Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 1
1.1. Gambaran Umum
1.1.1. Kondisi Wilayah
a. Letak Geografis
Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima daerah
kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Apabila
dilihat bentang alamnya secara makro, wilayah Kabupaten Bantul
terdiri dari daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan
daerah perbukitan yang terletak pada bagian timur dan barat, serta
kawasan pantai di sebelah selatan. Kondisi bentang alam tersebut
relatif membujur dari utara ke selatan.Secara geografis, Kabupaten
Bantul terletak antara 07°44'04" - 08°00'27" Lintang Selatan dan
110°12'34" - 110°31'08" Bujur Timur. Di sebelah timur berbatasan
dengan Kabupaten Gunungkidul, di sebelah utara berbatasan dengan
Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, di sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Kulon Progo, dan di sebelah selatan berbatasan
dengan Samudra Indonesia.
Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta, yang
mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta Sebelah Timur : Kabupaten Gunung kidul
Sebelah Barat : Sungai Progo
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Secara administratif Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan yang
dibagi menjadi 75 desa dan 933 pedukuhan. Desa-desa di Kabupaten
Bantul dibagi lagi berdasarkan statusnya menjadi desa pedesaan
(rural area) dan desa perkotaan (urban area). Jumlah desa dan pedukuhan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Imogiri dengan
delapan desa dan 72 pedukuhan. Berdasarkan RDTRK dan Perda
mengenai batas wilayah kota, maka status desa/kalurahan dapat
dipisahkan sebagai desa/kalurahan perdesaan dan perkotaan. Secara
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 2 umum jumlah desa yang termasuk dalam wilayah perkotaan sebanyak
41 desa, sedangkan desa yang termasuk dalam kawasan perdesaan
sebanyak 34 desa.
b. Geomorfologi
Garis besar geomorfologi di Kabupaten Bantul terdapat 3 satuan
geomorfologi, yakni:
1) Satuan geomorfologi perbukitan denusional, di sisi timur wilayah
Kabupaten Bantul membujur dari sisi selatan ke uatara berasal
dari lapukan batuan formasi Batur Agung berbatasan dengan
perbukitan karst wilayah gunungkidul yang dibatasi oleh Sungai
Oyo. Satuan Geomorfologi ini mulai dari sisi timur Parangtritis,
Pundong sampai Imogiri, Pleret, Piyungan dan Dlingo,
mempunyai ketinggian rata-rata 30 – 100 m dpal, dengan kemiringan lereng 11 – 90 %, sedangkan di sisi barat perbukitan denodasional berasal dari pelapukan formasi wates, berlokasi di
sekitar perbukitan di Pajangan sampai perbukitan sekitar Sedayu
di sebelah timur sungai Progo.
2) Satuan geomorfologi dataran aluvial, berada di bagian tengah
Kabupaten Bantul berupa dataran dengan elevasi 0 – 25 m dpal, tersusun dari material endapan aluvium hasil proses
denodasional formasi merapi muda, kemiringan lereng kurang
dari 10 %, lapisan tanah cukup tebal. Satuan ini berupa cekungan
yang diapit oleh 2 perbukitan di sisi timur perbukitan Batur
Agung dan sebelah barat perbukitan menoreh sehingga
membentuk sebuah graben.
3) Satuan Geomorfologi Gumuk Pasir / sand dunes; berada di pantai Parangtritis sampai Srandakan, berasal dari proses aktifitas
pantai (marine) dan proses angin (aeolin depotisional). Materi penyusunnnya adalah pasir yang secara alami terendapkan di
sepanjang pesisir pantai dan sebagian terangkut oleh aktifitas
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 3 seperti bulan sabit (barchan), memanjang (longitudinal), seperti lidah dan membentuk gelombang; mempunyai kemiringan lereng
kurang dari 10% dengan sifat fisis sangat porus dengan ketebalan
lapisan 40 m.
c. Geologi
Tabel 8. Formasi Geologi dan luas penyebaran
No Formasi Geologi Jenis Batuan Luas (Ha)
1 Endapan Gunung Merapi Muda
Pasir vulkanik klastik, lanau, gravel 23.316
2 Sentolo Batu gamping berlapis, napal, tuff 9.123
3 Sambipitu Konglomerat, batupasir 1.52
4 Semilir-Nglanggran Breksi, batupasir, tuff 12.164
5 Wonosari Batu gamping, karang, lagoon 4.055
6 Endapan Aluvium Pasir tersortasi 0.507
Jumlah 50.685
1.1.2. Bentuk dan Jenis tanah
Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Bantul, tanah liat (lempung)
dan sebagian kerikil / batuan. Jenis tanah sebagaian besar berpasir
hitam (regosol) 25.930,9 ha (51,16 %) dan sebagaian kecil lempung
(grumosol) 7.607,7 ha (15,01 %). Untuk tanah liat berbukit umumnya
lempung berkapur, tanah regosol adalah tanah berasal dari material
gunung berapi, bertekstur butiran kasar bercampur dengan solum
tebal dan tingkat kesuburannya rendah. Tanah litosol berasal dari
batuan induk batu gamping, dan breksi, tersebar di Kecamatan
Pajangan, Kasihan dan Pandak. Tanah Mediteran berasal dari batu
gamping karang batu gamping berlapis dan batu pasir tersebar di
Kecamatan Dlingo dan sedikit di Sedayu. Tanah litosol berasal dari
batuan induk breksi, tersebar di kecamatan Dlingo, Imogiri, Pundong,
Kretek, Piyungan dan Pleret. Tanah grumosol berasal dari batuan
induk gamping berlapis, napal dan tuff, terdapat di kecamatan Sedayu,
Pajangan, Pandak, Sanden, Bambanglipuro dan Srandakan.
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 4 a. Curah Hujan
Curah hujan di Kabupaten Bantul di catat melalui stasiun pencatat
hujan yang berada pada 12 lokasi tersebar di Kabupaten Bantul. Ada
titik lokasi yang masih blank karena masih jauh dari stasiun pencatat hujan, atau jarak melebihi 5 km. Yaitu di pantai selatan dan sebagian
Kecamatan Dlingo yang mempunyai topografi pegunungan.
