• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat didorong dengan atribut produk yang tepat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dapat didorong dengan atribut produk yang tepat"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri perbankan syariah diiringi dengan terbukanya era informasi bebas, menyebabkan persaingan antar bank semakin ketat. Persaingan ini menyebabkan setiap bank berupaya membuat strategi untuk memenangkan persaingan. Di perbankan, keputusan konsumen untuk menjadi nasabah bank dapat didorong dengan atribut produk yang tepat

Persaingan usaha antar bank syariah semakin tajam dewasa ini telah banyak mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagi keunggulan kompetitif. Keadaan tersebut menuntut para pelaku perusahaan untuk lebih mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Karena kondisi ini, telah menciptakan suatu sistem dan persaingan baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank syariah, tetapi juga antara bank syariah dengan lembaga keuangan. Sebuah fenomena nyata yang menuntut bank syariah untuk lebih antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia perbankan.1

Dunia perbankan saat ini banyak diwarnai oleh berbagai produk baru di samping produk-produk investasi konvensional yang telah ada. Saat ini begitu banyak bentuk investasi yang ditawarkan pada masyarakat, terdapat manajemen dana nasabah yang dikenal dengan sebutan reksadana, asuransi, manajemen asset,

(2)

lembaga pengelolaan investasi saham dan mata uang asing.2 Jasa keuangan semacam ini terbilang unik karena memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan produk lain. Elemen-elemen yang abstrak turut mewarnai hubungan antara konsumen dalam hal ini nasabah dengan pihak bank. Dalam produk yang mengandalkan hubungan antara konsumen dan penyedia jasa maka kepercayaan menjadi hal yang mendasar bagi kinerja bank dan sangat menentukan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan.

Produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau jasa yang dapat memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas, jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Kepuasan yang tinggi atau kesenangan cenderung akan menyebabkan pelanggan berperilaku positif, terjadinya kelekatan emosional terhadap merek, dan juga preferensi rasional sehingga hasilnya adalah kesetiaan (loyalitas) pelanggan yang tinggi.3

Di industri perbankan loyalitas nasabah adalah elemen penting menyebabkan persaingan antar bank semakin ketat. Bank berlomba-lomba merancang atribut produk dengan baik Persaingan ini menyebabkan setiap bank berupaya membuat

2Amrin, Abdullah. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Jakarta, PT Grasindo,2007, hlm.

46

3Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Perilaku Konsumen. Bandung, PT Refika Aditama,

(3)

strategi untuk memenangkan persaingan dikemukakan oleh Philip Kotler dan Kevin Lane Kaller, sebagai berikut:

“Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat – sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya”.4

Uraian tersebut dapat membuktikan bahwa semakin baik atribut produk yang dilakukan perusahaan maka akan semakin banyak konsumen yang akan loyal.

Di Indonesia, bank nasional pertama yang bertransaksi dengan menggunakan prinsip syariah adalah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Bank Muamalat merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam, artinya bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah Islam khususnya menyangkut tata-cara bermuamalat secara Islam.

Suatu produk yang diluncurkan sangat ditentukan oleh atribut-atribut produk yang mampu memberikan kepuasan kepada nasabah sehingga akan mempengaruhi loyalitas nasabah terhadap produk tersebut. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah.

Dilihat dari penghimpunan dana tabungan PT. Bank Muamalat Indonesia mencatat peningkatan dalam penghimpunan dana masyarakat disetiap tahunnya.

4Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ,Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jakarta : PT. Prenhalindo,2004, hlm. 329

(4)

Pertumbuhan dana tabungan tersebut dapat dilihat dari Laporan Tahunan Desember 2012, seperti terlihat pada tabel berikut ini:5

Tabel 1.1 Dana Pihak Ke Tiga Bank Muamalat

Tahun Tabungan Muamalat Giro Muamalat Deposito Muamalat

2010 321.528 2.225.837 9.609.611

2011 848.321 2.498.445 18.111.416

2012 987.514 4.962.514 23.207.386

Sumber:http://www.muamalatbank.com/pdf

Berdasarkan tabel di atas Bank Muamalat mengalami peningkatan dana pada produk tabungan yang menunjukna kinerja positif. Akan tetapi tidak membuat bank lupa untuk selalu menambah jumlah nasabah tabungan, dan manajemen bank pun terus berupaya merperbaiki produk-produknya agar mampu bersaing dan tetap dapat membuat nasabah tetap loyal terhadap bank muamalat.

Dengan mengetahui pentingnya atribut-atribut manakah yang diharapkan oleh nasabah dari suatu produk Tabungan Muamalat Umroh, serta dengan mengetahui sejauh mana program yang ditetapkan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan nasabah, maka perusahaan diharapkan dapat mengetahui dengan cara apa perusahaan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan nasabahnya bahkan sekaligus meningkatkan loyalitas nasabahnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:

(5)

“Pengaruh Atribut Produk Islam Tabungan Muamalat Umroh Terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bandung ”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan Atribut Produk Islam Tabungan Muamalat Umroh di Bank Muamalat Cabang Bandung ?

2. Bagaimana tanggapan nasabah terhadap Atribut Produk Islam Tabungan Muamalat Umroh di Bank Muamalat Cabang Bandung ?

3. Bagaimana loyalitas nasabah terhadap Produk Tabungan Muamalat Umroh ?

4. Bagaimana pengaruh Atribut Produk Islam Tabungan Muamalat Umroh terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk :

1. Mengetahui pelaksanaan Atribut Produk Islam di Bank Muamalat Cab. Bandung.

2. Mengetahui tanggapan nasabah tentang Atribut Produk Islam. 3. Mengetahui loyalitas nasabah terhadap Tabungan Muamalat Umroh 4. Mengetahui pengaruh Atribut Produk Islam Tabungan Muamalat

Umroh terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bandung.

(6)

1.4 Kerangka Pemikiran

Atribut produk Islam adalah atribut khas yang ada pada produk-produk bank syariah.6 Dalam menjelaskan atribut produk Islam berpandangan bahwah atribut berupa fitur produk yang dimiliki bank umum syariah, diadopsi dari hasil penelitian Iqbal, berupa prinsip-prinsip dasar sistem keuangan Islam yang berasal dari Al-Quran dan As-Sunnah. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengharaman Bunga

Yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al- Imran ayat 130.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

2. Pembagian Risiko

3. Uang Sebagai Modal Potensial 4. Larangan Perilaku Spekulatif

Yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar- Rahmaan ayat 09.

6Iqbal dalam Rahman El-Yunusi, Jurnal Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah. Hlm. 9

(7)

Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.

5. Kehalalan Kontrak 6. Kegiatan Sesuai Syariah

Unsur-unsur ini adalah unsur espitiomologis berdasarkan nilai-nilai Islam secara umum. Dalam konteks ini lebih detail unsur-unsur ini dijelaskan dalam beberapa atribut produk lainnya hanya saja yang membedakan adalah prinsip umum.

Atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.7 Atribut Produk terbagi menjadi dua Aspek yaitu :8

1. Aspek Produk meliputi variasi produk, nama merek, logo, warna, slogan, symbol, kemasan , kualitas, dan desain produk itu sendiri.

2. Aspek Non Produk meliputi fitur dan layanan yang ditawarkan.

Atribut produk adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk yang dimanfaatkan oleh manajemen dalam penjulan. Sebelum merencanakan desain atau mutu produk, kita harus mengetahui indikator atribut produk yaitu :9

7 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ,Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jakarta : PT. Prenhalindo,2004, hlm. 347

8Gitosudarmo, H. Indriyo, Manejemen Strategi, Yogyakarta: BPFE, 2001

9 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ,Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jakarta : PT. Prenhalindo,2004, hlm. 329

(8)

1. Merek : Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/ lambang, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

2. Lebel : Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual.

3. Warna : salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal. 4. Kemasan : Pengemasan (packaging) proses yang berkaitan dengan

perencanaan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.

5. Jaminan

6. Pelayanan : kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan kepada pelanggan yang telah membeli produknya.

7. Kualiatas : Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.

Bank Muamalat merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam, artinya bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah Islam khususnya menyangkut tata-cara bermuamalat secara Islam. Pada prakteknya Bank Muamalat menerapakan indikator atribut produk Islam dan atribut produk pada umumnya sama, hanya saja yang membedakan indikator atribut produk tersebut pada akad dan unsur-unsur dasar Islam.

