• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFILE Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFILE Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PROFILE

Perhimpunan Tim Bantuan Medis

Mahasiswa Kedokteran Indonesia

(PTBMMKI)

Sekretariat Pusat:

Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta

Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450

(2)

DAFTAR ISI

PROFIL PTBMMKI...3

DAFTAR ANGGOTA PTBMMKI...5

STRUKTUR KEPENGURUSAN...8

JOB DESK KEPENGURUSAN...11

RANCANGAN PROGRAM KERJA PERIODE 2011/2012...12

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA PTBMMKI ANGGARAN DASAR...16

ANGGARAN RUMAH TANGGA...20

GARIS – GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI...30

GARIS – GARIS BESAR KURIKULUM PENDIDIKAN dan PELATIHAN...36

ALUR KOORDINASI BENCANA PTBMMKI...48

PROFIL ANGGOTA PTBMMKI...49

(3)

PROFIL PTBMMKI

Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI) adalah suatu organisasi mahasiswa berbentuk perhimpunan yang anggotanya terdiri atas organisasi atau unit aktivitas mahasiswa Tim Bantuan medis di seluruh Fakultas Kedokteran yang ada di Indonesia, yang mana organisasi ini bergerak di bidang kegawat daruratan medis serta kegiatan kemanusian. Tujuan organisasi ini didirikan adalah menghimpun seluruh potensi dan kekuatan Tim Bantuan Medis di daerah-daerah dan sebagai wadah koordinasi dalam hal penanganan bencana, pengabdian masyarakat, minat dan bakat di bidang gawat darurat dan pecinta alam.

Organisasi yang didirikan pada tanggal 26 November 1996 di Padang ini, telah memasuki usianya yang ke dua belas pada tahun ini. Hal ini menandakan bahwa PTBMMKI bukan lagi ibarat bayi yang baru belajar berdiri tetapi merupakan sebuah organisasi yang siap berjalan tegak menyongsong kedewasaanya. Sebuah ironi kehidupan yang tidak dapat dipungkiri bahwa semakin lanjut usia sebuah organisasi maka semakin berat pula tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Demikian pula dengan PTBMMKI yang sekarang masih jauh dari harapan kita bersama.

PTBMMKI berperan sebagai mobilisator dan alokator TBM sebagai sumber potensi Sumber Daya Manusia dalam pengabdiannya pada masyarakat, baik berupa bantuan kesehatan dan bantuan sosial serta dalam penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana adalah proses dinamis terencana, terorganisir dan berlanjut untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan pengamatan dan analisa bahaya serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, restorasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi dalam konteks pembangunan.

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh PTBMMMKI atau perwakilan TBM yang berada di daerah bencana yaitu sebelum bencana dapat membuat peta rawan bencana, melakukan pendidikan dan pelatihan penanganan bencana, menyusun prosedur tetap penanggulangan bencana sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah, serta menyusun anggaran penangan bencana. Pada saat bencana PTBMMKI dapat mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi dengan SATKORLAK PB, mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan memberikan bantuan di bidang medis dan sosial, berupa pertolongan medis, obat-obatan dan penyuluhan memotivasi kepada masyarakat yang terkena bencana.

(4)

TUJUAN PTBMMKI

PTBMMKI sebagai wadah koordinasi antar Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran se-Indonesia bertujuan dalam hal :

1. Bantuan penanganan kesehatan kepada masyarakat dalam menanggulangi bencana dan kecelakaan pra rumah sakit

2. Pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup yaitu memberikan penyuluhan kesehatan dan bantuan kesehatan kepada masyarakat terutama yang berkaitan dengan kegawatdaruratan medis. 3. Penyaluran dan pengembangan minat mahasiswa kedokteran Indonesia dalam bidang ilmu

penunjang pemberian bantuan kesehatan, kepencintaalaman dan lingkungan hidup dalam semangat persaudaraan.

(5)

DAFTAR ANGGOTA TETAP PTBMMKI

1. WILAYAH I (Sumatera)

1. TBM FK Universitas Sumatera Utara Medan 2. TBM FK Universitas Islam Sumatera Utara Medan

3. TBM Hippocrates Emergency Team FK Universitas Andalas Padang 4. TBM Emergency Rescue Team FK Universitas Sriwijaya Palembang 5. TBM FK Universitas Baiturrahmah Padang

6. TBM FK Universitas Riau

7. PMPATD PAKIS RESCUE TEAM Universitas Lampung 8. TBM Coronarius Universitas Malahayati

9. TBM ASET FK Universitas Jambi 2. WILAYAH II (Jawa Barat dan DKI Jakarta)

1. TBM Trisakti FK Universitas Trisakti Jakarta

2. Korps Bantuan Kesehatan FK Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 3. TBM MEDISAR FK Universitas Katholik Atmajaya Jakarta

4. TBM Atlas Medical Pioneer FK Universitas Padjajaran Bandung 5. TBM FK Universitas Kristen Maranatha Bandung

6. TBM FK Universitas YARSI Jakarta

7. TBM SM IKM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

8. UIN SYAHID MEDICAL RESCUE Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah 9. TBM CHRESTOTES Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

3. WILAYAH III (Semarang, Solo, DI Yogyakarta)

1. TBM MAPADOKS FK Universitas Islam Sultan Agung Semarang

2. TBM Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam VAGUS FK Universitas Sebelas Maret Solo 3. TBMM PANACEA FK Universitas Gajah Mada DI Yogyakarta

4. TBM ALERT FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta 5. TBM Maladica FK Universitas Diponegoro Semarang

6. TBM HUMERUS FK Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 4. WILAYAH IV (Surabaya, Malang, Jember, Bali)

(6)

2. TBMM Nurul Qolbi FK Universitas Muhammadiyah Malang Malang 3. TBM VERTEX FK Universitas Jember Jember

4. TBM Janar Dutha FK Universitas Udayana Denpasar 5. TBM LAKESMA FK Universitas Brawijaya Malang 6. TBM BUMI GORA FK Universitas Mataram

5. WILAYAH V (Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan) 1. TBM Calcaneus FK Universitas Hasanuddin Makassar

2. TBM 110 FK Universitas Muslim Indonesia Makassar

3. TBM AZYGOS FK Universitas Mulawarman Kalimantan Timur

4. TBM Calamus Scriptorius FK Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan

DAFTAR ANGGOTA BARU PTBMMKI

1. WILAYAH I (Sumatera)

a. TBM LAMDA Universitas Batam b. TBM FK UMSU

2. WILAYAH II (DKI Jakarta dan Jawa Barat)

a. TBM MERIDIEN FK Universitas Muhammadiyah Jakarta b. TBM Universitas Islam Bandung

c. TBM Universitas Jendral Achmad Yani 3. WILAYAH III (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta)

a. TBM OSIPITAL FK Universitas Jendral Soedirman

b. TBM UMS

c. TBM UNIMUS

4. WILAYAH IV (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara) a. TBM SPINE UWK

b. TBM FK HANG TUAH c. TBM UNIZAR MATARAM

(7)

a. TBM ISCHIADICUS

b. TBM KATULISTIWA Universitas Tanjung Pura c. TBM AXIS Universitas Tadulako

(8)

Struktur Kepengurusan PTBMMKI

Periode 2011/2012

Ketua : M. Budiman Irpan Bachtiar (KBK Avicenna)

Wakil Ketua I : Putra Sang Fajar (KBK Avicenna) Wakil Ketua II : Fauzan Nanggadinata (KBK Avicenna) Sekretaris I : Astri Rusmarici (KBK Avicenna) Sekretaris II : Vania Eka Putri (KBK Avicenna)

Bendahara : Frisca Ayu Purmasari (KBK Avicenna)

Korwil I : Faimmatul Syuhada (HET FK UNAND)

Korwil II : Silminati Nur Sa’adah (TBMT)

Korwil III : Eka Yoga Wiratama (TBM ALERT)

Korwil IV : Muhammad Cholis Hidayat (Lakesma FK UB) Korwil V : Muh. Syahrimal Ishak (TBM Calcaneus) Staff Penanggulangan Bencana

Ketua : M. Hanifan Irham Fauzan (KBK Avicenna)

Anggota : Riezky Fiezry (TBM FK UISU)

Firdha Yusra (TBM FK UISU)

Heri Fitrianto (TBM Hippocrates Emergency Team) R. A. Siti Maharani (PMPATD Pakis Rescue Team) Ferdian Riztavy (TBM Emergency Rescue Team) Anggoro Adi W (TBM Emergency Rescue Team) Endah Ayu Ramadhani (TBM Calamus Scriptorius) Ichsan Haldiansyah Putra (KBK Avicenna)

Ola Dwi Nanda (KBK Avicenna) Dyah Anggraini Putri (KBK Avicenna) Gilang Nugraha (KBK Avicenna) Sulaiman Nulhakim (KBK Avicenna)

Laila Tsaqilah (TBM Atlas Medical Pioneer) Andhika Rayandhie (TDM Yarsi)

Adika Tito Dharmadi (TDM Yarsi) Abdul Kadir (TDM Yarsi)

(9)

