• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 0706442 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 0706442 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

85

Desy Nuryanti, 2014

The Application Of Contextual Teaching And Learning (Ctl) Models To Improve The Learning Outcomes And The Creative Thinking Skills Of Junior High School Students

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh

kesimpulan bahwa penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL)

dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif dengan kategori

peningkatan sedang, ranah afektif dan ranah psikomotor dengan kategori

tinggi, serta meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dengan kategori

sedang, dengan rincian sebagai berikut:

1. Hasil belajar ranah kognitif diperoleh dengan rata-rata nilai gain

ternormalisasi 0,44 dengan kategori sedang. Rata-rata nilai gain

ternormalisasi masing-masing aspek pada ranah kognitif meliputi aspek

pengetahuan (C1) sebesar 0,32 termasuk kategori peningkatan sedang,

aspek pemahaman (C2) sebesar 0,71 termasuk kategori peningkatan

tinggi, aspek penerapan (C3) sebesar 0,45 termasuk kategori peningkatan

sedang, dan aspek analisis (C4) sebesar 0,32 termasuk kategori

peningkatan sedang.

2. Hasil belajar ranah afektif diperoleh nilai rata-rata Indeks Prestasi

Kelompok (IPK) sebesar 79,87% yang termasuk kategori tinggi. Hasil

belajar ranah psikomotor diperoleh nilai rata-rata Indeks Prestasi

Kelompok (IPK) sebesar 86,36% yang termasuk kategori tinggi.

3. Penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat

meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif (KBK) dengan nilai gain

rata-rata secara keseluruhan diperoleh nilai sebesar 0,40 termasuk

kategori sedang. Nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk aspek

fluency (berpikir lancar) sebesar 0,45, aspek flexibility (berpikir luwes)

sebesar 0,32, aspek originality (berpikir asli) sebesar 0,53, dan aspek

elaboration (memerinci) sebesar 0,32 dengan seluruh aspek KBK

(2)

86

Desy Nuryanti, 2014

The Application Of Contextual Teaching And Learning (Ctl) Models To Improve The Learning Outcomes And The Creative Thinking Skills Of Junior High School Students

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model CTL hanya dapat

meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kreatif

dalam kategori sedang. Untuk mencapai hasil yang lebih tinggi maka yang

disarankan untuk penelitian berikutnya adalah

1. Perlu pembiasaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model

CTL

2. Melakukan percobaan dengan menerapkan komponen inkuiri sebenarnya

karena salah satu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

CTL adalah. Pada saat penelitian dilakukan, proses percobaan dilakukan

siswa ternyata banyak menyita waktu. Untuk penelitian selanjutnya,

diharapkan siswa sudah pernah atau terbiasa untuk melakukan kegiatan

percobaan IPA sebelumnya agar hasil dari penelitian berikutnya lebih

baik.

3. Sebaiknya penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) benar-benar

menerapkan konsep inkuiri sebagai salah satu komponen model

pembelajaran CTL. Selain itu, pertanyaan dalam LKS seharusnya tidak

terlalu membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan, jadi

pertanyaan-pertanyaan dalam LKS sebaiknya pertanyaan berbentuk

uraian yang memang menuntut siswa untuk menemukan sendiri hasil dari

percobaannya melalui proses inkuiri.

4. Untuk penelitian berikutnya yang mengukur variabel Keterampilan

Berpikir Kreatif, perlu diperhatikan indikator-indikator soal KBK yang

bisa diukur dengan tes berupa uraian atau peneliti dapat menggunakan

jenis tes yang lain agar indikator-indikator KBK dapat terukur dengan

lebih baik dan lebih efektif. Hal ini dikarenakan pada penyusunan

instrumen tes Keterampilan Berpikir Kreatif, ada beberapa indikator yang

sulit untuk mengukur indikator KBK dengan menggunakan tes uraian.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 12 soal KBK dalam

penelitian ini dirancang dengan batas waktu 40 menit. Pada pelaksanaan

(3)

87

Desy Nuryanti, 2014

The Application Of Contextual Teaching And Learning (Ctl) Models To Improve The Learning Outcomes And The Creative Thinking Skills Of Junior High School Students

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara maksimal karena siswa harus mengerjakan 20 soal pilihan ganda

pada ranah kognitif dan 12 soal KBK. Sedangkan tes KBK ini

memerlukan jawaban yang banyak agar mengukur jawaban berpikir

kreatif siswa, sehingga kemungkinan siswa yang sudah berpikir kreatif

Referensi

Dokumen terkait

1 TUJUAN TUGAS: Mahasiswa mampu menyusun silabus pembelajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus (English for Specific Purposes) berdasarkan hasil analisis kebutuhan pembelajar..

Karya Tulis Ilmiah “ ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.S UMUR

Tampilan Menu Petunjuk Fasilitas Umum Purwokerto Online Pada Handphone Samsung Wave 525 ... Tampilan Menu About Fasilitas Umum Purwokerto Online Pada Handphone Samsung Wave 525

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa terdapat jumlah kebutuhan konveksi yang melonjak tinggi terutama pada bulan puasa, sehingga perlu dilakukannya metode peramalan yang

Then after the writer has found out the humor that the characters revealed, by using the theory of dark humor, the writer will be able to find out the type of humor that Fred

‫وفقاً لفيسياك ‪ ،‬فإن التحليل البنّاء هو فرع من اللغويات اليت تدرس مقارنة لغتني أو أكثر ‪ ،‬أو أنظمة فرعية للغة ‪،‬‬ ‫هبدف

Terlepas dari dinamika tersebut di atas, penulis masih melihat bahwa GKPB telah berhasil menginspirasi banyak gereja yang lain untuk berani keluar dari zona nyaman

menegaskan bahwa pendekatan TIS bukan- lah sebuah metode tunggal atau disiplin khu- sus yang dapat diterapkan secara pragmatis, melainkan TIS adalah ragam praktik dengan cakupan