Tabel 9. Keberadaan Stasiun Pencatat hujan
No. Stasiun Lokasi
1 Ringinharjo Kel. Ringinharjo Kasihan (ktr Dinas SDA) 2 Nyemengan Dusun Nyemengan Tirtonirmolo Kasihan 3 Gandok Dusun Gandk Jl. Imogiri Barat Km 5 4 Kotagede Jalan wonosari Km 3
5 Pundong DepanKantor UPT Pengamatan Opak Hilir 6 Barongan Dusun Barongan Sumberagung Jetis 7 Ngetal Dusun Ngetal Karang talun Imogiri 8 Gedongan Dusun Gedongan Caturharjo Pandak
9 Piyungan Piyungan
10 Sedayu Desa Argodadi Sedayu
11 Ngestiharjo Desa Ngestiharjo Kasihan
12 Dlingo Dlingo
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 5
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 6
b. Tabel 10. Curah hujan tahun 1999 – 2013
No Bulan\Tahun Jumlah Curah hujan (mm)
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 Januari 1.689,00 1.185,00 1.803,00 976,00 1.028,00 1.209,00 8.365,00 6.191.80 1.221,50 7.799,20 2.689,00 2.385,00 3.870,00 4.753,00 6.810,00
2 Februari 1.213,00 1.524,00 623,00 1.047,00 1.734,00 953,00 7.709,00 5.074.50 4.767,80 4.387,10 4.227,80 2.663,00 4.869,00 4.432,00 4.124,00
3 Maret 1.194,00 812,00 1.440,00 144,00 15,00 1.397,00 5.838,00 6.940.00 4.307,00 4.206,50 2.032,50 3.446,10 3.151,00 3.476,00 2.115,00
4 April 1.038,00 791,00 522,00 146,00 0,00 0,00 3.825,00 3.504.00 3.680,50 1.962,50 1.962,40 2.410,50 3.208,00 1.761,00 1.957,00
5 Mei 136,00 389,00 163,00 10,00 121,00 586,00 1.548,00 1.680.30 938,20 243,00 1.543,90 4.058,40 2.107,00 716,00 1.848,00
6 Juni 12,00 178,00 160,00 0,00 77,00 36,00 1.166,00 0,00 1.147,90 53,00 505,70 1.263,70 0,00 42,00 2.050,00
7 Juli 35,00 0,00 171,00 0,00 0,00 101,00 776,00 0,00 39,00 0,00 30,00 760,80 0,00 0,00 929,00
8 Agustus 0,00 41,00 0,00 0,00 0,00 0,00 233,00 0,00 0,00 0,00 0,00 764,00 0,00 0,00 6,00
9 September 6,00 56,00 3,00 0,00 20,00 0,00 411,00 0,00 0,00 0,00 4,00 3.623,00 4,00 0,00 19,00
10 Oktober 430,00 631,00 483,00 40,00 189,00 61,00 2.942,00 0,00 533,00 1.955,60 238,50 2.314,00 142,00 1.027,60 615,00
11 November 764,00 2.782,00 1.359,00 736,00 1.485,00 586,00 9.339,00 236,50 2.454,75 4.465,80 1.097,30 2.682,00 3.560,00 2.282,00 3.923,00
12 Desember 1.263,00 749,00 508,00 580,00 2.312,00 2.394,00 9.239,00 3.995,00 7.799,20 3.316,00 1.868,00 4.306,00 5.206,20 4.946,00 4.802,00
Jumlah 7.780,00 9.138,00 7.235,00 3.679,00 6.981,00 7.323,00 51.391,00 4.231,50 26.888,85 28.388,70 16.199,10 32.687,100 26.117,20 25.447,60 31.211,00
Rerata
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 7 c. Geohidrologi
Potensi hidrologi dititik beratkan pada kandungan air tanah yang terdapat di Kabupaten Bantul dihubungkan beberapa aspek
antara lain geomorfologi, geologi. Data tersebut disajikan pada tabel berikut.
Tabel 11. Cadangan akuifer
No. Satuan Geomorfologi Total simpanan
(m3) Hasil aman (m3)
Debit
(m3/hari) Keterangan
1 Dataran Kaki Gunungapi
Merapi 5.147.453.938 123.538.894,5 326.803,53 Akuifer
2 Dataran Fluvio Gunungapi
Merapi 4.783.405.500 119.585.137,5 16.089,78 Akuifer
3 Dataran Fluviomarin 135.183.000 3.379.575,0 8.850,00 Akuifer
4 Gumuk Pasir & Beting Gisik
Pantai 94.721.384 5.920.086,5 23.047,88 Akuifer
5 Lembah antar Perbukitan
Baturagung 9.450.126 945.012,6 2.057,34 Akuifer
6 Perbukitan Struktural
Baturagung 681.326.190 27.253.047,6 - Non akuifer
7 Perbukitan Struktural
Sentolo 36.846.860 11.054.058,0 - Non akuifer
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 8
Tabel 12. Zonasi Tangkapan Hujan
Zona Karakteristik Satuan Geomorfologi Cakupan Wilayah
TANGKAPAN HUJAN & Imogiri, dan Pundong
Lerengkaki Perbukitan Baturagung dan Sentolo
Kecamatan Piyungan, Pleret, dan Imogiri
Kecamatan Sedayu, Kasihan, dan Pajangan
TANGKAPAN HUJAN & HUTAN LINDUNG Tidak dapat dilakukan penurapan airtanah.
Bukan akuifer, airtanah pada struktur retakan, miskin Pleret, Imogiri, Dlingo, dan Pundong
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 9
Tabel 13. Zonasi satuan Geomorfologi
Zona Karakteristik Satauan
Geomorfologi Cakupan Wilayah
Zona 1 :
Dataran Kaki Gunungapi Merapi Luas : 117.656.090 m2
Ketersediaan : 5.147.453.937,5 m3 Hasil Aman : 123.538.894,5 m3 Pnetrasi Bor : 60 - 120 m Dataran Fluvio Gunungapi Merapi
Luas : 191.336.220 m2
Ketersediaan : 4.783.405.500 m3 Hasil Aman : 119.585.137,5 m3 Pnetrasi Bor : 60 - 80 m Sanden, dan Kretek
Zona 2 :
Dataran Fluviomarin Luas : 9.012.200 m2
Ketersediaan : 135.183.000 m3 Hasil Aman : 3.379.575 m3 Pnetrasi Bor : 40 - 60 m
Kompleks Beting Gisik dan Gumuk Pasir Luas : 6.231.670 m2
Ketersediaan : 94.721.384 m3 Hasil Aman : 5.920.086,5 m3 Pnetrasi Bor : tidak rekomendasi
Akuifer tebal
Lembah antar Perbukitan Baturagung Luas : 2.250.030 m2
Ketersediaan : 4.050.054 m3 Hasil Aman : 945.012,6 m3 Pnetrasi Bor : tidak rekomendasi
Akuifer tipis,
j
Sumber data : Disperidagkop Prov. DIY tahun 2010
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 10 d. Daerah Aliran Sungai
Di Kabupaten Bantul terdapat 3 Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni DAS Oyo, DAS
Opak dan Progo yang terbentuk karena pola aliran dan anak sungai yang mengalir
ke Sungai Oyo, Sungai Opak dan Sungai Progo. Data selengkapnya disajikan pada
tabel berikut;
Tabel 14. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Bantul.