Yan Agus A. (TBM Vertex FK Universitas Jember) Endah Ayu Rahmadhani (TBM Calamus Scriptorius) Cendhy Githea Ersyedabhakti (TBM Azygos)

Staff Informas i dan komunikasi (Infokom)

Ketua : M. Fiki Fauzan (KBK Avicenna)

Anggota : Monica Juwita Rajagukguk (TBM FK USU)

Reza Pahlevi (TBM FK UNJA)

Roman de Astriella Sanjaya (TBM Hippocrates Emergency Team)

Vania (TBM Medisar)

Ayu Rono (TBM Atlas Medical Pioneer)

Cindy Halin Prasetyo (TBM Galenus Maranatha) Maharani (UIN Syahid Medical Rescue)

Nofilia (TBM Chrestotes) R. A Wita Ferani (TDM Yarsi) Shendy (TBM Trisakti)

Jeanne Fransisca (TBM VAGUS UNS) Lala Mila Avinda (TBM HUMERUS UII) Leli Apriliyani (TBM ALERT UMY) Elsa Kejora (TBMM PANACEA) Endika Cahyo (TBM MAPADOKS)

Oei Maya Prasodjoyo (TBM MALADICA)

Komang Aditya Yudistira (TBM Janar Duta Universitas Udayana)

Thirsty (TBM Nurul Qolbi Universitas Muhammadiyah Malang)

Malfin A. I. (TBM Vertex Universitas Jember) Kiky (TBM KPLA Universitas Airlangga Surabaya)

Dendri Kusuma Purborisanti (Lakesma Universitas Brawijaya Malang)

Yantari Tiyora (TBM Calamus Scriptorius) Rafela Agatha (TBM Azygos)

(10)

Ketua : Zahra Puspita (TBM ALERT UMY)

Anggota : M. Nur Shaffrial (TBM Emergency Rescue Team FK Unsri)

Syukran (UIN Syahid Medical Rescue) Siska Lusiana (TBM Galenus Maranatha) Dwi Chandra Mulyani (TDM Yarsi) Yuandani Saputra (TBMM PANACEA)

Nindya Puspita Sari (TBM Nurul Qolbi Universitas Muhammadiyah Malang)

Litbang

Ketua : Ardika Kardjono (TBM Medisar)

Anggota : Bintoro Adi Saputro (TBM Vertex)

Nico (TBM Medisar)

Ahmad Satria Praja (TBM FK UNJA) Adhika Manggala (TBMM MAPADOKS)

Dewa Gede Windu Sanjaya (TBM Janar Duta Universitas Udayana)

Pengabdian Masyarakat

Ketua : Rizya Mahesa (KBK Avicenna)

Anggota : Sarah Zoraya Mirza (TBM FK USU)

Widhi Astuti (PMPATD Pakis Rescue Team) Vanda Sativa (TBM Trisakti)

Tarikh Azis (UIN Syahid Medical Rescue) Kharisma Indah (UIN Syahid Medical Rescue) Jihan Febrianto (TBM ALERT FK UMY) Enggar Aziz (TBM HUMERUS UII)

Muhammad Abdulhamid (TBM VAGUS UNS) Samsul Hadi (KPLA Universitas Airlangga) Aditya Rizky (TBM Calamus Scriptorius) Asih Noor Utami (TBM Azygos)

(11)

JOB DESK KEPENGURUSAN :

Wakil ketua I bertugas untuk melakukan koordinasi untuk kepentingan internal baik dalam

kepengurusan maupun diluar kepengurusan. Wakil ketua I inilah yang bertugas mengkoordinasikan staf-staf untuk hal-hal yang bersifat internal.

Wakil ketua II bertugas untuk melakukan koordinasi untuk kepentingan eksternal baik dalam

kepengurusan maupun di luar kepengurusan dalam hal mensosialisasikan organisasi PTBMMKI ke luar dengan jalan melakukan pendekatan ke pihak/instansi yang terkait di bidang kemanusiaan. Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan legalisasi segala kegiatan yang dilakukan sehingga diperoleh kemudahan bahkan bantuan untuk setiap aktivitas yang kita lakukan tanpa harus takut akan ancaman pembubaran/pemboikotan/pelarangan terhadap organisasi.

Sekretaris bertugas mengelola administrasi dan sekretaris PTBMMKI

Bendahara bertugas mengelola keuangan PTBMMKI

Staf penanggulangan Bencana bertugas melakukan koordinasi siaga bencana serta

berwewenang dalam hal tanggap bencana. Dalam hal ini, setiap informasi bencana yang datang, harus segera dikonfirmasi ke berbagai pihak yang berwenang guna bekerjasama menolong korban dengan cepat dan tepat

Staf infokom bertugas mengelola sistem informasi PTBMMKI. Selain berwenang terhadap

media informasi dan jaringan komunikasi antar anggota PTBMMKI juga sebagai sarana informasi pihak luar yang ingin bekerjasama dengan PTBMMKI serta agar dapat diakses oleh pelindung/pembina ataupun instansi lain sebagai bukti eksistensi yang nyata dari PTBMMKI. Adapun program kerja antara lain membuat situs, email, blog dan berbagai bentuk sosialisasi profil/media promosi PTBMMKI.

Staf Litbang bertugas mengembangkan kemampuan dan pengetahuan organisasi yang berada di

bawah naungan PTBMMKI demi kemajuan PTBMMKI ke depannya. Staf ini berfungsi melakukan pengkajian terhadap kurikulum anggota serta memantau dijalankannya ADO organisasi oleh setiap anggota.

(12)

Staf Keuangan bertugas menghimpun dana untuk kegiatan PTBMMKI. Melakukan

penggalangan dana dari pihak luar melalui proposal ke instansi-instansi pemerintah dan swasta (baik kepada pelindung/pembina,organisasi,perusahaan,LSM,dll) guna membiayai kegiatan kemanusiaan termasuk kegiatan pendukung.

Staf Pengmas sebagai salah satu ujung tombak dari PTBMMKI yang berfungsi sebagai bentuk

pengabdian ke masyarakat Indonesia dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya.

RANCANGAN PROGRAM KERJA PERIODE 2011/2012

KETUA PTBMMKI

1. Audiensi ke BNPB dan IDI bulan Januari 2012

2. Menargetkan pelindung dan Pembina tetap dari PTBMMKI

3. Pembentukan minimal 5 Tim Bantuan Medis yang baru di 5 wilayah PTBMMKI 4. Pengkaderan ketua PTBMMKI selanjutnya

SEKRETARIS

5. Penerbitan profile PTBMMKI

6. Penerbitan JUKLAK JUKNIS PTBMMKI

(Juklak Juknis berisi alur bencana, alur koordinasi pengurus dan anggota,format LPJ PTBMMKI)

7. Pengarsipan data PTBMMKI (LPJ dan lain-lain) akhir kepengurusan

BENDAHARA

8. Mengelola keuangan PTBMMKI

9. Menghimpun dana untuk penyaluran bantuan bencana PTBMMKI

10. Melakukan penarikan iuran yang masih belum selesai sampai September 2011

PENANGGULANGAN BENCANA

1. Koordinasi dengan Basarnas dan BNPB ketika terjadi bencana 2. Membuat algoritma khusus mengenai bencana

3. Membuat peta daerah potensial bencana dan peta kekuatan medis dalam system koordinasi penanggulangan bencana

(13)

4. Membuat format pelaporan penanggulangan bencana

5. Membentuk staff bencana di masing – masing TBM untuk kemudahan koordinasi

DEPT PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Pengadaan bakti social wilayah

2. Seminar Nasional – Bakti Sosial Nasional 3. Jambore Nasional – Bakti Sosial Nasional II

DEPT KEUANGAN

1. Mewajibkan setiap TBM membeli emblem PTBMMKI di setiap pergantian kepengurusan masing – masing TBM.

2. Merintis pembuatan jaket, kaos, ID Card, pin, stiker, dan gantungan kunci PTBMMKI yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengingatkan eksistensi PTBMMKI di TBM seluruh Indonesia.

3. Meningkatkan alur koordinasi penjualan aksesoris PTBMMKI dengan meminta 1 anggota staff keuangan dari masing – masing wilayah.

DEPT INFOKOM

1. Re-building web yang sudah ada sebelumnya dengan meng-update minimal 1 bulan sekali

dan menambah fitur – fitur baru seperti link yang berhubungan langsung dengan blog dari TBM lain.

2. Mengelola web dalam jangka waktu 1 tahun penuh. 3. Membuat milis di Yahoo! Mail

DEPT LITBANG

1. Follow up mengenai pelaksanaan kurikulum dasar PTBMMKI

i. Dilakukan pada setiap TBM anggota PTBMMKI dan TBM yang mau menjadi anggota PTBMMKI

ii. Dilakukan pada bulan Desember 2011 dan Juni 2012 (2x dalam 1 periode sesuai dengan Garis Besar Kurikulum Munas IX)

iii. Laporan pelaksanaan kurikulum dikirimkan kepada korwil. Lalu dari korwil ke ketua PTBMMKI (sesuai dengan Garis Besar Kurikulum Munas IX)

2. Memantau dan menentukan pelaksanaan Latgab serta membantu perencanaannya i. Membantu memberikan masukan-masukan mengenai tema

(14)

3. Membantu persiapan MUNAS X dan JAMNAS XVI yang diselenggarakan oleh TBMM Panacea FK UGM

4. Membuat buku PTBMMKI mengenai kurikulum dasar

i. Berhubung pada kepengurusan yang sebelumnya buku telah sampai pada tahap pengkonsepan, maka pada kepengurusan kali ini dapat melanjutkan buku tersebut atau membuatnya dari awal setelah dilakukan peninjauan nanti.

5. Melaksanakan Seminar Nasional pada tengah periode kepengurusan dan pada rangkaian acara MUNAS X dan JAMNAS XVI

6. Membuat silabus dari kurikulum dasar

i. Silabus disini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang batasan-batasan materi pada kurikulum dasar

KORWIL I :

1. Rakorwil

2. Pelatihan Gabungan (LATGAB) Wilayah I PTBMMKI 3. Bakti Sosial Wilayah

4. Inisiasi TBM baru dan mengajak TBM untuk bergabung dengan PTBMMKI

KORWIL II :

1. Rapat koordinasi wilayah (RAKORWIL) 2. Forum Silaturahmi (FORSIL)

3. Pelatihan Gabungan (LATGAB) 4. Seminar Nasional (SEMNAS)

5. Bakti Sosial Nasional (BAKSOSNAS) 6. Koordinasi bencana

KORWIL III :

1. Rakorwil

2. Bakti Sosial Wilayah (BAKSOSWIL) 3. Pelatihan Gabungan (LATGAB) 4. Medical Emergency Rescue (MER) 5. Inisiasi TBM baru

(15)

6. Meningkatkan manajemen disaster / alur tanggap bencana internal masing – masing TBM dan antar TBM di Wilayah 3

7. Penerapan kurikulum dasar PTBMMKI di setiap TBM dan dilaporkan 6 bulan sekali 8. Komunikasi aktif saat bencana, menjalin komunikasi, dan silaturahmi lebih dekat dan erat

antar TBM di Wilayah 3

KORWIL IV :

1. Rakorwil

2. Inisiasi TBM baru dan mengajak TBM untuk bergabung dalam PTBMMKI 3. Seminar Wilayah

4. Bakti Sosial Terpusat Wilayah IV PTBMMKI 5. Bakti Sosial Nasional (BAKSOSNAS) PTBMMKI

6. Ceria di Outbound & Silaturahmi TBM Wilayah IV (COSTAE)

KORWIL V :

1. Rakorwil

2. Pelatihan Gabungan (LATGAB)

3. Kunjungan ke FK yang belum memiliki TBM 4. Kegiatan bakti sosial serentak nasional

(16)

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH NASIONAL IX PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

( PTBMMKI) BAB I

NAMA ORGANISASI Pasal 1

Organisasi ini bernama Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia atau disingkat PTBMMKI.

BAB II

WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 2

Waktu

Organisasi ini berdiri pada tanggal 19 September 1992 di Semarang sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

Tempat Kedudukan

Berkedudukan sesuai dengan domisili Tim Bantuan Medis dari Ketua yang terpilih.

BAB III

AZAS DAN LANDASAN Pasal 4

Azas

(17)

Pasal 5 Landasan

Landasan operasional adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat.

BAB IV

BENTUK, SIFAT, DAN STATUS Pasal 6

Bentuk

Bentuk organisasi PTBMMKI adalah perhimpunan.

Pasal 7 Sifat

Sifat PTBMMKI adalah independen dan dapat bekerja sama dengan organisasi lain dan atau instansi terkait.

Pasal 8 Status

PTBMMKI adalah organisasi mahasiswa kedokteran.

BAB V

MAKSUD, VISI, DAN MISI Pasal 9

Maksud

Menghimpun Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran yang ada di Indonesia.

Pasal 10 Visi

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indonesia terutama dalam bidang kegawatdaruratan medis.

Pasal 11 Misi

Menjadikan PTBMMKI sebagai wadah koordinasi antar Tim Bantuan Medis mahasiswa kedokteran se-Indonesia, dalam hal:

1. Bantuan penanganan kesehatan kepada masyarakat dalam menanggulangi bencana dan kecelakaan pra rumah sakit.

2. Penyaluran dan pengembangan minat mahasiswa kedokteran Indonesia dalam bidang ilmu penunjang pemberian bantuan kesehatan.

(18)

3. Optimalisasi penanggulangan bencana di tingkat lokal dan nasional. 4. Berperan aktif dalam membangun kesehatan nasional.

5. Wadah pengembangan ilmu pengetahuan kegawatdaruratan medis dan penanganan bencana. 6. Membangun dan menciptakan interaksi yang kuat antar sesama organisasi TBM yang berhimpun

di PTBMMKI.

7. Penyamarataan standar operasional dan standar kompetensi setiap anggota dalam penanggulangan kasus gawatdarurat medis dan penanggulangan bencana alam.

8. Memajukan masyarakat dalam implementasi pengabdian terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan hidup.

9. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang kegawatdaruratan medis.

BAB VI

LAMBANG DAN ATRIBUT Pasal 12

Lambang dan atribut dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART.

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI Pasal 13

Struktur organisasi PTBMMKI adalah terdiri dari pengurus yang selanjutnya dijelaskan dalam ART.

BAB VIII KEANGGOTAAN

Pasal 14

1. Anggota PTBMMKI adalah tim bantuan medis mahasiswa kedokteran yang ada di Indonesia yang telah memenuhi persyaratan dan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional.

2. Syarat-syarat keanggotaan PTBMMKI akan dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga PTBMMKI.

BAB IX KEKUASAAN

Pasal 15

1. Kekuasaan tertinggi organisasi terletak pada Musyawarah Anggota PTBMMKI.

2. Musyawarah Anggota PTBMMKI terdiri dari Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa.

(19)

BAB X

KELENGKAPAN ORGANISASI Pasal 16

Kelengkapan organisasi PTBMMKI adalah 1. Musyawarah Anggota

2. Jambore Nasional 3. Pengurus

4. Rapat Kerja Nasional

BAB XI

SUMBER KEUANGAN Pasal 17

Sumber keuangan PTBMMKI adalah: 1. Iuran anggota

2. Usaha-usaha yang sah dan menguntungkan organisasi 3. Dana sosial

BAB XII

PENINJAUAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 18

Peninjauan Anggaran Dasar

Peninjauan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan dalam Musyawarah Anggota PTBMMKI.

Pasal 19

Pembubaran Organisasi

1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

2. Harta benda PTBMMKI setelah dibubarkan harus diserahkan kepada yayasan amal.

BAB XIII

ATURAN PERALIHAN Pasal 20

(20)

Peraturan pedoman umum organisasi yang telah dimiliki oleh tim bantuan medis mahasiswa kedokteran di perguruan tinggi tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar ini.

BAB XIV PENUTUP

Pasal 21

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 22

(21)

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH NASIONAL VIII PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

( PTBMMKI)

DENPASAR, 23-24 JULI 2011 BAB I

STRUKTUR ORGANISASI Pasal 1

Pengurus terdiri dari :

Ketua : dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa Wakil ketua : dipilih dan diberhentikan oleh ketua

Sekretaris : dipilih dan diberhentikan oleh ketua Bendahara : dipilih dan diberhentikan oleh ketua

Kepala staf informasi dan komunikasi : dipilih dan diberhentikan oleh ketua Kepala staf penanggulangan bencana : dipilih dan diberhentikan oleh ketua Kepala staf lain yang diperlukan : dipilih dan diberhentikan oleh ketua

Koordinator Wilayah I (Sumatera) : dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

Koordinator Wilayah II (Jawa Barat dan DKI Jakarta) : dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

Koordinator Wilayah III (Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta) : dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

Koordinator Wilayah IV (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara) : dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

Koordinator Wilayah V (Kalimantan, Sulawesi) : dipilih dan ditetapkan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 2

Syarat Keanggotaan

1. Syarat anggota adalah tim bantuan medis mahasiswa kedokteran yang telah mengikuti salah satu kegiatan di bawah ini:

(22)

a. 2 (dua) kali Musyawarah Nasional dalam kurun waktu 3 tahun b. 2 (dua) kali Jambore Nasional dalam kurun waktu 3 tahun

c. 1 (satu) kali Musyawarah Nasional dan 1 (satu) kali Jambore Nasional pada tahun yang berbeda dalam kurun waktu 3 tahun.

2. Anggota ditetapkan dan disahkan di awal Musyawarah Nasional berikutnya dalam kurun waktu 2 tahun jika telah memenuhi salah satu dari ayat pertama.

Pasal 3 Kewajiban Anggota

1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik organisasi.

2. Menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta segala ketentuan/ peraturan dalam organisasi.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan Musyawarah Anggota dan Jambore Nasional PTBMMKI. 4. Membayar iuran anggota yang besarnya ditentukan dalam Musyawarah Anggota.

