• Tidak ada hasil yang ditemukan

kolitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kolitis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KOLITIS KOLITIS

A.

A. PEPENGNGERERTITIANAN

Koli

Kolitis tis ulseulseratratif if merumerupakan pakan penypenyakit akit radaradang ng kolokolon n nonspnonspesifesifik ik yang yang umumumumnyanya  berlangsung

 berlangsung lama lama disertai disertai masa masa remisi remisi dan dan eksasorbasi eksasorbasi yang yang berganti-gantberganti-ganti. i. SakitSakit abdomen, diare dan perdarahan rektum merupakan tanda dan gejala yang penting. Lesi abdomen, diare dan perdarahan rektum merupakan tanda dan gejala yang penting. Lesi utamanya berupa reaksi peradangan daerah sub epitel yang timbul pada basis Kripttus utamanya berupa reaksi peradangan daerah sub epitel yang timbul pada basis Kripttus Li

Liberberkhukhum, m, yayang ng akhakhirirnynya a dapdapat at memenimnimbulbulkan kan perpertuktukakaakan n padpada a mumukoskosa. a. FreFrekuekuensinsi  penyakit ini paling

 penyakit ini paling banyak antara banyak antara usia 20 usia 20 - 40 - 40 tahun, dan tahun, dan menyerang kedua jenis menyerang kedua jenis kelaminkelamin sama banyak. Insiden kolitis ulseratif adalah sekitar 1 per 10.000 orang dewasa kulit putih sama banyak. Insiden kolitis ulseratif adalah sekitar 1 per 10.000 orang dewasa kulit putih  per tahun.

 per tahun. Kol

Kolititis is adaadalah lah penpenyayakit kit yanyang g memeruprupakaakan n perperadaadangangan n usuusus s besbesar. ar. GejGejala ala padpadaa kolitis termasuk rasa nyeri, demam, bengkak pada jaringan usus besar, berdarah, eritema kolitis termasuk rasa nyeri, demam, bengkak pada jaringan usus besar, berdarah, eritema  permukaan usus be

 permukaan usus besar, pendarahan resar, pendarahan rektal dan ulseraktal dan ulserasi usus besarsi usus besar..

Kolitis adalah suatu peradangan akut atau kronik pada kolon, yang berdasarkan Kolitis adalah suatu peradangan akut atau kronik pada kolon, yang berdasarkan  penyebab dapat diklas

 penyebab dapat diklasifikasikaifikasikan sebagai berikut :n sebagai berikut : 1.

1.KolitKolitis is ininfekfeksisi, , mimisalsalnya nya ::  shigelosi shigelosiss, , kolkolititisis tuberkulosatuberkulosa, , kolkolititisis amebicamebic, , kolkolititisis  pseudomembran

 pseudomembran, kolitis karena virus/bakteri/parasit., kolitis karena virus/bakteri/parasit. 2.

2. Kolitis non-infeksi, misalnya : kolitis ulseratif, penyakit Crohn’s kolitis radiasi, kolitisKolitis non-infeksi, misalnya : kolitis ulseratif, penyakit Crohn’s kolitis radiasi, kolitis iskemik 

iskemik , kolitis, kolitis mikroskopik mikroskopik , kolitis non-spesifik (, kolitis non-spesifik ( simple coli simple colitistis).).

B.

B. PAPATOTOFIFISISIOLOLOGOGII

1.

1. EtEtioiolologigi

Etiologi kolitis ulseratif tidak diketahui. Faktor genetik tampaknya berperan Etiologi kolitis ulseratif tidak diketahui. Faktor genetik tampaknya berperan dalam etiologi, karena terdapat hubungan familial. Juga terdapat bukti yang menduga dalam etiologi, karena terdapat hubungan familial. Juga terdapat bukti yang menduga  bahwa

 bahwa autoimunnita autoimunnita berperan berperan dalam dalam patogenesis patogenesis kolitis kolitis ulseratif. ulseratif. Antibodi Antibodi antikolonantikolon telah ditemukan dalam serum penderita penyakit ini. Dalam biakan jaringan limfosit telah ditemukan dalam serum penderita penyakit ini. Dalam biakan jaringan limfosit dar

dari i penpenderderita ita kolkolitiitis s ulsulseraeratitif f mermerusausak k sel epitesel epitel l pada kolon. pada kolon. SelSelain ain itu itu ada ada jugjugaa  beberapa

 beberapa fakor fakor yang yang dicurigai dicurigai menjadi menjadi penyebab penyebab terjadinya terjadinya kolitis kolitis ulseratif ulseratif  dia

(2)

interaksi imun tubuh dan bakteri yang tidak berhasil (awal dari terbentuknya ulkus), interaksi imun tubuh dan bakteri yang tidak berhasil (awal dari terbentuknya ulkus),  pernah mengalami perbaikan pembuluh darah, dan stress.

 pernah mengalami perbaikan pembuluh darah, dan stress. 1)

1) Faktor ekstrinsik Faktor ekstrinsik  a)

a) DiDiet : et : asasupaupan n mamakakanan cepanan cepat t sasaji dan ji dan gulgula a tetelalah h didihuhubunbungkgkan an papadada  banyak penelitian dengan kemungkinan menderita kolitis ulseratif.  banyak penelitian dengan kemungkinan menderita kolitis ulseratif.  b)

 b) Infeksi Infeksi : : beberapa beberapa peneliti peneliti menyatakan menyatakan bahwa bahwa kolitis kolitis ulseratif ulseratif dapatdapat  berhubungan

 berhubungan dengan dengan beberapa beberapa infeksi infeksi saluran saluran cerna cerna yang yang disebabkandisebabkan ole

oleh h mimikrokroorgorganianisme sme E. E. ColColi. i. SatSatu u teoteori ri menmenjeljelaskaskan an bahwbahwa a virvirusus me

measasleles s yayang ng bebelum lum didiberbersisihkhkan an dadari ri tutububuh h dedengangan n tutuntntas as dadapapatt menyebabkan inflamasi kronik ringan dan mukosa usus.

menyebabkan inflamasi kronik ringan dan mukosa usus. c)

c) Obat-obatan : penelitian juga menunjukkan hubungan antara asupanObat-obatan : penelitian juga menunjukkan hubungan antara asupan oral pil

oral pil kontrkontrasepsi dan asepsi dan kolitkolitis is ulserulseratif dapat atif dapat menyemenyebabkan babkan pasiepasienn me

mendenderirita ta seserarangngan an apapalalagagi i jijika ka memengkngkononsusumsmsi i anantitibibiototik ik dadann  NSAIDs.

 NSAIDs. Hal

Hal yanyang g terterpentpenting ing adaadalah lah mesmeskipkipun un banybanyak ak dardari i oraorang ng yanyangg cenderung ke arah diet buruk atau mempunyai infeksi E. Coli belum cenderung ke arah diet buruk atau mempunyai infeksi E. Coli belum  pasti

 pasti akan akan menderita menderita kolitis kolitis ulseratif ulseratif sehingga sehingga dapat dapat disimpulkandisimpulkan  bahwa

 bahwa masih masih ada ada sesuatu sesuatu yang yang membuat membuat seseorang seseorang menjadi menjadi lebihlebih rentan.

rentan. 2)

2) Faktor Intrinsik Faktor Intrinsik  a)

a) GangGangguan siguan sistestem imun : beberm imun : beberapa ahlapa ahli percai percaya bahwya bahwa adanya adanya a defdefek ek   pada

 pada sistem sistem imun imun seseorang seseorang berperan berperan dalam dalam terjadinya terjadinya inflamasiinflamasi dinding usus. Gangguan ini ada 2 jenis :

dinding usus. Gangguan ini ada 2 jenis : 1)

1) AlAlerergi gi : : bebbebererapa apa penpenelelititiaian n memenununjunjukkkkan an bahbahwa wa kokolilititiss ulseratif adalah bentuk respon alergi terhadap makanan atau ulseratif adalah bentuk respon alergi terhadap makanan atau adanya mikroorganisme di usus.

adanya mikroorganisme di usus. 2)

2) AutAutoimoimun un : : penpenelielitiatian n terterbarbaru u menmenunjunjukkaukkan n bahbahwa wa kolkolititisis uls

ulseraeratif tif dapadapat t mermerupakupakan an sutsutu u benbentuk tuk penpenyakyakit it autautoimoimunun dimana sistem pertahanan tubuh menyerang organ dan jaringan dimana sistem pertahanan tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh itu sendiri. Diantaranya adalah usus b

tubuh itu sendiri. Diantaranya adalah usus besar.esar. b)

(3)

meningkatkan kecenderungan untuk menderita kolitis ulseratif. Faktor  meningkatkan kecenderungan untuk menderita kolitis ulseratif. Faktor  genetik berpengaruh pada saluran pencernaan

genetik berpengaruh pada saluran pencernaan terjadi reaksi inflamasi diterjadi reaksi inflamasi di lap

lapisisan an dan dan di di dindindinding g usuusus s sehsehingingga ga terterjadjadi i pempembenbengkagkakan kan dandan ulse

ulserasi sehinggrasi sehingga a menimenimbulmbulkan kan kumakuman n untuk berkembuntuk berkembang ang biak danbiak dan me

mengengelualuarkarkan n toktoksin sin sehsehingingga ga momotitililitas tas usuusus s dan dan perpermemeabiabililitastas meningkat menyebabkan absorbsi kurang dan terjadi diare.

meningkat menyebabkan absorbsi kurang dan terjadi diare. c)

c) FakFaktotor r herherededititer er : : adadananya ya ananggggotota a kelkeluauargrga a yayang ng memendenderirita ta kokolilititiss ul

ulseseraratitif f akaakan n memeniningkngkatatkakan n reresisiko ko anganggogota ta kelkeluauargrga a lalain in ununtutuk k  menderita penyakit serupa.

menderita penyakit serupa. d)

d) Psikosomatik : pikiran berperan penting dalam menjaga kondisi sehatPsikosomatik : pikiran berperan penting dalam menjaga kondisi sehat atau sakit dari tubuh. Setiap stress emosional mempunyai efek yang atau sakit dari tubuh. Setiap stress emosional mempunyai efek yang merugikan sistem imun sehingga dapat menyebabkan penyakit kronik  merugikan sistem imun sehingga dapat menyebabkan penyakit kronik  seperti kolitis ulseratif. Terdapat fakta bahwa banyak pasien kolitis seperti kolitis ulseratif. Terdapat fakta bahwa banyak pasien kolitis ulseratif mengalami situasi stress berat di kehidupannya.

ulseratif mengalami situasi stress berat di kehidupannya.

2.

2.Proses TerjadinyaProses Terjadinya Les

Lesi i patpatoloologis gis awaawal l adaladalah ah terterbatbatas as padpada a laplapisaisan n mukmukosa osa dan dan terterdirdiri i ataatass  pembentukan

 pembentukan abses abses dalam dalam kriptus. kriptus. Pada Pada permukaan permukaan penyakit, penyakit, terjadi terjadi oedema oedema dandan kon

kongesgesti ti mukmukosaosa. . OedOedema ema dapadapat t menmengakgakibatibatkan kan kerkerapuhapuhan an yanyang g hebhebat at sehsehinginggaga terjadi perdarahan dari trauma yang ringan, seperti gesekan ringan pada permukaan. terjadi perdarahan dari trauma yang ringan, seperti gesekan ringan pada permukaan.

