• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat motivasi belajar siswa : studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat motivasi belajar siswa : studi deskriptif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Veronika Agnes Kusumaning Ayu 121114041. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Mencoba tidak cukup sekali saja, akan tetapi harus dilakukan terus menerus karena dengan mencoba kita dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan yang kita miliki” (anonim). “Jika tidak ada perjuangan, maka tidak ada kemajuan” (Frederick Douglas). “Tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan, dan tidak ada kesungguhan tanpa kesabaran” (Mario Teguh). iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada:  Tuhan Yesus Kristus  Bapak Ibu Ignatius Rudjito selaku orangtua.  Kakak dan adik Markus Hariyanto serta saudara saya lainnya.  Pacar Saya, Antonius Prasetyadi  Teman-teman Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012  Teman-teman Kos Luna: Theresia Kumala W, Rizky Dian Wulandari, Agatha Henry, dan Kresentia Nita. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar) Veronika Agnes Kusumaning Ayu Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 dan membuat usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 206 siswa. Kuesioner terdiri dari 40 item yang memuat 6 aspek motivasi belajar yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengkategorisasian menurut Azwar yang disusun berdasarkan model kategori jenjang (ordinal). Kategori ini terbagi menjadi 5 yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 40 (22,9%) siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 105 (60%)siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, dan 30 (17,1%) siswa yang memiliki motivasi belajar sedang. Berdasarkan hasil capaian skor item, ada 12 (30%) item yang skornya “sangat tinggi, 22 (55%) item yang skornya “tinggi”, dan 5 (12,5%) item yang skornya “rendah”. Item yang capaian skornya sedang dan rendah dijadikan sebagai pedoman pembuatan usulan topik bimbingan belajar.. Kata kunci: Motivasi Belajar, Bimbingan Belajar. vi.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE LEVEL OF STUDENTS' LEARNING MOTIVATION (A Descriptive Study of 8th Grade Students of SMP Negeri 18 Surakarta 2016/2017 and The Implication on The Proposal of Tutoring Topics). Veronika Agnes Kusumaning Ayu Sanata Dharma University 2016 The aims of this research are to gain an overview of the level of students learning motivation among the 8th grade students of SMP N 18 Surakarta 2016/2017 and to propose appropriate topics to improve students' learning motivation. The instrument used for this research is questionnaire of students' motivation. This research is quantitative descriptive survey method. The subject in this research is 206 of 8th grade students. The questionnaire consists of 40 items which include 6 aspects of learning motivation, i.e passion and desire to be succesful, the urge and need in learning, the hopes and ideals for the future, the reward in learning, the interesting activity in learning, and the conducive environment for learning. The data analysis technique used for this research is the categorization by Azwar, which is arranged based on the ordinal category. This category is divided into 5 categories, namely very high, high, medium, low, and very low. The result shows that there are 40 students (22.9%) who have very high motivation in learning, 105 students (60%) who have high motivation in learning, and 30 students (17,1%) who have medium learning motivation. Based on the result of item scores, there are 12 (30%) "very high" items, 22 (55%) "high" items, and 5 (12.5%) "low" items. The items which are in medium and low categories are used as the guidelines for making the proposal of tutoring topics. Keywords: Motivasi Belajar, Bimbingan Belajar. vii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat yang diberikan dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan Konseling. Banyak hal baru yang telah diperoleh penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si. sebagai Ketua Progam Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu mengarahkan dan memberikan dukungan serta dorongan kepada saya selama proses bimbingan skripsi. 3. Seluruh Dosen Progam Studi Bimbingan dan Konseling yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Tarno, S.Pd,M.Pd. sebagai kepala sekolah SMP N 18 Surakarta yang telah mengijinkan dilaksanakannya penelitian ini. 5. Ibu Sri Hartini,S.Pd dan Ibu E.Sri Utami P, S.Psi sebagai guru BK disekolah yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. 6. Semua Guru SMP N 18 Surakarta yang selalu memberikan informasi serta dukungan agar skripsi ini terselesaikan. 7. Bapak Ibu Ignatius Rudjito selaku orangtua penulis yang senantiasa memberikan doa dan dukungan demi kelancaran penyelesaian skripsi ini. 8. Kakak, adik serta saudara saya lainnya yang selalu mendukung dan membantu untuk kelancaran penulisan skripsi. 9. Antonius Prasetyadi sebagai pacar penulis yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama proses penulisan skripsi.. viii.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Teman-teman angkatan 2012 Prodi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini. 11. Semua teman Kos Luna terutama Theresia Kumala W, Rizky Dian Wulandari, Agatha Henry, dan Kresentia Nita yang selalu memberikan semangat untuk penulis. 12. Siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta yang telah berkerja sama dengan baik selama penelitian dilakukan. 13. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis selama ini, terima kasih.. ix.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………. i. HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….... ii. MOTTO…………………………………………………………………… iii PERSEMBAHAN…………………………………………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….. v ABSTRAK………………………………………………………………... vi ABSTRACT………………………………………………………………. vii KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii DAFTAR ISI……………………………………………………………… ix DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xiv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….... xv BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1 B. Identifikasi Masalah…………………………………………… 4 C. Pembatasan Masalah…………………………………………… 5 D. Rumusan Masalah……………………………………………… 5 E. Tujuan Penelitian………………………………………………. 5 F. Manfaat Penelitian……………………………………………... 6 G. Definisi Operasional…………………………………………… 7 BAB II. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………. 8 A. Hakikat Motivasi Belajar…………………………………........ 8 1. Pengertian Motivasi……………………………………..... 8 2. Pengertian Belajar………………………………………… 9 3. Pengertian Motivasi Belajar……………………………… 10 4. Jenis-jenis Motivasi Belajar……………………………… 11 5. Aspek-aspek Motivasi Belajar…………………………… 12 6. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar……. 17. x.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. Fungsi Motivasi………………………………………….. 18 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar……. 20 B. Hakikat Remaja dan Aktivitasnya Belajarnya……………….. 22 1. Pengertian Remaja……………………………………….. 22 2. Tugas Perkembangan Remaja……………………………. 24 3. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar…………………….. 27 C. Bimbingan Belajar……………………………………………. 28 1. Pengertian Bimbingan Belajar…………………………… 28 2. Tujuan Bimbingan Belajar……………………………….. 29. 3. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Belajar…………. 30. 4. Strategi Bimbingan Belajar………………………………. 31. D. Kajian Penelitian yang Relevan …………………………….. 32. E. Kerangka Berpikir……………………………………………. 32. BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………. 34 A. Jenis Penelitian………………………………………………… 34 B. Subyek Penelitian……………………………………………… 35 C. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………...... 35 D. Instrument Pengumpulan Data………………………………….36 E. Validitas dan Realibilitas Instrumen……………………......... 37 F. Teknik Analisis Data…………………………………………. 42 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………... 47 A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 47 1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017………………………. 47 2. Penggolongan Skor Item Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017………….. 48 B. Pembahasan…………………………………………………... 51 1. Deskripsi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017…………… 51 2. Capaian Skor Motivasi Belajar Siswa……………………. 55. xi.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Usulan Topik Bimbingan Belajar…………………………….. 57 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………… 59 A. Kesimpulan…………………………………………………… 59 B. Keterbatasan Penelitian………………………………………... 60 C. Saran…………………………………………………………… 60 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 62 LAMPIRAN. xii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1: Jumlah Subyek Penelitian……………………………………….... 35 Tabel 2: Jadwal Pengumpulan Data Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017…………………………………………. 35 Tabel 3: Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.……….…….….. 37 Tabel 4: Hasil Analisis Validitas ……………………………….................. 39 Tabel 5: Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (FINAL)……………………………….. 40 Tabel 6: Kriteria Guilford………………………………………………….. 41 Tabel 7: Hasil Koefisien Reliabilitas Kuesioner……………………………42 Tabel 8: Norma Kategorisasi…………………………………………….. 43 Tabel 9: Kategorisasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa…………………..... 45 Tabel 10: Kategorisasi Tingkat Capaian Skor motivasi Belajar…………… 46 Tabel 11: Tingkat Motivasi Belajar Siswa……………………………….. 47 Tabel 12: Penggolongan Skor Item…………………………………………49 Tabel 13: Item Kuisioner Motivasi Belajar Kategori Sedang dan Rendah… 50 Tabel 14: Usulan Topik Bimbingan Belajar Berdasarkan Kategori Item Sedang dan Rendah……………………………………...... 57. xiii.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 1: Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N18 Surakarta Tahun Ajaran2016/2017….......................................................... 48 Gambar 2: Jumlah Perhitungan Skor Item Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017…….. 50. xiv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1: Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji Coba…………….................................................................... 66 Lampiran 2: Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Final Kuisioner Siswa (Final)…………………………………….. 70 Lampiran 3: Kuesioner Siswa…………………………………………….. 73 Lampiran 4: Hasil Skoring………………………………………………… 77 Lampiran 5: Surat Ijin Penelitian…………………………………………. 85. xv.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar merupakan kewajiban utama bagi siswa yang dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah. Menurut Suyono dan Hariyanto (2012:9), belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar, salah satunya adalah motivasi. Setiap siswa memiliki motivasi untuk belajar. Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi dapat muncul dari dalam diri siswa, namun juga dapat muncul karena adanya pengaruh dari luar diri siswa. Motivasi belajar ini sangat diperlukan bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Motivasi belajar tidak lepas dari hasil belajar siswa di sekolah. Hasil belajar siswa dapat meningkat apabila siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki intelegensi tinggi pun bisa jadi gagal dalam prestasi belajarnya karena tidak memiliki motivasi belajar. Siswa perlu diberi dorongan supaya dapat menumbuhkan motivasi belajar. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. dalam dirinya, namun menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal yang mudah. Sebagian dari mereka belum menyadari akan pentingnya motivasi belajar bagi diri sendiri. Sehingga hal tersebut membuat orang tua dan guru berusaha membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subjek siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII. Siswa SMP termasuk dalam kategori remaja awal. King (2012:188) mengatakan bahwa masa remaja (adolescence) adalah masa perkembangan yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini disebut juga dengan masa pubertas. Siswa yang berada pada masa pubertas berada pada usia antara 12 tahun hingga 15 tahun. Masa pubertas ini ditandai dengan sejumlah ciri-ciri atau perubahan yang dialami pada siswa. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, kognitif, dan sosio-emosional. Selain itu, dalam masa remaja, siswa memiliki tugas perkembangan yang perlu dilakukan. Salah. satu. tugas. perkembangannya. yaitu. mencapai. kematangan. intelektual. Siswa yang belum memiliki motivasi belajar dapat dikatakan belum mampu mencapai kematangan intelektual. Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 18 Surakarta dengan subjek siswa kelas VIII tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 175 siswa. Pada tanggal 6 januari 2016, peneliti berkunjung ke SMP Negeri 18 Surakarta untuk mengamati perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Peneliti didampingi.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. oleh salah satu guru yang memang sudah memahami karakter siswa di sekolah tersebut. Dari hasil pengamatan, peneliti melihat bahwa sebagian siswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran di kelas. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, beberapa siswa ada yang berbicara sendiri, tidur, bermain, dan melakukan hal lain diluar pelajarannya. Hal tersebut dapat menjadi indikasi rendahnya motivasi belajar siswa. Prestasi belajar sebagian siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta juga cenderung rendah atau kurang baik. Hal tersebut dilihat dari nilai rapor siswa pada saat kelas VII yang menunjukkan ada beberapa nilai siswa yang berada dibawah KKM. Selain siswa yang nilainya kurang baik, adapula siswa yang nilainya baik. Siswa yang nilai akademiknya baik pasti memiliki motivasi belajar dalam dirinya. Motivasi tersebut muncul dapat dikarenakan siswa merasa senang dan bersemangat bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Semangat siswa tersebut mampu memacu siswa untuk belajar lebih giat lagi. Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh status sosialnya dalam kehidupan masyarakat. Sebagian siswa SMP Negeri 18 Surakarta berasal dari keluarga golongan warga miskin (GAKIN), sehingga siswa yang tergolong dalam GAKIN ini akan dibebaskan dari biaya sekolah. Hal itu juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa karena sebagian dari mereka berpikiran bahwa sekolah mereka gratis sehingga mereka menyepelekan pelajaran di kelas. Selain itu sebagian siswa tinggal di rumah yang kurang layak. Minimnya penerangan rumah membuat siswa.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. kesulitan untuk belajar. Lokasi tempat tinggal siswa yang dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS), rel kereta, dan lokasi lain yang kurang memadai membuat siswa kurang nyaman dalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa tidak lepas dari peran orang tua dalam mendampingi siswa belajar. Mayoritas orangtua siswa tidak memiliki keterampilan untuk membantu anaknya belajar. Hal tersebut menyebabkan siswa bingung karena tidak ada yang membantunya belajar di rumah. Apabila orangtua mampu membantu anaknya dalam belajar maka anak akan lebih bersemangat dalam belajar ataupun mengerjakan tugas sekolah. Selain itu ada juga orang tua siswa yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memiliki waktu mendampingi anaknya belajar. Hal ini berpengaruh pada motivasi belajar siswa dan akan berpengaruh pula terhadap prestasi siswa di sekolah. Berdasarkan informasi yang diterima serta pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti beranggapan bahwa perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, sehingga dapat diketahui seberapa tinggi tingkat motivasi belajar siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Ada indikasi bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 rendah..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 2. Minat belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 rendah. 3. Motivasi belajar siswa yang rendah mempengaruhi prestasi belajar atau nilai akademiknya. 4. Kondisi lingkungan siswa membuat siswa merasa kurang nyaman dalam belajar. 5. Kurangnya dukungan orangtua membuat semangat belajar siswa rendah. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah yang termuat pada butir nomer 1 yaitu mengenai motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017? 2. Item kuesioner motivasi belajar mana yang capaian skornya teridentifikasi sedang dan rendah, untuk diusulkan sebagai topik bimbingan belajar yang sesuai dalam meningkatkan motivasi belajar siswa?.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan tinggi atau rendahnya motivasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. 2. Mengidentifikasi item-item kuesioner motivasi belajar yang capaian skornya sedang dan rendah sebagai usulan topik bimbingan belajar yang sesuai dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian. ini. sebagai. sumbangan. ilmu. pengetahuan. dan. menambah wawasan dalam bidang bimbingan dan konseling. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa Siswa dapat menggunakan penelitian ini untuk mengetahui seberapa tinggi motivasi belajar mereka. b. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai informasi mengenai motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. c. Bagi guru Guru dapat lebih memahami siswa yang memiliki motivasi rendah dan mencari solusi untuk membantu mengembangkan siswa dalam meningkatkan motivasinya. d. Bagi peneliti Dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam mengetahui informasi mengenai motivasi belajar siswa. G. Definisi Istilah Berikut ini dirumuskan definisi berbagai istilah seputar judul penelitian: 1. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswasiswa untuk belajar sehingga dapat memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik. 2. Masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa kanakkanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. 3. Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih progam studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu instansi pendidikan..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori motivasi belajar, hakikat remaja dan aktivitas belajarnya, bimbingan belajar, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. A. Hakikat Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Uno, 2007:3). Menurut Djiwandono (2006:329) motivasi berasal dari bahasa latin yaitu motivatum. Kata motivatum menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Winkel, 1983:27). Aunurrahman (2012:114) menggungkapkan bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Mc.Donal (Hamalik, 2009:173) 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak atau dorongan yang berasal dari dalam diri (internal) seseorang maupun dari luar (eksternal) untuk melakukan kegiatan demi mencapai tujuan tertentu. 2. Pengertian Belajar Uno (Uno, 2007:22) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang utuh (Sardiman, 2008:20-21). Menurut Suyono dan Hariyanto (2012:9), belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Winkel (2012) berpendapat bahwa belajar pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, nilai-sikap, yang bersikap konstan atau menetap. Perubahan-perubahan itu dapat berupa penyempurnaan terhadap hal yang sudah dipelajari. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses seseorang dalam memahami pengetahuan baru sehingga mengalami perubahan dari yang tidak tau menjadi tau. 3. Pengertian Motivasi Belajar Uno (2007:23) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Sardiman (2007:75) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan. semangat untuk belajar. Motivasi. belajar adalah. keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa tercapai (Winkel, 1983:27). Menurut Clayton Alderfer. (dalam. Nashar,. 2004:42),. Motivasi. belajar. adalah. kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam diri.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. (internal) maupun dari luar (eksternal) untuk memahami pengetahuan baru. 4. Jenis-jenis Motivasi Belajar a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu aktivitas (Anurrahman, 2012:115). Menurut Hamalik (2007:162), motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah tidak diperlukan karena hadiah tersebut tidak mempengaruhi siswa belajar. motivasi instriksi mengacu paada faktor-faktor dari dalam. Kebanyakan teori pendidikan modern mengambil motivasi intrinsik sebagai pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal (Davies, 1987:216). Sardiman (2008: 89) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh konkret, seorang siswa yang melakukan kegiatan belajar karena betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. b. Motivasi ekstrinsik Menurut Hamalik (2007:163), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka, hadiah, persaingan, lingkungan keluarga, dan lain-lain. motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan disekolah, sebab tidak semua yang diajarkan di sekolah tidak semua menarik minat siswa atau sesuai kebutuhan siswa. Sardiman (2008:91) berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu. Misalnya Tono seorang murid sekolah dasar, berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai. matematika. karena. orang. tuanya. menjanjikan. akan. memberikan hadiah bilamana ia mendapatkan nilai yang tinggi pada mata pelajaran tersebut (Aunurrahman, 2012:116). 5. Aspek-aspek Motivasi Belajar Menurut Uno (2007:23), motivasi belajar terbagi menjadi 2 yaitu dorongan internal (motivasi intrinsik) dan dorongan eksternal (motivasi ekstrinsik). Jenis motivasi belajar tersebut akan digunakan sebagai aspek dalam pembuatan instrumen. Uno mengungkapkan ada beberapa indikator yang mendukung motivasi belajar, yaitu sebagai berikut:.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. a. Dorongan internal 1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai dengan adanya hasrat dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk memperoleh prestasi yang baik di sekolah. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran dan memperoleh nilai yang tinggi dalam hasil belajarnya. Selain itu siswa juga akan terlibat aktif di kelas saat kegiatan belajar berlangsung. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh keberhasilan belajarnya. Penjelasan tersebut didukung oleh pendapat Djamarah yang menggungkapkan bahwa hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tak berhasrat untuk belajar (Djamarah, 2011:166). 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Motivasi belajar yang dimiliki siswa ditandai dengan dorongan dalam diri atau minat siswa terhadap kegiatan belajar di sekolah. siswa yang berminat dalam pelajaran akan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan rasa senang.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. sehingga siswa menganggap bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bukan hanya suatu kewajiban. Menurut Djamarah (2011:154) motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan oleh karena itulah anak didik belajar. Sardiman (1998:93) juga mengungkapkan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. Siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai dengan adanya harapan serta cita-cita siswa di masa depan. Siswa memiliki gambaran dan tujuan yang jelas mengenai masa depannya. Selain itu siswa juga memiliki harapan yang tinggi agar cita-cita nya dapat tercapai. Harapan yang dimiliki siswa tersebut dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sardiman (1998:89) menggungkapkan bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. b. Dorongan eksternal 1) Adanya penghargaan dalam belajar Dalam hal menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa, salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru atau orang tua yaitu memberikan penghargaan atas keberhasilan belajar siswa. Penghargaan tersebut dapat berupa hadian kecil maupun pujian bagi siswa. Dengan penghargaan tersebut siswa akan merasa bahwa apa yang dilakukannya benar sehingga akan dilakukan lagi. Djamarah (2011:160) berpendapat bahwa hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cinderamata. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak yang berprestasi tinggi, ranking satu, dan lain sebagainya. Selain itu Djamarah juga mengungkapkan bahwa pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik (Djamarah, 2011:164). 2) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Menumbuhkan motivasi belajar siswa tidaklah mudah. Siswa perlu diberikan kegiatan yang baru dan menarik dalam belajar mengajar di sekolah. Dengan kegiatan yang menarik.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. tersebut siswa merasa senang dan semakin bersemangat dalam belajar. Surya (2004:53), menjelaskan bahwa guru dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik dalam bentuk kegiatan belajar yang sedemikian rupa dapat menghasilkan pribadi yang mandiri. Merode pengajaran yang bervariasi dapat membuat siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar, sehingga dapat memberikan hasil pembelajaran yang lebih baik. 3) Adanya. lingkungan. belajar. yang. kondusif. sehingga. memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa diperlukan dukungan dari luar yaitu lingkungan. Siswa membutuhkan kondentrasi dalam belajar sehingga lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif harus diutamakan. Selain itu kelengkapan yang mendukung proses belajar baik di sekolah maupun dirumah juga dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Reid (2009:23) menegaskan Lingkungan berpotensi memberi dampak besar pada pembelajaran, namun preferensi terhadap lingkungan sangat individual dan sangat bergantung pada gaya belajar seseorang. Selain itu penting kita membantu individu menemukan lingkungan belajar terbaiknya. Surya (2004:79) berpendapat bahwa lingkungan yang kondusif ialah.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. lingkungan yang dapat menunjang bagi proses pembelajaranpengajaran. secara. efektif.. Proses. pembelajaran. akan. berlangsung efektif pula apabila ditunjang dengan sarana yang baik. 6. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi Menurut Sardiman (2007, 83) motivasi yang ada pada setiap diri orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun dalam menghadapi tugas Individu yang tekun akan mampu bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai. b. Ulet menghadapi kesulitan Individu yang ulet memiliki sifat tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c. Mempunyai minat terhadap macam-macam masalah Seseorang yang memiliki minat berbagai macam masalah berarti mempunyai keinginan yang besar untuk menyelesaikan masalah tersebut. d. Perasaan senang saat bekerja Individu yang merasa senang saat bekerja akan memilki inisiatif dalam melakukam sesuatu, mampu mengambil keputusan dan mengatasi masalah sendiri tanpa bantuan orang lain..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. e. Bosan pada tugas yang sifatnya rutin Individu yang mudah bosan pada tugas yang sifatnya rutin tidak menyukai pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang atau rutin, tetapi lebih menyukai pekerjaan yang sifatnya inovasi atau mengalami perubahan dengan mencari kreatifitas. f. Dapat mempertahankan pendapatnya Jika individu sudah merasa yakin terhadap suatu hal dengan menggunakan pikiran secara rasional dan dapat diterima serta masuk akal, maka individu tersebut pasti akan berusaha untuk mempertahankan pendapatnya dalam setiap situasi. g. Tidak mudah melepas hal yang diyakini Sesuatu yang menjadi keyakinan hidup dalam diri individu, apapun bentuk keyakinan itu tidak dengan mudah dilepaskan, karena segala sesuatunya telah menjadi pedoman hidup bagi individu tersebut. h. Senang mencari dan memecahkan masalah belajar Individu suka mencari tantangan atau segala sesuatunya yang membuat dirinya tertantang dan suka menyelesaikan masalah terhadap berbagai jenis permasalahan dengan pikiran yang kritis. 7. Fungsi Motivasi Menurut (Djamarah, 2011:157; Sardiman, 2007:85), fungsi motivasi dalam belajar ada 3, yaitu:.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar. sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Anak didik pun mengambil sikap seiring dengan minat terhadap suatu objek. Disini anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. jadi motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang muncul dari diri anak didik merupakan suatu kekuatan yang kemudian dapat berubah dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa. Peserta didik memiliki tujuan dalam belajar. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kaertu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:97), Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan lezat, dapat membaca, dapat bernyanyi, dsb. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan. kemauan. menimbulkan. cita-cita. bergiat, dalam. bahkan. dikemudian. hari. kehidupan.. Cita-cita. akan. memperkuat motivasi belajar instrinsik maupun ekstrinsik, sebab tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b. Kemampuan siswa Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemauan atau kecakapan dalam mencapainya. Contohnya keinginan membaca anak perlu dibarengi dengan kemampuan dalam mengucapkan kata. Apabila anak sudah berhasil mengucapkan kata demi kata maka keinginan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. anak untuk bisa membaca akan terpenuhi. Sehingga keberhasilan itu dapat memuaskan dan mendorong anak untuk rajin membaca. Secara. singkat. memperkuat. dapat. motivasi. dikatakan siswa. bahwa. untuk. kemampuan. melakukan. akan. tugas-tugas. perkembangan. c. Kondisi siswa Kondisi siswa ini meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. sebagai contoh seorang anak yang sedang sakit, lapar dan marah-marah akan menggangu perhatian belajarnya. Sebaliknya anak yan sehat dan merasa gembira akan lebih mudah dalam memusatkan perhatian pada pelajaran. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan temapt tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Apabila lingkungan aman, tenteram, tertib, dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, radio, majalah dan film juga semakin mengjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya pembelajaran guru terjadi di sekolah dan diluar sekolah. Upaya pembelajaran disekolah meliputi menyelenggarakan tata tertib, membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah, membina belajar tertib pergaulan, dan membina tertib lingkungan sekolah. B. Hakekat Remaja dan Aktivitas Belajarnya 1. Pengertian Remaja Istilah remaja berasal dari bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa (Desmita, 2006:189). Menurut Santrock (2007:20), masa remaja sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Masa remaja terbagi menjadi 3: a. Remaja awal (12-15 tahun) Masa remaja awal kurang lebih berlangsung di masa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan perubahan pubertas terbesar terjadi pada masa ini (Santrock, 2007:21). Yusuf dan Sugandhi (2011:106) berpendapat bahwa pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat, yaitu dengan mulai tumbuhnya ciri-ciri keremajaan yang yang terkait dengan matangnya organ-organ seks, yaitu ciri-ciri primer (menstruasi.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. pada anak wanita dan mimpi basah pada remaja pria) dan ciri sekunder (tumbuh kumis, jakun, dan bulu-bulu halus di sekitar kemaluan. pada. remaja. pria. dan. membesarnya. payudara,. membesarnya pinggul dan muncul bulu-bulu disekitar kemaluan untuk anak wanita). Selain itu menurut Yusuf (2010:26), masa remaja awal biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Masa ini sering disebut masa negatif. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut dapat diringkas yaitu negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental, negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat. b. Remaja madya (15-18 tahun) Menurut Yusuf (2010:26), pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. c. Remaja akhir (19-22 tahun) Menurut Yusuf (2010:27), setelah remaja dapat menetukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah mencapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. Berdasarkan teori tersebut, subjek dari penelitian ini tergolong dalam remaja awal. Hal tersebut dikarenakan subjek berada pada masa sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu prestasi sebagian siswa yang rendah juga dapat dikategorikan dalam remaja awal. 2. Tugas Perkembangan Remaja Menurut Yusuf dan Sugandhi (2011:16), Tugas perkembangan remaja diuraikan sebagai berikut: a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Mencapai kematangan berperilaku etis. c. Mencapai kematangan emosi. d. Mencapai kematangan intelektual. e. Memiliki kesadaran tanggung jawab sosial. f. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya. g. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis. h. Mencapai kematangan dalam pilihan karir. i. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga (khususnya remaja akhir). Menurut Supriatna (2011: 55), tugas perkembangan siswa SMP adalah sebagai berikut: a. Landasan kehidupan religious (keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa) 1) Berdoa kepada Tuhan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2) Belajar agama 3) Sabar 4) Syukur b. Landasan perilaku etis (etika) 1) Menyayangi orang lain 2) Rendah hati 3) Kejujuran 4) Disiplin c. Kematangan emosional (kemandirian dalam hal emosional) 1) Suasana emosional menghadapi kekecewaan 2) Suasana emosional dalam interaksi sosial 3) Suasana emosional menghadapi ancaman d. Kematangan intelektual 1) Berpikir kritis 2) Membuat keputusan 3) Musyawarah (demokratis) 4) Memahami hak dan kewajiban siswa e. Memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya 1) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah 2) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat 3) Menolong orang lain 4) Menjalin persahabatan dengan teman. f. Memahami peran sosial sebagai pria atau wanita.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 1) Berpenampilan sesuai dengan jenis kelamin sendiri 2) Mempelajari peranan pria atau wanita di masyarakat 3) Menjalani kehidupan sebagai layaknya pria atau wanita g. Penerimaan diri dan pengembangannya 1) Keadaan fisik 2) Bakat (kemampuan khusus) 3) Sifat 4) Prestasi h. Kemandirian perilaku ekonomi 1) Menabung 2) Mengatur uang 3) Bekerja keras (bersungguh-sungguh) 4) Mengatur waktu i. Wawasan dan persiapan karir 1) Informasi sekolah lanjutan 2) Informasi kursus 3) Informasi syarat-syarat pekerjaan 4) Kegiatan ekstra kurikuler yang mendukung pekerjaan j. Kematangan hubungan dengan teman sebaya 1) Bekerja sama 2) Hubungan antarpribadi 3) Berperan dalam kelompok 4) Penempatan diri sesuai dengan jenis kelamin dalam kelompok.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Berdasarkan tugas perkembangan diatas, subjek penelitian belum memenuhi tugas perkembangan dalam hal mencapai kematangan intelektual. Hal tersebut dikarenakan sebagian siswa diindikasikan belum memiliki motivasi belajar sehingga prestasinya rendah. 3. Upaya-upaya Peningkatan Motivasi Belajar Dimyati & Mudjiono (2009: 95) berpendapat bahwa dalam rangka mengupayakam agar motivasi belajar siswa tinggi, seorang guru hendaknya melakukan upaya-upaya berikut: a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan yang dialaminya. b. Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasidiri dalam belajar. c. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar. d. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar. e. Merangsang siswa dengan penguat member rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil. f. Guru mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. C. Bimbingan Belajar 1. Pengertian Bimbingan Belajar Bimbingan dapat diterjemahkan dalam bahas inggris yaitu “Guidance” yang berasal dari kata “guide”. Guide memiliki berbagai macam arti yaitu menunjukkan jalan, memimpin, menuntun, memberi petunjuk, mengatur, mengarahkan, dan memberikan nasehat (winkel & Sri Hastuti, 2012:27). Menurut Crow&Crow (Prayitno & Amti, 2004:94) berpendapat bahwa bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusannya sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Menurut Winkel & Sri Hastuti (2012:113), ragam bimbingan terbagi menjadi 3 yaitu: 1. Bimbingan karir 2. Bimbingan akademik atau belajar 3. Bimbingan pribadi sosial. Dalam materi ini akan lebih fokus mengenai bimbingan akademik atau bimbingan belajar. Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah akademik (Nurihsan, 2014:15). Yang termasuk dalam bimbingan belajar antara lain pengenalan kurikulum, pemilihan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. jurusan, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas, motivasi belajar, konsentrasi belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain. Menurut Winkel & Sri Hastuti (2012:115), bimbingan belajar ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih progam studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu instansi pendidikan. 2.. Tujuan Bimbingan Belajar Menurut Ahmadi & Supriyono (2013: 111) tujuan pelayanan bimbingan belajar adalah sebagai berikut: a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak. b. Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan mengunakan buku pelajaran. c. Memberikan. informasi. (saran. dan. petunjuk). bagi. yang. memanfaatkan perpustakaan. d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian. e. Memilih suatu bidang studi (mayor dan minor) sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatannya. f. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. g. Menentukan. pembagian. waktu. dan. perencanaan. jadwal. belajarnya. h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk penembangan bakat dan kariernya di masa depan. 3.. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Belajar Menurut Sukmadinata (2005: 241), prinsip bimbingan belajar adalah sebagai berikut: a. Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa. Semua siswa baik yang pandai, cukup, ataupun kurang membutuhkan bimbingan dari guru, sebab secara potensial semua siswa bisa mempunyai masalah. Masalah yang dihadapi oleh siswa pandai berbeda dengan siswa cukup dan juga siswa kurang. b. Sebelum memberikan bantuan, guru terlebih dahulu harus berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa, meneliti faktor-faktor yang melatarbelakangi kesulitan tersebut. c. Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya. d. Bimbingan. belajar. hendaknya. menggunakan. teknik. yang. bervariasi. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pada setiap siswa, perbedaan jenis dan kerumitan masalah yang dihadapi siswa, dan lain-lain..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. e. Dalam memberikan bimbingan belajar hendaknya guru bekerja sama denan staf sekolah yang lain. Bimbingan belajar merupakan tanggung jawab semua guru serta staf sekolah lainnya. f. Bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi belajar di kelas ataupun diluar sekolah. Bimbingan belajar diberikan pada saat pelajaran berlangsung yaitu saat mengerjakan tugas-tugas atau latihan, saat diskusi kelas, praktikum dll. Bimbingan juga dapat diberikan diluar pelajaran. 4.. Strategi Bimbingan Belajar Menurut Tohirin (2007: 131), layanan bimbingan belajar dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut: a. Orientasi kepada para siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan institusional, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan lain-lain. b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di sekolah maupun di rumah baik secara individual maupun kelompok. c. Bantuan dalam memilih jurusan atau progam studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan non-akademik yang menunjang usaha belajar dan memilih progam studi lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. d. Pengumpulan. data siswa yang berkenaan dengan kemampuan. ntelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, dan lain-lain..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu menyusun dan menaati jadwal belajar dirumah, kurang siap menghadapi ulangan, kurang menguasai cara belajar yang tepat, dan lain-lain. f. Membentuk kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatankegiatan belajar kelompok supaya belajar secara efektif dan efisien. D. Kajian yang Relevan Penelitian dengan topik motivasi belajar sebelumnya pernah diteliti oleh Putri (2014) dengan judul deskripsi motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Blado Batang tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap bimbingan belajar. penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan menggunakan subyek siswa SMP kelas VIII yang berjumlah 95 siswa yang terbagi menjadi 4 kelas. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuisioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 13% atau sebanyak 12 siswa miliki motivasi tinggi, 56% atau sebanyak 53 siswa memiliki motivasi cukup tinggi, dan 31% atau sebanyak 30 siswa memiliki motivas rendah. E. Kerangka Berpikir Masalah motivasi belajar yang dialami siswa memang sering terjadi di kalangan masyarakat. Motivasi belajar ini dapat dipengaruhi oleh dorongan internal dan dorongan eksternal. Dorongan internal terdiri dari adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. kebutuhan dalam belajar, dan adanya harapan dan cita-cita masa depan. Dorongan eksternal terdiri dari adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta siswa dapat belajar dengan baik. Apabila motivasi belajar siswa tinggi maka nilai pelajaran atau prestasi yang didapat pasti juga akan baik. Namun jika motivasi siswa rendah maka nilai pelajaran atau prestasi yang didapat juga kurang baik. Dari permasalahan tersebut maka peneliti ingin melihat seberapa tinggi tingkat motivasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta dan topik bimbingan yang sesuai dengan permasalahan tersebut..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai metode penelitian, yaitu mengenai jenis penelitian, subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2007: 447). Metode Survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, atau wawancara (Sugiyono, 2013:12). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat motivasi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 175 siswa. Rincian subjek penelitian disajikan dalam tabel 1.. 34.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Tabel 1 Jumlah subjek penelitian Kelas. Jumlah siswa. VIII A VIII B VIII C VIII E VIII F VIII G VIII H Total. 21 28 19 22 30 28 27 175. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2016 di SMP N 18 Surakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan agustus. Berikut disajikan tabel jadwal pengumpulan data: Tabel 2 Jadwal Pengumpulan Data Siswa Kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Kelas. Hari/tanggal. 8A 8B 8C 8E 8F 8G 8H. Sabtu, 13 agustus 2016 Kamis, 11 agustus 2016 Sabtu, 13 agustus 2016 Sabtu, 13 agustus 2016 Rabu, 10 agustus 2016 Kamis, 11 agustus 2016 Rabu, 10 agustus 2016 TOTAL. Jumlah siswa yang hadir 21 28 19 22 30 28 27 175. Jumlah siswa yang tidak hadir 7 2 11 8 0 2 1 31.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan. kuesioner. (angket).. Menurut. Sugiyono. (2013:199). kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, artinya responden tinggal memilih alterntif jawaban yang sesuai (Tanireja dan Mustafidah, 2011:44). Peneliti menggunakan kuesioner dengan model skala Likert dimana responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberi tanda checklist (√). Alternatif jawaban yang disediakan yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Dalam kuesioner motivasi belajar, item-item yang dibuat bersifat favourable (positif) yang menunjukkan adanya motivasi belajar siswa dan unfavorable (negatif) yang menunjukkan tidak adanya motivasi belajar siswa. Pemberian skor untuk item favorable (positif), yaitu untuk jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 4, S (Sesuai) diberi skor 3, TS (Tidak Sesuai) diberi skor 2 dan STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 1. Sedangkan pemberian untuk item unfavorable (negatif), yaitu untuk jawaban SS (Sangat Sesuai) diberi skor 1, S (Sesuai) diberi skor 2, TS (Tidak Sesuai) diberi skor 3 dan STS (Sangat Tidak Sesuai) diberi skor 4. Semakin tinggi jumlah skor siswa maka semakin tinggi motivasi belajar.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. siswa, sebaliknya semakin rendah jumlah skor siswa maka semakin rendah motivasi belajar siswa. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian yang di uji coba: Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun 2016/2017 Aspek-aspek Dorongan internal. Dorongan eksternal. Indikator. Item Favorable dan 2,3,5,6,7,9. Item unfavorable 1,4,8,10,11. jumlah. 15,18,21,22,23, 24,25,26. 25. 27,28,29,32. 30,31,33. 7. 34,35,36. 37,38. 5. 39,40,41,42,43, 44 53,54,55,56. 45,46,47. 9. 48,49,50,51,52 ,57,58,59,60. 13. Siswa memiliki hasrat keinginan untuk berhasil. Siswa memiliki dorongan dan 12,13,14,16,17, kebutuhan dalam belajar. 19,20 Siswa memiliki harapan dan cita-cita masa depan. Adanya penghargaan dalam belajar siswa. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar siswa. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Jumlah. 30. 30. E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Menurut Arikunto (Taniredja & Mustafidah, 2011:42) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut (Furchan, 2007:294). Kuesioner pada penelitian ini dibuat. 11. 60.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. sesuai dengan apa yang diukur yaitu tingkat motivasi belajar siswa. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Menurut Azwar (2011:45), validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki (Furchan, 2007:295). Instrumen penelitian disusun sedemikian rupa oleh peneliti dan kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 18 Surakarta yaitu Ibu Elisabet, S.Psi. Setelah itu, instrumen penelitian di uji cobakan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 18 Surakarta. Uji coba dilaksanakan pada hari selasa, 19 juli 2016 pada pukul 08.35-09.15 WIB. Setelah melakukan uji coba kuesioner, peneliti menganalisis hasil validitas dengan menggunakan progam SPSS (Statistic Package for Sosial Science) versi 18.0. Kriteria validitas menggunakan patokan 0,30. Jika koefisien korelasinya ≥ 0,30, maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Sedangkan, jika koefisien korelasinya ≥ 0,30, maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari 60 item yang di uji cobakan, diperoleh 35 item yang valid dan 25 item yang tidak valid..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Hasil analisis Validitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Hasil Analisis Validitas Instrumen. Aspekaspek. Indikator. Dorongan Siswa memiliki hasrat dan internal keinginan untuk berhasil. Siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar.. Jumlah item Valid Tidak valid. Nomor item Valid Tidak valid. 6. 5. 11. 4. Siswa memiliki harapan dan cita-cita masa depan. Dorongan Adanya penghargaan dalam eksternal belajar siswa. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar siswa. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.. 3. 4. 1,4,5,9,10, 11 12,13,14, 15,19,20, 21,22,23, 24,25 27,29,33. 2,3,6,7, 8 16,17, 18,26. 3. 2. 34,37,38. 6. 3. 6. 7. 40,42,44, 45,46,47 49,50,54, 56,59,60. 39,41, 43 48,51, 52,53, 55,57, 58. TOTAL. 35. 25. 35. 25. 28,30, 31,32 35,36. Berdasarkan tabel 3, item yang valid berjumlah 35 dan item yang tidak valid berjumlah 25. Semua item yang valid akan digunakan dalam kuesioner penelitian final. Sedangkan item yang tidak valid tidak digunakan. Jumlah semua item dalam kuesioner penelitian final adalah 40 item yang terdiri dari 35 item yang valid dan 5 item yang ditambahkan serta diperbaiki kembali. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada lampiran 1..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Berikut Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar final : Tabel 5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (FINAL) Aspek-aspek Dorongan internal. Dorongan eksternal. Indikator. Item Favorable dan 3, 4. Item unfavorable 1, 2, 5, 6. jumlah. 10, 13, 14, 15, 16, 17. 11. 18, 19, 21. 20, 22. 5. 23, 25. 24, 26, 27. 5. 28, 29, 30. 31, 32, 33. 6. 36, 37, 38. 34, 35, 39, 40. 7. Siswa memiliki hasrat keinginan untuk berhasil. Siswa memiliki dorongan dan 7, 8, 9, 11, 12 kebutuhan dalam belajar. Siswa memiliki harapan dan cita-cita masa depan. Adanya penghargaan dalam belajar siswa. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar siswa. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Jumlah. 18. 22. Item yang diganti dan ditambahkan ada 5 yaitu pada nomer 21 (saya memiliki cita-cita yang jelas dan sesuai dengan keinginan saya) , 22 (saya masih ragu akan cita-cita saya), 25 (saya menjadi bersemangat dalam belajar untuk mendapatkan nilai tambahan dari guru), 27 (saya berusaha mendapatkan nilai baik agar mendapatkan hadiah dari orangtua saya.), dan 38 (lingkungan rumah saya yang bersih dan tenang membuat saya merasa nyaman belajar di rumah). Instrument atau kuisioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran.. 6. 40.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Taniredja & Mustafidah, 2011:43). Sudjana (Taniredja & Mustafidah, 2011:43) memberikan definisi bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapan pun alat penilaian tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Menurut Furchan (2007: 310), reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis pengukurannya. Masidjo (1995) memaparkan pengelompokan kualifikasi koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 6 Kriteria Guilford Koefesien Korelasi. Kualifikasi. 0,91-1,00. Sangat tinggi. 0,71-0,90. Tinggi. 0,41-0,70. Cukup. 0,21-0,20. Rendah. Negatif-0,20. Sangat rendah.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Perhitungan. koefisiensi. reliabilitas. pada. penelitian. ini. menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 18.0. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 7 Hasil Koefisien Reliabilitas Kuesioner Final Cronbach's Alpha. Keputusan. 0, 883. Tinggi. Berdasarkan hasil di atas, nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,883. Menurut kriteria Guilford hasil tersebut dapat digolongkan dalam kategori “tinggi”. Dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner sangat tinggi, yang artinya kuesioner ini dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. F. Teknik Analisis Data Langkah-langkah dalam menganalisis data: 1. Melakukan skoring pada setiap item kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Skor untuk item favourable yaitu Sangat Sesuai diberi skor 4, Sesuai diberi skor 3, Tidak Sesuai diberi skor 2 dan Sangat Tidak Sesuai diberi skor 1. Sedangkan skor untuk item unfavourable yaitu Sangat Sesuai diberi skor 1, Sesuai diberi skor 2, Tidak Sesuai diberi skor 3 dan Sangat Tidak Sesuai diberi skor 4..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. 2. Membuat tabulasi skor keseluruhan item-item data penelitian penelitian meggunakan Microsoft excel 2007. Tabulasi data dapat dilihat pada lampiran. 3. Menghitung jumlah skor keseluruhan item pada setiap subyek. 4. Mengkategorisasikan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 18 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Kategorisasi dilakukan menurut kriteria Azwar yaitu disusun berdasarkan distribusi normal dengan model kategori jenjang (ordinal). Tujuan kategorisasi ini adalah menepatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2009:107). Berikut norma kategorisasi menurut Azwar: Tabel 8 Norma Kategorisasi Perhitungan Skor X item ≤ ̅ + 1,5 σ ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ ̅ - 1,5 σ ≤ X item. Kategorisasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah. Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subyek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subyek penelitian berdasarkan perhitungan skala..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. ̅ (mean teoritik). : Rata-rata teoritik dari skor maksimum dan minimum.. σ (simpangan baku). : Luas jarang rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi.. Kategori diatas akan dijadikan sebagai patokan atau norma dalam pengelompokan skor subyek penelitian berdasarkan tinggi rendahnya motivasi belajar dan pengelompokan skor item penelitian. Kategorisasi tingkat motivasi belajar siswa dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: Nilai maksimum. : 40 x 4 = 160. Nilai minimum. : 40 x 1 = 40. Simpangan baku. :. :. Mean teoritik. –. =. = 20. =. = 100. :. :. Penetuan kategorisasi motivasi belajar siswa secara umum dapat dilihat pada tabel berikut:.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Tabel 9 Kategorisasi tingkat motivasi belajar siswa Kriteria skor. Rentang skor. Kategorisasi. X item ≤ ̅ + 1,5 σ. >130. Sangat tinggi. ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ. 111-130. Tinggi. ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ. 91-110. Sedang. ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ. 70-90. Rendah. ̅ - 1,5 σ ≤ X item. <70. Sangat rendah. Selanjutnya skor total item yang diperoleh setiap siswa akan dikelompokan ke dalam kategori di atas dan membuat persentase jumlah siswa yang masuk dalam kategori tertentu. Sedangkan untuk kategorisasi item capaian skor kuesioner motivasi belajar, dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut: Nilai maksimal. : 175 x 4 = 700. Nilai minimal. : 175 x 1 = 175. Simpangan baku. :. :. Mean teoritik. –. –. = 87,5 = 87. :. :. = 437,5.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Penentuan kategorisasi item capaian skor secara umum dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 10 Kategorisasi Tingkat Capaian Skor Motivasi Belajar Kriteria skor. Rentang. Kategorisasi. skor X item ≤ ̅ + 1,5 σ. >568. Sangat tinggi. ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ. 482-568. Tinggi. ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ. 395-481. Sedang. ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ. 307-394. Rendah. ̅ - 1,5 σ ≤ X item. <307. Sangat rendah. Selanjutnya total dari setiap item dikelompokkan sesuai dengan kategori di atas. Item yang masuk dalam kategori yang tertentu akan dijadikan sebagai pedoman dalam membuat usulan-usulan topik bimbingan..

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 serta usulan topik-topik bimbingan belajar. A. Hasil Penelitian 1. Tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan data yang telah diolah, hasil tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11 Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kriteria skor X item ≤ ̅ + 1,5 σ ̅ + 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 1,5 σ ̅ - 0,5 σ < X item ≤ ̅ + 0,5 σ ̅ - 1,5 σ < X item ≤ ̅ - 0,5 σ ̅ - 1,5 σ ≤ X item. Rentang skor >130 111-130 91-110 70-90 <70. Jumlah subyek 40 105 30 0 0. Persentase. Kategorisasi. 22,9% 60% 17,1% 0% 0%. Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa (60%) atau sebanyak 105 siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sisanya sebanyak 40 siswa memiliki motivasi belajar sangat tinggi dan 30 siswa memiliki motivasi belajar sedang.. 47.

Gambar

Gambar 1: Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N18 Surakarta        Tahun Ajaran2016/2017….........................................................
Grafik 1: Tingkat motivasi belajar siswa  kelas VIII SMP N 18    Surakarta tahun ajaran 2016/2017
Grafik  2:  Jumlah  perhitungan  skor  item  kuesioner  motivasi  belajar  siswa    kelas  VIII  SMP  N  18  Surakarta  tahun  ajaran  2016/2017

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Moajeno

Tmah sawah konlemional adalah tarah yang slalu terSend8 ndlai ddi peneolahamya empai pada le generalit tanaman Padi.. Ton.h

Karena fitur keamanan yang ada pada standar 802.11 tidak menyediakan integritas pesan yang kuat, bentuk lain dari serangan aktif yang membobol integritas sistem sangat

Pada aplikasinya sebagai pelat bipolar, grafit mampu memberikan konduktivitas listrik yang baik dan juga meningkatkan sifat mekanis dari komposit tersebut. Selain

--- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian Memori Banding yang diajukan oleh pihak Tergugat / Pembanding, telah dapat disimpulkan bahwa dengan sering terjadi

Volume air yang tersedia untuk mengencerkan beban limbah dan membawanya keluar dapat dihitung dengan mengalikan luas wilayah perairan gosong Semak Daun dengan selisih antara

Merupakan pajak penghasilan dalam tahun berjalan yang dipungut oleh bendahara pemerintah baik pusat maupun swasta berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan