• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Periode Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Periode Tahun"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Periode Tahun 1989-2019 Diah Ayu Caroline1, Bambang Ismanto2, Destri Sambara Sitorus3

162017021@student.uksw.edu1 , Bambang.ismanto@uksw.edu2, Sambara@uksw.edu3 Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

Abstrak

Pemerintah harus menjaga tingkat inflasi agar tidak terlalu tinggi. Karena tingkat inflasi yang tinggi justru akan menyebabkan kelesuan ekonomi. Salah satu yang perlu diawasi dalam pengendalian inflasi adalah jumlah uang beredar yang dapat di kontrol dengan kebijakan diskonto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Cadangan Devisa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian penjelasan, dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 data. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistika dan dari berbagai macam informasi lainnya. Hasil penelitian ini berdasarkan uji T maka terdapat pengaruh secara parsial antara Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi, Nilai tukar memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,644 bernilai positif sehingga Nilai tukar (X1) berpengaruh positif terhadap cadangan devisa (Y). Berdasarkan uji T maka terdapat pengaruh secara parsial antara Nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi, Inflasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 6,342 bernilai positif sehingga Inflasi (X2) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Berdasarkan uji F maka terdapat pengaruh simultan antara Nilai tukar (X1), Inflasi (X2) dan cadangan devisa(Y).

Kata kunci : Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Cadangan Devisa Info Artikel

Diterima: 18 September 2020 Disetujui: 5 Mei 2021 Dipublikasikan: 5 Mei 2021 PENDAHULUAN

Indonesia menjadi salah satu Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pasar di Negara maju, sehingga akan lebih menguntungkan dalam membentuk investasi di Negara berkembang. Salah satu sumber pendanaan penting yang digunakan Indonesia untuk melaksanakan pembangunan nasional adalahdevisa.

Cadangan devisa digunakan untuk melihat sejauh mana Negara dapat melakukan perdagangan internasional dan untuk menujukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Indonesia tidak mampumelakukan pembayaran internasional dan stabilisasi nilai tukar yang mengakibatkan terjadinya deficit nerca pembayaran dan turunnya nilai tukar rupiah. Beberapa faktor yang mempengaruhi cadangan devisa yaitu ekspor, impor, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi. Jadi kondisi cadangan devisa Indonesia sangat perlu untuk ditingkatkan agar tingkat kerentaan ekonomi Indonesia dapat dikurangi. Salah satu cara untuk menaikkan jumlah cadangan devisa adalah dengan terus melakukan kegiatan ekonomi internasional.

Melihat fenomena di Indonesia, Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dollar AS. Beberapa faktor dari global dan domestik turut memberikan kontribusi penurunan mata uang indonesia tersebut. Solusinya yaitu pemerintah harus membatu mengatasi masalah fundamental dalam negeri. Misalnya inflasi yang dikhawatirkan dapat melonjak. Inflasi yang melonjak ini juga turut menurunkan pertumbuhan ekonomi, karena sebagian besar kontribusinya masing ditopang dari konsumsi domestik dan investasi. Melemahnya rupiah tidak terlepas dari ketergantungan masyarakat secara ekonomi. Dalam hal ini ekonomi-poitik dapat dilihat dari studi kasus perang dagang antar AS

(2)

dan Tiongkok. Perang dagang kedua negara itu pada dasarnya sangat berisiko pada perekonomian global, termasuk negara Indonesia. Di tingkat global, perang daganag ini dapat memicu melemahnya ekonomi dunia. Melemahnya nilai tukar rupiah tidak terlepas dari adanya efek lingkungan ekonomi global. Situsi ekonomi ini diperkirakan dapat memberikan dampak negatif terhadap negara-negara berkembang, khususnya Indonesia hingga memasuki tahun 2019.

Penurunan cadangan devisa Indonesia yang terus menerus dapat membahayakan perekonomian suatu negara, kelangkaan cadangan devisa menyebabkan tidak memungkinkannya mengimpor barang – barang modal dalam upaya pembangunan. Sumber keuangan dari luar (baik hibah maupun pinjaman) dapat memainkan peranan penting dalam usaha melengkapi kekurangan sumber daya yang berupa devisa ataupun tabungan domestik, sehingga dengan adanya aliran modal dari luar negeri akan mempengaruhi cadangan devisa.