5. Melaksanakan satu program kerja atas nama PTBMMKI dalam satu periode kepengurusan.

6. Memberikan laporan perkembangan organisasi tiap caturwulan kepada koordinator wilayah masing-masing.

7. Menyetujui dan melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Anggota.

Pasal 4 Hak Anggota

1. Anggota berhak mengajukan pendapat dan mengajukan usul atau pertanyaan lisan atau tertulis kepada pengurus.

2. Mempunyai hak memilih dan dipilih.

3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan PTBMMKI. 4. Mengajukan pembelaan diri.

5. Memperoleh perlakuan yang sama dalam organisasi.

Pasal 5 Sanksi Anggota

1. Anggota dapat dikenakan sanksi bila bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan/ peraturan dalam organisasi

(23)

2. Bentuk sanksi yang dapat diberikan berupa: a. Peringatan tertulis oleh pengurus

b. Pencabutan sementara status keanggotaan c. Pencabutan status keanggotaan

3. Prosedur pemberian sanksi

a. Peringatan tertulis sebanyak dua kali yang dilakukan oleh pengurus

b. Bila poin pertama tidak diindahkan, maka bentuk sanksi poin kedua diputuskan dalam Musyawarah Anggota

c. Bila poin kedua tidak diindahkan dan tidak memiliki itikad baik untuk melakukan pembelaan diri stelah diberi waktu selama 1 tahun, maka sanksi poin ketiga diputuskan dalam Musyawarah Anggota berikutnya

Pasal 6

Kehilangan Status Keanggotaan

Kehilangan status keanggotaan PTBMMKI ditetapkan dalam musyawarah anggota terjadi bila salah satu poin di bawah ini:

a. Organisasi tim bantuan medis dibubarkan

b. Mengundurkan diri dan disahkan oleh Musyawarah Anggota c. Berturut-turut tidak mengikuti 2x Munas dan 4x Jamnas

Pasal 7 Pembelaan

Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengadakan pembelaannya pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

BAB III

MUSYAWARAH NASIONAL Pasal 8

Wewenang

1. Mendengar dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban ketua dan koordinator wilayah PTBMMKI

2. Memberhentikan ketua dan koordinator wilayah periode sebelumnya

3. Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 4. Menetapkan dan mengesahkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi

(24)

5. Menetapkan dan mengesahkan Kurikulum Dasar

6. Menetapkan dan mengesahkan rekomendasi PTBMMKI 7. Penetapan Sistem Koordinasi dan Penanggulangan Bencana

8. Memilih, menetapkan, dan mengesahkan ketua dan koordinator wilayah untuk periode selanjutnya. 9. Menetapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional dan Jambore Nasional PTBMMKI selanjutnya. 10. Menetapkan dan mengesahkan anggota baru PTBMMKI

11. Mencabut status keanggotaan. 12. Membubarkan organisasi.

Pasal 9 Pelaksanaan

1. Musyawarah Nasional dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

2. Draft materi persidangan disiapkan oleh pelaksana Musyawarah Nasional di bawah koordinasi pengurus PTBMMKI.

Pasal 10 Peserta

1. Peserta Musyawarah Nasional adalah: a. Peserta penuh

b. Peserta peninjau

2. Peserta penuh adalah delegasi tim bantuan medis yang telah menjadi anggota PTBMMKI dan hadir dalam Musyawarah Nasional.

3. Peserta peninjau adalah undangan yang diundang oleh panitia dan atau pengurus PTBMMKI dan hadir dalam Musyawarah Nasional.

4. Hak dan kewajiban peserta diatur dalam tata tertib Musyawarah Nasional.

Pasal 11 Quorum

(25)

BAB IV

JAMBORE NASIONAL Pasal 12

Pengertian

Jambore Nasional adalah kegiatan bersama yang diikuti oleh anggota PTBMMKI dan utusan yang diundang oleh panitia dan atau pengurus PTBMMKI.

Pasal 13 Pelaksanaan

1. Jambore Nasional diadakan 1 (satu) kali dalam setahun

2. Apabila ayat 1 (satu) tidak dipenuhi, maka Jambore Nasional akan diadakan selambat-lambatnya 1(satu) kali dalam 2 (dua) tahun

3. Materi disusun oleh pelaksana dengan mengacu pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Kurikulum Organisasi

BAB V PENGURUS

Pasal 14 Masa Kepengurusan

1. Masa kepengurusan adalah 1 (satu) periode.

2. Periode masa kepengurusan adalah sampai diadakan musyawarah nasional selanjutnya. 3. Masa keanggotaan kepengurusan berakhir karena:

a. Masa kepengurusan telah berlangsung selama 1 periode sampai kepengurusan berikutnya terbentuk.

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh Musyawarah Anggota.

c. Diberhentikan karena melanggar ketentuan organisasi. d. Dicabut status keanggotaan TBM yang terkait.

Pasal 15

Tugas dan Wewenang Pengurus

1. Melaksanakan seluruh hasil ketetapan Musyawarah Anggota.

2. Menyelenggarakan kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar organisasi.

3. Membuat kebijakan-kebijakan baik di dalam maupun di luar organisasi yang tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi demi kelancaran organisasi.

(26)

Pasal 16 Ketua

1. Ketua dipilih dari utusan anggota yang diatur dalam tata tertib pemilihan dan ditetapkan di Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

2. Ketua terpilih menjabat 1 (satu) periode dan kemudian dapat dipilih kembali, maksimal 2 periode. 3. Ketua berkewajiban melaksanakan amanah Musyawarah Nasional yang dibebankan kepada pengurus

dan melaporkan dalam Musyawarah Nasional berikutnya.

4. Ketua berwenang untuk mengangkat wakil ketua, sekretaris, bendahara, kepala staf sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Ketua berhak meminta laporan perkembangan dari koordinator wilayah.

6. Apabila ketua berhalangan hadir sementara, maka tugas ketua diganti oleh wakil ketua.

Pasal 17

Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Kepala Staf

1. Wakil ketua, sekretaris, bendahara, kepala staf diangkat dan diberhentikan oleh ketua. 2. Wakil ketua, sekretaris, bendahara, kepala staf bertanggung jawab kepada ketua.

3. Apabila wakil ketua berhalangan hadir untuk menggantikan ketua, maka diwakilkan oleh pengurus yang ditunjuk oleh ketua.

Pasal 18

Koordinator Wilayah

1. Koordinator wilayah adalah utusan anggota yang dipilih dari dan oleh anggota masing-masing wilayah dan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

2. Koordinator wilayah berkewajiban untuk melaksanakan amanah Musyawarah Nasional yang dibebankan kepadanya dan melaporkan pada ketua secara berkala.

3. Apabila koordinator wilayah berhalangan tetap dan tidak mampu menjalankan tugas maka pengurus berhak untuk menetapkan koordinator wilayah yang baru dengan mempertimbangkan rekomendasi dari wilayah yang bersangkutan.

4. Apabila koordinator wilayah berhalangan sementara, maka tugas diganti oleh anggota dari tim bantuan medis koordinator wilayah tersebut dengan sepengetahuan ketua dan disetujui oleh anggota wilayah yang bersangkutan.

(27)

Pasal 19 Koordinasi Wilayah

1. Koordinator wilayah berkoordinasi dengan koordinator wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan setiap caturwulan.

2. Koordinator wilayah mengkoordinasi kegiatan PTBMMKI kepada tim bantuan medis yang ada di wilayah kerjanya setiap caturwulan.

3. Koordinator wilayah berhak meminta laporan dari tim bantuan medis yang berada dalam wilayah kerjanya setiap caturwulan.

4. Koordinator wilayah wajib memberikan laporan perkembangan wilayahnya masing-masing kepada ketua secara berkala setiap caturwulan.

BAB VI

MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA Pasal 20

Syarat

Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat dilaksanakan apabila salah satu syarat berikut ini dipenuhi:

1. Apabila terjadi pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga oleh pengurus dan anggota PTBMMKI.

2. Organisasi tidak dapat melaksanakan kegiatannya dalam kurun waktu 6 bulan. 3. Disetujui setengah ditambah satu dari jumlah anggota PTBMMKI.

