• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Hood Pada Sisitim Ventilasi Lokal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Klasifikasi Hood Pada Sisitim Ventilasi Lokal"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc

Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

PERANCANGAN

HOOD

4/1

7

/2

0

1

2

(2)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

2

Gambar.6.1 , yang mana kontaminan diisap dengan tekan isap dari dari fan, melalui ; hood, duct, dan di buang lewat stack .

(3)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

3

(4)

Klasifkasi Hood Pada Sisitim

Ventilasi Lokal

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

4

1. Enclosing hood

(5)

1. Enlosure Hood

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

5

Dirancang dengan bentuk memagari seluruh proses kerja dengan kondisi

penyebaran kontaminan yang beragam, apakah, uap, gas, atau partikulat.

(6)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

6

2. Receiving Hood

Canopy Hoods

Jenis

hood

ini merupakan jenis yang umum yang digunakan sebagai alat penghisap udara pada tangki pembakaran yang terbuka.

Canopy hoods

umumnya digunakan untuk menghisap udara yang panas (uap pembakaran), atau untuk menurunkan nilai kelembaban yang terlalu tinggi pada suatu area tertentu. Namun alat ini juga memiliki beberapa batasan.

Contohnya,

Canopy hoods memiliki aliran udara yang lebih rendah dibandingkan pada capturing hoods, dan juga canopy hoods tidak dapat digunakan untuk menghisap kontaminan dari sumber yang tidak mengalami

(7)

Secara umum klasifikasi kanopi hood, terbagi atas dua jenis, yaiitu

o Jenis persegi panjang atau rectangular kanopi hood

o Jenis bulat/lingkaran atau circular canopy hoods

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

(8)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

8

3

. Capturing Hoods

Capturing hood merupakan alat tangkap yang digunakan untuk

menghisap udara dengan kecepatan udara yang cukup tinggi untuk menangkap kontaminan di udara yang terdapat disekitar hood

Alat ini ini tidak hanya digunakan pada kontaminan yang dilepaskan searah dengan hood, tetapi juga pada kontaminan yang dilepaskan oleh sumber dengan arah yang berlawanan dari aliran hisap hood.

Kecepatan tangkap minimum antara 50 -100 fpm (untuk

kontaminan yang memiliki kecepatan lepas ke udara yang rendah) harus dipenuhi sehingga dapat menjangkau jarak terjauh dari hood.

(9)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

9

(10)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

10

(11)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

11

Volume udara yang dihisap oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, jarak hood terhadap sumber kontaminan, suhu aliran exhaust kontaminan, dan pola aliran udara yang masuk ke hood berdasarkan jenis eksterior hood (lihat gambar).

(12)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

12

(13)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

13

Ketiga tipe

hood,

yang telah disebutkan diatas memiliki metode pendimensian yang berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki konsep dan tujuan yang sama yaitu bagaimana hood yang dirancang dengan pendimensian tersebut dapat menghisap sejumlah kontaminan dalam volume, kecepatan dan luas area tertentu.

Perencanaan hood

ini didasarkan atas kontrol terhadap ketiga komponen tersebut.

Volume atau tekanan udara yang diperlukan oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, kecepatan tangkapan yang diperlukan, jarak hood terhadap sumber kontaminan, dan suhu aliran exhaust kontaminan.

(14)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

14

Kondisi Penyebaran Kontaminan Contoh Kecepatan Tangkap (fpm)

Dilepaskan tanpa kecepatan Penguapan dari wadah 50-100 Dilepaskan dengan kecepatan rendah

menuju udara yang tenang

Wadah semprot, pengisian kedalam wadah, proses transfer dengan kecepatan rendah, penglasan.

100-200

Dilepaskan secara aktif menuju zona dengan aliran udara yg cukup cepat.