Pada stadium penyakit yang lebih lanjut, abses kriptus pecah melewati dinding Pada stadium penyakit yang lebih lanjut, abses kriptus pecah melewati dinding kri

kriptuptus s dan dan menmenyebyebar ar daldalam am laplapisaisan n mukmukosaosa, , menmenimimbulbulkan kan terterowoowongan ngan daldalamam mukosa. Mukosa kemudian terkelupas dalam lumen usus, meninggalkan daerah yang mukosa. Mukosa kemudian terkelupas dalam lumen usus, meninggalkan daerah yang tidak diliputi mukosa (tukak). Pertukakan mula-mula tersebar dan dangkal, tetapi pada tidak diliputi mukosa (tukak). Pertukakan mula-mula tersebar dan dangkal, tetapi pada stadium lebih lanjut pemukaan mukosa yang hilang luas sekali mengakibatkan banyak  stadium lebih lanjut pemukaan mukosa yang hilang luas sekali mengakibatkan banyak  kehilangan jaringan, protein dan darah.

kehilangan jaringan, protein dan darah.

Pada kondisi yang fisiologis sistem imun pada kolon melindungi mukosa kolon Pada kondisi yang fisiologis sistem imun pada kolon melindungi mukosa kolon dar

dari i gesgesekaekan n dengdengan an fesfeses es saasaat t akaakan n defdefekaekasi, si, tettetapi api karkarena ena aktaktifiifitas tas imimun un yayangng  berlebihan

 berlebihan pada pada kolitis kolitis maka maka sistem sistem imunnya imunnya malah malah menyerang menyerang sel-sel sel-sel di di kolonkolon sehingga menyebabkan terjadinya ulkus. Ulkus terjadi disepanjang permukaan dalam sehingga menyebabkan terjadinya ulkus. Ulkus terjadi disepanjang permukaan dalam (mukosa) kolon atau rektum yang menyebabkan darah keluar bersama feses. Darah (mukosa) kolon atau rektum yang menyebabkan darah keluar bersama feses. Darah

(4)

yang keluar biasanya berwarna merah, karena darah ini tidak masuk dalam proses yang keluar biasanya berwarna merah, karena darah ini tidak masuk dalam proses  pencernaan

 pencernaan tetapi darah tetapi darah yang berasal yang berasal dari pembuluh dari pembuluh darah di darah di daerah kolon daerah kolon yang rusak yang rusak  akibat ulkus. Selain itu ulkus yang lama ini kemudian akan menyebabkan peradangan akibat ulkus. Selain itu ulkus yang lama ini kemudian akan menyebabkan peradangan menahun sehingga terbentuk pula nanah (pus).

menahun sehingga terbentuk pula nanah (pus).

3.

3. ManManifestifestasi asi KliKlinisnis

Tanda utama ialah perdarahan dari rektum dan diare bercampur darah, nanah, Tanda utama ialah perdarahan dari rektum dan diare bercampur darah, nanah, lendir. Biasanya disertai tenesmus dan kadang inkontinensia alvi. Biasanya penderita lendir. Biasanya disertai tenesmus dan kadang inkontinensia alvi. Biasanya penderita mengalami mual, muntah, dan penurunan berat badan.

mengalami mual, muntah, dan penurunan berat badan. Terdap

Terdapat at tiga jenis tiga jenis kolitkolitis is ulserulseratif yang atif yang serinsering g terjterjadi, yang adi, yang dikaidikaitkan dengantkan dengan seringnya gejala :

seringnya gejala : 1)

1) Kolitis ulseratif akut fulminan ditandai oleh awitan mendadak disertai diareKolitis ulseratif akut fulminan ditandai oleh awitan mendadak disertai diare  berdarah,

 berdarah, nausea, nausea, muntah-muntah muntah-muntah yang yang hebat, hebat, demam, demam, prognosis prognosis jelek jelek dandan sering terjadi komplikasi megakolon

sering terjadi komplikasi megakolon toksik.toksik. 2)

2) KoliKolitis tis ulseulseratiratif f kronikronik k inteintermitrmitten ten (rek(rekurenuren). ). TimTimbulnybulnya a cendecenderung rung pelapelan- n- pelan

 pelan selama selama berbulan-bulan sampai berbulan-bulan sampai bertahun- tahun. bertahun- tahun. Bentuk Bentuk ringan ringan penyakitpenyakit dita

ditandai ndai oleh oleh seraserangan ngan sinsingkat gkat yang yang terjterjadi adi dengadengan n intinterval berbulanerval berbulan-bula-bulann sampai bertahun-tahun dan berlangsung 1 – 3 bulan. Mungkin hanya terdapat sampai bertahun-tahun dan berlangsung 1 – 3 bulan. Mungkin hanya terdapat sedikit atau tidak ada demam, diare mungkin ringan, perdarahan ringan dan sedikit atau tidak ada demam, diare mungkin ringan, perdarahan ringan dan intermit

intermiten biasanya en biasanya hanya kolon bagian hanya kolon bagian distal yang terserang.distal yang terserang. 3)

3) KolKolititis is ulsulsereratiatif f krokronik kontinik kontinyu nyu DemDemam am dan dan gejgejalaala-ge-gejaljala a sisiststemiemik k dapdapatat timbul pada bentuk yang lebih berat dan serangan berlangsung 3 atau 4 bulan. timbul pada bentuk yang lebih berat dan serangan berlangsung 3 atau 4 bulan. Kolon yang terkena cenderung lebih luas dan lebih sering terjadi komplikasi Kolon yang terkena cenderung lebih luas dan lebih sering terjadi komplikasi terus menerus diare setelah serangan permulaan.

terus menerus diare setelah serangan permulaan. Pada

Pada kolikolitis ulserattis ulseratif if yang yang ringringan, an, diardiare e mungmungkin kin ringringan an dengadengan n perdaperdaraharahann ringan dan intermitten. Pada penyakit yang berat defekasi dapat lebih dari 6 kali sehari ringan dan intermitten. Pada penyakit yang berat defekasi dapat lebih dari 6 kali sehari disertai banyak darah dan mukus. Kehilangan banyak darah dan mukus yang kronik  disertai banyak darah dan mukus. Kehilangan banyak darah dan mukus yang kronik  dapat mengakibatkan anemia dan hipoproteinemia. Nyeri kolik hebat ditemukan pada dapat mengakibatkan anemia dan hipoproteinemia. Nyeri kolik hebat ditemukan pada abdomen bagian bawah dan sedikit mereda setelah defekasi. Sangat sedikit kematian abdomen bagian bawah dan sedikit mereda setelah defekasi. Sangat sedikit kematian yang disebakan penyakit ini tetapi dapat menimbulkan cacat ringan atau

(5)

4.

4. KoKompmplilikakasisi

Kompl

Komplikasi kolitis ulseratiikasi kolitis ulseratif f dapat bersifat lokal dapat bersifat lokal atau sistemiatau sistemik k sepertseperti i ::

1)

1) Perdarahan, merupakan komplikasi yang sering menyebabkanPerdarahan, merupakan komplikasi yang sering menyebabkan anemiaanemia karena kekurangankarena kekurangan zat besi. Pada 10% penderita, serangan pertama sering menjadi berat, dengan perdarahan zat besi. Pada 10% penderita, serangan pertama sering menjadi berat, dengan perdarahan yang hebat,

yang hebat, perforasi perforasi atau penyebab infeksi.atau penyebab infeksi. 2)

2) Kolitis Kolitis ToksToksik, ik, terjterjadi adi kerukerusakan pada sakan pada seluseluruh ruh keteketebalan balan dinddinding ing usususus. . KerusKerusakan akan iniini menyebabkan

menyebabkan terjadinyterjadinyaa ileusileus, dimana pergerakan dinding usus terhenti, sehingga isi usus, dimana pergerakan dinding usus terhenti, sehingga isi usus ti

tidadak k teterdrdororonong g di di dadalalam m sasalulurarannnnyaya. . PePerurut t tatampmpak ak memengnggegelelembmbunung. g. UsUsus us bebesasar r  kehilangan ketegangan ototnya dan akhirnya mengalami pelebaran. Rontgen perut akan kehilangan ketegangan ototnya dan akhirnya mengalami pelebaran. Rontgen perut akan menunjukkan adanya gas di bagian usus yang lumpuh. Jika usus besar sangat melebar, menunjukkan adanya gas di bagian usus yang lumpuh. Jika usus besar sangat melebar, keadaanya disebut

keadaanya disebut megakolon toksik megakolon toksik . Penderita tampak sakit berat dengan demam yang. Penderita tampak sakit berat dengan demam yang san

sangat gat titinggnggi. i. PerPerut ut terterasa asa nynyeri eri daldalam am jumjumlalah h sel sel dardarah ah putputih ih memeninningkagkat. t. DenDengangan  pengobatan efektif

 pengobatan efektif dan segera, dan segera, kurang dari kurang dari 4% penderita 4% penderita yang yang meninggal. Jika meninggal. Jika perlukaanperlukaan ini

ini menmenyeyebabbabkan kan timtimbulbulnya nya lublubang ang di di usuusus s (( perforasi perforasi), ), mamaka ka resresiko iko kemkematiatian an akaakann meningkat.

meningkat. 3)

3) Kanker Kolon (Kanker Usus Besar). Resiko kanker usus Kanker Kolon (Kanker Usus Besar). Resiko kanker usus besar meningkat pada orang yangbesar meningkat pada orang yang menderita kolitis ulseratif yang lama dan berat. Resiko tertinggi adalah bila seluruh usus menderita kolitis ulseratif yang lama dan berat. Resiko tertinggi adalah bila seluruh usus  besar terkena dan

 besar terkena dan penderita telah mengidap penyakit ini selama penderita telah mengidap penyakit ini selama lebih dari 10 lebih dari 10 tahun, tanpatahun, tanpa meng

menghirahiraukan ukan sebeseberapa rapa aktiaktif f penypenyakitnakitnya. ya. DianDianjurkajurkan n untuk untuk melmelakukan akukan pemerpemeriksaiksaanan kolonoskopi

kolonoskopi (pemeriksaa(pemeriksaan n usus besar) secara teratur, terutama pada usus besar) secara teratur, terutama pada penderita resiko tinggipenderita resiko tinggi ter

terkenkena a kankankerker, , selselama ama perperiodiode e bebbebas as gejgejalala. a. SelSelama ama kolkolonoonoskoskopi, pi, diadiambimbil l samsampelpel  jaringan

 jaringan untuk untuk diperiksa diperiksa dibawah dibawah mikroskop. mikroskop. Setiap Setiap tahunnya, tahunnya, 1 1 % % kasus kasus akan akan menjadimenjadi kanker. Bila diagnosis kanker ditemukan pada stadium awal, kebanyakan penderita akan kanker. Bila diagnosis kanker ditemukan pada stadium awal, kebanyakan penderita akan  bertahan hidup.

 bertahan hidup. 4)

4) KomKompliplikaskasi i sisiststemiemik k sansangat gat berberagaagam, m, dan dan suksukar ar dihdihubuubungkngkan an secsecara ara kaukausal sal dendengangan  penyakit kolon.

 penyakit kolon. Gangguan fungsi Gangguan fungsi hati sering hati sering terjadi pada terjadi pada kolitis ulseratif, dan kolitis ulseratif, dan sirosis hatisirosis hati merupakan komplikasi yang sudah diterima. Adanya komplikasi sistemik berat dalam merupakan komplikasi yang sudah diterima. Adanya komplikasi sistemik berat dalam me

menjanjadi di inindikdikasi asi untuntuk uk pempembedbedahaahan n padpada a kolkolititisis, , bahbahkan kan bibila la gejgejalala-ga-gejaejala la riringangann sekalipun.

(6)

5.

5. PemePemeriksaariksaan n PenunPenunjangjang 1)

1) Pemeriksaan laboratoriPemeriksaan laboratorium um hematologi dan hematologi dan biokimiabiokimia Ter

Terdapdapat at penpeniningkagkatan tan hithitung ung jenjenis is leuleukoskosit it dan dan LED LED padpada a serserangangan an berberat.at. Pemeriksaan fungsi hepar diperlukan untuk

Pemeriksaan fungsi hepar diperlukan untuk mendeteksi adanya komplikasi.mendeteksi adanya komplikasi. 2)

2) AnAnalalisisiis das dan kun kultltur fur feseseses

Mungkin ditemukan eritrosit walau tanpa perdarahan rektum, dan adanya leukosit Mungkin ditemukan eritrosit walau tanpa perdarahan rektum, dan adanya leukosit me

membmbukuktitikakan n teterjrjadadininyya a ininflflamamasasi i atatau au ininfefeksksi. i. TiTidadak k diteditemmukukanannynyaa mikroorganisme tidak dapat menyingkirkan infeksi secara otomatis. Pada infeksi mikroorganisme tidak dapat menyingkirkan infeksi secara otomatis. Pada infeksi oleh

oleh Clostridium difficileClostridium difficile, selain kultur, harus , selain kultur, harus dilakukan pemeriksaan toksin.dilakukan pemeriksaan toksin. 3)

3) FoFotto po pololos os ababddomomenen Menun

Menunjukkajukkan n dildilatasatasi i kolokolon n atau atau gamgambaran perforasbaran perforasi i pada pada kasukasus s kolikolitis yangtis yang fulminan. Sebaiknya dilakukan sigmoidoskopi dan biopsi bila terdapat kecurigaan fulminan. Sebaiknya dilakukan sigmoidoskopi dan biopsi bila terdapat kecurigaan kolitis. Akan terlihat kerusakan kripti akibat perubahan kronis pada penyakit usus kolitis. Akan terlihat kerusakan kripti akibat perubahan kronis pada penyakit usus inflamatorik. Bila tidak ada kerusakan kripti, kemungkinan terjadi kolitis akibat inflamatorik. Bila tidak ada kerusakan kripti, kemungkinan terjadi kolitis akibat infeksi.

infeksi. 4

4)) KKoolloonnoosskkooppii

Untuk melihat luasnya

Untuk melihat luasnya kerukerusakansakan, , sertserta a untuuntuk k menemenentukantukan n diagdiagnosinosis s bandibandingng kol

kolititis. is. PadPada a ilileum eum tetermirminal nal dildilakuakukan kan intintubaubasi si untuntuk uk memenennentuktukan an adaadanynyaa inflamasi atau ulserasi. Pada kolitis aktif berat yang luas, lebih baik ditentukan inflamasi atau ulserasi. Pada kolitis aktif berat yang luas, lebih baik ditentukan secara klinis daripada kolonoskopi karena

secara klinis daripada kolonoskopi karena resiko perforasi.resiko perforasi.

6.

6. PenPenataatalakslaksanaanaanan 1)

1) Suportif Suportif  a.

a. Diet Diet atau nuatau nutritrisi ysi yang bergang bergizi seizi secara orcara oral ataal atau pareu parenternteral.al.  b.

 b. Edukasi bagi pasEdukasi bagi pasien dari keluarien dari keluarga mengenai penyakitga mengenai penyakit..

2)

2) FarmakologiFarmakologi

aa.. SSiimmttoommaattiiss 1.

1. ReRehihidrdrasasi : oi : oraralilit, ct, caiairran ian infnfususe (e (riringnger ler lakaktatat, dt, dekektrtrososa 5% da 5% dalalamam  NaCl 0,09%, dll

 NaCl 0,09%, dll)) 2.

(7)

ta

tableblet/t/harhari, i, propropanpantetelilin n brobromimide de 3x5 3x5 mg/mg/harhari, i, hihiosiosin n N-N-butbutililbrobromimidada (buscopan) 3x1 tablet/hari. Hati-hati dalam memberikan obat-obat diatas, (buscopan) 3x1 tablet/hari. Hati-hati dalam memberikan obat-obat diatas,  jangan berlebi

 jangan berlebihan.han. 3

3.. OObabat t aanntti i ddiiaarre e : lo: loppeerraammiid d aattaau u ddiiffeennookikillat . at . gogolloonnggaan n oobbaat t iinnii dapat mengura

dapat mengurangi ngi pengepengeluarluaran an tinjtinja a berlberlebihebihan an dan dan melemelegakan gakan urgeurgensinsi rektal, namun dapat mengurangi dosis

rektal, namun dapat mengurangi dosis pemakaian steroid. Pada kolitis berat,pemakaian steroid. Pada kolitis berat, anti

antidiardiare e merumerupakan pakan kontkontradiradiksi ksi karekarena na dapat dapat mencmencetusetuskan kan megakmegakolonolon toksin.

toksin.  b.

 b. Obat-obatan speObat-obatan spesifik sifik  1.

1. Sulfalazin/saiisilazolsul-fapiridinSulfalazin/saiisilazolsul-fapiridin Dibe

Diberikarikan n berdaberdasarksarkan an umurumur, , derajderajat at penypenyakit akit dan dan toletoleransransi i obat. Dosisobat. Dosis  biasa 4 x 500 m

 biasa 4 x 500 mg/hari, dinaikkan 2 x 5g/hari, dinaikkan 2 x 500 mg pada hari kedua da00 mg pada hari kedua dan seterusnyn seterusnyaa sam

sampai pai terctercapai respons klinisapai respons klinis. . DosiDosis s dewasdewasa a dibediberikarikan n 4-8 4-8 x2-3 tabletx2-3 tablet (@500 mg)/hari. Umumnya jarang diberikan melebihi 4 g/hari, selama 2-4 (@500 mg)/hari. Umumnya jarang diberikan melebihi 4 g/hari, selama 2-4 minggu dan bila remisi tercapai, dosis dapat diturunkan 2-3 gr/hari lalu minggu dan bila remisi tercapai, dosis dapat diturunkan 2-3 gr/hari lalu diteruskan lebih lama. Pada kasus refrakter atau berat, terapi diberikan lebih diteruskan lebih lama. Pada kasus refrakter atau berat, terapi diberikan lebih lama dengan dosis 16-20 tablet/hari. Jika timbul efek sampai setengahnya. lama dengan dosis 16-20 tablet/hari. Jika timbul efek sampai setengahnya. Pemberian sebaiknya setelah makan.

Pemberian sebaiknya setelah makan. 2

2.. 55--AASSA (A (aassaam 5m 5--aammiinnoossaalliissiillatat//SSaallooffaak)k) Di

Diberberikaikan n perperoraoral l 4 4 x x 1-2 1-2 tabtablet let (@(@250 250 mgmg)/)/harhari, i, ataatau u dapdapat at didiberberikikanan supositor

supositoria per rektal atau pia per rektal atau per enema (4 g).er enema (4 g). 3.

3. KoKorrtitikokoststereroioid d (m(miisasalnlnyya a prprededninisoson n atatau au pepedndnisisololonon))

Diberikan pada penyakit berat, kronik dan progresif yang tidak membaik  Diberikan pada penyakit berat, kronik dan progresif yang tidak membaik  dengan sulfasalazin atau obat

dengan sulfasalazin atau obat lainnya. Kortikosterlainnya. Kortikosteroid meningkatkan absorbsoid meningkatkan absorbs natrium, menstim

natrium, menstimulasi aktivitas Na-K ATPase di ulasi aktivitas Na-K ATPase di kolon dan kolon dan ileum, memilikiileum, memiliki efek anti inf

efek anti inflamasi, yang dapalamasi, yang dapat memperbaiki int memperbaiki inflamasi flamasi dan menyebabkandan menyebabkan di

diarare. e. ObObat at dadapapat t didibeberirikakan n peperororaral, l, ininjejeksksi i atatau au rerektktalal. . DoDosisis s awawalal  prednisone

 prednisone 40-60 40-60 mg/hari, mg/hari, dalam dalam dosis dosis terbagi terbagi dalam dalam 3-6 3-6 minggu. minggu. JikaJika klinis membaik, yaitu diare berkurang, tak lagi terdapat darah dan lendir  klinis membaik, yaitu diare berkurang, tak lagi terdapat darah dan lendir   pada

 pada feses, feses, serta serta terdapat terdapat gambaran gambaran sigmoidokolsigmoidokolonoskopi onoskopi mulai mulai membaik,membaik, ma

(8)

gamb

gambaran aran sigmsigmoidokoidokolonolonoskoposkopi i telatelah h normnormal al kembkembali, ali, diusdiusahakaahakan n mulmulaiai menghentikan kortikosteroid selama 2-3 bulan, dengan menurunkan dosis menghentikan kortikosteroid selama 2-3 bulan, dengan menurunkan dosis  perlahan.

 perlahan. cc.. OOppeerraattiif f 

Indikasi dilakukan pembedahan pada

Indikasi dilakukan pembedahan pada kolitis ulseratikolitis ulseratif adalah f adalah :: 1

1.. KKeeggaaggaallaan tn teerraappi mi meeddiikkaammeennttoossaa 2

2.. MMeeggaakkoolloon n ttookkssiik  k   3

3.. PPeerrffoorraassii 4

4.. PPeennddaarraahhaan n mmaassiif  f   5

5.. GGeejjaalla a kkrroonniik  k   6.

6. KaKarrsisinonomma aa attau au rresesiiko ko ttininggggi i teterkrkenena ka kaarsrsiinnomomaa

Tak seperti penyakit Crohn, maka pembedahan pada kolitis ulseratif bersifat Tak seperti penyakit Crohn, maka pembedahan pada kolitis ulseratif bersifat kuratif dan hanya 20% yang

(9)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN dengan KOLITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN dengan KOLITIS ULSERATIFULSERATIF

II.. PPEENNGGKKAAJJIIAANN

Analisa Data Analisa Data D

Daatta a SSuubbjjeekkttiiff DDaatta a oobbjjeekkttiiff KKeessiimmppuullaann Pasien mengeluh mual

Pasien mengeluh mual Pasi

Pasien en mengmengatakaatakan n tidtidak ak  m

maammppu u mmeennggoonnttrrooll keinginan untuk BAB keinginan untuk BAB Pasien mengatakan sering Pasien mengatakan sering BAB > 6x/hari

BAB > 6x/hari

Hematemesi

Hematemesis , s , melenamelena Turgor kulit tidak elastis Turgor kulit tidak elastis M

Mukukoosa sa bibibibir r ttamampapak k  kering

kering Pr

Prododukuksi si ururinine e kukurarangng da

darri i 121200 00 mlml/h/harari i dadann konsetrasi urine pekat. konsetrasi urine pekat. Pasien tampak lemas Pasien tampak lemas

Kek

Kekuraurangangan n volvolumeume cairan

cairan

Pasien mengeluh nyeri di Pasien mengeluh nyeri di  perut

 perut bagian bagian bawah bawah dandan terasa panas

terasa panas Pasi

Pasien en mengmengatakaatakan n nyernyerii saat BAB

saat BAB S

Skakalla a 6 6 dadari ri 10 10 sskakalala nyeri yang diberikan nyeri yang diberikan

Pasien tampak meringis Pasien tampak meringis P

Paassiieen n ttaammppaak  k   me

memegmegang ang bagbagian ian perperutut yang sakit yang sakit TTV : TTV :  N = > 100x/menit  N = > 100x/menit S = 36 C S = 36 C R = > 20x/menit R = > 20x/menit TD = < 100/70 mmHg TD = < 100/70 mmHg Nyeri akut Nyeri akut Pa

Pasisien en memengngeleluh uh mumualal dan muntah

dan muntah

Pasien mengatakan nafsu Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang. makannya berkurang.

H

Haassiil l ttiimmbbaanng g bbeerraatt  badan

 badan menurun menurun (awalnya(awalnya 50 kg menjadi 45 kg). 50 kg menjadi 45 kg). P

Poorrssi i mmaakkaan n ppaassiieenn dihabiskan setengah porsi dihabiskan setengah porsi

P

Pererububahahan an nunutrtrisisii k

kuurraanng g ddaarrii kebutuhan

(10)

da

darri i 1 1 ppororsi si mmaakakananann yang diberikan.

yang diberikan.

Pasien tampak lemas dan Pasien tampak lemas dan kurus.

kurus. Pasien mengeluh perih di

Pasien mengeluh perih di da

daererah ah ananus us sasaat at dadann setelah BAB

setelah BAB

Anus kemerahan

Anus kemerahan KeruKerusakan sakan integrintegritasitas kulit

kulit

Pasien mengeluh tidurnya Pasien mengeluh tidurnya terganggu karena diare terganggu karena diare

P

Paassiieen n ttaammppaak  k   mengantuk, lelah, lingkar  mengantuk, lelah, lingkar  hitam di bawah mata

hitam di bawah mata

Gangguan pola tidur Gangguan pola tidur

Pasi

Pasien en mengmengatakaatakan n tidtidak ak  d

daappaat t mmeellaakkuukkaann aakkttiiffiittaassnnyya a sseeccaarraa normal

normal

Pasien mengeluh lemah Pasien mengeluh lemah

Pasien tampak lemas Pasien tampak lemas Pasien diantar perawat ke Pasien diantar perawat ke kamar mandi

kamar mandi Akti

Aktifitfitas as pasipasien en dibadibantuntu  perawat dan kelua

 perawat dan keluargarga

Intoleransi akitivitas Intoleransi akitivitas

P

Paassiieen n mmeennggaattaakkaann cceemmaas s tteerrhhaaddaapp  penyakitnya

 penyakitnya

Pasien tampak takut dan Pasien tampak takut dan gelisah

gelisah

Ansietas Ansietas

P

Paassiieen n mmeennggaattaakkaann kurang mengerti

kurang mengerti tentatentangng  proses

 proses dan dan pengobatanpengobatan  penyakitnya

 penyakitnya

Pasien bertanya-tanya

Pasien bertanya-tanya Kurang pengetahuanKurang pengetahuan

II.

II. Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan 1.

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan metabolisme cairanKekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan metabolisme cairan dan elektrolit di usus ditandai dengan mual, tidak dapat mengontrol keinginan dan elektrolit di usus ditandai dengan mual, tidak dapat mengontrol keinginan BAB, BAB > 6x/hari, hematesis, melena, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir  BAB, BAB > 6x/hari, hematesis, melena, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir  kering, produksi urine kurang dari 1200 ml/hari dan konsetrasi urine pekat serta kering, produksi urine kurang dari 1200 ml/hari dan konsetrasi urine pekat serta  pasien tampa

 pasien tampak lemas.k lemas. 2.

2.  Nyeri  Nyeri akut akut berhubungan berhubungan dengan dengan peningkatan peningkatan peristalperistaltik tik usus usus ditandai ditandai dengandengan nyeri di perut bagian bawah dan terasa panas, nyeri saat BAB, skala 6 dari 10 nyeri di perut bagian bawah dan terasa panas, nyeri saat BAB, skala 6 dari 10 skala nyeri yang diberikan, tampak meringis, dan tampak memegang bagian skala nyeri yang diberikan, tampak meringis, dan tampak memegang bagian  perut yang

(11)

mmHg. mmHg. 3.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan intakePerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan intake ma

makakananan n sesecacara ra ororal al diditatandndai ai dedengngan an mumual al mumuntntahah, , nanafsfsu u mamakakan n yayangng  berkurang, lemas, penurunan berat

 berkurang, lemas, penurunan berat badan, porsi makan badan, porsi makan habis setengah porsi darihabis setengah porsi dari 1 porsi makanan yang

1 porsi makanan yang diberikan, pasien tampak lemas dan kurus.diberikan, pasien tampak lemas dan kurus. 4.

4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan frekuensi BAB yang meningkatKerusakan integritas kulit berhubungan dengan frekuensi BAB yang meningkat ditandai dengan rasa perih saat dan

ditandai dengan rasa perih saat dan sesudah BAB serta anus yang kemerahan.sesudah BAB serta anus yang kemerahan. 5.

5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan diare ditandai dengan mengantuk,Gangguan pola tidur berhubungan dengan diare ditandai dengan mengantuk, lelah, adanya lingkar hitam di bawah

lelah, adanya lingkar hitam di bawah mata.mata. 6.

6. IntoleransIntoleransi aktivitas berhubungan dengan i aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara fisik ditandai dengankelemahan secara fisik ditandai dengan  pasien

 pasien lemah lemah dan dan lemas, lemas, tidak tidak dapat dapat melakukan melakukan aktifitasaktifitasnya nya secara secara normal,normal,  pasien diantar perawat ke kamar mandi, dan aktifitas pasie

 pasien diantar perawat ke kamar mandi, dan aktifitas pasien dibantu perawat dann dibantu perawat dan keluarga.

keluarga. 7.

7. AnsiAnsietaetas s berhuberhubungabungan n dengadengan n prognprognosis dan osis dan perubahperubahan an statustatus s kesehakesehatannytannyaa ditandai dengan cemas, takut dan gelisah.

ditandai dengan cemas, takut dan gelisah. 8.

8. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai denganKurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan  pasien

 pasien bertanya-tanya bertanya-tanya tentang tentang penyakitnya penyakitnya serta serta pasien pasien mengatakan mengatakan kurangkurang mengerti tentang proses dan pengobatan penyakitnya

mengerti tentang proses dan pengobatan penyakitnya

III.

III. PERENCANAAN/INTERVENSIPERENCANAAN/INTERVENSI Terlampir 

Terlampir 

IIVV.. IIMMPPLLEEMMEENNTTAASSII

Implementasi merupakan proses keempat dari seluruh proses keperawatan, Implementasi merupakan proses keempat dari seluruh proses keperawatan, dimana implement

dimana implementasi asi merupmerupakan akan pelakspelaksanaan anaan dari rencana dari rencana keperakeperawatan yangwatan yang telah disusun.

telah disusun.

V.

V. EVALUASIEVALUASI 1.

1. Volume cairan dan Volume cairan dan elektrolielektrolit kembali normal.t kembali normal. 2.Rasa nyeri di bagian

(12)

3.Pemenuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan. 3.Pemenuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan. 4.Integritas kulit kembali normal.

4.Integritas kulit kembali normal. 5.

5. Pola tidur pasien kembali normal ( ± 8 jam / hari ).Pola tidur pasien kembali normal ( ± 8 jam / hari ). 6.

6. Pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri dan Pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri dan normalnormal 7.

7. Pasien tidak cemas , pasien mengerti tentang keadaannya.Pasien tidak cemas , pasien mengerti tentang keadaannya. 8.

(13)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Arief Mansjoer (2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius FKUI Arief Mansjoer (2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius FKUI

Sylvia A. Price Lorraine M, Wilson ( 2006 ), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Sylvia A. Price Lorraine M, Wilson ( 2006 ), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol. 1. Edisi 6, Jakarta : EGC

Penyakit Vol. 1. Edisi 6, Jakarta : EGC

An

Andrdriaiantnto o P, P, RaRakekel, l, TeTerarapi pi MuMutatakhkhir ir CoConn nn 191984 84 – – 19198585, , JaJakakartrta a : : EGEGC C DiDiagagnonosasa Keperawatan NANDA

Keperawatan NANDA

http://kepe

http://keperawatankomunitasrawatankomunitas.blogspot.com/.blogspot.com/2009/08/kolitis2009/08/kolitis-ulseratif-ulseratif.html.html

file://l

file://localhost/C:ocalhost/C:/Users/Gex%/Users/Gex%20Tha/Desktop/20Tha/Desktop/NURSE/Materi%NURSE/Materi%20Kuliah%20Sms20Kuliah%20Smstr tr  %204/Keperawatan

%204/Keperawatan%20dewasa/tugas/%20dewasa/tugas/kolitis%20kolitis%20ulseratif/ulseratif/DHI%20DARMAWDHI%20DARMAWANDAND %20%20Askep%20Col

Referensi

Dokumen terkait

pem#angunan wila'ah dan luar 7andar pem#angunan wila'ah dan luar 7andar se$ara teran$ang terutaman'a dalam se$ara teran$ang terutaman'a dalam #idang pertanian dan perkilangan

keselamatan pelayanan Surat keterangan yang telah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan 8 Evaluasi kinerja pelaksana Kinerja lebih ditingkatkan untuk

Cerebral Palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan

 2erak telah digunakan untuk pengobatan penyakit medis selama lebih dari 100 2erak telah digunakan untuk pengobatan penyakit medis selama lebih dari 100 tahun karena memiliki sifat

Berlakunya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semuanya didasarkan pada kedaruratan kesehatan yang ditetapkan

Hasil persebaran kerentanan bangunan dan klas kerentanan bangunan di daerah penelitian yang berada pada klas Tinggi, dipengaruhi oleh sebagian besar penduduk

 Reaksi &#34;erkaitan dng sistem meta&#34;olisme o&#34;at dan sistem imun tu&#34;uh penderita  tidak dapat diprediksi..  /ukan merupakan reaksi &#34;erle&#34;ihan dari

Oleh karena itu, metode yang lebih tepat dipergunakan dalam data IRIS adalah analisis diskriminan karena nilai ketepatan klasifikasi yang dihasilkan lebih