USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)
PELATIHAN MASYARAKAT PEDULI HIPERTENSI
PENGUSUL
Nur Lina, S.KM., M.Kes.(Epid) NIDN 0415077601 Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes NIDN 0029056902
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI
JANUARI 2017
71
;
(Nur Lina, S.KM., M.Kes) NIDN/NIP 0415077601 Tasikmalaya, 06-02-2017 1 orangHj. Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes - Rekayasa Sosial
- Artikel dimuat di Jurnal Nasional her ISSN tidak: terak:reditas - Rekayasa Sosial
1 Tahun
Rp. 15,000,000,00 5. Jangka Wak:tu Pelak:sanaan
6. Biaya Total
Nur Lina, S.KM., M.Kes 0415077601
Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi
Pelatihan Masyarak:at Peduli Hipertensi 1. Judul
2. Ketua Tim Pengusul a. Nam.a Lengkap b. NIDN
c. Program Studi d. Perguruan Tinggi 3. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota b. NamaAnggota 1 4. Luaran yang dihasilkan
LEMBAR PENGESAHAN
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul PPM ITGbM : Pelatihan Masyarakat Peduli Hipertensi 2. Tim PPM
No. Nama Jabatan Bidang
Keahlian Instansi Asal Alokasi waktu (jam/minggu) 1. Nur Lina, S.KM., M.Kes
Ketua PPM Epidemiologi FIK Unsil 4 jam /mg
2. Dian Saraswati,
S.Pd., M.Kes
Anggota Biologi FIK Unsil 3 jam/mg
3. Objek: Pengabdian Kepada Masyarakat (ITGbM) ini dilakukan pada masyarakat (Wanita berumur <60 tahun ) di Desa Sukarame, Kecamatan Sukarame, Kab. Tasikmalaya
4. Masa pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat: - Mulai : April 2017
- Berakhir : November 2017 5. Usulan biaya LP2M-PMP
- Tahun ke-1: Rp. 15.000.000,- - Tahun ke-2: -
6. Lokasi penelitian: Desa Sukarame, Kecamatan Sukarame, Kab Tasikmalaya 7. Mitra yang terlibat: Posyandu Edelwais dan Posyandu Dahlia
8. Temuan yang ditargetkan: Masyarakat Peduli terhadap Penyakit Hipertensi 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu: penerapan Iptek
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran: Jurnal pengabdian Masyarakat LP2M Unsil 11. Rencana luaran HAKI, buku, purwarupa atau luaran lain yang ditargetkan: Leaflet dan
iv DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……….. i
HALAMAN PENGESAHAN ………..……… ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ……….…..……….. iii
DAFTAR ISI ……… iv
RINGKASAN………. v
BAB I PENDAHULUAN ……….……… 1
TARGET DAN LUARAN ………..……….. 8
BAB III METODE PELAKSANAAN …………..……… 9
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ……..……… 13
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ………….……….. 15 LAMPIRAN
BIODATA TIM PENELITI
GAMBARAN IPTEKS YANG AKAN DITRANFER KEPADA MITRA PETA LOKASI
SURAT KESEDIAAN MITRA JUSTIFIKASI ANGGARAN
v
RINGKASAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat (Kemenkes RI, 2014).
Prevalensi Hipertensi di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) sebesar 25,8%. Prevalensi Hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen. Jumlah Kasus Hipertensi di Kecamatan Sukarame pada tahun 2016 berdasarkan diagnosis petugas Puskesmas adalah 5541 kasus (13,37%). Hal ini berarti melebihi angka rata rata penderita Hipertensi yang didapatkan di sarana pelayanan Kesehatan secara Nasional (9,4%) (Riskesdas 2013). Sebagian besar kasus Hipertensi di Kecamatan Sukarame yang ditemukan tahun 2016 adalah kasus baru (baru pertama kali didiagnosis menderita Hipertensi) yang berjumlah 2796 (50.46%) dari total kasus Hipertensi. Hal ini menunjukkan tingginya penambahan jumlah penderita baru/ orang yang baru pertama kali didiagnosis menderita Hipertensi di Kecamatan Sukarame.
Mengingat tingginya angka kejadian Hipertensi yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan dan tingginya kasus hipertensi terutama pada wanita yang belum terjangkau pelayanan kesehatan maka perlu lebih memprioritaskan program pencegahan dan penanggulangan Hipertensi di masyarakat terutama pada wanita yang belum memasuki masa usia lanjut/ lansia (<60 tahun) di Kecamatan Sukarame. Kegiatan ini merupakan model pembinaan bagi ibu ibu yang belum berusia 60 tahun (lansia) untuk menambah wawasan dan pemahaman wanita tentang penyakit Hipertensi. Kegiatan ini akan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pencegahan penyakit Hipertensi.
Pelaksanaan kegiatan Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) dilakukan bekerja sama dengan 2 (dua) posyandu di Kecamatan Sukarame yaitu Posyandu Edelwess dan Posyandu Dahlia. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pencegahan penyakit Hipertensi akan dilakukan dengan strategi pelatihan masyarakat peduli Hipertensi yang bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman ibu ibu tentang penyakit Hipertensi (2) Meningkatkan kemampuan ibu ibu dalam mencegah penyakit Hipertensi (3) Peningkatan keterlibatan perguruan tinggi dalam menyusun buku saku dan leaflet tentang bahaya dan pencegahan Hipertensi. Kata Kunci: Masyarakat, peduli, Hipertensi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Sampai saat ini, Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat (Kemenkes RI, 2014).
