• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSUMSI JUS KULIT DELIMATERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA WANITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KONSUMSI JUS KULIT DELIMATERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA WANITA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

35

PENGARUH KONSUMSI JUS KULIT DELIMATERHADAP PENURUNAN KADAR

KOLESTEROL PADA WANITA

Rachel Dwi Wilujeng*

*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id

ABSTRAK

Pendahulaun: Kolesterol terbentuk secara ilmiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormone seks, hormone korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus menyerap lemak. Data yang dihimpun oleh WHO dalam global status on non communicable diseases tahun 2010 memperlihatkan bahwa faktor kolesterol pada wanita Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2%, dibandingkan dengan pria yang hanya 32,8%. Pravalensi kolesterol pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompokusia 55-64 tahun. Metode : Berdasarkan ada atau tidak ada perlakuan termasuk jenis penelitian pre experimental dengan pendekatan One Group pre test post test desain. Populasi yang diteliti adalah seluruh wanita menopouse yang melakukan pemeriksaan kolesterol di Puskesmas Gundi Surabaya sebesar 20 orang. Sampling dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling dengan besar sampel 16 orang pada bulan Oktober 2014. Data yang diperoleh dengan cara melakukan pengumpulan data rekam medik wanita menopause, lalu dilakukan analisa data menggunakan Uji Wilcoxon. sebelum diberikan Jus Kulit nilai rata-rata responden yaitu 229,937 mg/dl.Namun sesudah diberikan Jus Kulit Delima dari 16 responden terdapat perubahan yaitu 175,625 mg/dl. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian antara fakta dilapangan dengan teori, dimana dengan mengkonsumsi Jus Kulit Delima dapat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dengan terapi nonfarmakologi yang bisa dimanfaatkan oleh penderita hiperkolesterolmia khsususnya pada wanita menopause. Diskusi: Para wanita menopouse dapat memahami tentang pentingnya penanganan hiperkolesteromia sehingga mencegah terjadainya komplikasi dini yang terjadi dengan mengkonsumsi Jus Kulit Delima sebagai terapi herbal dan non kimiawi.

Kata kunci : Kolesterol, Menopause PENDAHULUAN

Kolesterol terbentuk secara ilmiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormone seks, hormone korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh (Sri Nilawatidkk, 2008).Kolesterol tidak larut dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein (Jonathan Morrel, 2010).

American heart association (AHA) memperkirakan lebih dari 100 juta penduduk Amerika memiliki kadar kolesterol total >200mg/dl yang termasuk kategori cukup tinggi dan lebih dari 34 juta penduduk dewasa

Amerika memiliki kadar kolesterol total >240mg/dl yang termasuk tinggi dan membutuhkan terapi (Mayes, 2003)

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia tahun 2009, tercatat sebanyak 4,4juta kematian akibat kolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian (Agan, 2012). Data yang dihimpun oleh WHO dalam global status on non communicable diseases tahun 2010 memperlihatkan bahwa faktor kolesterol pada wanita Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2%, dibandingkan dengan pria yang hanya 32,8%. Pravalensi kolesterol pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompokusia 55-64 tahun (Ruth grace, dkk 2012).

Kolesterol dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya yaitu kolesterol primer terutama disebabkan oleh faktorgenetik, usia, jenis kelamin, dan

(2)

36 kolesterol sekunder yang disebabkan oleh

kebiasaan diet lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, serta sindromnefrotik (Matfin, 2003).Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan 20% serangan stroke dan lebih dari 50% serangan jantung disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi. Kasusnya di Indonesia meningkat per tahunnya sebanyak 28% dan menyerang usia produktif yaitu usia di bawah 40 tahun. (Harian Rakyat Merdeka, 2013).

Dalam upaya mengatasi masalah kolesterol yang diderita oleh sebagian masyarakat, maka ada 3 tahap pencegahan meliputi: Pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. Berdasarkan ketiga pencegahan tersebut, maka peneliti mengacu pada pencegahan sekunder karena pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi merawat sejak awal penyakit.

Dalam pencegahan sekunder, ada dua cara pengobatan masalah kolesterol yang dapat dilakukan yaitu dengan pengobatan secara farmakologis (dengan pemberian obat penurunan kadar kolesterol) dan non farmakologis (dengan pengendalian berat badan, aktivitas fisik yang teratur, meninggalkan kebiasaan merokok, mengurangi asupan lemak jenuh, serta peningkatan asupan serat). Penggunaan obat untuk menurunkan kadar kolesterol adalah waktu yang lama, memiliki efek samping yang serius seperti radang lambung, iritasi dan inflamasi pada lambung, kerusakan hati, batu empedu dan kerusakan ginjal (Adib, 2009).