Atribut prduk Islam yang dikaji oleh Rahman El Junusi, SE., MM menyatakan atribut produk Islam tidak jauh berbeda dengan atribut produk hanya saja yang

(9)

membedakan nilai-nilai Islam sedangka atribut produk yang dipaparkan oleh Kotler melihat secara fisisk, landasan teori atau nilai empiris.

Keterkaitan Penerapan Atribut Produk Islam yang dilakukan Bank muamalat dengan sistem syari’ah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits memperlihatkan bahwa bank syari’ah mulai dapat diterima dan mempunyai prospek yang cerah.10Hal ini juga didukung oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam, yang selama ini menggunakan jasa perbankan konvensional beralih ke bank syari’ah. Oleh karena itu kemungkinan atribut-atribut produk berasarkan prinsip syari’ah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.11

Terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.12 Menurut Kotler Hubungan antara kepuasan dan loyalitas adalah saat dimana konsumen mencapai tingkat kepuasan tertinggi yang menimbulkan ikatan emosi yang kuat dan komitmen jangka panjang dengan merek perusahaan.13

10M.Syafi’I Antonio, Bank Islam dari Teori dan Praktek,

11Iqbal dalam Rahman El-Yunusi, Jurnal Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah. Hlm. 9

12Aaker David A – Kumar V. – Day George S, (2004) : Marketing Research, Eighth Edition,

John Wiley & Sons, Inc, New York – USA.

13 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ,Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jakarta : PT. Prenhalindo,2003, hlm. 140

(10)

Loyalitas merupakan komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.14

Loyalitas nasabah adalah respon perilaku/pembelian yang bersifat baik dan terungkap secara terus-menerus oleh pengambil keputusan dengan memperhatikan satu atau lebih merek alternatif dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. Namun perlu ditekankan bahwa hal tersebut berbeda dengan perilaku pembelian ulang, loyalitas pelanggan menyertakan aspek perasaan di dalamnya.

Bank Muamalat sebagai lembaga keuangan perbankan yang berdasarkan syariah Islam yang pertama kemungkinan atribut-atribut produk berasaskan prinsip syariah sangat berpengaruh besar terhadap loyalitas nasabah. Sistem pelayanan yang baik dikatakan sebagai fungsi paling penting pada perusahaan jasa seperti bank syariah, karena sistem pelayanan berhubungan langsung dengan usaha-usaha untuk memperoleh pelanggan baru dan memperhatikan pelanggan yang telah ada dalam memyampaikan kebutuhan informasi dan keluhan yang berkaitan dengan bisnis dan jasa bank syariah yaitu dengan memberikan jasa yang diharapkan nasabah. Kepuasan nasabah memainkan peran yang sangat penting dalam industri yang sangat bersaing karena komitmen terhadap pelayanan nasabah merupakan sebuah keniscayaan bagi terbangunnya loyalitas nasabah bank syariah.

(11)

Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu :

1. Melakukan Pembelian ulang secara teratur 2. Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut 3. Tetap memilih merek tersebut

4. Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik

5. Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain. 6. Menunjukkan kekebalan tehadap tarikan dari pesaing

Menurut Aaker David A – Kumar V. – Day George S, (2004) : Marketing

Research, Eighth Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York – USA.

“There is a risk that loyal customers can be enticed away by a competitor if the performance of the product or service is not improved”

Keterkaitan loyalitas nasabah terhadap atribut produk berdasarkan teori pakar tersebut, dapat dijelaskan bahwa terdapat suatu resiko dimana pelanggan yang loyal akan bisa dipengaruhi pesaing jika atribut produknya dalam hal ini penampilan produk atau layanannya tidak diperbaiki, karena mungkin saja konsumen memindahkan pembeliannya ke merek lain yang menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya.

Untuk mengetahui posisi penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka terlebih dahulu melihat penelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan. Agar dapat mengetahui dimana posisi penelitian yang akan dilakukan. Dalam sub-bab ini penulis akan mencantumkan penelitian serupa agar dapat menjadi acuan, sebagai berikut:

(12)

 Rahman El Junusi, SE., MM “Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen

Agama, Kualitas Jasa, dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (Pada Bank Muamalat Kota Semarang)”. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa Atribut Produk Islam berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat Kota Semarang yang dapat dinilai dari atribut produk Islam terhadap loyalitas nasabah dipengaruhi oleh komitmen agama dan kualitas jasa yang baik yang membuat nasabah puas terhadap jasa yang diberikan.

