• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG TELAGA Kab. Gorontalo kelasX AP 1 pada mata pelajaran PKn. Alasan saya mengambil lokasi penelitian di sekolah ini antara lain yaitu berdasarkan pada latar belakang yang di temukan oleh peneliti dan di temukan masalah-masalah sehingga peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan yaitu mulai bulan april sampai bulan juni 2013.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional karena mencari hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan Prestasi Belajar Siswa, dengan penelitian Sebagai berikut.

Gambar 2. Desain Penelitian Keterangan :

X = Status Sosial Ekonomi Orang Tua Y = Prestasi Belajar Siswa

(2)

18 3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Bebas ( Variabel X )

Variabel Bebas X pada penelitian ini adalah Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Indikator yaitu :

1. Tingkat Pendidikan 2. Tingkat Pendapatan

3. Kepemilikan Kekayaan atau Fasilitas 4. Jenis Tempat tinggal

3.3.2 Variabel Terikat ( Variabel Y )

Variabel Terikat Y adalah Prestasi Belajar Siswa dengan indikator yaitu : 1. Ketekunan untuk belajar

2. Penguatan Untuk Belajar

3. Tingkah laku dalam proses pembelajaran

4. Keinginan Untuk menyelesaikan tugas dari guru 3.4 Subjek Penelitian

3.4.1 Subjek Penelitian

Menurut Arikunto ( 2012:80 ) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari untuk di tarik kesimpulannya.. Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua siswa SMK GOTONG ROYONG KLS X AP I dengan jumlah 31 orang.

(3)

19 3.4.2 Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2006) Sampel adalah apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik di ambil semuanya, penelitian in merupakan penelitian populasi, “ sedangkan apabila lebih dari 100 orang, maka yang menjadi sampel berkisar 10-15 % dan 20-25 % atau lebih. Sedangkan apabila populasinya kurang dari 100 orang maka sampelnya adalah seluruh populasi. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian adalah keseluruhan dari populasi yng berjumlah 31 orang.

3.5 Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu ekonomi orang tua mempunyai hubungan yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar siswa mengapa demikian karena dengan adanya ekonomi orang tua yang lebih akan mampu memberikan berbagai fasilitas dalam menunjang proses pembelajaran anatara lain yaitu orang tua memberikan fasilitas meja belajar, buku, pakaian sekolah, laptop dan lain-lain kepada anak-anaknya untuk menunjang prestasi belajar anak.

3.6 Hipotesis

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat signifikan antara stasus sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajar PKn di kelas X AP I SMK GOTONG ROYONG Telaga.

3.7 Tehnik Pengumpulan Data

Menurut Bungin ( 2001:130 )Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini teknik kuesioner. Teknik kuesioner yaitu bentuk rangkaian

(4)

20 atau kumpulan pertanyaan yang di susun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Kuesioner di bagikan kepada responden berjumlah 31 orang tua iswa untuk di isi dan setelah di isi dikembalikan lagi kepada peneliti, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis korelasi, sehingga diketahui kesesuaian antara hipotesis yang telah di susun dengan hasil yang diperoleh di lapangan. 3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Agar data hasil penelitian yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi atau ketepatan dan konsistensi yang tinggi, maka instrumen penelitian yang digunakan harus di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data-data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

3.8.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner yang digunakan. Kues ioner penelitian dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur yaitu Kognitif, Afektif, dan psykomotor oleh kuesioner tersebut. Sunyoto ( 2009:72 ).

Menurut Singarimbun ( 1995:137) Untuk melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara masing-masing pertanyaan suatu variabel dengan total skor, serta menggunakan rumus teknik korelasi

productProduct Moment, rumusnya sebagai berikut:

)

(

)

(

)

(

{

2

(

) }

2

{

2

(

) }

2 Y Y n X X n Y X XY n rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ =

(5)

21 Dimana :

Rxy = koefisien korelasi antara item dengan total n = jumlah sampel ( responden)

X = skor item Y = skor total item

Hasil uji validitas akan memperoleh pengakuan yang berbeda-beda menurut masing-masing item. Pernyataan pengakuan valid berdasarkan taraf kepercayaan 95% atau peluang ralat (probabilitas) sebesar 5%. Sehingga apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih kecil dari 5% (p < 0,05), maka item dinyatakan valid. Artinya item tersebut berkualifikasi validitas yang akurat dan meyakinkan. Sebaliknya apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih besar sama dengan dari 5% (p 0,05), maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan akan digugurkan atau diperbaiki dalam model analisis selanjutnya. Artinya item tersebut berkualifikasi validitas yang kurang akurat dan tidak meyakinkan.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Meurut Singarimbun ( 1995:138) Uji reliabilitas adalah untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dalam pengumpulan data atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten walaupun digunakan berulang pada waktu yang berbeda.

Uji reliabilitas ini dengan mengunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) bila memiliki keandalan atau alpa sebesar 0,6 atau lebih. Arikunto ( 2003:196 ).

(6)

22 Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r 11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan

= jumlah varians butir = varians total.

Pelaksanaan proses pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer yang menggunakan software SPSS 16 dengan model satistik korelasi Product Moment dari Pearson. Adapun kriteria dalam pengujian ini mengikuti pengujian yang dilakukan oleh Santoso, (2002) yang mengatakan bahwa reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpa cronbach minimal 0,5 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal (reliable), artinya hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang.

3.9 Korelasi Pearson

Kegunaan Korelasi Person yaitu untuk menentukan hubungan antara dua variabel (gejala) yang berskala interval (skala yang menggunakan angka yang sebenarnya), oleh karena itu korelasi termasuk dalam kategori uji statistik parametrik. Besarnya korelasi adalah 0 s/d 1. Korelasi dapat positif, yang artinya searah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negative, yang artinya berlawanan arah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil.

) 1 )( ) 1 ( ( 2 2 11 t b K k r

σ

σ

− − =

(7)

23 Patokan hasil perhitungan korelasi sbb :

b. < 0,20 : hubungan dapat dianggap tidak ada c. 0,20 – 0,40 : hubungan ada tetapi rendah d. > 0,40 – 0,70 : hubungan cukup

e. > 0,70 – 0,90 : hubungan tinggi

f. > 0,90 – 1,00 : hubungan sangat tinggi 3.9.1 Model Statistik

Sebelum menentukan model analisis terlebih dahulu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang digunakan. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel dalam menjelaskan variabel penelitian.

Untuk menganalisis Prestasi belajar Siswa sebagai variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) yakni Hubungan social ekonomi keluarga, maka dibentuk model analisis yang menggunakan rumus Korelasi Pearson:

= N ∑ ( −) ∑ ( )

N ∑ − (∑ ) N ∑ − (∑ )

Dimana :

rxy = koefisien korelasi antara item dengan total

n = jumlah sampel ( responden) X = skor item

(8)

24 3.10 Teknik Pengujian Hipotesis

3.10.1Pengujian Ketepatan Model (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas tersebut secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F dengan 0,05 (α = 5%). Apabila tingkat signifikansi F ≤ 0,05, maka H1 diterima dan Apabila tingkat

signifikansi F > 0,05, maka H0 ditolak. Nilai F dapat dihitung dengan rumus:

Dimana:

R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel

3.10.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka teknik pengujian yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variable terikat dalam model regresi. Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi t setiap variabel bebas dengan 0,05 (α = 5%). Perhitungan t dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

) /( ) 1 ( ) 1 /( F 2 2 k n R k R hitung − − − = ) ( t 2 2 2 ∧ ∧ − =

β

β

β

se hitung ) ( t 2 2 2 ∧ ∧ − =

β

β

β

se hitung

(9)

25 Dimana:

= koefisien regresi = penaksir

Ketentuan pengujian hipotesis secara parsial dengan membandingkan tingkat signifikansi t setiap variabel bebas dengan 0,05 (α = 5%). Apabila tingkat signifikansi t ≤ 0,05, maka H1 diterima dan Apabila tingkat signifikansi t > 0,05,

maka H0 ditolak.

3.10.3 Koefisien Determinan (R2)

Angka koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas (X) secara bersama-sama atau serentak mampu menjelaskan sumbangannya pada variabel terikatnya (Y). Nilai R2 terletak antara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2≤ 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1, berarti semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya, begitu pula sebaliknya.

Referensi

Dokumen terkait

Gedung F 1 Lantai 1 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp/Fax.024 - 8508007 Website:http: // fikunnes.. 11 [uni 2015 di Fakul t as Ilmu Keolahragaan Un i ver s itas

Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan (Khan &amp; Salim, 2020) yang menyatakan bahwa motivational factors memiliki pengaruh signifikan

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida (2016), dengan judul Hubungan Pengetahuan tentang Diare dengan Sikap Ibu Balita dalam

Agar dapat menyalurkan air melalui saluran tersier dalam jumlah yang cukup dan tidak terjadi kehilangan air yang besar pada saluran atau untuk mendapatkan

Pemberian Jus buah pare ini dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan tinggi karbohidrat selama sepuluh hari, kelompok mencit diberi jus buah pare dengan dosis

Pemberian pupuk organik cair urin sapi untuk pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus tricolor L) sebanyak 10% dan setara dengan urea.. Saran- saran yang dapat digunakan sebagai

Pada perubahan jari-jari dalam tikungan pada masing-masing potongan yang dapat dilihat dari Lampiran B, potongan awal tikungan mengalami gerusan awal yang paling

(9) Dalam hal surat izin Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas hilang atau rusak, atau perubahan data sebagaimana dimaksud pada ayat (8)