Studi CEPHEUS (Centralised Pan-Asian Survey on the under treatment of hypercholesterolemia) yang dilakukan di 8 negara di wilayah Asia, termasik Indonesia yang bertujuan untuk melihat karakteristik pengobatan kolesterol di Asia. Hasil survey menyebutkan 68,7% pasien kolesterol di Indonesia ini menjalani terapi pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol gagal mencapai target. Salah satu ilmuwan dari University of Pennsylvania Health System’s Chestnut Hill Hospital meneliti efek obat penurunan kadar kolesterol (simvastatin) terhadap penurunan kadar kolesterol dapat menurunkan sebesar 36,9% dalam 12 minngu (Mayo clinic Proceedings, 2008).

Selain perawatan medis, pengobatan tradisional bisa juga dilakukan untuk mencegah dan menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Selain itu pengobatan tradisional juga ekonomis dan mudah diperoleh (Hembing, 2008). Salah satunya yaitu dengan diberikan jus kulit buah delima. Kulit delima telah diteliti dan terbukti bahwa kulit buah delima yang kering mengandung anthocyanin 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada bagian daging dan bijinya yaitu sebesar 51,02 ± 10,33mg/g bisa menurunkan kadar kolesterol.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konsumsi Jus Kulit Delima (punica granatum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol padaWanita Menopause di Puskesmas Gundi tahun 2014”. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre experimental dengan pendekatan One Group pre test post test desain, dilakukan pengambilan data pada bulan Oktober 2014. Populasinya seluruh wanita menopause yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Gundi Surabaya sebanyak 20 orang. Dengan besar sampel 16 orang ditentukan dengan rumus Frederer, teknik sampling accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan). Responden siukur kadar kolesterol sebelum diberikan perlakuan, kemudian diberikan jus kulit delima untuk dikonsumsi 1x/hari dengan takaran 25 gram kulit delima kering, air 200 cc dan sirup bebas gula 3 sendok lalu dibelnder sampai halus, diminum sebelum sarapan selama 1 minggu. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini melalui data primer yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data tentang kolesterol. Variable dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol pada wanita menopause dan jus kulit delima. Ujian statistik menggunakan Uji Wilcoxon..

HASIL PENELITIAN

Karekteristik Responden berdasarkan Pendidikan Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa karakteristik responden wanita menopause berdasarkan pendidikan setengah responden (50,0%) yaitu 8 responden berpendidikan SD.

(3)

37 Karekteristik Responden berdasarkan

Pekerjaan Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa karekteristik responden wanita menopause berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden (68,8%) yaitu 11 responden berpekerjaan IRT.

Karekteristik Responden berdasarkan Umur Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa karekteristik responden wanita menopause berdasarkan umur hampir seluruh responden (81,3%) yaitu 13 responden berumur 50-60 tahun.

Karekteristik Responden berdasarkan Kontrasepsi Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa karekteristik responden wanita menopause berdasarkan kontrasepsi hampir setengah responden (37,5%) yaitu 6 responden pernah memakai kontrasepsi suntik.

Karekteristik Responden berdasarkan Olahraga Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa karekteristik responden wanita menopause berdasarkan Olahraga sebagian besar responden (62,5%) yaitu 10 responden tidak rutin berolahraga.

Karekteristik Responden berdasarkan Minum Kopi Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa karekteristik responden wanita menopause berdasarkan minum kopi sebagian besar responden (68,8%) yaitu 11 responden setiap hari minum kopi.

Kadar Kolesterol responden sebelum Pemberian Jus Kulit Delima pada Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa sebelum diberikan jus kulit delima, rata-rata kadar kolesterol pada wanita menopause di puskesmas gundi sebesar 229,937 mg/dl dan nilai SD 12,113 mg/dl. Di mana nilai N kolesterol sebesar <200 mg/dl.

Kadar Kolesterol responden Sesudah Pemberian Jus Kulit Delima pada Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 dapat diinterpretasikan bahwa sesudah diberikan jus kulit delima, rata-rata kadar kolesterol pada wanita menopause di puskesmas gundi kota Surabaya sebesar 179,625 mg/dl dengan nilai Standar Deviasi 8,357 mg/dl. Dari uraian diatas ditunjukkan

bahwa rata-rata Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya telah mengalami penurunan Kadar Kolesterol.

Pengaruh Pemberian Jus Kulit Delima (punica granatum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 Tabel 1. Analisa Perbedaan Kadar Kolesterol

Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Kulit Delima di Gundi Surabaya tahun 2014 variabel Mean SD SE N p-value kadar kolesterol 229, 937 12,11 3 2,39 5 1 6 0,000 Sebelum kadar kolesterol 179,62 5 8,357 2,08 9 1 6 Sesudah Penurunan 54,312 α= 0.05 Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan

Tabel

1

Diatas

menunjukkan nilai mean kadar kolesterol

sebelum pemberian Jus Kulit Delima

adalah 229,937. Pada pengukuran sesudah

pemberian Jus Kulit Delima didapatkan

nilai

perbedaan

rata-rata

antara

pengukuran kadar kolesterol sebelum dan

sesudah pemberian Jus Kulit Delima yaitu

54,312. Tingkat kepercayaan 95% hasil uji

statistic

menggunakan

wilcoxon

di

dapatkan nilai p-value sebesar 0,05. Hasil

p-value 0.05 menunjukkan bahwa H

0

ditolak dan H

1

diterima yang artinya ada

perbedaan yang signifikan antara kadar

kolesterol

sebelum

dan

sesudah

mengonsumsi

jus

kulit

delima

di

Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014

PEMBAHASAN

Kadar Kolesterol Responden Sebelum diberikan Jus Kulit Delima pada Wanita Menopause di Puskesmas Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 bahwa dari 16 Responden semuanya mengalami kolesterol yang cukup tinggi. Dimana responden tidak memakan obat anti kolesterol dan responden tidak mengkonsumsi

(4)

38 terapi nonfarmakologi lainnya. Hasil dari

penelitian penderita kolesterol Kerja Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014 kadar kolesterol sebelum diberikan Jus Kulit Delima nila rata-rata 229,937 mg/dl.

Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Tetapi kolesterol berlebihan akan menimbulkan masalah, terutama pada pembuluh darah, jantung dan otak. Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, dimana 50% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 50% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kolesterol tidak hanya menjadi komponen penting dari dinding sel, ia juga penting untuk produksi hormon tertentu (Santoso, 2011). Kelebihan kolesterol akibat sering mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi kolesterol dan kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan gangguan pada sistem transportasi darah baik secara langsung dan tidak langsung. Kolesterol berlebih atau biasa yang disebut dengan hiperkolesterolmia umumnya diderita oleh orang gemuk atau orang yang sudah lanjut usia tetapi tidak menutup kemungkinan gangguan metabolism ini dapat menyerang orang kurus bahkan di usia muda.

Selain aktivitas fisik yang berkurang, pola makan yang tidak sehat dan lebih bersifat praktis seperti makanan siap saji maupun junk food yang biasanya banyak mengandung lemak tinggi dan rendah serat, juga berperan dalam terjadinya hiperkolesterolmia.Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah Asetil-KoA dalam sel hati untuk mengahasilkan kolesterol. Jika keadaan ini melampaui batas mekanisme kompensasi tubuh dalam metabolism lemak, tentunya akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolmia. Salah satu faktor resiko terjadinya hiperkolesterolmia pada wanita menopause adalah makanan dan usia. Penyebab tersering dari kelainan gen pengatur homeostatis lemak tubuh yang merupakan kelaianan yang terjadi karena mutasi pada gen reseptor LDLyang diturunkan secara autosomal dominan. Berdasarkan banyaknya muatan, dikenal adanya HF hemozigot dan heterozigot.Pada mustasi heterizigot terjadi peningkatan kosentrasi kolesterol plasma total 2 sampai 3

kali lipat yang berperan terhadap peningkatan kadal LDL.

Terdapat beberapa data yang dikaitkan dengan kejadian hiperkolesterolmia yang di alami wanita menopause. Berdasarkan hasil penelitian data pendidikan didapatkan responden yang mengalami hiperkolesterolmia adalah responden yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 8 orang (50,0%).Pendidikan tidak terkait langsung dengan kejadian hiperkolesterolmia pada wanita menopause, namun dengan pendidikan yang baik di harapkan seseorang mampu menjaga kesehatannya dengan tidak terlalu banyak makan makanan yang banyak mengandung lemak.