Studi Cross-sectional pada populasi orang dewasa ke Pusat Perawatan Kesehatan Primer di Málaga (Spanyol Selatan) yang diikuti 38.625 jiwa menunjukkan hasil setiap peningkatan 10 mm Hg tekanan darah systole maka risiko terkena penyakit kardiovaskular 16% lebih tinggi (HR, 1,16; 95% CI, 1,08-1,25)(Morales-Asencio JM, 2013). Hipertensi juga merupakan salah satu penyebab utama kematian sistemik sclerosis (SSC) yaitu penyakit autoimun multiorgan parah dan jaringan ikat yang ditandai vaskulopati dan fibrosis. Hipertensi arteri paru, berkembang di 12-15% pasien dengan SSC dan menyumbang 30-40% dari kematian(Calderone, 2016).
Penelitian analisis lanjut menggunakan data sekunder dari Riskesdas 2013 dengan fokus analisis pada sampel berusia 15 tahun atau lebih didapatkan faktor risiko dominan stroke adalah hipertensi. Hipertensi berisiko stroke 5,48 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak Hipertensi (Lannywati Ghani, 2016).
2
Sebagai pencegahan stroke pada populasi umum dianjurkan tekanan darah sistol <140 mmHg dan diastol <90 mmHg (Ravenni, 2011).
Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun yang menderita Hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, pusing (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. Diperkirakan, jumlah penderita hipertensi di dunia, akan meningkat dari 972 juta di tahun 2000 menjadi 1,56 miliar di 2025. Dengan kata lain, prevalensi Hipertensi dunia melonjak hingga 60 persen dalam 25 tahun. Prevalensi hipertensi Menurut catatan World Health Organization (WHO) tahun 2011 sebesar 1 milyar orang di dunia. Dua per-tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang salah satunya negara Indonesia. WHO juga memperkirakan Prevalensi hipertensi akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% (orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi).
Prevalensi Hipertensi di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013) sebesar 25,8%. Prevalensi Hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang memiliki fenomena gunung es, yaitu angka kesakitan (morbiditas) yang tidak diketahui lebih banyak dibandingkan dengan angka morbiditas yang diketahui oleh pusat pelayanan kesehatan (Singh, 2014). Terdapat 13 provinsi di Indonesia dengan prevalensi penderita Hipertensi melebihi angka nasional, salah satunya adalah di Provinsi Jawa Barat (29,4%). Berbagai faktor risiko telah dihubungkan dengan terjadinya Hipertensi. Hipertensi didapatkan lebih tinggi pada orang orang yang mempunyai kebiasaaan merokok (41,1%), aktifitas fisik kurang (55,5%), obesitas (45,3%), tinggi lingkar pinggang (85,4%) dan konsumsi garam yang tinggi (83,5%), konsumsi buah yang kurang (73,2%), riwayat keluarga menderita Hipertensi (64,6%) dan riwayat keluarga stroke / CVD
3
(50,6%)(Shiekh, 2015). Sebagian besar kasus hipertensi tidak terkontrol ditemukan pada masyarakat dengan umur lebih dari 60 tahun (Chataut, 2012).
Berdasarkan jenis kelamin tahun 2007 maupun tahun 2013 prevalensi hipertensi perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Hubungan antara Hipertensi dengan tingkat sosial ekonomi telah diteliti oleh Sihombing. Pada penelitian tersebut berdasarkan status ekonomi responden diketahui bahwa status ekonomi tinggi terlihat relatif berisiko hipertensi dibandingkan dengan status ekonomi rendah (OR=1,05; 95% CI, 1,01-1,09) (Sihombing, 2010). Namun saat ini Hipertensi bersama dengan penyakit kardiovaskuler lainnya banyak berkembang di masyarakat miskin dengan sosial ekonomi rendah. Prevalensi Hipertensi cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan lebih rendah dan kelompok tidak bekerja, kemungkinan akibat ketidaktahuan tentang pola makan yang baik (Riskesdas, 2013). Prevalensi Hipertensi pada masyarakat miskin dan sangat miskin sebesar 68,5 %. Ditemukannya hubungan yang bermakna antara status ekonomi, dengan kejadian Hipertensi (Lely, 2009).
Hasil Risbinakes di Aceh menunjukkan sebanyak 166 responden penduduk miskin yang terdapat di Desa Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh diperoleh data responden yang menderita hipertensi yaitu 43 orang (25,90%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan Hipertensi, hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya nilai RR 5,6 P= 0,090; 95% CI 0, 76-41,0 (Risbinakes, 2012).
Gizi kurang (undenutrition) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat miskin yang paling penting, yang mempengaruhi lebih dari 900 juta orang di seluruh dunia. Gizi kurang menyebabkan tingkat kematian tinggi pada anak-anak karena mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap penyakit, gizi kurang juga meningkatkan kerentanan terhadap Hipertensi, yang ditandai dengan perubahan fungsi sistem saraf otonom yang telah terbukti pada hewan percobaan yang mengalami gizi kurang (Vinicius J. B. Martins, 2011). Prevalensi Hipertensi yang tinggi telah ditemukan pada anak-anak, remaja dan orang dewasa dengan gizi kurang. Studi yang dilakukan oleh Fernandes tahun 2003 yang menyelidiki tekanan arteri dalam sampel acak dari penduduk kawasan kumuh remaja gizi
4
kurang dengan stunting (10-16 y, n = 56) menunjukkan persentase tinggi dari individu-individu untuk menderita Hipertensi dengan tekanan arteri di atas 90 dan 95. Sembilan belas persen dari anak laki-laki dan 23% dari anak-anak mempunyai tekanan darah diastolik > 95. Dengan kata lain, gizi kurang berisiko Hipertensi. Mengingat kelompok pasien secara keseluruhan, prevalensi diastolik hipertensi arteri adalah 21% (95% Confidence interval 10% -32%) (Fernandes, 2003).
