• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OPTIMALISASI POTENSI DESA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OPTIMALISASI POTENSI DESA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BERKELANJUTAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I Gusti Ayu Purnamawati1, I Ketut Sudiatmaka2, Dewa Ayu Eka Agustini3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Desa Selat adalah suatu desa dari 14 desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Dilihat dari letak Geografisnya Desa Selat berada pada ketinggian 200 Meter sampai 900 Meter dari permukaan laut. Jarak tempuh dari desa ke kota Kecamatan adalah kurang lebih 16 kilometer ke

arah Timur, sedangkan jarak tempuh dari pusat desa ke kota Kabupaten kurang lebih 14 kilo meter ke arah Timur. Kalau dari pusat desa Provinsi dapat dilalui melalui dua jurusan yaitu apabila lewat kota kabupaten beranjak kurang lebih 89 kilo meter, dan apabila lewat desa Asah Gobleg kurang lebih berjarak 75 kilo meter. Luas wilayah desa Selat kurang lebih 96,16 hektar (ha), dan peruntukanya kurang

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OPTIMALISASI

POTENSI DESA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN

BERKELANJUTAN

1Jurusan Ekonomi dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNDIKSHA;2Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial,

UNDIKSHA; 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, UNDIKSHA

Email: igapurnamawati@gmail.com

Selat village as the Banyumala watershed (DAS). Through the Community Service Program in the Assisted Village, the objective of this is to map regional assets and community empowerment targeting KWT Sari Tunjung. This partnership assistance program for Selat village as the Assisted Village is in the form of improving bookkeeping skills and managing natural resources by producing KWT. The method used is training, demonstration, mentoring and evaluation, through community empowerment using the Participatory Rural Appraisal approach. The results show that: the implementation of activities and evaluations has met the target achievement of 95 percent of women farmer group managers who can compile good bookkeeping, and management of natural resources through KWT, but there are obstacles in terms of human resource competence which is still lacking. So that overall the productivity development of the agricultural and plantation industries targeting the KWT group has not been fully optimal, especially in the midst of the Covid-19 pandemic situation. The implementation of training and coaching activities that continue to prioritize health protocols received a positive response from KWT managers.

Keywords: Custom, Selat, KWT

Desa Selat sebagai daerah aliran sungai (DAS) Banyumala. Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Binaan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan aset wilayah dan pemberdayaan masyarakat menyasar KWT Sari Tunjung. Program pendampingan kemitraan bagi desa Selat selaku Desa Binaan ini berupa peningkatan keterampilan pembukuan, penatakelolaan SDA dengan memproduktifkan KWT. Metode yang digunakan adalah pelatihan, demonstrasi, pendampingan dan evaluasi, melalui pemberdayaan masyarakat menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal. Hasilnya menunjukkan bahwa: pelaksanaan kegiatan dan evaluasi telah dirasakan memenuhi target capaian sebesar 95 persen pengelola kelompok wanita tani dapat menyusun pembukuan dengan baik, penatakeloaan dan manajemen SDA melalui KWT, namun terdapat kendala dalam hal kompetensi sumber daya manusia yang masih sangat kurang. Sehingga secara keseluruhan pengembangan produktivitas industri pertanian dan perkebunan yang menyasar kelompok KWT belum sepenuhnya berjalan optimal, terutama di tengah situasi pandemic covid-19. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan yang tetap mengedepankan protokol kesehatan mendapat sambutan positif dari pengelola KWT.

(2)

lebih 654 hektar sebagai lahan pertanian dan kurang lebih 250 hektar sebagai hutan lindung. Daerah pertanian termasuk tanah yang cukup subur, sangat cocok untuk ditanam berbagai jenis tanaman,baik tanaman buah-buahan maupun jenis komoditi lainya.