Data pekerjaan wanita menopause didapatkan responden yang mengalami kadar kolesterol adalah responden bekerja IRT yaitu 11 orang (68,8%). Pekerjaan bukanlah faktor langsung yang dapat mempengaruhi kejadian hiperkolesterolmia, namun dengan pekerjaan yang baik seseorang mampu untuk menyediakan dan memenuhi konsumsi makanan yang cukup jumlah, bervariasi dan tidak banyak mengandung lemak.

Data usia wanita menopause didapatkan responden yang mengalami kadar kolesterol adalah responden berusia 50-60 tahun yaitu 13 orang (81,3%). Penelitian yang dilakukan oleh Denino (2010) mengemukakan bahwa perubahan kadar kolesterol LDL secara bermakna di pengaruhi oleh usia, dimana pertambahan usia dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

Data responden yang mengalami hiperkolesterolmia adalah responden yang pernah memakai alat kontrasepsi suntik yaitu 6 orang (37,5%). Pemakaian kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat dan trigliserida.

Data responden yang mengalami hiperkolesterolmia adalah responden yang tidak olahraga rutin yaitu 10 (62,5%). Olahraga yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kadar kolesterol jahat.

Data responden yang mengalami hiperkolesterolmia adalah responden yang setiap hari minum kopi yaitu 11 orang (68,8%). Minum kopi yang berlebihan (sampai 6 cangkir sehari) dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida. Hal tersebut menjadikan darah lebih pekat sehingga

(5)

39 menimbulkan penyempitan pembuluh darah

yang beresiko menimbulkan serangan jantung dan stroke.

Kadar Kolesterol Responden Sesudah diberikan Jus Kulit Delima pada Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian, efektivitas kadar kolesterol pada wanita usia subur di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014, setelah 12 responden diberikan Jus Kulit Delima selama 1 minggu diketahui bahwa terdapat perubahan kadar kolesterol. Nilai rata-rata kadar kolesetrol sebelum dan sesudah diberikan Jus kulit Delima yaitu 175,625 mg/dl.

Buah delima adalah tanaman buah yang dapat tumbuh hingga 5-8 m. Tanaman ini diperkirakan berasal dari iran, namun telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania. Bangsa Moor memberi nama salah satu kuno di spanyol, Granada berdasarkan nama buah ini. Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.

Delima berasal dari Timur Tengah, tersebar didaerah subtropik sampai tropik, dari daratan rendah sampai dibawah 1.000m dpl. Tanaman ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Delima sering ditanam di kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karna buahnya yang dapat dimakan.

Buah dan sayur merupakan asupan gizi yang tinggi kandungan serat.Selain itu, buah dan sayur juga mengandung antioksidan berupa flavonoid. Flavonoid merupakan zat aktif yang memiliki pengaruh terhadap kadar profil lipid dengan cara mengaktifkan system multi enzim seperti citocrome P-450 dan b5 yang fungsi mengikat kadar kolesterol dan cairan empedu untuk dieksresikan. Flavonoid terdiri dari 6 kelompok utama, yaitu chalone, flavon, flavonol, flavonon, anthocyanin dan isoflavonoid.

Buah delima (punica granatum) memiliki kandungan flavonoid yang didominasi oleh anthocyanin.Tanaman delima ini memiliki manfaat, akan tetapi pada umumnya masyarakat hanya mengkonsumsi buahnya, sedangkan kulitnya tidak dikonsumsi. Kulit delima telah diteliti dan terbukti bahwa kulit delima kering

mengandung anthocyanin 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada bagian daging dan bijinya. Analisis Pemberian Jus Kulit Delima Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol pada Wanita Menopause di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian dari 16 responden yang ada di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014, sebelum diberikan Jus Kulit nilai rata-rata responden yaitu 229,937 mg/dl.Namun sesudah diberikan Jus Kulit Delima dari 16 responden terdapat perubahan yaitu 175,625 mg/dl.

Hasil uji dengan Shapiro-wilk didapatkan p-value kadar kolesterol sebelum dan sesudah diberikan Jus Kulit Delima yaitu didapatkan p-value 0,872 dan p-value 0,031.Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima sehingga terdapat pengaruh

konsumsi Jus Kulit Delima terhadap kolesterol pada wanita menopause yang mengalami hiperkolesterolmia di Puskesmas Gundi Surabaya Tahun 2014.

Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian antara fakta dilapangan dengan teori, dimana dengan mengkonsumsi Jus Kulit Delima dapat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dengan terapi nonfarmakologi yang bisa dimanfaatkan oleh penderita hiperkolesterolmia khsususnya pada wanita menopause.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Vito andygian (2010) menunjukkan hal yang sama. Memberi Jus Kulit delima yang terdiri 16 orang yang memiliki kadar kolesterol 200-250 mg/dl selama 1 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol pada wanita menopause hiperkolesterolmia

.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil penelitian pada wanita menopause yang sebelum mengosumsi jus kulit delima untuk rata-rata kadar kolesterol ialah 229,93 mg/dl. Sedangkan wanita menopause yang sesudah mengosumsi jus kulit delima untuk rata-rata kadar kolesterol ialah 175,625 mg/dl. Dari mengosumsi jus kulit delima membuat kadar kolesterol mengalami penurunan pada wanita menopause.

(6)

40 Saran

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas tentang jus kulit delima dan dapat menurunkan kadar kolesterol pada wanita menopause. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk dapat lebih bertanggung jawab dalam mengontrol kadar kolesterol pada wanita menopause.

DAFTAR PUSATAKA

Andira & Dita. 2010. Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta : A plus book.

Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT RinekaCipta.

Amran Y, 2010. Pengaruh Tambahan Asupan Kalium Dari Diet Terhadap Penurunan Kolesterol Pada Lanjut Usia. Artikel Penelitian :

Universitas Islam Negeri Syarif Hasanuddin Jakarta.

Depkes. (2007). Kolesterol di Indonesia. Diaksesmelalui

:http://www.depkes.go.id?undex.ph p?=newsw&task=viewarticle 29 Nopember 2013.

FKUI. (1990). Ilmu penyakit dalam jilid 2. Jakarta. FKUI.

Kuswardhani,Tuty. (2007). Penatalaksanaan Kolesterol pada Lansia. Diakses melalui:http://ejournal.unud.ac.id/a bstrak/penatalaksanaan%20hiperten si%20pada%20usia%20lanjut.pdf. pada 28Nopember 2013.

Kumalaningsih, S. 2008. Sehat + Bahagia Menjelang dan Saat Menopause. Surabaya:Tiara Aksa

Lenny. 2008. Kolesterol.

http://infohidupsehat.com/?p=91. Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian

kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Palmer & Williams. (2007). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta. Erlangga, Hal: 7.

Puspitorini, M. 2009. Hipertensi, Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi (cetakan 3 ). Yogyakarta : Image press.

Rebecca & Pam. 2007. Menopause, Jakarta : Erlangga.

Rusdi, 2009. Awas! Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi dan Diabetes.

Yogyakarta : Power Books ( IHDINA ).

Sheps. 2005. Mayo Clinic Hipertetation. Jakarta: Intisari Mudi Utama Soeharto. (2004). Serangan Jantung Dan

Stroke Hubungan Dengan Lemak & Kolesterol. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Stevani, 2013. Jus Sakti Untuk Tumpas Berbagai Penyakit, CV. Pandi, Jakarta Selatan.

Sutrasni dkk, 2005. Kolesterol. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Sheps, SG. Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.6 Riwayat Mesin DST selama 3 Tahun ke Belakang Gambar 4.7 Diagram Fishbone untuk Time Losses pada mesin AWU Gambar 4.8 Urutan timeloses mesin AWU berdasarkan

mengorientasikan siswa kepada masalah. Materi pelajaran yang dipilih adalah listrik dinamis dengan pertimbangan bahwa materi listrik sangat akrab dengan kehidupan

Penurunan kadar NO plasma ditemukan pada pasien dengan hiperkolesterolemia yang disebabkan adanya peningkatan stres oksidatif yang kemudian memicu gangguan jalur

Pendidikan karakter merupakan hal positif yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya terutama dalam pengelolaan karakter tanggung jawab belajar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Konsep Diri dan Pola Asuh Orang

Hasil penelitian pemetaan bordir pada busana wanita ditinjau dari desain, teknik, dan terapan pada UKM bordir di Sidoarjo dari motif desain dasar bordir yang banyak

ALIGARH (INDIA) 2009.. Iddareh Darakai, Enrolment No. GA-4050 has successfully completed his Ph. The doctoral thesis embodies the findings and result of investigation conducted

Meskipun pada karet Colletotrichum terutama menyerang daun, jamur yang sama juga dapat menyerang semua bagian hijau dari tanaman karet, termasuk buah, dan juga