NO DAS SUBDAS LUAS (Ha) SUB LUAS
Timoho 3,392.12 1,048.91
14,456.36 3,239.49
Gadjahwong 1,677.09 1,007.86
Gawe 981.80 224.68
Kedungsemerang
an 1,964.86 916.59
Kuning 447.83 132.11
Tambakbayan 958.61 620.53
Winongo 4,346.25 2,612.53
Winongo kecil 5,594.68 2,766.06
28,194.24 11,705.33
JUMLAH 50,685.05 50,685.05 16,228.77 16,228.77
Survey data Desember 2010
1.1.4. Irigasi
a. Luas Areal Sawah
Kabupaten Bantul memiliki wilayah seluas 506,850 Km2 yang terbagi dalam 17
Kecamatan, 75 desa dan 933 pedukuhan/dusun dan mempunyai areal
persawahan sebesar 17.372,05 ha, luas daerah Irigasi 16.133,05 ha yang terdiri
dari sawah irigasi teknis 4.979.29 ha, sawah irigasi semi teknis 9.159,75 ha
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 11
sumber air kecuali hujan) 1.239 ha. Jumlah Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten
Bantul 159 DI, terdiri dari Irigasi Pemerintah sebanyak 108 DI, Irigasi Desa 51
DI yang tercakup dalam 5 wilayah pengamatan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pengamatan Pengairan. Air Irigasi yang digunakan dalam jaringan irigasi
sebagian besar diambil dari dua sungai besar yakni Sungai Progo dan Sungai
Opak serta beberapa sungai kecil yang menopang diantaranya adalah Sungai
Winongo, Bedok, dan Gajahwong yang tercukup pada Daerah Aliran Sungai
(DAS) Progo dan DAS Opak. Secara umum jaringan irigasi dimanfaatkan untuk
pengairan sawah dalam mendukung produksi pertanian.
Tabel. 15. Jumlah daerah irigasi berdasar Kewenangan
No Irigasi Jumlah DI Luas (Ha)
1 Irigasi Desa 51 1.192,32
2 Irigasi Pemerintah 108 14.940,68
Jumlah 159 16.133,00
Tabel 16. Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bantul tahun 2011
No Jenis Irigasi Luas (Ha)
1 Sawah Irigasi Teknis 4.979.29
2 Sawah Irigasi Semi Teknis 9.159,75 3 Sawah Irigasi Sederhana 1.993,98 Jumlah Sawah Irigasi 16.133,05 4 Sawah Tadah hujan murni 1.239,00
Jumlah Lahan Sawah 17.372,05
Luas lahan sawah irigasi di atas adalah luas lahan sawah yang tercakup dalam
Daerah Irigasi pada UPT Pengamatan Pengairan yakni seluas 16.133,05 Ha
sedangkan luas lahan sawah tadah hujan murni adalah 1.239,00 Ha. Sawah
tadah hujan murni dimaksud merupakan sawah tadah hujan yang tidak
termasuk dalam Daerah Irigasi. Adapun lahan sawah tadah hujan yang masuk
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 12
Tabel 17. Luas Lahan Sawah Tadah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2010 Lahan Sawah Tadah Hujan (Ha)
Lahan Tadah Hujan Kasus
Tadah Hujan
4,979.29 9,154.75 1.993,98 1.239,00 17,372.50
28.67 % 52.71 % 11.48 % 7.13 % 100 %
Gambar 5. Grafik Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bantul tahun 2010
Sebagai salah satu unsur penting yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pengembangan dan pengelolaan irigasi adalah unsur
kelembagaan yang kuat dan koordinatif. Secara umum kelembagaan dalam
pengembangan dan pengelolaan irigasi terdiri atas lembaga pengelola dan
lembaga koordinasi. Lembaga pengelola irigasi meliputi dinas/lembaga
teknis pemerintah yang terkait serta kelembagaan pada tingkat petani
pengguna air seperti P3A/GP3A/IP3A, sedangkan lembaga koordinasi antara
lain adalah komisi irigasi Kabupaten Bantul dan Forum Komunikasi P3A
(FKP3A) Kabupaten Bantul. Adapun jumlah lembaga pada tingkat petani
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 13
Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul dalam kondisi yang spesifik, yaitu :
a) Wilayah Kabupaten Bantul ditinjau dari sistem DAS berada pada bagian
hilir, sehingga mempunyai konsekuensi pada musim penghujan akan
banyak menerima suplai air yang sering menyebabkan banjir, dan pada
musim kemarau akan sulit memperoleh air untuk irigasi karena sudah
banyak dipergunakan di bagian hulu.
b) Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul akan sangat dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat dalam menangani sampah terutama masyarakat di
daerah sub urban. Kebiasaan membuang sampah di salurah irigasi
memberikan beban pada O&P jaringan Irigasi menjadi lebih tinggi.
c) Meningkatnya pembangunan di daerah sub urban menyebabkan
pengurangan lahan pertanian akibat terjadinya alih fungsi lahan.
d) Debit air sungai waktu kemarau sangat dipengaruhi oleh kondisi area
tangkapan hujan terutama berada di Kabupaten Sleman, sehingga dalam
pengendaliannya sangat tergantung kebijakan wilayah setempat.
b. Jumlah Pengamatan dan Daerah irigasi (DI)
Jumlah Daerah Irigasi di Kabupaten Bantul 150 yang tersebar dalam 5 daerah
pengamatan yang secara rinci sebagaimana dalam tabel.