Kecamatan Sukarame merupakan salah satu Kecamatan dengan kasus balita gizi kurang yang cukup tinggi. Berdasarkan Laporan Tahunan Puskesmas Sukarame tahun 2011, jumlah kasus gizi buruk dan kurang di Kecamatan Sukarame berdasarkan indeks BB/TB sebesar 2,24%, dengan prevalensi gizi buruk sebesar 1,02% dan gizi kurang sebesar 1,22%. Jika dibandingkan dengan data yang diperoleh (Januari – Agustus 2012), prevalensi gizi buruk dan kurang mengalami peningkatan sebesar 5.41%. Tingginya kasus balita gizi kurang berisiko menderita Hipertensi di kemudian hari (Laporan Tahunan Puskesmas Sukarame, 2016).
Hasil analisis mendapatkan faktor umur mempunyai risiko terhadap Hipertensi. Semakin meningkat umur responden semakin tinggi risiko hipertensi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian lainnya yaitu, penelitian Zamhir Setiawan tahun 2006), yang menemukan bahwa prevalensi hipertensi makin meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pada umur 25-44 tahun prevalensi hipertensi sebesar 29%, pada umur 45-64 tahun sebesar 51% dan pada umur >65 Tahun sebesar 65%. Penelitian Hasurungan tahun 2002 pada lansia menemukan bahwa dibanding umur 55-59 tahun, pada umur 60-64 tahun terjadi peningkatan risiko Hipertesi sebesar 2,18 kali, umur 65-69 tahun 2,45 kali dan umur >70 tahun 2,97 kali. Tingginya Hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur, disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sebagai akibat adalah meningkatnya tekanan darah sistolik (Hasurungan, 2002).
Jumlah Kasus Hipertensi di Kecamatan Sukarame pada tahun 2016 berdasarkan diagnosis petugas Puskesmas adalah 5541 kasus (13,37%). Hal ini berarti melebihi angka rata rata penderita Hipertensi yang didapatkan di sarana
5
pelayanan Kesehatan secara Nasional (9,4%) (Riskesdas 2013). Sebagian besar kasus Hipertensi di Kecamatan Sukarame yang ditemukan tahun 2016 adalah kasus baru (baru pertama kali didiagnosis menderita Hipertensi) yang berjumlah 2796 (50.46%) dari total kasus Hipertensi. Hal ini menunjukkan tingginya penambahan jumlah penderita baru/ orang yang baru pertama kali didiagnosis menderita Hipertensi di Kecamatan Sukarame. Seperti yang diketahui hipertensi merupakan silent killer, sehingga kemungkinan besar terdapat masyarakat yang sebenarnya menderita hipertensi akan tetapi tidak berkunjung ke puskesmas karena belum mengalami keluhan. Jumlah kasus Hipertensi yang sesungguhnya di masyarakat kemungkinan lebih tinggi dibandingkan dengan yang didiagnosis oleh Puskesmas Sukarame (Laporan Tahunan Puskesmas Sukarame tahun 2016).
Mengingat tingginya angka kejadian Hipertensi yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan dan tingginya kasus hipertensi terutama pada wanita yang belum terjangkau pelayanan kesehatan maka perlu lebih memprioritaskan program pencegahan dan penanggulangan Hipertensi di masyarakat terutama pada wanita yang belum memasuki masa usia lanjut/ lansia (<60 tahun) di Kecamatan Sukarame. Kegiatan ini merupakan model pembinaan bagi ibu ibu yang belum berusia 60 tahun (lansia) untuk menambah wawasan dan pemahaman wanita tentang penyakit Hipertensi. Kegiatan ini akan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pencegahan penyakit Hipertensi.
Pelaksanaan kegiatan Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) dilakukan bekerja sama dengan 2 (dua) posyandu di Kecamatan Sukarame yaitu Posyandu Edelwess dan Posyandu Dahlia. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pencegahan penyakit Hipertensi akan dilakukan dengan strategi pelatihan masyarakat peduli Hipertensi yang bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman ibu ibu tentang penyakit Hipertensi (2) Meningkatkan kemampuan ibu ibu dalam mencegah penyakit Hipertensi (3) Peningkatan keterlibatan perguruan tinggi dalam menyusun buku saku dan leaflet tentang pencegahan Hipertensi.
6 1.2 Permasalahan Mitra dan Solusi
Jumlah Kasus Hipertensi yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Sukarame pada tahun 2016 sebesar 13,37%. Hal ini berarti melebihi angka rata rata penderita Hipertensi yang didapatkan di sarana pelayanan Kesehatan secara Nasional (9,4%) (Riskesdas 2013). Penderita baru (kasus baru Hipertensi berjumlah 2796 (50.46%) dari total kasus Hipertensi. Hal ini menunjukkan tingginya penambahan jumlah penderita baru/ orang yang baru pertama kali didiagnosis menderita Hipertensi di Kecamatan Sukarame.
