LAPORAN
PENELITIAN
KELOMPOK
DOSEN
"
Tax
Avoidance (Penghindaran pajak)
oleh
Wajib
Paiak
Dalaru Perspektif
Hukum
Islam,
OLEH ,
DR EL!'t SOERADJT, MHr (Ketua). H. SYAIKHU, M.Hr (Arygora),
MUMB. M.48.(AnsSoia), NOR"XLi.,i"l-rr(.,n-€gota),
ALI MIJRTADHo. S-4,8. M.H. (AiSgora).ERRy F. p, s.HI, i[rr.(Arg8or.a)
t E]\13AGA PENELITIAN DAN PENGAADIAN MASYARAKAT (LP2M)
:AIN PAIANGKARAYA TAHLTN
20I6
20]7
ALAMAT:JL (f.Osos KoMPLEK tcLAMtc CENTER KoTA paLANGKARAYA
PPovtNsr l<airMAriral _l ENG^H
'l
G,ii',i
ll
I
I.tt r
IJ
f
t
-7
tI
LAPORAN
PENELITIAN
KELOMPOK
DOSEN
'TaxAvoidance(PenghindaranPajak)olehWajib
Pajak
Dalam Perspektif
Hukum Islam'
{
1
,I(
I
*
OLEH ,DR ELvl SOERADJI. MHI (Ketua), H. SYAIKHU, M.HI (AngSota),
MUMB. N1.A8.(AngSota), |'loR"ilLI, l,,i.III(A;tggota),
AII MURTADHO, SAg., M.H. (AnSgota),ERRY F. P., S.HI. M.H.(AngSota)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) IAIN PALANGKARAYA TAHUN 2O16
.
2017AT-AMAT : JL. G.OBOS KOMPLEK ICLAMIC CENTER KOTA PALANGKARAYA PRovtNSr KALTMANTAN TENGAH
a
,
,fritt-,t
U
r--r--,U
E'
.a
la
V
l.
a. Judul Penelitian b. Bidang Ilmu c. Jenis Penelitian d. Pendekatan e. Sumber Data2.
Nama Peneliti3
Telah
diseminarkan HasilPenelitian
4
Waktu Penelitian5.
Biaya6.
Sumber BiayaTax
Avoidance (PenghindaranPajak)
oleh Wajib Pajak Dalam Perspektif Hukum IslamHukum Ekonomi Syarial
Penelitian Lapangan (field reseorc h)
Yuridis-normatif-kualitatif
lnforman (Primer), Kepustakaan(Sekunder)
Dr. Elvi Soeradji, M.HI (Koordir''ator) H. Syaikhu, M.HI (Auggota)
Munib, M.Ag (Anggota)
Norwili, M.Hl(Anggota)
Ali
Murtadho Emzaed, S.Ag., MH(Anggota) Erry Fitrya P., MH(Anggota)Pada tanggal
2E
April
2017 dengan Penguji Utama Dr. Akhmad Daktoir, M.HIt
tahun (Juli 2016-Juni 2017)Rp.22.000.000,-DIPA
IAN
Palangka Raya Tahun2016
danTahun 2017
Palangka Raya" I J 20t7 ti, A.n. Tim
i Murtadho Emzaed, S.Ag., MH
NIP. 19750503 200604 1010 Mengetahui/men gesahkan:
A.n. Rektor 1AIN Palangka Rayq
Ketua LP2M,
Ajahari, M.Ag NIP. t97l 0302199803 1004
LEMBAR
PENGESAHANTELAH DISEMINARKAN
Judul : Tax Avoidance (Penghindaran Pajak) oleh Wajib Pajak Dalam Perspektif Hukum Islam
Tim
Peneliti
:Dr. Elvi Soeradji, M.HI (Koordinator) H. Syaikhu, M.HI (Anggota)
Munib, M.Ag (Anggota) Norwili, M.HI (Anggota)
Ali
Murtadho Emzaed, S.Ag., MH (Anggota) Erry FitrYa P., MH (Anggota)Hasil
penelitianini
telah
diseminarkandi
depanforum
Penelitian Kelompok DosenIAIN
Palangka,, Rayayang
dilaksanakanoleh
Lembaga Penelitian danPengabdian Masyarakat
(LP2M)
IAIN
Palangka Raya pada tanggal28 April
2017.
Palangka
Raya
1 J 2017 .n.Tim
Peneliti,li Murtadho Emzaed, S.Ag.. MH
. 19750503 200604
l0l0
Penguii.
Dr. Akhmad Dakhoir, S.HI, M.HI
NrP. 19820707 200604 I 003
KATA
PENGANTARA I hamdul i I I ahir ab b
il'
al am i in....Tidak ada kata
yang
pantas diucapkan
kecuali
rasakesyrkuran
kami
kepadaAllah
SWT
yang telah
memberikananugerah tidak terbilang sehingga
Tim
Penelitian Kelompok Dosen denganjudul
aTax Avoidance (PenghindaranPajak)
OlehWajib
Pajak Dalam Perspektif
Hukum
Islam"
telah merampungkanrisctnya.
a:
4'-Penelilitan
ini
merupakan bagian penting bagi dosen dalammenunjang pelaksanaan
Tri
Dharma
PerguruanTinggi
dengan tuntutan menghasilkankarya
ilmiah yang baik dan berkualitas danberkompetisi global.
Saya selaku
ketua
Tim
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semuapihak
atas perhatian, bantuan dankontribusiny4
terutamakepada
teman-temantim
yang
telahmenjaga
kebersamaan
dan
kekompakan
sehingga
dapat menyelesaikanriset
yang muliaini.
Tiada gading
yang tak
rerd&, kesempumaanmilik
Atlah
semat4
oleh
karena
itu
kami
mohon
kritik
dari
saftm
yangkonstruktifuntuk perbaikan penelitian ini ke depan.
Akhimya...kami
berharap bahwa penelitianini
mempunyaidampak
psikologis bagi ruang
kebebasan akademikyang
akanselalu
berselancardan
berdialektika dalam luasnya
cakrawalapengetahuan
yang
tak
akan pemah berakhir.
Mudah-mudahan penelitianini
memberikan sumbangsih
pemikiran yang manfaat bagi kita semua. Aamiin...Palangka Raya, Mei 201 7
Tim
PenelitiPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang
bertanda tangandi
bawah
ini,
sayaatas nama Ketua
Tim
PenelitianKelompok Dosen
menyatakanbahwa judul
penelitian,
"Tax
Avoidance(Penghindaran Pajak) Oleh
Wajib
Pajak Dalam Perspektif Hukum Islam"
adalah
benar-benarkarya
kelompok sendiri danbukan
hasilplagiarism
karyaorang lain yang tidak sesuai dengan kode etik penulisan ilmiah.
Apabila penelitian
ini di
kemudianhari
terCapat kekeliruarsdan ketidaksesuaian dengan pernyataan tersebutdi
atas, maka sepenuhnya menjadi tanggawrg jawabkami.
Demikian
surat
pernyataanini
dibuat dan
dapat dipergunakan sebagaimanamestuinya.
Palangkaraya,30 2017
Yang Menyatakan,
a.n. Ketua
Tim
66AEF23M1
Ali
Murtadho Emzaed, S.Ag., MH NIP. 19750503 200604l0l0
ttDlltt uDp
lpq
ryp!
pn1r,,
tDru\D[od
gttDlt^ \DIDd uDrDpun1Sued:nny
o1oy 'wDlsluruloq ttqadstad
wo1np qo11rq lto8ev:1 opod tlnsowttlodtp
8uo,( snpow oltas t1o{od qt[o.1 r.tDp
llDq
lpplt
polu,I
otuopo umlnwauawqDpt
!u!
uoltllauodjtoL1ory
olop opodatl uDtlDsoptpSuot
uo1s1 wru1oqtlqadstad uop
tut uoloostad,Dqlpw
ltlpuad
'(ptaq8uoutstqca)wryo4
owlou
uoSuap uoBuo1ualtaqlopu
1o11u1pSuot
4olod
uo.topuulSuadruloprad uoBuap urpuas
ryr
tlotod ouop
uotllodopuaw t1ryun utlot(
(ptaq8uowlaop)
wnqotl
uDnfnt ,pDtuauSuot
lsuolsqns D"tDtuD snt.tas8uo,(
doi
opV
'uot1o{odtadnpas
!"tDpoto8al1
uo1odopuad sntaSSuawtlolat
!u!
n4o17tadprtDpod
'ot1t1 o.o8a11p
qDqaq
Suoltusod uqo1
otulou
,to&&uo1autSuot
ru1o11tad pSoqas SuopuodlplDplt !u!
acuoplo^Dfrt
nqDFDd
"t1o[od uo.topuulSuaduotltqolaw
t1ryunqofod
qtton
qalouqo,rtp
uot mpou In$?{l
wos rlo1osuotlodnnu nuoproav
ntl
.oto&oNualnsowod ToqwoqBuau uotlo
otu.utgo
DpDdflqasat
DlDpuayDppuax'fiqasat
lo[Dd
uDfiSunuad so8n1 umlDuDslDpuwolop olopual
lotuoq
tnuta oul 4o1a1 o"toBau o{uoo1o,fiiat1 DpDd
'unun
uDptlDlsDwa!
)fiun
t1o{od
uolrytawau
DTDBaN 'uotlnltadtptlopnu
und otuun|odopuad ryund-tpund .nsaqtaduau
lnrun
o.nBa71otod1
'oto&a1t1ryons uodnpqatl
ryou
pn
mSoqast1o[od uotllodwauaw
tppt
utapowotoBay
uDruouolarad:til
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL...iLEMBAR PENGESAI{AN LAPORAN HASIL RISET...ii
LEMBAR
PENGESAHANTELAH
DISEMINARKAN...iii
PERNYATAAN KEASLIAN
TULISAN,...,.iVKATA
PENGANTAR...v ABSTRAKSI...viDAFTAR
ISL...viiBAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang. . ... IB.
Rumusan Masalah...5 C. Tujuan Penelitian...6D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian. ...6
E. Sistematika Penulisan...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Penelitian Terdahulu.. ...8 B.Pajak...10
A.
Pengertian Pajak. . . .. ...10B.
WajibPajak....l I
-€.
Tax Avoidance.. . . .. I I C.Hukum Islam....16A.
TeoriMaslahah...
l8
B.
TeoriNiat...19
C. KerangkaKonseptual...2l
BAB
III
METODOLOGIPENELITIAN
A.
Jenis dan Pendekatan penelitian.....22
B.
Sumber Data... ... ... .. ..
....25
C.
Pengolahan Data dan penyajian Data....26D.
Analisa Data... . . .37BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA
DAN
MOTIVASI
WAJIBPAJAK
MELAKUKAN
TAX AVOIDANCE (PENGHINDARANPAJAK)
A.
Kepatuhan Pajak...29B.
Motivasi Wajib Pajak Melakukan Tm Avoidance(Penghindaran pajak)...37
a.
Rendahnya Kesadaran Masyarakat Untuk MembayarPajak...37
b.
Buruknya Sistem Perpajakan ....42*rs-,
c.
Wajib Pajak diberlakukan Secara Diskriminatifoleh
'idrPemerintah....48
d,. Tax Benefit (Manfaat Pajak)...51
BAB V ANALISA HUKUM ISLAM
TERHADAPPERILAKU LAX
AVOIDANCE
(PENGHINDARAN PAJAK)
OLEH WAJIBPAJAK
A.
PenghindaranPajak Dalam Lintasan
SejarahKhulafa
Al-Rasyidin....59
B.
Tax Avoidance (Penghindaran Pajak) Berawal dariNiat
Wajib Pajak Yang TidakBeri'tikad
Batk...72C.
Tax
Avoidance (Penghindaran Pajak)Dan
PraktrkHilah
di
Dalam Hukum Islam...88
BAB VI
KONS.TRUKSIHUKUM
DALAM PENCEGA}IAN
PERILAKU
TAX AVOIDANC E (PENGHINDARANPAJAK)
OLEH WAJIB
PAJAK
A.
Aturan Tentang Pencegahan Tax Avoidance ...95B.
Peranan Hakim Pengadilan PajakDalun
Anti
Tax Avoidance ....102BAB VII
PENUTUPA.
Kesimpulan ... ....108B.
Saran. .. .. .. ... ... . .. 109DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPajak adalah darah kehidupan
(ife
blood)dalam
berbangsa dan bernegara. Pernyataanini
menunjukkan bahwa telah menjadi adagium pembenaran terhadap peran dan fungsi pajakdi
tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara tidak mungkindapat*erdiri
tegak dankokoh
tanpa ditopangoleh
pajak. Pqiakyang
dibayar
oleh
rakyat akan
memperkokoh negara
dan sebaliknyarakyat yang
mengemplangatau
menghindar pajak,lamba!
laun akan merobohkan negara.Adagium
ini
seakan-akanbenar adany4
sebab
dalam rentangan sejarah kehidupan berbangsa dan bemegara" pajak tidakhanya
mendapatjustifikasi
secarateoritik,
tetapi
juga
secaraempirik telah
diperlakukan kepada seluruhrakyat
sebagai wajib pajak yang difungsikan sebagai sumber pendapatan negara, yangdiperuntukkan
sebagai
sumber
pembiayaan
negara
dalammenyejahterakan rakyatnya. Sehingga dalam konteks negara Islam, seakan-akan eksistensi
pajak
telah
menggantikanposisi
zakat sebagai sebuah kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam.rPajak
sebagai sebuahkewajiban yang
dibebankan Negarakepada rakyatnya dalam perspektif Negara Islam adalah merupakan
suatu
kewajiban agama
yang
harus dipatuhi
oleh
segenaprakyatnya, terlebih yang beragama
lslam. Ketika baitul mal
(kasNegara) yang bersumber
dari
sumber pendapatan negara semisal zetkat (pajak atas orang muslim),jizyah
(pajak yang dibebankankepada
non
muslim),
./iz'l
(rampasan perang
tanpa
perang),ghanimah/al-anfai
(rampasanperang dengan
perang), kharajI
Muhammad dan Ali Mutadho Emzaed, pojak Dalan Bingkai Syari,ah,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Cet. I, hlm- vii
(pajak tanah yang
pemiliknya non muslim), 'asyr
(sepersepuluh /cukai dagangannon muslim)
dan khumustidak
memadai untuk pembiayaan anggaranNegar4
makaNegara
harus mencari jalanlain
untuk
menutupi pembiayaan
tersebut.2Cara
lain
yang dimaksud adalah dengan menetapkan pajak.3Di
dalam Undang-Undang
No.
16 Tahun 2009
tentangKetentuan
Umum
dan Tata CaraPerpajakan
PasalI
angka (1)bahwa:
'Pajak
adalah kontribusi
wajib
kepada negara yangtffiItang
oleh orarry*pribadi
atau badanyang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Llndang, dengantidak
mendapatkan imbalansecara langsung
dan
digunakan
untuk
keperluannegara
bagisebesar-besamya kemakmuran rakyat".
Penduduk Indonesia mayoritas
beragamaIslam.
Sensuspenduduk yang dilakukan
oleh
Biro
Pusat Statistik (BPS) bahwajumlah
penduduknegara Indonesia
adalah sebesar 207.176.326jiwa
(87,180% adalah muslim).4Hal
ini
mengindikasikan bahwajumlah
penduduk Indonesia yangberjumlah
87%lebih
dari totalkeseluruhan adalah beragama Islam. Sebagian besar mereka adalah subyek
pajak
yang nantinya pada saat bersamaanjuga
sebagaiwajib
pajak.
Rencanapemerintah
untuk
menjadikan
pajaksebagai primadona penerimaim negara
di
masa
mendatang,tampaknya
akan
menemui
kendala besar.Hal
ini
terindikasidengan minimnya
wajib
pajak muslim yang
secara sukarelamendaftarkan
diri
sebagaiwajib
pajak untuk
memiliki
NomorWajib
Pajak (NPWP). Umumnya
mereka mendaparkanNpWp
secaraa terpaksa, karena pemerintah mengaitkan kewajiban
ber-NPWP
dengan kepentingan usaha
mereka,
seperti
syarat pengajuankedit
ke bank,kredit
mobil,buka
giro dan sebagainya.'
Abdul qadim Zallum, Sistem Keuangan di Negara Khilafah(letl.Ahmad S-,dk(
(Bogor: Pustaka Thariqul lzzah, t 988), Cer. II, hlm. 82'tbid.hkn.ts
a
Akibatnya
sekalipun mereka
telah memiliki
NPWP,
ada kecenderunganuntuk
tidak
mau
menyampaikanSPT
(Surat Pemberitahuan), atau menyampaikan SPT, namuntidak
mengisidengan
benar,s
terkesanada
semacamperilaku
penghindaran pajak( tax avoidance).Meskipun mereka
tahu
bahwapajak
merupakan kewajibanagama
dan kewajiban Negara,
wajib
pajak
baik
pribadi
atauperusahaan
masih menganggap bahwapajak
merupakan beban--i,ang harus
dipikulnya
sehinggn*:;uajarjika
adawajib
pajak yangtidak
senanghati
dan
sukarela
membayar pajak. Pajak adalahsuatu
beban
yang akan
mengurangi kemampuan
ekonomisseseorang.u Pajak
merupakaniuran yang
bersifat
memaksa.Negara
tidak
menghendaki
'kerelaan
wajib pajak'
unmk membayarpajak. Negara
menghendaki
kepatuhan membayarpajak(ax
complionce). Kerelaan membayarpajak tidak
pentingpenting bagi
Negara,akan tetapi yang
terpenting adalahwajib
pajak
membayarpajak
sesuai dengan ketentr.ran yangberlaku
Meskipun demikian,
negaraakan
lebih
senang manakala pajakyang dibayarkan
oleh wajib
pajakmerupakan
bennrk kepatuhanpajak
(ax
compliance)
dan
sekaligus kepatuhan
memenuhikewajiban perpajakan secara
sukarela
(voluntaryof
compliance). Menurut hematpeneliti,
kondisinya bisa dikatakan sama denganketika
zakat yang sudahjelas
legalitasnya berdasarkan al-Qur'andan al-Hadits, tidak jarang muzakki (orang yang
wajib
zakat)bersikap enggan untuk membayar zakat.
Fenomena
munculnya
skandal Panama
Peapers
yangmelibatkan ratusan
pengusaha
Indonesia ditengarai merupakan 5 Gus Fahmi,Pojak Menurut Syari'ah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 4
6 Reskino,
Rini,
danD.
Novitasari. 2013. Persepsi Mahasiswa Ahmtansi Mengenai Penggelapan Pajak. Makalah disajikan dalam Simposium Nasional7
Brian J Amold dalam Inside Tax, Edisi 38 , Mei 2016 Ehttp://nasional.republika.co.
id,/berita./nasional/umum/16/04/l I /o5g8a033
0-panama-papersdan-praktik-penghindaran-pajak. Diakses l0 Agustus 20 I 6
'
Wikipedia. Diakses l0 Agustus 20164 bentuk
perilaku tax
avoidance( penghindaranpajak) oleh wajib
pajak untuk tidak membayar pajak.
Sekandal
ini
bukanlah barang baru. Selama 50 tahun terakhir,penghindaxan pajak dengan memanfaatkan rrcEara tax haven telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan.T
Panama Peapers merupakan dokumen panama yang memuat
jutaan data perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dengan
jumlah
tidak
kurang
dari
ll,5
juta
dokumen. Dokumen
Panamaini
didirikan oleh sebuah perushaan yang berasaltCari Panama dengan
nama
Mossack
Fonseca. Sebagai penyedia
jasa
pendirianperusahaan "abal-abal"
,
perusahaanini
telah berhasil mendirikan214.000 perusahaan luar negeri sejak tahun 1977 dengan perkiraan
nilai
kekayaan mencapai 7,6triliun
dolarAS
(setaraRp
102.6A0triliun).8 Untuk
menghilangkanjejak
dari
pengendusan otoritas pajak ataupun lembaga penyidik dari negara asal peserta penggunajasa perusahaan
ini,
pihak penyedia jasa telah membangun sistem keuangan yangrumit
dengan melibatkan lembagalembaga besarperbankan
dunia
yakniDeutsche
Bank, HSBC, Socidtd G6ndrale,Credit
Suisse,UBS,
dan
Commerzbanke
untuk "mengamankan" data-data nasabahyang memarkirkan
uangnya dengan alasan kerahasiaan bank,Menurut
AH
Maftuchan (Koordinator
Forum
PajakBerkeadilan)
bahwa skandal Panama Papers menunjukkan duniasudah berada
di
era darurat kejahatan pajak. Halini
harus menjadimomentrim
bagi
Pemerintah Indonesiauntuk
segera membasmipencucian
uang
oleh
wajib
pajak
Indonesi4
baik
perorangan maupun badan hukumlo.Mengingat pajak adalah beban (yang akan mengurangi laba
bersih
penghasilanatau
perusahaan)maka
wajib
pajak
akanberupaya semaksimal mungkin agar dapat membayar pajak sekecil
mungkin dan
berupayauntuk
menghindaripajakrr
atau bahkantidak membayar pajak.
Perilaku
tax
avoidance (penghindaranpajak
)
oleh
wajibpajak
ini,
dalam pandanganhokum positif
(
hukum perpajakan)tidak
masuk domain
yang
melanggarnorma hokum.
Merekaberupaya
memanfaatkan
celah
(oophole)
dari
peratuan perundang-undangan untuk melakukan penghindaran pajak ini.Pada tataran
implementasi
peraturan perundang-undanganperpajakan, terindikasi
adanya
penghindaranwajib
pajak yangtentu sangat menarik bagi
peneliti
untuk
melakukan penelaahan lebihjauh.
Hal inilah
yang menjadi daya dorongpeneliti
untuk mengangkatnya ke dalam sebuah penelitian denganjudul
:
"
Ia
Avoidsnce (penghindaran
Pajak)
Oleh
Wajib Paiak
dalamP erspe
laif
Hukumls lam " .B.
Rumusan MasalahBerdasarkan paparan
latar
belakang tersebutdi
atas, makamasalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
l.
Apakah yang menjadi motivasi
wajib
pajak dalam
melakukanpelilakrr tax avoidance (penglindaran pajak)?
2.
Bagaimanakah tinjauan hukumIslam
terhadap penghindaran pajak (tax avoidance) yang dilakukan oleh Wajib pajak?3.
Bagaimanakahkonstmksi
hukum
dalam menangkal
perilakupenghindaran pajak
(ax
avoidance)?to Loc.Cit
C.
Tujuan PenelitianTujuan yang
ingin
dicapaioleh
peneliti dalam penelitianini
adalah:.
1.
Untuk
menemukanmotivasi
wajib
pajak
dalam
melakukan perilaku rax auo idance (pengltrndaran pajak)2.
Untuk
menemukannorma hukum Islam
terhadap penghindaranpajak oleh wajib pajak,
meskipun menuruthukum
positif
yangberlaku di lndonesia tidak diangggap melanggar norms.
3.
Untuk
mengetahuikonstruksi hukum
postif
terhadap perilaku penghindaran pajak(tu
avoidance).D.
Manfaat dan kegunaan penelitian1
.
Manfaat teoritisnyaadalah
dalam rangkapengembangan ilmu
pengetahuan
hukum
terutama
hukum
Islam terkait
tindakanpenghindaran pembayaran pajak oleh wajib pajak.
2.
Manfaat
praksis.Pertama, penelitian
ini
mempunyai manfaatsecara praksis dengan
melihat
realitas penduduk lndonesia 87%dan
235
juta
beragamaIslam
memerlukanadvokasi
terhadapjustifikasi
hukrun
Islam
yang rationable bahwa perilaku rar
av,oidance (penghindaran pajak)oleh
wajib
pajak adalah sesuatu yang melanggar normahokum Islam
meskipun dalam perspektifhokum positif tidak dipandang sebagai pelanggaran norma hokum;
Kedua, penelitian
ini
sebagai
bahan
masukan
kepadapenyelenggara negaru wabilkhushush
otoitas
perpajakan untuk membuat kebijakan yang dapat mengcover perilakutm
avoidance merupakan bentukperilaku
yang mengindikasikankuat
adanya"i'tikad
tidak bagi" wajib pajak.E.
SistematikaPenulisanBab I menguraikan tentang latar belakang masalah. Yang kemudian
disusul
denganrumusan
masalah,tujuan penelitian,
kegunaanpenelitian, dan sistematika penulisan
Bab
II
menguraikantentang
Kajian
Pustakaperihal
Penelitianterdahulu,
tinjauan
pajak,
wajib
pajak,
tu
avoidance(penghindaran pajak), hukum Islam, maslahah mursalah, teori niat
Bab
III
menguraikan tentangMetodologi
penelitianyang
berisijenis
dan
pendekatan penelitiarL pendekatanpenelitian,
sumber bahan dan penggalian data, pengolahan dan penyajian data, analisa. data.Bab
tV
Analisa dan Pembahasan Wawancara Terhadap MotivasiWajib
Pajak dalam
Melakukan
Perilaku
Tax
Avoidance (Penghindaran Pajak).Bab
V
menguraikantentang
Analisa
Hukum Islam
terhadapperilaku
Tm
Avoidance (penghindaranpajak) oleh wajib
pajakdalam
membayarpajak:
Tm
Avoidance
@enghindaran Pajak)Berawal
dari Niat Wajib
Pajak YangTidak Beri'tikad Baik,
fd
Avoidance (Penghindaran Pajak) adalah Praktrk
Hilah
di
DalarnHukum Islam dan
PenghindaranPajak Dalam
Lintasan SejarahIslam
Awal.
",Bab
V
Menguraikan Konstruksi HukumPositif
Terhadap Perilakupenghindaran pajak (tax avoidance)
Bab
VI
Penutupyang
akan menguraikan tentang simpulan dan Saran dari hasil penelitian.BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian
ini
merupakan penelitian lanjutandari
penelitianterdahulu
yang
menempatkanpajak
sebagai sebuah kewajibanagama dan
Negara
untuk kepentingan umum. Penelitianini
tidakmencari
justifikasi
teoritik
hokum Islam, akan tetapi
untukmenemukan moti.rasi dan norma
hokum
Islam terhadap perilakut6
avadance
(penghindaranpajak) oleh wajib
pajak, meskipundalam perspektif hokum
positif tidak
dipandang sebagai perilaku yang bertentangan dengan norma hokum.Sebelum
peneliti
memutuskanunh*
mela(rrkan penelitiandengan
judul
"Tm
Avoidance(PenghindaranPojak) Oleh
lVajibPajak
Perspelad
Huhtm
Islam"
ini,
terlebih dahulu
peneliti melalarkan penelusuran sejumlah penelitian yang pemah dilahrkan oleh peneliti terdahulu. Hasilnnya adalah :1.
Mudawamah,2Al4,
"Gtjzeling(Penyanderaan) Terhadap WajibPajak Yang Tidak Kooperatif Penpektif Hukum Islam,'. penelitian
ini
menitik berakan pada kajian Gijzeling (penyanderaan) terhadap wajibpajak
yang tidak kooperatif. Gijzelingtl
merupakan metode yang dipakaioleh
fiscus pajak dalam rangkaupaya
penagihanyang
diatur dalam Undang-UndangNo.
19 Tahun 1997 tentangpenagihan dengan surat paksa sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang
No.
19 Tahun 2000.
Konsep penagihan pajakdalam Islam mengenal adanya penagihan secara
aktif
represif bagiwajib
pajak yangtidak
kooperatif, meskipuntidak
dalam bentukgijzeling. Hakikat
dari
penerapangijzeling
ini
adalah
untuk terciptanya kesadaran membayar pajak mengingat pajak memiliki peran penting bagi kemaslahatan baik bagi negara maupun rakyat, sehingga diperbolehkandalam
Islam.
Gijzeling dalam
hukum Islam dikenal dengan istilah penahanan (al Habs) yang diterapkan,7'
pada
debitur
mampuyang ber'itikad tidak baik
agardia
segeramelunasi utangnya kepada
keditur.
Sebagaimanagiizeling
dalamhukum pajak yang
diterapkan kepadawajib
pajak yang
tidakkooperatif agar segera melunasi utang pajaknya kepada negara-
Al
llaDs
merupakan bagiandari
sanksi pidanata'zi
yang ditetapkanoleh pemerintah.
2. Ika
Alfr
Nur
Izza
danArdi
Hamzah, 2009,"Etika
PenggelapanPajak:
SebuahStudi Interpretatif'. Fokus peneitian
ini
adalahPeaggelapan
pajak*itinjau
dari
etika Islam dan Etika Krisen.
Menurut Islam
penggelapanpajak
itu
tidak
beretika
dari
segiperatuan yang
sudahdi
buatoleh
pemerintatr, karena peraturan yang dibuat pemerintah tentangpajak
sekarang sudah mendekatisempuma. Menurut Kristen penggelapan pajak
itu
kadang-kadangberetika karena
wajib
pajak mengetahuiarti
pajak dan pentingnyapajak tetapi kenyataanya masih banyak aparat melakukan korupsi
sehingga masyarakat tidak mau untuk membayar pajak.
3.
Umi
Nurimawati, 2008, "Pengaruh pengelakan dan penghindaranpajak terhadap penerimaan Pajak Pertambahan
Nilai"
penggelapan dan penghindaran pajak yang dilakukanwajib
pajak badan sangatmempengaruhi penerimaan
PPN, faktor
terbesar
penurunanpenerimaan
PPN
yaitu
dikarenakan
PKP
mengurangt jurnlahsetoran
PPN yang
mereka pungut,
penghindaranpajak
yangdilakukan
wajib
pajak badan salah satunya adalah dengan tidakmelaporkan SPT (Surat Pemberitahuan).
4. Yeni Mangoting,2010,
"
Tax Planning: Sebuah Pengantar SebagaiAlternatif
Meminimalkan Pajak." Fokus penelitian
ini
adalah sebatas mengungkapkan metodealtematif untuk
membayar pajakyang
dikeluarkanoleh wajib pajak
denganseminimal
mungkinsecara
deskriptif.
Tax planning
ini
bagian
dari
perilakupenghindaran wajib pajak terhadap kewajibannya membayar pajak.
dibayar
sehinggaseminimal mungkin
adalah pengetahuan yangmendalam tentang
peraturan-peratuanperpajakan
itu
sendiri.Karen4 hal
tersebut dilakukan dengan memanfaatkan celah-celah atau hal-hal yang belum diatur dalam undang-undang (loopholes).Ada
beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam meminimalkanjumlah pajak yang
harusdibayar yaitu penggesemn
(shiJing),kapitalisasi,
transformasi, penghindaran
(avoidance)
dan penyelundupan (evasion). Semua strategidi
atas merupakan bagiandrli
tax planniNg.Tu
planningwemberikan suatu formula umumyang bisa digunakan untuk mengatur secara sistematis jumlah pajak
yang harus dibayar.
Di
dalamformula umum
ini,
ada item-itemyeng nantinya harus menjadi pusat perhatian dari
wajib
pajak atau apabila menggunakan konsultan adalah tax planner.B. Pajak
A.l.
Pengertiaa PajakPajak dalam
pengertian
modem
sebagaimana yangdidefiniskan oleh Adam Smith yang merupakan begawan ekonomi
kapitalis
mengatakanpajak adalah
"
a
contrtbution
from
thecitizen
to
support
of
the state",12 yakni
andilnya masyarakatdelarn menopang keberlangsungan tegaknya Negara. Sedangkan menurut P.J.A.
Andriani
merumuskan bahwa pajak adalah iurankepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang
wajib
membayamyamenurut
peraturan-peraturan dengan tidakmendapatkan prestasi
kembali
yang langsung dapatditunjuk
dan yang gunanya adalahuntuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negarauntuk
menyelenggarakan pemerintahan.l312
Munawir, Perpajokan, (Yogyakarta: Liberty, 1992), hlm.3
''
R. Santoso Brotodihardjo, Pengonlqr llmu Hukum pajak,(Bandtng: Refika Aditam4 2003), hlm. 27-Adapun
menurut
Rochmat Soemitro
menyatakan bahwapajak adalah
iuran
rakyat kepada kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sector pemerintahan) berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbalbalik(tegen
prestatie)
yang
langsung
dapat
ditunjukkan
dandigunakan untuk membiayai pengeluaran umum.'4
Sementara
menurut Djajaningrat,
pajak
adalah"kewajibanuntuk
menyerahkan
sebagian .dari
kekayaan
kepada
negara disebabkanoleh
suatu
kdidaan,
kejadian 1i{an perbuatan yangmemberikan kedudukan tertentu,
tetapi
bukan sebagai hukuman,menurut
peraturan-peratuanyang
ditetapkan
pemerintah sertadapat dipaksakan,
tetapi tidak
adajasa balik dari
negara secara langsung,untrk
memelihara kesejahteraan umum".ls.A.2. Wajib Pajak
Wajib
Pajak adalah subyek pajakpribadi
atau badan apabila menerima atau memperoleh penghasilan yang besamya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).'6Di
dalam
Undang-Undang
PenghasilanNomor
36
Tahrm2008
pasal 2 ayatI
bahwa yang menjadi subjek pajak adalah:l.
orang pribadi;2.
badan; dan3.
bennrk usaha tetap.lTA.3. Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)
Dalam perspektif teori pemungutan pajak, bahwa pajak yang
dipungut oleh negara kepada rakyatnya
di
antaranya adalah teori yang didasarkanpada
kewajiban mutlak.Teori
kewajiban mutlakini
menyatakan
bahwa kewajiban
rakyat
membayar
pajakra
Rochmat Soemitro, Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan. (Bandung: Eresco, 1994), hlm. 23
''R. Santoso Brotodihardjo,Op. Cri, hlm.3
'u Mardiasmo, Perpajakan, (Yogyakarta: C.V. Andi Offset,2009), Edisi Revisi, hlm.
l3l
r7
didasarkan
pada kewajibannya
sebagairakyat yang
mendapat perlindungandari Negara. Rakyat harus tunduk, patuh
kepada negarq karena negara dalam kenyataannya sejakdulu
sudah adq sudah diakui eksistensinya baik oleh penduduk maupun oleh negaralain. Dan neg.ra
mengemban tugasuntuk
melindungi
segenapwarganya.
Oleh
karenaitu,
hubunganrakyat
dengan negaranya sangat kuat. Selain dariitu
rakyat merupakan salah satu unsur darisuatu negar4 maka penduduk
wajib
berbakti kepada negar4wajib
membayar pajak, sebagai rass bakti kepada iregara.
rE
,Sehingga dengan
demikian ketika
rakyat
pada saat yang bersamaan berperansebagai wajib
pajak
merasa bahwa pajak sebagai sebuah bebanyang
harusdipikul
olehnya. Pemahamaninilah
kemudian menimbulkan sebuah adagium bahwa orangitu
tidak
akan dapat lepasdari
pajak dan kematian. Sebagai ilustrasibahwa seorang pegawai adalah
wajib
pajak pribadi yang
akan dibebankan kepadanya berupajenis
pajak penghasilan (Pasal 21).Sedangkan perusahaan sebagai wajib pajak badan yang memegang saham utama, harus menyetorkan ke Negara dari labanya sebelum dibagikan kepada para pemegang saham sebagai
owner.
Kondisi
ini
akan memicuwajib pajak
untr*
berperilaku menghindar dari kewajibannya membayar pajak(tu
avoidance).Ttu
avoidance adalah suatuperilaku dari wajib
pajak yangbisa
saja
peroranganmaupun badan
yang
melakukannyanya.Sehinggga
kenyataanini
harus dihadapioleh fiskus
(petugaspajak).
Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)
memuat
istilah"penghindaran"
berasaldari
kata kerja "hindar"
yang
berarti menjauhkandiri
dari; mengelak;menyingkir; menyisi;
mengelak-supaya terlepas,te
Pe.ilaku
penghindaran terhadappajak
adalah perilaku yang berusahauntuk
melepaskandiri
dari
kewajibannya untuk membayar pajak.Sedangkan
di
dalam Oxford Advanced Learner's Dictionaryof
CurrentEnglish;
avoidance;the action of woiding
somebodyor
something,
tax avoiding; arranging
one'safair
so as topay
the smallest amount of taxrequired
by the law,20 yang mempunyai arti bahwa penghindaran pajak adalahmelakukan
perencanaan pajak unhrk membayarpajak
terkecil dari yang ditetapkan'olehundang-
'!'--i'undang.
Perilaku penghindaran
pajak
merupakan bagiandari
bentuk perlawananwajib pajak untuk tidak
membayarpajak. Ada
duabentuk
perlawananyang ditunjukkan oleh
wajib
pajak
kepada Negara yaitu perlawanan pasif dan perlawanan aktif.Mardiasmo2l menyebutnya sebagai
hambatan
terhadappemungutan pajak yang dapat dikelompokkan menjadi:
l.Perlawanan pasif, adalah merupakan bentuk perlawanan masyarakat yang enggan(pasif) membayar pajak yang dapat diisebabkan antara
lain:
a;*P Orkembangan intelektual dan moral masyarakat
b. Sistem perpajakan yang(mungkin) sulit dipahami masyarakat.
c.
Sistemconrol tidak
dapat dilakukan atau dilaksanakan denganbaik.
2.
Perlawananaktif, meliputi
semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Bentuknya antara lain:re Departemen Pendidikan dan kebudayaaan, KBB,I, (Jakarta: Balai
Pustalia, 2005), hlm. 402
20
As
Hornby, Oxford Advonced Learner's Dictionaryof
Current Englrs&,(New York: Oxford University Press, 1995). Page.As
Homby, Oxford AdvancedLeorner's Dictionary ofCurrent English,(New York: Oxford Universiry Press, 1995), hlm.394
a.Tax
Avoidance, usaha meringankan bebanpajak
dengan tidak melanggar undang-undang;b.Tax
Evasion, usaha meringankan beban
pajak
dengan
cara melanggar undang-undang (menggelapkan pajak)Tax avoidance
ini
setidaknya dilakukan dengan2
car4 yai.+:tt :l.
Pindah
Lokasi
merupakan
cara
wajib
pajak
untukmengalihkan lokasi usaha dari lokasi yang
tarif
pajaknyatinggi ke lokasi yang
tarif
pajaknya rendah. Cara yangdilakukanya
adalah
mengalokasikan
penghasilan, perusahaan satu ke perusahaan lain yang masih dalam satugroup perusahaan. Modusnya adalah dengan cara menjual harga
di
bawah harga pnsar ataudi
bawah standar dari harga yang berlaku. Sehingga seolah-olah perusahaanitu
mengalami kerugian
dan
akibatnya perusahaan tersebut membayarpajak
penghasilanlebih
kecil
atau
bahkan terbebasdari
pajak yang menjadi
kewajibannya.Bila
perusahaan
itu
berdomisili atau mempunyai anak cabangdi
lndonesi4
maka Indonesia akan mengalami kerugianakibat
berkurangrrya pendapatan negara
dari
pajakpenghasilan perusahaan.z Penghindaran
pajak
dikenaldengan modus transfer
pricing.
2.
Penghindaran Pajak SecaraYuridis
adalah penghindaranpajak
denganmelakukan
perbuatan-perbuatan tertentu.Biasanya
dilakukan
dengan memanfaatkan kekosonganatau ketidak jelasan
undang-undang.Hal
inilah
yangmemberikan dasar potensial penghindaran
pajak
secarayuridis.
Yang termasuk dalam penghindaran paj ak secara
yuridis ini
misalnya perencanaanpajak yang
banyak diterapkanoleh
wajib22
Ria Achmadiyah,
"
Transaksi Rekayaso Pojak Pada Trarcfer Pricingl' Artikel Jurnal Maliyah, Vol. 03, No. 02, Desember 20l3pajak
-
badan, dalamhal
ini
badan usahayang
besar, dengantujuan untuk
mengatur pembayaran pajaknya, khususnya untukmengelak
dari
pengenaanpajak
penghasilan lapisanke-3
yaitulebih dari 50
juta
dengantarif
30% -PPh pasal 17.Sebagai
ilustrasi bahwa
sebuah perusahaanmemiliki
labasebelum
pajak
Rp.
100
juta.
Pajak
penghasilanyang
harusdibayarkan sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.
10 Tahun 1994 pasal 17 adalah :
+e,
l0
%
X
Rp.25.000.000:
Rp.
2.500.000,-15 %
X
Rp. 25.000.000=
Rp.
3.750.000,-30 %X
Rp.50.000.000:
Rp. 15.000.000.-Jurnlah pajakpenghasilan
Rp.21.250.000,-Jumlah
pajak
penghasilan
yang
terutang adalah
Rp. 21.250.000,hampir
seperempatdari
laba
perusahaan. Apabila dilakukan p€rcnqma:rn pajak seolah-olah penghasilan perusahaan kurangdari
100juta
makajumlah pajak
sebesar 21.250.000ini
bisa ditekan dan tentu saja akan menguntungkan bagi perusahaan.
Penghindaran
pajak
(ax
avoidonce)ini
cenderungdinilai
sebagai sebuah tindakan yang
tidak
bertentangan dengan kaidahpemttran
perundang-undangan, sebab merekapara wajib
pajakmempergunakan celah/lubang-lubang
(oophole)
yang terdapatdi
dalam peraturan tersebut. Walaupun perilaku
ini
terap dipandang sebagaiperilaku yang
dapat
mengurangijumlah
penerimaan Negaradi
bidang perpajakan. Pada kenyataannya pemerintah tidakdapat berbuat apa-apa untuk melakukan tuntutan hukum. Memang
kondisi
ini
merupakan dilema bagi pemerintah, akan tetapiwajib
pajak dengan alasan berlindung
di
bawah hukum merasa tidak ada norma hukum yang dilanggar. Penghindaran pajakini
lebih dikenaldengan istilah tar planning.
I
I
B
Menurut kebiasaan perilaku penghindaran pajak
ini
dilakukanoleh perusahan-perusahan besar dengan
alasan
bahwa perusahan-perusaha:m yang besar mempunyailawyer
yang tanCguh sehinggadapat mencari celah untuk dapat menghindar dari pajak.
Perilaku penghindaran (tax avoidance) akanberakibat pada :
I.
Bidang Keuangan, dalam bidang keuanganini
akan sangat merasakan kerugain-kerugian dari pemasukan kas Negara yang tidak akan berimbang dengan penggunaananggaran-*r:
:
anggaranrsfr*.'2.
Bidang
ekonomi,
dalam bidang
ini
berakibat
padapersaingan
tidak
sehatantar
perusahaan.Satu
sisi
ada perusahaanyang
berpenghasilaa
besar
akan
tetapi kewajiban membayar pajaknyakecil.
Karena pengelolaan pajaknya tidak didasarkan pada kejujuran dari wajib pajak. Dan pada sisi yang lain ada perusahaan yang labanya sama akan tetapi kewajiban membayamya tergolong besar.Penghindaran pajak
menyebabkanstagnasi
(macetnya) pertumbuhan ekonomi atau perputaran roda ekonomi. Jika merekaterbiasa melakukan pengelakan
pajak,
mereka
tidak
akanmeningkatkan produktifitas mereka. Unh.rk memperoleh laba yang
lebih besar, mereka akan melakukan pengelakan pajak. Langkanya
modal
karena
wajib
pajak
berusaha
menyembunyikanpenghasilannya agar
tidak diketahui/sczs.
Sehingga mereka tidak berani menawarkan uang hasil penggelapan pajak tersebut ke pasarmodal.r
Hukum Islam
Istilah hokum lslam merupakan istilah khas Indonesia sebagai terjemalran
al-Fiqh
al-lslamy atau dalam konteks tertentu daria/-Syari'ah al-lslamy. Istilah
ini
dalam
wacanaahli
hokum
barat rhttps://trihastutie.wordpress.com/2009/05/20pajak/ diakses 3 Maret 2016
penghindaran- atau
penggelapan-7
digunakan
istilah Islamic
law.
Dalatn al-Qur'an dan
al-Sunnah, istilahal-huhn alJslam tidak
dijumpai.
Yang digunakan adalal katasyari'ah yang dalam
penjabarannya kemudianlahir
istilahfiqh.'o
Istilah
hukum yang dipakai dalam bahasa Indonesia adalah*hukum"
yang berasaldari
bahasaAnb
hukn(wnak:nya ahkam)berarti
putusan (iudgement,
verdict,
decision),
ketetapan(provision),
perintah(command),
pemerintaban(government) kekuasaan(arc&o rity, power) hderriran (sentence) dan lainJain.2sKata
hukum Islam baru muncul ketika para orientalis baratmulai
mengadakanpenelitian
terhadap ketentuansyariat
Islamdengan term Islamic Law yang secara harfrah dapat disebut dengan
hukum Islam..26
Dalam pandangan
T.M.
Hasbi Ash Siddiqie,
bahwa Hukum Islam yang sebenamya adalah Fiqh Islam atau Syari'at Islam, yaitu:
hasil dayaupaya
para fuqaha dalam menerapkansyari'at
Islamsesuai dengan kebunrhan masyarakat.
Istilah
hukum
Islamwalaupun berlafad Arab, narnun telah
dijadikan
bahasa lndonesi4 sebagaipadanan
dari fiqh
Islam, atau
syari'at
Islam,
yang bersumber pada al-Qur'an,Al-
Sunnah danIjma'
para sahabat dan tabi'in27.Akan tetapi
yangjelas
adalah bahwahukum Islam
adalahseperangkat
peratuan
berdasarkan wahyuAllah
dan Sunnah rasultentang tingkah
laku
manusiamukallaf
yangdiakui
dan diyakinimengikat untuk semua yang beragama Islam.28 2a Ahmad Rofiq,
Hukun Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja crafindo
Persada, 2003), cet.6,, hlm.3
25
Hans Wehr,
A
Dictionaryof
Modern Wrilten Arubic, (London:Macdonald & Evans Ltd, t980), hlm. 196 tu Abdul
Mannan, Refornasi Hukum Islam di lndonesia,(Jakarta:PT Raja
Crafindo Persada, 2006), hlm.57
2'T.M. Hasbi Ash Shiddiqie, Filsofat Hukum 1slaz ,(Semarang: PT Putra
Rizki Pura 2001), hlm. 29 28
B.1
Teori MaslahahMaslahah mursalah merupakan
salah
satu
metode/caraseorang mujtahid untuk melakukan
itihad
yang diperkenalkan olehImam
Malik
dan
dapatdijadikan
sebagai dasarhukum.
Karenapada hakekatnya
tujuan disyari'atkannya hukum Islam
adalahuntuk
menegakkan kemaslahatan manusia.Selain Imam Malik,
metode
ini
juga
dipegangioleh
Imam
Hambali, Imam Ghazali, al-Juwayni, as-Syatibi.Golongan
Hanafiyga
dan
golongan*-Syaf
iyyah
tidakmemandang maslahah mursalah
ini
sebagai suatu sumber hukumyang berdiri sendiri.2e
Secara
harfiyah
maslahahberarti
kebaikan, keuntungan,dan
kebajikan.
Adapun
kata
mursalah berarti
terputus atauterlepas.
Yang dimaksud
adalahkemaslahatan yang tidak
ada ketentuannyadalam
membenarkanmaupun yang
menyalahkanatau membatalkannya.30
Di
dalam Lisanal-'Arabi
bahwa mashlahah berasaldari
kata"shalaM'
dengan penambahanalif di
awalnya
yang secara arti kata berarti"baik" lawan
dri
katafosad" (bwuk
atau rusak). Iaadalah
mashdar denganarti
katashalah yaitu "manfaaf'
atau "terlepas daripadanya kerusakan".llHal
ini
dipandang maklum sebabketika
peristiwa-peristiwaatau kejadian-kejadian yang
baru(kontemporer)ketika ditarik
dengan menggunakan pola
pikir induktif,
maka temuan fakta-faktadari lapangan
akan membutuhkanjawaban hukum Islam
yangcepat dan akurat. Padahal nash al-Qur'an dan
Al-Hadits
itu
sudahterputus sampai pada
Nabi
Muhammad Saw saja. Oleh karena itu"T.M Hasbi Ash Shiddieqy, Filsqfat Hukun /s/cz, (Semarang:Pt.Pustaka Putra Rizki, 2001), hlm. 316
roAnonimus,
Erui$opedi lslam, Jilid 3,(Jakarta: PT [chtiar Baru Van Hoeve, 2000, hal.67
rrlbnu Manzhur
,
Lisan ol-'Arab (Libanon, Dar [ha' aGTurats al-,Arabi, Juz II, Cet Il,1999\hlm Op.Cr., hlm. 516adanya pendekatan
kajian
dengan menggunakanteori
maslahatmursalah dinilai penting untuk dilakukan. Teori
ini
potensial untuk dikembangkan dalam rangka metodeinduktif.3'Hul
ini
dilakukandalam rangka
menunjukkan kepadaumat bahwa hukum
Islambersifat solutif dan
mampumenyelesaikan
persoalan-persoalanyalg
kemudian muncul. Sehingga dengandemikian
hukum Islamtidak kehilangan elan vitalnya dan selalu tercerahkan
di
manapun,kapanpun, dan dalam
kondisi
apapuniuga.
Sebagaimana kaidahushuliyah
:
"Taghoyyurual
ahkambitghayyuri
al
imksni wa
al
azminati wa
al
ahwali.'"
Di
sinilah sesunguhnya hukum Islamitu
dikatakan telah lengkap dan sempurna. 8.2. Teori }.Iiat
Niat
adadi
dalamhati
manusia.Niat
merupakan pekerjaan yangtitik
episenaumnya adadi
hati. Niat
akan berdampak pada status sah atau batalnya, diterima atauditolak,
dan dikenai sanksi atau berkurangnya sanksidan
tidakdiberi sanksi
suatu perbuatan manusia dewasa (mu ka I Iafl
.Di
dalam Karnus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)
Istilah niatberarti
maksud
alau
tujuan
suatu perbuatan; kehendak
ataukeinginan dalam hati akan melakukan sesuatu.34
Sernentara
menurut
An-Nawawi dalam Wahbah htharly
bahwa kata niat dalam bahasa Arab berarti mengingini sesuatu dan bertekad hati untuk mendapatkarryu.3s
Dalam
sebuah
Al-Hadits, Rasulullah
SAW.
Bersabda,"
Sesungguhnya
setiap amal
perbuatan
itu
tergantung
kepada"
A.qodri Azizi, Eklektisisne Hukum Nasional Kompelisi Anlara Hukumlslam Dqn Hukum Umum, (Yogyakarta: Gama Media 2004), Cet. Ke-2, hlm. 5
,
Masfirk Zuhdi, Masoil Fiqhiyoh, (Jakana: Gunung Agung, 1997), hlm.56
rn
KBBI, 0p,
cit.,
hlm. Tgzr5 Wahbah Zuhaily, Fiqih lslan
lla
Adillatuhu, (Jakarta; Geme Insani Pers, 201 l), hlm. 130
7
niatnya,
dan
setiap manusiaakan
mendapatlan apayang
telah diniatkannya itu... ..., "36Wahbah Zuhaily
37
menyimpulkan maksuddari
haditsini
menunjukkan beberapa perkara yaitu:
l.
Suatu
arnalantidak
diakui oleh
syara'
sehingga ada hubungandengan masalah dosa
dan
pahal4
kecualiapabila disertai dengan niat.
2. Barangsiapa melakukan amal shaleh, kemudian ada sesuatu
yang
menghalanginyauntuk
merealisasikanniatnya
itu
"*o
seperti sakit,
mati
maka tetap mendapat pahala. Karenaorang
yang
mempunyai kehendak
unhrk
melakukankebajikan kemudian
ia
tidak bisa
melakukannya diberipahala
satu
kebajikan.
Dan
barangsiapa berkehendakmelalorkan kejelekan namun dia tidak
jadi
melakr.rkanya, maka dosa tersebut tidak dicatat.Selanjutnya
beliau
mengungkapkan
saMa
RasulullahSAW.yang diriwayatkan oleh
Imam
Hadits yang enamdari
AbuHurairah
RA,
bahwasarmya
Rasulullah
SAW.
bersabda:" Sesungguhnya
Allah
SW
mengampuni umatkudari
apa
sajayang terbertik
dalamhatinya, selagi
belum terucapatau
belumterlaksana."3s
Sehingga dengan demikian ketetapan-ketetapan dalam hukum
Islam
terhadap ucapandan tindakan
seorungmulwllaf
(terkenapembebanan hokum/mampu untuk bertanggung jawab
di
hadapanhukum)
itu
mengikuti maksud
dan
tujuan orang
yangmelakukannya
dan bukan
padasisi
lahiriah
perbuatan tersebut.Akan tetapi orang lain menilai dari ucapan dan tindakan seseorang, akan melihat dan akan menghukumi
dari sisi
lahiriahnya sebelum16
Imam Bukhari, Shahih Bukhari Jitid /, (Kairo: Dar al-Hadits, tt), hlm. 3'
wahbah zuhaily, op. cit., hlm. 135
"
lbid, 135menyelidiki
motifnya apakah adaniat
kesengajaan atautidak. Di
samping itu juga harus ada
bukti
lain yang menguatkan adanya niat atau tidak.C.
KERANGKA
KONSEPTUALSecara sederhana kerangka konseptual
penelitian
ini
dapat digambarkan sebagamana gambar 2.1 berikutini:
2.1
Kerangka Konseptualrgti. r49.
Action
Dilakukan secara massif
Nothing Good FAITH
Tar Avoidance
Pajak
Pendapatan Pajak bocor
AlHabs 1a'tir penyandGizajling/ eraan
Al-Ou/an. Al-Hadits, Maslahah
Xewariban Agama Prinsip Paiak Kewajiban Agama
M E N c
I
I A H UXehendak(senagaja) +Adion Tidak Sanksi
Patuh Langgar Norma Tidak ingin bayar paiak Memindah Ralayasa Lecar )ranorng I
7
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A
Jenis dan Pendekatan PenelitianJenis penelitian
ini
adalah penelitielr lapangat(ield
research)dan sekaligus penelitian kepustakaan (
library
researc&/. Penelitianlapangan dilakukan untuk mendapatkan data dari lapangan tentang motivasi
wajib
pajak.
Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mers,vancarai kepada sejumlah informan untuk memperoleh data-data primer. Sedangkan Penelitian kepustakaandilakukan
dengancara
mempelajari, menelaah
dan
memeriksa
bahan-bahan kepustakaanyang memiliki
relevansi
hokum
dengan
pokok permasalahanse denganmateri
pembahasannya didasarkan padabuku-buku
dokumen-dokumen,ensiklopedi,
makalah-makalah,jurnal,
artikel, dan surat kabar,ao terutarna peneliti gunakan dalammelakukan penganalisaan terhadap suatu
fakta
persoalan terkaitdengan
motivasi
wajib
pajak
melakukan
tax
avoidance(penghindaran pajak).
Penelitian ini
juga
disebut dengan penelitian hokum yuridis-normatif-kualitatifyakni
penelitian yang mengonsepsikan hokumsebagai
apa yangtertulis
dalam peraturan perundang-undangan(law
in
book) atau hokum yang dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan perilaku manusia yang dianggap pantasar yang berangkat dari data lapangan. Tax qvoidance adalahmerupakan bagian
dari
perilakuwajib
pajak yang akan dianalisisdengan menggunakan kaidah-kaidah yang ada dalam hokum Islam.
"
Yayasan OborJakarta
Metode Penelitian Kepustakaan, (JakarlaYayasan Obor Jakarta,2004), hlm. 3
a0 Kartini Karlono, Pengantar Metodologi Riset
Sosi(11, (Bandung: Mandar Maju, 1996), hlm.54
tt Amirudin
dan Zainal Asikin, Pengantar MetodoloSii Penelitian Hukum,
r
Apakah
perilaku
tersebut bagian
dari
perilaku yang
dinilai
melanggar norma atau
tidak.
Jadi ukuran dan patokannya adalah kaidah-kaidahyang ada dalam
hokum
Islam.
Walauptn
TaxAvoidance (penghindaran Pajak) dalam pandangan Hukum
positif
tidak melanggar norma akan tetapi dalam hukum Islam akan dilihat
sejauh
mana
niat i'tikad
tidak
baik
ini
sudahmasuk
domain perbuatan kena sanksi hukum .Penelitian
ini
juga
berorientasipada penelitian
kualitatif. ra&enelitianini
dilekukanuntuk
memperoleh datayang
diperolehseperti
hasil
pengamatan,hasil
wawancar4
hasil
pemotretan,analisis
dokumen, catatan lapangan, disusunpeneliti
di
lokasipenelitian,
tidak
dituangkan
dalam
bentuk
dan
angka-angka.Peneliti
segeramelakukan analisis
data
dengan
memperkayainformasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang
diteliti
yang
disajikan dalam bentukuraian naratif. Hakikat
pemaparandata pada
umunnya
menjawab pertanyaan-p€rtanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.Untuk itu
peneliti dituntutmemahami dan menguasai bidang
iLnu
yangditelitinya
sehinggadapat memberikan
justifikasi
mengenai konsep dan makna yangterkandung dalam data
Menurut
Polking Home dalam
Muhammada2 bahwapenelitian
kualitatif
secara spesifik bermanfaat dalam generalisasikategori
untuk
memahami fenomena manusia, untuk melihat apa-apa yang dialami orang dalam suatu bahasa yang seloyal mungkinpada
perasaan dan
pengalaman merekaatau untuk
mengamati oranglain
dalam lingkunganhidupny4
dalam kaitannya dengana2
Muhammad, perbonkon lslam Universits Muhammmadiyah Malang, 1999), hlm. 65
l-penelitian
ini,
peneliti berusaha untuk mengexplore informasi daripara informan
untuk
memperoleh jawaban tentang motivasi ataualasan-alasan
melakukan
tu
avoidance.
Peneliti
menemukan fenomena perilaku wajib pajak untukmelaktkat
tax avoidance.Weber dalam Bodgan
Taylor
bahwa pendekatankualitatif
disebutnya
dengan istilah
"Verstechen"yakni
pemahaman yangmenggunakan
empati, imajinasi,
dan
pengalaman
ataukemampunan menyerap
kembali
pems:ran-peras:umdan
motif-motif dibdik
tindakan(perilal:u) sehingga dapat
dikemukakanfenomena atau tindakan{indakanyang penuh arti.a3
John
W.
Creswell
juga
menjelaskan bahwa
penelitiankualitatif
bertujuanuntuk
memahami penelitian tertentu dengancara
menyelidiki
masalah-masalah
sosial
atau
manusia. Menurutnyapula peneliti
membuat gambaran kompleks bersifat holistik,menganalisis kata-kata, melaporkan pandangan-pandangan para informan secararinci
dan dalam situasi alamiah.Ikrakteristik
pokok
yang
menjadi perhatian
dalam
penelitian kualitatif
menurutnya
adalah kepedulian
terhadap"makna" dan
bersifatnaturalistik serta
tidak peduli
terhadap pers,amaandari
objek penelitian melainkan sebaliknya mengungkap tentang kehidupan dari orang yang berbeda-beda.aPenelitian yang sifatnya
kualitatif
sebagai ujung tombaknyaadalah
dengan mempergunakan
metode
interview.
Metodeinterview
merupakan
metode
yang
dilakukan
dengan
carapertemuan antara dua orang atau
lebih untuk
bertukar informasi atau ide yang kemudian dapat dikonstnrksikan makna dalam suatutopic
tertentu.l5
Peneliti
tidak
menargetkan seberapa banyak niMuhammad, Ibid., hlm. 65
a
Creswell, J. W- 2007. eualitotif lnquiry qnd Research Design.( Sage Publication. lnc., 2007), hlm. 36
nthnpt
I
penelitianpasar.blogspot.co.idl20 I 2/03
/teknik-wawatrcNa-dalam-pengumpulan-data.html., diakses 3 Pebruari 20 l7
24
T
B
responden atau informan yang semestinya dilakukan wawancara,
akan tetapi
peneliti lebih
mengfokuskan padaseberapa
kualitas dari pertanyaan yang diajukan kepada informan dengan guide line pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti berusahanntuk
melakukanin
dept interview
(penelitianyang
mendalam)untuk
memperolehdata yang banyak yang kemudian akan di
verifikasi sssrrei dsngan permasalahan yang sedang dibahas.
Wawancara mendalam(ln depht
.inteniew)
adalah
prosesuntuk memperoleh ketc*angan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya
jawab
sambil tatap muka antara
pewawancara denganinformaq
atau orang yangh diwawancarai dengan
tau
tanpapedoman
(guide)
wawancara
dimana
pewawancara
denganinforman terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama.a6
Dalam konteks
penelitian
ini,
perilaku
penghindaran pajakadalah sebuah fenomena
dan permasalahan
seriusyang
harusdicarikan jawaban dan solusinya
bila dilihat dari
perspektif pajaksebagai sumber penerimaan
Negara
utama yangmemiliki
fungsiuntuk kemaslahatan umum
demi
tegaknya sendi-sendi kehidupanberbangsa
dan
bernegara.
Peneliti
berusahauntuk
mengetahui fenomenadibalik
perilaku penghindaran pajak. Apa yang menjadi motivasi wajib pajak melakukan penghindaran pajak.Sumber Data
Sumber
data
belperan
sangat
penting
dalam
sebuahpenelitian, karena dari data itulah analisis dan argumentasi peneliti ,lapat dibangun. Sumber data merupakan tempat dimana data itu diperoleh.
Penelitian
ini
bercorak
yuridis-
normative-kualitatif mengenal sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumberdata primer diperoleh
dari
lapangan langsrurg dengan melakukanI
*
tbid.V-wawancara kepada sejumlah
informan.
Sedangkan sumber data sekunderterdiri
atas bahan hokum primer, bahan hokum sekunderdan
bahan hokum tersier,
sehingga
dalam
mengolah
dan menganalisis datanyapun tidak
terlepasdari
penafsiran yangdikenal dalam
ilmu
hukum.aT Ilmuwan
hukum
harus
dapatmempertanggungiawabkan
setiap pemilihan metode
penafsirantertentu.
Penafsiran memiliki
karakteristik
hermeneutik.Hermeneutik
atau
penafsiran
dapat diartikan
sebagai
prosesmengubah sesuatu atau situasi keti€Elttahuan menjadi iriengerti.at
Bahal
hukum primer seperti alQul'an,
al Hadits, kitab-kitabfiqh,
buku
Hukum
Perpajakan,buku
perpajakan, Undang-UndangPerpajakan. Sedangkan bahan hukum sekunder seperti buku ushul
fiqh, ensiklopedi, Ekonomi Islam, Keuangan Publik dalam Islam.
C.
Pengolahan Data dan Penyajian DataDala yarlg terkumpul dari lapangan akan diolah dan disajikan
secara
deskriptif
yakni
dengan
mendeskripsikan
rnasalah, menjabarkanfakta-fakta
yang
diperoleh
dari
lapangan
yang kemudian diklasifikasikan dalam bentuk sub-subjudul kecil
untukmengurai persolan-persoalan
yang menjadi
permasalahan dalampenelitian
ini.
Daiam
kontekspenelitian
ini,
apa yang
menjadimotivasi
wajib
pajak untuk
melakukan
penghindaran pajak dipaparkan sedemikianrup4
sehinggadiketemukan
jawabannyayang
kemudian
dilakukan
penganalisaansekaligus
terhadap temuan-temuan tersebut.Penyajian secara
deduktif
juga
diperlukanyang
berangkatdari
pembahasan permasalahanyang
bersifat
umum
menujupembahasan
yang
bersifat khusus.ae Berangkatdari
pembahasant'
Amirudin dan Zainal Asikin, 1brd. hlm.l6l
t'
E. Sumaryono, Hermeneutik Sebuah MetodeFilsofat, (y ogyakarl^: Penerbit kanisius, 1993), hlm. 24
o'Bambang
Sunggono, Metode Penelitian Hukum,(!akarta: Raja Grafindo
dari wajib
pajakini
akandilihat
kedua sumber hukum tersebut.Apakah ada bunyi teks+eks ayat al-Qur'an ataupun al-Hadits yang dapat memperjelas status norma atau kaidah yang mendukung atau menolak
perilaku tax avoidance
tersebut.Jika tidak
didapatkan teks-teksyang
sec:tra tersurattidak
diketemukandalam
kedua sumber hukum Islam tersebut, baru dapatlah melakukan ijtihad.s2Selanjutnya