MODUL 4
PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
KATA PENGANTAR
Modul Pelatihan ini memberikan pemahaman kepada peserta dengan pengetahuan tentang Peraturan Peraturan Bidang Jalan. Modul ini disajikan melalui kegiatan ceramah dan diskusi. Penilaian peserta dilakukan melalui tes lisan dan tulisan.
Modul ini disusun dalam 4 (empat) bab yang terdiri dari, Pendahuluan, pengkodean komponen dan elemen utama jembatan, pengisian formulir standard an diakhiri dengan Penutup
Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif perserta pelatihan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Bapak Ir. Tontro Prastowo, MT atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan teknologi dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Insan PUPR dalam bidang pengawasan dan pemeliharaan Jembatan.
Bandung, Desember 2018
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng NIP. 19640520 198903 1020
ii MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... vPETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 LATAR BELAKANG ... 2
1.2 DESKRIPSI SINGKAT ... 2
1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN ... 3
1.4 MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ... 3
1.5 ESTIMASI WAKTU ... 3
BAB 2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN ... 4
2.1 UMUM ... 5
2.2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN ... 7
2.3 LATIHAN ... 9
2.4 RANGKUMAN ... 10
BAB 3 PENGISIAN FORMULIR STANDAR ... 11
3.1 DATA UMUM ... 12 3.2 DATA TEKNIS ... 21 3.3 DATA PELENGKAP ... 32 3.4 LATIHAN ... 33 3.5 RANGKUMAN ... 34 BAB 4 PENUTUP ... 35
4.1 EVALUASI KEGIATAN BELAJAR ... 36
4.3 KUNCI JAWABAN ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 42
MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Jenis Kepala Jembatan Dan Pilar ... 9
Gambar 2 Nomor Identitas Jembatan ... 13
Gambar 3 Penggunaan Nomor Tambahan Ruas Jalan ... 15
Gambar 4 Penomoran Jembatan ... 16
Gambar 5 Penggunaan Nomor Tambahan Untuk Penomoran Jembatan Tambahan ... 16
Gambar 6 Penggunaan Nomor Tambahan Huruf Untuk Penomoran Jembatan Yang Digandakan ... 17
Gambar 7 Letak Koordinat/GPS ... 19
Gambar 8 Ukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan... 23
Gambar 9 Pengukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan Pelengkung ... 24
Gambar 10 Sudut Pada Jembatan ... 25
Gambar 11 Jembatan Busur di Tikungan ... 26
Gambar 12 Lebar Lantai Kendaraan Dan Lebar Trotoar ... 28
Gambar 13 Ruang Bebas Lalu Lintas Vertikal ... 29
Gambar 14 Jenis Bangunan Atas ... 30
Gambar 15 Sandaran ... 31
Gambar 16 Banjir di atas permukaan lantai jembatan... 33
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kode Untuk Bangunan Atas Dan Bangunan Bawah ... 8
Tabel 2 Formulir Data Administrasi ... 12
Tabel 3 Kode Status Ruas Jalan ... 13
Tabel 4 Formulir Data Administrasi ... 18
Tabel 5 Kronologis Jembatan ... 20
Tabel 6 Jenis Lintasan Dan Data Geometris... 21
Tabel 7 Data Bentang Struktur Utama ... 27
MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta pelatihan. Oleh karena itu, sebaiknya peserta pelatihan memperhatikan beberapa petunjuk berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini. 2. Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep
pentingnya.
3. Segeralah membuat Ringkasan Materi tentang hal-hal esensial yang terkandung dalam modul ini
4. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.
5. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media cetak maupun dari media elektronik.
6. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya.
7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman sejawat atau catat untuk bahan diskusi pada saat tutorial.
8. Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Materi dan bandingkan dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.
9. Jawablah pertanyaan dan latihan, apabila belum dapat menjawab dengan sempurna, hendaknya Anda latihan mengulang kembali materi yang belum dikuasai.
10. Buatlah Ringkasan Materi, buatlah latihan dan diskusikan dengan sesama peserta untuk memperdalam materi.
BAB 1
PENDAHULUAN
2 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jembatan merupakan bagian yang penting dalam suatu sistem jaringan jalan karena pengaruhnya yang sangat penting dan berpengaruh terhadap fungsi ruas jalan. Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan menghambat arus lalu lintas, yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan kelancaran arus barang dan jasa.
Maksud dari pemeriksaan jembatan adalah untuk meyakinkan bahwa jembatan berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan nilai investasi jembatan. Pemeriksaan inventarisasi jembatan merupakan suatu proses pengumpulan data fisik struktur jembatan.
Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk merencanakan suatu program penanganan jembatan yang terdiri atas pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan penggantian jembatan. Pemeriksaan jembatan dilaksanakan di bawah sistem manajemen jembatan.
Sebagai data awal proses pemeriksaan jembatan, perlu dilakukan pemeriksaan inventarisasi sebagai data base untuk kegiatan pemeriksaan selanjutnya. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada jembatan yang baru selesai dibangun, jembatan pengganti atau jembatan yang selesai dilebarkan.
1.2 DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang pemeriksaan inventarisasi jembatan sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen Jembatan. Dengan proses pelatihan, kajian teori, praktek, simulasi dan kasus lapangan, ketercapaian kompetensi akan dinilai berdasarkan penguasaaan kognitif maupun psikomotor.