 M. Rifki Bakhtiar “Pengaruh Atribut Produk Islam dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Pendapatan dan return On Assets (ROA) dengan Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah sebagai Variable Intervening (Studi Empiris Pada Bank Umum Syaraiha di Indonesia)” Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Atribut Produk

Islam mendorong masyarak muslim di indonesia untuk menggunakan Bank Syariah tanpa disadari banyaknya masyarakat indonesia hijrah menggunakan bank syariah membuat pendapatn dan asset bank bertambah pertahunnya dan ini yang mendorong kepuasan nasabah baik dari segi pelayanan dan membuat nasabah loyal menggunakan produk bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis berjudul “Pengaruh Atribut Produk

Islam Tabungan Muamalat Umroh Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Cabang Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh antara

Atribut Produk Islami dengan Loyalitas Nasabah. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk variabel Atribut Produk Islam dengan menggunakan indikator yang

(13)

telah mengalami pengembangan dalam pandangan Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian konklusif. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik penarikan sampel cluster random sampling. Jumlah sampel berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu 49 orang. Subjek penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu Nasabah Tabungan Muamalat Umroh. Terdapat kesamaan antara variabel independen (X) dan dependent (Y), yaitu Atribut Produk Islam dan Loyalitas Nasabah.

1.5 Hipotesis

Hipotesis berarti mengarahkan pada suatu bentuk penyelidikan empiris untuk menetapkan apakah hipotesis ini didukung atau disanggah oleh apa yang diamati oleh peneliti.15 Sebagai asumsi awal atas masalah ini, maka penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

“Terdapat pengaruh antara Atribut Produk Islam tabungan muamalat umroh terhadap loyalitas nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Bandung”.

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Metode Penilitian

Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian konklusif. Jenis riset deskriptif dan kausal sering disebut sebagai riset

15Black dan Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, PT. Eresco, Bandung

(14)

konklusif karena kedua riset ini berusaha memberikan kesimpulan akhir (conclusion) dari hasil temuannya.16

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan. Penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lainnya.17

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena Atribut Produk Islami yang dilakukan oleh Bank Muamalat Kantor Cabang Bandung pada saat riset dilakukan, lalu menganalisis pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas dengan menggunakan analisis data statistik, sehingga didapatkan kesimpulan akhir dari hasil penelitian.

1.6.2 Populasi dan Sampel 1.6.2.1 Populasi

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang ,benda, objek, peristiwa atau apapun yang menjadi objek dari survei. Agar lebih operasional (bisa dihitung, bisa diukur), populasi harus didefinisikan secara jelas & spesifik.

16Istijanto, Aplikasi Prakatis Riset Pemsaran,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005,

hlm.33

(15)

Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah tabungan muamalat umroh yang berjumlah 49 orang yang dijadikan populasi dalam penelitian.

1.6.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.

1.6.3 Data, Jenis Data, Sumber Data 1.6.3.1 Data

1. Guna menjawab perumusan masalah nomor satu (bagaimana pelaksanaan atribut produk Islam tabungan muamalat umroh), peneliti memerlukan data tentang pelaksanaan Atribut Produk Islam di Bank Muamalat Cab. Bandung yang didapatkan melalui Head Custemer Service.

2. Guna menjawab rumusan masalah nomor dua (bagaimana tanggapan nasabah terhadap atribut produk Islam) peneliti memerlukan data tentang tanggapan nasabah terhadap atribut produk Islam.

3. Guna menjawab rumusan masalah nomor tiga (bagaimana loyalitas nasabah terhadap produk tabungan), peneliti memerlukan data tentang

(16)

nasabah yang kembali menabung menggunakan tabungan muamalat umroh.

4. Guna menjawab rumumusan masalah nomor empat (bagaimana pengaruh atribut produk Islam tabungan muamalat umroh terhadap loyalitas nasabah), peneliti memerlukan data tentang pengaruh atribut produk Islam dengan loyalitas nasabah yang menbungan kembali di Bank Muamalat Cab. Bandung, yang didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah dan diolah menggunakan Software Statistical Product and Service

Solution (SPSS) 20.00 for windows. 1.6.3.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

1.6.3.3 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam

dua jenis yaitu:

1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari penelitian lapangan (field

research). Dalam penelitian ini data berasal dari hasil kuesioner dan

wawancara yang diperoleh penulis secara langsung dari subjek penelitian. Kuesioner dibagikan kepada nasabah sesuai dengan sampling yang ditentukan, Sedangkan wawancara dilakukan pada pihak Bank Muamalat.