Permasalahan-permasalahan yang dimaksud secara garis besarnya adalah sebagai berikut: Bidang Administratif, pengelolaan Kelompok Wanita Tani (KWT) masih menggunakan sistem pembukuan manual, sedangkan kalau dilihat dari asetnya relatif besar dimana aset biologis yang dimiliki oleh kelompok wanita tani ini cukup besar yaitu sebesar ± Rp 213.918.204. Bidang Administratif Desa antara lain: manajemen administrasi desa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kondisi Desa Selat dapat diilustrasikan sebagai berikut: (1) Potensi sumberdaya alam/lingkungan yang ada di desa Selat pada umumnya berupa lahan pertanian dan perkebunan, hal ini mengindikasikan walaupun berada di seputaran wilayah daerah aliran sungai (DAS) desa Selat kesulitan dalam mengkonsumsi air bersih, oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa potensi sumberdaya alam dan lingkungan dapat dikategorikan kurang produktif, (2) Interaksi sosial antar warga masyarakat desa sangat terbatas karena letak rumah yang satu dengan yang lainnya berjauhan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap laju informasi yang semestinya bisa diterima dan diketahui bersama.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan harapan dari masyarakat dan aparatur desa yang disampaikan menurut hasil koordinasi dengan Bapak Sekretaris Desa, yaitu Made Sri Bagiasa mengeluhkan sejumlah persoalan dalam rangka menyiapkan desa selat dalam peningkatan taraf kesejahteraan warganya, maka focus bidang garapan yang dibutuhkan oleh desa Selat untuk segera mendapatkan pemecahan adalah sebagai berikut: (1) Penyusunan sistem pembukuan, (2) Penyuluhan akan pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pemberdayaan potensi alam dan lingkungan dengan lebih mementingkan pemeliharaan, pengolahan,

pemanfaatan potensi alam dan lingkungan secara maksimal yang didasarkan pada asas kebersamaan, gotong royong dan kekeluargaan, sehingga alam dan lingkungan tetap lestari, (3) Upaya peningkatan ekonomi rumah tangga melalui wirausaha dan berupaya membangun potensi ekonomi berdasarkan pembangunan ekonomi berbasis masyarakat.

Program pemberdayaan masyarakat pada desa binaan, pada tahun 2020 bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan sistem pembukuan; (2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi alam dan lingkungan melalui kegiatan pembibitan dan penghijauan untuk mewujudkan lingkungan yang lestari/berkelanjutan, (3) Mendorong tumbuhnya kreativitas, motivasi dan inovasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya melalui pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha ekonomi kreatif, seperti kreasi produk.

Manfaat dari pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pada desa binaan adalah sebagai berikut: (1) Masyarakat desa Selat mendapatkan wawasan pengetahuan dan

keterampilan pembukuan, (2) KWT

mendapatkan informasi dan keterampilan dalam pembibitan dan penghijauan, sehingga kesadaran mereka meningkat dalam

mewujudkan lingkungan yang

lestari/berkelanjutan, (3) KWT Sari Tunjung mendapatkan informasi dan keterampilan dalam mengkreasikan produk.

Pembangunan desa pada hakikatnya adalah segala bentuk aktivitas manusia (masyarakat dan pemerintah) di desa dalam membangun diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan di wilayah desa baik yang bersifat fisik, ekonomi, sosial, budaya, politik, ketertiban, pertahanan dan keamanan, agama dan pemerintahan yang dilakukan secara terencana dan membawa dampak positif terhadap kemajuan desa. Maka, pembangunan desa sesungguhnya merupakan upaya-upaya sadar dari masyarakat dan pemerintah baik dengan menggunakan sumberdaya yang bersumber dari desa, bantuan

(3)

pemerintah maupun bantuan organisasi-organisasi/lembaga domestik maupun internasional untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Berbicara tentang pembangunan desa terdapat dua aspek penting yang menjadi objek pembangunan (Almasri & Deswimar, 2019).

Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan merupakan suatu hal yang penting bagi keberhasilan suatu kegiatan pembangunan yang menuju kepada kehidupan sosial, ekonomi dan politik masyarakat yang lebih baik. Wang (2006) mendefinisikan partisipasi sebagai proses kegiatan yang dilakukan oleh seorang ataupun oleh kelompok sebagai pernyataan kepentingan mereka untuk menyumbangkan tenaga dan sumber daya lainnya kepada institusi sosial dan sistem yang mengatur kehidupan mereka.

Pemberdayaan adalah pemberian wewenang, pendelegasiasn wewenang atau pemberian otonomi kejajaran bawah (Widjajanti, 2011). Inti dari pemberdayaan upaya membangkitkan segala kemampuan yang ada untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan melalui pertumbuhan motivasi, inisiatif, kreatif, serta penghargaan dan pengakuan bagi mereka yang berprestasi. (Stewart et al., 2010) menyatakan bahwa pemberdayaan adalah memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas atau kewenangan kepada pihak lain atau memberi kemampuan dan keberdayaan. Pemberdayaan yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Soemantri, 2010).

Pemberdayaan adalah sebagian dari paradigma pembangunan yang memfokuskan perhatian kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (sumber daya manusia), aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial (Rahayu & Putri, 2018). pemberdayaan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha terencana dan sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi individu maupun kolektif, guna

mengembangkan daya (potensi), dan kemampuan yang terdapat dalam diri individu dan kelompok (Purnamawati & Yuniarta, 2020).