1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran terdiri dari hasil belajar dan indikator hasil belajar sebagai berikut:
1. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami prosedur pemeriksaan inventarisasi jembatan secara baik berdasarkan standar yang ditentukan, sehingga memberikan manfaat bagi peningkatan sumber daya manusia dibidang jalan dan jembatan di instansinya masing-masing.
2. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
a) Menjelaskan pengkodean komponen dan elemen utama jembatan
b) Menjelaskan cara pengisian formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan
1.4 MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
Dalam modul ini terdapat 2 (dua) materi yang akan dibahas, yaitu:
1. Pengkodean komponen dan elemen utama jembatan, terdiri atas: umum (tata cara pemeriksaan inventarisasi jembatan, peralatan, bahan dan alat bantu untuk pemeriksaan inventarisasi), kode bangunan atas, kode bangunan bawah
2. Pengisian formulir standar, terdiri atas : data umum jembatan, data teknis jembatan dan data pelengkap jembatan
1.5 ESTIMASI WAKTU
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mata pelatihan pemeriksaan inventarisasi jembatan pada peserta pelatihan ini adalah 6 jam pelajaran (JP).
4 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
BAB 2
PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN
PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN
UTAMA JEMBATAN
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menerapkan pengkodean komponen, elemen utama dan elemen jembatan pada pemeriksaan inventarisasi jembatan.
2.1 UMUM
1. TATA CARA PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada saat awal atau pemutakhiran data setiap jembatan ke dalam sistem database. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan juga pada jembatan yang tertinggal pada waktu sistem database dibuat. Jembatan baru yang belum pernah dicatat, pemeriksaan inventarisasi dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan detail. Perlintasan kereta api, penyeberangan sungai, underpass, terowongan, gorong-gorong dan lokasi dimana terdapat penyeberangan ferri juga diperiksa dan didaftar.
Pemeriksaan inventarisasi melakukan kegiatan dengan mencatat data dasar administrasi, geometri, material dan data tambahan lainnya pada setiap jembatan, termasuk lokasi jembatan, panjang bentang dan tipe struktur utama untuk setiap bentang
Pemeriksaan inventarisasi sesuai sistem informasi jembatan dilakukan sebagai berikut :
a) mencatat nomor, nama dan lokasi Jembatan;
b) mengukur dan mencatat dimensi jembatan keseluruhan;
c) mencatat jenis jembatan, lintasannya, komponen utama dan tanggal atau tahun pembangunan;
d) mencatat batas-batas muatan atau pembatasan fungsional lainnya; e) menafsirkan dan mencatat pengaruh lebar jembatan terhadap lalu lintas;
6 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN f) mencatat rincian mengenai jalan memutar (detour) yang ada bilamana
terjadi penutupan jembatan ;
g) mencatat data banjir tertinggi yang diketahui, tanggal terjadinya dan sumber informasi ;
h) mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana (As-built
drawing) dan apakah jembatan merupakan jenis standar.
2. PERALATAN, BAHAN DAN ALAT BANTU UNTUK PEMERIKSAAN
INVENTARISASI
Peralatan dan alat bantu untuk pemeriksaan inventarisasi jembatan perlu disiapkan sebelumnya.
Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan inventarisasi adalah sebagai berikut:
a) formulir Laporan Pemeriksaan lnventarisasi, b) kertas untuk gambar atau catatan,
c) pena,
d) alat dokumentasi (smartphone, kamera, handycam ), e) alat pengukur jarak (theodolit, rambu ukur, pita pengukur), f) alat penentu lokasi jembatan ( GPS, odometer kendaraan ), g) sekop,
h) kalkulator,
i) papan tulis putih kecil dan spidol yang bukan permanen (untuk menampilkan nama dan nomor jembatan dalam foto),
j) palu,
k) busur derajat,
l) buku pegangan pemeriksaan jembatan di lapangan, m) peta yang memperlihatkan ruas jalan,
n) laporan data lalu lintas dan ruas jalan .
Selama pemeriksaan berlangsung pemeriksa harus mengambil foto jembatan pada :
b) tampak samping jembatan (arah hulu dan hilir sungai), c) kerusakan dan masalah yang membutuhkan perhatian,
d) harus dilengkapi dengan gambar sketsa agar laporan lebih jelas.
2.2 PENGKODEAN KOMPONEN DAN ELEMEN UTAMA JEMBATAN
1. KODE BANGUNAN ATAS
Kode-kode dalam formulir pemeriksaan inventarisasi seperti pada Tabel 1 adalah sebagai berikut :
a) Kolom A menjelaskan tipe bangunan atas (TBA) b) Kolom B menjelaskan asal bahan (BHN)
c) Kolom C menjelaskan sifat bangunan atas (SBA)
Data bangunan atas merupakan penggabungan kode tipe bangunan atas (TBA), bahan (BHN) dan sifat bangunan atas (SBA), menjadi kode yang terdiri atas 3 huruf yang menunjukkan jenis bangunan atas jembatan atau jenis lintasan yang digunakan dalam laporan pemeriksaan, misalnya:
RBP Rangka Baja Permanen
RBW Rangka Baja Darurat (Bailey atau lainnya) GBP Gelagar Baja Permanen
KXX Lintasan Kereta Api WXX Lintasan Basah
a) Lantai kendaraan
Kolom lantai kendaraan pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.
b) Lapis permukaan
Kolom lapis permukaan pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan dengan menggunakan kode bahan dariKolom B pada Tabel 1.
c) Sandaran
Kolom sandaran pada formulir inventarisasi diisi dengan tipe sandaran dengan menggunakan kode tipe sandar dari Kolom B pada Tabel 1.
