• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PEBGHASILAN BADAN DI PT STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PEBGHASILAN BADAN DI PT STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN

PAJAK PEBGHASILAN BADAN DI PT

STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES

Citra Ameiliasari, Heri Sukendar W

Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No.27

Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Phone (+6221) 53696969 Citra_ameiliasari@yahoo.com ABSTRACT

The research goal is to do tax planning by analyzing income and expenses are reported finances are helping to reduce tax payments as low as possible. Method and Object Research conducted by the authors is to use qualitative methods with a direct source of primary data obtained from PT Starindo Cleaning Technologies. Analysis conducted by the authors are analyzing the revenue and associated costs in the financial statements. Achievable results is there is a difference or ratio between the amount of pre-tax and after tax planning tax planning. Conclusions obtained are planning that has been done by most of the company are in accordance with the Tax Act, it's just that there are errors in penyustutan asset grouping. Keywords: Tax, Tax Planning, Tax Savings

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini ialah melakukan perencanaan pajak dengan menganalisis pendapatan dan biaya-biaya yang terdapat dilaporan keuangan sehingga dapat menekan pembayaran pajak serendah mungkin. Metoda dan Objek Penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah menggunakan metoda kualitatif dengan sumber data primer yang langsung didapatkan dari PT Starindo Cleaning Technologies. Analisis yang dilakukan oleh penulis adalah menganalisis pendapatan dan biaya-biaya yang terkait didalam laporan keuangan. Hasil yang Dapat Dicapai adalah terdapat perbedaan atau perbandingan antara besarnya pajak sebelum perencanaan pajak dan setelah perencanaan pajak. Simpulan yang didapatkan adalah perencanaan yang telah dilakukan oleh perusahaan sebagaian besar sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan, hanya saja masih terdapat kesalahan dalam pengelompokan penyustutan asset.

(2)

PENDAHULUAN

Suatu negara atau bangsa memiliki tujuan dalam dinamika pembangunan masyarakatnya. Salah satunya adalah untuk terus berkembang mencapai suatu tingkat kemapanan, baik secara sosial maupun dalam setiap aspek kehidupan lainnya. Dalam mencapai tujuannya tersebut negara atau bangsa memerlukan dana yang cukup untuk membangun, mengelolah dan mengembangkan kesejahteraan rakyatnya. Dana yang cukup dapat diperoleh dari penerimaan Negara, yaitu penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang merupakan tulang punggung pelaksanaan kegiatan pemerintahan, terutama untuk mencapai kemandirian dan keberlangsungan dalam membiayai pengeluaran yang semakin waktu semakin bertambah besar. Pengeluaran untuk membiayai belanja Negara yang semakin lama semakin bertambah besar tersebut, diperlukan penerimaan Negara yang berasal dari dalam negeri tanpa harus bergantung dengan bantuan atau pinjaman dari luar negeri yang semakin lama semakin sulit untuk diharapkan. Hal itu berarti bahwa semua pembelanjaan Negara harus dibiayai dari pendapatan Negara, dalam hal ini salah satunya penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak.

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama bagi Negara, Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Penerimaan sektor pajak dari tahun ke tahun diharapkan akan selalu meningkat seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan di segala bidang. Sementara itu, selain penerimaan pajak, pendapatan Negara juga berasal dari penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak yaitu antara lain penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam (migas), pelayanan oleh pemerintah, pengelolaan kekayaan Negara dan lain-lain. Oleh karena itu satu-satunya andalan pemerintah dewasa ini adalah penerimaan dari sektor perpajakan. Begitu besarnya peranan sektor perpajakan dalam mendukung penerimaan Negara. Bagi perusahaan atau badan usaha, pajak merupakan salah satu beban utama yang akan mengurangi laba bersih. Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penghindaran pajak (tax avoidance) sampai pada penggelapan pajak (tax evation).

Oleh karena itu, perusahaan wajib mempunyai sebuah perencanaan pajak yang baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen. Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan sebuah organisasi atau perusahaan yang menyajikan strategi, tata cara pelaksanaan program, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan. Tujuan umum yang harusnya dicapai oleh manajemen perusahaan adalah memberikan keuntungan yang maksimum untuk jangka panjang kepada para pemodal atau pemegang saham yang telah menginvestasikan modal atau kekayaan yang meraka punya untuk dikelolah oleh perusahaan.

Banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh wajib pajak baik itu orang pribadi maupun badan untuk mengatur jumlah pajak yang harus dibayar sesuai dengan undang-undang. Bagi mereka pajak dianggap sebagai biaya, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha dan strategi-strategi tertentu untuk menguranginya, usaha-usaha dan strategi-strategi yang dilakukannya itu merupakan sebuah bagian dari perencanaan pajak (tax planning). Tujuan yang diharapkan dengan dilakukannya perencanaan pajak (tax planning) ini untuk menekankan atau mengefesienkan pembayaran hutang pajak, melakukan pembayaran pajak tepat waktu, dan membuat data-data terbaru untuk mengupdate peraturan perpajakan.

Dalam perencanaan pajak hendaknya bersikap lebih hati-hati agar perbuatan penghindaran pajaknya tidak dianggap sebagai partisipan atau sekongkol dalam perbuatan yang dapat dianggap sebagai penggelapan pajak (tindak pidana fiskal) karena tidak ada batasan yang jelas antara penghindaran pajak dan penggelapan pajak.

Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) mengacu kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar hutang pajak berada dalam jumlah yang minimal sesuai dengan peraturan perpajakan dan menghindari pemborosan sumber daya.

Perencanaan pajak (tax planning) merupakan sebuah langkah awal dalam manajemen perpajakan. Manajemen perpajakan itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang akan dibayarkan dapat ditekankan serendah atau seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Didalam perencanaan pajak ini, di lakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.

Menyadari pentingnya perencanaan pajak bagi perusahaan yang ingin meminimalkan beban pajak, maka disusunlah skripsi dengan topik bahasan perencanaan pajak dengan judul “ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DI PT STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES ”

(3)

METODE PENELITIAN

Metode-metode pengumpulan data yang digunakan selama penyusunan skripsi antara lain adalah : 1. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian dilakukan dengan mengandalkan kunjungan langsung ke perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data dengan cara:

a. Melakukan wawancara langsung dengan pimpinan atau direktur perusahaan atau pihak yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis.

b. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap pencatatan dan dokumen-dokumen yang terkait.

c. Dokumentasi dan perhitungan kembali, untuk menguji dan menguraikan cara perhitungan pajak penghasilan didalam perusahaan tersebut.

2. Studi Literatur ( Library Research)

Berdasarkan data yang diperoleh melalui studi lapangan, penulis kemudian melakukan penelitian kepustakaan dengan membaca, mengumpulkan dan menelaah buku-buku literatur dan melalui beberapa halaman website yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas di skripsi ini.

HASIL DAN BAHASAN

Analisis Biaya pada Laporan Laba-Rugi PT Starindo Cleaning Technologies

Biaya Promosi dan Penjualan

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempromosikan barang-barang yang akan diproduksi melalui iklan dan media cetak lainnya.

Biaya Perjalanan Dinas

Biaya-Biaya perjalanan dinas ini seperti tiket kapal udara, tiket kereta api, tiket bus, biaya hotel, laundry, biaya percakapan telepon untuk dinas serta tunjangan untuk membayar makanan sepanjang perjalanan akan diganti oleh perusahaan.

Biaya Training

Perusahaan mengeluarkan biaya training untuk memberikan pengajaran lebih mendalam kepada karyawannya dan digunakan untuk seminar-seminar yang diadakan.

Biaya Gaji,Komisi dan THR

Perusahaan mengeluarkan biaya gaji, komisi, dan THR kepada karyawannya, gaji tersebut diberikan berdasarkan golongan dan jabatan masing-masing karyawan.

Biaya Jamsostek

Perusahaan mengeluarkan biaya jamsostek untuk jaminan kecelakaan dan jaminan hari tua untuk karyawannya.

Biaya Pengobatan

Perusahaan mengeluarkan biaya pengobatan karyawan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menanggung biaya pengobatan karyawan yang sedang rawat jalan maupun dirawat dirumah sakit.

Biaya Asuransi

Perusahaan mengeluarkan biaya asuransi untuk gedung, mobil dan asset yang dimiliki oleh perusahaan.

(4)

Biaya Sumbangan

Untuk biaya sumbangan dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai kepentingan karyawan dan partner bisnis seperti pemberian sumbangan kepada karyawan yang sedang mengalami bencana dan pemberian hadiah pesta pernikahan.

Biaya Seragam

Perusahaan mengeluarkan biaya seragam untuk para karyawannya. Seragam tersebut digunakan untuk kegiatan opersional perusahaan (safety) dan seragam harian.