METODE

Menurut hasil diskusi tim pengusul dengan desa mitra di bawah koordinasi Sekretaris Desa Selat dan segenap jajarannya, metode pelaksanaan PKM Desa Binaan di desa Selat dilaksanakan dengan menggunakan teknik analisis ekoefesiensi yang oleh Soemarwoto (2001) bertujuan memperoleh efisiensi dari aspek ekonomi yang menyangkut keberlanjutan usaha menopang kehidupan manusia. Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Selat sebagaimana yang digambarkan di atas, maka disepakati beberapa persoalan prioritas yang akan diatasi melalui kegiatan desa binaan bagi masyarakat ini, yaitu masalah peningkatan potensi sumber daya manusia dengan potensi sumber daya alam yang ada, administrasi pembukuan, penyadaran potensi lingkungan, menggalakkan potensi industri kreatif rumah tangga. Berdasarkan pada permasalahan prioritas tersebut, maka solusi yang ditawarkan melalui desa binaan ini menggunakan metode sebagai berikut:

Partisipatory Rural Appraisal (PRA) yaitu suatu sistem untuk menyusun dan mengembangkan program operasional dalam pembangunan tingkat desa. Metode ini ditempuh dengan memobilisasi sumber daya manusia dengan sumber daya alam yang ada. Konsep dari metode ini adalah melaksanakan identifikasi masalah baik program bidang pendidikan (keterampilan), bidang perikanan/pertanian, maupun bidang ekonomi. Metode ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan dan memanfaatkan potensi yang ada (Chambers, 1994).

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kegiatan ini dengan pengurus kelompok wanita tani “Sari Tunjung” yang mengatakan bahwa Laporan keuangan yang mereka susun merupakan hasil dari kegiatan operasi normal KWT. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun dalam menyusun laporan keuangan, tidak semua organisasi bisa membuat laporan keuangan dengan mudah.

Laporan keuangan yang dibuat oleh KWT tentunya harus dapat dipahami, dimengerti, diandalkan dan bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan sangat sulit bagi para pembuat laporan keuangan yang kurang mengetahui tentang standar akuntansi keuangan tersebut.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di desa selat pada tanggal 30 Agustus 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah situasi pandemic Covid-19. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan mengundang perwakilan dari Ketua KWT dan bagian pembukuan yang menangani mengenai pencatatan dan pelaporan keuangan, serta dihadiri pula oleh kepala dusun Wita Jati, Desa Selat.

Gambar 1. Koordinasi Kegiatan dengan KWT Berdasarkan hasil pelatihan dan pendampingan yang dilakukan terhadap manajemen usaha di Desa Selat, maka mulai akan dibentuk

program-program yang nantinya mampu memfasilitasi warga desa agar mampu mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan. Melakukan pelatihan dan pendampingan pembudidayaan tanaman pertanian dan obat-obatan, pelatihan pembukuan, pelatihan pengemasan produk dan wirausaha. Kurangnya SDM yang dimiliki oleh kelompok wanita tani “Sari Tunjung” menyebabkan belum diterapkannya pencatatan keuangan yang baik dan lengkap. Sesuai dengan hasil wawancara, kelompok wanita tani ini terdiri atas ibu-ibu rumah tangga yang kesehariannya sebagai petani menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang laporan keuangan.

Gambar 2. Pelaksanaan Pengabdian

Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Selat:

0% 20% 40% 60% 80% 100% Pembukuan Literasi Keuangan

Perencanaan Pelatihan Pendampingan

Gambar 3. Diagram Ketercapaian Keberadaan kelompok wanita tani ini nantinya mampu untuk membantu kaum wanita mengaktualisasikan diri dan sebagai wadah pembelajaran bagi kaum ibu yang lain.

(5)

Kelompok wanita tani memiliki ciri dan kekuatan tersendiri bagi anggota dalam upaya (1) memberdayakan kaum ibu khususnya untuk meningkatkan ekonomi keluarga, (2) membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak-anaknya, (3) membantu kaum ibu pengusaha kecil dalam permodalan. Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh anggota kelompok wanita tani adalah di bidang pertanian, peternakan dan jual beli hasil pertanian.

Kegiatan Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Dana tersebut akan diberikan dalam bentuk bantuan kredit untuk membuka usaha keluarga melalui kelompok yang dibentuk perempuan.

