• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

A. LATAR BELAKANG

eputusan Presiden Nomor 17 tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara khususnya mengenai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran, yaitu dalam Bab VI Pasal 56, menyebutkan bahwa Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen wajib menyelenggarakan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen bersangkutan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 295/KMK.012/2001 tentang tata cara pelaksanaan pembukuan dan pelaporan keuangan pada Departemen/Lembaga, di dalam pasal 2, juga disebutkan bahwa, ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Keputusan Menteri Keuangan ini diatur dengan Keputusan Kepala BAKUN. Selanjutnya Laporan-laporan yang dihasilkan dari Departemen/Lembaga akan dikompilasi dan direkonsiliasi oleh BAKUN sehingga menjadi Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Pemerintah Pusat.

Berdasarkan hal tersebut, maka Badan Akuntansi Keuangan Negara menyusun Pedoman Penyusunan Neraca Departemen/Lembaga. Pedoman ini dibuat sebagai petunjuk untuk menyusun Neraca Departemen/Lembaga yang dilaksanakan oleh Departemen/Lembaga sehingga laporan tersebut dapat disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintah yang berlaku.

B. DEFINISI NERACA DEPARTEMEN/LEMBAGA

eraca Departemen/Lembaga adalah laporan yang menginformasikan posisi aset lancar, aset tetap, aset lainnya, hutang jangka pendek dan ekuitas dana pemerintah tingkat departemen/lembaga pada tanggal tertentu. Penyajian Neraca Departemen/Lembaga adalah tiap

BAB I

(4)

Bab ini mencakup hal-hal sebagai berikut :

(1) Kode perkiraan buku besar neraca dan neraca percobaan

(2) Perkiraan-perkiraan Neraca Departemen/Lembaga serta perkiraan-perkiraan neraca percobaan yang terkait

(3) Saldo normal seluruh perkiraan

(4) Pasangan perkiraan untuk masing-masing perkiraan neraca (5) Pengertian seluruh perkiraan

(6) Dasar pembukuan seluruh perkiraan.

KODE PERKIRAAN BUKU BESAR PERKIRAAN SALDO NORMAL PASA-NGAN PERKI-RAAN PENGERTIAN DASAR PEMBUKUAN 1 2 3 4 5 6 I. ASET LANCAR

DEBET Kas dan sumber daya

lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. 0110 I.1 Kas di Bendaha-rawan Pembayar Debet SAI : Dr/Cr. Uang Muka KUN (4600) KUN : Dr. Pener. Transito (8220) Cr. Pengel. Transito (8820)

Saldo kas yang ada di bendaharawan pembayar dalam bentuk UYHD.

SPM-DU,

SPM-GU, SSBP

(pengembalian sisa dana akhir tahun dari bendaharawan kepada KPKN).

(5)

KODE PERKIRAAN BUKU BESAR PERKIRAAN SALDO NORMAL PASA-NGAN PERKI-RAAN PENGERTIAN DASAR PEMBUKUAN 1 2 3 4 5 6 0430 I.2 Piutang Pajak (khusus Depkeu) Debet Cr/Dr. Cadangan Untuk Piutang (6210) Tagihan Departemen /Lembaga yang diharapkan diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun, kepada pihak ketiga, yang berkaitan dengan pajak. SKP 0440 I.3 Piutang PNBP Debet Cr. Cadangan Untuk Piutang (6210) Tagihan Departemen /Lembaga yang diharapkan diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun, kepada pihak ketiga, berupa penerimaan yang berasal dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba BUMN dan Penerimaan Bukan Pajak Lainnya. Dokumen Piutang, sesuai dengan KMK No. 558 / KMK.012 /2001 0200 I.4 Perkiraan Kas Umum Negara Debet Debet Cr. Pener. Dari Pendapatan & Hibah (8000) Dr. Ringk. Perk. Oprasi. (6400)

Perkiraan sementara yang digunakan untuk menampung perkiraan Pendapatan selama satu periode akuntansi. Pada akhir tahun buku ditutup ke perkiraan “Ringkasan Perkiraan Operasional. Dokumen penerimaan Departemen/ Instansi yang bersangkutan 0420 I.5 Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran Debet Cr/Dr. Tagihan Dari Penjualan Angsuran (3010) Tagihan penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.

Bukti / dokumen tagihan instansi yang bersangkutan mengenai PNBP.