Inflasi merupakan keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam yang terus menerus dalam jangka waktu cukup lama. Dengan adanya inflasi dapat mengakibatkan harga mengalamin inflasi, sehingga sumberdaya tidak optimal dan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi rendah. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya. Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi faktor produksi serta produksi nasional. Selain inflasi nilai tukar rupiah atau kurs juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Latar belakang tersebut maka Untuk mengetahui seberapa signifikan variabel Ekspor, Nilai tukar rupiah serta inflasi dapat mempengaruhi Cadangan devisa, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Inflasi terhadap Cadangan Devisa Indonesia”.

Cadangan devisa merupakan bagian dari tabungan nasional sehingga pertumbuhan dan besar kecilnya cadangan devisa merupakan sinyal bagi global financial markets mengenai kredibilitas kebijakan moneter dan creditworthiness suatu negara. Besar kecilnya akumulasi cadangan devisa suatu negara biasanya ditentukan oleh kegiatan perdagangan (ekspor dan impor) serta arus modal negara tersebut. Sementara itu, kecukupan cadangan devisa ditentukan oleh besarnya kebutuhan impor dan sistem nilai tukar yang digunakan. Dalam sistem nilai tukar yang mengembang bebas, fungsi cadangan devisa adalah untuk menjaga stabilitas moneter hanya terbatas pada tindakan untuk mengurangi fluktuasi nilai tukar yang terlalu tajam. Oleh karena itu, cadangan devisa yang dibutuhkan tidak perlu sebesar cadangan devisa yang dibutuhkan apabila negara tersebut mengadopsi nilai tukartetap.

Pada kondisi perekonomian yang tidak stabil inflasi dapat terjadi kapan saja. Sebagai seorang investor harus dapat mengantisipasi kondisi tersebut pada saat melakukan investasi. Inflasi adalah suatu keadaan senantiasa meningkatnya hargaharga pada umumnya, atau suatu keadaan senantiasa turunnya nilai uang karena meningkatnya jumlah uang yang beredar tidak diimbangi dengan peningkatan persediaan barang (Muljono 2016).

Menurut Hilmiatussahla, Sireger, & Widiya (2019) Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi merupakan peristiwa bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Namun, tingkat harga yang dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi, dianggap inflasi jika terjadi proses kenaikan harga yang terus- menerus dan saling mempengaruhi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi dapat berpengaruh positif juga negatif tergantung pada tingkat inflasi tersebut. Inflasi yang meningkat akan menyebabkan kerugian pada perekonomian, yaitu dapat membuat perusahaan mengalami bangkrut. Sedangkan inflasi yang mengalami penurunan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lambat.

Menurut Kewal (2012) kenaikan nilai tukar (kurs) mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang (mata uang asing lebih murah, hal ini berarti nilai mata uang asing dalam negeri meningkat). Penurunan nilai tukar (kurs) disebut depresiasi mata uang dalam negeri (mata uang

(3)

asing menjadi lebih mahal, yang berarti mata uang dalam menjadi merosot). Sedangkan menurut kamus bank Indonesia, nilai tukar (exchange rate; rate of exchange) adalah nilai tukar satuan uang suatu negara terhadap negara lain. Ada 2 cara dalam menilai mata uang. Yang pertama adalah direct quotation dan indirect quotation.

Menurut (Muljono 2016) Nilai tukar rupiah merupakan hasil interaksi antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar valuta asing. Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Peningkatan nilai mata uang menjadi salah satu faktor pendorong menurunnya tekanan inflasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang yang digunaka untuk menangani perbedaan mata uang di masing-masing negara, sehingga perdagangan diantara dua negara atau lebih dapat memiliki mata uang yang berbeda dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi ekonomi.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teori dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini yang bersumber dari berbagai literatur untuk mendukung hasil analisa kuantitatif. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) . Analisis data dilakukan dengan analisis regresi berganda. Penelitian ini menggunakan software SPSS Versi 22. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah X1: Nilai Tukar , X2: Inflasi, Y: CadanganDevisa

HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 1 Uji Normalitas Data Dengan Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal.

Nilai Signifikansi Asiymp.Sig (2-tailed)

Dari Tabel diatas nilai Asiymp.Sig adalah 0,268. Nilai a untuk data ini adalah 0,05. Berdasarkan hasil dari uji normalitas, data menunjukan nilai Asiymp.Sig 0,268 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berberdistribusi normal.

Unstandardized Residual

N

30

Normal Parameters

a,b

Mean

.0000000

Std.

Deviation

1.8367846

Most

Extreme

Differences

Absolute

.152

Positive

.100

Negative

-.115

Test Statistic

.112

(4)

Analisi Regresi Linier Berganda Y

Table 2. Uji Linieritas Data dengan Model Summary and Parameter Estimates Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: cadangan devisa Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 b2

Linear .745 67.536 1 28 .000 8.333 -.265

-.005 Quadrati

c .622 87.268 2 27 .000 6.542 .144

Sa . . . .

The independent variable is inflasi.

Dari Tabel dapat dilihat apabila nilai a = 0,05 (5%), Nilai sig pada Linear adalah 0,000. Berdasarkan hasil uji linieritas diatas menunjukan hasil sig 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi linieritas.

Table 3 Koefisien Regresi Pertumbuhan Ekonomi Coefficientsa

a. Dependent Variable: cadangan devisa

Berdasarkan tabel 1 di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 3,652 - (0,644) – 6,342 + e

Uji Parsial (uji T) untuk Y

a.

Hasil dari analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 5,724 > t tabel yaitu 2,06866 maka ada pengaruh antara Nilai tukar (X1) dan Inflasi (X2) terhadap cadangan devisa (Y1) atau hipotesis ditolak dan nilai signifikan 0.000 < 0.05 maka ada pengaruh antara Nilai tukar (X1) dan Inflasi (X2) terhadap cadangan devisa (Y1) atau hipotesis diterima.

b.

Hasil dari analisis regresi diperoleh nilai t hitung 8,673 > t table 2,06866 yaitu maka ada pengaruh antara Nilai tukar (X1) dan Inflasi (X2) terhadap cadangan devisa (Y1) atau hipotesis ditolak dan nilai siginifikan 0.553 > 0.05 maka tidak ada pengaruh antara Nilai tukar (X1) dan Inflasi (X2) terhadap cadangan devisa (Y1) atau hipotesis ditolak

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

3,652

.442

5,867

.000

Nilai Tukar

.644

.354

.458

5,724

.000

Inflasi

6,342

.024

.887

8,673

.553

(5)

Uji Simultan (uji F) untuk Y

Table 4. Anova Pertumbuhan Ekonomi ANOVAa

a.

Dependent Variable: pertumbuhanekonomi

Nilai F hitung 37.223 > F tabel sebesar 2,06866 maka hipotesis diterima. Maka artinya Nilai tukar (X1) dan Inflasi (X2) secara simultan berpengaruh terhadap cadangan devisa (Y1) serta nilai signifikan sebesar 0.00 < 0.05 maka hipotesis diterima. Maka artinya Nilai tukar (X1) dan Inflasi (X2) secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (YI)

Analisis Koefisien Determinasi untuk Y

Table 5. Model Summary Pertumbuhan Ekonomi Model Summary

Pada Tabel diatas menunjukan varian varibel Pertumbuhan Ekonomi Adjusted R Square menunjukan angka sebesar 0.754 yang artinya hubungan antara inflasi dan nilai tukar menjelaskan pengaruh terhadap cadangan devisa sebesar 78,1%. Sedangkan sisanya (100% - 78,1% = 21,9%) dipengaruhi oleh variable lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidakditeliti.

Hipotesis 1.

Berdasarkan uji T maka terdapat pengaruh secara parsial antara Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi, Nilai tukar memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,644 bernilai positif sehingga Nilai tukar (X1) berpengaruh positif terhadap cadangan devisa(Y).

Hipotesis 2

Berdasarkan uji T maka terdapat pengaruh secara parsial antara Nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi, Inflasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 6,342 bernilai positif sehingga Inflasi (X2) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).

Hipotesis 3

Berdasarkan uji F maka terdapat pengaruh simultan antara Nilai tukar (X1), Inflasi (X2) dan cadangan devisa (Y). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pasar di Negara maju, sehingga akan lebih menguntungkan dalam membentuk investasi di Negara berkembang. Salah satu sumber pendanaan penting yang digunakan Indonesia untuk melaksanakan pembangunan nasional adalah devisa. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat diambil yaitu Berdasarkan uji T maka ada pengaruh secara parsial antara nilai tukar rupiah terhadap pertumbuhan ekonomi, nilai tukar memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,789 bernilai positif sehingga nilai tukar rupiah (X1) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Berdasarkan uji T maka terdapat pengaruh secara parsial antara nilai tukar rupiah terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 5,734 bernilai positif sehingga inflasi (X2) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Berdasarkan uji F maka terdapat pengaruh simultan antara nilai tukar rupiah (X1), inflasi (X2) dan

Model

Sum

of

Squares

Df

Mean

Square

F

Sig.