Keberadaan dan perkembangan KWT cukup menarik perhatian karena telah menunjukkan perkembangan kinerja yang baik dan dapat memandirikan perempuan-perempuan yang ada di Desa Selat, dimana peran anggota KWT dalam proses kegiatan (ekonomi) telah mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga bagi wanita dan rumah tangga yang belum mampu, partisipasinya secara nyata memberikan sumbangan untuk kelangsungan rumah tangganya. Adanya Kelompok Wanita Tani dapat membantu pemerintah desa dalam hal mengurangi pengangguran, peningkatan pendidikan perempuan dan membangun kesejahteraan keluarga.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini adalah pengembangan produktivitas industri pertanian dan perkebunan yang menyasar kelompok KWT belum sepenuhnya berjalan optimal, terutama di tengah situasi pandemic covid-19. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan yang tetap mengedepankan protokol kesehatan mendapat sambutan positif dari pengelola

KWT. Perempuan dalam posisi sosialnya terdiri dari hubungan kekuasaan yang tidak seimbang dan tidak seimbang antar gender, “pemberdayaan perempuan” mengacu pada proses peningkatan akses perempuan untuk mengontrol pilihan hidup strategis yang mempengaruhi mereka dan akses ke peluang yang memungkinkan mereka untuk menyadari kapasitas mereka sepenuhnya.

Pemberdayaan ekonomi adalah inti dari kemampuan perempuan untuk mengatasi kemiskinan, mengatasi guncangan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Saat wanita menyadari tujuan ekonominya, baik itu mengembangkan bisnis, memperbaiki rumah, atau berinvestasi dalam pelatihan atau pendidikan, mereka akan lebih tangguh dan mampu menghidupi diri sendiri dan keluarga. Namun, secara global, perempuan terus mengikuti laki-laki dalam partisipasi angkatan kerja formal, kepemilikan tanah dan properti, dan akses ke layanan keuangan, seperti kredit dan tabungan.

DAFTAR RUJUKAN

Almasri, & Deswimar, D. (2019). Peran

Program Pemberdayaan Masyarakat

Desa Dalam Pembangunan Pedesaan.

Retrieved from

https://media.neliti.com/media/publication s/244621-peran-program-pemberdayaan-masyarakat-de-dda19ed7.pdf

Chambers, R. (1994). The Origins and Practice of Participatory Rural Appraisal. World Development, 22(7), 953–969.

Purnamawati, I. G. A., & Yuniarta, G. A. (2020). Women and Strategic Dimensions in Acceleration of Poverty Reduction.

Management Science Letters, 10, 3587– 3596.

https://doi.org/10.5267/j.msl.2020.6.035 Rahayu, K. D., & Putri, W. H. (2018).

Perspektif Keberlanjutan dan

Pemberdayaan dalam Pengelolaan Sumberdaya Manusia Sebagai Kendali Retensi Karyawan. Upajiwa Dewantara,

(6)

2(2), 86–98.

Soemantri, B. T. (2010). Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokusmedia.

Soemarwoto, O. (2001). Atur Diri Sendiri, Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan

Hidup. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Stewart, J. G., McNulty, R., Griffin, M. T. Q., & Fitzpatrick, J. J. (2010). Psychological

Empowerment and Structural

Empowerment Among Nurse

Practitioners. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners, 22(1), 27–34. https://doi.org/10.1111/j.1745-7599.2009.00467.x

Wang, D. (2006). Founding Family Ownership and Earnings Quality. Journal of Accounting Research, 44(3), 619–656.

https://doi.org/10.1111/j.1475-679X.2006.00213.x

Widjajanti, K. (2011). Model Pemberdayaan

Masyarakat. Jurnal Ekonomi

Gambar

Gambar 3. Diagram Ketercapaian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian diketahu bahwa dalam melakukan proses penerimaan bahan baku ikan tidak didinginkan, tempat pengeringan tidak memenuhi syarat sanitasi dan

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil pertama (primigravida) antara lain : a. Faktor internal, yaitu 1) Umur. Batasan yang relatif paling

Hasil: Penambahan klonidin 75 µgr dan 150 µgr pada blok subarakhnoid dengan lidokain 5% 100 mg hiperbarik menimbulkan perbedaan tekanan darah sistolik yang tidak

Dengan demikian, yang dimaksud penegambil dalam penelitian ini adalah orang yang memetik atau mengambil sarang burung walet yang terdapat di goa-... goa yang berada di tebing

Untuk memvisualisasikan huruf atau angka melalui webcam menggunakan acuan warna yang diklasifikasikan dengan metode L*a*b* color space berdasarkan karakteristik warna

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Frog eye merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek atau dengan ketinggian