• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas dan fungsi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo adalah semua pelaksanaan tugas dan peranannya dituntut untuk mewujudkan good

governance yang merupakan tuntutan bagi terselenggaranya menajemen pemerintahan

dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Hal ini erat kaitannya dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka setiap instansi pemerintah diharapkan harus mempunyai visi, misi dan tujuan organisasi yang matang.

Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo adalah unsur Perangkat Daerah sebagai pelaksana kewenangan daerah dalam bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas ini menangani 2 urusan pilihan . Pertama Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan. Kedua Urusan Pilihan Pertanian (bidang Peternakan).

Keberadaan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tanggal 18 Oktober 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo

Pertanian dalam arti luas merupakan tulang punggung tatanan perekonomian masyarakat Purworejo yang mendukung bidang perindustrian dan perdagangan serta diharapkan dapat menjadi wilayah agropolitan yang sejalan dengan pembangunan dalam bidang kelautan, perikanan dan peternakan demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan/taraf hidup masyarakat Purworejo yang lebih baik melalui upaya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia secara terencana yang dilandasi dengan kebijakan serta berkelanjutan.

B. Maksud

Penyusunan rencana strategis dimaksudkan untuk menyediakan pedoman yang akan digunakan oleh seluruh aparat pada jajaran dinas sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di bidang kelautan, perikanan dan peternakan selama lima tahun ke depan 2011 - 2015, sehingga diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat terpenuhi secara optimal.

(2)

2 C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan rencana startegis ini adalah segenap aparat pada jajaran Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo mempunyai pedoman sehingga satu pandangan (persepsi) yang sama terhadap arah pembangunan pertanian bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat selaras dan sejalan dengan visi, misi serta kebijakan para pengambil keputusan.

D. Landasan Hukum

1. UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan; 4. UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah

untuk kedua kalinya dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

6. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

7. UU No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025;

8. PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan ;

9. PP No 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; 10. PP No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. PP No 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;

13. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

14. PP No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Perangkat Daerah;

15. PP No 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

(3)

3 16. PP No 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Presiden No 05 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jateng No. 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah 2008-2013; 19. Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

20. INPRES No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, yang berisikan Pedoman dalam rangka memantapkan manajemen pemerintah dan pembangunan yang akuntable dan terwujudnya GOOD GOVERNMENT;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tanggal 18 Oktober 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.

D. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Renstra Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan merupakan acuan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sesuai Tugas Pokok dan Fungsi dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Purworejo 2011 -2015.

E. Sistematika Penulisan

Penyusunan Renstra SKPD/RKJM Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo dituangkan menjadi dokumen menggunakan sistematika penulisan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan atau Bappeda Purworejo adalah sebagai berikut :

BAB I : merupakan Bab Pendahuluan yang memuat uraian tentang latar belakang, maksud, tujuan, landasan hukum, hubungan Renstra Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan dengan Dokumen Perencanaan lainnya dan sistematika penulisan Renstra.

BAB II : merupakan Bab yang memuat gambaran pelayanan SKPD yang menggambarkan kondisi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan pada saat ini serta kondisi yang diinginkan Kelautan, Perikanan dan Peternakan dan proyeksi kedepan

(4)

4 BAB III : merupakan Bab yang memuat isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan

fungsi.

BAB IV : merupakan Bab yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Hewan Kabupaten Purworejo.

BAB V : merupakan Bab yang memuat rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, pendanaan indikatif dan indicator kinerja yang merupakan penjelasan prioritas-prioritas program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumberdaya, baik yang berasal dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten ,APBN dan sumber pandanaan lainnya yang sah. Indikator kinerja merupakan refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah direncanakan dan terukur.

BAB VI : merupakan Bab yang memuat indicator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII : merupakan Bab penutup yang memuat kaidah pelaksanaan yang antara lain

meliputi penjelasan renstra yang merupakan pedoman dalam penyusunan renja, penguatan peran para stakeholder, dasar evaluasi dan laporan serta catatan dan harapan Kepala Dinas.