8 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
d) Landasan
Kolom landasan pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.
e) Siar Muai
Kolom siar muai pada formulir inventarisasi diisi dengan kode bahan dengan menggunakan kode bahan dariKolom B pada Tabel 1.
Tabel 1 Kode Untuk Bangunan Atas Dan Bangunan Bawah
2. KODE BANGUNAN BAWAH
a) Fondasi
Informasi tipe fondasi diperoleh dari gambar rencana/gambar pelaksanaan (
As-built drawing) atau catatan pelaksanaan. Bila tidak ada informasi, kosongkan
bagian ini. Bila ada, pilih kode dari Kolom D ( tipe fondasi ) pada Tabel 1 dan dicatat dalam kolom pertama “ fondasi” pada formulir pemersaan Inventarisasi seperti pada Formulir Inventarisasi halaman 3 Sedangkan kode bahannya, dicatat pada kolom dua dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1.
b) Kepala Jembatan dan Pilar
Tipe kepala jembatan dan pilar dapat dilihat pada Gambar 1. Kode diambil dari Kolom E (kepala jembatan dan pilar) dalam Tabel 1, dicatat dalam kolom pertama “ kepala jembatan dan pilar” pada formulir pemeriksaan Inventarisasi seperti pada Formulir Inventarisasi halaman 3. Sedangkan kode bahannya, dicatat pada kolom dua dengan menggunakan kode bahan dari Kolom B pada Tabel 1
Gambar 1 Jenis Kepala Jembatan Dan Pilar
2.3 LATIHAN
1. Jelaskan jenis – jenis lintasan jembatan serta kodenya.
2. Jelaskan pengelompokan komponen dan elemen utama jembatan serta kodenya.
3. Jelaskan rincian tipe bangunan atas serta kodenya
4. Jelaskan rincian jenis-jenis bahan jembatan serta kodenya
5. Jelaskan rincian macam-macam sifat bangunan atas serta kodenya 6. Jelaskan rincian tipe fondasi jembatan serta kodenya
7. Jelaskan rincian jenis-jenis kepala jembatan dan pilar serta serta kodenya 8. Jelaskan rincian jenis- jenis tipe sandaran serta kodenya
10 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
2.4 RANGKUMAN
Sebagai awal dari kegiatan dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan, harus dilakukan pengumpulan informasi seluruh data sebuah jembatan dengan apa yang disebut pemeriksaan inventarisasi jembatan. Informasi data tersebut akan menjadi data base untuk jenis-jenis kegiatan pemeriksaan selanjutnya sebagai bagian dari Sistem Manajemen Jembatan. Data yang dicatat dalam pemeriksaan ini adalah informasi rinci tentang data umum, data teknis dan data pelengkap sebuah jembatan.
Untuk pengisian formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan, pemeriksa jembatan harus mengetahui sistem pengkodean komponen dan elemen utama jembatan, dengan memperhatikan tipe bangunan atas jembatan (TBA), jenis bahan jembatan (BHN) dan sifat bangunan atas jembatan (SBA), serta tipe sandaran. Selain itu harus dipahami juga tipe dan bahan pada bangunan bawah, baik itu fondasi maupun kepala jembatan atau pilar.
Seluruh data yang diperiksa harus dituliskan ke dalam formulir pemeriksaan inventarisasi standar, seperti yang dilampirkan (Formulir Inventarisasi Halaman 1 s/d 4)
BAB 3
PENGISIAN FORMULIR STANDAR
12 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
PENGISIAN FORMULIR STANDAR
Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menerapkan cara pengisian formulir pemeriksaan inventarisasi jembatan
3.1 DATA UMUM
1. NOMOR JEMBATAN
Nomor jembatan pada umumnya terdiri atas 14 (emat belas) karakter angka/huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk setiap jembatan. Contoh dapat dilihat pada Gambar 5.
Pada ruas-ruas jalan tertentu nomor jembatan mempunyai nomor tambahan (suffix). Nomor tambahan ini dipakai bilamana ruas jalan telah dibagi dalam Sistem Manajemen Jalan Antarkota atau Interurban Road Management System (IRMS), sehingga jumlah lalu-Iintas dapat dihitung dengan lebih teliti untuk setiap bagian atau sub link.
Tabel 2 Formulir Data Administrasi
Gambar 2 Nomor Identitas Jembatan
Nomor jembatan menunjukkan urutan posisi jembatan sepanjang ruas jalan. a) A - Dua (2) atau empat (4) angka pertama menunjukkan nomor provinsi
sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor: 290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional atau 4 angka sesuai dengan no. Kabupaten/kota (sesuai dengan penomoran dari Badan Pusat Statistik). b) B – Satu angka menunjukkan status jalan, seperti pada Tabel 3 berikut ini
Tabel 3 Kode Status Ruas Jalan Kode Status Ruas Jalan
1 Nasional 2 Provinsi
3 Kabupaten/Kota 4 Desa
5 Khusus (transmigrasi, perkebunan, 6 Bebas Hambatan TNI, Irigasi) 0 Non Status
c) Tiga angka yang menunjukkan nomor ruas jalan (disesuaikan dengan nomor ruas jalan pada sistem jaringan jalan).
14 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN d) D – Dua angka yang menunjukkan nomor ruas tambahan (link suffix – sesuai
dengan data IRMS/RAMS)
e) E - Tiga angka yang menunjukkan nomor urut jembatan (sesuai dengan urutan jembatan pada ruas jalan tersebut mulai dari km (kilometer) kecil ke km (kilometer) besar).
f) F - Satu angka yang menunjukkan nomor tambahan jembatan.
g) G - Satu huruf yang menunjukkan nomor tambahan untuk jembatan ganda/duplikasi.
2. NOMOR TAMBAHAN RUAS JALAN ( link suffix )
Laporan pemeriksaan harus menggunakan nomor tambahan ruas jalan yang sesuai dengan ketentuan. Nomor tambahan ruas jalan sudah disediakan pada penomoran jembatan dalam database.
Setiap bagian ruas jalan mempunyai titik awal dan titik akhir kilometer. Km (kilometer) lokasi jembatan harus dicatat dengan betul sesuai dengan nomor tambahan ruas jalan.
Bagian ruas jalan dalam daerah perkotaan memiliki dua karakter sebagai nomor tambahan ruas jalan misalnya 11K, 12K dan seterusnya. Ada kalanya ruas jalan di dalam RAMS (Road Asset Management System) tidak terletak pada ruas jalan tersebut. Ruas jalan tersebut mungkin berupa jalan pintas atau jalan cabang dari ruas jalan utama, seperti terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Penggunaan Nomor Tambahan Ruas Jalan
3. JEMBATAN TAMBAHAN/JEMBATAN YANG BELUM TERCATAT
SEBELUMNYA
Jembatan tambahan yang belum tercatat diberi nomor tambahan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Nomor tambahan ini merupakan perbandingan jarak antara jembatan tambahan dan sebelumnya dengan jarak jembatan sebelum dan sesudahnya yang telah tercatat.
b) Nomor tambahan memiliki nilai nomor bulat antara 1 sampai 9 untuk jembatan yang berurutan. Jembatan-jembatan di atas sungai satu, sungai dua, jalan kereta api dan jalan besar seperti yang terlihat pada Gambar 4 telah tercatat dalam data base. Oleh karena itu, jembatan tersebut telah memiliki nomor yang berurut (dari 001 sampai 004).
c) Jembatan sungai tambahan (seperti tertera pada Gambar 4) berada diantara Sungai dua dan kereta api belum tercatat dalam data base, sehingga jembatan sungai tambahan diberi nomor tambahan 4. Karena jarak antara sungai tambahan dengan sungai dua adalah empat per sepuluh dari jarak antara sungai dua dan jembatan jalan kereta api.
Ruas 026 12 K
No. Provinsi 24 No. Ruas jalan 026
16 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Gambar 4 Penomoran Jembatan
Sistem penomoran untuk kelima jembatan pada ruas jalan nasional nomor 012 dalam contoh ini dapat dilihat pada berikut Gambar 5 berikut:
Contoh Penomoran Jembatan Sistem Lama
Gambar 5 Penggunaan Nomor Tambahan Untuk Penomoran Jembatan Tambahan awal ruas 012 akhir ruas 012 Su ng ai satu Su ng ai du a Sun ga i tam ba ha n Jalan 4 Km Jalan K e re ta a p i L in ta s a n J a la n b e s a r Kab/Kota no.1101 10 Km
4. JEMBATAN GANDA
Bila suatu jalan digandakan, sehingga badan jalan menjadi ganda, maka dibangun jembatan yang terpisah pada setiap badan jalan di atas sungai atau jalur kereta api. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 6.
Jembatan yang digandakan diberi tanda dengan suatu akhiran berupa huruf abjad secara berurutan.
Akhiran A digunakan untuk jembatan di jalur paling kiri dari km (kilometer) kecil lokasi jembatan
Akhiran B digunakan untuk jembatan di jalur sebelah kanan
Gambar 6 Penggunaan Nomor Tambahan Huruf Untuk Penomoran Jembatan Yang Digandakan
5. LINTASAN ATAS
Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalur kereta api dicatat seperti biasa. Jembatan jalan raya yang melintas di atas jalan (fly-over) dicatat pada ruas jalan yang berada di atas jalan.
Jembatan kereta api yang melintas di atas jalan biasanya merupakan tanggung jawab PT. Kereta Api Indonesia (Persero), tidak dicatat ke dalam database. Bila terdapat keraguan mengenai tanggung jawab akan suatu jembatan termasuk lintas atas kereta api, pemeriksa jembatan harus berkonsultasi dengan penanggung jawab Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ)
JBT 22.016.00.002.0A JBT 22.016.00.001.00
Jalan lama JBT 22.016.00.002.0B Duplikasi
18 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Data administrasi dicatat pada halaman 1 dan 3 dari formulir pemeriksaan inventarisasi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 (untuk selengkapnya lihat Lampiran Formulir Inventarisasi halaman 1 dan 3 ).
Tabel 4 Formulir Data Administrasi
6. NAMA JEMBATAN
Nama jembatan tertera pada suatu pelat nama atau diperoleh dari survei-survei sebelumnya. Bila tidak diketahui, nama jembatan dapat ditentukan dengan mengacu pada nama sungai dan desa setempat atau menanyakannya pada penduduk setempat.