Tabel 18. Lima Wilayah UPT Pengamatan Pengairan
NO PENGAMATAN JUMLAH D I LUAS (Ha)
1 Bedog-Winongo kecil 46 5.817,01
2 Winongo 19 2,150.70
3 Opak Hulu 53 2,928,88
4 Opak Hilir 24 3,934.20
5 Oyo 17 1,302.26
JUMLAH 159 16,133.05
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 14
Gambar 6. Grafik luas UPT Pengamatan di kabupaten Bantul tahun 2010
c. Bendung-Bendung di Kabupaten Bantul
Tabel 19. Jumlah Bendung dan Pompa di Kabupaten Bantul Tiap Pengamatan
No. UPT Pengamatan Bendung
Tetap
Bendung Gerak
Jumlah Bendung
Jumlah Pompa
1 Bedog - Winongo Kecil 28 20 48 13
2 Pengairan Winongo 13 4 17 -
3 Pengairan Opak Hulu 38 4 42 6
4 Pengairan Opak Hilir 22 1 23 9
5 Pengairan Oyo 8 0 8 5
Jumlah 119 29 140 33
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Bedog-Winongo
kecil
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 15
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 16
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 17 d. Luas, Kondisi dan Panjang Irigasi
Luas lahan irigasi menurut status irigasi adalah sebagai berikut :
Sawah irigasi kabupaten : 14.940,68 ha
Sawah irigasi desa : 1.192,37 ha
Jumlah : 16.133,05 ha
Tabel 20. Panjang saluran irigasi yang ada di Kabupaten Bantul (per Desember 2011) Saluran Sekunder 239.089,00 25.135,00 264.224,00
Jml. Primer-Sekunder 374.542,00 38.961,00 413.503,00
Saluran pembuang 79.437,00 8.787,00 88.224,00
e. Mata air
Tabel 21. Jumlah Tuk/Mata Air di Kabupaten Bantul
Nama Mata Air Kecamatan Desa Dusun Pengamatan Kejuron
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 18
Tuk Polaman Pajangan Triwidadi Polaman BWK 1.4
Tuk gandang Pajangan Triwidadi Jogonandan BWK 1.4 10 kk
Banyutemumpang Kasihan Bangunjiwo Sambikerep BWK 1.4 45 kk
Tuk Cikal papat Kasihan Bangunjiwo Sambikerep BWK 1.4 30 kk
Wedang Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 Pemandian
Tuk Parangtritis Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 Pemandian
Tuk Siloning Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 18 Ha 55 kk
Tuk Mojo Kretek Parangtritis Grogol X OHI 4.7 30 kk
Tuk Sembang Kretek Parangtritis Grogol X OHI 4.7 50 kk
Tuk Dung Biru Pundong Pundong Dermojurang
I OHI 4.7/4.6 2,5 Ha 52 kk
Tuk Setro Pundong Pundong Soko I OHI 4.7/4.6 3 Ha 35 kk
Tuk Gayam Pundong Seloharjo Ngreco OHI 4.7/4.6 3,7 Ha -
Tuk Geger Pundong Seloharjo Geger OHI 4.7/4.6 2 Ha, 95 kk
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 19
Tuk Topan Pundong Seloharjo Bamban
tempel OHI 4.7/4.6
Tuk Jambu Kretek Seloharjo Sorotopo OHI 4.7 2,5 Ha, 80 kk
Tuk Bodeh Pundong Seloharjo Dermojurang
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 20
Tuk Kalidadap Imogiri Selopamioro Kalidadap OYO 5.1 8,91 Ha, pd, pal,
pal 200 kk
Tuk Sendangayu Imogiri Selopamioro kajorwetan OYO 5.1 Keramat, untuk
mandi
Tuk Sorowajan Sewon Panggungharjo WINONGO 2.2/2.3 14.24 Ha
Tuk Jurug Sewon Panggungharjo WINONGO 2.2/2.3 3 Ha
Tuk Silayon Sewon Timbulharjo &
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 21 f. Afvoer
Tabel 22 Daftarf Afvoer di Kabupaten Bantul
No. Nama Afvoer Lokasi Keterangan
1. Afvoer Pagung Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek
2. Afvoer Bendo
12. Afvoer Gamping
13. Afvoer Gluntung
14. Afvoer Jambidan Jambidan Banguntapan UPT OHU
15. Afvoer Jetis 16. Afvoer Jipangan
17. Afvoer Kadek Rowo
18. Afvoer Kedung
19. Afvoer Kretek
20. Afvoer Lengkong
21. Afvoer Mayungan
22. Afvoer Menang
23. Afvoer Mersan 24. Afvoer Nepi
25. Afvoer Ngujung
26. Afvoer Pucung 27. Afvoer Sanden
28. Afvoer Semerangan
29. Afvoer Sewon
30. Afvoer Silayon
31. Afvoer Sungapan
32. Afvoer Sunten 33. Afvoer Trihudadi
34. Afvoer Krajan Desa Tirtomulyo, Kec. Kretek
35. Afvoer Punduhan Desa Tirtomulyo, Kec. Kretek
36. Afvoer Buruan Desa Tirtosari, Kec. Kretek
37. Afvoer Kalimundu Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden
38. Afvoer Gesan Desa Gadingsari, Kec. Sanden
39. Afvoer Dagan Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro
40. Afvoer Sabrang Desa Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro
41. Afvoer Sarang Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro
42. Afvoer Paliyan Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro
43. Afvoer Blado Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro
44. Afvoer Giren Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro
45. Afvoer Tulasan Desa Mulyodadi, Kec. Bambanglipuro
46. Afvoer Mriyan Desa Donotirto, Kec. Kretek
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 22
48. Afvoer Bantulan Soko s/d Plumpung
(Gadingsari-Poncosari)
UPT BWK
49. Afvoer Kemiri Demakan s/d Sidangur Poncosari UPT BWK
50. Afvoer Demakan Buyutan s/d Trihudadi Poncosari UPT BWK
51. Afvoer Godegan Godegan s/d Gayuran Poncosari UPT BWK
52. Afvoer Joho Joho s/d Besole Poncosari UPT BWK
53. Afvoer Krajan Jragan s/d Kuaru Poncosari UPT BWK
54. Afvoer Kenteng Tegal sempu s/d Sipon Kenteng UPT BWK
55. Afvoer Ngentak I Sipon Ngentak s/d Kenteng UPT BWK
56. Afvoer Ngentak II Ngentak s/d Mayungan UPT BWK
57. Afvoer Mayungan
58. Afvoer Plesan 59. Afvoer Blantik
60. Afvoer Ngoro-Oro
61. Afvoer Dodogan Dodogan, Jatimulyo, Dlingo UPT OYO
62. Afvoer Ngrowo
63. Afvoer Ketep 64. Afvoer Pagung 65. Afvoer Gulan-Gulan 66. Afvoer Bracan
67. Afvoer Gegunung
68. Afvoer Srabahan
69. Afvoer Lengkong
70. Afvoer Sorekan 71. Afvoer Baran
72. Afvoer Samas
73. Afvoer Wuluhadeg
74. Afvoer Gokerten 75. Afvoer Gaten 76. Afvoer Tokolan
77. Afvoer Mulekan
78. Afvoer Marekan
79. Afvoer Tluren
87. Afvoer Kantongan
88. Afvoer Buruhan
89. Afvoer Kwalangan
90. Afvoer Bakalan 91. Afvoer Tirto 92. Afvoer Salam
93. Afvoer Gunturan Gunturan s/d Kali Progo UPT BWK
94. Afvoer Kenteng Tegal Sempu s/d Sipon Kenteng UPT BWK
95. Afvoer Glagahan Bakalan s/d Kali Progo UPT BWK
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 23
97. Afvoer Katekan
98. Afvoer Tegal Tapen
99. Afvoer Nggondangan
100. Afvoer Genting 101. Afvoer Jambu 102. Afvoer Glondong
103. Afvoer Winongo Lama
g. Kejuron
Tabel 23. Daftar Kejuron di UPT Pengamatan Pengairan
NO
1.2 Brongkol,Karangjati, Ponggok, Prangkok, Prangkok, Sembuh, Pacar, Kanoman, Gamping
1.3 Kadisono, Ewon, Pijenan
1.4 Widodo, Kenalan, Gangin, Tengah, Tundan, Bayem, Sumberan, Demen, Beji
1.5 Pendowo
1.6 Badegan, Gardu, Karasan I , II , III, Selo, Bantulan, Kremen, , Siten, Tangkilan
1.7 Siten, Tangkilan, Carikan, Karangpadang, Panggang, Samas 1.8 Kamijoro