(17)

2. Data Sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan, jurnal, artikel, website maupun hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

1.6.4 Operasional variable

Operasionalisasi variabel adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel/konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau mengukur variabel tersebut.18Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terkandung yaitu :

a. Variabel bebas (independent variable) atau variabel X adalah atribut produk Islam tabungan muamalat umroh

b. Variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y adalah loyalitas nasabah.

Maka operasional variabel dapat digambarkan dalam tabel. 1.2 dibawah ini

Variabel Sub Variabel Dimensi Indikator Skala

Atribut Produk Islam (X)

Atribut produk

merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh nasabah tabungan muamalat umroh dan dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk menggunakan tabungan muamalat umroh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Bandung - 1. Merk 2. Label 3. Kemasan 4. Warna 5. Jaminan 6. Pelayanan 7. Kualitas 8. Akad Di ukur melalui angket dengan menggunakan skala likert Loyalitas nasbah (Y)

Loyalitas adalah situasi dimana nasabah bersikap positif terhadap produk 1. Melakukan Pembelian ulang secara teratur

(18)

tabungan muamalat umroh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Bandung sehingga tidak mudah tergiur mencoba produk tabungan dari bank lain.

2. Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut 3. Tetap memilih merek tersebut 4. Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik 5. Merekomendasi kan merek tersebut pada orang lain. 6. Menunjukkan kekebalan tehadap tarikan dari pesaing

1.6.5 Instrument Penelitian dan Pengujian Alat Ukur 1.6.5.1 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.19Jenis instrumen yang digunakan penulis antara lain:

1. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab secara langsung atau tatap muka antara penulis dengan orang-orang yang mempunyai keterlibatan dalam penulisan penelitian ini, guna memperoleh data atau kejelasan mengenai sesuatu hal yang

(19)

berkaitan dengan penelitian. Adapun orang–orang yang penulis wawancarai adalah pihak Bank Muamalat.

2. Kuesioner

Yaitu suatu alat pengukuran data secara tertulis di mana didalamnya memuat pertanyaan-pertanyaan disertai pilihan jawaban yang telah disediakan. Kuesioner ini disebarkan kepada nasabah.

Instrumen penelitian yang baik adalah instrumen penelitian yang memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Apabila instrumen penelitian telah memenuhi syarat valid dan reliabel, maka data yang diperoleh dari lapangan merupakan data yang baik dan benar.

1.6.5.2 Pengujian Alat Ukur

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji keabsahan setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan rumus korelasi rank spearman, tujuannya untuk menghitung korelasi antara masingmasing pertanyaan dengan skor total. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid.

Menurut Masrun yang dikutip oleh Sugiono menyatakan bahwa “item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan item tersebut mempunyai validitas yang tinggi

(20)

pula. Apabila alat ukur tersebut berada < 0,3 (tidak valid) dan > 0,3 (valid)”.20Pengujian statistik mengacu pada kriteria:

 r hitung < r kritis maka tidak valid  r hitung > r kritis maka valid.

Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas yaitu dengan mencari korelasi antar masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus, sebagai berikut:

Di mana:

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan teknik belah dua, dengan langkah kerja sebagai berikut:

a. Membagi pertanyaan menjadi belah dua yaitu item ganjil dan genap.

(21)

b. Skor untuk masing-masing pertanyaan pada tiap belahan dijumlahkan sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden. c. Mengkorelasikan skor total satu dengan skor total dua dengan korelasi

rank spearman.

d. Mencari reliabilitas untuk keseluruhan pertanyaan dengan rumus Spearman Brown, sebagai berikut:21

1.6.6 Bentuk Instrument

Berdasarkan hasil operasional variabel, diperoleh skala data variabel independen dan skala data variabel dependen adalah skala ordinal. Oleh karena itu, bentuk penelitian menggunakan skala linkert, dimana setiap instrumen mempunyai gradasi dari segi sangat positif sampai sangat negatif, yang diberi skor sebagai berikut:

Ukuran Skala

STS (Sangat Tidak Setuju) TS (Tidak Setuju) S (Setuju) 1 2 3 21Ibbid

(22)

SS (Sangat Setuju) 4

Tabel. 1.3 Skala Likert22

1.6.7 Teknik Analisis data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diakumulasikan dan disusun secara sistematis untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan 2 teknis sebagai berikut :

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.23 Teknik analisis statistik deksriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memaparkan jawaban responden atau sejumlah pertanyaan yang diajukan dalam bentuk kuesioner ke dalam tabel tunggal maupun tabel silang, sehingga memudahkan dan memperjelas analisis.