7. KABUPATEN/KOTA
Nama Kabupaten/Kota dimana lokasi jembatan berada
8. LOKASI JEMBATAN
Tahun jembatan tersebut dibangun. Informasi tahun pembangunan jembatan mungkin tertera pada papan nama. Bila tidak ada, bisa meminta bantuan informasi dari pengelola jembatan atau pada penduduk setempat.
Gambar 7 Letak Koordinat/GPS
9. TAHUN PEMBANGUNAN
Tahun jembatan tersebut dibangun. Informasi tahun pembangunan jembatan mungkin tertera pada papan nama. Bila tidak ada, bisa meminta bantuan informasi dari pengelola jembatan atau pada penduduk setempat.
Apabila ada pekerjaan rehabilitasi/perkuatan pada jembatan tersebut, tahun pekerjaan rehab tersebut bukan tahun pembangunan.
10. TANGGAL PEMERIKSAAN, NAMA PEMERIKSA
Tanggal pemeriksaan, nama pemeriksa.
11. KRONOLOGIS JEMBATAN, BATAS FUNGSIONAL, LEBAR JEMBATAN DAN
DATA BANJIR
Pada bagian ini perlu diuraikan tentang kronologis jembatan , baik untuk pembangunan baru, rehabilitasi besar, perkuatan atau pelebaran serta
KE KM KECIL
B1 B2 B3 KE KM BESAR
A1 P1 P2 A2
20 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN penjelasan tentang batasan fungsional serta kondisi lebar jembatan terhadap lalu lintas yang melintas.
a) Kronologis Jembatan
Kronologis jembatan menjelaskan tentang uraian adminitrasi pelaksanaan jembatan seperti penanggung jawab pembangunan (Satker/PPK) yang terlibat dalam pembangunan jembatan tersebut. Biaya atau dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan tersebut, perencana, pelaksana serta konsultan pengawasnya.
Untuk jembatan yang mengalami pelebaran, juga diperlukan uraian tentang hal tersebut di atas dengan menambahkan tahun pelaksanaan pelebarannya.
Tabel 5 Kronologis Jembatan
PEMBANGUNAN BARU Penanggung Jawab Pembangunan
(Satker/PPK) Biaya Perencanaan Pelaksanaan Konsultan Pengawas
PELEBARAN, REHABILITASI BESAR/PERKUATAN Tahun
Pelebaran/Perkuatan/Rehabilitasi Penanggung Jawab Pembangunan (Satker/PPK)
Biaya Perencanaan
PELEBARAN, REHABILITASI BESAR/PERKUATAN Pelaksanaan
BATASAN FUNGSIONAL Batasan muatan gandar (ton) – Beban gandar
maksimum yang diijinkan (MST)
Batasan lebar jalan (m) – Lebar perkerasan jalan (sesuai kelas/status jalan)
Batasan lain (jika ada) - uraikan
LEBAR JEMBATAN TERHADAP LALU LINTAS Longgar Kendaraan bebas melintas di atas
jembatan
1 Cukup
Lebar
Kendaraan melaju perlahan diatas jembatan
2 Sempit Kendaraan harus antri atau
berhenti
3 DATA BANJIR YANG PERNAH TERJADI Muka air banjir terbesar
pernah terjadi
Diatas lantai (m) Dibawah lantai (m) Tanggal terjadinya banjir
terbesar (bulan/tahun) Sumber keterangan dari
3.2 DATA TEKNIS
1. Jenis Lintasan dan Data Geometris
Data ini dicatat dalam formulir pemeriksaan inventarisasi, seperti yang terlihat dalam Tabel 4.
Tabel 6 Jenis Lintasan Dan Data Geometris Tipe lintasan JN S KA ST L Jumlah
bentang
Panjang bentang
22 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
2. Jenis Lintasan
Jenis lintasan dicatat dengan menggunakan salah satu kode sebagai berikut : JN adalah jenis lintasan Jalan
S adalah jenis lintasan Sungai
KA adalah jenis lintasan Kereta Api ST adalah jenis lintasan Selat atau Teluk
L Lain-lain (selain jenis lintasan yang disebutkan sebelumnya)
3. Jumlah bentang
Banyaknya bentang pada suatu jembatan
4. Panjang total jembatan
Panjang yang diukur dari siar muai satu ke siar muai yang lain pada kepala jembatan seperti terlihat pada Gambar 8. Panjang total jembatan dicatat dengan toleransi 0,1 meter yang diukur sepanjang as jembatan.
5. Panjang bentang jembatan
Panjang yang diukur dari as perletakan ke as perletakan pada suatu bentang jembatan seperti terlihat pada Gambar 8
Gambar 8 Ukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan
Jembatan tipe pelengkung merupakan bentuk khusus dan diukur seperti terlihat pada Gambar 9
24 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Gambar 9 Pengukuran Panjang Total Dan Panjang Bentang Jembatan
6. Jumlah gelagar
Untuk jenis bangunan atas jenis gelagar, jumlah gelagar dihitung sesuai yang ada di lapangan.
7. Sudut (derajat ° )
Bila as melintang jembatan tidak tegak lurus terhadap as jalan, jembatan disebut jembatan bersudut. Sudutadalah derajat sudut kemiringan antara as melintang jembatan dan garis tegak lurus terhadap as jalan.
Sudut dapat bersifat positif atau negatif seperti terlihat dalam Gambar 10.
Gambar 10 Sudut Pada Jembatan
Bila suatu jembatan melengkung di tikungan, dicatat sebagai jembatan busur dalam tikungan dicatat sebagai jembatan busur dalam tikungan. Gambar 11 memperlihatkan suatu jembatan busur di tikungan.
