• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ventilasi Mekanik-1.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ventilasi Mekanik-1.ppt"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENGERTIAN

 PERTUKARAN O2 DAN CO2 ANTARA TUBUH DG LINGKUNGAN

(4)

PENGERTIAN

 TAHAPAN

 PERTUKARAN GAS

 LINGKUNGAN LUAR DG PARU

 VENTILASI  DIFUSI GAS  TRANSPORT GAS  KAPILER DG SEL  RESPIRASI SELULER  REAKSI-REAKSI METABOLISME

(5)

FUNGSI

 Memperoleh O2 untuk sel tubuh

 Mengeliminasi CO2 yg dihasilkan oleh sel tubuh

 Membuang panas

 Meningkatkan venous return

 Keseimbangan asam basa

 Produksi suara, bicara, menangis, tertawa, menghirup

 Pertahanan dan kekebalan

(6)
(7)
(8)
(9)

VENTILASI

(10)
(11)

OTOT PERNAFASAN

(12)

MEKANISME PERNAPASAN

INSPIRASI

 PROSES AKTIF YG MEMBUTUHKAN ENERGY

 INTERAKSI ANTARA :

 Compliance work  Elastic work

 Tissue resistance work  Airway resistance work

(13)

Inspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih kecil dibawah tekanan atmosfir,ketika

diafragma berkontraksi betuknya menjadi datar dan menekan isi abdomen dan mengangkat iga sehingga menyebabkan pembesaran rongga

toraks dan paru-paru ,mengembangnya paru2 mengakibatkan penrunan tekanan alveolus

sehinga udara bergerak menurut gradien

tekanan dari atmosfir ke dalam paru-paru,hal ini akan berlangsung terus-menerus sampai

tekanan dalam alveolus sama dengan tekanan atmosfir.

(14)

EKSPIRASI

 Proses pasif karena elastic recoil paru & rangka dada

 Tdk perlu energy

 Jika terdapat penyempitan di bronkial terdengar bunyi tambahan pernafasan

(15)

Terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi dari tekanan atmosfir.relaksasi

diafragma dan otot intekosta eksterna mengakibatkan recoil elastis dinding dada dan paru sehingga terjadi

peningkatan tekanan alveolus dan menurunkan volume paru,dengan

demikian udara bergerak dari paru-paru ke atmosfir.

(16)

Compliance

 Ukuran kemampuan mengembang

 Perubahan volume karena perubahan tekanan

 V/P

Lawan dari elastic recoil

 Kecenderungan kembali ke keadaan

(17)

Airway resistance

 Penyebab bronchoconstriksi :

 vagal parasympathetic karena

iritasi

 Sekresi mediator kimiawi lokal dari

mast cell (histamine & leukotriene)

 Penurunan kadar CO2

 Penyebab bronchodilatasi :

 Adrenalin pada -2 receptor

(18)

a.

VENTILASI : Proses keluar

masuknya udara dari atmosfer

kedalam alveoli atau

sebaliknya. Dipengaruhi oleh

:status asam basa dan kadar

PO2 dalam darah, kerja sistim

saraf dan otot-otot pernapasan

(19)

b. DIFUSI : Proses pertukaran gas

yang berada di alveoli dengan

pembuluh darah kapiler. Dipengaruhi

oleh : koefisien difusi gas terhadap

membran, luas daerah permukaan

membran dan ketebalan membran

respirasi serta perbedaan tekanan di

dalam alveoli

(20)

d. TRANSPORTASI : diangkutnya

oksigen yang sudah diperfusi oleh darah untuk dibawa menuju sel dan dibuangnya karbondioksida dari sel menuju atmosfer dipengaruhi oleh tekana parsial didalam arteri, suhu tubuh, asam basa, 2-3

disposfogliserid.

c. PERFUSI : Menunjukkan besarnya

aliran darah kapiler pulmunal yang melewati membran pulmonal.

(21)
(22)

Bagaimana Ventilator Bekerja :

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan sistem ventilasi mekanik &

klasifikasinya

2. Menjelaskan cara-cara mengontrol

system dan arus system

3. Memahami prinsip kerja ventilator

4. Masalah-masalah yang dapat terjadi

(23)

Pengertian :

- Ventilasi mekanik adalah alat pernapasan bertekanan positif atau negatif yang dapat mempertahankan ventilasi dan pemberian

oksigen selama waktu yang lama (Bruner dan

Suddarth, 2001)

- Ventilasi mekanik adalah alat mekanik dimana

klien menerima bantuan ventilasi untuk mempertahankan ventilasi alveloar yang adekuat. (Hudak dan Gallo, 2001).

(24)

Indikasi Penggunaan Ventilasi

Mekanik

1. Mekanis

 Respirasi rate > 35 x / menit

 Tidal volume kurang dari 5 cc/kg BB

Maksimum inspirasi force dari 2 mmHg

 Gagal nafas akut disertai asidosis

respiratorik yang tidak bisa diatasi dengan pengobatan biasa

(25)

2. Oksigenasi

 PaO2 kurang dari 60 mmHg dengan FiO2

room air 21 %

 PaO2 kurang dari 70 mmHg dengan FiO2

40 %

 PaO2 kurang dari 100 mmHg dengan FiO2

100 %

 Hipoksemia yang telah mendapat terapi

oksigen maksimum namun tidak ada perbaikan.

(26)

3. Ventilasi

 PaCO2 lebih dari 60 mmHg

 Ketentuan tersebut diatas tidak berlaku pada klien dengan COPD dan status

(27)

Peralatan Untuk pemasangan

Ventilasi mekanik :

 Jalan napas buatan ( ETT atau tracheostomy tube )

 Mesin Suction

 Orofaringal tube

 Manometer cuff

 Resusitation bag

 Ventilator yang terdiri dari : Air driven oksigen dan udara lainnya, mesin

(28)

SYSTEM VENTILASI MEKANIK

Secara umum dan fisik terbagi atas beberapa karakteristik :

1.Sumber Tenaga

-Tenaga Listrik

-Tenaga Paru-paru

(29)

2. Tekanan

-Tekanan Positif -Tekanan Negatif

3. System Kontrol

>System buka dan tutup saluran nafas untuk mengontrol fungsi ventilasi

>Panel Kontrol

hanya dapat dilakukan oleh satu jenis variabel pada saat bersamaan antara tekanan, volume dan flow

(30)

ANATOMY OF MECHANICAL VENTILATOR

One Way Inspiratory Valve

Selonoid Valve d Valve O2 O2 / AIR Blender AIR Expiratory Valve

Heated Humidifier WaterTrap

KE PATIENT Bacteria Filter Thermometer

(31)

Normal Breathing Spontaneous

Inspirasi Ekspirasi

(+)

(32)

Breathing Ventilator

A B C D E Inhalation Exhalation (+) (-) A: Start of Inhalation A-C: Inhalation Phase B-C: Inspiratory Pause

C: Beginning of Exhalation C-E: Exhalation Phase

(33)
(34)

Curve

SIMV A/CV

(35)

Ada 4 Fase Cara Kerja Ventilasi

Mekanik

1. Triggering/inisiating

yang memulai/memerintah sehingga ventilator bekerja, pemicunya bisa berasal dari :

a. Mesin : Atas dasar waktu

b. Pasien : Karena terjadi perubahan aliran udara / tekanan 2. Pembatasan/limitation

Variabel yang dibatasi antara lain a. Volume

b. Pressure

3. Cycling (perpindahan dari fase inspirasi ke ekspirasi) Fase ekspirasi dimulai setelah :

a. Volume yang masuk tercapai

b. Tekanan (Pressure) yang masuk tercapai c. Volume inspirasi terlampaui

d. Aliran udara mencapai setting e. waktu

4. Fase ekspirasi

(36)

Prinsip Kerja Ventilator Tekanan

Positif

Volume cycle

:

Siklus inspirasi akan berhenti bila

volume sudah tercapai. Besarnya

volume udara yang masuk ke

paru-paru tergantung pada tidal volume

atau minute volum yang ditentukan

pada mesin ventilator.

(37)

Pressure Cycle :

Siklus inspirasi akan berhenti bila

pressure sudah tercapai. Besarnya

volume udara yang masuk kedalam

paru-paru tergantung pada besarnya

pressure yang kita setting. Tidal

volume akan berubah-ubah sesuai

dengan kondisi paru-paru.

(38)

Time Cycle

:

Pernapasan yang dilakukan diatur

dengan waktu. Jumlah udara yang

dipompakan akan berhenti sesudah

waktu yang ditentukan, sehingga

akan terjadi proses ekspirasi.

(39)
(40)

1. Respirasi Rate (RR)

 Jumlah napas yang diberikan pada

setiap napas pasien setiap menit.

 Diset atas dan dibawah nilai normal  30-40 x/menit (Bayi), 20-25 x/menit

(anak kecil), dan 10-14 x/menit (Dewasa).

(41)

2. Flow rate (f)

a. Merupakan jumlah udara inspirasi yang dialirkan dalam 1 menit.

b. Rumus :

(42)

3. Tidal Volume ( TV )

Volume gas yang dihantarkan oleh

ventilator pada setiap siklus napas

diset 6-8 ml/kg.BB

Pada ARDS, gunakan volume

lebih kecil 4-6 ml/Kg.BB untuk

meminimalkan takanan berlebihan

didalam alveoli.

(43)

4. Inspirasi : Ekspirasi Ratio (I:E Ratio)

1:2 / 1:1, merupakan nilai normal

fisiologis inspirasi ekspirasi

Terkadang

diperlukan

fase

inspirasi yang sama /lebih lama

dibanding

ekspirasi

untuk

meningkatkan PaO2

(44)

5. Inspirasi Pressure ( IP )

 Mengatur/membatasi jumlah pressure/volume

cyclied ventilator

 Presure berlebih, dapat menyebabkan Barotrauma.

Sedangkan

 Volume berlebih dapat menyebabkan Valutrauma

 Jika Inspirasi pressure/volume tercapai maka ventilator menghentikan hantarannya dan alarm berbunyi.

 Peningkatan pressure bila terjadi obstruksi,

batuk, retensi sputum, ETT tergigit, fighting atau kingking.

(45)

6. FiO2 ( Fraksi Oksigen )

 Konsentrasi (%) oksigen yang

dihantarkan oleh ventilator ke pasien

 Konsentrasi 21 – 100 %

 Awal 100% tidak boleh terlalu lama

 Dapat diweaning bertahap

 Setting 100% bila ada tindakan tertentu yang menginterupsi pemberian ventilasi, berikan oksigen 100% selama 15 menit.

(46)

7. PEEP ( Positive End Ekspiratory Pressure )

PEEP adalah sejumlah tekanan yang disisakan

oleh ventilator disaat akhir ekspirasi pasien. Tujuannya adalah untuk membuat alveoli agar tetap terbuka (tidak kolaps). Besarnya tekanan

PEEP bisa dimulai dari 5 sampai 20 cm H2O.

Dampak :

* SaO2 dan PaO2 lebih baik. * Volume paru

* Barotrauma

(47)

8. Trigger Sensitivitas (Ambang

Rangsang)

Flow trigger (L/Menit)

(48)

9. Alarm

Setiap ventilator mempunyai alarm.

Secara umum alarm yang terdapat

pada ventilator adalah alarm untuk

volume, tekanan jalan nafas, batas

tekanan, apnea, dan temperatur

untuk humidifikasi.

(49)

SETTING MODE VENTILASI MEKANIK

1.CMV ( PCV,VCV) 2. ACMV

3. Syinchronous Intermittent Mandatory Ventilation ( SIMV )

4. Pressure Support Ventilation ( PSV )

(50)

Control Mandatory Ventilation (CMV)  Parameter Mode VCV a. TV b. RR c. FiO2 d. I : E Ratio e. P E E P f. Sensitivity / Trigger

g. Upper/lower pressure limit : 40-50 cm H2O Alarm Upper/ lower expired minute volume

 Parameter Mode PCV a. RR b. Inspirasi Time c. Inspirasi Pressure d. P E E P e. FiO2

f. Alarm Upper/lower expired minute volume

Sejumlah udara yang diinspirasikan oleh mesin kepada pasien yang dibatasi oleh volume control (VC) atau

Pressure control (PC)

Ciri khas pada mode ini ialah, pasien bersifat pasif, artinya tidak ada usaha untuk mengawali pernafasan. Berarti semua variabel dalam pernafasan tergantung sepenuhnya padaVentilator.

(51)

Synchronous Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV)

 Mode ini menekankan pada mandat yang telah ditentukan sehingga pasien bernafas pada waktu-waktu tertentu,

 Terkadang mode ini diberikan bersamaan dengan pressure support (PS) dengan SIMV Rate ditiadakan

 Parameter : a. TV b. SIMV Rate c. Inspirasi Time d. Pressure Support e. FiO2 f. P E E P

Pada prinsipnya mode ini pasien diberi kesempatan untuk bernapas spontan (sendiri)

(52)

Continous Positive Airway Pressure (CPAP)

 Yaitu nafas spontan namun pada akhir ekspirasi masih ada tekanan positif (PEEP)

 Dalam mode ini tiap inspirasi disuppor dengan preset constan pressure ( 15 – 35 cmH2O ), pasien harus

melakukan trigger ventilator dan biasanya dikombinasi dengan SIMV

 Parameter : a. PEEP

b. Preset suppor c. FiO2

(53)

Assist Controle (AC)

• Ventilator memulai inspirasi saat pasien menimbulkan sebuah tekanan negatif di dalam sirkuit ventilator

• Ventilator dapat memberikan nafas bantuan dengan volume/pressure tertentu • Parameter a. R R b. Fi02 c. I : E Ratio d. Triger Sensitivity e. T V f. Inspirasi Pressure

Dengan demikian yang menentukan frekuensi pernafasan adalah pasien, sedang ventilator menentukan besarnya volume

(54)

Classification of the Modes of Ventilation

Spontaneous ventilation Volume controlled ventilation Pressure controlled ventilation

• IPPV ( CMV ) • IPPVAssist ( A/C )

• SIMV • MMV • VCV • PCV • BIPAP • BIPAPAssist • APRV • CPAP • ASB ( PSV ) • PPS

(55)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MODE KONVENSIONAL VENTILATOR

MODE KEUNTUNGAN KERUGIAN

CMV - Otot pernafasan bisa

istirahat

- Interaksi pasien dgn ventilator kurang.