Proses penyemprotan cat,

proses penghancuran. 200-500

Dilepaskan dengan kecepatan yang cepat menuju aliran udara yang sangat cepat

Proses penggilingan,

abrasiveblasting, tumbling 500-2000

Tabel -1 .Kecepatan Penangkapan dalam Berbagai Proses

Kecepatan tangkapan adalah kecepatan yang diperlukan pada berbagai titik untuk membelokkan aliran udara yang berlawanan arah dan menangkap udara yang mengandung kontaminan.

(15)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

15

bentuk aliran udara yang masuk ke hood seperti digambarkan pada Gambar 1.7 dan Gambar 1.8 berikut ini.

Q = V (10 X2 + A

(16)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

16

1. Perncanaan Enclosure Hood

Dalam perancangan Enclosure hood, jenis hood ini dirancang dalam bentuk booth, sehingga dapat dihitung besar Q untuk setiap hood dengan

menggunakan rumus:

Q = V . A . Fs

---

(1)

Dimana ;

Q = aliran udara (cfm) V = capture velocity (fpm)

A = luas bukaan hood yang di desain (ft2)

(17)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

17

Contoh-1.

Pada gambar. adalah Enclosure Hood, dimana diketahui panjang Enclosure Hood

sebesar 4 ft, dan lebar Enclosure Hood sebesar 3 ft. Hitunglah berapah besar debit hisapan (Q ),

Hitungan,

Q = V . A . Fs

V = 50 - 1000 fpm

Q = 50 x 12 x 1,5 = 900 cfm Q = 100 x 12 x 1,5 = 1.800 cfm

Maka, besarnya debit Enclosure Hood (Q), adalah Q = debit hisapan hood (= 900 – 1.800) cfm

dinana,

Panjang = 4 ft, lebar = 3 ft

luas bukaan hood ---- Ah = (4x 3) ft = 12 ft2

Kecepatan tangkap (50 -100) fpm (direkomendasikan, tabel-6.1)

(18)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

18

2. Rancangan Canopy Hood

a. Perhitungan aliran udara untuk jenis rectangular canopy hoods/

persegi panjang , dengan jarak rendah adalah,

Qh = 6.2 L (W)

1.33

(ΔT)

0.417

………..(2)

Dimana ;

L = panjang dari hood,ft

(19)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

19

Perhitungan aliran udara untuk jenis Hood Persegi Panjang (rectangular kanopi hood), dengan proses Isotermal Proses Isotermal, yaitu proses perubahan keadaan sistem pada suhu konstan

a. Sumber panas satu sumber

Perhitungan besar debit hisapan (Q), dihitung dengan persamaan yang diambil dari gambar 6.9.

Q = 1,4 P.X.V …... (3)

X= jarak sumber kontaminan ke bukaan/mulut hood

b. Sumber panas lebih dari satu sumber

Dan bila mana sumber, lebih dari satu sumber maka persamaan, menjadi,

Q = 2,8 .P.X.V ... (4)

dimana,

P = perimeter tank--- (W * L)

X = jarak sumber kontaminan ke bukaan/mulut hood

(20)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

20

Perancangan hood untuk jenis Hood Persegi Panjang /circular canopy hoods , dengan jarak rendah, memiliki perhitungan aliran udara sebagai berikut

Qh = 4.7 (Dh)

2.33

(ΔT)

0.417

……….(5)

Dimana ;

Qh = aliran exhaust hood (cfm) Dh = diameter hood (ft)

(21)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

21

Contoh, masalah -2

Gambar 6.15 adalah sebuah kanopi hood yang dirancang untuk menerima panas isothermal hanya pada satu titik sumber, dengan tinggi, atau jarak dari sumber ke kanopi X = 1,20 m.

Sisi = 0,4 X = 0,4 m . Parameter tank, panjang = 3 ft, dan lebar = 2 ft .Kecepatan tangkap, V = (0,25 - 0,50) m/s.Hitunglah besar debit hisapan hood untuk menarik kontaminan pada area tersebut.