Mengingat kasus Hipertensi lebih banyak didapatkan pada wanita dan tingginya kasus Hipertensi pada lansia, maka perlu dilakukan kegiatan pelatihan masayarakat peduli Hipertensi pada ibu-ibu yang belum memasuki masa lansia (<60 tahun) agar dapat melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit Hipertensi.
a. Permasalahan Mitra ( Posyandu Edelwais) dan solusi yang disepakati
No. Permasalahan Akar masalah Solusi yang
disepakati 1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pencegahan penyakit Hipertensi Pengetahuan tentang pengertian, faktor risiko dan upaya pencegahan Hipertensi masih kurang
Pemberian materi tentang faktor risiko dan pencegahan penyakit Hipertensi 2. Kurangnya sumber informasi tentang pencegahan Hipertensi Tidak tersedianya informasi praktis tentang bahaya Hipertensi dan upaya pencegahannya
1. Pembuatan leaflet tentang bahaya Hipertensi dan upaya pencegahan
Hipertensi
2. Pembuatan buku saku tentang bahaya dan pencegahan
7
b. Permasalahan Mitra ( Posyandu Dahlia) dan solusi yang disepakati
No. Permasalahan Akar masalah Solusi yang
disepakati 1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pencegahan penyakit Hipertensi Pengetahuan tentang pengertian, faktor risiko dan upaya pencegahan Hipertensi masih kurang
Pemberian materi tentang faktor risiko dan pencegahan penyakit Hipertensi 2. Kurangnya sumber informasi tentang pencegahan Hipertensi Tidak tersedianya informasi praktis tentang bahaya Hipertensi dan upaya pencegahannya
1. Pembuatan leaflet tentang tentang Hipertensi dan Faktor risikonya
2. Pembuatan buku saku tentang Bahaya dan Pencegahan Penyakit Hipertensi
8
BAB II
TARGET DAN LUARAN
1. Target yang diharapkan dapat tercapai pada pelaksanaan program ITGbM a. Mitra menyadari bahaya penyakit Hipertensi
b. Mitra mampu memahami Faktor Risiko penyakit Hipertensi
c. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang bahaya dan pencegahan Hipertensi
2. Luaran dari produk ITGbM ini adalah:
a. Leaflet tentang tentang Hipertensi dan Faktor risikonya b. Buku saku pelatihan tentang Hipertensi dan Faktor risikonya
Tabel 2.1 Rencana Target Capaian Luaran
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Hipertensi
Peningkatan skor
pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan
2. Laporan kegiatan pengabdian kepada masayarakat
Tersusun laporan
kegiatan 100%
3. Leaflet Dihasilkan leaflet tentang
Hipertensi dan Faktor risikonya
4. Buku saku pelatihan Hipertensi Dihasilkan buku saku
pelatihan tentang Bahaya dan Pencegahan Penyakit Hipertensi
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Jumlah Kasus Hipertensi yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan di Kecamatan Sukarame pada tahun 2016 sebesar 13,37%. Hal ini berarti melebihi angka rata rata penderita Hipertensi yang didapatkan di sarana pelayanan Kesehatan secara Nasional (9,4%) (Riskesdas 2013). Penderita baru (kasus baru Hipertensi berjumlah 2796 (50.46%) dari total kasus Hipertensi. Hal ini menunjukkan tingginya penambahan jumlah penderita baru/ orang yang baru pertama kali didiagnosis menderita Hipertensi di Kecamatan Sukarame.
Pelaksanaan kegiatan Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) dilakukan bekerja sama dengan 2 (dua) posyandu di Kecamatan Sukarame yaitu Posyandu Edelwess dan Posyandu Dahlia. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra disepakati upaya pencegahan penyakit Hipertensi akan dilakukan dengan strategi pelatihan masyarakat peduli Hipertensi. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu yang belum berusia 60 tahun dengan harapan dapat melakukan upaya pencegahan penyakit Hipertensi sebelum lansia,
A. Langkah Langkah
Kegiatan pelatihan ini akan diadakan di Kecamatan Sukarame meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Penyusunan materi dan leaflet dan buku saku pelatihan
Tujuan : menyediakan materi pelatihan masyarakat peduli Hipertensi Materi pelatihan yang disusun meliputi :
1. Buku Saku Bahaya dan Pencegahan Penyakit Hipertensi
2. Leaflet tentang Hipertensi dan Faktor risikonya
Langkah 2 : Pelatihan masyarakat peduli Hipertensi
Tujuan : meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya, faktor risiko dan upaya pencegahan penyakit Hipertensi
10
Materi yang diberikan berupa pencegahan penyakit Hipertensi meliputi: 1. Pengertian Hipertensi
2. Perlunya pengawasan terhadap tekanan darah 3. Pencegahan Hipertensi
Langkah 3 : Evaluasi hasil pelatihan
Tujuan :
1. Menilai atau mengevaluasi pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Hipertensi
2. Melakukan upaya perbaikan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Hipertensi
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan skor jawaban soal pre test dan post test kemudian dianalisis secara statistik.
