• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN

OPERATOR MESIN PEMECAH BATU

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

i

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja.

UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa :

- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air

(3)

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006

Kepala Pusat

Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. NIP : 110016435

(4)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

iii

PRAKATA

Berdasarkan pengamatan dilapangan hampir sebagian besar tenaga terampil termasuk operator mesin pemecah batu merasa berat untuk dapat menuangkan hasil pekerjaannya dalam bentuk laporan tertulis, dan kondisi ini harus diubah dengan menekankan bagaimana pentingnya laporan dalam menyajikan data primer (utama) dari tangan pertama yaitu operator dalam bentuk laporan operasi.

Laporan operasi secara garis besar memuat semua kegiatan operasi mulai dari awal sampai akhir pengoperasian pada hari itu, jadi merupakan laporan harian yang menjadi tugas operator untuk membuatnya. Laporan ini merupakan rekaman data yang benar sebagai sumber data penyusunan laporan selanjutnya serta menjadi dasar pengambilan kebijaksanaan lebih lanjut.

Disisi lain, laporan harian operasi ini akan merupakan gambaran kinerja operator pada hari itu sehingga dapat menjadi alat komunikasi dalam memberikan perintah harian dan bahan yang benar untuk memberikan penghargaan kepada operator yang berprestasi.

Seiring dengan penerapan K3 yang harus ditingkatkan untuk melindungi tenaga kerja dari kecelakaan kerja, maka peran operator juga ditingkatkan untuk memberikan informasi mengenai K3 ini dengan membuat laporan K3 dalam batas tugasnya sebagai operator.

Kepada semua pihak dimohonkan masukannya untuk kesempurnaan modul ini, terutama dalam usaha memberikan motivasi kepada operator dalam kedisiplinan membuat laporan operasi.

Jakarta, September 2006.

(5)

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : LAPORAN OPERASI TUJUAN PELATIHAN :

A. Tujuan Umum Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan harian mesin pemecah batu sesuai dengan prosedur serta membuat laporan operasi dengan benar.

B. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :

1. Menerapkan UUJK, K3 dan ketentuan pengendalian dampak lingkungan

2. Melaksanakan pemeliharaan harian rangkaian mesin pemecah batu dan sarana pendukungnya

3. Menghidupkan rangkaian mesin pemecah batu sesuai dengan urutan. 4. Melaksanakan pengoperasian rangkaian mesin pemecah batu.

5. Membuat laporan operasi dan K3.

Seri / Judul Modul = CPO – 04 : LAPORAN OPERASI

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah modul ini dipelajari, peserta diharapkan mampu membuat laporan operasi dan K3.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu : 1. Menjelaskan sistem pelaporan

2. Membuat laporan harian operasi 3. Membuat laporan K3.

(6)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3 v KATA PENGANTAR ... i PRAKATA ... iii LEMBAR TUJUAN ... iv DAFTAR ISI ... v

DESKRIPSI SINGKAT ...vii

DAFTAR MODUL ...vii

PANDUAN PEMBELAJARAN ... viii

MATERI SERAHAN ...xii

BAB 1 - PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 Umum ... 1-1 1.2 Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan ... 1-1 1.3 Jenis Laporan Operasi... 1-2 RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 2 - SISTEM LAPORAN... 2-1 2.1 Umum ... 2-1 2.2 Jenis Laporan ... 2-1 2.3 Pengiriman/Penyampaian Laporan ... 2-3 2.4 Unit Kerja Terkait... 2-3 2.5 Umpan Balik / Tindak Lanjut... 2-4 RANGKUMAN

LATIHAN

BAB 3 - LAPORAN HARIAN OPERASI... 3-1 3.1 Umum ... 3-1 3.2 Isi Laporan ... 3-1 3.3 Bentuk Laporan ... 3-1 3.4 Perhatian Bagi Operator Mesin Pemecah Batu ... 3-2 3.5 Cara Mengisi Laporan ... 3-2 3.6 Petunjuk Pengisian Laporan... 3-2 3.7 Contoh Pengisian Laporan Harian... 3-7 RANGKUMAN

(7)

BAB 4 - LAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ... 4-1 4.1 Umum ... 4-1 4.2 Laporan Potensi Kecelakaan Kerja... 4-1 4.3 Laporan Keselamatan Kerja ... 4-2 4.4 Bentuk dan Cara Pengisian Daftar Simak... 4-2 4.5 Petunjuk Pengisian ... 4-2 RANGKUMAN

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

vii

PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Operator Mesin Pemecah Batu dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria untuk kerja dan batasan-batasan penilaian serta variabel-variabelnya.

2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan unit-unit kompetensi dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya yaitu : pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan seperti tercantum dalam “DAFTAR MODUL” dibawah ini.

DAFTAR MODUL

No. Kode Judul Modul Sebagai Representasi UnitKompetensi 1 CPO-01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Dampak Lingkungan

1. Menerapkan UUJK, K3 dan pengendalian Dampak Lingkungan

2 CPO-02 Pemeliharaan Harian Mesin Pemecah Batu

2. Melaksanakan Pemeliharaan Harian Rangkaian Mesin Pemecah Batu dan Sarana Pendukungnya

3 CPO-03 Pengoperasian Mesin Pemecah Batu

3. Menghidupkan Rangkaian Mesin Pemecah Batu sesuai dengan urutannya

4. Melaksanakan Pengoperasian Rangkaian Mesin Pemecah Batu

4 CPO-04 Laporan Operasi dan K3 5. Membuat Laporan Operasi dan K3

(9)

PANDUAN PEMBELAJARAN

(10)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

ix

A. BATASAN

No. Item Batasan Uraian

Keterangan 1. Seri / Judul CPO – 04 = Laporan Operasi

2. Deskripsi Materi ini membahas laporan operasi yang harus difahami oleh operator mesin pemecah batu agar operator tersebut mampu membuat laporan operasi dengan benar dan disiplin. Materi ini mencakup sistem pelaporan, laporan harian operasi dan laporan K3.

3. Tempat kegiatan Di dalam ruang kelas yang dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran.

4. Waktu pembelajaran 4 jam pembelajaran (jp) (2 jp teori, 2 jp praktek). 1 jam pela-jaran = 45 menit.

B. PROSES PEMBELAJARAN

(11)

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan

Menjelaskan tujuan

pembelajaran umum & tujuan pembelajaran khusus

Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam pembuatan laporan operasi Waktu : 10 menit

2. Ceramah : Pendahuluan Kedudukan, maksud dan tujuan laporan:

Menjelaskan pentingnya laporan operasi yang harus dibuat operator

Menjelaskan maksud dan tujuan laporan

Mendiskusikan setiap pokok bahasan tersebut

Waktu : 10 menit

Bahan : Materi Serahan (Bab I Pendahuluan)

3. Ceramah : Sistem Laporan Jenis, bentuk dan isi laporan, cara penyampaikan laporan, unit kerja terkait dan tindak lanjut Menjelaskan jenis dan isi

laporan

Menjelaskan penyampaikan laporan

Menjelaskan unit kerja terkait Menjelaskan umpan balik /

tindak lanjut laporan

Mendiskusikan setiap pokok bahasan tersebut.

Waktu : 20 menit

Bahan : Materi Serahan (Bab 2, Sistem Pelaporan)

4. Ceramah : Laporan Harian Operasi.

Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif

Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas.