Q = 1,4 P.X.V

dimana,

Tinggi, X = 1.20 m = 4 ft

Sisi, = 0,4 X = 0,4 * 4 = 1,6 ft L = 3 ft + 1,6 ft = 4,6 ft

W = 2 ft + 1,6 ft = 3,6 ft

--- P= 3 ft x 2 ft = 6 ft2

Kecepatan tangkap, V =50 – 100 fpm

(22)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

22

3. Capturing Hoods

Dalam merancang jenis capturing hoods, terdapat dua jenis yaitu untuk proses panas dan dingin. Capturing hoods yang diterapkan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan sumber emisi (side-draft hoods).Berikut ini adalah persamaan perhitungan debit dan kecepatan hisap yang dibutuhkan untuk setiap hood pada proses panas (1)

V

u

= 0.09 V

max

(0.63 + 0.36y)

………. (4)

Dimana ;

Q = total volume hisapan (cfm) Ta = suhu udara ambien (R)

Tu = suhu udara yang keluar dari sistem (R )

Vmax = kecepatan centerline pada satu titik sumber diatas hood X = jarak max dari sumber emisi ke hood (ft)

(23)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

23

Gambar , 1.9. Sumber Titik Pengisapan

(24)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

24

Perhitungan debit untuk proses dingin dinyatakan dengan persamaan berikut ini:

Q = V.A

……….. (5)

Q = V (10 X

2

+ A

f) ………… (6)

Dimana :

Q = debit hisapan hood (cfm) V = kecepatan tangkap (fpm) X = jarak axis (ft)

(Catatan : persamaan hanya dapat digunakan untuk jarak X yang terbatas, yaitu dengan jarak X max = 1,5 D)

Af = area bukaan hood, ft2

(25)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

25

Gambar.6.12 Lokasi titik terjauh (null point)

Penentuan titik terjauh dari sumber ditentukan berdasarkan null point dari sumber yang dapat dilihat pada Gambar.6.12

Gambar 6.13 Konfgurasi bentuk aliran simetris pada hood

Dalam mendesain capturing hood untuk proses dingin terdapat analisis simetris yang dapat diterapkan dalam perhitungan kebutuhan debit yang harus dipenuhi oleh sistem.seperti yang tampak pada Gambar 6.13 berikut ini,

(26)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

26

Ac = {(10X2 + 2A

f)/2} = 5X2 + Af ………. (7)

Ac = {(10X2 + nA

f)/n} = (10X2/n) + Af …n = 1,2,3 … (8)

Q = V (10X2 + n* A

f)/n ……… (9)

Q = V.A --- dimodifikasi dg persamaan2 dibawah ini :

Sebelum merancang hood perlu diketahui informasi mengenai :

sifat & karakteritik partikulat,

jenis kontaminan,

posisi ergonomic pekerja, dan

(27)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

27

(28)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

(29)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

29

Gambar, 6.16, Flow Capture/Velocity

Sumber : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure 3-10 Flow/ Capture Velocity Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd

(30)

4

/1

8

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

,

M

.A

R

IE

F

F

.L

30

Gambar, 6.23, Flow Capture/Velocity

(31)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

31 Gambar, 6.18, Flow Capture/Velocity

(32)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

32

HOOD – A

Keterangan gambar detail hood kanopi -A

o Tinggi, X = 0.30 m (1 ft) (jarak dari sumber ke kanopi)

o Sisi, D = 0,4 X

o Kecepatan tangkap, v1 =200 -500 fpm

o Luas Area Hood A- Af = 10 x 26/144 = 1,8 ft2

Q = V (10 X2 + A

f)

dimana,

V = kecepatan tangkap (200 – 500) fpm Q = debit hisapan hood (2.360 – 5.900) cfm X = 1 ft

Af =1,8 ft2

Keterangan gambar . detail hood kanopi - B

o Tinggi, X = 0,3 m (1 ft) (jarak dari sumber ke konopi) o Sisi, D = 0,4 X

o Kecepatan tangkap, v1 = 200 - 500 fpm

o Cross-Sectional Area Af = 30 x 25/144 = 5,2 ft2

Q = V (5 X2 + A

f)

dimana,

V = kecepatan tangkap (200 - 500 fpm) Q = debit hisapan hood (2.040 – 5.100 cfm)

