Pembangunan Bendungan Mbay
di Desa Rendubutowe Kecamatan Aesesa Selatan
Kabupaten Nagekeo
1. Latar Belakang
Penyediaan air untuk berbagai kebutuhan menjadi prioritas utama dalam pengembangan Sumber Daya Air (SDA) di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk itu, berbagai upaya akan dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi persoalan tersebut. Salah satu upaya dalam pengembangan SDA yang sedang dan akan terus dilakukan adalah melakukan optimalisasi dalam bidang Sumber Daya Air dalam hal ini akan dilakukan pekerjaan perencanaan bendungan untuk mengetahui kondisi dan data yang mendukung bahwa bendungan ini memang layak untuk dibangun.
Kawasan Mbay terletak di Kawasan DAS Aesesa mempunyai potensi pengembangan Daerah Irigasi yang potensial sekitar 5.200 Ha dan Sungai Aesesa mempunyai luas daerah pengaliran sebesar 1200 km2 yang mengalir melalui dataran Mbay. Selain dataran Mbay
sebagai lumbung padi di Pulau Flores, dataran Mbay juga merupakan Ibu Kota Kabupaten Nagekeo sehingga tingkat pertumbuhan penduduk dan permukiman berkembang dengan pesat. Kondisi kebutuhan air di dataran Mbay yang ada saat ini telah diprediksi dan ditinjak lanjuti sejak Tahun 1999 dengan studi perencanaan untuk pembangunan Bendungan Mbay yang terletak di Desa Rendubutowe. Dengan pembangunan Bendungan Mbay diharapkan akan meningkatkan intensitas tanam di DI Mbay disamping untuk penyediaan air baku dan listrik untuk Kota Mbay dan sekitarnya serta pengendalian banjir di dataran Mbay.
Dengan kondisi di atas, maka lokasi‐lokasi potensial yang dapat dikembangkan untuk menampung air seperti embung dan bendungan perlu segera ditindaklanjuti dengan melakukan studi lebih lanjut, dimana salah satu lokasi potensial tersebut adalah Lambo. Dengan gambaran kondisi di atas, maka pembangunan Bendungan Mbay diutamakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan
kebutuhan irigasi, disamping manfaat lain adalah pengendalian banjir dan melestarikan sumber daya air.
2. Maksud dan Tujuan
Membangun sarana dan prasarana sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kabupaten Nagekeo serta untuk memenuhi kebutuhan air irigasi.
Tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah sebagai berikut: a. Penyediaan air bersih untuk masyarakat di sekitar dengan debit
205 l/dt;
b. Suplai air untuk DI. Mbay Kiri 932,6 ha dan DI. Mbay Kanan 4.966 ha;
c. Pengendalian banjir bagi daerah hilir bendungan di Kecamatan Aesesa.
3. Lokasi Bendungan Mbay
Lokasi Bendungan Mbay terletak di sungai Lambo, desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis terletak pada 841'48” LS dan 12116'55” BT dengan Luas Daerah Aliran Sungai sebesar 138.60 km2, topografi daerah studi terletak pada ketinggian
400 – 500 mdpl. Lokasi Bendungan Mbay dapat dilihat pada Gambar 1.
Aksesibilitas menuju lokasi bendungan dapat ditempuh melalui dengan jalan darat dengan menempuh jalan raya dengan rute Jalur jalan Ende - Nangaroro - Aegela - Raja - Jawatiwa berupa aspal yang agak rusak di beberapa tempat sekitar 75 km .
G amb ar 1. Loka si Be nd un ga n Mba y
4. Kronologis Perencanaan
Potensi pengembangan Daerah Irigasi yang potensial di dataran Mbay yang merupakan lumbung padi di Pulau Flores, serta tingkat pertumbuhan penduduk dan permukiman berkembang dengan pesat membutuhkan suplai air yang besar. Salah satu alternatif untuk untuk mengatasi perkembangan tersebut adalah pembangunan bendungan dengan distribusi air secara gravitasi melalui saluran terbuka maupun tertutup.
Potensi Bendungan Mbay dikaji secara bertahap melalui tahapan penelitian sebagai berikut:
a. Studi Kelayakan Rencana Bendungan (Waduk) Mbay Di Kabupaten Nagekeo, Tahun 2000, Konsultan Pelaksana PT. Indra Karya. b. Detail Desain Bendungan Mbay Di Kabupaten Nagekeo, Tahun
2001-2012, Konsultan Pelaksana PT. Indra Karya.
c. Detail Desain Dan Model Test Bendungan Lambo (Mbay) di Kabupaten Nagekeo, Tahun 2016, Konsultan Pelaksana PT. Jasapatria Gunatama (tidak tuntas karena permasalahan sosial). d. Lanjutan Penyelidikan Geologi, Pembuatan Model Test dan
Sertifikasi Desain Bendungan Mbay (Lambo) di Kabupaten Nagekeo, Tahun 2019, Konsultan Pelaksana PT. Indra Karya.