(6)

II. ASET TETAP

DEBET Aset berwujud yang

mempunyai masa

manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk

digunakan dalam

kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh

dari dana yang

bersumber dari sebagian atau seluruh APBN melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari rampasan.

2100 II.1 Tanah Debet

Diinvestasi-kan dalam Aset Tetap (7100)

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai.

Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan

pengukuran dan

penimbunan.

Nilai tanah juga meliputi biaya pembelian bangunan tua yang terletak pada sebidang tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sebuah gedung yang baru jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar. Laporan Tahunan (LT) / Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan SPPA Instansi yang bersangkutan.

(7)

KODE PERKIRAAN BUKU BESAR PERKIRAAN SALDO NORMAL PASA-NGAN PERKI-RAAN PENGERTIAN DASAR PEMBUKUAN 1 2 3 4 5 6 2200 II.2 Peralat-an dan Mesin Debet Diinvestasi-kan dalam Aset Tetap (7100)

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mem-peroleh peralatan dan mesin sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian dan biaya instalasi serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mem-persiapkan aset sehingga dapat dipergunakan. Untuk peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya. Laporan Tahunan (LT) / Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan SPPA Instansi yang bersangkutan . 2300 II.3 Gedung dan Bangun-an Debet Diinvestasi-kan dalam Aset Tetap (7100)

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan IMB, Notaris dan Pajak. Biaya konstruksi yang dicakup oleh suatu kontrak konstruksi akan meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tidak langsung lainnya yang dilakukan sehubungan dengan konstruksi dan dibayar pada pihak selain dari kontraktor. Biaya ini juga mencakup biaya bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola, jika ada.

Laporan Tahunan (LT) / Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan SPPA Instansi yang bersangkutan

(8)

2400 II.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Debet Diinvestasi -kan dalam Aset Tetap (7100)

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan dan biaya-biaya lain sampai dengan jaringan tersebut siap pakai. Laporan Tahunan (LT) / Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan SPPA Instansi yang bersangkutan. 2500 II.5 Aset Tetap Lainnya Debet Diinvestasi -kan dalam Aset Tetap (7100)

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mem-peroleh aset tetap lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya per-olehan semua aset tetap lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat ke dalam aset tetap yang telah diuraikan sebelumnya. Laporan Tahunan (LT) / Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan SPPA Instansi yang bersangkutan. 2600 II.6 Bangun-an Dalam Pengerja an Debet Diinvestasi -kan dalam Aset Tetap (7100)

Biaya yang diakumu-lasikan sampai pada tanggal laporan posisi keuangan dari semua jenis aset tetap dalam pe-ngerjaan yang belum selesai dibangun. Laporan Tahunan (LT) / Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT) dan SPPA Instansi yang bersangkutan.

(9)

KODE PERKIRAAN BUKU BESAR PERKIRAAN SALDO NORMAL PASA-NGAN PERKI-RAAN PENGERTIAN DASAR PEMBUKUAN 1 2 3 4 5 6 III. ASET LAIN-NYA

DEBET Aset yang tidak dapat

dikelompokkan ke da-lam aset lancar, aset tetap dan investasi permanen, yang antara lain meliputi Piutang Angsuran dari pen-jualan aset pemerintah, dana cadangan dan Aset Lain-lain. Aset Lainnya yang diperoleh melalui pembelian di-nilai dengan harga perolehan. Dalam hal piutang angsuran dari penjualan aset peme-rintah, harga perolehan merupakan harga no-minal dari kontrak.

3010 III.1. Tagihan dari Penjual-an Ang-suran Debet Cr/Dr. Diinvestasi-kan dalam Aset Lain2 (7200), Bag.Lancar dr Tag. Penj. Angsuran (0420)

Jumlah yang dapat di-terima dari penjualan ru-mah dan kendaraan kepa-da pegawai pemerintah. Dokumen / bukti tagihan Instansi yang bersangkutan. 3020 III.2. Piutang Angsur-an Lain-lain Debet Cr/Dr. Cadangan untuk Piutang (6210) Tagihan Departemen /Lembaga yang diharapkan diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun, kepada pihak ketiga, yang akan dilunasi dalam beberapa kali pembayaran.