1.9 Kamijoro kanan, Embung Pandansimo 1.1 Embung Ngentak
1.11 Kamijoro
2 WINONGO 2.1 Timbulsari, Kemiri, Balong, Gempolan 2.2 Trini, Tanjung, Siraman, Gading 2.3 Merdiko
2.4 Kadibeso, Mejing
2.5 Klegen, Sikluwuh, Mojo, Karang, Gunung Kunci, Bugelwaru 3 OPAK HULU 3.1 Karangploso, Nyamplung
3.2 Grembyangan, Pranti I , II, Karang Asem
3.3 Sidoraharjo, klampok, Sekarsuli, Madugondo, Kuton, Dadapan, Kucir
3.4 Bangeran, Nologaten, Tuk Gua Seluman, Ngembong, Pringgolayan, Kepanjen, Wiyoro, Jaranan, Mutihan, Kertopaten, Kepuh Kulon, Pulodadi, Glendongan, Sunten, Jomblang, Jomblangan, Baruno
3.5 Kuncen, Semerangan, Gupit, Ngori, Salakan, Nglaren, Duku, Jambidan
3.6 Mendungan, Ngaglik, Tegal Tanaman, Bibis Donoloyo, Pandes, Ketonggo Bibis, Mrican, Grojogan, Mergoyoso, Selirang
4 OPAK HILIR 4.1 Blawong II
4.2 Malangjiwan, Dokaran, Sorogenen, Pacar
4.3 Sidomulyo, Jotawang, Saliyon, Sewon, Guntur, Bangeran, Sorowajan
4.4 Blawong II
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 24 4.7 Putat, Sono, Ngrinan , Bito, Dadapan Tulis, Pampringan,
Bodeh, Blimbing, Soko, Karangasem, Surocolo, klampok, Pule
4.8 Canden Kanan, Gatak
5 OYO 5.1 Kajor, Karangtengah, Nawungan, Wonosari, Cerme 5.2 Maladan, Sanggrahan, Terong, Kedung Gepeng, Sambeng,
Ngreboh, Gadon
Data Desember 2010
h. Pompa air
Tabel 24 Inventarisasi Pompa Air Tahun 2004 – 2010
NO TAHUN JUMLAH POMPA
i. Lembaga Pengelola Air Tingkat Masyarakat
Jumlah pengelola irigasi di tingkat masyarakat adalah sebagai
berikut :
kondisi jaringan irigasi yang masih berfungsi baik sebesar 83,25
% (344.247 m)atau 16,75 % (57,661.37 m) jaringan perlu segera
dilakukan rehabilitasi/perbaikan, sedangkan tingkat pelayanan
kecukupan air pada lahan sawah (lahan sawah yang dapat
teroncori) sebesar 82 % (13.371,74 ha) atau yang belum
teroncori dengan baik seluas 18% (2.935,26 ha). Hal ini
dikarenakan antara lain jaringan kondisi rusak, merupakan
daerah irigasi sederhana, atau karena sumber air yang jauh dan
tidak dapat mengambil air karena sungai (sumber air) terlalu
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 25 1.2. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut beberapa aspek
pelayanan dan pencapaian terhadap SPM)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) Pasal 11 ayat 4 menyatakan
bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib
berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap
dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Standar Pelayanan Minimal yang digunakan oleh Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Bantul berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
beserta lampirannya.
Target pencapaian SPM Bidang Irigasi yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri tersebut adalah sebesar 70 % (kinerja baik) pada tahun 2014.
Sedangkan target pencapaian SPM pada Dinas Sumber Daya Air Kabupaten
Bantul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 25 Pencapaian SPM Saluran Irigasi Dinas Sumber Daya Air Kab. bantul Saluran irigasi Panjang saluran Primer dan sekunder = 411.327,91 m
Tabel 26 Pencapaian SPM DI yang terlayani Air irigasi Dinas Sumber Daya Air Kab. bantul
DI yang
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 26 1.1. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul, maka mulai Januari 2009 Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Bantul berubah namanya menjadi Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Bantul.
Sesuai dengan perda tersebut, Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul
merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang sumberdaya air
yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, yang
mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah
dan tugas pembantuan di bidang sumberdaya air.
Adapun susunan organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul
menurut Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan;
b. Sub Bagian Program;
c. Sub Bagian Keuangan dan Aset.
3. Bidang Konservasi Sumberdaya Air, terdiri dari :
a. Seksi Pengendalian Sumber Daya Air;
b. Seksi Pengawasan Sumber Daya Air dan;
c. Seksi Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air.
4. Bidang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, terdiri dari :
a. Seksi Operasi Jaringan Irigasi;
b. Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan;
c. Seksi Pembinaan Pemakai Air.
BAB II
Struktur
organisasi
dan
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 27 5. Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan, terdiridari :
a. Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi;
b. Seksi Pengendalian Bencana dan;
c. Seksi Energi.
6. Unit Pelaksana Teknis (UPT).
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 2.
Struktur Organisasi Dinas Sumber Daya Air
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 28 a. Sumberdaya manusia
Sumberdaya manusia merupakan aspek dinamis yang berpengaruh
dalam rangka optimalisasi tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan
kegiatan survai lapangan, perencanaan DED, pengawasan pelaksanaan di
lapangan agar sesuai dengan dokumen rencana, evaluasi dan laporan
implementasi secara tepat dan cepat sesuai kurun waktunya. Berdasar
pada data Dinas SDA Kabupaten Bantul, kondisi sumberdaya manusia
(pegawai) pada posisi bulan Desember 2013, sebagai berikut :
Tabel 1
Data Jumlah Pegawai dan Golongan Per Bidang (Desember 2013)
Bidang Jumlah Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV
Sekretriat 28 1 12 12 3
Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2013
Tabel 2
Data Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan (Desember 2013)
Bidang Jumlah SD SLTP SMU/SMK D3 S1 S2 S3
Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2011
Tabel 3
Data Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Eselon (Desember 2013)
Bidang Jumlah Eselon I Eselon I I Eselon III Eselon IV Staf
Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2011
Tabel 4
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 29
Bidang Jumlah Laki-Laki Wanita
Sekretariat 28 20 8
Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2013
b. Mesin dan Peralatan
Komponen mesin dan peralatan yang spesifik (pokok) bersentuhan
langsung dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelaksanaan
kegiatan mulai dari survai lapangan, pembuatan DED, implementasi DED,
evaluasi dan pelaporannya dapat dibedakan dalam kantor dan luar
kantor.