5. Umur Layanan Waduk
Berdasarkan hasil analisa sedimen, laju sedimentasi di Waduk Mbay mencapai 126.144,05 m3/thn. Pengendapan sedimen sampai
dengan elevasi + 402,80 m adalah 50 tahun dengan volume sedimen sebesar 20,12 juta m3.
6. Data Teknis
Adapun data teknis Bendungan Mbay dan bangunan penunjangnya sebagai berikut:
Umum
Lokasi : Terletak di sungai Lambo, Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Nama Sungai : Sungai Lambo DAS : Aesesa (DAS 101) Wilayah Sungai : Flores (WS 03.05.A3)
Daerah Aliran Sungai
Luas DAS Mbay (Lambo) : 138,60 km2
Panjang Sungai : 25,80 Km
Hujan Rerata Tahunan : 2.858 mm
Hujan PMP : 457,4 mmDebit Inflow
Debit Inflow Minimum : 0,44 m3/det
Debit Inflow Rata-rata : 0,81 m3/det
Debit Inflow Maximum : 1,81 m3/det
Debit Probabilitas 80% : 0,62 m3/det
Volume Inflow Tahunan Rerata : 25,70 juta m3
Volume Inflow Tahunan P80% : 19,51 juta m3
Debit Outflow
Debit Air Baku : 0,205 m3/det
Debit Irigasi Rata-rata : 0,18 m3/det
Debit irigasi Maximum : 2,88 m3/det
Debit irigasi Minimum : 0,00 m3/det
Debit Pemeliharaan : 0,06 m3/det
Debit Banjir Rancangan
Kala Ulang 5 tahun (Q5) : 216,50 m3/dt
Kala Ulang 10 tahun (Q10) : 288,08 m3/dt
Kala Ulang 25 tahun (Q25) : 398,40 m3/dt
Kala Ulang 50 tahun (Q50) : 496,30 m3/dt
Kala Ulang 100 tahun (Q100) : 605,86 m3/dt
Kala Ulang 1000 tahun (Q1000) : 1.070,74 m3/dt
Kala Ulang PMF (QPMF) : 2.266,57 m3/dt
Daerah Genangan Elevasi Waduk
Elevasi Muka Air Normal (NWL) : El. + 411,00 m Elevasi Muka Air Rendah (LWL) : El. + 395,20 m
Elevasi Muka Air Banjir (FWL Q1000) : El. + 413,32 m
Elevasi Muka Air Banjir (FWL QPMF) : El. + 415,12 m
Volume Tampungan
Kapasitas Tampungan Normal : 51,74 juta m3
Kapasitas Tampungan Sedimen (Mati) : 5,81 juta m3
Kapasitas Tampungan Effektif : 45,935 juta m3
Luas Genangan
Luas Genangan Normal : 499,55 Ha
Bangunan Pengelak Debit
Debit Inflow (Q25 in) : 398,40 m3/dt
Kapasitas Outflow (Q25 out) : 241,96 m3/dt
Elevasi MAB Pengelak : El. + 389,97 m
Sistem Pengelak
Lokasi : di sebelah kiri bendungan
Tipe : Terowongan (Tunnel)
Panjang terowong : 355,00 m
Dimensi terowong : ɸ 5,0 m
Elevasi terowong hulu : El. + 375,00 m hilir : El. + 367,23 m Slope terowong bag. 1 : 1 : 14
Slope terowong bag. 2 : 1 : 500
Bendungan Pengelak (Cofferdam) Cofferdam Hulu
Tipe : Urugan Random Batu, Inti Miring
El. Puncak Cofferdam : El. + 392,00 m El. Dasar Pondasi : El. + 370,00 m
Tinggi dari galian : 22,00 m
Panjang puncak : 222,00 m
Lebar puncak : 13,00 m
Kemiringan Lereng Hulu : 1 : 4,00 Hilir : 1 : 2,00
Cofferdam Hilir
Tipe : Urugan Random Batu
El. Puncak Cofferdam : El. + 392,00 m El. Dasar Pondasi : El. + 368,00 m Tinggi dari galian : 24,00 m
Panjang puncak : 222,00 m
Lebar puncak : 6,00 m
Kemiringan Lereng Hulu : 1 : 1,50 Hilir : 1 : 2,50
Bendungan Utama (Main Dam)
Tipe : Zonal dengan inti tegak
El. Puncak Bendungan : El. + 416,00 m El. Dasar Pondasi : El. + 368,00 m Tinggi Bendungan : 48,00 m Panjang Puncak : 380,00 m
Lebar puncak : 12.00 m
Kemiringan Lereng Hulu : 1 : 4,00 Hilir : 1 : 2,50 Volume Timbunan : 1.128.353 m3
Bangunan Pelimpah
Tipe : Pelimpah Samping (Side Spillway) dengan mercu tipe Ogee
Lebar Ambang : 50,00 m
Elevasi Puncak Ambang : El. + 411,00 m Kemiringan Hilir Mercu : 1 : 0,7
a. Debit Outflow
- Banjir QPMF : 995,69 m3/dt
- Banjir Q1000 : 381,59 m3/dt
b. Muka Air Banjir
- El. MAW QPMF : El. + 415,12 m
- El. MAW Q1000 : El. + 413,32 m