Dokumen Piutang Angsuran Lain-lain

(10)

3900 III.3 Aset Lain-lain Debet Diinvestasi-kan Dalam Aset Lain-lain (7200)

Aset Lain-lain di luar Tagihan dari Penjualan Angsuran dan Piutang Angsuran Lain-lain.

Dokumen / bukti pemilikan aset lain-lain Instansi yang bersangkutan.

IV. HUTANG JANGKA PENDEK

KREDIT Merupakan hutang

yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu ta-hun yang mencakup bagian lancar hutang jangka panjang dan hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). 4400 IV.1 Perkira-an Kas Umum Negara Kredit Kredit Dr. Belanja Rutin (8600) – Belanja Pembangun-an -* (8640) Cr. Ringk. Perkiraan Operasional (6400) Perkiraan sementara yang digunakan untuk menampung perkiraan belanja selama satu periode akuntansi. Pada akhir tahun buku ditutup ke perkiraan “Ringkasan Perkiraan Operasional”. Dokumen pengeluaran Instansi yang bersagkutan. 4600 IV.2 Uang Muka Kas Umum Negara Kredit Dr/Cr Kas di Bendahara-wan Pembayar (0110)

Uang muka kas (UYHD) yang diterima oleh ben-daharawan dari KUN (KPKN, DTUA). Dokumen Pengeluaran (a.l. SPM), Dokumen Penerimaan (a.l. NK, SSBP) V. EKUITAS DANA LANCAR

KREDIT Selisih antara aset

lancar dengan hutang lancar.

(11)

KODE PERKIRAAN BUKU BESAR PERKIRAAN SALDO NORMAL PASA-NGAN PERKI-RAAN PENGERTIAN DASAR PEMBUKUAN 1 2 3 4 5 6 6000 V.1. Saldo Dana Lancar (Ekuitas Keuangan Netto) Kredit Banyak perkiraan

Selisih antara nilai aset lancar dengan nilai hutang lancar.

Laporan perubahan posisi kas (print out SAP) 6200 V.2. Cadangan untuk Bagian Lancar Tagihan Angsuran Kredit Dr/Cr. Diinvestasi-kan Dalam Aset Lain-lain (7200)

Bagian ekuitas dana lancar yang jumlahnya sama dengan jumlah perkiraan Bagian Lancar Tagihan Angsuran yang tersedia dalam estimasi pendapatan ( Satuan 3 ) dalam tahun anggaran berikutnya. Surat perjanjian / kontrak piutang 6210 V.3. Cadangan untuk Piutang Kredit Dr/Cr. Piutang Pajak (0430), Piutang PNBP (0440)

Bagian ekuitas dana lancar yang jumlah saldo normalnya sama dengan piutang. Dokumen Piutang, sesuai dengan KMK No. 558 / KMK.012 /2001, SKP. 6300 V.3. Cadangan untuk Persedia-an Kredit Dr/Cr. Persediaan (0500)

Bagian ekuitas dana lancar yang jumlah saldo normalnya sama dengan persediaan.

Laporan opname fisik persediaan dari Instansi yang bersangkutan. 6400 V.4. Ringkasan Perkiraan Operasio-nal - Perkiraan yang digunakan untuk menutup perkiraan pendapatan, belanja Perkiraan KUN Debet, dan Perkiraan KUN Kredit.

Otomatis dari Sistem SAI

(12)

VI. EKUITAS DANA YANG DIINVES-TASIKAN

KREDIT Dana yang

diinves-tasikan dalam Investasi Permanen, Aset Tetap dan Aset Lainnya.

7100 VI.1 Diinves-tasikan dalam Aset Tetap Kredit Dr/Cr. Aset Tetap (2100) –(2600)

Dana yang diinvesta-sikan dalam Aset Tetap.

LMBT, LT dan SPPA Instansi yang bersangkutan. 7200 VI.2 Diinves-tasikan dalam Aset Lain-lain Kredit Dr/Cr. Tag. Penj. Angs. (3010), Aset Lain-lain (3900), Cad. Utk Bag. Lancar Tag. Angs. (6200)

Dana yang diinvesta-sikan dalam Aset Lain-lain.

Laporan Instansi yang bersangkutan.

(13)

embuatan Laporan Keuangan Departemen/Lembaga dimana salah satunya adalah Neraca Departemen/Lembaga akan dilakukan pada 3 tingkat, yaitu pada tingkat wilayah, tingkat Eselon I dan akhirnya pada tingkat Departemen. Selanjutnya Neraca Departemen / Lembaga tersebut diserahkan ke BAKUN untuk digabung menjadi Neraca Gabungan Departemen / Lembaga, kemudian dibandingkan / direkonsiliasi dengan Neraca Departemen / Lembaga yang dihasilkan dari GL detail yang dikonsolidasi dari Sistem Akuntansi Pusat (SAP). Apabila terdapat ketidaksesuaian dilakukan penyesuaian (adjustment).

Neraca Departemen/Lembaga dibentuk dari subsistem-subsistem sebagai berikut :

1. Konsolidasi Tingkat Wilayah

Subsistem tingkat wilayah terbagi dua yaitu;

a. Sistem Akuntansi Tingkat Kantor

Sistem akuntansi tingkat kantor meliputi akuntansi dan pelaporan mengenai transaksi keuangan dari setiap kantor dan pembuatan laporan keuangan dari kantor yang

bersangkutan. KAR ( Kantor Akuntansi Regional ) membantu pelaksanaan semua

kegiatan akuntansi sampai kepada pembukuan ke ADK-BB tingkat kantor dibawah Kantor Wilayah dan tingkat kantor yang berada di Kantor Pusat Eselon I. UAW dan UAKPI bertanggungjawab untuk memverifikasi kebenaran DT&P yang dibuat oleh KAR dan membuat Memo Penyesuaian (MP) serta membuat Neraca.

b. Sistem Akuntansi Tingkat Proyek

Akuntansi Tingkat Proyek akan mempertanggungjawabkan dan melaporkan transaksi keuangan masing-masing proyek. Sistem akuntansi tingkat proyek meliputi

BAB III

(14)

Sub sistem untuk konsolidasi tingkat Eselon I adalah membuat Laporan Keuangan khusunya Neraca konsolidasi untuk setiap unit organisasi Eselon I. Neraca konsolidasi untuk setiap unit Eselon I akan dibuat berdasarkan ADK-BB secara triwulanan yang diterima dari UAW beserta ADK-BB untuk kantor dan proyek yang berada langsung dibawah Kantor Pusat Eselon I. Pelaksanaan sub sistem ini juga menjadi tanggung jawab dari UAKPI.

3. Konsolidasi Tingkat Departemen

Sub sistem untuk konsolidasi tingkat Departemen bertanggungjawab atas pembuatan Neraca konsolidasi untuk Instansi yang bersangkutan secara keseluruhan. Neraca konsolidasi tingkat Departemen menggabungkan Neraca konsolidasi eselon I untuk semua eselon I di bawah instansi tersebut. Pelaksanaan sub sistem ini menjadi tanggung jawab dari UAKPI yang akan dibentuk sebagai suatu unit di bawah Biro Keuangan dari setiap instansi.

A. PROSEDUR PENYUSUNAN NERACA DEPARTEMEN/LEMBAGA :

KAR : 1. Melakukan pengiriman setiap bulan ke UAW yang berupa :

a. Surat Pengantar (SP) b. Register Pengontrol (RP)

c. Daftar Transaksi & Posting ( DT&P )

d. ADK Buku Besar (ADK-BB)

UAW : 1. Menerima kiriman dari KAR setiap bulan yang berupa :

(15)

Surat Pengantar dicocokkan dengan dokumen yang diterima. 3. Melakukan upload dan loading ADK melalui proses komputer.

4. Melakukan verifikasi Register Pengontrol ADK-BB yang diterima dari KAR

dengan Register Pengontrol ADK-BB hasil cetakan UAW. 5. Mencetak DT&P dan Laporan Keuangan dalam hal ini :

a. Laporan Tingkat Kantor

b. Laporan Tingkat Proyek

c. Laporan Proyek yang dilaksanakan di wilayah lain

d. Laporan Proyek Gabungan

e. Laporan Tingkat Wilayah

6. Melakukan verifikasi DT&P dengan dokumen yang ada di UAW. 7. Melakukan verifikasi antar Laporan Keuangan yang dihasilkan SAI. 8. Melakukan proses komputer untuk menghasilkan Register Pengontrol

ADK-BB.