- Perlu sedasi cukup - Potensial mengganggu

hemodinamik

ACMV - Pasien yang menen-tukan

kebutuhannya

- Kerja otot nafas kurang

- Potensial mengganggu

hemodinamik

- Cenderung hiperventi-lasi

yang tidak adekuat

SIMV - Interaksi pasien dgn ventolator lebih baik

- Kurang mengganggu

hemodinamik

- Dibanding dengan ACMV kerja otot nafas

meningkat

PSV - Pasien lebih nyaman - Bila apneu berbahaya

P-CMV - PIP dibatasi

- Perbandingan I/E

terkontrol

- Potensial terjadi hiper/ hipoventilasi pada comp- liance paru yang

(56)

WEANING VENTILATOR

Parameter yang mengidentifikasikan

kesiapan pasien untuk weaning

(57)

1. Hal-hal yang mendasari pelepasan ventilator

• Gambaran foto thorax menunjukkan

perbaikan

• Sekresi minimal

(58)

2. Hemodinamik Stabil dengan cardiac out put yang adekuat

3. Kekuatan otot pernapasan

• RR < 25 x/menit

• Kekutan inspiratif negatif > -20 cm H2O • Tidal Volume spontan 4-5 ml/kg BB. • Kapasitas vital 10-15 ml/kg

(59)

4. Hasil AGD yang cukup baik tanpa

FiO

2

atau PEEP tinggi

 PaO2O > 60 mmHg dengan FiO2 < 50%

 PaCO2 < 45 mmHg

(60)

5. Tingkat Kesadaran cukup baik 6. Status Nutrisi dan hidrasi baik

7. Tidak ada faktor yang mengganggu

proses weaning : • Infeksi • Anemia • Demam • Fatigue • Sleep deprivation • Nyeri • Distensi Abodemen

(61)

8. Secara Mental Siap Untuk di Weaning

• Tenang dan rileks

• Tidak ada/memiliki ansietas yang minimal

• Bersemangat

9. Kebutuhan yang minimal terhadap sedasi dan obat lainnya yang dapat

(62)

METODE WEANING

1. Manual Weaning : Dimulai selama 5

menit dalam 1 jam dan meningkat secara bertahap.

2. Ventilator Weaning : SIMV diturunkan

1-2x/hari sampai dengan toleransi. Biasanya dimulai dari 10x/menit dan diturunkan sedikit demi sedikit sampai akhirnya klien bernafas sendiri dengan tidal.

(63)

KRITERIA UNTUK MENGAKHIRI

WEANING

1. Naik nadi atau turun 20x/menit dari nilai

sebelumnya

2. Tekanan darah naik atau turun 20mmHg

3. Frekuensi nafas berubah 10x/menit, RR >

25x/menit, atau <8x/menit

4. Sesak nafas, panik, nyeri, dan lemah

5. Distrima, penggunaan obat bantu nafas,

(64)

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan teori kapasitas vital paru-paru manusia diketahui besarnya kurang lebih 4600 mL yang diperoleh dari jumlah volume tidal, volume cadangan inspirasi dan

Volume atau tekanan udara yang diperlukan oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, kecepatan tangkapan yang diperlukan, jarak hood terhadap sumber

Kapasitas vital paru sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi, atau jumlah maksimal udara yang dapat dikeluarkan seseorang

Prinsip pengaturan ventilator pasien ARDS meliputi volume tidal rendah (4-6 mL/kgBB) dan PEEP yang adekuat, kedua pengaturan ini dimaksudkan untuk memberikan oksigenasi adekuat

Kapasitas vital paru-paru: volume udara yan dapat dikeluarkan maksimal setelah inspirasi maksimal.. Volume tidal+volume cadangan inspirasi+volume

Pada pasien anak rasio volume tidal dan waktu inspirasi yang dipakai sebagai prediktor kesuksesan penyapihan yaitu nilai risiko yang rendah (≤10%) didapatkan jika Vt/Ti

Volume atau tekanan udara yang diperlukan oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, kecepatan tangkapan yang diperlukan, jarak hood terhadap

Kapasitas residu fungsional yaitu volume udara yang tertinggal dalam paru-paru setelah ekspirasi volume tidal