Biaya Kendaraan

Biaya kendaraan dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai bahan bakar minyak, tol, parkir serta perbaikan dan perawatan. Semua biaya ini ditanggung perusahaan untuk operasional kantor.

Biaya Angkut Barang

Perusahaan mengeluarkan biaya angkut barang untuk membiayai kegiatan pengangkutan atau pengiriman barang ke customer.

Biaya Perangko dan Materai

Biaya perangko dan materai dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli perangko dan materai yang digunakan untuk kepentingan perusahaan, seperti membuat faktur, surat-surat penting dan dokumen yang digunakan dalam bertransaksi.

Biaya Telephone dan Fax

Biaya ini dikeluarkan perusahaan untuk membiayai kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan, seperti: menghubungi sales, melakukan penagihan, melakukan pembelia, komunikasi antar karyawannya dan mengirim fax ke customer.

Biaya Listrik dan Air

Biaya listrik dan air adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar pemakaian listrik setiap bulannya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Biaya Umum Kantor

Biaya umum kantor digunakan untuk kebutuhan kantor, seperti: membeli air minum galon untuk karywan, tissue, pewangi, alat untuk kebersihan dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

Biaya Alat Tulis Kantor

• Biaya keperluan kantor (ATK) dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli perlengkapan kantor, mendukung kegiatan administrasi perusahaan.

Biaya Cetakan

Biaya yang dikeluarkan perusahan untuk biaya cetak katalog, kalender, brosur dan selebaran sehubungan dengan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

Biaya Sewa Kantor

Perusahaan mengeluarkan biaya untuk menyewa gedung kantor yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Biaya Penyusutan

Biaya Penyusutan merupakan biaya dalam menghitung jumlah penyusutan atas aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan menghitung biaya penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Biaya Garansi

Biaya garansi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk barang-barang yang dicadangkan atau adanya klaim atas barang-barang tersebut.

Biaya Penghapusan Unit

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk barang-barang stok lama yang berada didalam gudang sehingga nilai jualnya berkurang dan digunakan untuk penyewaan tempat simpan barang tersebut.

Biaya Penghapusan Piutang Ragu-Ragu

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk piutang yang timbul dari transaksi bisnis dan ternyata tidak dapat ditagih.

Biaya Entertainment

Perusahaan mengerluarkan biaya entertainment untuk meeting atau menjamu rekan bisnis dan pelanggan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.

(5)

Biaya Perizinan

Beban perizinan dikeluarkan perusahaan untuk mendaftarkan daftar-daftar impor dan membiayai perizinan yang berkaitan dengan semua kegiatan usaha yang dilakukan PT STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES.

Analisis Pendapatan pada Laporan Laba-Rugi PT Starindo Cleaning Technologies Selisih Kurs

Realisasi keuntungan/kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan disebabkan karena perusahaan membeli barang-barang dalam negeri dan melakukan pembayaran menggunakan dolar. Pasal 4 ayat (1) huruf l Undang-undang Pajak Penghasilan bahwa keuntungan karena selisih kurs mata uang asing merupakah objek PPh. Selanjutnya Pasal 6 ayat (1) huruf e, kerugian yang diakibatkan oleh selisih kurs mata uang asing merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (deductible). Keuntungan tersebut dapat disebabkan adanya fluktuasi kurs mata uang asing atau kebijaksanaan moneter.

Jasa Giro atau Bunga

Pendapatan jas giro PT STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES yaitu pendapatan jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan. Pendapatan jasa giro yang terdapat didalam laporan laba-rugi harus dikoreksi negatif karena penghasilan ini merupakan penghasilan yang didapat dari pendapatan jasa giro perusahaan sehingga penghasilan ini tidak dapat dijadikan penambah didalam menghitung penghasilan neto.

Biaya Bank

Biaya bank adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengeluarkan administrasi bank, seperti: beban administrasi kliring, biaya materai, bank charges, biaya transfer bank, dan biaya buku cek & giro.

Perbandingan Rekonsiliasi Laba Rugi Fiskal Sebelum dan Setelah Perencanaa Pajak Tahun 2010

Keterangan Perusahaan Penulis

Komersial Koreksi Fiskal Komersial Koreksi Fiskal Penjualan Unit dan

Sparepart 19.889.424.705 19.889.424.705 19.889.424.705 19.889.424.705 Jasa Installasi Unit

120.560.000 120.560.000 120.560.000 120.560.000 Harga Pokok Penjualan

(12.669.072.159) (12.669.072.159) (12.669.072.159) (12.669.072.159) Laba Kotor Usaha

7.340.912.546 7.340.912.546 7.340.912.546 7.340.912.546 BIAYA OPERASIONAL

Biaya Promosi dan Penjualan 1.295.598.140 1.295.598.140 1.295.598.140 1.295.598.140 Biaya Perjalanan Dinas

150.195.962 150.195.962 150.195.962 150.195.962 Biaya Training 89.728.550 89.728.550 89.728.550 89.728.550 Biaya Gaji,Komisi dan

THR 2.688.149.527 2.688.149.527 2.792.670.565 2.792.670.565 Biaya Pengobatan 41.521.038 41.521.038 - - - Biaya Asuransi 21.483.732 21.483.732 21.483.732 21.483.732 Biaya Sumbangan 14.050.000 14.050.000 - 14.050.000 14.050.000 - Biaya Seragam 4.785.125 4.785.125 - 4.785.125 4.785.125 -

(6)

Biaya Kendaraan 275.761.276 275.761.276 275.761.276 275.761.276 Biaya Pengiriman dan

Packing 212.195.137 212.195.137 212.195.137 212.195.137 Biaya Perangko dan

Materai 15.460.037 15.460.037 15.460.037 15.460.037 Biaya Demonstrasi Penjualan 121.722.602 121.722.602 121.722.602 121.722.602 Biaya Telephone dan

Fax 164.712.269 164.712.269 164.712.269 164.712.269 Biaya Listrik dan Air

67.831.916 67.831.916 67.831.916 67.831.916 Biaya Umum Kantor

213.440.807 213.440.807 213.440.807 213.440.807 Biaya Alat Tulis Kantor

29.397.620 29.397.620 29.397.620 29.397.620 Biaya Cetakan 62.326.071 62.326.071 62.326.071 62.326.071 Biaya Sewa Kantor

405.767.276 405.767.276 405.767.276 405.767.276 Biaya Penyusutan 307.474.180 (179.927.653) 487.401.833 307.474.180 (151.109.023) 458.583.203 Biaya Garansi 93.161.010 93.161.010 93.161.010 93.161.010 Biaya Penghapusan Unit 26.719.953 26.719.953 - 26.719.953 26.719.953 - Biaya Penghapusan Piutang Ragu-Ragu - - - - - - Jumlah Biaya operasional 6.301.482.228 (92.851.537) 6.394.333.765 6.301.482.228 (105.553.945) 6.407.036.173 Biaya Non Operasional Selisih Kurs (9.728.256) (9.728.256) (9.728.256) (9.728.256) Jasa Giro atau Bunga

(9.958.217) (9.958.217) (9.958.217) (9.958.217) Biaya Bank (28.061.462) (28.061.462) (28.061.462) (28.061.462)

Jumlah Biaya Non Operasional (47.747.935) (47.747.935) (47.747.935) (9.958.217) (37.789.718)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 991.682.381 (92.851.537) 1.201.545.962 991.682.381 (95.595.728) 896.086.655

Perhitungan Pajak Terutang Tahun 2010

Sebelum Analisis Sesudah Analisis

Laba Sebelum Pajak 898.830.846 896.086.655

Mendapat Fasilitas 31E Sebelum Analisis 4.800.000.000 X 898.830.846 20.009.984.705 = 215.611.762 x 25% x 50% 26.951.470 26.869.186

(7)

Sesudah Analisis

4.800.000.000 x 896.086.655 20.009.984.705

= 214.953.485 x 25% x 50%

Tidak Mendapat Fasilitas 31E Sebelum Analisis 898.830.846-215.611.762 =683.219.084 x 25% Sesudah Analisis 896.086.655-214.953.485 =681.133.170 x 25% 170.804.771 170.283.293

Total Pajak Terutang 197.756.241 197.152.479

Kredit Pajak PPh 22 PPh 23 PPh 25 16.810.000 2.411.200 131.794.486 16.810.000 2.411.200 131.794.486 PPh 29 46.740.555 46.136.793

Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2010 perusahaan memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp.898.830.846 dengan pajak terutang sebesar Rp.197.756.241 dan setelah dianalisis laba bersih sebelum pajak perusahaan menurun menjadi Rp.896.086.655 dengan pajak terutang sebesar Rp.197.152.479.

Perbandingan Rekonsiliasi Laba Rugi Fiskal Sebelum dan Setelah Perencanaa Pajak Tahun 2011

Keterangan Perusahaan Penulis

Komersial Koreksi Fiskal Komersial Koreksi Fiskal Penjualan Unit dan

Sparepart 28.469.474.620 28.469.474.620 28.469.474.620 28.469.474.620 Jasa Installasi Unit

40.248.182 40.248.182 40.248.182 40.248.182 Harga Pokok Penjualan (16.478.534.462) (16.478.534.462) (16.478.534.462) (16.478.534.462) Laba Kotor Usaha

12.031.188.340 12.031.188.340 12.031.188.340 12.031.188.340 BIAYA OPERASIONAL

Biaya Promosi dan Penjualan 1.942.580.527 1.942.580.527 1.942.580.527 1.942.580.527 Biaya Perjalanan Dinas 304.822.516 304.822.516 304.822.516 304.822.516 Biaya Training 144.480.685 144.480.685 144.480.685 144.480.685 Biaya Gaji,Komisi dan THR 4.083.743.743 4.083.743.743 4.238.161.981 4.238.161.981 Biaya Pengobatan 154.418.238 154.418.238 - - - Biaya Asuransi 32.248.925 32.248.925 32.248.925 32.248.925 Biaya Sumbangan 41.000.000 41.000.000 - 41.000.000 41.000.000 - Biaya Seragam 29.285.932 29.285.932 - 29.285.932 29.285.932 - Biaya Kendaraan 583.211.172 583.211.172 583.211.172 583.211.172

(8)

Biaya Perangko dan Materai 20.667.582 20.667.582 20.667.582 20.667.582 Biaya Demonstrasi Penjualan 158.902.442 158.902.442 158.902.442 158.902.442 Biaya Telephone dan Fax 113.447.036 113.447.036 113.447.036 113.447.036 Biaya Listrik dan

Air 74.629.843 74.629.843 74.629.843 74.629.843 Biaya Umum Kantor 222.256.303 222.256.303 222.256.303 222.256.303 Biaya Alat Tulis

Kantor 148.209.891 148.209.891 148.209.891 148.209.891 Biaya Cetakan 88.452.570 88.452.570 88.452.570 88.452.570 Biaya Sewa Kantor

949.865.220 949.865.220 949.865.220 949.865.220 Biaya Penyusutan 208.449.046 (16.131.084) 224.580.130 208.449.046 (19.446.436) 227.895.482 Biaya Garansi 112.787.250 112.787.250 112.787.250 112.787.250 Biaya Penghapusan Unit 69.638.450 69.638.450 - 69.638.450 69.638.450 - Biaya Penghapusan Piutang Ragu-Ragu (565.632) 565.632 - (565.632) 565.632 - Biaya Entertainment 157.065.108 157.065.108 - 157.065.108 157.065.108 - Biaya Perizinan 124.862.503 124.862.503 124.862.503 124.862.503 Jumlah Biaya operasional 9.764.459.350 435.842.276 9.329.748.338 9.764.459.350 278.108.686 9.487.481.928 Biaya Non Operasional 2.266.728.990 Selisih Kurs 4.406.003 4.406.003 - 4.406.003 4.406.003 Jasa Giro atau

Bunga (561.000.529) (561.000.529) - (561.000.529) (561.000.529) - Biaya Bunga 928.421.988 928.421.988 - 928.421.988 928.421.988 - Biaya Bank 17.818.508 17.818.508 17.818.508 17.818.508

Jumlah Biaya Non Operasional 389.645.970 371.827.462 17.818.508 389.645.970 367.421.459 22.224.511 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 1.877.083.020 (807.669.738) 2.683.621.494 1.877.083.020 644.398.881 2.521.481.901 Perhitungan Pajak Terutang Tahun 2011

Sebelum Analisis Sesudah Analisis

Laba Sebelum Pajak 2.683.621.494 2.521.481.901

Mendapat Fasilitas 31E Sebelum Analisis 4.800.000.000 X 2.683.621.494 28.509.722.802 = 451.824.217 x 25% x 50% 56.478.027 53.065.726

(9)

Sesudah Analisis

4.800.000.000 x 2.521.481.901 28.509.722.802

= 424.525.809 x 25% x 50%

Tidak Mendapat Fasilitas 31E Sebelum Analisis 2.683.621.494-451.824.217 =2.231.797.277 x 25% Sesudah Analisis 2.521.481.901-424.525.809 =2.096.956.092 x 25% 557.949.319 524.239.023

Total Pajak Terutang 614.427.346 577.304.749

Kredit Pajak PPh 22 PPh 23 PPh 25 410.589.000 804.963 179.158.324 410.589.000 804.963 179.158.324 PPh 29 23.875.059 (13.247.538)

Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2011 perusahaan memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp.2.683.621.494 dengan pajak terutang sebesar Rp.614.427.346 dan setelah dianalisis laba bersih sebelum pajak perusahaan menurun menjadi Rp.2.521.481.901 dengan pajak terutang sebesar Rp.577.304.749.

Perbandingan Rekonsiliasi Laba Rugi Fiskal Sebelum dan Setelah Perencanaa Pajak Tahun 2012

Keterangan Perusahaan Penulis

Komersial Koreksi Fiskal Komersial Koreksi Fiskal Penjualan Unit dan

Sparepart 55.592.117.442 55.592.117.442 55.592.117.442 55.592.117.442 Harga Pokok

Penjualan 34.982.587.474 34.982.587.474 34.982.587.474 34.982.587.474 Laba Kotor Usaha 20.609.529.968 20.609.529.968 20.609.529.968 20.609.529.968

BIAYA

OPERASIONAL Biaya Promosi dan

Penjualan 3.993.021.211 3.993.021.211 3.993.021.211 3.993.021.211 Biaya Perjalanan Dinas 522.740.835 522.740.835 522.740.835 522.740.835 Biaya Training 71.353.500 71.353.500 71.353.500 71.353.500 Biaya Gaji,Komisi dan THR 7.419.002.327 7.419.002.327 7.632.875.887 7.632.875.887 Biaya Jamsostek 56.270.400 56.270.400 56.270.400 56.270.400 Biaya Pengobatan 213.873.560 213.873.560 - - - Biaya Asuransi 67.543.050 67.543.050 67.543.050 67.543.050 Biaya Sumbangan 10.000.000 10.000.000 - 10.000.000 10.000.000 - Biaya Seragam 44.064.000 44.064.000 - 44.064.000 44.064.000 - Biaya Kendaraan 560.790.047 560.790.047 560.790.047 560.790.047 Biaya Angkut Barang 363.193.518 363.193.518 363.193.518 363.193.518 Biaya Perangko dan

Materai 41.343.457 41.343.457 41.343.457 41.343.457 Biaya Telephone

(10)

Biaya Listrik dan

Air 70.472.285 70.472.285 70.472.285 70.472.285 Biaya Umum

Kantor 375.314.743 375.314.743 375.314.743 375.314.743 Biaya Alat Tulis

Kantor 30.072.940 30.072.940 30.072.940 30.072.940 Biaya Cetakan 79.947.880 79.947.880 79.947.880 79.947.880 Biaya Sewa Kantor 943.044.100 943.044.100 943.044.100 943.044.100 Biaya Penyusutan 357.898.400 23.518.922 334.379.478 357.898.400 22.190.690 335.707.710 PPh 21 702.261.118 702.261.118 - 702.261.118 702.261.118 - PPh 4.2 94.304.410 94.304.410 - 94.304.410 94.304.410 - Biaya Garansi 635.614.065 635.614.065 635.614.065 635.614.065 Biaya Penghapusan Unit 911.281.164 911.281.164 - 911.281.164 911.281.164 - Biaya Penghapusan Piutang Ragu-Ragu 74.486.656 74.486.656 - 74.486.656 74.486.656 - Biaya Entertainment 53.380.250 53.380.250 - 53.380.250 53.380.250 - Biaya Perizinan 360.699.428 360.699.428 360.699.428 360.699.428 Jumlah Biaya operasional 18.162.882.469 2.127.170.080 16.035.712.390 18.162.882.469 1.911.968.288 16.250.914.183 Biaya Non Operasional 2.446.647.499 2.446.647.499 Selisih Kurs 453.505.710 453.505.710 453.505.710 453.505.710 Jasa Giro atau

Bunga (398.984.092) (398.984.092) - (398.984.092) (398.984.092) - Biaya Bank 34.291.237 34.291.237 34.291.237 34.291.237

Jumlah Biaya Non

Operasional 88.812.855 (398.984.092) 487.796.947 88.812.855 (398.984.092) 487.796.947

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Penghasilan 2.357.834.644 (1.728.185.988) 4.086.020.623 2.357.834.644 1.512.984.196 3.870.818.833

Perhitungan Pajak Terutang Tahun 2012

Sebelum Analisis Sesudah Analisis

Laba Sebelum Pajak 4.086.020.623 3.870.818.833

Pajak Terutang Sebelum Analisis 4.086.020.623 x 25% Sesudah Analisis 3.870.818.833 x 25% 1.021.505.158 967.704.708 Kredit Pajak PPh 22 PPh 23 PPh 25 669.668.000 48.892.255 199.162.011 669.668.000 48.892.255 199.162.011 PPh 29 102.341.892 48.541.442

Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2012 perusahaan memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp.4.086.020.623 dengan pajak terutang sebesar Rp.1.021.505.158 dan setelah dianalisis laba bersih sebelum pajak perusahaan menurun menjadi Rp.3.870.818.833 dengan pajak terutang sebesar Rp.967.704.708.

(11)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Perencanaan pajak yang telah dilakukan oleh perusahaan sebagian besar sudah sesuai dengan Undang-Undang perpajakan.

2. Dalam menghitung penyusutan, perusahaan menggunakan metode garis lurus dan masih terjadi kesalahan dalam pengelompokan jenis-jenis harta diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan 96/PMK.03/2009 dan perhitungannya.

3. Menurut penelitian dan wawancara dengan manager accounting perusahaan bahwa untuk biaya perjalanan dinas terdapat biaya untuk perjalanan dinas direksi sebesar 10%, akan tetapi biaya tersebut tidak teridentifikasi.

4. Sehubungan dengan kesejahteraan karyawannya, perencanaan pajak yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu memberikan THR, bonus, dan uang lembur kepada setiap karyawannya. 5. Menurut penelitian dan wawancara dengan manager accounting perusahaan bahwa didalam

biaya seragam terdapat biaya seragam untuk keselamatan, akan tetapi biaya tersebut tidak teridentifikasi.

6. Biaya entertainment harus dikoreksi fiskal positif seluruhnya karena perusahaan tidak membuatkan daftar nominatif dan tidak melampirkan dalam SPT tahunan.

7. Perusahaan mengeluarkan biaya sumbangan, dan biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh.

8. Pendapatan jasa giro merupakan penghasilan yang termasuk dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh sehingga dikoreksi negatif dan tidak diperhitungkan dalam laporan keuangan fiskal perusahaan. 9. Dengan menerapkan langkah penerapan pajak yang baru, maka perusahaan dapat meminimalkan

PPh badan, untuk tahun 2010 sebelum perencanaan pajak sebesar Rp.197.756.241 dan setelah perencanaan pajak menjadi Rp.197.152.479, untuk tahun 2011 sebelum perencanaan pajak sebesar Rp.614.427.346 dan setelah perencanaan pajak menjadi Rp.577.304.749, dan untuk tahun 2012 sebelum perencanaan pajak sebesar Rp.1.021.505.158 dan setelah perencanaan pajak menjadi Rp.967.704.708.

Saran

1. Perusahaan diharapkan dapat selalu mematuhi aspek formal dan administrasi yang ada serta menggunakan prinsip dan metode akuntansi yang konsisten sehingga tidak menimbulkan koreksi nantinya dan tidak akan dikenakan sanksi atas pelanggaran aturan perpajakan.

2. Perusahaan sebaiknya membuat daftar nominatif atas biaya entertainment yang dikeluarkan perusahaan dan melampirkannya di dalam SPT Badan perusahaan agar dapat dijadikan biaya pengurang penghasilan bruto.

3. Perusahaan sebaiknya dapat mengganti biaya pengobatan dengan tunjangan kesehatan dalam bentuk uang tunai. Sehingga dapat menghindari pemberian natura dan bagi karyawan, hal ini bisa menjadi penambah penghasilan akan tetapi bagi perusahaan menjadi pengurang penghasilan sehingga dapat menghemat beban pajak perusahaan.

4. Didalam biaya sumbangan, sebaiknya perusahaan dapat memberikan sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dalam peraturan pemerintah dan sumbangan untuk korban bencana nasional, antara lain Tsunami Nangroe Aceh Darussalam / Sumatera Utara. Hal ini diatur dalam KMK No. 609/KMK-03/2004 tentang perlakuan Pajak Penghasilan atas bantuan kemanusiaan bencana nasional di Nagroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, dan gempa di Yogyakarta PMK no. 94/PMK.03/2006, serta sumbangan dalam rangka bantuan GNOTA sesuai SE-33/PJ.421/1996. Sehingga untuk biaya sumbangan ini dapat dibebankan sebagai biaya dan tidak perlu dikoreksi oleh perusahaan. Selain itu perusahaan pun dapat menggunakan jasa konsultan pajak dalam memberikan sumbangan ke rekan kerja, sehingga dapat dijadikan sebagai biaya pengurang penghasilan bruto.

5. Sebaiknya perusahaan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak dapat dijadikan sebagai biaya dan pengurang penghasilan bruto, karena hal ini akan menyebabkan koreksi fiskal positif yang berdampak dapat meningkatkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan.

(12)

6. Sebaiknya perusahaan memberikan seminar-seminar pajak dan brevet pajak untuk para karyawannya, sehingga karyawan dapat mengerti tentang pajak dan untuk mengantisipaasi adanya kesalahan tentang pajak. Hal ini juga dapat membantu agar tidak hanya terdapat satu opini saja, yaitu dari konsultan pajak.

7. Sebaiknya perusahaan melakukan pembetulan terhadap SPT yang telah dilaporkan karena adanya beberapa koreksi fiskal yang seharusnya dilakukan. Pembetulan ini dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya sanksi administrasi baik bunga, denda, maupun sanksi pidana di kemudian hari.

8. Sebaiknya perusahaan melakukan pengendalian pajak (tax control) untuk memastikan bahwa kewajiban pajaknya telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah mematuhi persyaratan formal maupun materil.

REFERENSI

Anwar Pohan,Chairil. 2013. Manajemen Perpajakan. Jakarta:Kompas Gramedia. IAI. 2012.Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan. Jakarta. IAI, Modul Brevet. 2012. Pelatihan Pajak Terapan Brevet A dan B Terpadu. Jakarta. Merry. 2012. Analisis Perencanaan Pajak Penghasilan Di PT UBN. Jakarta. Resmi,Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta:Salemba Empat. Suandy,Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Jakarta:Salemba Empat.

Sumarsan,Thomas. 2013. Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak. Jakarta:Indeks. Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia. Jakarta:Salemba Empat.

http://www.pajak.go.id/content/seri-pph-objek-pajak-penghasilan (diakses November 2012)

http://www.pajak.go.id/content/seri-pph-subjek-pajak-penghasilan (diakses November 2012)

http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/123/103

(diakses tanggal 31 Mei 2013, jam 12.15)

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6218/1/jurnal%20skripsi.pdf

(diakses tanggal 31 Mei, jam 12.25)

http://konsultanpajak-aaa.com/pajak-%20perencanaan.htm (diakses Desember 2012)

http://tanti175.blog.esaunggul.ac.id/2012/04/03/perencanaan-perpajakan/ (diakses Desember 2012)

RIWAYAT PENULIS

Citra Ameiliasari lahir di Jakarta pada 27 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas

Referensi

Dokumen terkait

4.Copy Tank Table (Cargo & Bunker Tank).Bagi kapal yang telah memiliki tank table yang telah disahkan oleh fungsi Bunker Operational & Compliance (BOC)

Kegiatan perkuliahan sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode yang bersifat interaktif dengan melibatkan keaktifan mahasiswa meliputi bermain peran, kuis,

a) Penggunaan abu batu sebagai subtitusi pasir pada bata beton ringan dapat menurunkan mutu bata beton ringan. b) Penggunaan abu batu hingga 15% dari jumlah pasir

Tujuan penelitian dan penciptaan seni ini adalah untuk menghasilkan motif batik khas Bali yang mempunyai bentuk unik dan karakteristik sehingga dapat mencerminkan

Isopoda Oniscidea troglofil terestrial Berwarna putih, bermata dan ditemukan di celah-celah dinding gua dekat air terjun sekitar 1000 m dari mulut gua, perombak Philosciidae

Mengingat jalur jalan ini berada pada kawasan perbukitan, maka tebing jalan hasil penggalian/pengupasan tersebut umumnya tinggi dan terjal sehingga di beberapa tempat

Perbedaan pejantan uji zuriat yang digunakan berpengaruh (P<0,05) terhadap bobot badan, tinggi pundak, dan lingkar dada DC pada saat DC berumur 6 bulan (Tabel 1, 3 dan

Inkuiri terbimbing adalah salah satu pendekatan inkuiri yang mana dalam proses pembelajarannya siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan oleh guru