9. Melakukan pengiriman ADK-BB ke UAE I setiap triwulan ( Surat Pengantar, Register Pengontrol dan ADK-BB ).

UAEI : 1. Menerima kiriman secara triwulanan dari UAW yang berupa :

a. Surat Pengantar (SP) b. Register Pengontrol (RP)

c. ADK Buku Besar (ADK-BB)

2. Melakukan verifikasi kiriman dari UAW.

Surat Pengantar dicocokkan dengan dokumen yang diterima. 3. Melakukan upload dan loading ADK melalui proses komputer.

4. Melakukan verifikasi Register Pengontrol ADK-BB yang diterima dari UAW

dengan Register Pengontrol ADK-BB hasil cetakan UAE I. 5. Mencetak Laporan Keuangan Tingkat Eselon I.

6. Melakukan verifikasi antar Laporan Keuangan Eselon I.

7. a. Melakukan proses komputer untuk mengkonsolidasi ADK-BB seluruh

(16)

b. Register Pengontrol (RP)

c. ADK Buku Besar (ADK-BB)

2. Melakukan verifikasi kiriman dari UAE I.

Surat Pengantar dicocokkan dengan dokumen yang diterima.

3. Melakukan upload dan loading ADK-BB melalui proses komputer.

4. Melakukan verifikasi Register Pengontrol ADK-BB yang diterima dari UAE I dengan Register Pengontrol ADK-BB hasil cetakan UAKPI.

5. Mencetak Laporan Keuangan Tingkat UAKPI.

6. Melakukan verifikasi antar laporan keuangan tingkat UAKPI.

7. a. Melakukan proses komputer untuk mengkonsolidasi ADK-BB seluruh

UAE I yang ada di UAKPI tersebut yang akan menghasilkan Register Pengontrol ADK-BB.

b. Melakukan proses pencetakan Laporan Keuangan Instansi 2 set ( Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Lainnya).

c. 1 set Laporan Keuangan Instansi (Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Lainnya) diarsipkan.

d. 1 set Laporan Keuangan Instansi dikirim ke BAKUN Pusat.

BAKUN : 1. Menerima Laporan Keuangan (Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan

Laporan Lainnya) dari UAKPI.

2. Melakukan rekonsiliasi antara laporan seluruh SAI dengan laporan SAU.

3. Jika tidak ada perbedaan, maka laporan tersebut dapat dijadikan dasar

penyusunan Perhitungan Anggaran Departemen/Lembaga.

4. Jika ada perbedaan, maka laporan tersebut dikembalikan ke instansi yang bersangkutan disertai dengan catatan atas laporan keuangan tersebut.

(17)

KAR UAW UAE I Dikembalikan ke KAR Dikembalikan Ke KAR Tidak Ya Tidak Ya Dikembalikan ke UAW Dikembalikan ke UAW Tidak Ya Tidak Ya Mulai Melakukan pengiriman ke UAW setiap bulan

SP Register Pengontrol

Menerima kiriman dari KAR

Verifikasi kelengkapan dokumen yang diterima dengan SP

Proses komputer / upload loading Verifikasi RP ADK- BB dari KAR dengan RP ADK-BB hasil cetakan UAW

Mencetak Laporan Keuangan Wilayah bulanan

Lengkap ?

Verifikasi DT&P dan DS Verifikasi antar Laporan Keuangan hasil cetakan Proses komputer untuk menghasilkan ADK-BB Melakukan pengiriman ADK- BB ke UAE I setiap triwulan SP Register Pengontrol

Menerima kiriman dari UAW

SP Register Pengontrol

Verifikasi kelengkapan dokumen yang diterima

Proses komputer / upload loading

Verifikasi RP ADK -BB dari UAW dengan RP ADK-BB hasil cetakan UAE I

Mencetak Laporan Keuangan Eselon per

Lengkap ? cocok ? 1 1 cocok ? 2 3 Proses pencetakan Laporan Keuangan Wilayah triwulanan Neraca Laporan Realisasi Anggaran Laporan lainnya Arsip DT&P ADK-BB SP Register Pengontrol DT&P ADK-BB ADK-BB ADK-BB

(18)

ADK-Dikembalikan ke UAEI Dikembalikan Ke UAEI Tidak Ya Tidak Ya Kembali ke Instansi Tidak Ya Verifkasi antar laporan

keuangan Eselon I

Proses komputer untuk mengkonsolidasi ADK -BB seluruh UAW yang ada di UAE I tersebut

Proses pencetakan Laporan keuangan Es-I

Neraca Laporan Realisasi Anggaran Laporan lainnya Melakukan pengiriman ke UAKPI setiap triwulan

SP Register Pengontrol Arsip

Menerima kiriman dari UAE I

SP Register Pengontrol

Verifikasi kelengkapan dokumen yang diterima

Proses komputer / upload loading

Verifikasi RP ADK -BB dari UAW dengan RP ADK-BB hasil cetakan UAKPI

Mencetak laporan keuangan UAKPI Lengkap ?

Proses komputer untuk mengkonsolidasi ADK-BB seluruh UAE I yang ada di UAKPI tersebut .

Proses pencetakan Laporan keuangan Instansi

Arsip

Cocok ?

Verifikasi antar laporan keuangan tingkat Neraca Laporan Realisasi Anggaran Laporan lainnya 7 Neraca Laporan Realisasi Anggaran Laporan lainnya Rekonsiliasi antara Laporan seluruh SAI dengan Laporan SAU

Cocok ?

PA- Dep. & Neraca Departemen / Lembaga ADK-BB ADK-BB ADK-BB ADK-BB

(19)

Unsur-unsur Neraca Departemen / Lembaga adalah sebagai berikut :

1. Aset :

a. Aset Lancar

§ Kas di Bendaharawan Pembayar

§ Piutang Pajak § Piutang PNBP

§ Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran

§ Persediaan

b. Aset Tetap

§ Tanah

§ Peralatan dan Mesin

§ Gedung dan Bangunan

§ Jalan, Irigasi dan Jaringan

§ Aset Tetap Lainnya

§ Bangunan dalam Pengerjaan

c. Aset Lainnya

§ Tagihan dari Penjualan Angsuran

§ Piutang Angsuran Lain-lain

§ Aset Lain-lain

2. Hutang Jangka Pendek :

Uang Muka Kas Umum Negara

C. Ekuitas Dana:

a. Ekuitas Dana Lancar

§ Cadangan untuk Bagian Lancar Tagihan Angsuran

§ Cadangan untuk Piutang

(20)

1. Neraca Percobaan Tingkat Wilayah ( LPRGQ 324 )

Berdasarkan Neraca Percobaan Semesteran Tingkat Wilayah ( Bulan Juni dan Desember ), dapat diketahui nilai-nilai dari Kas di Bendaharawan Pembayar,Piutang Pajak, Piutang PNBP,Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya dan Hutang Jangka Pendek. Nilai-nilai tersebut merupakan gabungan dari seluruh kantor dan proyek yang ada di wilayah bersangkutan.

2. Neraca Percobaan Tingkat Eselon I ( LPECQ 227 )

Berdasarkan Neraca Percobaan Semesteran Tingkat Eselon I ( Bulan Juni dan Desember ), dapat diketahui nilai-nilai dari Kas di Bendaharawan Pembayar,Piutang Pajak, Piutang PNBP,Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya dan Hutang Jangka Pendek. Nilai-nilai tersebut merupakan gabungan dari seluruh kantor proyek seluruh wilayah yang berada di bawah Eselon I bersangkutan.

3. Neraca Percobaan Tingkat Departemen ( LPECQ 227 )

Berdasarkan Neraca Percobaan Semesteran Tingkat Departemen ( Bulan Juni dan Desember ), dapat diketahui nilai-nilai dari Kas di Bendaharawan Pembayar, Piutang Pajak, Piutang PNBP,

Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya dan Hutang Jangka Pendek. Nilai-nilai tersebut merupakan gabungan dari seluruh Eselon I dari departemen yang bersangkutan.

(21)

Catatan atas Laporan Keuangan disusun untuk memberikan pengungkapan yang memadai bagi para pemakai laporan keuangan. Antara lain mengenai hal-hal di bawah ini.

1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

Ikhtisar kebijakan akuntansi ini menyajikan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan khususnya neraca, yang digunakan untuk mencatat setiap perkiraan neraca serta kebijakan akuntansi yang khusus untuk mencatat kejadian khusus, seperti kejadian sesudah tanggal neraca. Ikhtisar kebijakan akuntansi ini harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah.

2. Entitas Pelaporan

Entitas pelaporan Laporan Keuangan ini adalah departemen / lembaga yang meliputi lembaga tertinggi / tinggi negara, departemen / lembaga pemerintah non departemen termasuk unit-unit organisasi dan kantor/ proyek yang berada dibawahnya. Tidak termasuk pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan lembaga keuangan pemerintah.

3. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Departemen / Lembaga adalah basis kas (Cash Basis) untuk pendapatan dan belanja, serta basis akrual untuk aset, hutang dan ekuitas dana.

BAB IV

(22)

I. ASET LANCAR

Kas di Bendaharawan Pembayar

Dirinci per jenis rekening.

Piutang Pajak Dirinci per jenis Piutang Pajak

Piutang PNBP Dirinci per jenis Piutang PNBP

Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran

Dirinci per jenis penjualan angsuran.

Persediaan Dirinci menurut jenis persediaan yaitu :

1. Barang pakai habis, antara lain :

§ Bahan (bahan bangunan dan konstruksi, kimia,

peledak dan lain-lain)

§ Suku cadang (suku cadang alat angkutan, alat

besar, alat kedokteran dan lain-lain)

§ Alat / bahan untuk kegiatan kantor (alat tulis kantor, kertas dan cover, bahan cetak dan lain-lain)

2. Barang tak habis pakai, antara lain :

§ Komponen ( komponen jembatan baja, jembatan

pratekan, jembatan peralatan dan lain-lain) § Pipa ( pipa air besi tuang, pipa asbes semen, pipa

baja dan lain-lain)

3. Barang bekas pakai, antara lain : § Komponen bekas dan pipa bekas.

( lihat Kep. Menkeu No.18/KMK.018/1999 Tentang :

(23)

NO. PERKIRAAN PENJELASAN

II. ASET TETAP § Tanah,

§ Peralatan & mesin, § Gedung & Bangunan, § Jalan, irigasi & jaringan, § Aset tetap lainnya dan

§ Bangunan dalam

pengerjaan.

Mengungkapkan hal-hal yang bersifat spesifik dan mutasi yang terjadi. Misalnya berapa nilai aset tetap yang direncanakan akan dijual dalam rangka pembiayaan untuk menutup defisit anggaran.

III. ASET LAINNYA

§ Tagihan dari Penjualan Angsuran

§ Piutang Angsuran Lain-lain

§ Aset Lain-lain

Dirinci menurut jenis masing-masing perkiraan dan mengungkapkan hal-hal yang bersifat spesifik serta perubahannya.

IV. HUTANG JANGKA PENDEK

§ Uang Muka dari KUN V. Ekuitas Dana

Ekuitas Dana Lancar § Saldo Dana Lancar § Cadangan untuk Bagian Lancar Tagihan Angsuran § Cadangan untuk Piutang § Cadangan untuk Persediaan § Ringkasan Perkiraan Operasional

(24)

§ Diinvestasikan dalam Aset Tetap § Diinvestasikan dalam Aset Lain-lain 5. Pengungkapan Lainnya a. Kontijensi

Kontijensi merupakan suatu kondisi atau situasi yang belum memiliki kepastian pada tanggal

neraca. Misalnya, jika ada tuntutan hukum yang substansial dan hasil akhirnya bisa

diperkirakan. Kontijensi ini harus diungkapkan dalam neraca.

b. Komitmen

Komitmen merupakan bentuk perjanjian dengan pihak ketiga.

c. Kejadian penting setelah tanggal neraca yang berpengaruh secara signifikan terhadap perkiraan yang disajikan dalam neraca (subsequent event).

(25)

PER XX/XX/XX (DALAM RUPIAH)

ASET HUTANG DAN EKUITAS DANA

ASET LANCAR HUTANG JANGKA PENDEK

xxx xxx

xxx

Uang Muka dari KUN Kas di Bendaharawan Pembayar

Piutang Pajak Piutang PNBP

Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran Persediaan

xxx

JUMLAH ASET LANCAR xxx JUMLAH HUTANG JANGKA PENDEK xxx

ASET TETAP EKUITAS DANA

Tanah xxx EKUITAS DANA LANCAR

Peralatan dan Mesin xxx Saldo Dana Lancar (Ekuitas Keuangan Netto) xxx Gedung dan Bangunan xxx Cadangan untuk Bagian Lancar Tagihan Angsuran xxx

Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx Cadangan untuk Piutang xxx

Aset Tetap Lainnya xxx xxx

Bangunan dalam Pengerjaan xxx

JUMLAH ASET TETAP xxx

Cadangan untuk Persediaan

JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR xxx

ASET LAINNYA EKUITAS DANA YANG DIINVESTASIKAN

Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx Tagihan dari Penjualan Angsuran

Piutang Angsuran Lain-lain

xxx

xxx Diinvestasikan dalam Aset Lain-lain xxx

Aset Lain-lain xxx JUMLAH EKUITAS DANA YANG

DIINVESTASIKAN

xxx

JUMLAH ASET LAINNYA xxx

(26)

PERKIRAAN NERACA

1 0110 Kas Di Bendaharawan Pembayar

2 0200 Perkiraan KUN Debet

3 4 5 0420 0430 0440

Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran

Piutang Pajak Piutang PNBP

6 0500 Persediaan

7 2100 Tanah

8 2200 Peralatan dan Mesin

9 2300 Gedung dan Bangunan

10 2400 Jalan, Irigasi dan Bangunan

11 2500 Aset Tetap Lainnya

12 2600 Bangunan Dalam Pengerjaan

13 14

3010

3020

Tagihan dari Penjualan Angsuran

Piutang Angsuran Lain-lain

15 3900 Aset Lain-lain

16 4400 Perkiraan KUN Kredit

17 4600 Uang Muka Kas Umum Negara

18 6000 Saldo Dana Lancar

19 20

6200

6210

Cadangan untuk Bagian Lancar Tagihan Angsuran

Cadangan untuk Piutang

21 6300 Cadangan untuk Persediaan

22 6400 Ringkasan Perkiraan Operasional (Instansi) 23 7100 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

24 7200 Diinvestasikan Dalam Aset Lain-lain PERKIRAAN REALISASI ANGGARAN

21 8000 Pendapatan dan Hibah

22 8600 Belanja Rutin

23 8610 Belanja Pembangunan Dana Pemerintah/Rupiah Murni 24 8620 Belanja Pembangunan Pinjaman Luar Negeri

25 8630 Belanja Pembangunan Pinjaman Dalam Negeri

(27)

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ADK–BB : Arsip Data Komputer Buku Besar BAKUN : Badan Akuntansi Keuangan Negara BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

BUMN : Badan Usaha Milik Negara DJA : Direktorat Jenderal Anggaran DT&P : Daftar Transaksi dan Posting

KPKN : Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara KUN : Kas Umum Negara

KAR : Kantor Akuntansi Regional

LMBT : Laporan Mutasi Barang Triwulanan LT : Laporan Tahunan

MP : Memo Penyesuaian ND : Nota Debet

NK : Nota Kredit

PA–Dept. : Perhitungan Anggaran Departemen PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak RP : Register Pengontrol

SAI : Sistem Akuntansi Instansi SAU : Sistem Akuntansi Umum SAP : Sistem Akuntansi Pemerintah SKP : Surat Ketetapan Pajak SP : Surat Pengantar

SPM : Surat Perintah Membayar

SPPA : Surat Pemberitahuan Pencatatan Aset SSBP : Surat Setoran Bukan Pajak

TGR : Tuntutan Ganti Rugi TP : Tuntutan Perbendaharaan UAE-I : Unit Akuntansi Eselon I

UAKPI : Unit Akuntansi Kantor Pusat Instansi UAW : Unit Akuntansi Wilayah

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi merupakan lembaga koperasi yang melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana dari dan untuk anggota,

Besarnya volume udara yang masuk ke paru- paru tergantung pada tidal volume atau minute volum yang ditentukan pada mesin ventilator.. • Pressure

Terutama nitrogen yang dapat membuat tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung banyak butir-butir hijau yang penting dalam proses fotosintesa Nitrogen juga

Kekakuan diperoleh dari rasio beban puncak setiap siklus pada saat tekan dan tarik terhadap nilai displacement yang bekerja pada saat itu displacement yang digunakan

Menunjuk salah satu siswa mengulang mufradat yang baru saja diucapkan guru, dilanjutkan dengan siswa yang lain. 11 Mengulangi lagi dengan mufradat

Menurut salah satu karyawan yang menjawab sangat setuju pada nilai inti tekad menjadi yang terbaik, yaitu semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan

Bagaimana jika anda mendapati error bahwa NTLDR tak di temukan saat booting?. Jelaskan cara memasukkan

POKJA LAYANAN PENGADAAN KOTA MEDAN TA 2017 BELANJA CETAK SPPT PBB DAN STTS PBB PADA BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA