• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1102206 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1102206 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Raden Arini Ayu Lestari, 2015

ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNGKINAN KEMUNCULAN JENJANG KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL) MATERI UJI MAKANAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 76

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan pemaparan temuan dan pembahasan pada bagian sebelumnya,

didapat beberapa simpulan. Seluruh DKL, baik DKL SMP maupun SMA,

eksekusi langkah kerja dapat dilaksanakan. Objek/ peristiwa yang diharapkan

telah muncul, serta mayoritas tidak ditemukan kesulitan yang berarti pada saat

eksekusi dilakukan.

Seluruh DKL SMP sudah mengikuti struktur berdasarkan Diagram Vee

dilihat dari keberadaan lima komponen Diagram Vee. Pada DKL SMA materi uji

makanan, sebagian besar DKL juga telah mengikuti struktur berdasarkan

keberadaan lima komponen Diagram Vee. Hanya ada satu DKL yang tidak

memiliki salah satu komponen, yakni komponen klaim pengetahuan, sehingga

perlu mendapatkan perbaikan pada komponen tersebut.

Berdasarkan kualitas komponen Diagram Vee-nya, DKL SMP masih

memerlukan perbaikan. Komponen-komponen yang perlu mendapatkan perbaikan

terutama adalah komponen pertanyaan fokus yang masih belum menunjukkan

objek/ peristiwa utama dalam kegiatan praktikum, komponen teori, prinsip, dan

konsep yang pada beberapa DKL masih kurang melibatkan ketiganya secara

relevan, serta komponen klaim pengetahuan karena sebagian besar DKL belum

mengaitkan proses klaim dengan sisi kiri atau konseptual Diagram Vee.

Pada DKL SMA juga masih perlu mendapatkan perbaikan. Komponen yang

perlu mendapatkan perbaikan sama seperti pada DKL SMP, yakni komponen

pertanyaan fokus karena belum menunjukkan objek/ peristiwa utama, komponen

teori, prinsip, dan konsep karena DKL belum dapat melibatkan ketiga hal tersebut

secara relevan, serta komponen klaim pengetahuan karena masih ada DKL yang

belum memiliki komponen ini, masih belum dapat mengaitkan proses klaim

dengan sisi konseptual Diagram Vee, dan belum ada DKL SMA yang

mengarahkan klaim pengetahuan ke fokus baru pertanyaan.

Berdasarkan tinjauan kompetensi dasar pada materi sistem pencernaan di

(2)

77

Raden Arini Ayu Lestari, 2015

ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNGKINAN KEMUNCULAN JENJANG KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL) MATERI UJI MAKANAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar dilihat dari kemungkinan kemunculan jenjang kognitif. Jenjang kognitif

yang terlihat berdasarkan kata kerja operasional pada tujuan, langkah kerja,

maupun pertanyaan pengarah banyak terdapat pada jenjang kognitif C1

(mengingat), C2 (memahami), serta C3 (mengaplikasikan), terutama pada

jenjangkognitif C1-prosedural. Padahal tuntutan dari kompetensi dasar adalah C2

(memahami), C3 (mengaplikasikan), serta C4 (menganalisis). Artinya masih ada

tuntutan jenjang kognitif C4 yang belum tercapai. Sedangkan dari sisi dimensi

pengetahuan, pengetahuan prosedural mendominasi pada DKL, terutama pada

langkah kerja. Sedangkan pengetahuan metakognitif tidak muncul sama sekali

pada DKL SMP yang dianalisis. Padahal pada kegiatan praktikum, selain

pengetahuan prosedural, pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan yang

diharapkan muncul.

Pada DKL SMA, tuntutan kompetensi dasar juga belum dapat dipenuhi. Sama

halnya dengan DKL SMP, jenjang kognitif banyak muncul pada jenjang C1

(mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menganalisis). Tuntutan kompetensi dasar

materi sistem pencernaan pada jenjang SMA lebih ditekankan pada jenjang

kognitif C2 dan C4 (mengaplikasikan). Hanya ada beberapa DKL yang

memunculkan jenjang kognitif C4. Sedangkan dari sisi dimensi pengetahuan,

sama halnya dengan pada DKL SMP, pengetahuan yang banyak muncul adalah

pengetahuan prosedural. Pengetahuan metakognitif tidak ada kemunculannya

sama sekali pada DKL SMA.

B.Implikasi dan Rekomendasi

Temuan dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi,

menjadi referensi, serta memberikan perkembangan dalam pembuatan DKL

praktikum baik pada materi uji makanan maupun materi-materi lainnya pada

pembelajaran Biologi. Diagram Vee serta kriteria penilaian komponennya yang

digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini sebenarnya bukanlah

satu-satunya acuan dalam pembuatan DKL. Namun, penggunaannya sebagai acuan

dapat memudahkan pembuat DKL, baik itu guru maupun tim ahli lainnya,

(3)

78

Raden Arini Ayu Lestari, 2015

ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNGKINAN KEMUNCULAN JENJANG KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL) MATERI UJI MAKANAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan yang sistematis, mengingat hal itulah yang menjadi tujuan dari

kegiatan praktikum.

Tinjauan ataupun analisis pada kompetensi dasar materi sistem pencernaan

juga merupakan hal yang harus dilakukan oleh pembuat DKL sebelum DKL

dibuat. Selain sebagai salah satu proses pembentukkan pengetahuan baru,

kegiatan praktikum juga diharapkan mampu mengarahkan siswa dalam

pencapaian kompetensi pembelajaran sehingga hal ini tidak boleh diabaikan

begitu saja. Desain Kegiatan Laboratorium sebagai penuntun kegiatan praktikum

perlu menyesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar ini sehingga seluruh

jenjang kognitif dan pengetahuan yang terjadi pada diri siswa selama kegiatan

praktikum akan mampu menunjang pencapaian kompetensi dasar yang

diharapkan.

Pada penelitian ini, analisis dilakukan peneliti dengan berdasarkan

interpretasi peneliti terhadap instrumen penialaian. Terkait dengan hal tersebut,

peneliti merekomendasikan untuk adanya validasi pada beberapa instrumen untuk

mengurangi subjektivitas pada proses analisis pada penelitian yang selanjutnya.

Penilaian struktur DKL yang hanya berdasar pada Diagram Vee juga dapat

dikembangkan dengan penambahan referensi sebagai dasar penilaian. Referensi

tambahan ini dapat berupa penambahan kriteria struktur DKL berdasarkan desain

inkuiri terbimbing sehingga didapat patokan yang lebih jelas untuk struktur DKL.

Hal yang terakhir sebagai rekomendasi, dapat dilakukan penelitian lanjutan

untuk pengembangan DKL yang telah dianalisis. Berdasarkan hasil dari penelitian

ini, dapat dibuat rekonstruksi pada DKL sehingga tercipta DKL-DKL yang sesuai

dengan struktur Diagram Vee serta tuntutan kompetensi dasar, terutama pada

materi uji makanan. Kemudian akan lebih baik pula jika kemungkinan

kemunculan jenjang kognitif dilihat langsung kemunculannya pada diri siswa saat

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Senja Wijaya Rahmat Universitas

Gontar Alamsyah Siregar, SpPD(KGEH) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran USU Medan.. Delfi

Metode penelitian yang digunakan adalah Ex Post Facto, subjek penelitian ini adalah 42 orang mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan 2012.. Instrumen penelitian

PERTANAHAN NASIONAL TENTANG TATA CARA PENGGANTIAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH.. Sertipikat lama adalah sertipikat yang telah diterbitkan oleh Kantor Pendaftaran Tanah, Kantor

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN IQ BERDASARKAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN 2012.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kepala Seksi Penatagunaan Tanah setelah mendapat petunjuk dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya mempersiapkan surat keputusan dengan menggunakan formulir isian Lampiran

Selama berjalannya pembangunan, keselamatan kerja sangat diperhatikan dengan dilaksanakannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

Hasil temuan penelitian adalah : kepemimpinan instruksional kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon pada kategori sangat tinggi; iklim sekolah