1

Regression 88.156

2

188.067

37.223

.000

b

Residual

94.577

23

4.256

Total

356.642

25

Model R

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

(6)

pertumbuhan ekonomi(Y).

Pemerintah wajib menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. Hal tersebut dilakukan agar stabilnya nilai tukar dapat mendorong masyarakat maupun pengusaha dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional. Kestabilan nilai tukar juga agar memperoleh kepercayaan dari negara lain untuk melakukan kerjasama. Pemerintah harus menjaga tingkat inflasi agar tidak terlalu tinggi. Karena tingkat inflasi yang tinggi justru akan menyebabkan kelemahan ekonomi. Salah satu yang perlu diawasi dalam pengendalian inflasi adalah jumlah uang beredar yang dapat di kontrol dengan kebijakan menaik atau turunkan tingkat suku bunga.

DAFTAR PUSTAKA

Chrismadana, L., Sugiyanta, S., & Zaenuddin, A. (2015). Pengaruh Nilai Ekspor dan Nilai Tukar Mata Uang Rupiah (Kurs) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi DI Jawa Tengah. Jurnal JOBS, Vol. 1 No. 1, 95-108.

Hermansyah, F. (2016). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014. Artikel

Publikasi Ilmiah. Program Studi Manajemen. Fakulas Ekonomi dan Bisnis UNS.

Hilmiatussahla, Sireger, E., & Widiya, H. (2019). Pengaruh Pendapatan Nasional, Kurs, Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Impor Barang Modal. Jurnal Manajemen Ekonomi Sains, Vol.1 No.1, 1-22.

Kewal, S. (April 2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Perumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Vol.8 No.1, 53-64.

Khalwaty, T. (2000). Inflasi dan Solusinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Muljono, R. d. (2016). Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham.

Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 14 (2), Hal 151-161.

Nanga, M. (2005). Makro Ekonomi, Teori, Masalah, dan Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rizki, M., Mawardi, & Septiatin, A. (Juli 2016). Pengaruh Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Perumbuhan Ekonomi di Indonesia. I-Economic, Vol.2 No.1, 50-65.

Rusdiana, K. (2011.). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia, Produk Domestik Bruto, Net Ekspor, dan Caangan Devisa Indonesia Terhadap Nilai Tuar. Skripsi Brawijaya

Malang.

Gambar

Table 1 Uji Normalitas Data Dengan Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov- Kolmogorov-Smirnov Test
Table 2. Uji Linieritas Data dengan Model Summary and Parameter Estimates  Model Summary and Parameter Estimates
Table 4. Anova Pertumbuhan Ekonomi ANOVA a

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu aplikasi bimbingan skripsi berbasis web (ABTA) yang dapat membantu mahasiswa dalam proses bimbingan, sehingga menghemat

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen strategi yang digunakan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang dalam mengembangkan Wisata

Asuransi Jiwa Bersama Bumiutera Syariah Banda Aceh agar dapat lebih hati-hati lagi terhadap pengambilan keputusan dalam menanggulangi risiko agar tidak terjadinya risiko

dikemudian hari. Selain itu lembaga keuangan syariah juga memperhatikan kondisi amanah, kejujuran dan kepercayaan dari masing-masing calon anggota pemohon

Salah satu LKMS yang berkembang pesat saat ini adalah Baitul Mal wa tamwil (BMT). Secara legal formal, BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah berbentuk badan hukum

Materi pembelajaran matematika pada satuan pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB) dalam kurikulum (2013) diantaranya adalah mengenal bangun datar

Metode PAR (Participatory Action Research) dirancang untuk mengkonsep suatu perubahan dalam prosesnya. Langkah pertama yang dilakukan membangun kepercayaan di

Dan untuk kemudahan dalam pengambilan data dan prediksi pangsa pasar khususnya lima operator GSM prabayar yaitu : Simpati, XL, Mentari, IM3, dan Three (dimana kelima