• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG BANACH PADA RUANG BARISAN 1 , p DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUANG BANACH PADA RUANG BARISAN 1 , p DAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

39 1

,

p

DAN



Wahidah Alwi*

*) Dosen pada Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

e-mail: wahidah.alwi79@gmail.com

Abstract: The main object of the vectors are the vectors can be added together and generate a vector, and produces a number is multiplied by another vector. Any set of objects with properties like this are called "vector space". Mathematical structure to be defined is a Banach space. Clearly defined Banach space vector space of real / complex normed and complete (with respect to the norm). Banach space in this study examined the sequence space 1, p and . Based on the purpose of this study is to assess the Banach space within a sequence space 1, p and , it is obtained that a sequence space 1, p and form Banach space if it meets the requirements of that sequence space 1, p and is a vector space, normed sequence space, and normed sequence space with complete.

Key words: vector space, Banach space, sequence space 1, p and

  .

I. PENDAHULUAN

uang vektor merupakan suatu himpunan obyek yang dapat dijumlahkan satu sama lain dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing-masing menghasilkan anggota lain dalam himpunan itu. Struktur matematika yang akan didefinisikan adalah ruang Banach. Secara gamblang ruang Banach diartikan ruang vektor riil/kompleks bernorma dan lengkap (terhadap norma tersebut). Ruang vektor bernorma V dikatakan lengkap jika terhadap norma || . || dengan d(a,b) = ||a – b||, V merupakan ruang metrik lengkap, yaitu jika untuk setiap barisan Cauchy (xn) di dalam V (yaitu dengan sifat ||xn - xm||0), terdapat x  V sehingga ||x – xn||  0.

Ruang Hilbert adalah ruang vektor riil atau kompleks yang dilengkapi dengan hasil kali dalam (inner product) dan lengkap. Setiap ruang Hilbert merupakan ruang Banach. Ruang Banach dan ruang Hilbert merupakan prasyarat

(2)

dalam mempelajari suatu ruang barisan yang akan dikaji dalam tulisan ini. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis akan mengkaji ruang Banach ruang Banach dalam suatu ruang barisan yaitu ruang barisan 1, p dan 

II. KAJIAN PUSTAKA A. Ruang Vektor

Obyek utama tentang vektor adalah vektor-vektor dapat dijumlahkan dan menghasilkan vektor, dan dikalikan dengan suatu bilangan menghasilkan vektor lagi. Sebarang himpunan obyek dengan sifat seperti ini disebut “ruang vektor”. Pada bagian ini semua anggota himpunan bilangan kompleks ¢ dipandang sebagai “skalar”.

Sebelum mendefinisikan ruang vektor V atas ¢ maka ada dua operasi yang harus diperhatikan yaitu:

1. Operasi tambah di dalam himpunan V. Maksudnya adalah jika a, b  V, maka (a + b) juga di V. Dalam hal ini, V harus tertutup terhadap operasi tambah.

2. Operasi perkalian “skalar” antara anggota – anggota himpunan ¢ dengan anggota –anggota himpunan V. Maksudnya adalah jika   ¢ dan a  V maka  juga di V.

Definisi 2.1.1 (Berberian, 1961:3)

Ruang vektor V atas ¢ adalah himpunan obyek – obyek x, y, z, … disebut vektor. Vektor nol dinotasikan dengan , untuk setiap vektor x, negatif dari x dinotasikan dengan –x. Aksioma – aksioma berikut diasumsikan berlaku:

(A) Untuk setiap pasangan vektor x, y di V terdapat vektor yang disebut “jumlah x dan y”, dinotasikan x + y di V, dan berlaku:

(A1) x + y = y + x untuk setiap x, y  V

(A2) x + (y + z) = (x + y) + z untuk setiap x, y, z V

(A3) Terdapat dengan tunggal   V sedemikian sehingga x +  = x untuk setiap x  V

(A4) Untuk setiap x  V, terdapat dengan tunggal –x  V yang disebut negatif x sedemikian sehingga x + (-x) = 

(M) Untuk setiap skalar  dan setiap vektor x di V, terdapat vektor disebut “hasil kali x dengan ”, dinotasikan dengan x di V, dan berlaku:

(3)

(M2)( + )x = x + x untuk setiap x  V dan ,  adalah skalar (M3)()x = (x) untuk setiap x  V dan ,  adalah skalar (M4)1 . x = x untuk setiap x  V

Sebagai catatan, x + (-y) biasa ditulis dengan x – y.

Teorema 2.1.2 (Berberian, 1961: 6)

Untuk sebarang ruang vektor:

(i) Persamaan vektor x + y = z mempunyai satu dan hanya satu penyelesaian x (ii) Jika z + z = z maka z = 

(iii) =  untuk setiap skalar  (iv) 0x =  untuk setiap vektor x (v) Jika x =  maka  = 0 atau x = 

Akibat 2.1.3 (Berberian, 1961:7)

Untuk sebarang ruang vektor V berlaku: (i). (-)x = (-x) = -( x)

(ii). (x – y) =  x -  y (iii).( - )x =  x -  x

B. Ruang Banach

Struktur matematika yang akan didefinisikan adalah ruang Banach. Secara gamblang ruang Banach diartikan ruang vektor real/kompleks bernorma dan

lengkap (terhadap norma tersebut).

Definisi 2.2.1

Ruang vektor V dikatakan “bernorma” jika terdapat fungsi bernilai riil pada . : V  R dengan sifat-sifat sebagai berikut:

1. ||a||  0 untuk setiap a  V ||a|| = 0 jika dan hanya jika a = 

2. ||a|| = || ||a|| untuk setiap  R, a  V 3. ||a + b||  ||a|| + ||b|| untuk setiap a, b  V

Sebarang himpunan tak kosong X, disebut ruang metrik, jika untuk setiap pasangan (a,b)  X  X didefinisikan bilangan riil d(a,b) memenuhi:

(i). d(a,b)  0

d(a,b) = 0 jika dan hanya jika a = b (ii). d(a,b) = d(b,a)

(4)

(iii).d(a,b)  d(a,c) + d(c,b) untuk setiap c  X

Jika V ruang vektor bernorma (ruang bernorma), maka fungsi d dengan d(a,b) = ||a – b|| memenuhi sifat-sifat metrik (i), (ii), (iii) tersebut di atas. Ini berarti setiap ruang bernorma merupakan ruang metrik terhadap metrik d, dengan,

d(a,b) = ||a – b||.

Jika untuk setiap sebarang barisan Cauchy (xn) di dalam ruang metrik X terdapat x  X sehingga d(x,xn)  0, maka ruang metrik X dikatakan “lengkap”.

Sekarang akan didefinisikan ruang Banach sebagai berikut:

Definisi 2.2.2

Ruang vektor bernorma V disebut ruang Banach jika V lengkap di dalam ruang metrik yang didefinisikan oleh norma.

Definisi 2.2.2 menyatakan bahwa ruang vektor bernorma V dikatakan lengkap jika terhadap norma || . || dengan d(a,b) = ||a – b||, V merupakan ruang metrik lengkap, yaitu jika untuk setiap barisan Cauchy (xn) di dalam V (yaitu dengan sifat ||xn - xm||  0), terdapat x  V sehingga ||x – xn||  0.

C. Ruang Barisan Klasik

Barisan bilangan x = (x1, x2, …) = (xk)k1 dengan xk  R untuk setiap k disebut barisan bilangan riil. Koleksi semua barisan bilangan riil ditulis dengan W yaitu = {x|x barisan bilangan riil} dan didefinisikan

1. Penjumlahan dua barisan x + y = {xk + yk}k1

2. Perkalian barisan dengan bilangan riil 

x = { _

x}k1.

Terhadap operasi yang didefinisikan pada i) dan ii), cukup jelas bahwa W merupakan ruang vektor terhadap R. Selanjutnya W disebut ruang barisan bilangan riil dan setiap subruang vektor dari W merupakan ruang barisan. Ruang barisan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1 = {(xk)k1; 

 1  k k x }, p = {(xk)k1 |   1  k p k x } dengan 1 < p < , dan  = {x (x );supxk } 1 k k _     Definisi 2.4.1

Ruang barisan klasik 1 adalah koleksi dari semua barisan bilangan riil (xk) yang memenuhi 

1  k k

x , dan ditulis dengan : 1  = {(xk)k1;   1  k k x }. Diberikan norma pada 1 sebagai berikut:

(5)

   1 1 k k x x . Definisi 2.4.2

Ruang barisan klasik p adalah koleksi semua barisan bilangan riil (xk) yang memenuhi 

1  k

p k

x dan ditulis dengan, p = {(xk)k1 |   1  k p k x } dengan 1 < p < , dengan norma pada p diberikan sebagai berikut :

          

  p p k k p x x / 1 1 dengan 1 < p < . Definisi 2.4.3

Ruang barisan klasik  adalah koleksi semua barisan bilangan terbatas dengan norma x sup{xk ; k  1}, ditulis singkat:

= { ( );sup } 1     k k k x x x ,

dengan norma pada  diberikan sebagai berikut:

k k x x 1 sup    .

III. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji ruang Banach dalam suatu ruang barisan yaitu ruang barisan 1, p dan .

IV. PEMBAHASAN

A.Ruang Barisan Klasik1

Tunjukkan bahwa 1 = {(xk)k1; 

1  k k

x } terhadap norma . dengan

   1 1 k k x x merupakan: 1. Ruang vektor

2. Ruang barisan bernorma

3. Ruang barisan bernorma yang lengkap (Ruang Banach)

Bukti:

a. Akan ditunjukkan bahwa 1 = {(xk)k1; 

1  k k

x } merupakan ruang vektor. Ambil sebarang x = (xk)k1, y = (yk)k1 1 dan  R, maka

(6)

               1 1 1 1 k k k k k k k k k k y x y x y x 2) x  1, sebab dipenuhi:

         1 1 1 k k k k k k x x x   

b. Akan ditunjukkan bahwa 1 = {(xk)k1; 

1  k k

x } merupakan ruang barisan bernorma. Ambil sebarang x = (xk)k1, y = (yk)k1  1 dan   R, maka: 1) 0 1 1 

   k k x x , jelas, karena xk 0,  k.            

  x k x k x x x k k k k 0 0 0 0 1 1 2)

          1 1 1 1 1 k k k k k k x x x x x      3)

         1 1 1 k k k k k k y x y x y x =

     1 1 k k k k y x = 1 1 y x

c. Akan ditunjukkan bahwa 1 = {(xk)k1; 

1  k k

x } merupakan ruang barisan bernorma yang lengkap. Diambil sebarang barisan Cauchy

 

1 1 ) (    n n x , dengan

  

, 2( ),...

) ( 1 1 ) ( n n n n x x

x  , maka untuk setiap bilangan  > 0 terdapat n0 N sehingga untuk semua m, n > n0 berlaku:

    

 1 ) ( ) ( ) ( ) ( k n k m k n m x x x x ………..(1)

diperoleh, untuk setiap k = 1, 2, …, berlaku

  

 1 ) ( ) ( k n k m k x x untuk setiap n, m > n0 ………(2)

Dipilih k tetap. Dari (2) dapat dilihat bahwa (xk(1), xk(2), …) barisan Cauchy atas bilangan riil. Karena R lengkap, maka barisan tersebut konvergen, misalkan xk(n) xk, untuk n  atau k

n k nxx ) ( lim  k  1.

Dengan menggunakan limit tersebut didefinisikan x = (x1, x2, …), dari sini tinggal ditunjukkan bahwa x(n) x dan x1.

(7)

  

  1 ) ( ) ( k n k m k x x , ( = 1, 2, …)

Dengan mengambil n  dan m > n0, maka diperoleh:

  

  1 ) ( k k m k x x , ( = 1, 2, …)

Dengan mengambil  , maka untuk m > n0, diperoleh:

      1 ) ( ) ( k k m k m x x x x ………(3)

Dengan kata lain terbukti x(n) x, untuk n . Sekarang, x  1, sebab dipenuhi:

                    1 ) ( 1 1 ) ( 1 ) ( ) ( ) ( 1 k m k k k m k k k m k k m k m k k k x x x x x x x x

Karena 1 merupakan ruang bernorma dan lengkap maka 1 merupakan ruang Banach.

D. Ruang Barisan Klasik p (1 < p < ). Tunjukkan bahwa p = {(xk)k1 |   1  k p k x } dengan 1 < p <  terhadap norma || . || dengan norma  

      

  p p k k p x x / 1 1 merupakan: 1. Ruang vektor

2. Ruang barisan bernorma

3. Ruang barisan bernorma yang lengkap (Ruang Banach)

Bukti:

a. Akan ditunjukkan bahwa p = {(xk)k1 | 

 1  k p k x } dengan 1 < p <  merupakan ruang vektor. Ambil sebarang x = (xk)k1, y = (yk)k1  p dan 

 R, maka 1) x + y  p, sebab dipenuhi:

                  1 1 1 1 1 2 2 2 , 2 k k p k p p k p k p k p k p k p k p k p k k k y x y x y x maks y x 2) x  p, sebab dipenuhi:

(8)

        1 1 1 k k p k p k p k p p k x x x   

b. Akan ditunjukkan bahwa p = {(xk)k1 | 

 1  k p k x } dengan 1 < p <  merupakan ruang barisan bernorma. Ambil sebarang x = (xk)k1, y = (yk)k1

p  , dan  R maka: 1) 0 / 1 1        

  p k p k p x x , jelas, karena xk p 0,  k.                  

  x k x k x x x k p k p k p k p 0 0 0 0 / 1 1 2) p p k p k p k p k p p k p k p x x x x x                           

      / 1 1 / 1 1 / 1 1

3) Misalkan q = p(p-1) dan karena {xk + yk}k1  p. Maka diperoleh {(xk + yk)p-1}k1  q. Dan dengan menggunakan ketaksamaan Holder (Misalkan p

> 1 dan misalkan q =

1

p p

, jika x

 

xk k1p dan y

 

yk k1p, maka

deret

 1 k k ky

x konvergen mutlak dan

                  1 / 1 1 / 1 1 k q k q k p k p k k ky x y x ) deret

        1 1 1 1 dan k k p k k k k p k k y y x y x x konvergen dan,

            1 1 1 1 1 k k k k p k k k p k k p k k y x y x x y y x q k q p k k p k p k q k q p k k p k p k y x y y x x / 1 1 ) 1 ( / 1 1 / 1 1 ) 1 ( / 1 1                           

          =                          

      p k p k p k p k q k p k k y x y x / 1 1 / 1 1 / 1 1 . p k p k p k p k p k p k k y x y x / 1 1 / 1 1 / 1 1                    

     

(9)

Terbukti p p p x y y x  

c. Akan ditunjukkan bahwa p = {(xk)k1 | 

 1  k p k x } dengan 1 < p <  merupakan ruang barisan bernorma. Ambil sebarang barisan Cauchy

 

n p n x( ) 1 , dengan

   

1 ( ) 1 ) (    k n k n n x

x , maka untuk setiap bilangan  > 0 terdapat n0 N sehingga untuk semua m, n > n0 berlaku:

            

  p p k n k m k p n m x x x x / 1 1 ) ( ) ( ) ( ) ( ………..(1) diperoleh untuk k  1, berlaku

  

 1 ) ( ) ( k n k m k x x untuk setiap n, m > n0 ………(2)

Dipilih k tetap. Dari (2) dapat dilihat bahwa (xk(1), xk(2), …) barisan Cauchy atas bilangan riil. Karena R lengkap, maka barisan tersebut konvergen, misalkan xk(n) xk, untuk n  atau k

n k nxx ) ( lim  k  1.

Dengan menggunakan limit tersebut didefinisikan x = (x1, x2, …), dari sini tinggal ditunjukkan bahwa x(n) x dan xp.

Dari (1) diperoleh:        

p k p n k m k x x / 1 1 ) ( ) ( , untuk m, n  0

dengan mengambil n  dan m > n0, maka diperoleh:

       

p k p k m k x x / 1 1 ) (          

  p k p k m k p m x x x x / 1 1 ) ( ) ( ………(3) Dengan kata lain terbukti x(n) x, untuk n . Sekarang, x  p, untuk 1 < p <  sebab dipenuhi:

 

                                      1 1 ) ( 1 ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 1 1 1 ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2 , 2 k k p m k p k p m k p p k m k p k p m k p k m k p k p m k p m k k p k k k p m k m k k p k m k m m p k x x x x x x x x x x maks x x x x x x x

(10)

Karena p, untuk 1 < p <  merupakan ruang bernorma dan lengkap maka p, untuk 1 < p <  adalah ruang Banach.

E. Ruang Barisan Klasik .

Tunjukkan bahwa  = { ( );sup }

1     k k k x x x terhadap norma . dengan k k x x 1 sup    merupakan: 1. Ruang vektor

2. Ruang barisan bernorma

3. Ruang barisan bernorma yang lengkap (Ruang Banach)

Bukti:

a. Akan ditunjukkan bahwa  = { ( );sup }

1     k k k x x x merupakan ruang

vektor. Ambil sebarang x = (xk)k1; xk  R y = (yk)k1 yk  R dan   R, maka 1) x + y  , sebab       k k x x 1 sup        k k y y 1 sup  Sehingga:

              k k k k k k k k k k y x y x y x y x 1 1 1 1 sup sup sup sup 2) x  1, sebab dipenuhi:          k k k k k k x x x x 1 1 1 sup sup sup   

b. Akan ditunjukkan bahwa  = { ( );sup }

1     k k k x x x merupakan ruang

barisan bernorma. Ambil sebarang x = (xk)k1, y = (yk)k1   dan   R, maka: 1) sup 0 1     k k x x , jelas, karena xk 0,  k.

 

0,0,...

0 0 0 sup 0 1 1                  k k k k k k x x k x k x x x 2)     xxx x k k k k     1 1 sup sup

(11)

3)

k k k k k k k k k k y x y x y x y x 1 1 1 1 sup sup sup sup            = xy

c. Akan ditunjukkan bahwa  = { ( );sup }

1     k k k x x x merupakan ruang

barisan bernorma yang lengkap. Diambil sebarang barisan Cauchy

 

1

) (

n n

x , dengan

  

x(n) n1x1(n),x2(n),...

, maka untuk setiap bilangan  > 0 terdapat n0 N sehingga untuk semua m, n > n0 berlaku:

    ) ( ) (n m x x ………..(1) ekivalen dengan    ) ( ) ( 1 sup km n k k x x ……..(2)

Ini berarti bahwa ( )  (m)  k n

k x

x untuk k = 1, 2, … dan n, m  n0.

Selanjutnya dipilih k tetap. Barisan (xk(1), xk(2), …) adalah barisan Cauchy atas bilangan riil dan R lengkap. Jadi barisan tersebut konvergen; katakan konvergen ke xk, untuk n  atau k

n k nxx ) ( lim  k  1.

Dengan menggunakan limit tersebut didefinisikan x = (x1, x2, …), dari sini tinggal ditunjukkan bahwa x(n) x dan x.

Dari (2) diperoleh:

sup

x( )xk(m): 1k; 1,2,...



n k

Dengan mengambil n  dan m > n0, maka diperoleh:

 :1  ; 1,2,...



sup xk x(km) k   ,

Dengan mengambil  , maka untuk m > n0, diperoleh:

          k m k k m k k k m x x x x x x ( ) 1 ) ( 1 ) ( sup sup ………(3)

Dengan kata lain terbukti x(n) x

, untuk n . Sekarang, x  , sebab dipenuhi:

                   ) ( 1 ) ( 1 ) ( 1 ) ( ) ( 1 ) ( ) ( 1 sup sup sup sup sup n k k n k k n k k k n k n k k k n k n k k k x x x x x x x x x x x

Karena  merupakan ruang bernorma dan lengkap maka  merupakan

ruang Banach.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji ruang Banach dalam suatu ruang barisan 1, p dan , maka diperoleh bahwa suatu ruang

(12)

barisan 1, p dan  membentuk ruang Banach jika memenuhi syarat-syarat yaitu ruang barisan 1, p dan  merupakan ruang vektor, ruang barisan bernorma, dan ruang barisan bernorma yang lengkap.

DAFTAR RUJUKAN

Anton, Howard. 1998. Aljabar Linear Elementer. Erlangga, Jakarta.

Bartle, G. Robert. 1982. Introduction to Real Analysis. John Wiley & Sons. Inc, New York

Berberian.K, Sterling. 1961. Introduktion to Hilbert Space. Oxpord University Press, New York

Echols, John. M dan Hassan Shadily. 1975. Kamus Inggris Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Klambauer, Gabriel. 1973. Real Analysis. American Elseviser Publishing Company, Inc, New York.

Maddox, I. J. 1970. Element of Functional Analisis. Cambridge at The University Press.

P. Y. Lee. Zeller Theory And Classical Sequence Spaces. National University of Singapore, Singapore.

Randolph. F, John. 1968. Basic Riil and Abstract Analisis. Academic Press, New York and London.

Rudin, Walter. 1986. Riil and Complex Analisis. Mc Graw-Hill International Edition, New York.

Sukarjono. 2000. Aljabar Linear dan Penerapannya. Universitas Negeri Yogyakarta, Yokyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

 Kiranya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas bahan tambah yang digunakan sebagai campuran batako, penggunaan abu sekam padi sebagai bahan

Mengetahui model dan faktor-faktor penyakit pneumonia pada balita di Provinsi Jawa Timur menggunakan Regresi Logistik Biner berdasarkan strata dataran tinggi, sedang dan

Mengingat struktur punggung bawah yang sangat berdekatan dengan organ lain yang terletak di dalam rongga perut serta rongga pelvis, dan juga mengingat banyaknya faktor penyebab

Penju Penjualan alan prod produk uk koper koperasi asi secara tunai tidak dicatat di buku harian ini dan karena penjualan secara kredit tidak akan secara tunai tidak dicatat di

Aturan membayar zakat telah di atur dalam islam dengan adil dan bijaksana, namun ada yang berbeda dengan Pembayaran zakat pertanian khususnya padi di Gampong Matang

Hasil dari proses pengujian ini akan digunakan dalam proses penyesuaian untuk mencapai kualitas sistem yang dikehendaki.Setelah pengembangan dilakukan, maka program di

Selain sebagai sumber makanan trofik level di atasnya, Ordo Lepidoptera ini juga dapat menjadi hama pada saat dewasa, sehingga produktivitas sekunder Ordo

[r]