• Tidak ada hasil yang ditemukan

s paud 0801496 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s paud 0801496 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

140

Atih Fatmawati, 2013

Implementasi Playdough dalam Menstimulasi Kemampuan Motorik Halus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi playdough dalam menstimulasi kemampuan motorik halus anak di Kelompok A TK Artha Kencana, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan motorik halus anak di A TK Artha Kencana sebelum penerapan playdough masih belum terstimulasi secara optimal hal ini ditandai dengan belum terlihatnya keterampilan anak dalam aktivitas gerak yang memerlukan kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik halus yang belum terstimulasi diantaranya kemampuan meremas, memilin, mencetak, membentuk, menggunting, memotong dan menempel objek. 2. Playdough yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan motorik

halus anak di Kelompok A TK Artha Kencana dilaksanakan dalam 4 siklus. Adapun prosedur untuk setiap siklusnya yaitu membuat rancangan pembelajaran, melaksanakan kegiatan, melakukan observasi dan terakhir melakukan refleksi. Tema yang digunakan untuk siklus kesatu dan kedua adalah Keluargaku sedangkan untuk siklus ketiga dan keempat adalah Binatang. Observasi pada siklus pertama menggambarkan adanya peningkatan yang cukup baik terkait kemampuan motorik halus anak, begitupun dengan hasil observasi pada siklus kedua, ketiga dan keempat. 3. Kemampuan motorik halus anak setelah diterapkannya playdough

(2)

141

Atih Fatmawati, 2013

Implementasi Playdough dalam Menstimulasi Kemampuan Motorik Halus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keempat. Kemampuan motorik halus anak yang mengalami peningkatan diantaranya kemampuan meremas, memilin, mencetak, membentuk, memtong dan menempel objek.

4. Kelemahan dan keterbatasan penelitian ini yaitu kurang maksimalnya penyediaan sarana dalam pelaksanaan playdough, pengkondisian kelas yang belum maksimal, dan penelitian ini cenderung terfokus pada kegiatan playdough dan pencapaian kemampuan motorik halus yang hanya dapat distimulasi oleh playdough saja, sehingga kurang memperhatikan kemampuan motorik halus yang lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat menstimulasi perkembangan kemampuan motorik halus anak melalui pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan kesempatan bagi anak untuk berpaktrik melalui kegiatan yang menarik, salah satunya melalui playdough.

(3)

142

Atih Fatmawati, 2013

Implementasi Playdough dalam Menstimulasi Kemampuan Motorik Halus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang beraneka warna, gunting, pisau, cetakan, roller, dan lain sebagainya.

2. Bagi Pengelola Kelompok A TK Artha Kencana

a. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas bermain anak yang dapat menstimulasi perkembangan kemampuan motorik halus anak.

b. Pengelola hendaknya dapat mengikutsertakan pendidik untuk mengikuti pelatihan demi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik terutama dalam pemilihan materi, metode, serta media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam lagi terhadap penerapan playdough untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

Referensi

Dokumen terkait

Barang yang tidak terikat dengan palet dapat menimbulkan resiko barang akan jatuh ketika forklift bermanuver atau ketika forklift menaikkan/menurunkan barang. 9 Menghindari

Motivasi intrinsik dalam perawatan ortodonti merupakan dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan perawatan ortodonti menggunakan piranti ortodonti cekat

[r]

Kader posyandu lansia berkunjung ke rumah lansia yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu lansia untuk memantau keadaan

Data primer ini peneliti peroleh dari instansi/lembaga yang merupakan lokasi penelitian untuk memperoleh data, yakni Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Dalam Pengaturan

Total penyuluh pertanian yang berinteraksi langsung dengan petani atau kelompok tani di desa adalah 34.680 personil atau 61,27 persen dari jumlah penyuluh yang bertugas di desa.

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu proses isolasi α -selulosa dari serbuk tandan kosong kelapa sawit, dan proses sintesis selulosa dengan penambahan

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor: 07/TAP/DINKES-07/POKJA/2016 tanggal 14 Juni 2016 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Rehab Berat Puskesmas Susoh