Tabel 5
Jumlah dan Kondisi Mesin Serta Peralatan
Dalam Kantor Dinas Sumber Daya Air Akhir Tahun 2013
Jenis Jml (bh) Kondisi Ket
Sumber data : Data Inventaris Barang Dinas SDA Kab. Bantul 2013
Tabel 6
Jumlah dan Kondisi Mesin serta Peralatan
Operasional Luar Kantor Dinas Sumber Daya Air Akhir Tahun 2013
Jenis Jml
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 30 c. Pembiayaan
Pembiayaan merupakan komponen penting yang sangat dibutuhkan
untuk kelangsungan dalam penyelesaian pelaksanaan kegiatan yang
direncanakan. Pembiayaan yang dikeluarkan dapat dibedakan untuk
kegiatan operasional rutin kantor dan kegiatan yang bersifat fisik untuk
operasi dan pemeliharaan, rehabilitasi maupun pengembangan jaringan
irigasi serta monitoring penambang pasir/golongan C. Adapun jumlah
anggaran selama 2 tahun terakhir sebagaimana dalam table.
Tabel 7
Anggaran dua Tahun Terakhir (2012-2013)
Tahun Rutin Fisik Jumlah
2009 APBD : 13.988.502.000,-
APBD : 9.993.462.060,-
2010 APBD : 5.466.109.000,-
APBD : 12.334.070.000,- APBN : 0,- Loan : 1.338.832.500,-
APBD : 17.800.179.500,- APBN : 0,- Loan : 1.338.832.500,-
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
Rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul
sesuai Peraturan Bupati Bantul nomor 66 thn 2008 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan tugas
dan fungsi dinas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan,
b. Merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran
kegiatan sekretariat;
c. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan dokumen perencanaan
dan anggaran;
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 31 e. Menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat, kearsipan,
kepustakaan, urusan hukum, administrasi kepegawaian, keuangan,
sarana-prasarana, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
1) Menyelenggarakan surat-menyurat, tata naskah dinas, humas,
protokol, kearsipan dan kepustakaan;
2) Mengelola kebersihan, ketertiban, dan keamanan ruang kerja
dan lingkungan kantor;
3) Menyimpan, memelihara, mengelola dan mendistribusikan
barang kebutuhan dinas serta memelihara kendaraan dinas;
4) Menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu ;
5) Melaksanakan administrasi dan kearsipan pegawai, pembinaan
dan pengembangan pegawai serta memproses usulan mutasi
pegawai;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas:
1) Melaksanakan peñata-usahaan keuangan dan pembayaran gaji
pegawai;
2) Melakukan koordinasi penyusunan RKA – DPA SKPD,
3) Melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan
pelaksanaan anggaran;
4) Melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan
pelaporan pajak;
5) Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan;
6) Melaksanakan administrasi, inventarisasi dan laporan
pertanggungjawaban pengelolaan aset serta mengusulkan
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 32 c. Sub Bagian Program mempunyai tugas:
1) Menghimpun, menelaah, menganalisa, mengklarifikasi dan
mendokumentasikan peraturan perundangan;
2) Merencanakan dan menyelenggarakan penelitian, menyusun
dan mengelola data base serta mengembangkan system
informasi,
3) Mengkoordinasikan penyusunan Renstra, Renja, KUA, PPAS
SKPD;
4) Mengkoordinasikan penyusunan laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, LAKIP dan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM);
3. Bidang Konservasi Sumber Daya Air (SDA), mempunyai tugas :
a. Menyelenggarakan perencanaan program Konservasi SDA dan
Mineral;
b. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program Konservasi SDA
dan Mineral;
c. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring
dan evaluasi;
d. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan pengembangan SDA
dan mineral;
e. Melaksanakan pengembangan sistem informasi SDA;
Bidang Konservasi Sumber Daya Air (SDA) terdiri dari:
a. Seksi Pengendalian SDA mempunyai tugas :
1) Melakukan perumusan kebijakan teknis pengelolaan SDA dan
mineral;
2) Melaksanakan pendayagunaan konservasi SDA, meliputi :
pemeriksaan, peninjauan, penelitian dan pemeriksaan kondisi dan
situasi, memproses penyelesaian penerbitan/rekomendasi dan
pelarangan pemanfaatan sumber air;
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 33 4) Menyusun penetapan rencana pengelolaan SDA.
b. Seksi Pengawasan SDA, mempunyai tugas :
1) Melakukan perumusan kebijakan teknis pengawasan SDA dan
mineral;
2) Melaksanakan pengawasan pengelolaan sumber air tanah.
3) Melaksanakan pengawasan atas pemanfaatan, pengubahan dan
atau pembongkaran bangunan atau saluran irigasi di daerah
jaringan irigasi.
c. Seksi Pengembangan Sistem Informasi SDA mempunyai tugas :
1) Mengelola dan menyusun data informasi SDA dan mineral;
2) Menyusun data dan informasi cekungan air tanah;
3) Menyusun perumusan penetapan wilayah konservasi SDA dan
mineral;
4) Melaksanakan pengolahan data dan informasi kondisi hidrologis,
hidrogeologis, prasarana SDA dan teknologi SDA;
5) Menyusun peta geologi dan pemetaan zona kerentanan gerakan
tanah.
4. Bidang Operasi dan Pemeliharaan (O dan P) Jaringan Irigasi
Bidang Operasi dan Pemeliharaan (O dan P) Jaringan Irigasi,
mempunyai tugas:
a. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program O dan P
jaringan irigasi;
b. Menyelenggarakan perencanaan, pengendalian, pengawasan dan
pengembanagan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi;
c. Melaksanakan pemberdayaan lembaga pemakai air;
d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring,
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 34 Bidang O dan P jaringan irigasi terdiri dari :
a. Seksi Operasi Jaringan Irigasi mempunyai tugas :
1) Mengumpulkan data, informasi, serta permasalahan yang terkait
dengan operasi jaringan irigasi;
2) Menyusun rancangan rencana tata tanam berdasarkan usulan
petani pemakai air;
3) Menyusun rancangan rencana tahunan penyediaan, pembagian
dan pemberian air irigasi;
4) Menyusun dan mengevaluasi laporan pelaksanaan tugas.
b. Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi, mempunyai tugas :
1) Mengumpulkan data, informasi, serta permasalahan yang terkait
dengan pemeliharaan jaringan irigasi;
2) Melaksanakan survey dan inventarisasi aset jaringan irigasi;
3) Menyusun dan mengevaluasi laporan pelaksanaan tugas.