4. Hal-hal yang mengancam eksistensi organisasi.

Pasal 21 Wewenang

1. Memberhentikan ketua atau koordinator wilayah PTBMMKI.

2. Memilih dan menetapkan pejabat sementara ketua dan atau pejabat sementara koordinator wilayah PTBMMKI.

3. Mengeluarkan anggota.

4. Mengubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 5. Membubarkan organisasi.

BAB VII

RAPAT KERJA NASIONAL Pasal 22

(28)

Pengertian

Rapat Kerja Nasional yang selanjutnya disingkat Rakernas adalah kegiatan nasional bersama yang diikuti oleh anggota PTBMMKI dan utusan yang diundang oleh panitia dan atau pengurus PTBMMKI

Pasal 23 Wewenang

Rakernas berwenang untuk menetapkan dan mengevaluasi program kerja pengurus PTBMMKI untuk 1 periode yang telah disepakati

Pasal 24 Pelaksanaan

1. Rakernas paling lambat dilaksanakan 3 minggu setelah pengurus baru ditetapkan 2. Rakernas dilaksanakan minimal 2x dalam 1 periode

BAB VIII KEUANGAN

Pasal 25 Sumber Keuangan

1. Iuran anggota, terdiri dari:

a. Iuran pokok, sebesar Rp 50.000,00 yang dibayar pada saat ditetapkan menjadi anggota PTBMMKI

b. Iuran rutin, sebesar Rp 100.000,00 per tahun 2. Usaha-usaha yang sah dan menguntungkan organisasi

3. Dana sosial yang dikumpulkan saat terjadi bencana dan akan disalurkan untuk korban bencana, bukan untuk kepentingan organisasi

Pasal 26

Pengelolaan Keuangan

1. Segala sesuatu yang menyangkut keuangan, baik pemasukann maupun pengeluaran harus dibukukan dengan tanda bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah Anggota

2. Setiap permohonan dan pemasukan keuangan untuk kegiatan harus sepengetahuan ketua PTBMMKI

BAB IX LAMBANG

Pasal 27

1. Gambar Lambang : 2. Makna lambang terlampir

a. Lingkaran hitam : Persaudaraan yang erat

(29)

perguruan tinggi

c. Star life Orange : Kedaruratan Internasional

d. Ular putih : Medis dan atau obat (ular bergaris hitam warna dalam putih)

e. Tongkat hitam : Generasi muda sebagai tonggak penerus bangsa

BAB X ATRIBUT

Pasal 28

1. Atribut PTBMMKI adalah:

a. Bendera b. Lagu c. Motto d. Emblem

2. Setiap anggota PTBMMKI wajib menggunakan lambang PTBMMKI di salah satu atribut Tim Bantuan Medis masing-masing.

Pasal 29

Bendera

1. Bendera berbentuk persegi panjang dengan warna dasar putih dengan perbandingan panjang dan lebar 3:2. Terdapat lambang PTBMMKI di tengahnya

2. Bendera wajib dipasang pada kegiatan PTBMMKI

Pasal 30 Lagu 1. Lagu PTBMMKI adalah Mars PTBMMKI

2. Lirik mars :

Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia Muda mudi yang berhati suci Bersatu tuk menyehatkan bangsa Kemanusiaan terpatri dalam jiwa Siap siaga dalam menghadapi bencana Lugas mengabdi pada masyarakat Mencintai alam dan lingkungan

(30)

Di seluruh penjuru Indonesia Jiwa gagah berani telah berdiri

Berkumpul, berlatih dan menyatukan hati Menjadi penyelamat nyawa negeri

PTBMMKI…..

Bergerak cepat, bertindak tepat Ilmu kedokteran sejati

Hidup PTBMMKI.. PTBMMKI…..

Persaudaraan dan kemanusiaan Jayalah Indonesiaku

Dengan PTBMMKI..

HIDUP PTBMMKI…..!

Cipt: dr. M. Harbi Praditya TBMFKUSU-04-20

3. Lagu PTBMMKI wajib dinyanyikan pada awal Musyawarah Anggota

Pasal 31 Motto

Moto PTBMMKI adalah “DEMI PERSAUDARAAN DAN KEMANUSIAAN”

Pasal 32 Emblem

Emblem adalah lambang PTBMMKI yang dikenakan pada pakaian dinas TBM masing-masing

BAB XI

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 33

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga PTBMMKI hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

2. Rencana perubahan Anggaran Rumah Tangga PTBMMKI sedapat mungkin disampaikan kepada anggota sebelum Musyawarah Nasional dan atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

(31)

PENUTUP Pasal 34

Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam peraturan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PTBMMKI.

GARIS – GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI PTBMMKI

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI MUSYAWARAH NASIONAL IX

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

( PTBMMKI)

DENPASAR, 23-24 JULI 2011 BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak PTBMMKI yang ditetapkan pada Musyawarah Nasional yang pada hakikatnya merupakan progam pengembangan yang menyeluruh, terarah, terpadu, serta berkesinambungan dengan memuat rumusan arah dan strategi pengembangan PTBMMKI serta bertahap untuk mewujudkan visi dan misi PTBMMKI.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ditetapkan dengan maksud memberikan arah dan strategi serta menjadi pedoman dan aktivitas dalam melakukan pengembangan organisasi.

b. Tujuan

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ditetapkan untuk mencapai visi dan misi PTBMMKI sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara bertahap dan berkesinambungan.

C. POKOK-POKOK PENYUSUNAN

Untuk memberikan suatu gambaran masa depan yang diinginkan baik dalam satu periode kepengurusan yang akan datang maupun jangka panjang, maka GBHO terpola dalam sistematika: I. Pendahuluan

(32)

II. A. Potensi Dasar B. Program Dasar

III. Pola Umum Jangka Panjang IV. Pola Umum Jangka Pendek V. Evaluasi

VI. Penutup

BAB II

POTENSI DASAR DAN PROGRAM DASAR

A. POTENSI DASAR

Potensi dasar adalah keseluruhan sumber daya yang dimiliki PTBMMKI dalam mendukung pencapaian visi dan misi organisasi.

Sumber daya yang dimiliki :

1. Kelengkapan organisasi. 2. Anggota organisasi. 3. Kurikulum organisasi. 4. Sumber keuangan. 5. Mitra organisasi.

6. Sarana dan prasarana kesehatan anggota.

7. Sistem koordinasi dan penanggulangan bencana.

B. PROGRAM DASAR

Program dasar adalah orientasi kerja dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi yang terdiri atas:

1. Peningkatan profesionalisme administrasi manajemen organisasi. 2. Bantuan medis, kegiatan alam terbuka, dan lingkungan hidup. 3. Pendidikan dan pelatihan anggota.

4. Eksistensi kegiatan internal dan eksternal organisasi. 5. Peningkatan komunikasi dan koordinasi antar anggota. 6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota.

BAB III

POLA UMUM JANGKA PANJANG

(33)

Pola umum jangka panjang merupakan gambaran ideal organisasi dalam kurun waktu 5 tahun sejak ditetapkan dalam Munas IX PTBMMKI 2011 yang berpedoman pada visi dan misi organisasi dan tidak dapat dirubah hingga musyawarah nasional PTBMMKI pada tahun 2016.

B. ARAH DAN SASARAN

1. Arah

Pola umum jangka panjang PTBMMKI diarahkan pada:

a. Mewujudkan dan melestarikan nilai persaudaraan dan kemanusiaan. b. Mewujudkan profesionalisme kerja organisasi yang berkesinambungan.

c. Meningkatkan eksistensi PTBMMKI dalam kancah organisasi nasional dan merintis eksistensi PTBMMKI dalam kancah internasional.

d. Mewujudkan stabililitas internal organisasi.

e. Mewujudkan legalitas keberadaan organisasi di Indonesia. f. Mewujudkan peningkatan nilai derajat kesehatan Indonesia.

2. Sasaran

Sasaran pola umum jangka panjang PTBMMKI adalah: a. Internal

1) Menitikberatkan pada peningkatan kualitas kemampuan anggota melalui pelatihan yang terprogram dan berkesinambungan menuju profesionalisme.

2) Memanfaatkan secara optimal potensi dasar organisasi sebagai suatu kekuatan pergerakan ke arah pengembangan organisasi.

3) Menciptakan mekanisme kerja yang efektif dan efisien.

4) Mewujudkan identitas PTBMMKI dalam suatu pola organisasi yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia.

5) Memantapkan sumber sistem koordinasi dan komunikasi organisasi yang melibatkan seluruh komponen kelengkapan.

6) Mewujudkan komitmen bersama yang sifatnya dua arah antara komponen PTBMMKI yang akan berimplementasi pada seluruh kegiatan PTBMMKI.

b. Eksternal

1) Merealisasikan program kerja yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat.

2) Meningkatkan kegiatan pelatihan kegawatdaruratan yang melibatkan masyarakat awam. 3) Menjalin hubungan denag pihak luar dalam menjalankan arah pergerakan PTBMMKI. 4) Mewujudkan legalitas PTBMMKI dengan menjadikan salah satu instansi pemerintahan

sebagai pelindung organisasi.

5) Mempromosikan PTBMMKI kepada seluruh fakultas kedokteran se-Indonesia dan melakukan tidakan persuasif terhadapa mereka untuk menjadi anggota.

(34)

BAB IV

POLA UMUM JANGKA PENDEK

A. PENDAHULUAN

Pola umum jangka pendek merupakan penjabaran umum dari sasaran pola umum jangka panjang untuk waktu satu periode kepengurusan.

Pola umum jangka pendek merupakan pedoman bagi pengurus PTBMMKI periode 2011/2012 yang kemudian dijabarkan dalam bentuk pedoman kerja melalui rapat kerja nasional.

B. ARAH DAN SASARAN UMUM

1. Arah

Pola umum jangka pendek PTBMMKI diarahkan pada:

a. Pedoman penyusunan dan penyelenggaraan program kerja pengurus PTBMMKI periode 2011/2012.

b. Sebagai pedoman bagi pengurus dalam merumuskan dan menetapkan langak-langkah kebijaksanaan organisasi.

c. Sebagai salah satu instrumen dalam mengontrol program kerja pengurus. d. Sebagai salah satu pedoman dalam mengevaluasi kepengurusan di akhir

periode.

e. Menjadi pedoman dan bahan acuan dalam periode kepengurusan berikutnya.

f. Meningkatkan efektifitas, kapabilitas, responsibilitas, dan profesionalisme kerja.

g. Meningkatkan minat kepedulian institusi anggota terhadap pergerakan PTBMMKI.