11
B. Alur Metode Pelaksanaan
Alur Metode Pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat peduli Hipertensi adalah sebagai berikut :
Gambar 1 Alur Metode Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Masyarakat Peduli Hipertensi
C. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan dijabarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 1 Rencana Kegiatan Pelatihan Masyarakat Peduli Hipertensi
No Uraian Kegiatan Partisipasi Mitra Luaran yang diharapkan
1. 1. Penentuan peserta Menyiapkan daftar
nama nama
masyarakat yang akan dilatih
Memperoleh peserta yang sesuai
2. 2. Penyusunan materi pelatihan
1. Buku saku Leaflet 2. Materi Pelatihan
Mengikuti pelatihan masyarakat peduli Hipertensi
Tersusun materi pelatihan Awal : Group Empowerment
Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat melalui pre test
Pembentukan Masyarakat Peduli Hipertensi
Membuat komitmen Kesediaan Menjadi Masyarakat Peduli Hipertensi
Pelatihan Masyarakat Peduli Hipertensi
Metode Penyampaian materi : ceramah, tanya jawab, diskusi, ukur tensi
Tim akan memantau dan menilai pengetahuan sasaran mengenai penyakit Hipertensi melalui post test
Evaluasi program :
Menilai pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah pelatihan Pembuatan materi pegangan sasaran yang meliputi :
1. Buku saku “Bahaya dan Pencegahan Penyakit Hipertensi”
2. Leaflet tentang “Hipertensi dan Faktor risikonya”
12 3. 3. Group Empowerment Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Hipertensi 1. Peserta pelatihan mengisi lembar pre test 2. Peserta diminta menceritakan pengetahuannya tentang penyakit Hipertensi Tim mendapatkan
informasi dasar mengenai pengetahuan peserta tentang penyakit Hipertensi 4. 4. Pembentukan masyarakat Peduli Hipertensi Peserta menyimak materi yang disampaikan, diskusi dan tanya jawab dengan pemateri serta berkomitmen menjadi masyarakt peduli Hipertensi Terbentuk masyarakat peduli Hipertensi 5. 5. Pelatihan masyarakat peduli Hipertensi Peserta menyimak pelatihan dan memahami kegiatan kader peduli Hipertensi
Peserta mengetahui cara melakukan awareness penyakit Hipertensi anggota keluarga dan masyarakat
6. 6. Evaluasi program : Evaluasi dilakukan di akhir program untuk mengetahui pengetahuan peserta tentang cara pencegahan penyakit Hipertensi Peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan pencegahan penyakit Hipertensi
Peserta mengetahui cara pencegahan penyakit Hipertensi
13
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
A. Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh pengusul
Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh pengusul baik melalui LPPM atau kerjasama dengan intansi lain dalam 5 tahun terakhir adalah :
Tabel 2. PPM Unit Kerja FIK Universitas Siliwangi
No Tim PPM Judul PPM Sumber
dana
Tahun Lokasi PPM 1. 1. FIK UNSIL Pendampingan dan
sosialisasi cara kerja yang aman dan sehat pekerja sektor informal meubel UNSIL 2012 Pengrajin meubel di Kota Tasikmalaya
2. 2. FIK UNSIL Pengembangan
komunitas remaja siaga kesehatan (RESIK) dalam penanggulangan masalah HIV AIDS Napza dan kesehatan reproduksi pada remaja SMA se Kota Tasikmalaya
UNSIL 2013 SMA se kota
Tasikmalaya 3. 3. FIK UNSIL dan Dinkes Kota Tasikmalaya Pelatihan juru
pemantau jentik guru SD se kota Tasikmalaya Dinkes Kota Tasikmalaya 2013 SD se Kota Tasikmalaya 4. 4. FIK UNSIL dan dinkes Kota Tasikmalaya Pelatihan juru
pemantau jentik guru SMP se kota Tasikmalaya Dinkes Kota Tasikmalaya 2014 SMP se Kota Tasikmalaya 5. 5. Bapeda Kota Tasikmalaya
TIM EHRA kota Tasikmalaya
Kota
Tasikmalaya
2015 Kota
Tasikmalaya 6. 6. Nur Lina dan
Siti Novianti Awareness Penyakit Asam Urat LP2M dan PMP UNSIL 2015 Kelurahan Setiawargi 7. 7. Asep Suryana dan Nur Lina Pelatihan Jumantik Cilik dalam Pemberantasan Demam Berdarah LP2M dan PMP UNSIL 2016 SDN Cilolohan I dan II
14 B. Kepakaran Tim Pelaksana
Tim pelaksana kegiatan pengabdian adalah dosen pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi. Jenjang pendidikan yang dimiliki tim pelaksana adalah S2 pada bidang kesehatan Masyarakat, sehingga tim pelaksana mempunyai kemampuan yang tepat terkait dengan bidang pengabdian yang akan dilaksanakan. Tim pelaksana mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam menyampaikan materi pada suatu kegiatan, baik berupa ceramah, pembuatan leaflet dan buku saku pelatihan. Beberapa kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat telah dilakukan oleh pelaksana. Pelatihan masyarakat peduli Hipertensi bukan hal baru bagi peneliti karena merupakan fokus penelitian pengusul dan merupakan bagian dari materi yang diajarkan dalam mata kuliah Pemberantasan Penyakit Tidak Menular yang diampu oleh pengusul. Kepakaran tim pelaksana kegiatan :
1. Nur Lina, SKM, M.Kes adalah staf pengajar di Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Mengampu mata kuliah Epidemiologi penyakit tidak menular serta memiliki bidang keahlian epidemiologi. Peran dalam kegiatan ini adalam sebagai pemberi materi, penyusun leaflet dan buku saku.
2. Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes adalah staff pengajar di Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi. Memiliki bidang keahlian bidang Biologi dan Mikrobiologi, mengajar mata kuliah Mikrobiologi, Parasitologi dan Hygiene dan Sanitasi Makanan. Peran dalam Kegiatan ini adalah mengkoordinir seluruh kegiatan pelatihan bersama dengan ketua pengurus Posyandu Dahlia Kp. Muara dan Ketua Pengurus Posyandu Edelwais di Desa Setiawargi Kecamatan Tamansari, dan membantu pemberian materi pelatihan penyakit Hipertensi.
3. Tim pelaksana dibantu oleh 2 orang mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat. Tugas mahasiswa menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan Masyarakat peduli Hipertensi. Peran dalam kegiatan ini adalah mengkoordinir seluruh kegiatan pelatihan bersama sama dengan kader Posyandu.
15 BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Anggaran Biaya
Tabel 5.1 Anggaran Biaya Ipteks Tepat Guna Bagi Masyarakat (ITGbM)
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan
1. Honorarium Rp 1.680.000,-
2. Bahan Habis pakai dan Peralatan Rp 8.250.000,-
3. Perjalanan Rp 2.580.000,-
4. Lain-lain Rp 2.490.000,-
Total Anggaran Rp 15.000.000,-
Terbilang= Lima Belas Juta Rupiah
5.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan Ipteks Tepat Guna Bagi Masyarakat (ITGbM)
Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan Propoposal 2. Perijinan 3. Persiapan Lokasi 4. Penyusunan Materi 5. Penyusunan Leaflet dan buku saku
6. Pelatihan
16
DAFTAR PUSTAKA
Calderone, 2016. Multicentre randomised placebo-controlled trial of oral anticoagulation with apixaban in systemic sclerosis-related pulmonary arterial hypertension: the SPHInX study protocol. BMJ, open journal, 2016 Dec
8;6(12):e011028. doi: 10.1136/bmjopen-2016-011028.PMID:27932335, PMCID: PMC5168661, DOI: 10.1136/bmjopen-2016-011028
Chataut J, Adhikari RK, Sinha NP, 2011, Prevalence and Risk Factor for Hypertension in
Adults Living in Central Development, Region in Nepal. Kathmandu University
Medical Journal. 2011;9(1):13-18
Fernandes MTB, Sesso R, Martins PA, Sawaya AL. Increased blood pressure in
adolescents of socioeconomic status with short stature. Pediatr. Nephrol.
2003;18:435–439. [PubMed]
Hasurungan, JA. Faktor-faktor yang erhubungan dengan Hipertensi pada lansia di Kota
Depok tahun 2002 [Tesis]. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia; 2002
Kemenkes RI, 2014, Infodatin Hipertensi, Pusat data dan Informasi
Lannywati Ghani, 2016, Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 1, Maret 2016 : 49-58
Laporan Tahunan Puskesmas Sukarame 2016
Lely Indrawati, 2009, Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsimakanan Masyarakat Miskin
Dengan Kejadian Hipertensi Di Indonesia, Media Penelit. Dan Pengembang.
Kesehat. Volume Xix Nomor 4 Tahun 2009.
Morales-Asencio JM, 2013, Educational Inequalities And Cardiovascular Risk Factors.
A Cross-Sectional Population-Based Study In Southern Spain. Public Health
Nurs. 2013 May;30(3):202-12. doi: 10.1111/phn.12008. Epub 2012 Oct 11.
Ravenni, 2011. R, Jabre JF, Casiglia E, Mazza A. Primary stroke prevention and
hypertension treatment: which is the first-line strategy. Neurol Int. 2011;5;3(2):
e12. doi: 10.4081/ni.2011.e12. Epub 2011 Sep 29
Risbinakes (Riset Pembinaan Kesehatan (Risbinkes) Dan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI) Tahun 2012
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2013, Badan Penelitian Dan Pengembangan
17
Setiawan, Zamhir . Karakteristik sosiodemografi sebagai factor resiko hipertensi studi
ekologi di pulau Jawa tahun 2004 [Tesis]. Jakarta: Program Studi Epidemiologi
Program Pasca Sarjana FKM-UI; 2006.
Shiekh Mohammed Shariful Islam, 2015, Prevalence of risk factors for hypertension: A
cross-sectional study in an urban area of Bangladesh Glob Cardiol Sci Pract. 2015; 2015(4): 43. Published online 2015 Nov 20. doi: 10.5339/gcsp.2015.43, PMCID: PMC4710872
Sihombing 2010, Hubungan Perilaku Merokok, Konsumsi Makanan/Minuman, dan
Aktivitas Fisik dengan Penyakit Hipertensi pada Responden Obes Usia Dewasa di Indonesia, Maj Kedokt Indon, Volum: 60, Nomor: 9, September 2010
Singh A, Shenoy S, Sandhu JS. Prevalence of Hypertension and its Risk Factor among
Urban Sikh Population of Amritsar. IJSR. 2014;3(3):827-32.
Vinicius J. B. Martins,1,* , Long-Lasting Effects of Undernutrition, International Journals of Environmentals Risearch and Public Helath, 2011 Jun; 8(6): 1817–1846. Published online 2011 May 26. doi: 10.3390/ijerph8061817
Vinicius J. B. Martins,1,2011, Long-Lasting Effects of Undernutrition, International
Journals of Environmentals Risearch and Public Helath, 2011 Jun; 8(6): 1817–
Lampiran 1
Biodata Ketua Tim Pengusul : A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nur Lina, S.KM., M.Kes (Epid)
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIDN 04-1507-7601
5. Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 15 Juli 1976
6. E-Mail nurlina_arifien@yahoo.com
7. Nomor Telephon/HP 08122235388
8. Alamat Kantor Jl Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
9. No Telephon/Faks 0265 324445
10. Lulusan yang telah Dihasilkan S1=40 orang
11. Mata Kuliah yang diampu 1. Patologi Umum
2. Dasar Epidemiologi
3. Epidemiologi Penyakit Menular
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro
-
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Epidemiologi
Tahun Masuk-Lulus 1995-2000 2005-2008
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Uji Patogenisitas Bti terhadap larva Nyamuk
Aedes aegypti
Faktor Risiko Batu
Saluran Kemih
Pada laki-Laki Nama Pembimbing/Promotor Blondine Patipeilohi,
Drs., M.Si
Prof. Soeharyo Hadi Sapoetro, Dr., S.Pd
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jml (juta
rupiah)
1. 2011 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan
Kejadian Hipertensi Primer Pada Laki – Laki Usia 45 Tahun Ke Atas Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2010
Pribadi 2
2. 2011 Faktor Risiko Kejadian Gonore Pada Komunitas Gay Di Kota Tasikmalaya
Unsil 3
3. 2012 Pengaturan Kebiasaan Konsumsi Makan (Kariogenik Dan Pencegah Karies) Serta Praktek Kebersihan Gigi Dan Mulut Sebagai Upaya Penurunan Keparahan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar
Pribadi 2
4. 2012 Analisis Determinan Pemilihan Susu
Formula Awal Bagi Bayi Umur 0-6 Bulan Di Kota Tasikmalaya
Nur Lina, SKM, M.Kes (Epid) NIDN 0415077601
Tasikmalaya, 30 Januari 2017
pi9nfv
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salab satu persyaratan dalam pengajuan Program Iptek Tepat Guna Bagi Masyarakat (ITGbM).
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalab benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata dijumpai ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Tahun Jodul Penelitian Pendanaan
Somber Jml (Jota Rp)
2011 Pembinaan Pada Pedagang Kaki Lima Di LP2MUNSIL 1,5 Sekitar UNSIL Mengenai BTM Dan
Higiene Sanitasi Makanan Jajanan
2012 Pendampingan Dan Sosialisasi Cara Kerja LP2MUNSIL 1,9 Yang Aman Dan Sebat Pekerja Sektor
Informal Meubel
2014 Revitalisasi Posyandu Dalam Upaya LP2MUNSIL 12 Meningkatkan Kemitraan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
2015 Awarnest Asam Urat di Kecamatan LP2MUNSIL 10 Tamansari
2016 Pelatiban Jumantik Cilik di SDN Cilolohan LP2M PMP Unsil 10 I dan SDN Cilolohan II
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahon Terakhir Di Kota Tasikmalaya
5. 2013 Analisis Dampak Konseling Gizi terhadap UN SIL 4
peningkatkan pengetahuan Gizi lbu yang memiliki balita gizi kurang
6. 2014 Analisis konsumsi makanan tinggi purin Dikti 13
dan kadar asam urat pada tenaga pendidik dan pendidikan
7. 2015 Gambaran Penderita HIV AIDS di Mandiri 5 Puskesmas Tawang Kecamatan Kahuripan
8. 2016 Analisis Kadar Asam Urat dan Risiko PDP 12 Menderita Hipertensi pad a Do sen dan Simlitabmas
Biodata Anggota Tim Pengusul A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
5 NIDN 0029056902
6 Tempat dan Tanggal Lahir Biak, 29 Mei 1969
7 Email dian_saraswati29@yahoo.com
8 Nomor Hp 081340193867
9 Alamat Kantor Fik unsil jl Silliwangi no 24 Tasikmalaya
10 Lulusan yang telah
dihasilkan
50
11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mikrobiologi 2. Parasitologi
3. Higiene Sanitasi Makanan
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi
IKIP Bandung UNPAD Bandung
Bidang Ilmu Pendidikan Biologi Mikrobiologi
Tahun Masuk-Lulus 1993 2004
Judul
Skripsi/Disertasi
Pengaruh waktu dan suhu perendaman kacang hijau
terhadap pertumbuhan
perkecambahan
Identifikasi bakteri di ruang anak kelas 1, 2, 3 di RS Hasan Sadikin Bandung
Nama Pembimbing Sri Rezeki, Dra., MPd Nurhasanah, Dra., M.Pd
dr. Dewi, MKes dr. Otong, MKes
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
2011 Pengaruh Lama Penyimpanan Tahu pada Suhu Dingin Terhadap Jumlah Bakteri
Mandiri 3 juta
2012 Uji Bakteri Salmonella sp pada Telur Bebek, Telur Puyuh dan Telur Ayam
Kampung yang Diperdagangkan di Pasar Liluwo
Univ. Gorontalo
4 juta
2014 Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Saccharomyces cereviceae
Univ. Gorontalo
4 juta
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
2011 Manfaat Jus buah untuk Kesehatan Univ.
Gorontalo
2 juta 2014 KKS Pengabdian Pemanfaatan Tanaman
Pepaya Sebagai Insektisida Nabati Pada Kutu Tanaman Cabai, Kab Gorontalo
Univ. Gorontalo
Dian swati, S.Pd., M.Kes NIDN. 0029056902
Tasikmalaya, 30 ¥Duari 2017 Pen
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan program Ipteks Tepat Guna Bagi Masyarakat (ITGbM).
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
2015 Peningkatan Pengetahuan Tentang Hygiene Univ. 2juta Perorangan Pada Siswa Sekolah Dasar Gorontalo
Negeri 4 Boyupingge Kecamatan Botupingge. Kab Botu Pineze
2016 Pelatihan PHBS di SDN Cilolohan I dan Univ. lOjuta
Lampiran 2
Gambaran Iptek yang akan ditransfer Kepada Mitra
1. Pengertian dan Diagnosis Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Tekanan darah normal bila tekanan darah sistolik <120mmHg dan diastolik <80mmHg. Tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik BP dari 80-89 mmHg didefinisikan sebagai "prehipertensi"(Rafey, 2013)Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) pada street food
2. Gejala Gejala Penyakit Hipertensi
Biasanya tekanan darah mempunyai variasi, terjadi penurunan tekanan darah sistolik 10% sampai 20% selama tidur. Hipertensi nokturnal didefinisikan jika pola tekanan darah yang diukur selama tidur lebih tinggi dari yang diukur ketika pasien terjaga. Di Amerika Studi Afrika Penyakit Ginjal dan Hipertensi (AASK), Hipertensi nocturnal ditemukan sebesar 40% dari seluruh penderita Hipertensi (Rafey, 2013).
3. Pencegahan Hipertensi
Modifikasi gaya hidup termasuk membatasi asupan alkohol, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengurangi asupan natrium ke <6 g natrium klorida setiap hari dapat
mengurangi risiko Hipertensi. Pasien yang mengurangi konsumsi garam (natrium <1800 mg / 24 jam) memiliki pengurangan risiko 25% untuk terjadinya penyakit kardiovaskular (Rafey, 2013)
Tasikmalaya, Januari 2017 Koordinator
Demikian surat ini dibuat agar dipergunakan sebagimana mestinya
Atas nama seluruh anggota kader Posyandu, menyatakan bersedia menjadi mitra kerjasama dengan pihak tim Pengabdian masyarakat FIK Universitas Siliwangi dengan judul
"PELATIHAN MASY ARAKA T PEDULI HIPERTENSI". : Darmayanti
: Koordinator Kader Posyandu Batugugur
: Kp. Cantilan RT 22 RW 03 Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya Nama
Jabatan Alam at
Yang bertandatangan di bawah ini:
Tasikmalaya, Januari 2017 Ko ordinator
Demikian surat ini dibuat agar dipergunakan sebagimana mestinya
Atas nama seluruh anggota kader Posyandu, menyatakan bersedia menjadi mitra kerjasama dengan pihak tim Pengabdian masyarakat FIK Universitas Siliwangi dengan judul "PELATIHAN MASYARAKAT PEDULI HIPERTENSI".
Ecin
Koordinator Posyandu Dahlia
Desa Sukarame, Kee. Sukarame, Kab. Tasikmalaya Nam.a
Jabatan Alam.at
Yang bertandatangan di bawah ini:
Lampiran 5.
JUSTIFIKASI ANGGARAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PELATIHAN MASYARAKAT PEDULI HIPERTENSI
1. Honor (29%)
Honor Tim Pelaksana Honor/Jam
Waktu
(Jam/mg) minggu jumlah
Ketua Tim 4 32 - Anggota 3 32 - Asisten Administrasi Rp 7.500,- 4 32 Rp 960.000,- Asisten lapangan Rp 7.500,- 3 32 Rp 720.000,- subtotal Rp 1.680.000,-
2. Bahan Habis Pakai &Peralatan Material
Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Pemeriksaan tensi
Pemeriksaan tensi 60 Rp 20.000,- Rp 1.200.000,-
Fotocopi
Copy materi (Buku saku dan leaflet) 60 Rp 20.000,- Rp 1.200.000,-
Sewa sound system Pelatihan Hipertensi 1 Rp 350.000,- Rp 350.000,-
Spanduk Backdrop dan informasi 2 Rp 250.000,- Rp 500.000,-
Sewa tempat pelatihan Tempat Pelaksanaan kegiatan 2 Rp 300.000,- Rp 600.000,-
kit peserta (Blok note, pulpen, tas) 60 Rp 25.000,- Rp 1.500.000,-
ATK
Kesekretariatan (kertas, tinta, katrit) 1 Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Pulsa paket data
Penelusuran pustaka 2 Rp 200.000,- Rp 400.000,- Flask Disk Penyimpan data 2 Rp 150.000,- Rp 300.000,- Modem internet Menelusur pustaka 1 Rp 500.000,- Rp 500.000,- Konsumsi konsumsi pelatihan 60 Rp 20.000,- Rp 1.200.000,- subtotal Rp 8.250.000 ,- 3. Perjalanan Perjalanan Dinas
Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Perjalanan dinas ke Posyandu1 Perijinan 2 Rp 430.000,- Rp 860.000,-
Perjalanan dinas ke Puskesmas Survei awal 2 Rp 430.000,- Rp
Pelaksanaan pelatihan Pelaksanaan pelatihan 2 Rp 430.000,- Rp
subtotal Rp 2.580.000,-
4. Lain-lain (15%) Material
Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Analisis data Penyusunan laporan 1 Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,- Penyusunan laporan Penyusunan laporan 1 Rp 490.000,- Rp 490.000,- Publikasi Poster Publikasi 4 Rp 250.000,- Rp 1.000.000,- subtotal Rp 2.490.000,- Total Rp 15.000.000,-