c. Seksi Pembinaan Pemakai Air mempunyai tugas :
1) Mengumpulkan data, informasi, serta permasalahan yang terkait
dengan lembaga pemakai air irigasi;
2) Melaksanakan koordinasi dan pemberdayaan serta pembinaan
pemakai air irigasi dan lembaganya;
3) Melaksanakan monitoring terhadap pengumpulan dan
pemanfaatan iuran P3A;
5. Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan
Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan, mempunyai tugas :
a. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program rehabilitasi dan
pengembangan jaringan irigasi serta pengelolaan energi;
b. Menyelenggarakan perencanaan program rehabilitasi dan
pengembangan jaringan irigasi serta pengelolaan energi;
c. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian program
rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi serta pengelolaan
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 35 Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi, mempunyai
tugas:
1) Menyiapkan dan menyusun rencana kerja;
2) Melaksanakan rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi
primer dan sekunder;
3) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
b. Seksi Pengendalian Bencana mempunyai tugas :
1) Menyiapkan dan menyusun rencana kerja;
2) Menyusun data daerah rawan bencana akibat daya rusak air;
3) Mengendalikan daya rusak air yang berdampak lokal;
4) Melaksanakan usaha pencegahan dan pemulihan bencana akibat
daya rusak air;
5) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
c. Seksi Energi, mempunyai tugas :
1) Menyiapkan dan menyusun rencana kerja;
2) Menganalisis dan menyajikan data pasokan, pemakaian, dan
potensi energi konvensional dan terbarukan;
3) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
6. Unit Pelaksana Teknis (UPT).
UPT Pengamatan Pengairan Dinas SDA Kabupaten Bantul mempunyai
tugas :
a. Mempersiapkan penyusunan rencana tata tanam;
b. Melaksanakan pengaturan dan pembuangan air irigasi;
c. Memberikan bantuan dan bimbingan teknis kepada pemakai air;
d. Melaksanakan ketatausahaan UPT
UPT Pengamatan Pengairan Dinas SDA Kabupaten Bantul ada 5 UPT,
yaitu :
a. UPT Pengamatan Pengairan Bedog-Winongo Kecil, mempunyai
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 36 b. UPT Pengamatan PengairanWinongo, mempunyai cakupan wilayah
kerja 17 Daerah Irigasi yang berada di 8 kecamatan,
c. UPT Pengamatan Pengairan Opak Hulu, mempunyai cakupan wilayah
kerja 49 Daerah Irigasi yang berada di 4 kecamatan.
d. UPT Pengamatan Pengairan Opak Hilir, mempunyai cakupan wilayah
kerja 34 Daerah Irigasi yang berada di 9 kecamatan dan
e. UPT Pengamatan Pengairan Oyo, mempunyai cakupan wilayah kerja
13 Daerah Irigasi yang berada di 2 kecamatan.
2.4. Sistem Prosedur dan Mekanisme
Dalam pelaksanaan tugasnya Dinas Sumber Daya Air wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal.
Setiap pimpinan pada Dinas Sumber Daya Air memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan
bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugasnya serta
mengikuti dan mematuhi petunjuk petunjuk dan bertanggung jawab kepada
atasan.
Adapun elemen-elemen penting dalam organisasi Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Bantul sebagai berikut :
a. Spesialisasi Pekerjaan (work specialization):
Dalam Organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul terdapat
pembagian pekerjaan dimana tugas-tugas dalam organisasi dibagi
menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah sesuai dengan spesialisasi
pekerjaan, karyawan memiliki spesialisasi tugas dari seluruh kegiatan.
b. Departementalisasi (departementalizazion):
Adanya pengelompokan pekerjaan-pekerjaan sehingga tugas-tugas yang
sama dapat dikoordinasikan dengan baik.
c. Rantai Perintah (chain of command):
Adanya garis kewenangan yang tidak terputus dari puncak organisasi ke
eselon yang paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada siapa.
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 37 terpisahkan dari rantai perintah ini karena dengan kewenangan
(authority) adanya hak-hak yang melekat pada kedudukan pimpinan
untuk memberikan perintah untuk dipatuhi dengan prinsip kesatuan
perintah (unity of commad) menunjukkan bahwa seorang karyawan
memiliki satu atasan dan kepadanya ia harus bertanggung jawab secara
langsung.
d. Rentang Kendali (span of control):
Adanya jumlah tingkatan atau jumlah manajer yang dimiliki organisasi
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pasal 29 ayat (1) dinyatakan bahwa Dinas
terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat) bidang,
sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian, dan masing-masing bidang
terdiri dari paling banyak 3 (tiga) seksi.
e. Formalisasi (formalisms)
Tugas pekerjaan dalam organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten
Bantul telah terstandarisasikan, Organisasi Dinas Sumber Daya Air
Kabupaten Bantul memiliki tingkat formalisasi yang tinggi, mengingat
karyawan selalu menangani kegiatan atau hal yang sama dengan cara
yang sama, dan menghasilkan keluaran yang sama pula, terdapat uraian
pekerjaan jelas, banyak peraturan organisasi, dan prosedur yang
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 38 4.1. Visi
Untuk mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Bantul, maka Dinas
Sumber Daya Air Kabupaten Bantul menetapkan Visi sebagai berikut :
Terwujudnya pemenuhan kebutuhan air yang berkualitas dan
berkuantitas serta terwujudnya pengelolaan sumber daya alam yang
berpihak kepada masyarakat dan berwawasan lingkungan
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa untuk mewujudkan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat Bantul, Dinas Sumber Daya
Air harus melaksanakan program pembangunan Prasarana, Sarana di
bidang Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral secara
berkesinambungan sesuai dengan perencanaan strategis selama 5 tahun.
4.2. Misi
Untuk mewujudkan Visi Dinas SDA Kabupaten Bantul tersebut, disusun
Misi Organisasi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan irigasi melalui peningkatan, pengembangan,
pemeliharaan,pelestarian jaringan irigasi dan pengoptimalisasian
fungsi sarana bangunan pengairan.
2. Melindungi kawasan budidaya (permukiman, pertanian, pariwisata,
perikanan, industri dan sebagainya) dan sektor strategis lainnya dari
ancaman bahaya banjir.
3. Mengelola potensi sumberdaya air, mineral dan energy, serta
konservasi sumber daya air dan sumber daya mineral dengan
mengembangkan dan mengoptimalkan penerapan ilmu dan teknologi.
4. Memberikan pelayanan pengelolaan mineral bukan logam dan
bebatuan, sumber daya airmelalui pengaturan pengurusan,
pembinaan, pengembangan dan pengawasan.
5. Meningkatkan kapasitas SDM untuk meningkatkan profesionalisme
dalam bidang ketugasannya.
BAB III
Visi, Misi, Tujuan,
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 39 4.3. Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi diatas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
dinas dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah :
1. Meningkatnya pelayanan irigasi melalui peningkatan, pengembangan,
pemeliharaan, pelestarian jaringan irigasi dan optimalnya fungsi
sarana bangunan pengairan.
2. Meningkatnya perlindungan kawasan budidaya (permukiman,
pertanian, pariwisata, perikanan, industry dan sebagainya) dari
ancaman bahaya banjir
3. Meningkatnya pengelolaan potensi sumberdaya air, mineral dan
energy, serta konservasi sumber daya air dan sumber daya mineral
dengan mengembangkan dan mengoptimalkan penerapan ilmu dan
teknologi.
4. Meningkatnya pelayanan pengelolaan mineral bukan logam dan
bebatuan, sumber daya air melalui pengaturan pengurusan,
pembinaan, pengembangan dan pengawasan.