2. Teknik Statistik Pengujian Hipotesis

Analisis statistik pengujian hipotesis diajukan untuk mencari koefisien antar variabel bebas dan variabel terikat untuk kemudian di uji apakah hipotesis-hipotesis termasuk signifikan pada H0 dan H1. Penelitian ini menggunakan uji statistik Rank Spearman.

22Sugiyono, Metode Penilitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2008, hlm. 87 23

(23)

Di mana:

r : Koefisien korelasi

X : Skor tiap pertanyaan/item Y : Skor total

N : Jumlah responden

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Persamaan regresi linier sederhana yang akan dibentuk adalah :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Nilai prediksi untuk variabel loyalitas nasabah

a = Konstanta, besar nilai Y jika X = 0

b = Arah koefisien regresi yang menyatakan perubahan nilai Y ketika terjadi perubahan pada nilai X

X = Variabel X

4. Koefisien Determinasi

Analisis Koefisien determinasi (R-Square) bertujuan untuk melihat besar kontribusi pengaruh dalam bentuk persentase (%) yang diberikan oleh variabel X

(24)

terhadap variabel Y, koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kd = r2x 100%

Dimana :

Kd = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi Pearson Product Moment

5. Uji Hipotesis (Uji t)

Untuk mengetahui apakah atribut produk Islam berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah pada produk Tabungan Muamalat Umroh, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan rumusan sebagai berikut :

H0 : β = 0 Atribut produk Islam tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah pada produk Tabungan Muamalat Umroh.

H1 : β ≠ 0 Atribut produk Islam berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah pada produk Tabungan Muamalat Umroh.

Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 0,05 atau 5%. Tingkat sigifikansi ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dan merupakan tingkat sigifikansi yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.24

1.7 Sistematika Penulisan

24Umi Narimawati, Riset Manajemen dan Sumber Daya Manusia, Jakarta,

(25)

Bab I : Pendahuluan, meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode dan Teknik Pengumpulan Data serta Sistematika Penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka, Meliputi Pengertian Produk, Tingkatan Produk, Klasifikasi Produk, Pengertian Atribut Islam, Pengertian Loyalitas Dan Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas.

Bab III : Objek Penelitian, Meliputi Sejarah Pendirian Bank Muamalat, Gambaran Umum Perusahaan, Visi Dan Misi, Produk Yang Terdapat Pada Bank Muamalat, Struktur Organisasi Dan Operasional Tabungan Muamalat Umroh.

Bab IV : Analisis Pengaruh Atribut Produk Islam Tabungan Muamalat Umroh Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Tbk Cabang Bandung

Gambar

Tabel 1.1 Dana Pihak Ke Tiga Bank Muamalat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Bagaimana efektivitas dan

Berdasarkan definisi yang dikemukakan para ahli maka dapat dikatakan bahwa Penggelapan Pajak (Tax Evasion) merupakan tindakan ilegal dalam perpajakan yang dilakukan

Peneliti melakukan penelitian di Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal terhadap kandungan merkuri (Hg) pada bak pembuangan air

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

Nilai ini menunjukkan bahwa kombinasi genotipe C111 dengan C120 untuk menghasilkan F1 yang memiliki jumlah buah terbanyak dibanding dengan genotipe hasil kombinasi tetua yang

Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data, kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul. Kumpulan data hasil kerja

Naskah Kempalan Kitab-kitab Islam dilihat posisi dan maknanya dengan menelaah dua teks di dua tradisi (keraton dan pesantren), yang sama-sama dalam satu lingkungan

Mengenai ini, dalam pengujiannya atas 53 fatwa DSN-MUI periode 2000-2006, Mudzhar menemukan bahwa masing-masing fatwa itu rata-rata menggunakan 2,5 kaidah. Namun dari satu angka