Sucorinvest, sertifikasi analis, dan penyingkapan penting

Penilaian Sektor

Overweight : Kami memperkirakan industri menghasilkan performa yang lebih baik dari indeks pasar primer (JCI) selama 12 bulan ke depan.

Neutral : Kami memperkirakan industri menghasilkan performa yang sejalan dengan indeks pasar primer (JCI) selama 12 bulan ke depan

Underweight : Kami memperkirakan industri menghasilkan performa yang lebih rendah dari indeks pasar primer (JCI) selama 12 bulan ke depan.

Penilaian Saham

Buy : Kami memperkirakan saham ini memberi retur lebih dari 10% (di luar dividen) selama 12 bulan ke depan..

Hold : Kami memperkirakan saham ini memberi retur sekitar -10% sampai 10% selama 12 bulan ke depan. Sell : Kami memperkirakan saham ini memberi retur -10% atau kurang selama 12 bulan ke depan.

Sertifikasi Analis

(Para) analis riset yang bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan riset ini dengan ini memberi sertifikasi bahwa semua pandangan yang diutarakan di dalam laporan riset ini adalah refleksi akurat pandangan pribadi mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan sekuritas dan emiten subjek. (Para) analis riset juga memberi sertifikasi bahwa tak ada bagian dari kompensasi mereka yang terhubung, sebelumnya saat ini ataupun nanti, langsung maupun tidak langsung, dengan rekomendasi atau pandangan tertentu yang diutarakan di dalam laporan riset ini.

Sangkalan

Dokumen ini dibuat untuk sirkulasi umum berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang diyakini terpercaya namun kami tidak menjamin akurasi maupun kelengkapannya. PT Sucorinvest Central Gani tidak terbeban kewajiban apapun jika terjadi kehilangan langsung maupun yang bersifat konsekuensial yang disebabkan oleh penggunaan dokumen ini dengan cara apapun atau dari penawaran apapun untuk membeli atau menjual surat-surat berharga apapun. PT Sucorinvest Central Gani dan pihak direksi, pejabat dan/atau karyawan mungkin berada dalam posisi untuk, dan dapat mempengaruhi transaksi surat-surat berharga yang disebut di sini dari waktu ke waktu di pasar terbuka ataupun bukan, dan mungkin saja menerima upah pialang atau bertindak sebagai pelaku atau agen dalam transaksi yang berhubungan dengan perusahaan-perusahaan ini. PT Sucorinvest Central Gani juga mungkin mencari kesempatan mendapatkan perusahaan-perusahaan yang disebut di dalam laporan riset sebagai klien perbankan investasi. Karenanya pihak investor sebaiknya mengingat kemungkinan adanya konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi objektivitas laporan ini. Pihak investor sebaiknya melihat laporan ini sebagai satu faktor saja dalam proses mengambil keputusan investasi.

(26)

Sales Office & Research

PT. Sucorinvest Central Gani

HEAD OFFICE

PT. Sucorinvest Central Gani Equity Tower, 31st Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 – Indonesia Ph : (+62-21) 2996 0999 Fax : (+62-21) 5797 3938

JAKARTA

Equity Tower, 31st Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 – Indonesia Ph : (+62-21) 2996 0999 Fax : (+62-21) 5797 3938 Ruko Pluit Village (Mega Mall Pluit) no. 30

Jl. Pluit Indah Raya, Jakarta Utara 14450

Ph: (+62-21) 6660 7599 (+62-21) 6660 7607 Fax: (+62-21) 6660 7610 Ruko Mangga Dua Square Blok F no. 39

Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara 14420 Ph: (+62-21) 2961 8899 Fax: (+62-21) 2938 3525 Wisma 77 Lt.17 Jl. Letjend S. Parman Jakarta Barat 11410 Ph: (+62-21) 536 3033 Fax: (+62-21) 5366 2966 Ruko Inkopal Block A No. 23 A Jl. Boulevard Barat Raya Jakarta Utara 14240 Ph: (+62-21) 4585 9114 Fax: (+62-21) 4585 9227

Ruko Puri Niaga 1 Blok K7 / 3T Jl. Puri Kencana Jakarta Barat 14240 Ph: (+62-21) 582 3117 Fax: (+62-21) 582 3118 GALERI INVESTASI Universitas PANCASILA Jl. Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Jakarta Selatan 12640 Ph: (+62-21) 787 3711 GALERI INVESTASI Universitas Krisnadwipayana Jl. Raya Jatiwaringin, Pondok Gede Jakarta Timur 13620 Kiosk Mall Ambassador Lantai Dasar Blok H No.3A Jl. Professor Doktor Satrio Jakarta Selatan 12940

GALERI INVESTASI Univesitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia NO.83, Bekasi 17113

TANGERANG

Ruko PDA No.9

Jl.Raya Boulevard Gading Serpong

Tangerang 15810. Ph : (+62-21) 54210990 GALERI INVESTASI Surya University

Gedung 01 Scientia Business Park

Jl. Boulevard Gading Serpong Blok O/1 Summarecon Serpong Tangerang 15810

BOGOR

Komplek Ruko V Point Jl. Pajajaran Blok ZG, Bogor 16144

Ph: (+62-251) 835 8036 Fax: (+62-251) 835 8037 GALERI INVESTASI STIE Kesatuan Bogor Jl. Ranggagading No.1 Bogor 16123

Ph : (+62-251) 835 8036

BANDUNG

Ruko Paskal Hyper Square Blok B No.47

Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Bandung 40181 Ph: (+62-22) 8778 6206 Fax: (+62-22) 8606 0653 JL.Hegarmanah No.57 Bandung 40141 Ph: (+62-22)-203 3065 Fax: (+62-22) 203 2809 YOGYAKARTA Jl. Poncowinatan No. 94 Yogyakarta 55231 Ph: (+62-274) 580 111 Fax: (+62-274) 580 111 GALERY INVESTASI Universitas Ahmad Dahlan Lab kompt FE Lt-2 kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan Jl. Kapas no 9, Semaki, Umbulhardjo, Yogyakarta 55166 Ph: (+62-274) 71 700 48

MALANG

Jl. Jaksa Agung Suprapto No.40 Kav. B4, Malang 68416 Ph: (+62-341) 346 900 Fax: (+62-341) 346 928 GALERI INVESTASI UNIVERSITAS MERDEKA Jl. Terusan Dieng No.59, Malang 65146 Ph: (+62-341) 580 900 KEDIRI GALERI INVESTASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI Jl. KH Ahmad Dahlan 76, Kediri 64112 Ph : (+62-354) 7417352 SURABAYA Jl. Trunojoyo no.67 Surabaya 60264 Ph: (+62-31) 563 3720 Fax: (+62-31) 563 3710 Jl. Slamet no. 37 Surabaya 60272 Ph : (+62-31) 547 9252 Fax : (+62-31) 547 0598 Ruko Pakuwon Town Square AA2-50

Jl. Kejawen Putih Mutiara, Surabaya 60112 Ph: (+62-31) 5825 3448 Fax: (+62-31) 5825 3449

GALERI INVESTASI Universitas Negeri Surabaya PIC : Wahyudi Maksum Kampus ketintang

Gedung bisnis centre fakultas ekonomi Jl. Ketintang, Surabaya 60231 Ph: (+62-31) 8297123 GALERI INVESTASI Universitas 17 Agustus 1945 Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118 BALI

Jl. Raya Puputan Renon No.60C, Denpasar 80226

Ph : (+62-361) 261 131 Fax: (+62-361) 261 132

Research

Email

1. Inav Haria Chandra Equity Analyst inav.chandra@sucorinvest.com 2. Jefrix Kosiady Equity Analyst jefrix.kosiady@sucorinvest.com 3. Alexander Budiman Equity Analyst alexander.budiman@sucorinvest.com 4. Sharon Anastasia Tjahjadi Equity Analyst sharon.tjahjadi@sucorinvest.com 5. Felicia Putri Tjiasaka Equity Analyst felicia.putri@sucorinvest.com 6. Sandy Ham Equity Analyst sandy.ham@sucorinvest.com 7. Adityo M Yogiswara Equity Analyst adityo.yogiswara@sucorinvest.com 8.Emily Bonosusatya Equity Analyst emily.bonosusatya@sucorinvest.com

Gambar

Figure 1: Rangkuman perjalanan on the ground kami
Figure 2: Target dan Realisasi KUR 2007-2016 (Rptn)
Figure 5: 5 Besar Realisasi KUR per Propinsi Figure 6: 5 Propinsi dengan Realisasi KUR Terendah
Figure 8: Spanduk BRI ada di mana-mana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

Oleh karena itu, diperlukan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah dengan metoda yang tepat kepada para siswa, sehingga mereka memiliki semangat kembali untuk

Skripsi yang berjudul: Implementasi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Pada Mata Pelajaran Matematika di SMPN 26 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2015/2016,

Variabel Manajemen Berbasis Sekolah dan metode pembelajaran memberikan kontribusi sebesar 40,3% terhadap motivasi mengajar guru SMP Negeri 1 Tigabinanga,

Menjadi orang yang lebih baik dan lebih berguna adalah bagian dari tujuan dari kehidupan bertasawuf, karena dalam kehidupan tasawuf manusia harus memiliki akhlak

Berdasarkan dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan aplikasi pada perangkat bergerak ini, pengguna dapat menjalankan kegiatan

Perhitungan debit berpotensi banjir tidak dilakukan pada tahap itu saja, namun dalam penelitian ini juga dilakukan perhitungan prediksi debit banjir tahun 2015 hingga 2018

Perancangan Sistem Informasi Geografis Arkeologi Islam berbasis WebGIS merupakan penelitian untuk mengembangkan dan menfaatkan data arkeologi untuk dipublikasi kemasyarakat