1.4. Nilai-Nilai
Untuk mewujudkan Visi Organisasi dan melaksanakan Misi Organisasi,
ditetapkan Nilai-nilai Organisasi sebagai berikut :
1. Togetherness : Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik dari pada bekerja sendiri-sendiri;
2. Empathy : Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi orang lain;
3. Assist : Kesediaan untuk selalu memberikan secara ikhlas;
4. Maturity : Kematangan dalam mengatasi permasalahan maupun tantangan bersama;
5. Willingness : Kesediaan bekerjasama berdasarkan persahabatan atau kooperatif;
6. Organizational : Perilaku secara organizational yakni interaksi satu sama lain dalam memecahkan masalah ataupun krisis;
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 40 8. Kindness : Berperilaku santun, rendah diri, serta selalu memberikan
kesejukan dalam setiap pertemuan;
9. Integritas : Menanamkan rasa hormat kepada orang lain; 10.Inovatif : Menjaga dan melanjutkan tradisi inovasi; 11.Keunggulan : Keyakinan untuk selalu yang terbaik; 12.Flexibelity : Resilience, mastering change;
13.Wisdom : Sikap dan perilaku yang berorientasi pada prinsip keseimbangan/keharmonisan antara rasionalitas dan moralitas, otak
kiri dan otak kanan.
4.5. Strategi Dinas Sumber Daya Air
Strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi
organisasi adalah sebagai berikut:
1. Lakukan operasi, pemeliharaan, pengembangan, peningkatan jaringan
dan bangunan irigasi serta optimalisasi pemanfaatan sumber air.
2. Lakukan pemeliharaan dan pelestarian sumber air.
3. Manfaatkan ilmupengetahuan dan teknologi untuk mengatasi kerusakan
lingkungan SDA dalam rangka penanganan dan pengurangan resiko
bencana.
4. Kembangkan, tingkatkan dan kelola potensi SDA, energy dan mineral
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Pelihara dan lestarikan SDA untuk menjamin ketersediaan air.
6. Tingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peraturan pemanfaatan
dan pengelolaan SDA, sumber energy dan mineral.
7. Tingkatkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan
pengelolaan SDA, sumber energy dan mineral.
8. Tingkatkan kualitas SDM untuk menyerap kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
9. Tingkatkan kapasitas SDM untuk mengoptimalkan potensi SDA, sumber
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 41 4.6. Kebijakan
1. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan air irigasi secara merata dan
normatif serta optimalisasi tata guna air.
2. Melaksanakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan
pengembangan sistem irigasi partisipatif.
3. Meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sumber daya air, mineral,
energi secara bertahap, berkesinambungan dan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
5. Meningkatkan pemberdayaan partisipasi masyarakat.
6. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya alam dan pelestarian
lingkungan hidup.
7. Perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan.
8. Mengupayakan pengembalian kualitas lahan bekas galian C.
9. Mengupayakan peningkatan kesempatan pegawai untuk mengikuti
diklat.
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 42 5.1. Program
Dalam rangka tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dari Dinas
Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, perlu dilakukan penyusunan program
yang merupakan instrumen kebijakan yang berisi beberapa kegiatan untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran dan/atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Dinas SDA.
Program dari Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul sesuai dengan misi
sebagaimana telah diuraikan dalam Bab IV diatas adalah sebagai berikut :
1. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya.
2. Program pengendalian banjir.
3. Program pengembangan konservasi sungai, danau dan sumber daya
air lainnya.
4. Program pembangunan turap/talud/bronjong
5. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
6. Program penyediaan dan pengelolaan air baku.
7. Program potensi energy.
8. Program pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenaga-listrikan.
9. Program Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau
dan sumber daya air lainnya.
10.Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
11.Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
12.Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.
13.Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan.
14.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
BAB IV
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 43 5.2. Kegiatan
Sedangkan kegiatan yang merupakan bagian dari program tersebut diatas
meliputi :
1. Perencanaan pembangunan jaringan irigasi.
2. Perencanaan normalisasi saluran sungai.
3. Pembangunan jaringan air bersih/air minum.
4. Pembangunan reservoir.
5. Pelaksanaan normalisasi saluran sungai.
6. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.
7. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum.
8. Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai.
9. Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun.
10. Rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi.
11. Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif (WISMP).
12. Pembangunan reservoir pengendali banjir.
13. Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir pengendali banjir.
14. Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai.
15. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau
dan sumber daya air lainnya.
16. Pembangunan prasarana pengaman pantai.
17. Pembangunan tanggul pemecah ombak.
18. Pembangunan embung dan bangunan penampung air.
19. Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air
lainnya.
20. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau
dan sumber daya air lainnya.
21. Peningkatan konservasi air tanah.
22. Pengendalian pemanfaatan sumber daya air.
23. Pendataan potensi energi sumber daya air.
24. Perencanaan turap/talud/bronjong.
25. Pembangunan turap/talud/bronjong.
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 44 27. Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong.
28. Studi Potensi Energi alternatif.
29. Pemanfaatan potensi energi.
30. Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
31. Studi kelayakan pemanfaatan energi terbarukan.
32. Pembangunan instalasi penghasil energi.
33. Koordinasi pengembangan ketenaga-listrikan.
34. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan
sumber-sumber air.
35. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air.
36. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA.
37. Koordinasi pengelolaan konservasi SDA.
38. Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa.
39. Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pembawa.
40. Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa.
41. Pembangunan sumur-sumur air tanah.
42. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air.
43. Peningkatan distribusi penyediaan air baku.
44. Koordinasi penertiban kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI).
45. Penyusunan regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C.
46. Sosialisasi regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C.
47. Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian C.
48. Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang
pertambangan.
49. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan galian C.
50. Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat.
51. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dampak kerusakan lingkungan
akibat kegiatan pertambangan rakyat.
52. Penyebaran peta daerah rawan bencana alam geologi.
53. Pendidikan dan pelatihan formal.
54. Sosialisasi peraturan perundang-undangan.
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 45 5.3. Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan
Tujuan penetapan pagu indikatif dan sumber pendanaan adalah :
1. Untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja pelayanan SKPD terhadap
SPM dalam periode perencanaan menengah (Renstra) ytang lalu.
2. Mengetahui permasalahan atau kendala pencapaian kinerja SKPD.
3. Menentukan target kinerja program yang ditetapkan selama 5 tahun ke
Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 46 Dinas Sumber Daya Air sebagai institusi yang memiliki tugas pokok, fungsi
dan otoritas sebagai pengelola di bidang Sumber Daya Air dan mineral di
Wilayah Kabupaten Bantul, dituntut dapat memberikan pelayanan yang
semaksimal mungkin kepada masyarakat, dalam upaya pemenuhan
kebutuhan air irigasi bagi pertanian khususnya serta pemantauan di bidang
pertambangan golongan C agar tetap berwawasan lingkungan.
Peningkatkan kinerja pegawai akan terus dilakukan melalui peningkatan
dukungan sarana dan prasarana serta pendidikan dan pelatihan yang akan
mendukung kelancaran tugas dan kewajiban dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat Bantul pada umumnya.