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu

Mengajukan pertanyaan bila perlu

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu

Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT1 OHT2 OHT3 OHT1-1 OHT1-2 OHT1-3 OHT2-1 OHT2-2 OHT2-3

(12)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

xi

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

Isi dan bentuk laporan, cara dan petunjuk pengisian laporan Menjelaskan isi laporan

operasi

Menjelaskan bentuk laporan operasi

Menjelaskan bentuk dan cara mengisi laporan

Menjelaskan petunjuk pengisian laporan

Mendiskusikan setiap pokok bahasan tersebut di atas Waktu : 20 menit

Bahan : Materi Serahan (Bab 3, Laporan Harian Operator) 5. Ceramah : Laporan K3

Laporan K3 yang terkait dengan operator

Menjelaskan potensi kecelakaan kerja Menjelaskan laporan

keselamatan kerja

Menjelaskan bentuk dan cara pengisian daftar simak Menjelaskan petunjuk

pengisian

Mendiskusikan setiap pokok bahasan.

Waktu : 20 menit

Bahan : Materi Serahan (Bab 4, Laporan K3)

6. Praktek : Mengisi laporan operasi

Menjelaskan Form laporan yang harus di isi

Memberi contoh pekerjaan operator mesin pemecah batu Memberi tugas pengisian

laporan sesuai dengan contoh pekerjaaan operator mesin pemecah batu

Memberi petunjuk langsung tata cara pengisian laporan Memeriksa hasil pengisian

laporan

Memberi penjelasan tentang kekeliruan yang terjadi pada pengisian laporan dan petunjuk pembetulannya Waktu : 90 menit

Bahan : Materi Serahan.

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu

Mengajukan pertanyaan bila perlu.

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu

Mengajukan pertanyaan bila perlu.

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mempelajari contoh

Mengisi form laporan sesuai dengan contoh pekerjaan

Melakukan konsultasi kepada instruktur. OHT3-1 OHT3-2 OHT3-3 OHT3-1 OHT3-2 OHT3-4 OHT3-5 Contoh pekerjaan Form laporan harian Form laporan K3 yang dibagikan kepada peserta

(13)
(14)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Juanda Toha, Konveyor Sabuk dan Peralatan Pendukung, PT. Junto Enginering, Bandung 2002.

2. KYC Mechanic Industry Co., Ltd., Instruction Manual for Operation of KYC Crushing and Screening Plant, Osaka – Japan, 1980.

3. Minyu Machinery Corporation Ltd., Portable Aggregate Crushing Plant – Operation and Maintenance Manual, Japan, 1980..

4. Rochmanhadi, Ir., Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, 1982.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Segala kegiatan dalam pekerjaan mesin pemecah batu baik yang menyangkut pengoperasian maupun pemeliharaan harus dapat diinformasikan kepada semua pihak yang terkait dengan pengelolaan plant mulai dari pimpinan/manajer sampai tingkat pelaksana dan pengawas di lapangan.

Seorang operator yang telah berhasil melaksanakan tugasnya mengoperasikan Mesin Pemecah Batu dengan baik tiap hari, akan dapat diketahui dengan benar oleh atasan langsungnya bila operator tersebut telah memberikan laporan secara tepat dan benar setiap harinya.

Sebaliknya seorang manajer peralatan yang tidak setiap hari berada di lapangan akan mendapatkan informasi yang benar tentang prestasi operatornya dan kinerja mesin pemecah batu yang dioperasikan di lapangan, bila telah ada laporan dari petugas dibawahnya. Laporan yang sampai kepada manajer tersebut bersumber dari laporan yang dibuat oleh operator yang memiliki disiplin tinggi.

Dalam masalah laporan ini, faktor yang penting untuk diperhatikan adalah informasi yang disampaikan tersebut harus benar, lengkap dan disampaikan tepat waktu.

1.2. Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan

Laporan operasi dibuat dengan maksud untuk dapat mencatat semua kegiatan dan kondisi mesin setiap harinya sehingga dapat diketahui dengan pasti bahwa mesin tersebut telah dioperasikan dengan benar untuk dapat berproduksi secara optimal. Dengan adanya laporan operasi dari tangan pertama yaitu operator, maka dapat diadakan tindak lanjut berupa penyusunan laporan berikutnya berupa laporan mingguan atau bulanan yang akan menjadi bahan masukan utama bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan.

Tujuan pembuatan laporan operasi yang dibuat dengan benar dan sampai ke tangan pejabat terkait secara tepat waktu, adalah untuk dapat dilakukan tindak turun tangan terhadap masalah yang timbul di lapangan yang belum dapat diatasi secara langsung oleh pejabat di lapangan.

(16)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

1 - 2 1.3 Jenis Laporan Operasi

Pada dasarnya operator hanya melaporkan apa yang telah dilakukan pada hari yang bersangkutan berkaitan dengan tugasnya, meliputi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, pelaksanaan pemeliharaan harian dan pelaksanaan pengoperasian mesin pemecah batu.

Laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut dituangkan ke dalam laporan harian operasi yang harus dibuat setiap hari dan laporan K3.

(17)

RANGKUMAN

Laporan pelaksanaan pekerjaan memuat berbagai informasi tentang pelaksanaan pekerjaan khususnya pengoperasian alat-alat berat, yang berguna bagi pihak-pihak terkait. Informasi tersebut bermula dari data lapangan yang diambil dari laporan harian operasi. Informasi tidak dapat disajikan dengan baik bila penanganan laporan tidak dilakukan sebagaimana semestinya.

Operator mesin pemecah batu mempunyai kewajiban untuk membuat laporan operasi yang meliputi laporan harian operasi dan laporan K3. Laporan tersebut harus dibuat dengan benar dan disampaikan kepada unit terkait tepat waktu.

(18)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

L ATI H AN

1. Laporan harian operasi merupakan bagian dari laporan pengoperasian alat, tidak dapat diabaikan begitu saja karena merupakan hal yang cukup penting.

Jelaskan keuntungannya bila laporan tersebut selalu dibuat dengan benar dan disampaikan tepat waktu.

2. Laporan harian operasi memuat beberapa informasi tentang pelaksanaan pengoperasian alat yang berguna bagi unit-unit kerja terkait.

Berikan sebuah contoh informasi yang ada pada laporan harian operasi dan diperlukan oleh unit kerja terkait mana

3. Laporan K3 berupa daftar simak (check list) yang harus diisi oleh operator, diantaranya adalah :

a. Daftar simak ... b. Daftar simak ...

(19)

BAB 2

SISTEM LAPORAN

2.1. Umum

Peranan laporan dalam kegiatan pengoperasian mesin pemecah batu tidak dapat diabaikan begitu saja, karena laporan merupakan bagian dari sistem pengoperasian yang menjadi bagian dari administrasi pengoperasian.

Dengan adanya laporan maka akan banyak hal dari pengoperasian mesin pemecah batu yang dapat diinformasikan, mulai dari pemakaian bahan, jam kerja mesin, kelainan atau kerusakan yang terjadi sampai ke produksi mesin yang merupakan data yang akan berguna dalam pelaksanaan pekerjaan produksi batu dengan mesin pemecah batu.

Informasi tersebut menjadi tidak berguna manakala sistem laporan tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari pengoperasian mesin pemecah batu tersebut. Termasuk dalam sistem laporan di sini adalah laporan itu sendiri, unit-unit terkait serta pengiriman atau penyampaian serta umpan balik.

2.2. Jenis Laporan

Pada dasarnya laporan operasi mesin pemecah batu dapat dibedakan menurut selang waktu pembuatannya yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan atau tergantung dari kepentingan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengendalian pengoperasian mesin pemecah batu tersebut.

2.2.1. Laporan Harian Operasi

Laporan ini dibuat setiap hari, dibuat dan menjadi tanggung jawab operator mesin pemecah batu.

Laporan harian operasi berisi data pengoperasian mesin pemecah batu yang meliputi data unit mesinnya sendiri, seperti misalnya merk dan tipe mesin, pelaksanaan pengoperasian, pemakaian bahan, jenis kerusakan yang terjadi, dan sebagainya, yang dilaporkan secara rinci. Semua laporan yang terkait dengan pengoperasian mesin pemecah batu berawal dari dari laporan harian operasi, atau berdasarkan data yang tercantum dalam laporan harian operasi. Dengan demikian maka bila terjadi kesalahan dalam laporan harian operasi ,

(20)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

2 - 2 terutama data pengoperasian, dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam pembuatan laporan-laporan yang lainnya.

2.2.2. Laporan Mingguan

Laporan ini dibuat setiap minggu atau selang waktu satu minggu. Laporan ini merupakan rangkuman dari laporan harian operasi, dibuat dan menjadi tanggungjawab Pengawas Lapangan atau Foreman atau sesuai dengan ketentuan organisasi plant atau perusahaan.

Data pengoperasian mesin dari laporan harian operasi yang diterima oleh Foreman atau pengawas atau pejabat yang ditunjuk selanjutnya dirangkum dan dianalisis. Data yang perlu diinformasikan kepada pejabat terkait dari Foreman di tingkat yang lebih tinggi, antara lain :

 Pemakaian bahan ( grease, minyak pelumas, dan sebagainya)

 Kinerja alat

 Produktivitas (terkait dengan operator dan hasil produksi)

 Hambatan operasi

 Efisiensi kerja alat.

Informasi tersebut dipergunakan untuk penyusunan Laporan Mingguan, dan dipakai sebagai dasar dalam menentukan tindak turun tangan.

Pembuatan Laporan Mingguan tersebut tergantung dari unit kerjanya, yaitu tergantung dari tingkat kepentingannya atau urgensinya.

Misalnya bila pekerjaan memerlukan pengawasan atau pemantauan yang ketat, karena pekerjaan merupakan crash program, maka laporan mingguan menjadi sangat penting.

2.2.3. Laporan Bulanan

Laporan bulanan dibuat berdasarkan informasi dari laporan mingguan. Bila laporan mingguan tidak dibuat maka data Laporan Harian operasi merupakan dasar pembuatan laporan bulanan yang dibuat oleh pejabat atau institusi yang ditentukan untuk menghasilkan informasi (sama seperti pada Laporan Mingguan) yang diperlukan oleh tingkat manajemen.

(21)

Laporan Bulanan (atau Laporan Mingguan) dikirim kepada pejabat atasannya, yang merupakan informasi atau masukan manajemen untuk pimpinan atau Kepala Institusi.

2.3. Pengiriman/Penyampaian Laporan

Laporan-laporan yang dibuat atau disusun (Laporan Harian Operasi, Laporan Mingguan/Bulanan), secara hirarkhis disampaikan kepada unit-unit atasan.

Laporan harus disampaikan dengan tepat waktu dan tepat kirim.

2.3.1. Tepat Waktu

Dengan tepat waktu, dimaksudkan bahwa laporan harus disampaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan jenis laporannya.

 Laporan harian disampaikan setiap hari, pada harii yang bersangkutan atau paling lambat sehari sesudahnya atau disampaikan batas akhir yang ditentukan

 Laporan mingguan, disampaikan pada akhir minggu yang bersangkutan, atau sesuai dengan yang ditentukan

 Laporan Bulanan, disampaikan pada tiap akhir bulan.

2.3.2. Tepat Kirim

Tepat kirim, dimaksudkan bahwa laporan harus dikirim dan disampaikan kepada para pejabat pada bagian-bagian atau unit-unit kerja terkait atau institusi lain yang ditentukan, menurut jenis dan tingkat hirarkinya. Misalnya Laporan Harian dikirim dan disampaikan kepada atasan langsung operator atau pengawas pekerjaan atau pejabat yang ditentukan. Demikian pada laporan Bulanan (yang dibuat oleh para Foreman atau pengawas lapangan, atau yang lainnya) dikirim ke Pelaksana Lapangan, atau pejabat yang ditunjuk.

2.4. Unit Kerja Terkait

Unit terkait adalah unit-unit kerja atau bagian-bagian atau institusi-institusi yang berada di dalam organisasi pelaksanaan pekerjaan atau organisasi proyek, yang diberi tugas untuk menangani atau harus diberi data atau informasi pekerjaan pengoperasian mesin pemecah batu, yang selanjutnya memberi informasi ataupun umpan balik kepada unit kerja lain yang memerlukannya.

(22)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

2 - 4 Unit-unit kerja terkait ini antara lain Proyek atau institusi yang satu dengan lainnya mungkin saja berbeda tergantung dari struktur organisasi dalam institusi masing-masing.

Laporan atau informasi yang disampaikan atau yang ditangani unit-unit termaksud lingkupnya berbeda-beda, seperti misalnya Foreman/Pengawas menangani dan menyampaikan laporan berdasar laporan dari operator, sedangkan Pelaksana menangani dan menyampaikan laporan berdasar harian operasi, laporan mingguan dan seterusnya.

2.5. Umpan Balik / Tindak Lanjut

Pada setiap jabatan yang melakukan pengolahan/penanganan laporan tersebut diharapkan adanya umpan balik dan tindak turun tangan bagi bagian dibawahnya yang berguna untuk perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan pengoperasian mesin pemecah batu.

Misalnya dari Foreman atau Pengawas yang menerima laporan harian operasi, melakukan tindak turun tangan berupa petunjuk perbaikan dalam suatu kegiatan yang dianggap memerlukan peningkatan yaitu berdasar data dalam laporan harian operasi tersebut. Atau tindak turun tangan tersebut berdasar hasil pembahasan bersama dengan atasan langsung/foreman yang menghasilkan beberapa petunjuk kepada operator untuk peningkatan produksi, dan lainnya.

Umpan balik atau tindak turun tangan ini juga harus tepat waktu, karena dapat saja terjadi perubahan lagi di lapangan dan tindak turun tangan yang dimaksud menjadi terlambat.

(23)

RANGKUMAN

1. Maksud dan tujuan pembuatan laporan adalah untuk memberikan informasi tentang berbagai data pengoperasian mesin pemecah batu kepada semua pihak terkait, agar unit kerja tersebut dapat mengolah data laporan dibawahnya untuk keperluan tindak turun tangan atau bahan pengambilan keputusan manajemen.

2. Jenis laporan yang harus dibuat operator mesin pemecah batu adalah laporan harian operasi dan laporan K3 yang harus dibuat dengan benar dan disampaikan tepat waktu.

3. Setiap laporan yang masuk perlu ditindak lanjuti dengan suatu langkah tindak turun tangan untuk meningkatkan kinerja pengoperasian mesin pemecah batu.

(24)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

LATIHAN

1. Jelaskan secara singkat maksud dan tujuan laporan pengoperasian alat.

2. Sebutkan jenis-jenis laporan pengoperasian alat berat dan jelaskan persamaan ataupun perbedaannya.

3. Yang menjadi tugas operator Mesin Pemecah Batu adalah laporan ...

4. Laporan-laporan yang sudah dibuat harus dikirim atau disampaikan kepada pihak-pihak terkait, dengan tepat waktu dan tepat kirim. Jelaskan secara singkat apa maksudnya.

5. Pihak-pihak atau unit-unit kerja terkait dengan laporan harian operasi diantaranya adalah :

a. ... b. ...

6. Laporan-laporan yang dikirim kepada pihak atasan diharapkan menghasilkan (atau ada) umpan balik atau tindak lanjut dari pihak atasan yang menerima laporan.

(25)

BAB 3

LAPORAN HARIAN OPERASI

3.1. Umum

Laporan Harian Operasi merupakan laporan yang mendasari untuk pengembangan informasi pengoperasian mesin pemecah batu. Berbagai data mengenai pengoperasian alat, termasuk data mesin dan pekerjaan, disajikan melalui laporan ini. Laporan harian operasi ini menjadi tugas dan tanggung jawab Operator mesin yang bersangkutan.

Dengan demikan peranan Operator mesin pemecah batu dalam memberikan informasi pengoperasian yang dituangkan dalam laporan operasi sangat menentukan karena kesalahan atau ketidak benaran dalam memasukan data, dapat berakibat cukup besar dalam pengevaluasian kinerja ataupun dalam pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu operator dituntut, untuk menyajikan data secara benar dan juga harus jujur dengan kondisi sebenarnya.

3.2. Isi Laporan

Laporan harian operasi berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan pengoperasian mesin pemecah batu. Mungkin saja terjadi sedikit perbedaan isi laporan diantara laporan dari Unit Kerja atau Perusahaan yang satu dengan yang lainnya, namun pada dasarnya hampir sama, seperti diantaranya :

1. Data proyek (nama, lokasi, dsb.)

2. Data alat (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapasitas,dsb.) 3. Kondisi alat

4. Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb.) 5. Hasil pekerjaan (produksi)

6. Pemakaian bahan (grease, minyak pelumas, minyak hidrolik, dsb.) 7. Dan lain sebagainya.

3.3. Bentuk Laporan

Laporan harian operasi pada umumnya mempunyai bentuk yang mudah dikerjakan, yaitu bentuk formulir atau form. Dengan demikian untuk suatu laporan, formulir telah

(26)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

3 - 2 didesain/dirancang sesuai dengan kebutuhan, dan selalu diusahakan agar mudah dan sederhana dalam pengisiannya, untuk menghindari kesalahan dalam pengisiannya. Laporan dalam bentuk narasi selalu dihindari, agar tidak terlalu membebani operator dan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan.

3.4. Perhatian Bagi Operator Mesin Pemecah Batu

 Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak

 Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang anda laporkan, dan dituntut untuk mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab

 Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin agar laporan tepat waktu

 Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta.

3.5. Cara Mengisi Laporan

Pengisian dilakukan dengan memperhatikan materi yang ada di dalam formulir laporan termasuk satuan-satuan yang harus diisikan. Sebagian diantaranya ada yang harus diisi dengan angka, dengan huruf, sebagian lainnya diisi dengan tanda-tanda saja, misalnya tanda (x) atau semacam huruf v ().

Pengisian laporan harus mengikuti petunjuk pengisian, baik petunjuk lengkap maupun petunjuk sebagian saja.

Hal ini penting karena petunjuk pengisian tersebut besar artinya ; bila tidak mengikuti petunjuk atau menyalahi petunjuk, maka laporan dapat menyimpang dari tujuannya, misalnya petunjuk pengisian mengharuskan diisi dengan satuan m (meter), tetapi diisikan dengan km (x1000), atau km/jam diisi dengan mil/jam, dan sebagainya. Oleh karena itu ikuti petunjuk atau cara pengisian dari formulir yang bersangkutan.

3.6. Petunjuk Pengisian Laporan

Petunjuk pengisian laporan ini hanya sebagai petunjuk dasar dalam mengisi form laporan yang disajikan sebagai contoh laporan harian.

(27)

Disamping laporan harian operasi yang menyangkut pengoperasian mesin pemecah batu, kepada operator masih dibebani untuk membuat laporan K3 berupa daftar simak (check list).

Cara pengisian ini disajikan bagi operator mesin pemecah batu, sedangkan pengisian laporan lainnya yang bukan tugas operator, tidak diberikan petunjuk/cara pengisiannya.

1. Laporan Harian Operasi Mesin Pemecah Batu (Contoh – 1) a. Notasi laporan

 Nomor laporan :

tidak diisi operator, penomoran ini diisikan oleh petugas khusus dari perusahaan (proyek), biasanya dipakai untuk keperluan/data perusahaan  Tanggal : tanggal pengisian laporan.

b. Data alat

 Jenis alat : diisi merk dan tipe mesin pemecah batu

 Lokasi : cukup jelas

 Jumlah fleet : jumlah regu kerja pada hari ybs.

c. Pemakaian bahan bakar dan pelumas  Bahan bakar dan

pelumas untuk genset : cukup jelas  Pemakaian minyak

Pelumas crusher : jumlah seluruh pemakaian oli./minyak pelumas  Pelumas/grease : diisi jumlah pemakaian pelumas/grease untuk

crusher. d. Suplay material dan produksi

1) Jumlah pengisian material dari dump truck atau loader

 No. DT/loader : diisi nomor registrasi/nomor polisi dari dump truck/loader yang bertugas mengisi hopper pada hari ybs.

 Jumlah tiap rit : diisi estimasi jumlah material yang diisikan ke dalam hopper setiap rit (dalam ton).

Bila kolom yang tersedia tidak mencukupi, ditambahkan pada lembar laporan berikutnya.

(28)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

3 - 4 2) Produksi (ton)

 Kolom ukuran agregat diisi dengan ukuran agregat yang diproduksi pada hari ybs. (misalnya, 5-0, 10-5, dst.)

 Kolom di bawah ukuran agregat diisi jumlah produksi untuk tiap ukuran agregat yang diproduksi (ton/hari atau ton/satuan waktu tertentu).

e. Data penggunaan mesin dan tenaga  Waktu operasi/Pembacaan hour meter

- Mulai : cukup jelas

- Berhenti : cukup jelas

- Jumlah hari ini : cukup jelas

 Jumlah tenaga : diisi jumlah seluruhnya - Operator : diisi jumlah operator

- Tenaga pembantu : diisi jumlah tenaga pendukung operasional

 Tanda tangan operator : cukup jelas

 Tanda tangan pengawas lapangan : diisi tanda tangan pengawas atau pejabat yang mengesahkan laporan f. Data jam tunggu mesin

 Item : diisi nomor urut

 Catatan : diisi kondisi atau keadaan mesin yang

mengakibatkan mesin berhenti beroperasi  Tanda tangan operator : cukup jelas

2. Laporan Harian Operasi (Contoh – 2) a. Data pekerjaan dan alat

 Nama pekerjaan : nama pekerjaan yang langsung berkaitan dengan mesin

 Lokasi : cukup jelas

 Tanggal : tanggal hari ini

 Jenis alat : diisi jenis alat yang dioperasikan

 Merk/tipe : diisi merk/tipe dari jenis alat ayang dioperasikan  Nomor registrasi : diisi nomor registrasi/kode alat yang dioperasikan  Hour meter (awal) : diisi pembacaan hour meter saat mulai beroperasi  Hour meter (akhir) : diisi pembacaan hour meter saat berhenti

(29)

b. Data operator  Nama operator

1. Cukup jelas 2. Cukup jelas. c. Data kondisi lapangan

 Jenis material : diisi jenis material yang dikerjakan

 Kondisi : diisi kondisi lapangan (berat, sedang, ringan).

d. Data pengoperasian/penggunaan

 Siang/malam : dipilih yang sesuai

 Kegiatan/waktu : diisi waktu yang diperlukan diisi jenis kegiatan

 Keterangan : diisi catatan yang berkaitan dengan kegiatan/waktu.

e. Pemakaian/tambahan bahan

 Bahan bakar (ltr) : pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Pelumas engine (ltr) : pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Pelumas transmisi (ltr): pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Minyak hidrolik (ltr) : pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Minyak rem (ltr) : pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Gemuk (ltr) : pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Air accu : pemakaian atau tambahan pada hari ybs.  Lain-lain : pemakaian bahan lain diluar yang tercantum.

f. Keadaan/tekanan

Memberikan data keadaan fisik atau tekanan dari alat ukur yang berkaitan dengan sistem peralatan

 Kolom diisi dengan tandauntuk keadaan yang cocok/sesuai.

g. Dibuat/diisi oleh :

Operator : diisi tanda tangan dan nama klas dari operator yang mengisi/bertanggung jawab mengoperasikan peralatan. h. Disetujui oleh :

Pengawas lapangan : - diisi jabatan atasan langsung operator di lapangan - tanda tangan dan nama jelas.

(30)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

3 - 6 3. Laporan Harian Operasi (Contoh – 3)

1. Nama dan Alamat Perusahaan : diisi perusahaan yang mengoperasikan Mesin Pemecah Batu

2. Data alat :

 Jenis alat : diisi Mesin Pemecah Batu (Crushing Plant)  Merk/tipe : diisi merk/tipe Mesin Pemecah Batu

 Kapasitas : diisi kapasitas produksi Mesin Pemecah Batu (ton/jam)

 No. Registrasi : diisi No. Registrasi Mesin Pemecah Batu yang dipakai.

3. Data proyek :

 Nama proyek : diisi nama proyek atau Divisi yang mengoperasikan Mesin Pemecah Batu

 Lokasi : diisi lokasi proyek atau lokasi Mesin Pemecah Batu  Jenis pekerjaan : diisi Produksi Agregat

 Tanggal : diisi tanggal pengoperasian Mesin Pemecah Batu/ pembuatan laporan

4. Jumlah jam kerja : diisi total jam kerja hari ybs

Kolom jam : kolom dibawah jam operasi diisi dengan yang sesuai; O = Operasi, M = Menunggu, I = Istirahat, R = Rusak, S = Servis, P = Perbaikan

5. Kondisi komponen : kolom dibawah komponen diisi yang sesuai; B = Baik, RR = Rusak Ringan, RB = Rusak Berat 6. Pemakaian bahan bakar :

dan pelumas : - kolom dibawah bahan, diisi pemakaian atau penambahan bahan bakar atau pelumas pada hari ybs.

- lain-lain diisi bahan lain yang tidak tercantum. 7. Total produksi Agregat :

: diisi jenis / ukuran agregat yang diproduksi dan total produksi pada hari ybs.

8. Pembacaan service meter/Waktu operasi :  Start : pembacaan awal

 Akhir : pembacaan pada akhir pekerjaan  Total : jumlah jam pada hari ybs.

(31)

9. Perbaikan/pemeliharaan :

 Penggantian bahan/parts : diisi bahan/parts yang dipakai untuk perbaikan pemeliharaan pada hari ybs

 Jumlah : banyaknya pemakaian parts/bahan

 Perbaikan diluar : diisi parts yang diperbaiki di bengkel luar  Jumlah : diisi jumlah parts yang diperbaiki diluar

10. Pengesahan laporan :

 Dibuat oleh : diisi tanda tangan dan nama terang operator

 Diperiksa oleh : - diisi tanda tangan dan nama terang atasan langsung operator di lapangan.

- bila perlu diperiksa juga oleh pejabat lainnya selain atasan langsung operator, misalnya Kepala Plant, Kepala Proyek, dsb.

3.7. Contoh Pengisian Laporan Harian

Sebagai contoh pengisian diberikan untuk contoh 1 dan contoh 3 dari Laporan Operasi Harian tersebut.

Contoh ini hanya sebagai dasar saja, sedangkan pengembangannya secara kenyataan harus diisikan oleh operator yang bersangkutan.

(32)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

3 - 8 CONTOH 1 : LAPORAN HARIAN OPERASI MESIN PEMECAH BATU

l lt kg ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TANDA TANGAN PENGAWAS LAPANGAN :

CATATAN BERHENTI, MENUNGGU DAN KERUSAKAN DARI MESIN PEMECAH BATU TANDA TANGAN OPERATOR :

UKURAN AGREGAT

TANDA TANGAN OPERATOR

JUMLAH PENGISIAN MATERIAL DARI DUMP TRUCK ATAU LOADER PRODUKSI (ton)

BAHAN BAKAR UNTUK GENSET : lt PEMAKAIAN PELUMAS :

PELUMAS/ GREASE : MINYAK PELUMAS CRUSHER :

LOKASI JUMLAH FLEET

SUPLAY MATERIAL DAN PRODUKSI

MULAI : BERHENTI : JUMLAH HARI INI :

Nomor Laporan : TANGGAL

1 2 3 4 JENIS ALAT

JUMLAH TENAGA : OPERATOR : TENAGA PEMBANTU OPERATOR :

WAKTU OPERASI/ PEMBACAAN HOUR METER

9 10 11 12

No. DT/

LOADER 1 2 3

JUMLAH TIAP RIT (ton)

(33)

Nama pekerjaan : Jenis alat :

Hour meter (awal) : Hour meter (akhir) :

Lokasi : Merk/Type :

Tanggal : Nomor registrasi :

Nama operator :

1. 2..

Lapangan operasi Penggunaan/pengoperasian Jenis material Kondisi

Siang (pukul) Malam (pukul) Jam / menit Keterangan Pemakaian/tambahan bahan 06.00 18.00 Bahan bakar (ltr) Pelumas engine (ltr) Pelumas transmisi (ltr) Minyak hidrolik (ltr) Minyak power train (ltr) Minyak

lain Air accu Lain-lain

07.00 19.00 08.00 20.00 09.00 21.00 10.00 22.00 11.00 23.00 Keadaan/tekanan/temperature 12.00 24.00 Keadaan Air pendingin Pelumas engine Pelumas transmisi Pelumas power train Ampere meter Minyak hidrolik 13.00 01.00 14.00 02.00 Normal 15.00 03.00 Tidak normal 16.00 04.00

Kerusakan yang terjadi

17.00 05.00

No. Jenis pekerjaan Produksi

Disetujui oleh :

Pengawas lapangan Dibuat / diisi oleh :Operator

1 2 3

( ... )

( ... )

4

Catatan : 1. Pada kolom-kolom Keadaan/Tekanan/Temperatur, isilah dengan tanda [√] pada kolom yang bersangkutan (Normal atau Tidak Normal)

2. Pada kolom-kolom di belakang Waktu/Jam, isilah dengan tanda [√], di belakang waktu yang bersangkutan bila alat beroperasi, dan dengan tanda [X] bila alat tidak beroperasi. Pada kolom Jam/Menit diisi dengan waktu penggunaan/pemgoperasian

(34)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

3 - 10

CONTOH 3

:

LAPORAN HARIAN OPERASI

1. Nama dan alamat Perusahaan 2. Data Alat Jenis alat Merk/Type Kapasitas No. Registrasi : : : : 3. Data Proyek Nama Proyek Lokasi/STA Jenis Pekerjan Tanggal : : : :

Keterangan: O = Operasi, M = Menunggu, I = Istirahat, R = Rusak, S = Servis, P = Perbaikan

4.Jumlah 7 – 8 8 – 9 9 – 10 10 – 11 11 – 12 12 – 13 13 – 14 14 – 15 15 – 16 16 – 17 17 – 18 18 – 19 Jam Kerja

19 – 20 20 – 21 21 – 22 22 – 23 23 – 24 24 – 01 01 – 02 02 – 03 03 – 04 04 – 05 05 – 06 06 – 07 Keterangan Kondisi Komponen: B = Baik, RR = Rusak Ringan, RB = Rusak Berat

5.Kondisi Komponen Hopper & Feeder Primary Crusher Conveyor pada Unit 1 Screen pada Unit 2 Secondary Crusher Conveyor pada Unit 2 Screen pada Unit 2 Tertiary Crusher Screen 1 pada Unit 3 Screen 2 pada Unit 3 Conveyor pada Unit 3 Panel Operasi 6.Pemakaian Bahan ba-kar dan Bahan Bakar (ltr) (genset) Pelumas Engine (genset) Pelumas Transmisi (ltr) Minyak Hidrolik (ltr) Gemuk/ Grease (kg) Air Accu (ltr)

Lain-lain 7.Total Produksi Agregat :

1...= ... ton 4. ... = ... ton 2...= ... ton 5. ... = ... ton 3...= ... ton 6. ... = ... ton

Pelumas 8. Pembacaan Service Meter/Waktu operasi :

Start: ..., Akhir: ...Total: ... Penggantian Parts/Bahan Jumlah Perbaikan di luar Jumlah

10.Pengesahan Laporan:

Dibuat oleh: Diperiksa oleh:

9.Perbaikan/ Pemeliha-raan 1. 2. 3. 1. 2 3. Operator ( ...) Pengawas/Pelaksana (...) Kepala ... (...) Catatan lain yang diperlukan :

(35)

CONTOH 1 : LAPORAN HARIAN OPERASI MESIN PEMECAH BATU l lt kg DT 001 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 -DT 002 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 -DT 005 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 -DT 006 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 -DT 007 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 -ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 260 200 120 No. DT/ LOADER 1 2 3

JUMLAH TIAP RIT (ton)

4 5 6 7 8 9 10 11 12 40/20 20/5 5/0

JUMLAH TENAGA : 5 OPERATOR : 2 TENAGA PEMBANTU OPERATOR : 3

WAKTU OPERASI/ PEMBACAAN

HOUR METER MULAI : 09

00

BERHENTI : 1700 JUMLAH HARI INI : 8 jam

Nomor Laporan : TANGGAL : 10-10-2005

1 Mesin Pemecah Batu

2 Gunung Sindur -Tangerang - Prov. Banten 3 1 (Satu)

4

JENIS ALAT LOKASI JUMLAH FLEET

SUPLAY MATERIAL DAN PRODUKSI

JUMLAH PENGISIAN MATERIAL DARI DUMP TRUCK ATAU LOADER PRODUKSI (ton)

BAHAN BAKAR UNTUK GENSET : 150 lt PEMAKAIAN PELUMAS : 2

PELUMAS/ GREASE : MINYAK PELUMAS CRUSHER :

UKURAN AGREGAT

TANDA TANGAN OPERATOR

-TANDA TANGAN PENGAWAS LAPANGAN :

CATATAN BERHENTI, MENUNGGU DAN KERUSAKAN DARI MESIN PEMECAH BATU TANDA TANGAN OPERATOR :

(36)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

3 - 12

CONTOH 3

:

LAPORAN HARIAN OPERASI

1. Nama dan alamat Perusahaan PT. Bakti Sejahtera Tangerang 2. Data Alat Jenis alat Merk/Type Kapasitas No. Registrasi :

: Mesin Pemecah Batu : Nakayama / SNP-70N-3 : 90 ton / jam : SCP - 01 3. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Jenis Pekerjan Tanggal : : Proyek Pembangunan I : Gunung Sindur : Produksi Agregat : 10 – 10 -2003 Keterangan: O = Operasi, M = Menunggu, I = Istirahat, R = Rusak, S = Servis, P = Perbaikan

4.Jumlah 7 – 8 8 – 9 9 – 10 10 – 11 11 – 12 12 – 13 13 – 14 14 – 15 15 – 16 16 – 17 17 – 18 18 – 19

Jam Kerja - M S O O O O O O O O I I

8

19 – 20 20 – 21 21 – 22 22 – 23 23 – 24 24 – 01 01 – 02 02 – 03 03 – 04 04 – 05 05 – 06 06 – 07

- - -

-Keterangan Kondisi Komponen: B = Baik, RR = Rusak Ringan, RB = Rusak Berat

5.Kondisi Komponen Hopper & Feeder Primary Crusher Conveyor pada Unit 1 Screen pada Unit 2 Secondary Crusher Conveyor pada Unit 2 Screen pada Unit 2 Tertiary Crusher Screen 1 pada Unit 3 Screen 2 pada Unit 3 Conveyor pada Unit 3 Panel Operasi B B B B B B B B B B B B 6.Pemakaian Bahan ba-kar dan Bahan Bakar (ltr) (genset) Pelumas Engine (genset) Pelumas Transmisi (ltr) Minyak Hidrolik (ltr) Gemuk/ Grease (kg) Air Accu (ltr)

Lain-lain 7.Total Produksi Agregat :

1...40/20...= ...260... ton 4. ... = ... ton 2...20/5...= ...200... ton 5. ... = ... ton 3...5/0...= ....120... ton 6. ... = ... ton Pelumas

ISO 2 - 1 2 - - 8. Pembacaan Service Meter/Waktu operasi :

Start: ...0900..., Akhir: ...1700...Total: 8 jam... Penggantian Parts/Bahan Jumlah Perbaikan di luar Jumlah

10.Pengesahan Laporan:

Dibuat oleh: Diperiksa oleh:

9.Perbaikan/ Pemeliha-raan 1. 2. -3. -1. 2 -3. -Operator ( ...Usin...) Pengawas/Pelaksana (...Amir...) Kepala ....Proyek.... (...Rizki...) Catatan lain yang diperlukan :

(37)

RANGKUMAN

1. Peranan operator mesin pemecah batu sangat menentukan dalam memberikan informasi yang dituangkan dalam laporan harian operasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan manajemen.

2. Informasi yang diisikan kedalam laporan operasi harian harus lengkap menyangkut data lokasi, data mesin dan data produksi pada hari yang bersangkutan.

Laporan harus dituangkan pada format laporan yang telah ditentukan.

3. Pengisian laporan harus benar, sesuai dengan petunjuk pengisian untuk menghasilkan data yang benar dan akurat sesuai dengan tujuan pembuatan laporan.

(38)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

LATIHAN

1. Laporan harian operasi alat-alat berat merupakan titik awal dari berbagai informasi pengoperasian alat-alat berat termaksud.

a. Benar b. Salah.

2. Laporan harian operasi berisi berbagai data atau informasi mengenai pengoperasian alat, semua data harus diisikan dengan benar apa adanya. Apa akibatnya bila data yang dimasukkan ke dalam laporan harian operasi tidak benar atau dipalsukan.

Jelaskan secara singkat dengan memberikan contohnya.

3. Data operasional alat yang anda isikan kedalam laporan harian operasi, akan menjadi bahan pengambilan keputusan manajemen. Benarkah demikian? Jelaskan.

4. Laporan harian operasi dibuat dalam bentuk yang mudah untuk dikerjakan, mengapa demikian?

5. Ceritakan bagaimana cara mengisi laporan harian operasi mesin pemecah batu, singkat tapi jelas.

6. Bila ketika melakukan pengoperasian Mesin Pemecah Batu, kemudian terjadi kerusakan atau gangguan operasi, maka kerusakan atau gangguan tersebut harus dilaporkan dengan (pilih salah satu) :

a. Laporan khusus, dibuat dengan ditulis secepatnya b. Laporan harian operasi

c. Laporan mingguan d. Laporan bulanan.

7. Dengan laporan harian operasi dapat diketahui jumlah jam operasi alat, bagaimana cara mengetahuinya. Jelaskan secara singkat.

(39)

BAB 4

LAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

4.1. Umum

Disamping laporan-laporan yang sudah dibahas sebelumnya ini, ada suatu laporan khusus yang harus dibuat, pada setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan/proyek, yaitu laporan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Laporan K3 ini dibuat oleh operator Mesin Pemecah Batu, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodik atau setiap memulai pekerjaan baru).

Pada dasarnya laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3 ditempat kerjanya dilaksanakan oleh operator sesuai dengan lingkup tugasnya dan sejauh mana operator mengenali potensi kecelakaan yang terdapat pada setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakannya, sehingga akan memberikan perhatian yang lebih hati-hati dalam pelaksanaan tugasnya tersebut

Dengan laporan ini diharapkan setiap petugas memberikan perhatian kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan K3 sehingga kecelakaan dapat dihindarkan dan kalaupun masih saja terjadi maka akan dapat ditelusuri dengan tidak terlalu sulit untuk menemukan penyebabnya dan dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pencegahan kecelakaan kerja.

4.2. Laporan Potensi Kecelakaan Kerja

Pada setiap pelaksanaan pekerjaan hampir selalu terdapat potensi kecelakaan yang setiap saat bisa muncul dan menimbulkan kecelakaan. Potensi ini perlu diketahui oleh petugas dilapangan, terutama operator mesin pemecah batu, sehingga yang bersangkutan dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Laporan ini dituangkan dalam daftar simak potensi kecelakaan kerja dimana pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan operator mesin pemecah batu selalu berhadapan dengan resiko kecelakaan kerja dan harus dapat dihindari dengan menerapkan cara pengoperasian yang benar dan aman yang didukung oleh penyediaan fasilitas keselamatan kerja yang memadai.

(40)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

4 - 2 4.3. Laporan Keselamatan Kerja

Laporan keselamatan kerja ini harus dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh operator dan diketahui oleh pengawas lapangan yang dituangkan dalam daftar simak keselamatan kerja.

Pada dasarnya daftar simak tersebut adalah menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan oleh operator yang diisi sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan dan merupakan data yang dapat dipakai sebagai bahan penelitian bila terjadi kecelakaan kerja.

Dengan adanya daftar simak ini diharapkan kecelakaan kerja dapat dikurangi/ dihilangkan.

Dalam hal terjadi kecelakaan kerja diharapkan dapat ditindak-lanjuti dengan penelitian penyebabnya sehingga diwaktu yang akan dating kecelakaan serupa tidak terulang lagi.

4.4. Bentuk dan Cara Pengisian Daftar Simak

Daftar simak dirancang (didesain) berupa formulir isian yang cukup mudah cara mengisinya. Untuk daftar simak potensi kecelakaan diisi dengan memberi tanda (misalnya X, atau  ) pada kolom yang sesuai dengan potensi kecelakaan kerjanya (berada pada kolom keterangan) untuk setiap langkah kerjanya.

Untuk daftar simak kecelakaan kerja, dilakukan dengan memberi tanda (misalnya X, atau  ) pada kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan senyatanya (ya, atau tidak), sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kolom Daftar Pertanyaan.

Dari sedikit uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa laporan K3 pada hakekatnya adalah merupakan informasi mengenai pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja disuatu tempat pelaksanaan kegiatan pekerjaan/proyek pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan, dengan menggunakan daftar simak (check list) mengenai potensi kecelakaan kerja dan keselamatan kerjanya.

4.5. Petunjuk Pengisian

4.5.1. Daftar Simak Potensi Kecelakaan

Daftar Simak ini sudah disiapkan oleh Pejabat K3, berisi langkah-langkah kegiatan yang mengandung risiko bahaya (kolom langkah kegiatan) dan jenis risiko bahaya yang bisa terjadi pada langkah kegiatan termaksud (kolom A - K).

(41)

(1) Kolom jenis kegiatan, adalah kegiatan yang dilakukan oleh operador selama mengoperasikan mesin pemecah batu mulai dari pemeliharaan harian, pelaksanaan pengoperasian dan selesai mengoperasikan.

Kegiatan terutama yang memiliki potensi kecelakaan kerja

(2) Kolom A, B ...s/d K, berisi daftar simak yang diisi dengan membubuhkan tanda V atau X yang menggambarkan hubungan antara kegiatan dengan potensi kecelakaan yang mungkin terjadi seperti tercantum dalam kolom keterangan.

(3) Kolom keterangan berisi daftar potensi kecelakaan yang mungkin terjadi selama mengoperasikan mesin pemecah batu.

4.5.2. Daftar Simak Keselamatan Kerja

Seperti halnya dengan daftar simak potensi kecelakaan, daftar simak keselamatan kerja inipun dibuat oleh pejabat K3, berisi berbagai pertanyaan berkaitan dengan usaha pencapaian Nihil Kecelakaan serta P3K.

(1) Nomor : berisi nomor urut

(2) Daftar Pertanyaan : berisi pertanyaan yang terkait dengan keselamatan kerja pada alat dan lingkungan yang harus diberikan jawabannya dengan benar.

(3) Kolom jawaban yaituYa atauTidak, ditulis dengan membubuhkan tanda V atau X pada jawaban yang sesuai.

Setiap pertanyaan (pada kolom pertanyaan) harus dijawab Ya atau Tidak sesuai dengan kenyataannya, dengan memberi tandapada kotak yang sesuai dari form (daftar simak) masing-masing.

4.5.3. Contoh Pengisian Daftar Simak

Untuk memudahkan pengisian daftar simak ini, diberikan contoh pada salah satu lokasi plant, dan mungkin saja kondisi ini dapat berbeda dengan lokasi plantlainnya.

(42)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

4 -4

DAFTAR SIMAK POTENSI KECELAKAAN KERJA

JENIS PEKERJAAN :

PENGOPERASIAN MESIN PEMECAH BATU

LOKASI

:

………..

NO. Jenis Kegiatan A B C D E F G H I J K Keterangan 1. Pemeliharaan Harian A = Jatuh dari ketinggian

B = Jatuh karena lantai licin C = Terkena aliran listrik

D = Terkena semprotan cairan bertekanan tinggi E = Terbentur peralatan

F = Terhisap debu

G= Terkena/terbelit komponen yang berputar/bergerak

H = Terbakar api

I = Terkena jatuhan batu atau benturan batu J = Terjepit peralatan kerja

K = Tersambar petir

 Pemeriksaan Kondisi Hopper dan Feeder

 Pemeriksaan Kondisi Jaw Crusher

 Pemeriksaan Kondisi Cone Crusher

 Pemeriksaan Kondisi Impact Crusher

 Pemeriksaan Kondisi Vibrating Screen

 Pemeriksaan Kondisi Belt Conveyor

2. Persiapan Operasi

 Pemeriksaan Panel Operasi

 Pemeriksaan Lingkungan Kerja

3. Pengoperasian Mesin Pemecah Batu

 Menghidupkan Rangkaian Mesin Pemecah Batu

 Pengoperasian Feeder pada Primary Crusher

 Pengoperasian Jaw Crusher

 Pengoperasian Cone Crusher

 Pengoperasian Vibrating Screen

 Pengoperasian Belt Conveyor

 Pemeliharaan Selama Pengoperasian

 Pemeliharaan Setelah Pengoperasian

Dibuat Oleh : Operator Mesin Pemecah Batu Nama : ………. Tanggal :……… Diperiksa Oleh : ……… Nama : ………. Tanggal :……… Disetujui Oleh : ………..…… Nama : ………. Tanggal :………

(43)

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA

JENIS PEKERJAAN :

PENGOPERASIAN MESIN PEMECAH BATU

LOKASI

:

……….

No.

Daftar Pertanyaan

Ya

Tidak

1.

Apakah lokasi plant telah bersih dari material yang dapat

menimbulkan bahaya/kecelakaan

2.

Apakah telah tersedia perlengkapan P3K

3.

Apakah telah tersedia Alat Pelindung Diri (APD)

4.

Apakah telah tersedia peralatan keselamatan kerja

(pemadam api, dan sebagainya)

5.

Apakah telah tersedia tools yang memadai

6.

Apakah telah terpasang pengaman alat yang

berputar/bergerak (rantai, belt, dll) pada mesin pemecah

batu

7.

Apakah lantai kerja, tangga/steps telah dibersihkan dari

material yang dapat menimbulkan bahaya/kecelakaan

8.

Apakah telah tersedia/terpasang rambu-rambu operasi dan

Keselamatan Kerja sebagaimana mestinya

9.

Apakah telah tersedia buku pedoman pengoperasian dan

pemeliharaan Mesin Pemecah Batu

10.

Apakah telah terpasang pagar pengaman pada setiap

tangga dan tempat laluan pada mesin Mesin Pemecah

Batu

11.

Apakah semua instrumen operasional bekerja baik

12.

Apakah telah ada petugas pengarahan yang memberi

petunjuk K3

Dibuat oleh

: Operator Mesin Pemecah Batu

Tanggal

:

(44)

Pelatihan Operator Mesin Pemecah Batu Laporan Operasi dan K3

4 -6

DAFTAR SIMAK POTENSI KECELAKAAN KERJA

JENIS PEKERJAAN :

PENGOPERASIAN MESIN PEMECAH BATU

LOKASI

:

Gunung Sindur - Tangerang

………..

NO. Jenis Kegiatan A B C D E F G H I J K Keterangan 1. Pemeliharaan Harian A = Jatuh dari ketinggian

B = Jatuh karena lantai licin C = Terkena aliran listrik

D = Terkena semprotan cairan bertekanan tinggi E = Terbentur peralatan

F = Terhisap debu

G= Terkena/terbelit komponen yang berputar/bergerak

H = Terbakar api

I = Terkena jatuhan batu atau benturan batu J = Terjepit peralatan kerja

K = Tersambar petir

 Pemeriksaan Kondisi Hopper dan Feeder   

 Pemeriksaan Kondisi Jaw Crusher     

 Pemeriksaan Kondisi Cone Crusher   

 Pemeriksaan Kondisi Impact Crusher   

 Pemeriksaan Kondisi Vibrating Screen  

 Pemeriksaan Kondisi Belt Conveyor  

2. Persiapan Operasi

 Pemeriksaan Panel Operasi 

 Pemeriksaan Lingkungan Kerja 

3. Pengoperasian Mesin Pemecah Batu

 Menghidupkan Rangkaian Mesin Pemecah Batu

 

 Pengoperasian Feeder pada Primary Crusher

 

 Pengoperasian Jaw Crusher  

 Pengoperasian Cone Crusher 

 Pengoperasian Vibrating Screen

 Pengoperasian Belt Conveyor  

 Pemeliharaan Selama Pengoperasian  

 Pemeliharaan Setelah Pengoperasian  

Dibuat Oleh : ...Operator Mesin Pemecah Batu Nama : ……Usin………. Tanggal :…10 – 10 - 2003……. Diperiksa Oleh : …Pengawas lapangan… Nama : ……Amir………. Tanggal :…10 – 10 - 2003…… Disetujui Oleh : ..…Kepala Proyek……..…… Nama : ………Rizki……… …………. Tanggal :…10 – 10 - 2003……

(45)

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA

JENIS PEKERJAAN :

PENGOPERASIAN MESIN PEMECAH BATU

LOKASI

:

Gunung Sindur - tangerang

……….

No.

Daftar Pertanyaan

Ya

Tidak

1.

Apakah lokasi plant telah bersih dari material yang dapat

menimbulkan bahaya/kecelakaan

2.

Apakah telah tersedia perlengkapan P3K

3.

Apakah telah tersedia Alat Pelindung Diri (APD)

4.

Apakah telah tersedia peralatan keselamatan kerja

(pemadam api, dan sebagainya)

5.

Apakah telah tersedia tools yang memadai

6.

Apakah telah terpasang pengaman alat yang

berputar/bergerak (rantai, belt, dll) pada mesin pemecah

batu

7.

Apakah lantai kerja, tangga/steps telah dibersihkan dari

material yang dapat menimbulkan bahaya/kecelakaan

8.

Apakah telah tersedia/terpasang rambu-rambu operasi dan

Keselamatan Kerja sebagaimana mestinya

9.

Apakah telah tersedia buku pedoman pengoperasian dan

pemeliharaan Mesin Pemecah Batu

10.

Apakah telah terpasang pagar pengaman pada setiap

tangga dan tempat laluan pada mesin Mesin Pemecah

Batu

11.

Apakah semua instrumen operasional bekerja baik

12.

Apakah telah ada petugas pengarahan yang memberi

petunjuk K3

Dibuat oleh

:

Operator Mesin Pemecah Batu ( Usin )

Tanggal

:

10 – 10 - 2003

(46)

Pelatihan Operator Motor Grader Laporan Operasi dan K3

RANGKUMAN

1. Laporan K3 ini untuk memberikan informasi sejauh mana operator telah mengenali potensi kecelakaan kerja selama mengoperasikan mesin pemecah batu.

2. Di sisi lain laporan ini juga menginformasikan sejauh mana dukungan terhadap pelaksanaan K3 dalam pengoperasian mesin pemecah batu untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

3. Laporan K3 ini dituangkan dalam daftar simak yang harus diisi langsung oleh operator mesin pemecah batu.

(47)

LATIHAN

1. Dalam laporan K3, daftar simak potensi kecelakaan kerja harus anda isi. Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat.

2. Siapa yang terlibat dalam pengisian daftar simak termaksud.

3. Berilah beberapa contoh macam potensi kecelakaan kerja yang ada pada pekerjaan pemeliharaan harian dan pengoperasian Mesin Pemecah Batu.

4. Pada daftar simak keselamatan kerja, tercantum pertanyaan terkait dengan petugas pengarahan yang memberi petunjuk K3..

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan proses pemisahan emas ini adalah untuk mendapatkan besarnya dimensi komponen dan mendapatkan desain mesin pemecah batu emas kapasitas

Melakukan wawancara serta Brainstorming dengan customer maupun operator dari mesin pemecah kemiri yang sudah ada untuk mencari informasi mengenai kendala yang dihadapi

Operator Mesin Double Sizer Pengangkatan Menggunakan Manual Handlift Berikut ini merupakan tahapan pengolahan data menggunakan software Ergofellow.. Gambar.13 Identifikasi Postur

a. Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros. Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.. Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah