• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI AIR TANAH DANGKAL PPTA PASAR JUMAT DENGAN ISOTOP ALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI AIR TANAH DANGKAL PPTA PASAR JUMAT DENGAN ISOTOP ALAM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Aplikasi Isotop dan Radiasi. 1996

STUDI AIR TANAH DANGKAL PPTA PASAR JUMAT DENGAN

ISOTOP ALAM

Barokah Aliyanta, 8yafalni, Djiono, daD Wibagyo

Pusat Aplikasi Isotop daD Radiasi, BAT AN

AB STRAK

STUDI AIR TANAH DANGKAL PPTA PASARJUMAT DENGAN ISOTOP ALAM. Komposisi isotop stabil

daD tritium tiap-tiap sumur di PPTA Pasar Jumat bervariasi. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh komposisi air hujan daD lingkungan sekitar. Air hujan lokal PPTA Pasar Jumat mempunyai kemiringan yang lebih rendah dibanding saris air dunia, karena tetjadinya penguapan. Percampuran antara 2 sumber yang berasal dari air hujan lokal daD air pennu-kaan telah berpengaruh terhadap komposisi isotop stabil air tanah dangkal. Anomali tritium di beberapa sumur disebabkan oleh kontribusi bekas penyimpanan limbah daD atau tempat penyimpanan Iimbah.

ABSTRACT

STUDY OF SHALLOW GROUNDWATER AT PPTA PASAR JUMAT BY USING ENVIRONMENTAL

ISOTOPES. Composition of stable isotopes and tritium varied among the wells at PPTA Pasar Jumat area. Investigation was conducted to study the effect of surrounding environment and rain water. Local rain water at PPTA Pasar Jumat has lower slope compared with meteoric water line, which is caused by evaporation. Mixing of two sources affected the stable isotopes composition of local shallow groundwater. The sources are local rain water and surface water. Tritium anomaly in the wells were affected by the location of waste storage and or ex-waste storage in the surrounding area.

PENDAHULUAN

Air merupakan unsur pokok yang sangat vital bagi semua kehidupan daD mempunyai arti penting dalam menunjang pembangunan daD kelanjutan ekosistem. Air juga mempunyai siklus yang relatif tetap daD disebut

siklus hidrologi (1). 8iklus di antara air laut, air sungai, moisture, penguapan, daD hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian meresap daD sebagian lain mengalir ke tempat yang lebih rendah daD pada akhimya akan meresap ke dalam tanab juga. Banyak sedikitnya air yang meresap ke dalam tanah bergantung pada beberapa faktor antara lain curah hujan, porositas, permeabilitas lapisan tanab, topografi, dantanaman yang dilalui. 8ebagi-an air meresap daD diikat oleh partikel t8ebagi-anab daD lainnya merembes dan tersimpan pada lapisan tanah jenuh yang dapat menyimpan dan meluluskan air daD disebut akifer. Akifer paling atas yang berhubungan dengan zona aerasi disebut air tanab bebas, daD lebih dikenal sebagai air tanah dangkal.

Dilihat daTi runutan kejadian air tanah di atas, kualitas maupun komposisi isotop air tanah akan di-pengaruhi oleh air hujan, lapisan tanab yang menyimpan air, lapisan tanah yang dilalui, daDkualitas air permukaan yang ada di sekitar, karena aktivitas manusia.

PPT A Pasar Jumat terdiri daTi beberapa pusat kegiatan penelitian, daD masing-masing pusat mempunyai kegiatan spesifik, dengan bahan maupun hasillimbah yang spesifik pula. Dengan menganalisis kandungan isotop alam, khususnyal8O, kandungan utama ion-ion pada air tanah

dangkal, kandungan isotop alam air hujan maupun basil penelitian lain, diharapkan dapat diketahui beberapa hal yang sangat berguna untuk estimasi pengaruh kegiatan-kegiatan yang berlangsung terhadap masing-masing sumur pengamatan.

BAHAN DAN METODE

Lokasi daft Sampliu2 Air tanab. Lokasi peneli-tian meliputi kawasan PPTA Pasar Jumat, dengan mem-buat beberapa sumur pengamatan sebanyak 7 buab seperti terlihat pada peta.

8umur pengamatan dibuat dari pipa pralon. ber-diameter 4 inti, tebal 5 mm daD kedalaman rata-rata 20 m. Pipa pralon sebelum dipasang diberi lubang-Iubang (screens) di sepanjang kedalaman antara 16-18 m, ke-cuali pada sumur 84, lubang dibikin pada kedalaman antara 6-8 m, daDkedalaman sumur 8 m (2). Lubang ini berfungsi untuk memperlancar keluar masuknya air dari segala arab daD agar tercapai kondisi air yang sarna antara air di lapisan tanah daD air sumur bor.

Air tanah dangkal di-sampling langsung melalui sumur bOTdengan menggunakan pompa, setelab sebelum-nya membuang sebesar kurang lebih volume air yang mengisi lubang boT. Hal ini dimaksudkan untuk menda-patkan sampel yang representatif. 8ampel air disimpan dalam botol daDditutup rapat untuk mengbindari kemung-kinan terjadinya penguapan. Ketujuh sumur bOTdi-sam-piing pada ban yang sarna daJam buJan Desember.

(2)

Apli1coli [,otop don Radiali. 1996

Samoline Air Bujan. Pengambilan -sampel air hujan dilakukan dengan menggunakan alat ukur standar yang permukaannya diberi parafin oil daD dilengkapi dengan alat penampoog 18()dan Deuterium. Alat ini di-pasang di atas gedoog HIS, PAIR.

Samoling air hujan dilakukan selama kurang lebih 1 taboo dengan samoliDl~bulanan, dimulai dari bulan Oktober 1994 sampai dengan Juli 1995.

Metode. 18()dan Deuterium diukur berdasarkan perbedaan massa dengan alat spektrometer massa tipe Sira-9 dan Isoprep 18 buatan Inggris. Sebagai standar ootuk mengukur konsentrasi 18()dan Deuterium adalah standar JAWS (Standar Air Jakarta) yang telah distandardisasi dengan SMOW.

Untuk mengukur Deuterium diperlukan prepara-si, y~tudengan mereaksikan 10 uL air dengan 0,25 Seng dan dipanaskan pada temperatur 450°C selama 30 menit. Reaksi air dan seng ditulis sebagai berikut:

~O + Zn ======> ZoO + H2

Gas hidrogen yang mengandung Deuterium ini diukur dengan spektrometer Massa.

Untuk mengukur 18()diperlukan preparasi dengan menggunakan isoprep-18 dengan cara mengocok 2 ml sampel air dengan CO2 selama 8 jam. Reaksi pertukaran ~O dan CO2ditulis sebagai berikut[)):

CO2+ H2O =======>HCO) + H C1602+ ~18() ======>CI8()I6()+ ~16() gas CO2 yang mengandung 180 ini kemudian diukur dengan spektrometer massa.

Kandoogan tritium diukur dengan LSC berdasar-kan radiasi yang terpancar. Karena berdasar-kandungan tritium kecil sekali, perlu didistilasi dan diperkaya dengan elektrolisis. Pengkayaan ini mencapai 30 kali. Sebelum dilakukan pen-cacahan. pada sampel air yang telah diperkaya dibubuhi bahan instagel dan dicacah dengan LSC.

Untuk mengetabui kandoogan ion-ion utama air taoab dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat UV-VIS dan AAS.

BASIL DAN PEMBABASAN

Isotop Stabil. Hasil pengukuran deuterium dan 18()air hujan bulanan PPTA Ps. Jumat dapat dilihat pada Tabel 1. Seperti terlihat pada Gambar 2, mempooyai per-samaan regresi ~D

= 5,54

18() + 5,08 per mil dengan

koe-fisien regresi tinier R= 0,79. Denganmembandingkanair

hujan bulanan dari taboo 1984-1987, mempunyai

persa-maan regresi8D

= 6,62

18()+ 2,93 (3), menoojukkanha-.

sit yang relatif IOOihmengalami penguapan. akan tetapijika dibandingkan dengan garis air dunia: 8D

=

8 18() + 10,

gradien air hujan yang diperoleh dalam penelitian mem-punyai nilai lebih rendah. Menurut PAYNE (4), air hujan yang mengalami evaporasi cukup besar akan mempooyai slopeJgradien berkisar 4 s.d. 6. Evaporasi akan

menyebab-140

kan terjadinya pengkayaan dalam deuterium dan ISO,se-hingga komposisi isotop ini akan mempooyai slope yang lebih keeil dibanding garis air dunia. Hal ini ditunjukkan dengan data di atas bahwa air hujan PPTA Pasar Jumat pada periode Oktober 1994 sampai dengan Juli 1995 telah mengalami evaporasi saat mencapai penampung curah hujan.

Tabel 1. Hasil anaIisis D dan 18()air hujan PPTA Pasar Jumat

Tabel 2. Hasil anaIisis isotop alam dan tritium pada sumur pengamatan

Hasil pengukuran konsentrasi Deuterium dan 18() ~masing-masing sumur dapat dilihat pada Tabel 2. Secara

umum, rata-rata konsentrasi oksigen kelima sumur pe-ngamatan adalah -6,544 :!:0,246°/00, sedangkan deuteri-um mempooyai nilai rata-rata -50,466 :!:3,05°/00. Dengan menggunakan koreksi curah hujan bulanan di PPTA Pasar Jumat dari Oktober 1994-Juli 1995, seperti tertera pada Tabel I, didapatkan nilai komposisi isotop stabil sebagai berikut:

818O rata-rata = -6,5°100

8D rata-rata = -43,52°/00

Ternyata, harga rata-rata komposisi isotop stabil ini mende-kati persamaan air hujan bulanan dari taboo 1984-1987, yaitu ~D = 6,62 18()+ 2,93°/00. Dengan demikian persa-maan ini dapat digunakan untuk menganalisis IOOihlan-jut isotop stabil masing-masing sumur pengamatan yang terti hat pada Tabel 2. Akan tetapi, hila dibandingkan dengan rata-rata kelima sumur, mempooyai nilai oksigen-18 yang mendekati, tetapi dengan perbedaan deuterium

BulaniTahun Deuterium Oksigen-IS Curahhujan(mm)

Oktober '94 -45,8 -7,6 5 November' 94 -29,4 -6,2 48 Desember'94 -30,8 -5,4 73 Jan-Feb.'95 -39,9 -6,0 275 April '95 -55,0 -7,9 292 Mei '95 -50,1 -8,4 100 Jooi '95 -38,0 -5,1 179 Juti '95 -40,1 -5,5 125

Sumur Deuterium Oksigen-18 Tritium

(0/00) (0/00) (0/00) SI (Hidrologi) -48,2 -6,06 10.01:!:0,04 S2 (perasten) -45,6 -6,69 3,92:!:0,04 S3 (Lap. Tenis) -51,1

-

1,80

:!:0,04 S4 (Limbah) -53,3 -6,63 5,04:!:0,04 S5 (Biologi) -54,9 -6,74 0,43:!:0,04 S6 (Bengkel )

-

-6,60

0,39

:!:0,04 S7 (Pusdiklat) -49,7

-

1,77:!:0,04

(3)

Aplikasi Isotop dan Radiasi, 1996 yang cukup besar. Seperti terlihat pada Tabel 2 dan

Gam-bar 2, hanya sumur S2 yang bemilai mendekati III()daft D rata-rata air hujan.

Jika air tanOOdangkal PPTA Pasar Jumat hanya berasal dari infiltrasi air hujan, semestinya harga rata-rata isotop stabil dari sumur pengamatan mendekati nilai kom-posisi isotop stabil air hujan. Hal ini menunjukkan bOOwa air tanOOdangkal PPTA Pasar Jumat merupakan campur-an perubOOcampur-anproporsi 2 somber, yaitu airhujcampur-an ycampur-ang ber-infiltrasi dengan air permukaan yang ada di sekitar. Dari Gambar 2 diperlihatkan hanya pada sumur S2, air tanOO dangkal dominan sekali berasal dari air hujan, sedangkan pada sumur lain, yaitu pada SI, S4, S5, dan S6 diperlihat-kan telOOterjadi pengkayaan III().

Tabel 3. HasH analisis hidrokimia air tanah dangkal PPTA Pasar Jumat

Sumur HCO3 CI S04 K Na Ca Mg

Tritium. Seperti pengukuran kandungan tritium di masing-masing sumur (Tabel 2), terlihat adanya anom-ali kandungan tritium di beberapa sumur. Anomanom-ali terbe-sar berada pada sumur SI (HIS) diikuti berturut-turut S4 (dekat gedung IimbOO),S2 (perasten), S3 (Iapangan tenis), S7 (Pusdiklat), sedangkan pada sumur S5 (Biologi), daD S6 (belakang Bengkel) dapat dikatakan sarna. Anomali ini disebabkan adanya pengaruh kontribusi dari bekas gedung penyimpanan limbah dari laboratorium yang banyak meng-gunakan tritium. Konsentrasi tritium air hujan yang di-sampling pada bulan Desember sebesar 1,75 :t 0,04 TU.

Berdasarkan basil penelitian gerakan air tanah dangkal daerOOPPTA Pasar Jumat.,air tanah mengalir ke arOObarnt sampai barat daya. Pada sumur S5 dan S6, kan-dungan tritium tidak terpengaruh oleh sumur lain, sehingga pada sumur S2, S7, dan S3 kemungkinan besar sebagai akibat dispersi anomali konsentrasi tritium berasal dari sumur SI daD sumur S4.

Hidrokimia. Konsentrasi ion-ion utama dari masing-masing sumur dapat dilihat pada Tabel 3. Untuk mempermudah analisis dibuat dalam bentuk diagram

ra-dial (Gambar 3). Dari sini terlihatjelas beberapa kesamaan kandungan ion-ion utama sumur pengamatan, seperti di antara S2, S3, S5, S6, daft S7, maupun SI dengan S4. Hal terakhir ada perbedaan yang cukup mencolok pada kon-sentrasi ion klorida. Konkon-sentrasi ion klorida yang relatif tinggi ini kemungkinan karena kedalaman S4 yang hanya 8 m, sehingga pengaruh penguapan relatif besar. Di sam-ping itu, S1 dan S4 kemungkinan dipengaruhi oleh ke-beradaan tempat penyimpanan limbOO.Untuk sumur lain-nya, kemungkinan berasal dari somber yang sarna, yaitu kesamaan lapisan tanah.

Secara umum, variasi kandungan anion maupun kation masing-masing sumur kecil dan jumlOOtotal anion lebih besar dibanding kation, kecuali pada S1. Kondisi ini karena pengaruh basil pelapukan kimia terhadap mineral yang berada pada lapisan tanah di atasnya maupun lapisan tanOOpenyimpan air itu sendiri.

KESIMPULAN

Dari basil analisis kandungan isotop alam daD hidrokimia tiap sumur dan air hujan didapatkan beberapa informasi daft kesimpulan sebagai berikut:

1. Air hujan bulanan PPTA Pasar Jumat telOOmengalarni penguapan yang cukup besar.

2. Air tanOOdangkal wilayOOPPTA Pasar Jumat merupa-kan percampuran perubahan komposisi isotop 2 somber, yaitu berasal dari air hujan lokal dan air permukaan se-kitar .

3. Anomali tritium di beberapa sumur dikontribusi oleh bekas penyimpanan IimbOOdan atau tempat penyimpan-an limbah.

DAFTAR PUSTAKA

1. BOWLES, lE., dan HAININ, lK., Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis TanOO,Erlangga, Jakarta (1989). 2. IAEA, Stable Isotope Hydrology (Technical Report

Se-ries No. 210), IAEA, Vienna (1981).

3. SYAFALNI, dkk., Studi metode sampling air hujan untuk analisis III()dan deuterium, PAIR-BATAN, Jakarta (1994).

4. IAEA, Guidebook on Nuclear Techniques in Hydrology (Technical Report Series No. 91), IAEA, Vienna (1983). 141 ,.,... epm ... Sol 0,10 0,16 0,09 0.01 0,24 0,04 0,20 S-2 1,53 0,07 0,06 0,03 0,34 0,68 0,20 S-3 1,35 0,14 0,33 0,03 0,34 0,84 0,31 S-4 0,10 0,45 0,17 0,02 0,35 0,16 0,06 S-5 1,40 0,10 O,ll 0,05 0,37 0,29 0,17 S-6 1,05 0,09 0,07 0,02 0,28 0,24 0.17 S-7 1,16 0,10 0,09 0,03 0,33 0,30 0,18

(4)

Aplikasi Isotop danRadiasi. 1996

u

t

0

I

50

I'

100m

,

Gbr-1. PETA lOKASI

SUMUR PENELITIAN PPTA PS.JUMAT

Digambar

:

D a rman

(5)

~ H D. . L 9"' I 2.O~\~l' . &v;. ~.t) D. D. 6. D. air hujan

.

sumur

-8 -7 -6 -5 -4 -3 Oksigen-18

Gambar-2. Hubungan Deuterium dan 0-18 air hujan dan air sumur

i

§" ~" ::;. <:>

~

!} :: ::t> '" "'-;s" ~" ... '0 '0 0, -10 -20 -30 0 e -40 u t e -50 r i u -60 m -70 -80 -90 -10 -9

(6)

Aplikasi [sotop don Radiasi. 1996

---51

52

HCO3

OAT

M9~/)- CI ca~504

Na

K

HCO3

2

M9~CI

Ca~504

Na

K

53

54

1

~

~ /2 6 3 5 4 1

~

.-6 3 5 4 55 56 1

~

~ 6 3 4 1

~

1 6 3 5 4

57

1

~

~ 2 6 3 5 4

Gambar 3. Diagram radial tiap sumur pengamatan

(7)

Aplikasi Isotop don Radiasi, J 996

SRI WAHYUNI

Anda menerangkan bahwa air hujan lokal di PPT A Pasar Jumat mempunyai kemiringan yang lebih rendah dibandingkan garis air dunia. karena terjadi pen-guapan.

1. Apakah garis di dunia ini OOrlakuuntuk semua daerah (daerah panasltropis, sedang, dan dingin)?

2. Karena terjadinya penguapan air hujan tersebut, apakah ini oorarti temperatur di PPTA Pasar Jumat lebih ting-gi dari rata-rata temperatur dunia?

3. Dari kesimpulan tertulis "penguapan air tidak cukup besar", ini dibandingkan terhdap apa daD apa sebab-nya?

BAROKAR 1. Va. 2. Tidak.

3. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian lain, dilihat dari perbedaan gradien garis air dunia dengan gradien garis air tokal.

ZAINAL ABIDIN

1. Berapa avarge mean 18()kawasan PPTA Pasar Jumat? 2. Mengapa nilai 18()lapangan terns 2°/00lebih tinggi dari

sumur yang lain?

3. Bagaiman hubungan umur air tanah Pasar Jumat OOr-dasarkan perkiraan rutin sedangkan menurut Anda ada satu sumur yang terkontaminasi oleh tritium?

BAROKAR

1. Tidak dihitung dan dalam haI ini diperlihatkan variasi pengukuran pengambilan sampel setiap bulan.

DISKUSI

2. Hal ini diakibatkan mempunyai nilai sumOOryang OOr-beda dan di sekitar tapangan tenis lebih banyak daerah impermeaOOlnya, sehingga air hujan setempat tidak tangsung ke tapisan. Sedangkan lokasi lainnya langsung (keterangannya dengan waktu tiba).

3. Dalam paper ini tidak dihitung umurnya karena yang diteliti adalah konsentrasinya dan hanya membahas ke-mungkinan terjadinya pencemaran tritium.

KABUL MULYONO

I. Apakah penganalisisan pada sumur dalam kondisi ke-ring tanpa air hujan daD dengan tambahnya air hujan ada pebedaannya?

2. Mungkin analisis ADda tidak memperhitungkan curah hujan?

BAROKAR

I. Tidak ada air hujan yang masuk secara tangsung, kare-na sumur selalu dalam kondisi tertutup.

2. Hasil ini tidak memperhitungkan hujan karena sampel diambil dan dianalisis setiap I (satu) bulan untuk air hu-jan {nilai adalah nilai rata-rata I (satu) bulan).

W AHLAN

I. Apakah ada gejala pencampuran dengan penyimpan air limbah dari kegiatan fasilitas pada air tanah. Bila ada bisa diperkirakan kapan akan mencapai nitai lebih 00-sar dari ambang batas?

2. Bagaimana cara menanggulangi kebocoran ini? BAROKAH

Gambar

Tabel 1. Hasil anaIisis D dan 18()air hujan PPTA Pasar Jumat
Tabel 3. HasH analisis hidrokimia air tanah dangkal PPTA Pasar Jumat
Gambar 1. Peta lokasi sumur penelitian PPTA Pasar Jumat
Gambar 3. Diagram radial tiap sumur pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Materi yang telah disampaikan oleh guru bimbingan konseling tentang hubungan teman sebaya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Pontianak sesuai dengan pendapatmenurut Aini

Dengan penambahan jumlah Wajib Pajak yang sangat pesat tersebut tetapi tidak diimbangi dengan penambahan jumlah Pemeriksa Pajak membuat beban Pemeriksa Pajak

Koefisien Korelasi digunakan untuk menunjukkan besarnya hubungan antara variabel bebas yaitu real estat dan perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan

Hasil khusus tersebut membuktikan bahwa hipotesis alternatif (H 1 ) dari hubungan antara Kesadaran Membayar Pajak (X 1 ) dengan Kewajiban Membayar 3DMDN GDUL

persiapan sarana prasarana, dan terakhir penyusunan laporan persiapan. 2) Faktor pendukung proses perencanaan diklat teknis keagamaan di Balai Diklat Keagamaan Bandung

Analisis ragam gabungan 16 lokasi percobaan menunjukkan tidak terdapat galur yang memiliki hasil gabah yang nyata lebih tinggi dari Conde (Tabel 6 dan 7).. Akan tetapi, enam di

Pengurangan bullwhip effect bisa dilakukan apabila penyebabnya dimengerti dengan baik oleh pihak-pihak pada supply chain.teknik atau pendekatan tenetunya harus

Metode analisis kuantitatif merupakan metode perhitungan pada masing-masing variabel yang terkait dengan aspek- aspek perencanaan konsep pengelolaan fasilitas