(33)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

33 Hood D, adalah Side draft hood, menggunakan rumus:

Keterangan gambar detail hood

o Jarak, X = 1 ft (jarak dari sumber ke hood)

o panjang = 4 ft, lebar = 3 ft

o Luas Area Hood D = 3 x 4 = 12 ft2

Q = V (10 X2 + A f)

dimana,

V = kecepatan tangkap (100 – 200) fpm

Q = debit hisapan hood (2.200 – 4.400) cfm

X = 1 ft Af = 12 ft2

Panjang bukan hood = 5 ft + 1 ft = 6 ft Lebar bukaan hood = 3 ft + 1 ft = 4 ft

Kecepatan tangkap, V = 200 -500 fpm

Luas bukaan hood = p x l = 6 ft x 4ft = 24 ft2

Q = V . A

C

dinana,

V = kecepatan tangkap (200 – 500) fpm

(34)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

34

(35)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

35

Kehilangan tekanan yang terjadi pada

hood

sangat

berhubungan dengan :

ukuran

hood

, bentuk dan kecepatan udara pada

duct

yang

meninggalkan

hood

.

tekanan kecepatan (VP). Dari duct

tekanan statis (SP),

kehilangan tekan pada saat masuk di

hood

(F

h

),

Hood entry loss = h

entry loss

= Loss Factor

duct entry

x VP

duct

(36)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

36

(37)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

37

Tabel 6.2 Faktor kehilangan tekan dan kehilangan tekanan statis

hood

(38)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

38

Sumber, American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure HOOD TYPES 3-11, Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988

F

A

K

T

O

R

K

E

H

IL

A

N

G

A

N

D

I H

O

O

(39)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

39

(40)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

40

5.1.1. Bentuk Hood Sederhana

Pada gambar 6.20, yang dituangkan dalam persamaan 6.11 di bawah ini sangat berguna selama desain awal sistem local exhaut

ventilasi/ventilasi setempat untuk menentukan tekana statis hood dan dilanjutkan dengan tekanan sistem secara keseluruhan.

(41)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

41

SP

h

= VP

d

+ h

ed

...

(6.11)

Dimana :

SPh = Tekanan Statis Hood/Hood Static Pressure, in wg H ed = Entri loss, diambal pada gambar.6.22

(ACGIH figure 5-15, p.5-30) , = Fh * VPd

VPd = Tekanan kecepatan dari pipa/Duct velocity pressure, in Wg Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 6.20,dan persamaan 6.11, tekanan statis hood ditentukan oleh dua hal yaitu ;:

(i) tekanan kecepatan dari duc/system pemipaan, dan

(ii) Kehilangangn entri loss hood/transition loss,yaitu kehilangan yang terjadi antara hood dengan duct (lihat gambar.6.20)

(42)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

42

Contoh Soal,

Bila diketahui,

Kecepatan Permukaan/Face Velocity (Vf) = Q/Aface = 250 fpm Kecapatan dari pipa/Duct Velocity (Vd) = Q/Aface = 2.000 fpm

VP

d

= (V

d

/4005)

2

= 0,56 in wg

F

h

= 0,25 ---

diambil gambar 6.22 (ACGIH figure 5-15, p.5-30)

SP

h

= h

ed

+ VP

d

= (0,25 * 0,56) + 0,56

(43)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

43

SP

h

= h

es

+ h

ed

+ VP

d... (6.12) Kehilangangn entri loss hood/transition loss,yaitu kehilangan yang terjadi antara hood dengan duct

Maka untuk menghitung pada Hood Static Pressure (SPh) adalah terjadi kehilangan ganda, sperti pada persamaan.6.11 ditambah kehilangan dari slot/slot entry loss, lihat persamaan 6.12

