BAB III
Analisa dan Perancangan
3.1Objek Penelitian
3.1.1Sejarah Singkat Perusahaan
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. : 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek. Tugas Utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun , mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. HIngga tahun 1978 Jasa Marga adalah satu – satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi jasa marga dan sebagai jalan tol pertama Indonesia yang di operasikan oleh perseroan. Jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industry jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Jalan Tol Jakarta – Cikampek, dengan total panjang 83 Km dioperasikan oleh Jasa Marga semenjak Tahun 1988. Jalan Tol yang menghubungkan Kota Jakarta dengan Cikampek, menjadi salah satu infrastruktur penting Nasional dan menjadi urat nadi transportasi yang penting menghubungkan Jakarta dan Bekasi dengan kota-kota lain di Pantai Utara Jawa (Pantura). Kini Jakarta-CIkampek berkembang diantaranya mayoritas memiliki 4 lajur untuk 2 Jalur, ditambah 10 interchange (simpang susun)27 Pelintasan kendaraan, 16 jembatan penyeberangan, dan 18 gerbang tol.
Jalan tol yang dikelola cabang Jakarta-Cikampek ini akan menjadi ruas yang terpadat dari jaringan jalan tol Trans Jawa. Jalan tol ini terhubung dan terintegrasi dengan Jalan tol dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) serta Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi). Selain itu, ruas ini memiliki tempat istirahat (rest area) yang terbanyak dan paling modern di antara ruas jalan tol lainnya.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi 2017
Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia.
2. Visi 2022
Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka Indonesia. 3. Misi
1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol. 2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal. 3. Meningkatkan kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan dan Deskripsi Tugas 1. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi PT. Jasa Marga ( Persero ) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek
2. Deskripsi Tugas
Nama Jabatan : Deputy General Manager Human Resources and
General Affair
(Deputy General Manager Sumber Daya Manusia dan Umum)
Unit Kerja : Cabang Tipe A
Atasan Langsung : General Manager Cabang
Bawahan Langsung : a. Human Resources Manager
b. General Affair Manager c. Logistic Manager
Tujuan Jabatan
Melakukan perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pengelolaan sumber daya manusia (SDM), ketatausahaan, kerumahtanggaan, perawatan dan
pemeliharaan sarana/prasarana kerja, pengadaan barang dan jasa,
pengadministrasian asset milik perusahaan, asset milik Negara termasukk tanah kelola, serta pengembangan usaha, kemitraan dan bina lingkungan (Corporate Social Responsibility) di cabang untuk memastikan seluruh proses berjalan secara efektif dan efisien serta mampu mendukung kelancaran operasional cabang secara keseluruhan.
Tanggung Jawab Utama
Tanggung Jawab Utama Indikator Kinerja
1. Merencanakan dan mengendalikan penyusunan program kerja dan kebutuhan anggaran biaya bidang SDM, umum , logistic, community development dan kemitraan serta untuk memastikan tersedianua usulan sesuai kebutuhan dan
mendukung program-program kerja yang direncanakan
Program kerja dan anggaran bidang SDM dan umum.
Laporan realisasi program kerja dan anggaran.
2. Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
pengelolaan sumber daya manusia, meliputi : administrasi pendukung kompensasi dan kesejahteraan karyawan, administrasi pendidikan dan pelatihan, pengendalian mutu terpadu, pembinaan kerohanian, social budaya dan olah raga, pengelolaan data karyawan, pengelolaan hubungan industrial, dan pengelolaan
perlengkapan/sarana keselamatan kerja untuk memastikan tersedianya dukungan sistem SDM bagi
kelancaran operasional dan produktivitas kerja yang tinggi.
Seluruh proses sistem SDM berjalan dengan efektif dan efisien
mengendalikan pengelolaan pelayanan umum, meliputi: kerumahtanggaan, tata persuratan dan dokumen, alat tulis kantor, kebersihan dan keindahan
lingkungan, administrasi CSR untuk memastikan kebutuhan user
terpenuhi sesuai dengan spesifikasi dan mendukung kelancaran
operasional kantor cabang, kantor gerbang dan rumah dinas
pemenuhan kebutuhan pelayanan umum seluruh user.
4. Merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan pengelolaan sarana dan prasarana fasilitas kerja kantor cabang, kantor gerbang dan rumah dinas agar kebutuhan user terpenuhi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
Ketepatan waktu dan keakuratan pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kerja kantor cabang, kantor gerbang dan rumah dinas.
5. Merencanakan, mengarahkan dan memonitor kegiatan pengujian kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung serta pembuatan permohonan pembayaran atas tagihan pengadaan barang / jasa, untuk memastikan seluruh proses pengujian berjalan dengan lancar, akurat dan tepat waktu.
Proses pengujian berjalan dengan lancar, akurat dan tepat waktu. Kelengkapan dan keakuratan
dokumen prasarat pesanan pengadaan
3.1.4 Bidang Bisnis / Usaha 3.1.4.1Usaha Jalan Tol
Bidang usaha Jasa Marga adalah membangun dan menyediakan jasa pelayanan jalan tol. Untuk itu Jasa Marga melakukan aktifitas usaha sebagai berikut:
1. Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru. 2. Mengoperasikan dan memelihara jalan tol.
3. Mengembangkan usaha lain, seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik dan lain-lain, untuk meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan dan meningkatkan hasil usaha perusahaan.
4. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol.
Saat ini Jasa Marga mengelola dan mengoperasikan 13 hak pengusahaan (konsesi) jalan tol melalui sembilan kantor cabang dan satu anak perusahaan yaitu :
1. Jalan tol Jagorawi
2. Jalan Tol Jakarta-Tangerang 3. Jalan Tol Jakarta- Cikampek 4. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta 5. Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo
6. Jalan Tol Serpong-Pondok Aren (dioperasikan oleh JLJ) 7. Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi
8. Jalan Tol Padalarang –Cileunyi 9. Jalan Tol Palimanan-Kanci 10.Jalan Tol Semarang
11.Jalan Tol Surabaya Gempol
12.Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa
13.Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)
Dibawah ini adalah anak perusahaan Jasa Marga pemegang konsesi Jalan Tol : a. PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ)
b. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) c. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) d. PT Marga Trans Nusantara (MTN) e. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) f. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
g. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) h. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
i. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) j. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
3.1.4.2Usaha Non Tol
Dalam rangka mengoptimalkan aset, Perseroan melakukan pengembangan usaha non tol yang mendukung pengembangan dan pengoperasian jalan tol melalui pengembangan bisnis pada koridor jalan tol atau pengembangan bisnis yang memanfaatkan kompetensi Perseroan.
Pengembangan usaha non tol ini dengan mengkapitalisasi aset-aset tangible dan intangible Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder, seperti pengembangan properti pada koridor jalan tol atau pemanfaatan daerah ruang milik jalan tol untuk pemasangan jaringan fiber optik. Pengembangan bisnis yang dilakukan dapat dilaksanakan secara mandiri maupun dikerjasamakan dengan mitra strategis.
Adapun bidang pengembangan usaha non tol yang dilaksanakan Perseroan adalah sebagai berikut :
Pengembangan properti pada koridor jalan tol, antara lain pengembangan area Properti dan Tempat Istirahan dan Pelayanan
Pengembangan jasa yang memanfaatkan aset perseroan, antara lain penyewaan lahan untuk iklan dan utilitas serta jasa pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol
Sampai saat ini Perseroan telah memiliki 2 (dua) Anak Perusahaan yang bergerak dibidang Non Tol, yaitu :
PT Sarana Marga Utama (SMU) dengan bidang usaha pemeliharaan jalan dan jembatan tol (kepemilikan saham sebesar 99%)
PT Jasamarga Properti (JMP) dengan bidang usaha pengembangan bisnis properti (kepemilikan saham sebesar 99%)
3.2 Analisa Sistem yang berjalan
Dalam Proses Bisnis yang berjalan di Pusat Arsip PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek. Bahwa arsip yang di pindahkan ke pusat arsip adalah arsip inaktif, dan masa pemakaiannya sudah berkurang. Dalam pemindahan setiap Unit Kerja atau unit kerja mengajukan surat pemindahan ke unit biro umum, setelah mendapat persetujuan dari Biro Umum , maka Biro Umum akan mengarahkan Unit Kerja atau unit kerja ke pusat arsip untuk pemindahan arsip. Setelah pemindahan arsip dari unit ke pusat arsip, maka petugas arsip mengolah arsip tersebut dan mendata arsip tersebut di lembar deskripsi dan kemudian di input di Ms. Excel, setelah data diinput didalam Ms. Excel maka petugas melakukan penomoran box dan arsip di rak arsip. Dan untuk pencarian arsip, petugas arsip mencari data tersebut di Ms. Excel dan dilakukan dengan memfilter atau find searching pada data tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek, maka dengan ini peniliti akan merancang sistem informasi kearsipan tersebut dengan tampilan yang baik dan inputan data dan pencarian data lebih mudah dan terstruktur serta untuk persetujuan pada tahap pengajuan pemindahan dan peminjaman dilakukan didalam sistem tersebut, begitu juga untuk laporan yang akan diberikan kepada Biro Umum dimana laporan tersebut hasil dari pengolahan data arsip yang diolah oleh petugas arsip.
3.2.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada pengolahan arsip pada Pusat Arsip PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek adalah sebagai berikut:
1. Nama Dokumen : Daftar Arsip Pemindahan Sumber : Unit Kerja
Frekuensi :Sesuai kebutuhan unit kerja
Fungsi :Sebagai daftar arsip yang telah dipindahkan dari unit kerja ke pusat arsip surat pengajuan pemindahan arsip
Format : Daftar Form
Hasil Analisa : Dokumen ini bersumber dari unit kerja yang ingin memindahkan arsip ke pusat arsip sebagai bukti dan rincian arsip yang dikirim
2. Nama Dokumen : Laporan Daftar Pertelaan Arsip
Sumber : Pusat Arsip
Rangkap : 1
Frekuensi : 3 Bulan
Fungsi : sebagai laporan hasil pendataan setiap unit kerja
yang telah selesai dikerjakan oleh petugas arsip
Format : Daftar Form
Hasil Analisa : Dokumen ini dilaporkan dalam 3 bulan sekali kepada Biro Umum biro umum sebagai bahan dan pertanggungjawaban terhadap pengolahan arsip 3. Nama Dokumen : Daftar peminjaman arsip
Sumber : Pusat Arsip
Rangkap : 2
Frekuensi : Sesuai permintaan peminjaman
Fungsi : sebagai bukti tanda terima peminjaman
Format : Daftar form
Hasil Analisa : Dokumen ini dikeluarkan oleh petugas arsip
kepada Unit Kerja/unit kerja yang mengajukan peminjaman
4. Nama Dokumen : Lembar deskripsi
Sumber : Pusat Arsip
Rangkap : 1
Frekuensi :Sesuai data yang akan diolah
sebelum di entry ke Ms. Excel
Format : Form Deskripsi
Hasil Analisa : Dokumen ini sebagai bukti pendataan arsip sementara yang ditulis oleh petugas arsip analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan. 3.2.2 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
3.2.2.1Use Case Sistem Berjalan
Use Case Diagram pada sistem berjalan menggambarkan tentang tindakan apa saja yang dapat actor (Unit Kerja) lakukan terhadap proses pengolahan arsip.
Gambar 3. 2Use Case Berjalan Pengolah Kearsipan
Berdasarkan gambar 3.1 use case diagram berjalan menjelaskan tentang pengolahan arsip yang sedang berjalan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, dimana pada pengolahan tersebut terdapat kekurangan didalam pengolahan secara sistem, dan proses pengolahan dilakukan manual terhadap setiap proses, dengan analisa tersebut, maka peneliti dapat mengusulkan suatu sistem informasi kearsipan dimana proses pengolahan arsip tersebut
dilakukan dalam sistem, sehingga lebih mudah dan lebih cepat dalam mengontrol data yang telah diupdate.
3.2.2.2Deskripsi Use Case
Tabel 3. 1 Deskripsi Use Case Pemindahan Arsip
Nama Use Case Pemindahan arsip
Actor Unit Kerja, Biro Umum, Petugas Arsip
Deskripsi
Unit Kerja mengajukan surat pengajuan pemindahan arsip lalu Unit Kerja menunggu persetujuan dari Biro Umum setelah itu Biro Umum mengkonfirmasi kepada petugas arsip untuk menerima arsip beserta daftar arsip pemindahan dari unit kerja.
Tabel 3. 2 Deskripsi Use Case Pengolahan Arsip
Nama Use Case Pengolahan Arsip
Actor Petugas Arsip,
Deskripsi
Petugas arsip melakukan pemilahan arsip, dan mendeskripsi arsip secara manual di lembar deskrsipsi setelah itu , memasukan data arsip tersebut ke dalam Ms. Excell dan memberikan nomor urut arsip, nomor box dan nomor rak setelah itu petugas menyimpan arsip yang sudah dimasukan dalam box arsip ke rak arsip.
Tabel 3. 3 Deskripsi Use Case Peminjaman Arsip
Nama Use Case Peminjaman Arsip
Actor Unit Kerja, Biro Umum, Petugas Arsip
Deskripsi
Unit Kerja mengajukan surat pengajuan peminjaman arsip lalu Unit Kerja menunggu persetujuan dari Biro Umum setelah itu Biro Umum mengkonfirmasi, setelah itu petugas arsip mencari arsip sesuai permintaan dan memberikan tanda terima untuk peminjaman.
3.2.2.3Activity Diagram Berjalan
Activity Diagram pada sistem berjalan menggambarkan aliran aktivitas terhadap proses pengolahan arsip.
Berdasarkan gambar 3.2 activity diagram berjalan menjelaskan tentang activity diagram pemindahan arsip yang sedang berjalan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, dimana pada tahap proses pemindahan arsip pengolahan tersebut dimulai dari unit kerja sampai kepetugas arsip. Adapun deskripsi activity diagram pemindahan arsip sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Deskripsi Activity Diagram Pemindahan Arsip
Nama Activity Pemindahan Arsip
Actor Unit Kerja, Biro Umum, Petugas Arsip
Deskripsi
Unit Kerja mengajukan surat pengajuan pemindahan arsip lalu Unit Kerja menunggu persetujuan dari Biro Umum setelah itu Biro Umum mengkonfirmasi kepada petugas arsip untuk menerima arsip beserta daftar arsip pemindahan dari unit kerja.
Gambar 3. 4Activity Diagram Pengolahan Arsip
Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram berjalan menjelaskan tentang activity diagram pengolahan arsip yang sedang berjalan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek yang dilakukan oleh petugas arsip, dimana pada tahap pengolahan arsip dilakukan mulai dari pemilahan sampai penempatan arsip pada rak. Adapun deskripsi activity diagram pengolahan arsip sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Deskripsi Activity Diagram Pengolahan Arsip
Nama Activity Pengolahan Arsip
Actor Petugas Arsip
Deskripsi
Petugas arsip melakukan pemilahan arsip, dan mendeskripsi arsip secara manual di lembar deskrsipsi setelah itu , memasukan data arsip tersebut ke dalam Ms. Excell dan memberikan nomor urut arsip, nomor box dan nomor rak setelah itu petugas menyimpan arsip yang sudah dimasukan dalam box arsip ke rak arsip.
3.2.2.1Activity Diagram Peminjaman Arsip
Berdasarkan gambar 3.4 activity diagram berjalan menjelaskan tentang activity diagram pencarian dan peminjaman arsip yang sedang berjalan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek yang dilakukan oleh unit kerja, dimana pada tahap pengajuan peminjaman arsip dilakukan persetujuan terlebih dahulu oleh Biro Umum, lalu diteruskan untuk proses pencarian dan pembuatan tanda terima peminjaman arsip oleh petugas arsip. Adapun deskripsi activity diagram pengolahan arsip sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Deskripsi Activity Diagram Peminjaman Arsip
Nama Activity Peminjaman Arsip
Actor Unit Kerja, Biro Umum, Petugas Arsip
Deskripsi
Unit Kerja mengajukan surat pengajuan peminjaman arsip lalu Unit Kerja menunggu persetujuan dari Biro Umum setelah itu Biro Umum mengkonfirmasi, setelah itu petugas arsip mencari arsip sesuai permintaan dan memberikan tanda terima untuk peminjaman.
3.2.3 Analisis Permasalahan 3.2.3.1 Analisis PIECES
Dalam membangun Sistem Informasi Kearsipan, terlebih dahulu sistem baru itu harus dinilai layak atau tidak. Maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menganalisis kelayakan kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini menghasilkan beberapa masalah dan kita dapat mengetahui masalah utamanya.
No Keterangan Sistem Lama Sistem Baru 1. Performance
/Kinerja dilakukan Pendataan arsip secara manual dengan tahapan pendeskripsian di buku deskripsi dan setelah itu diinput di ms. Excel
Untuk proses
persetujuan
pemindahan dan
peminjaman terlalu memakan waktu yang lama, dikarenakan tidak adanya sistem yang terintegrasi antara Biro Umum, Unit Kerja, dan admin
Pendataan dengan
input ke aplikasi yang terintegrasi ke database sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan
Proses persetujuan
atas pengajuan pemindahan
dan peminjaman arsip
dilakukan di dalam sistem sehingga proses tersebut menjadi lebih mudah
2. Information/inf
ormasi dihasilkan Informasi yang kurang akurat, relevan , dan tepat waktu karena sering terjadi kekeliruan dalam laporan
Lebih akurat , relevan dan tepat waktu dalam penyajian laporan pengolahan arsip
3. Economy /
Ekonomi banyak biaya untuk Dibutuhkan pengolahan kearsipan mulai dari lembar deskripsi , dan untuk cetak laporan
Biaya yang
dikeluarkan sedikit
dikarenakan input data langsung di aplikasi dan untuk mencetak laporan selalu update
4. Control /
Pengendalian sistem yang digunakan Pengendalian
oleh Pusat Arsip
sekarang ini belum aman, karena pendataan
arsip menggunakan
manual dengan Ms. Office dan akses ke komputer semua orang bisa membuka bahkan merubah data-data yang ada.
Pengendalian untuk
sistem dengan menggunakan Unit Kerja name dan password pada aplikasi.
5. Efficienscy /
Efisiensi kurang efisien Karena Sistem lama dibutuhkan waktu yang
lama dalam
pengumpulan data
untuk laporan
Lebih cepat dan
efisien karena proses
pembuatan laporan dilakukan secara komputerisasi dan disimpan dalam database
Pelayanan pencarian data oleh petugas kepada Unit Kerja/unit kerja yang
membutukan kurang
cepat karena harus
membuka folder
penyimpanan arsip
pencarian data dapat
dilakukan lebih cepat dan ditampilkan secara detail.
3.2.3.2 Analisa SWOT
Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath).
Tabel 3. 7 Analisa Faktor Internal
Strengt (Kekuatan) Weaknes(Kelemahan)
1. SDM dengan pendidikan SLTA 10% , Diploma 20% dan S1 20% serta pengalaman 50% di bidang kearsipan
2. Tersedianya sarana dan prasarana
penunjang komunikasi dan
informasi bagi karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek seperti komputer, dan akses internet.
3. Tersedianya anggaran untuk sebuah sistem yang akan diterapkan pada pusat arsip dan untuk sosialisai pada sistem tersebut, serta pengadaan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
1. Pada proses pekerjaan dilakukan secara manual untuk pengolahan data arsip.
2. Kurang terintegrasinya data
kearsipan dengan proses
pengolahan kearsipan.
3. Pencarian data yang masih terlalu lama.
Tabel 3. 8 Analisa Faktor External
Opportunity (peluang) Thread (Ancaman)
1. Adanya Arsip Nasional sebagai
lembaga pemerintahan non
kementerian, untuk diklat kearsipan
2. Kemudahan didalam proses
pengolahan data dan laporan kearsipan
3. Kemudahan mendapatkan
teknologi informasi yang tiggi dengan biaya murah
1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak. 2. Banyaknya virus yang dapat
merusak sistem.
3. Ancaman kebakaran dan rusak nya arsip yang disimpan
Berdasarkan tabel 3.7dan tabel 3.8 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).
Tabel 3. 9. Strategi S-O
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan)
1. SDM dengan pendidikan SLTA 10% , Diploma 20% dan S1 20% serta pengalaman 50% di bidang kearsipan
2. Tersedianya sarana dan prasarana
penunjang komunikasi dan
informasi bagi karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek seperti komputer, dan akses internet.
3. Tersedianya anggaran untuk sebuah sistem yang akan diterapkan pada pusat arsip dan untuk sosialisai pada sistem tersebut, serta pengadaan
sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
Oppurtinty (Peluang) Strategi S-O
1. Adanya Arsip Nasional sebagai
lembaga pemerintahan non
kementerian, untuk diklat kearsipan
2. Kemudahan didalam proses
pengolahan data dan laporan kearsipan
3. Kemudahan mendapatkan
teknologi informasi yang tiggi dengan biaya murah
1. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan serta sosialisai dilingkungan internal oleh arsip nasional
2. Pengadaan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki didalam mendukung proses pengolahan arsip
3. Menunjang sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan efisensi pekerjaan.
Tabel 3. 10 Strategi S-T
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan)
1. SDM dengan pendidikan SLTA 10% , Diploma 20% dan S1 20% serta pengalaman 50% di bidang kearsipan
2. Tersedianya sarana dan prasarana
penunjang komunikasi dan
informasi bagi karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek seperti komputer, dan akses internet.
3. Tersedianya anggaran untuk sebuah sistem yang akan diterapkan pada pusat arsip dan untuk sosialisai pada sistem tersebut, serta pengadaan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak. 2. Banyaknya virus yang dapat
merusak sistem.
3. Ancaman kebakaran dan rusak nya arsip yang disimpan
1. Mengatur hak akses bagi setiap pengguna informasi
2. Menyediakan keamanan sistem seperti antivirus dan meningkatkan infrastruktur teknologi informasi
penanggulangan virus yang
menyerang sistem, serta server untuk
3. Meningkatkan keamanan pada
ruang penyimpanan arsip serta penempatan dan perawatan pada arsip itu sendiri
Tabel 3. 11 Strategi W-O
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Weakness (Kelemahan)
1. Pada proses pekerjaan dilakukan secara manual untuk pengolahan data arsip.
2. Kurang terintegrasinya data
kearsipan dengan proses
pengolahan kearsipan.
3. Pencarian data yang masih terlalu lama.
Opportunity (Peluang) Strategi W-O
1. Adanya Arsip Nasional sebagai
lembaga pemerintahan non
kementerian, untuk diklat kearsipan
2. Kemudahan didalam proses
pengolahan data dan laporan kearsipan
3. Kemudahan mendapatkan teknologi informasi yang tiggi dengan biaya murah
1. Meningkatkan sosialisasi
pemanfaatan teknologi informasi serta mengoptimalkan penggunaan aplikasi dengan peran serta arsip nasional sebagai penyelenggara pembina kearsipan .
2. Membuat system informasi
kearsipan dengan database yang terintegrasi sehingga memudahkan didalam proses pengolahan kearsipan.
3. Melakukan evaluasi dan
Pembuatan sistem informasi agar mampu mempermudah didalam pencarian arsip.
Tabel 3. 12 Strategi W-T
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Weakness (Kelemahan)
1. Pada proses pekerjaan dilakukan secara manual untuk pengolahan data arsip.
2. Kurang terintegrasinya data
kearsipan dengan proses
pengolahan kearsipan.
3. Pencarian data yang masih terlalu lama.
Thread (Ancaman) Strategi W-T
1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak. 2. Banyaknya virus yang dapat
merusak sistem.
3. Ancaman kebakaran dan rusak nya arsip yang disimpan
1. Meningkatkan dan menjaga etika
didalam penanganan dan
pengolahan kearsipan
2. Melakukan kerjasama didalam penyediaan layanan server pada penyimpanan data arsip
3. Membuat Standar prosedur
didalam pengolahan serta
penyimpanan arsip
Berdasarkan Analisa SWOT yang telah diidentifikasi diharapkan sistem informasi kearsipan yang akan dibuat membantu perusahaan dalam penerapan kearsipan di perusahaan serta selalu menjaga nilai- nilai pada arsip itu sendiri. Begitu pula dalam pengadaan SDM pada penempatan di lokasi pusat arsip yang lebih berkompeten didalam menjalankan kegiatan kearsipan. Serta teknologi yang digunakan dapat menunjang didalam hal teknis pekerjaan untuk pengolahan data pada arsip perusahaan.
3.2.3.3Analisa Batasan Sistem
Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi dan sistem lainnya yag memberikan input atau menerima output dari sistem.
Melihat permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem informasi arsip inaktif dengan studi kasus pada setiap unit kerja PT. Jasa Marga ( Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan bagi pejabat/pegawai di unit kerja dan laporan bagi Biro Umum.
3.2.3.4Analisa Masalah
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem yang berjalan saat ini di Pusat Arsip sudah berjalan cukup baik. Namun, sumber penyimpanan data yang masih disimpan secara manual belum terintegrasi dengan baik dan dapat mengakibatkan terjadinya data yang tercecer serta proses pencarian data yang lebih lama.
Dalam pembuatan laporan, data-data harus direkapitulasi satu persatu sehingga mengakibatkan pekerjaan menjadi kurang efektif dan efisien karena harus membuka banyak file, pada proses peminjaman juga banyak yang tidak terkontrol dikarenakan peminjaman tanpa persetujuan Biro Umum.
Biro Umum dapat meminta laporan daftar pertelaan arsip dan laporan peminjaman kapan saja, namun penyampaian laporan yang disampaikan lama dapat mengakibatkan kurangnya kontrol dan pengawasan dari Biro Umum yang berdampak pada terlambatnya Biro Umum dalam mengambil kebijakan.
3.2.3.5Analisa Kekurangan Sistem yang Berjalan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam penyimpanan arsip di Pusat Arsip antara lain :
1. Penyimpanan data masih manual dan hanya mengandalkan satu buah komputer .
2. Pencarian kembali arsip memerlukan waktu lebih lama. 3. Proses peminjaman yang tidak terkontrol
3.2.3.6Analisa Kontrol
Kontrol sistem berfungsi untuk melakukan pantauan terhadap sistem berjalan. Saat ini sistem masih direkapitulasi secara manual oleh petugas kearsipan dan dilaporkan apabila diminta oleh Biro Umum, hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kontrol dan pengawasan dari Biro Umum yang berdampak pada terlambatnya Biro Umum dalam mengambil kebijakan.
3.2.3.7Analisa Tenaga Kerja
Petugas kearsipan yang melaksanakan penyimpanan arsip inaktif PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek saat ini dilakukan oleh tiga orang petugsa kearsipan. Dalam hal sdm sudah memadai tetapi untuk rekapitulasi data satu persatu dikarenakan dengan terbatas nya komputer yang ada untuk pembuatan laporan yang menyebabkan pekerjaan memerlukan waktu lebih lama. 3.2.3.8Analisa Waktu
Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan pada Pusat Arsip saat ini proses pencarian arsip membutuhkan waktu sampai 3 – 5 jam sesuai tingkat kesulitan arsip yang akan dicari dan dikarenakan sistem penyimpanan yang hanya mengandalkan satu buah computer, sehingga petugas yang mencari hanya satu orang dalam satu komputer.
3.2.3.9Analisa Kebutuhan Sistem
Berdasarkan hasil analisa, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan yang diperlukan saat ini adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk penyimpanan dan pencarian data elektronik yang terintegrasi dengan database sehingga dapat diakses kapan saja sehingga mempermudah dalam pelaporan kepada Biro Umum serta kontrol pengawasan pada peminjaman arsip.
3.3 Analisis Kebutuhan
Dengan Analisis kebutuhan sistem, diharapkan sistem yang akan dibangun dapat diuraikan secara utuh menjadi komponen – komponen dasar dengan tujuan identifikasi, mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan, dan analisis ini juga dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari object penelitian. Perancangan sistem baru diharapkan mampu mengubah dan mempercepat atau mengefisienkan serta mengoptimalkan waktu dengan baik, guna memenuhi kebutuhan berikut :
1. Proses pengajuan pemindahan dan peminjaman lebih terkontrol serta cepat dan akurat
2. Pengeditan data lebih mudah dan cepat 3. Pencarian data lebih valid
4. Pembuatan laporan – laporan akan lebih mudah.
Untuk mempermudah menganalisis sebuah sistem dibutuhkan dua jenis kebutuhan yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional
3.3.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses – proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem.
1. Sistem harus mampu melakukan pendaftaran Unit Kerja:
Sistem dapat menambahkan, mengubah dan menghapus data Unit Kerja
Sistem dapat menampilkan data Unit Kerja
2. Sistem dapat melakukan transaksi pengajuan pemindahan arsip:
Sistem dapat menambahkan, mengubah dan menghapus pengajuan pemindahan
Sistem bisa menampilkan data pengajuan pemindahan sesuai periode Sistem dapat melakukan persetujuan pemindahan
3. Sistem dapat melakukan transaksi pengajuan peminjaman arsip:
Sistem dapat menambahkan, mengubah dan menghapus pengajuan peminjaman
Sistem dapat melakukan persetujuan peminjaman
Sistem bisa menampilkan data pengajuan peminjaman sesuai periode Sistem dapat menampilkan data yang dicari
Sistem dapat menampilkan tanggal kembali secara otomatis 4. Sistem dapat melakukan transaksi pengembalian arsip:
Sistem dapat menampilkan data pengembalian arsip Sistem dapat mengubah status dipinjam menjadi kembali 5. Sistem dapat melakukan kelola laporan:
Sistem dapat menampilkan laporan sesuai periode Sistem dapat mengubah dan menghapus laporan 3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional, menempatkan batasan pada produk yang sedang dikembangkan, proses pengembangannya, dan menentukan batasan-batasan eksternal yang harus dipenuhi oleh produk tersebut.
1. Usability
Sistem yang dibuat merupakan sistem yang didesain dengan sederhana. Dalam pengoperasiannya sistem sangat mudah dipahami dan mudah digunakannya. 2. Realibility
Dalam sistem ini digunakan password untuk login untuk menjaga keamanan pada sistem tersebut. Sehingga untuk hak akses sangat dibatasi dan hanya pemakai sistem tertentu yang dapat membuka sistem tersebut.
Agar berjalan dengan baik sistem yang diusulkan , harus didukun dengan spesifikasi peralatan yang memadai agar tidak terjadi hambatan dalam penggunaanya. Berikut merupakan spesifikasi peralatan yang mendukung sistem tersebut:
1. Komputer yang digunakan untuk menjalankan sistem yang diusulkan harus didukung dengan sistem operasi minimal windows 7.
2. Komputer yang digunakan harus mempunyai kapasitas RAM 2 GB.
3. Sistem informasi kearsipan ini harus memiliki jaringan internet yang stabil agar tidak terhambat dalam melakukan pengoperasi pada sistem ini
4. Sistem informasi kearsipan harus memiliki printer untuk keperluan pencetakan dokumen.
5. Sistem informasi kearsipan harus mempunyai scanner guna keperluan pendokumentasian arsip.
4. Supportability
Sistem ini harus mempunyai dokumen teknis dan dokumen manual dalam penggunaan sistem informasi kearsipan agar dapat memudahkan pengguna didalam menjalankan sistem tersebut.