2. Sasaran

Sasaran pola umum jangka pendek PTBMMKI adalah: a. Internal

1) Terbentuknya struktur organisasi yang mendukung pencapaian arah program kerja jangka pendek.

2) Memantapkan dan menjalankan konsep manajemen secara profesional. 3) Memantapkan sistem pola kurikulum pendidikan, standarisasi. Dan evaluasi. 4) Adanya prorgam yang bermanfaat dan tepat guna.

5) Membuka peluang kewirausahaan yang luas dalam kinerja PTBMMKI. 6) Adanya suatu mekanisme yang jelas dalam pengelolaan keuangan.

(35)

7) Adanya arus informasi yang mudah diakses semua pihak dan pelaksanaan sistem komunikasi yang terpadu dan terarah.

8) Penyempurnaan sistem manajemen organisasi. 9) Pengoptimalan sistem manajemen organisasi. b. Eksternal

Memetakan jalur hubungan antara PTBMMKI dengan pihak-pihak sebagai wujud pergerakan PTBMMKI terhadap masalah yang ada.

C. PRIORITAS

Sehubungan dengan GBHO yang telah ditetapkan sebelumnya, maka prioritas kepengurusan periode 2010-2011 adalah:

1. Legalisasi identitas PTBMMKI di kepemerintahan Indonesia. 2. Sosialisasi PTBMMKI kepada pihak eksternal/ luar.

3. Mewujudkan pelaksanaan sistem koordinasi dan penanggulangan bencana.

4. Mengejar ketertinggalan prioritas yang seharusnya telah tercapai di periode-periode sebelumnya.

D. ARAH DAN SASARAN KHUSUS

1. Arah

Pola umum jangka pendek PTBMMKI periode 2011-2012 diarahkan kepada:

a. Merealisasikan program kerja organisasai yang juga dilaksanakan di tingkat anggota di masing-masing daerah.

b. Meningkatkan pelaksanaaan program kerja yang melibatkan masyarakat luas.

c. Meningkatkan eksistensi PTBMMKI sebagai oraganisasi yang mampu secara lansung memberikan pertolongan yang bersifat medis.

d. Meningkatkan relasi kepada pihak-pihak luar yang menguntungkan pengembangan PTBMMKI.

e. Menghubungi instansi pemerintah yang resmi bergerak dalam penanggulanagn bencana yang dianggap sesuai dengan bentuk dan sifat organisasi.

2. Sasaran A. Internal

1. Memotivasi selurug anggota dalam merealisasikan program kerjanya masing-masing. 2. Melakukan pengumpulan data berupa prestasi dan semua kegiatan yang telah dilakukan

seluruh anggota selama ini dan menjadikannya sebagi modal untuk menunjukkan eksistensi PTBMMKI.

3. Mensosialisasikan keberadaan PTBMMKI oleh seluruh anggota kepada masyarakat di daerah kerja masing-masing.

(36)

B. Eksternal

1. Menghubungi pihak terkait yang dapat membantu pengenalan dan pengembangan organisasi di tingkat nasional dan internasional.

2. Menghubungi departemen pemerintah, dari tingkat nasional hingga daerah, untuk mewujudkan legalisasi organisasi.

3. Mewujudkan adanya pelindung dan pembina PTBMMKI. 4. Mensosialisasikan PTBMMKI di acara-acara nasional.

BAB V EVALUASI

Evaluasi pelaksanaan GBHO yang direalisasikan dalam bentuk program kerja dan kegiatan didasarkan pada dua pendekatan.

a. Pendekatan prorgam, berarti evaluasi dilakukan dengan melihat tingkat keberhasilan masing-masing program dan kendala-kendala yang dihadapi menurut jadwal, waktu sasaran program kerja dan tingkat tercapainya tujuan akhir program tersebut.

b. Pendekatan proses, berarti evaluasi dilakukan dalam tiap tahapan, kegiatan dari program kerja secara menyeluruh, terarah, dan terpadu. Pendekatan proses ini melihat keseluruhan program kerja suatu sistem yang utuh dan kompleks.

Evaluasi pelaksanaan GBHO dilakukan pada :

a. Selama kepengurusan berjalan oleh pengurus pusat (PP), yang disebut evaluasi internal ataupun tertutup.

b. Saat pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus di Musyawarah Anggota oleh seluruh anggota yang hadir, yang disebut evaluasi eksternal atau terbuka.

BAB VI PENUTUP

Demikianlah Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ini disusun dan dirumuskan dalam rangka pengembangan organisasi. Berhasilnya GBHO ini sangat tergantung pada mekanisme organisasi dan partisipasi aktif seluruh anggota PTBMMKI dengan komitmen, sikap, mental, dan semangat juang serta kebersamaan dari pengurus dan anggota.

(37)

GARIS – GARIS BESAR KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN MUSYAWARAH NASIONAL IX

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

( PTBMMKI)

DENPASAR, 23-24 JULI 2011 PENDAHULUAN

PTBMMKI adalah perhimpunan yang terdiri dari Tim bantuan medis seluruh Indonesia yang senantiasa bekerja sama terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia terutama di bidang kegawatdaruratan medis. Berangkat dari hal di atas maka dibutuhkan suatu pemerataan kemampuan bagi seluruh TBM untuk menunjang kinerja tim dalam operasional lapangan. Oleh karena itu, disusunlah Kurikulum Pendidikan dan Latihan bagi PTBMMKI yang akan diatur dalam suatu sistem. Sistem kurikulum ini diharapkan akan menjadi acuan dalam pendidikan dan pelatihan anggota PTBMMKI dalam rangka mewujudkan pemerataan kompetensi anggota yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing.

Dalam kurikulum yang disusun kali ini, hanya akan mencantumkan dua matra dasar yang wajib dimiliki oleh seorang anggota Tim bantuan medis. Adapun mengenai metode seleksi, jenjang pelatihan, dan materi-materi lainnya yang semuanya diserahkan kepada kebijakan badan pengurus masing-masing untuk dikembangkan dan diharapkan menjadi ciri khas masing-masing unit TBM dan merupakan nilai tambah bagi anggotanya.

Kurikulum pendidikan dan latihan PTBMMKI merupakan gambaran kompetensi yang dibutuhkan oleh anggota PTBMMKI dalam perwujudan visi misinya. Kurikulum ini terdiri dari dua matra utama,

(38)

yaitu matra medis dan matra penunjang. Dalam kurikulum yang disusun ini terdapat target perwujudan dari masing-masing materi yang terdiri atas tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

TUJUAN

a. Garis besar kurikulum ini diharapkan menjadi acuan dalam menjalankan sistem pendidikan dan pelatihan pada masing-masing Tim bantuan medis

b. Garis besar kurikulum dapat menjadi gambaran kompetensi dasar yang dimiliki secara merata oleh setiap anggota Tim bantuan medis

KOMPETENSI DASAR

Kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh setiap anggota Tim bantuan medis adalah: a. Matra Medis

Merupakan gambaran kompetensi yang dibutuhkan oleh anggota PTBMMKI dalam pelaksanaan tugasnya sebagai Tim bantuan medis. Kompetensi ini mencakup:

Initial Assesment

Basic Life Support

• Penanganan luka, fraktur, perdarahan dan dislokasi • Farmakologi praktis

Resusitasi cairan, syok, enviromental injury, envenomasi, intoksikasi b. Matra Penunjang

Merupakan gambaran kompetensi anggota Tim bantuan medis di luar medis yang menunjang operasional tim di lapangan. Matra ini mencakup:

• Manajemen operasional lapangan • Komunikasi lapangan

• Evakuasi medis darat • Evakuasi medis perairan

• Teknik dasar hidup di alam bebas

KOMPONEN PELAKSANAAN

Komponen pelaksanaan garis-garis besar kurikulum adalah:

1. Pengurus PTBMMKI sebagai pengawas pelaksanaan kurikulum

2. Ketua masing-masing unit Tim bantuan medis sebagai penanggungjawab untuk pelaksanaan sistem kurikulum

3. Divisi pendidikan dan pelatihan atau divisi yang terkait dalam Tim bantuan medis sebagai pelaksana 4. Kurikulum yang telah dibakukan

(39)

5. Potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing unit Tim bantuan medis dalam pelaksanaan kurikulum

6. Bahan dan sumber materi yang sesuai dengan kurikulum dan dapat dipertanggungjawabkan

WAKTU PELAKSANAAN

Kurikulum ini disusun untuk dilaksanakan sejak ditetapkan dan berlaku hingga batas waktu yang tidak ditentukan

EVALUASI

Evaluasi penguasaan materi ditentukan oleh masing-masing unit Tim bantuan medis

PROSEDUR PENGAWASAN

1. Setiap TBM mengirimkan laporan pelaksanaan kurikulum yang dilampirkan bersama dengan laporan perkembangan organisasi sebanyak 2 kali tiap periode kepada korwil masing-masing

2. Setiap korwil mengumpulkan dan mengirimkan laporan pelaksanaan kurikulum kepada ketua PTBMMKI

REVISI

1. Dilakukan bila dianggap perlu dan hanya dapat dilakukan pada musyawarah anggota

KOMPETENSI TAMBAHAN DAN PENDIDIKAN LANJUTAN

Pemberian materi tambahan dan pendidikan tahap lanjut diserahkan kepada kebijakan masing-masing unit Tim bantuan medis dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kultur masing-masing organisasi.

(40)

KURIKULUM DASAR

PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA (PTBMMKI) Matra Medis N o Judul Mater i Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Tujuan

Umum Tujuan Khusus

C D P 1 Initial Asses ment a. 3 A (Aman diri, Aman lingkungan , Aman pasien) b. Triase c. Primary survey - Ai r wa y - Br eat hi ng - Ci rc ul ati on - Di sa bil ity - Ex po Mengetahui dan mampu melakukan penilaian awal dan cepat dan tepat terhadap kasus – kasus gawat darurat Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mengetahui definisi initial assessment

2. Mengetahui dan

memahami prinsip initial assessment

3. Mengetahui dan

memahami tujuan initial assessment

4. Mengetahui dan memahami tahapan / urutan initial assestment

Tujuan Psikomotorik :

1. Menghasilkan anggota TBM yang mampu

melakukan penilaian awal sesuai tahapan / urutan Initial assessment

Tujuan Afektif :

1. Menghasilkan anggota TBM yang mampu untuk memperlihatkan sikap empati terhadap korban – korban yang terlibat dalam kasus gawat darurat

(41)

su re d. Secondary survey e. Load and Go (evakuasi dan transportas i) 2 Basic Life Suppo rt a. Pengertian Basic Life Support b. Penatalaks anaan jalan nafas (tanpa alat) c. Resusitasi Kardio Pulmoner - Nafas buatan, ventilasi, dan oksigena si - Kompres i jantung luar Mengetahui dan mampu melakukan Basic Life Support dalam menangani kasus – kasus gawat darurat untuk mencegah kematian klinis Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mengetahui definisi Basic Life Support

2. Mengetahui pengertian mati klinis dan mati biologis Tujuan Psikomotorik: Menghasilkan anggota TBM yang mampu: 1. Melakukan pemeriksaan dan penanganan terhadap Airway, Breathing, and Circulation secara simultan 2. Melakukan langkah – langkah sebelum memulai Resusitasi Kardio

Pulmonar (RKP) serta teknik RKP

Tujuan afektif:

Menghasilkan anggota yang: 1. Memperhatikan secara

cermat keadaan pasien pada saat memberikan penanganan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) 2. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien pada saat memberikan

penanganan Bantuan Hidup Dasar 3 Luka, Fraktu r, perdar ahan dan Dislok asi Penanganan luka, fraktur, perdarahan dan dislokasi Mengetahui dan mampu melakukan penanganan terhadap luka, fraktur, perdarahan Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mengetahui jenis – jenis luka

2. Mengetahui Jenis – jenis fraktur

(42)

dan

dislokasi 4. Mengetahui jenis – jenis dislokasi perdarahan Tujuan Psikomotorik: Menghasilkan anggota TBM yang mampu: 1. Melakukan penanganan luka 2. Melakukan penanganan fraktur 3. Melakukan penanganan dislokasi 4. Melakukan penanganan perdarahan Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota yang mampu:

1. Memperhatikan secara cermat keadaan pasien pada saat melakukan penanganan terhadap luka, fraktur, perdarahan dan dislokasi

2. Memperlihatkan sikap empati kepada pasien pada saat melakukan

penanganan terhadap luka, fraktur perdarahan dan dislokasi 4 Farma kologi Prakti s a. Dasar – dasar farmakologi - Sediaan - Cara pemberian b. Obat – obat pada medan bantuan medis - Golongan/ jenis obat - Indikasi dan kontraindi kasi - Dosis - Efek samping Setiap anggota menguasai tindakan pemberian obat ( terapi farmakologi ) dengan tepat Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mengetahui dan mampu menjelaskan penggolongan / jenis – jenis obat secara tepat

2. Mampu menentukan terapi pengobatan pilihan dengan tepat

Tujuan Psikomotorik:

1. Menghasilkan anggota TBM yang mampu memberikan terapi pengobatan pilihan yang tepat

Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota TBM yang mampu

1. Memperhatikan secara cermat keadaan pasien pada saat menentukan terapi pengobatan

(43)

2. Memperlihatkan sikap empati kepada pasien pada saat menjelaskan aturan pemakaian obat yang ditentukan 5 Resusi tasi Cairan a. Jenis – jenis cairan b. Teknik resusitasi cairan c. Indikasi pemberian cairan Menguasai teknik resusitasi cairan dengan tepat Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mampu mengetahui jenis cairan yang digunakan dalam resusitasi cairan 2. Mampu mengenal indikasi

pemberian resusitasi cairan

Tujuan Psikomotorik:

1. Menghasilkan anggota TBM yang mampu melakukan teknik resusitasi cairan dengan tepat

Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota yang 1. Memperhatikan secara

cermat keadaan pasien pada saat menentukan indikasi dan melakukan pemberian resusitasi 2. Memeperlihatkan sikap

empati kepada pasien pada saat melakukan pemberian resusitasi cairan 6 Syok a. jenis-jenis syok b. pengenalan tanda-tanda syok c. penanganan tanda-tanda awal Mengetahui dan mampu melakukan penanganan syok untuk mencegah trjadinya perburukan Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mengetahui definisi syok dan jenis-jenisnya

Tujuan Psikomotorik:

Menghasilkan anggota TBM yang mampu:

1. Melakukan pemeriksaan tanda vital dan penanganan awal terhadap syok

Tujuan afektif:

Menghasilkan anggota yang: 1. Memperhatikan secara

cermat keadaan pasien pada saat memberikan penanganan syok 2. Memperlihatkan sikap

empati kepada pasien pada saat memberikan

(44)

penanganan syok 7 Enviro mental dan sport injury -mountain sickness -strain and sprain -Cold injury -Heat injury Mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan penatalaksa naan awal environment al dan sport injury Tujuan Kognitif

1. Mengetahui gejala dan penyebab environmental dan sport injury

2. Mengetahui

penatalaksanaan awal di lapangan environmental dan sport injury

Tujuan Psikomotor

1. Mampu melakukan penatalaksanaan awal environmental dan sport injury di lapangan

2. Mampu melakukan teknik pembalutan strain and sprain

Tujuan Afektif

1. Memperlihatkan sikap empati kepada pasien pada saat melakukan

penatalaksanaan awal environmental dan sport injury 8 Enven omasi -Gigitan hewan tersangka rabies -Gigitan ular berbisa -Sengatan serangga Mengetahui dan mampu melakukan penatalaksa naan awal kasus envenomasi Tujuan Kognitif 1. Mengetahui jenis-jenis envenomasi 2. Mengetahui envenomasi 3. Mengetahui penatalaksanaan awal envenomasi di lapangan Tujuan Psikomotor 1. Menghasilkan anggota TBM yang mampu melakukan penatalaksanaan awal kasus envenomasi Tujuan Afektif 1. Menghasilkan anggota yang mampu memperlihatkan sikap

(45)

empati pada pasien saat melakukan penanganan envenomasi 9 Intikso kasi Intoksikasi inhalasi Intoksikasi makanan Mengetahui, memahami, dan mampu melakukan penatalaksa naan awal intoksikasi Tujuan Kognitif 1. Mengetahui gejala intoksikasi 2. Mengetahui penatalaksanaan awal intoksikasi Tujuan Psikomotor 1. Melakukan penatalaksanaan awal intoksikasi Tujuan Afektif 1. Mampu memperlihatkan empati kepada pasien pada saat melakukan penatalaksanaan awal intoksikasi Matra Penunjang N o Judul Mate ri Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Tujuan

Umum Tujuan Khusus

C D P 1 Manaj emen Opera sional Lapan gan Perencanaan - Tahap – tahap perencanaan operasional - Teknik penyusunan rencana operasi Aksi dan control - Sistem koordinasi operasional lapangan - Mekanisme control operasional lapangan Mampu memahami dan menerapkan tahapan manajemen operasional lapangan Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang: 1. Memahami tahapan perencanaan operasional lapangan 2. Memahami rencana operasi yang sistematis 3. Memahami sistem koordinasi operasional lapangan 4. Memahami mekanisme control operasiona 5. Memahami mekanisme evaluasi operasional Tujuan Psikomotorik : Menghasilkan anggota TBM yang: 1. Mampu menerapkan 6 0 3 0 1 2 0

(46)

Evaluasi - Mekanisme evaluasi operasional lapangan tahapan perencanaan operasional lapangan 2. Mampu menyusun rencana

operasi yang sistematis 3. Mampu menerapkan

koordinasi operasional lapangan yang sistematis 4. Mampu menerapkan

mekanisme control operasional lapangan 5. Mampu menerapkan mekanisme evaluasi

operasional yang sistematis

Tujuan Afektif :

Menghasilkan anggota TBM yang mampu:

1. Bertanggung jawab terhadap rencana operasi yang disusunnya

2. Bertanggung jawab atas koordinasi dan mekanisme control

3. Bertanggung jawab atas mekanisme eavaluasi operasi

4. Memperhatikan kepentingan tim dalam mencapai tujuan manajemen operasional lapangan 2 Komu nikasi Lapan gan Teknik komunikasi lapangan Mengetahui dan menerapkan dasar – dasar komunikasi lapangan Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Mengenal dan mengetahui cara pengoperasian alat komunikasi

2. Mengetahui teknik – teknik komunikasi Tujuan Psikomotorik: Menghasilkan anggota TBM yang mampu: 1. Mengoperasikan alat komunikasi lapangan 2. Menerapkan teknik – teknik komunikasi Tujuan Afektif: Menghasilkan anggota TBM yang senantiasa merawat peralatan komunikasi secara baik dan benar

3 Evaku asi 1. Prinsip dasar Memahami dan mampu Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM

(47)

Medis

Darat evakuasi medis darat 2. Syarat – syarat evakuasi medis darat a. Korban tanpa multipl e trauma tanpa alat b. Korban tanpa multipl e trauma dengan alat - De nga n lint asa n - Tan pa lint asa n c. Korban dengan multipl e trauma tanpa alat d. Korban dengan multipl e trauma dengan alat - De nga n lint asa menerapkan dasar – dasar evakuasi medis darat yang:

1. Memahami prinsip dasar evakuasi medis darat

2. Memahami syarat evakuasi medis darat

3. Memahami prinsip dasar ekstriksi

4. Memahami syarat ekstriksi 5. Memahami teknik

stabilisasi korban dalam evakuasi medis darat

Tujuan Psikomotorik:

Menghasilkan anggota TBM yang mampu:

1. Menerapkan prinsip dasar evakuasi medis darat 2. Menerapkan prinsip dasar

ekstrikasi

3. Menerapkan teknik stabilisasi korban dalam evakuasi medis darat

Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota yang mampu:

1. Memperhatikan secara cermat keadaan korban ketika mengevakuasi korban

2. Memperlihatkan sikap empati kepada evakuasi ketika mengevakuasi korban

3. Senantiasa merawat peralatan evakuasi secara baik dan benar

(48)

n - Tan pa lint asa n e. Teknik Stabilis asi korban selama evakua si 3. Ekstriksi - Pengert ian ekstriks i - Prinsip dasar ekstriks i 4 Evaku asi Medis Perair an 1. Prinsip dasar evakuasi medis perairan 2. Jenis-jenis evakuasi medis perairan a. Tanpa alat b. Dengan alat c. Teknik stabilis asi korban selama evakua si Memahami dan mampu menerapkan dasar – dasar evakuasi medis perairan Tujuan Kognitif: Menghasilkan anggota TBM yang:

1. Memahami prinsip dasar evakuasi medis perairan 2. Memahami jenis-jenis

evakuasi perairan

Tujuan Psikomotorik:

Menghasilkan anggota TBM yang mampu:

1. Menerapkan prinsip dasar evakuasi medis perairan 2. Melakukan evakuasi dan

control dalam medan perairan

Tujuan Afektif:

Menghasilkan anggota TBM yang mampu

1. Memperhatikan secara cermat keadaan korban ketika mengevakuasi korban

2. Memperlihatkan sikap empati kepada evakuasi ketika mengevakuasi korban

3. Senantiasa merawat peralatan evakuasi secara baik dan benar

(49)

k dasar hidup di alam bebas -bivack -navdar + SAR dasar -tali temali bertahan dalam keadaan dan situasi apapun dalam keadaan bencana 1. Mengetahui dan memahami -survival -bivack

-navdar + SAR dasar -tali temali

Tujuan Psikomotorik

1. Menghasilkan TBM yang mampu bertahan dalam keadaan dan situasi apapun dalam bencana

Tujuan Afektif

1. Menghasilkan anggota yang mempunyai sikap tenang dan mampu

mengendalikan diri dalam keadaan apapun

ALUR KOORDINASI BENCANA PTBMMKI

BENCANA INFORMASI (KORWIL, TBM, BNPB, BASARNAS)

PTBMMKI PUSAT

DEPT PENANGGULANGAN BENCANA REKONFIRMASI INFORMASI DAN RESPON

(50)

PROFILE ANGGOTA PTBMMKI

1. AEM Team FK Universitas Baiturrahmah

Singkatan : An-Nahl Emergency Team

Universitas : Universitas Baiturrahmah, Padang Tgl berdiri : 28 Januari 1999

Kegiatan :

• Kegiatan interna o Bidang medis

 RJP

 Luka, Fraktur dan Dislokasi  Infus

(51)

 Evakuasi medis darat  Kateter

 Farmako terapi

 Dasar terapi cairan dan penanggulangan syok

o Bidang non medis  Initial assesment

 Manajemen operasional lapangan  Komunikasi lapangan

 Bivak dan air  Navigasi darat  SAR  Survival  Rappelling  Mountaineering  Water rescue  Simulasi  PBB  Tali temali  Seleksi alam  Diklat medis • Kegiatan eksterna

 Melakukan pengobatan massal  Penyuluhan kesehatan

 Sirkumsisi  Donor darah  Seminar sehari

 Seminar Global Emergency  Mading

(52)

Singkatan : Tim Bantuan Medis FK USU Universitas : Universitas Sumatera Utara, Medan Tgl berdiri : 15 Agustus 2002 Kegiatan : • Tenda Tensi • Donor Darah • Sirkumsisi o Sirkumsisi FISIP o Sirkumsisi PM Akbar o Sirkumsisi Bank BJB

o Sirkumsisi ”Sunatan Massal” o Sirkumsisi Dies Natalis FK USU o Sirkumsisi RS Az-Zahra

• Sekolah Binaan • Seminar & Workshop

o Basic Life Support & Traumatology o Advance Cardiac Pulmonary Resuscitation o Manajemen Luka dan Terapi Cairan • Pendidikan & Pelatihan

• Funday • Seleksi TBM

(53)

• Ujian Kenaikan Level • Basecamp Day • Kegiatan Danus • HUT TBM • Halal bi halal • Munas Jamnas • Penanggulangan Bencana 3. TBM FK UISU

Singkatan : Tim Bantuan Medis FK UISU Universitas : Universitas Islam Sumatera Utara Tgl berdiri : 19 Desember 2002

Kegiatan :

1. BASIC LEVEL Materi Pelatihan

• Pengenalan Pertolongan Pertama dan Penilaian • Bantuan Hidup Dasar Resusitasi Jantung Paru • Pendarahan dan Shock

• Cedera Jaringan Lunak dan Cedera Alat Gerak • Luka Bakar dan Evakuasi Transportasi

• Evaluasi Simulasi Kasus • Intubasi

• Balut dan Bidai

• Heat Stroke dan Hypotermi • Evakuasi Medis

(54)

• Tali – temali • Navigasi Darat • Komunikasi Lapangan • Survival • Latihan Fisik 2. INTERMEDIATE LEVEL 1. Materi Medis • Penatalaksanaan Partus • Fisik Diagnostik • Mountain Sickness

• Shock, Dehidrasi dan Terapi cairan • Pemasangan Infus

• Hynotherapy • Gangguan Jiwa

2. Materi Penunjang

• Teknik Penyeberangan Basah/ Kering • Obat Tradisional Praktis

• Gigitan Binatang Berbisa dan Keracunan • Mountainering

3. ADVANCE LEVEL 1. Materi Medis

• Bedah Minor

• Pelatihan Pembacaan dan Penggunaan EKG

2. Materi Penunjang

• Vertical Rescue • Water Rescue

4. TBM FK UNJA

(55)

Universitas : Universitas Jambi Tgl berdiri : 12 Januari 2007 Kegiatan :

- Bantuan penanganan kesehatan kepada masyarakat dalam menanggulangi bencana dan kecelakaan pra rumah sakit.

- Pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup yaitu memberikan penyuluhan kesehatan dan bantuan kesehatan kepada masyarakat terutama yang berkaitan dengan kegawatdaruratan medis.

- Penyaluran dan pengembangan minat mahasiswa kedokteran Indonesia dalam bidang ilmu penunjang pemberian bantuan kesehatan, kepencintaalaman dan lingkungan hidup dalam semangat persaudaraan.

- Melatih dan pengembangan diri dalam kepemimpinan.

5. TBM Emergency Rescue Team FK Universitas Sriwijaya Palembang

Singkatan : Tim Bantuan Medis Emergency Rescue Team FK Universitas Sriwijaya Universitas : Universitas Sriwijaya

Tgl berdiri : 16 Juli 1997 Kegiatan :

• Hari Bebas Rokok • Bakti Sosial

• Jalan Sehat dan Pengukuran tekanan darah, golongan darah, dan gula darah gratis • Dokter cilik ”Agen Perubahan di Sekolah”

• Special Disaster (Spidi) Team Work Action

• Open Recruitment Anggota Baru (interview, uji mental, bakti sosial, pelatihan BLS dan pelantikan)

• Pelatihan Life Survival & Life Rescue • Pelatihan Basic Surgical Skill

Referensi

Dokumen terkait