(44)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

44

Contoh :

Bila diketahui :

Slot velocity = 2,000 fpm

VPs = 0,25 in wg hes = VPs

hes ,yaitu kehilanagn pada slot/ slot entry loss

Duct velocity = 3.500 fpm VPd = 0,76 in wg

hed = 0,25 VPd

SPh = hes + hed + VPd

= 1.78(0.25) + 0.25(0.76) + 0,76

(45)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

45

Gambar.6.22, Hood Entry Loss Factors

Sumber : American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure 5-15- Hood Rntry Loss Factors Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988

H

o

o

d

E

n

tr

y

L

o

ss

F

ac

to

(46)

4

/1

7

/2

0

1

2

E

T

A

P

R

IM

A

S

A

F

E

T

Y

E

N

G

IN

E

E

R

IN

G

/

M

.A

R

IE

F

L

A

T

A

R

46 Daftar Pusataka,

American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 1998

Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988. Reprinted with

permission

American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 2007

Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Design, 26th Edition Feb 1, 2007 - 680 pages

Barbara A. Plog, National Safety Council, 1999

Fundamentals of Industrial Hygiene Study Guide and Answer Book National Safety Council, 1999-356 pages

Stoecker, W. 1968

Design of Industrial Ventilation Systems. 5th ed. Industrial Press, New York. 3.. Principles for Air Conditioning Practice. Industrial Press, New York. 4. DallaValle, J. M. 1952. Exhaust Hoods, 2nd ed. Industrial Press, New York

William A. Burgess, Michael J. Ellenbecker, Robert D. Treitman 0 Reviews. 2004

Ventilation for Control of the Work Environment, John Wiley & Sons, Jul 12, 2004 - Science - 575 pages

Robert Jennings Heinsohn 1991

Industrial Ventilation: Engineering Principles Wiley, Feb 6, 1991 - Technology & Engineering - 720 pages

Wesley Chester Lincoln Hemeon, D. J. Burton0 Reviews, 1998,

Hemeon's Plant and Process Ventilation Lewis Publishers, Jul 1, 1998 - Architecture - 388 pages

John Leslie Alden ,2007

Design of industrial exhaust systems - University of Wisconsin – Madison 252 pages

Wesley Chester Lincoln Hemeon, 2007

Gambar

Gambar 1.3. Capturing hood
Gambar. aliran udara masuk  ke exterior hood
Gambar. 1.6.      6umber,   American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) 1988, Figure HOOD TYPES 3-11, Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition
Tabel -1,  menunjukkan kecepatan tangkapan untuk berbagai proses
+6

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur menurunkan risiko berbagai dampak-dampak gaya hidup yang negatif bagi kesehatan; melakukan

Pengujian dilakukan pasca perbaikan isolator panas pintu back hood boiler, Perbaikan isolator panas dilaktlkan karena lerjadinya panas berlebih pada pinlu back hood boiler yang

3.7.2 Menganalisis peran BPUPKI dan PPKI bagi tujuan perjuangan bangsa Indonesia 3.7.3 Mengaitkan peristiwa Rengasdengklok dengan peristiwa perumusan teks proklamasi 3.7.4

Aspek-aspek tersebut merupakan bagian dari dimensi konteks implementasi dalam model proses politik dan administrasi sebagai faktor yang berpengaruh terhadap

Tujuan dari pembuatan perancangan sistem informasi pendaftaran siswa baru Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan untuk memudahkan dalam administrasi pendataan pada pendaftaran

Konsep rekabentuk 1 ini mengunakan paddock stand yang dicipta melalui besi paip untuk menahan beban superbike.. ii) Dapat mengangkat setiap jenis motor walaupun saiz swing arm

Dengan hormat kami sampaikan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang berperan untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan formal

Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pencegahan penyakit Hipertensi akan dilakukan dengan strategi pelatihan masyarakat peduli Hipertensi yang bertujuan