26 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Gambar 11 Jembatan Busur di Tikungan
8. Jumlah gelagar
Apabila jenis jembatan merupakan jenis struktur gelagar, maka jumlah gelagar utama dihitung dan dituliskan pada kolom yang disediakan.
9. Data bentang dan struktur utama jembatan
Struktur jembatan dibagi menjadi dua struktur utama yaitu bangunan atas dan bangunan bawah. Setiap data dari bangunan atas, bangunan bawah dan aliran sungai harus diisikan pada formulir pemeriksaan inventarisasi seperti pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 7 Data Bentang Struktur Utama
28 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
10. Bangunan atas
a) Nomor bentang
Nomor urut bentang dari awal pemeriksaan b) Panjang bentang
Ukuran panjang dari suatu bentang jembatan c) Lebar lantai kendaraan
Lebar lantai kendaraan diukur antar trotoar dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat (seperti terlihat pada Error! Reference source not found.). Bila lebar pada setiap bentang sama, pengukuran tidak perlu dilakukan pada setiap bentang.
d) Lebar trotoar
Lebar trotoaradalah jumlah lebar dari kedua trotoar (bila lebih dari satu), yang diukur dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat.
Gambar 12
Lebar Lantai Kendaraan Dan Lebar Trotoar
e) Tinggi ruang bebas
Tinggi ruang bebas adalah tinggi ruang bebas lalu lintas vertikalyang merupakan jarak vertikal dari permukaan jalan ke bagian bawah struktur portal, yang diukur dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat (seperti terlihat pada Gambar 13).
Gambar 13
Ruang Bebas Lalu Lintas Vertikal
f) Struktur utama
30 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
g) Lantai Kendaraan
Kode bahan untuk lantai kendaraan dicatat dalam kolom “lantai kendaraan”
h) Lapis Permukaan
Kode bahan untuk lapis permukaan dicatat dalam kolom “lapis permukaan”
i) Sandaran
Kode bahan untuk sandara dicatat dalam kolom “sandaran”
TB – BB DB KK LL
Gambar 15 Sandaran
j) Landasan
Kode bahan untuk landasan dicatat dalam kolom “landasan”
k) Siar muai
Kode bahan untuk siar muai dicatat dalam kolom “siar muai”
11. Bangunan Bawah
a) Fondasi
Kode tipe fondasi dicatat dalam kolom pertama “fondasi ” dan kode bahannya dicatat pada kolom kedua.
b) Kepala jembatan dan pilar
Kode tipe kepala jembatan dan pilar dicatat dalam kolom pertama “fondasi ” dan kode bahannya dicatat pada kolom kedua.
TB – Tiang sandaran beton dengan sandaran baja
BB – Tiang sandaran dan sandaran baja
DB – Sandaran dengan dinding bawah beton atau lainnya, dengan sandaran baja
KK – Sandaran pada jembatan kayu, tiang dan sandaran dari kayu LL – Untuk jenis sandaran yang tidak tersedia kode nya
32 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
3.3 DATA PELENGKAP
1. Batasan Fungsional
Batasan fungsional pada jembatan mempunyai hubungan dengan batas beban. Setiap batasan beban kendaraan atau Muatan Sumbu Terberat (MST) yang ada di lapangan harus dicatat pada formulir pemeriksaan inventarisasi. Batasan lainnya, seperti batasan muatan gandar, batasan lebar jalan dan batasan lainnya.
2. Lebar Jembatan Terhadap Lalu Lintas
Dampak lebar jembatan terhadap arus lalu lintas dinilai dan dicatat seperti yang terlihat dalam Tabel 3. Nilai 1 apabila lalu lintas melintas tanpa hambatan, nilai 2 apabila lalu lintas masih dapat melintas dengan tanpa hambatan walau harus memperlambat kecepatan, dan nilai 3 apabila lebar jembatan sempit dan lalu lintas harus memperlambat kendaraannya atau kendaraan harus antri atau berhenti.
3. Data Banjir
Ketinggian muka air banjir tertinggi yang diketahui berhubungan dengan elevasi permukaan komponen paling bawah dari bangunan atas jembatan, sedangkan untuk muka air banjir yang melebihi lantai kendaraan maka pengukuran tinggi muka air banjir diukur dari permukaan lantai. Sumber informasi harus dicatat seperti terlihat pada Tabel 3 di atas. Data ini dapat digunakan untuk menentukan ketinggian permukaan lantai jembatan dari suatu jembatan baru.
Gambar 16 Banjir di atas permukaan lantai jembatan
Gambar 17 Banjir di bawah permukaan lantai jembatan
3.4 LATIHAN
1. Jelaskan data umum apa saja yang harus diisikan pada formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan.
2. Jelaskan data teknik apa saja yang harus diisikan pada formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan
3. Jelaskan data pelengkap apa saja yang harus diisikan pada formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan.
4. Bagaimana caranya kita mendapatkan data – data di atas? Uraikan secara singkat dan lengkap.
34 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
3.5 RANGKUMAN
Data yang dituliskan dalam formulir standar untuk pemeriksaan inventarisasi jembatan adalah : data umum, data teknik dan data pelengkap.
Secara rinci, data umum diisi : nomor jembatan, nomor tambahan ruas jalan (link suffix), jembatan tambahan/jembatan yang belum tercatat sebelumnya, jembatan ganda, lintasan atas, nama jembatan, provinsi/kabupaten/kota, lokasi jembatan, tahun pembangunan, tanggal pemeriksaan, nama pemeriksa, kronologis jembatan, batasan fungsional, lebar jembatan, data banjir.
Data teknis diisi : jenis lintasan, data geometris, jenis lintasan, jumlah bentang, panjang total jembatan, panjang bentang jembatan, jumlah gelagar, sudut (derajat), data bentang dan struktur utama jembatan, data bangunan atas, data bangunan bawah.
Data pelengkap diisi : batasan fungsional, lebar jembatan terhadap lalu lintas, data banjir.
BAB 4
PENUTUP
36 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
PENUTUP
4.1 EVALUASI KEGIATAN BELAJAR
Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan pelatihan, yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok tersebut kepada para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau Narasumber, berupa soal/kuisioner tertulis :
1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan evaluasi berupa orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun diskusi perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang terkait dengan isi dari materi modul tersebut.
2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara diakukan oleh para peserta dengan melakukan penilaian yang terkait penyajian, penyampaian materi, kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran, ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab pertanyaan, dan lain-lain. 3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Pelatihan, yaitu peserta dan pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi Panitia/Penyelenggara Pelatihan terkait dengan penyiapan perlengkapan pelatihan, sarana dan prasarana untuk belajar, fasilitas penginapan, makanan dll.
4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada peserta, dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun pengamat materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.
4.2 UMPAN BALIK DAN TINGKAT LANJUT
Hasil latihan diberitahukan kepada siswa dan diikuti dengan penjelasan tentang hasil kemajuan siswa. Kegiatan memberitahukan hasil tes tersebut dinamakan umpan balik. Hal ini penting artinya bagi siswa agar proses belajar menjadi efektif, efisien, dan menyenangkan. Umpan balik merupakan salah satu kegiatan instruksional yang sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilakukan siswa setelah melakukan tes formatif dan mendapatkan umpan balik. Siswa yang telah mencapai hasil baik dalam tes formatif dapat meneruskan ke bagian pelajaran selanjutnya atau mempelajari bahan tambahan untuk memperdalam pengetauan yang telah dipelajarinya. Siswa yang mendapatkan hasil kurang dalam tes formatif harus mengulang isi pelajaran tersebut dengan menggunakan bahan instruksional yang sama atau berbeda. Petunjuk dari pengajar tentang apa yang harus dilakukan siswa merupakan salah satu bentuk pemberian tanda dan bantuan kepada siswa untuk memperlancar kegiatan belajar selanjutnya.
4.3 KUNCI JAWABAN
BAB 21. Jelaskan jenis – jenis lintasan jembatan serta kodenya. Jawaban : Lihat Tabel 1.
Jalan (JN) Sungai (S) Kereta api (KA) Selat/Teluk (ST) Lain-lain (L)
2. Jelaskan pengelompokan bagian-bagian jembatan serta kodenya. Jawaban : Lihat Tabel 1.
Tipe bangunan atas (TBA) Tipe fondasi (TF)
38 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Tipe kepala jembatan/pilar (KJP)
3. Jelaskan rincian tipe bangunan atas serta kodenya Jawaban : Lihat Tabel 1.
Gorong-gorong persegi (B) Gorong-gorong pipa (Y) Gorong-gorong pelengkung (A) Jembatan gantung (T)
Cable stayed/beruji kabel (C) Gelagar ( G)
Gelagar boks (O) Gelagar U (Q) Balok pelengkung (L) Dan seterusnya.
4. Jelaskan rincian jenis-jenis bahan jembatan serta kodenya Jawaban : Lihat Tabel 1.
Kayu (K)
Pasangan bata (S) Pasangan batu (M)
Bronjong dan sejenisnya (G) Dan seterusnya
5. Jelaskan rincian macam-macam sifat bangunan atas serta kodenya Jawaban : Lihat Tabel 1.
Permanen Darurat (W)
6. Jelaskan rincian tipe fondasi jembatan serta kodenya Jawaban : Lihat Tabel 1.
Cakar ayam (CA) Langsung (LS) Tiang pancang (TP) Dan seterusnya.
7. Jelaskan rincian jenis-jenis kepala jembatan dan pilar serta serta kodenya Jawaban :
Kepala tiang/cap (C) Dinding penuh (B)
Kepala jembatan khusus (K)
8). Jelaskan rincian jenis- jenis tipe sandaran serta kodenya Jawaban :
Tiang beton sandaran baja (TB) Tiang baja sandaran baja (BB)
Dinding bagian bawah sandaran baja (DB) Tiang kayu sandaran kayu (KK)
BAB 3
1. Jelaskan data umum apa saja yang harus diisikan pada formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan.
Jawaban :
Lihat Bab III, A. Data Umum
2. Jelaskan data teknik apa saja yang harus diisikan pada formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan.
40 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Jawaban :
Lihat Bab III, B. Data Teknik
3. Jelaskan data pelengkap apa saja yang harus diisikan pada formulir standar pemeriksaan inventarisasi jembatan.
Jawaban : Lihat Bab III. Data Pelengkap
4. Bagaimana caranya kita mendapatkan data – data di atas? Uraikan secara singkat dan lengkap.
Data umum dapat diambil dari data sekunder : as built drawing, daftar jembatan pada Unor terkait dan kalau diperlukan dari data primer di lapangan.
Data teknik dapat diambil dari data sekunder : as built drawing dan dilengkapi data dari lapangan dengan mengukur dan melihat langsung.
Data pelengkap dapat diambil dari data sekunder : as built drawing dan dilengkapi data dari lapangan dengan mengukur dan melihat langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen. Bina Marga, Sistim Manajemen Jembatan (Bridge Management System/BMS) 1993.
Ditjen. Bina Marga, Manual Pemeriksaan Jembatan (Bridge Inspection Manual), April 2017. (Draft)
42 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN
GLOSARIUM
Afflux Hal yang menyebabkan air naik ke aliran balik (back
water) di bagian hulu sungai jembatan, sehingga menyebabkan perbedaan ketinggian antara sisi hulu dan hilir sungai jembatan
Bangunan atas Bagian dari system struktur jembatan yang berada di atas perletakan dan memikul langsung beban lalu lintas yang melewati dan mendistribusikannya kebangunan bawah
Bangunan bawah Bagian dari system struktur jembatan yang menerima beban dan berat dari bangunan atas jembatan, dan menyalurkannya ke fondasi
Bangunan pengaman
Struktur yang berfungsi untuk mengamankan struktur bangunan bawah, jalan pendekat dan daerah aliran sungai
Elemen utama jembatan
Bagian dari komponen jembatan yang masih terbagi-bagi lagi dalam elemen dan termasuk dalam level 4 atau 5 dalam hirarki jembatan
Elemen Bagian dari elemen utama jembatan yang tidak bisa terbagi-bagi lagi dan termasuk dalam level 4 atau 5 dalam hirarki jembatan
Fondasi Bagian dari bangunan struktur jembatan yang meneruskan beban dan berat struktur dari bangunan atas, dan bangunan bawah ke tanah di bawahnya Gelagar sekunder Bagian struktur jembatan yang berfungsi mengikat
antar gelagar utama untuk menahan deformasi dan mendistribusikan beban
Gelagar utama Bagian struktur jembatan horizontal yang menahan beban utama struktur dengan tahanan momen
Jalan pendekat Jalan yang merupakan bagian dari jembatan yang menghubungkan antara struktur jalan dan struktur jembatan
44 MODUL 4-PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Jembatan Struktur yang melintasi sungai, jurang/celah,
persimpangan lalu lintas, teluk, selat dan rintangan lainnya
Kepala jembatan Bangunan bawah yang letak dan fungsinya memikul reaksi beban di kedua ujung jembatan, dapat juga berfungsi sebagai dinding penahan tanah
Km (kilometer) kecil Jarak terdekat dari kota asal dimana lokasi jembatan berada
Km (kilometer) besar Jarak terjauh dari kota asal dimana lokasi jembatan berada
Komponen jembatan Kelompok elemen utama jembatan atau bagian dari sistem struktur utama jembatan
Lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) / annual average daily traffic (AADT)
total volume kendaraan lalu lintas di suatu lokasi ruas jalan selama setahun dibagi 365 hari
Landasan Bagian dari sistem perletakan yang berfungsi menyalurkan reaksi beban dari bangunan atas ke bangunan bawah
Lantai jembatan Struktur pelat yang merupakan lantai kendaraan yang langsung menerima beban lalu lintas kendaraan Lapis perkerasan
(jalan pendekat)
Bagian struktur jalan pendekat yang dapat merupakan lapisan aus yang berada pada bagian paling atas dari struktur jalan pendekat
Lapis permukaan (lantai jembatan)
Lapisan aspal di atas lantai jembatan yang berfungsi untuk kenyamanan pengguna jalan
Nilai lalu lintas/nilai trafik
Nilai yang menentukan apakah suatu jalan cukup sempit atau lebar dilalui oleh lalu lintas berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata(LHR)
Pemeriksaan inventarisasi
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendata struktur dan elemen jembatan pada saat jembatan selesai dibangun atau setelah rehabilitasi besar
Pemeriksaan rutin Pemeriksaan yang dilakukan setiap tahun untuk memastikan kondisi jembatan masih aman dilalui kendaraan
Pemeriksaan detail Pemeriksaan secara mendetail kondisi jembatan dan elemennya yang dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali atau interval yang lebih pendek tergantung kondisi jembatan
Pemeriksaan khusus Pemeriksaan dengan menggunakan peralatan khusus setelah pemeriksaan detail
Perlengkapan jembatan
Bagian jembatan yang bukan komponen struktur jembatan untuk informasi umum, pengatur lalu lintas, kenyamanan dan keamanan pengguna jalan
Perletakan Bagian bangunan atas yang menyalurkan semua reaksi beban dari bangunan atas ke bangunan bawah jembatan
Pilar Bangunan bawah diantara kepala jembatan untuk memikul reaksi beban pada ujung bentang jembatan Ruas tambahan / link
suffix
Bagian dari suatu ruas jalan yang merupakan bagian dari jalan utama sistem manajemen jalan antar kota (
Interurban Road Management system), jalan pintas
atau jalan cabang dari jalan utama (lihat Gambar 2). Sambungan siar
muai
Sambungan antara dua bagian struktur jembatan yang didesain untuk mengakomodasi pergerakan akibat suhu, gerakan vertikal, horizontal dan rotasi
Sistem Kelompok komponen, elemen utama dan elemen dari suatu struktur jembatan