c. Saluran Pengarah (Apron)
- Elevasi : El. + 407,00 m
d. Saluran Pelimpah Samping
- Panjang saluran : 50,00 m - Lebar hulu : 14,00 m - Lebar hilir : 20,00 m - El. Saluran Hulu : El. + 399,00 m - El. Saluran Hilir : El. + 399,00 m
- Slope : 1 : 00
e. Saluran Transisi
- Panjang saluran : 192,36 m
- Lebar : 20,00 m
- El. Saluran Hulu : El. + 399,00 m - El. Saluran Hilir : El. + 398,81 m
- Slope : 1 : 1000
- Tinggi endsill : 1,50 m f. Saluran Peluncur
- El. Hulu : El. + 400,30 m - El. Hilir : El. + 364,00 m - Panjang Saluran : 146,30 m
- Lebar : 20,00 m
- Slope : 1 : 4,0
g. Stilling Basin (Hilir)
- Tipe : USBR Tipe II
- Panjang : 63,00 m
- Lebar : 20,00 m
- Elevasi : El. + 364,00 m h. Saluran hantar Hilir (Escape Channel)
- Tipe : Trapesium
- Kemiringan Talud : 1 : 0,50 - Lebar Dasar : 20,00
- Elevasi Dasar : El. +367,00 m - Panjang Saluran : 116,57 m
Bangunan Pengambilan dan Waterway
Tipe : Shaft Tegak
Dimensi / ukuran : 2,5 mP x 2,50 mL Tinggi menara dari pondasi : 20,00 m
El. Inlet Intake : El. + 395,20 m Diameter Pipa hantar : ɸ 1,20 m Panjang plugging di inlet : 45,00 m Panjang plugging di bawah inti dam : 30,00 m
Hidromekanikal
a. Terowongan Pengelak
- Pintu penutup terowong pengelak 5,0 m L x 5.0 m T : 1 (satu) set b. Bangunan Pengambilan
Saringan sampah pengambilan (trashrack)
- Atas : 2,50 m P x 2,50 m L : 1 (satu) set - Samping : 2.50 m L x 2,00 m T : 4 (empat) set c. Pipa Outlet
- Pipa konduit baja tanam (embedded) Ø 1,20 m – 30,00 m L : 1 jalur
- Pipa konduit baja terbuka (exposed) Ø 1,20 m – 211,50 m L : 1 jalur
- Katup pengaman utama jenis butterfly Ø1,20 m : 1 buah - Dismantling joint Ø 1,20 m : 1 buah - Expantion joint Ø 1,20 m : 3 buah
- Air valve DN 200 : 1 buah
d. Rumah Katup
- Pipa cabang irigasi/emergency Ø 0,60 m – 10,00 m L : 2 jalur - Katup pengaman jenis butterfly Ø 0,60 m : 2 buah - Katup Kontrol (katup jetflow gate) Ø 0,60 m : 2 buah - Dismantling joint Ø 0,60 m : 2 buah
- Air valve DN 150 : 2 buah
7. Rencana Jalan
Jalan akses 1 ke Puncak Bendungan : 7.135 m
Jalan akses 1 dari Puncak ke Jembatan : 6.785 m
Jalan akses 2 ke Puncak Bendungan : 525 m
Jalan akses 2 dari Puncak ke Jembatan : 890 m
Jembatan Akses : 2 buah
Jalan inspeksi pada bangunan pelimpah : 745 m
Jalan Inspeksi ke Bangunan Outlet : 150 m
8. Manfaat Bendungan
Irigasi
- Pola Tanam : Padi – Padi – Jagung - Debit irigasi maksimal : 2,88 m3/det
- Daerah Layanan Irigasi : 4.996,0 Ha (DI. Mbay Kanan) 932,6 Ha (DI. Mbay Kiri) - Intensitas Tanam : 300 %
Air Baku
- Debit air baku : 0,205 m3/dt
- Daerah Layanan Air Baku : Kecamatan Aesesa
9. Penutup
Demikian informasi singkat terkait Pembangunan Bendungan Mbay, di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gambar 2. Overview Bendungan Mbay
Gambar 4. Tata Letak Bendungan Mbay
Ket :
1. Zona Inti 2. Zona Filter Halus 3. Zona Filter Kasar
4. Zona Urugan Random Tanah 5. Zona Urugan Random Batu 6. Gravel, dia. 5 - 40 mm 7. Gravel, dia. 40 - 60 mm 8. Rip – Rap
Gambar 6. Skema Pemanfaatan Bendungan Mbay
G amb ar 8. D ena h F as ili ta s K ons tr uks i
G amb ar 9. P et a Loka si Ma te ri al
(a)
(b)
Gambar 11. Sungai di Hulu As Bendungan
G amb ar 1 3 . D ena h da n P ot ong an Me ma nj ang Ba ng un an P el imp ah
G amb ar 1 4 . D ena h da n P ot ong an Me ma nj ang Ba ng un an P eng el ak
G amb ar 1 5 . D ena h da n P ot ong an Me ma nj ang Ba ng un an P eng amb ila n