(5)

5

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 anggal 28 Oktober 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PURWOREJO KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT Sub Bag PERENCANAAN EVALUASI & PELAPORAN

BIDANG BIDANG BIDANG Sub Bag

KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN Keuangan

SEKSI SEKSI SEKSI Sub Bag

BINA TEKNOLOGI BUDIDAYA PENGEMBANGAN Umum & PENANGKAPAN DAN PRODUKSI Kepegawaian & SUMBERDAYA PENGENDALIAN NIP. 500 076 988

SEKSI SEKSI SEKSI

SARANA SARANA BINA USAHA

PRASARANA & PRASARANA & & PEMASARAN PEMASARAN PEMASARAN NIP. 500 076 988

SEKSI KESEHATAN HEWAN

UPT UPT UPT UPT UPT

BBI & TPI IB / PUSKESWAN KESMAVET

(6)

6 B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

1. Kondisi Sumber Daya Manusia , Sarana & Prasarana a. Kondisi SDM.

1. Susunan Kepegawaian 1. Berdasarkan Pendidikan

Tabel 2.1. Susunan Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. S2 Sarjana Sarjana Muda SLTA SLTP SD 4 39 13 36 6 - Data Tahun 2011

2. Berdasarkan Pangkat / Golongan

Tabel 2.2. Susunan Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

No. Golongan Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. IV a IV b IV c III a III b III c III d II a II b II c II d I d Ic 4 2 1 17 32 8 11 6 1 12 2 - 2 Data Tahun 2011 3. Berdasarkan Jabatan

Tabel 2.3. Susunan Pegawai Berdasarkan Jabatan

No. Jabatan Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Eselon II A Eselon II B Eselon III A Eselon III B Eselon IV A Eselon IV B Fungsional Staf 1 - 1 3 14 5 4 70 Kepala Dinas Sekretaris Dinas Kepala Bidang Keterangan : Jenis fungsional :

1. Fungsional Medik veteriner 2. Fungsional Paramendik Veteriner 3. Fungsional Pengawas Hasil Pertanian

(7)

7 b. Kondisi Sarana dan Prasarana

1. Sarana Pelayanan Umum Tabel 2.4. Sarana Pelayanan Umum

No. Jenis Sarana Luas

Bangunan Luas Tanah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kantor Dinas BBI Kledung BBI Loano BBU Jatimalang

UPT Kesmavet dan RPH UPT Perbibitan dan IB

993 m2 10,300 m2 2,100 m2 10,000 m2 367m2 55 m2 1800 m2 (RPH 3 buah) 2. Sarana Mobilitas

Tabel 2.5. Sarana Mobilitas

No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1. 2.

Kendaraan Roda Dua ( 2 ) Kendaraan Roda 4 ( empat )

26 3

3. Sarana Perangkat Keras Tabel 2.6. Sarana Perangkat Keras

No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. Komputer Telepon Mesin Ketik Laptop 16 3 4 5

C. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tanggal 28 Oktober 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo. Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo adalah merupakan Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan tugas tertentu daerah di bidang kelautan, perikanan dan peternakan, yang meliputi sekretariat, bidang kelautan, bidang perikanan, bidang peternakan , Unit Pelayanan Teknis serta Kelompok Jabatan Fungsional.

(8)

8 b. Fungsi

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang meliputi, bina teknologi penangkapan dan sumberdaya kelautan; sarana, prasarana dan pemasaran kelautan dan perikanan; budidaya dan pengendalian perikanan; pengembangan produksi peternakan ; bina usaha dan pemasaran peternakan; dan kesehatan hewan.

2. Penyusunan, perencanaan dan program kerja di bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang meliputi, bina teknologi penangkapan dan sumberdaya kelautan; sarana, prasarana dan pemasaran kelautan dan perikanan; budidaya dan pengendalian perikanan; pengembangan produksi peternakan ; bina usaha dan pemasaran peternakan; dan kesehatan hewan.

3. Pembinaan, penyuluhan dan pengendalian teknisdi bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang meliputi, bina teknologi penangkapan dan sumberdaya kelautan; sarana, prasarana dan pemasaran kelautan dan perikanan; budidaya dan pengendalian perikanan; pengembangan produksi peternakan ; bina usaha dan pemasaran peternakan; dan kesehatan hewan.

4. Penyelenggaraan perijinan dan pelayanan umum di bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang meliputi, bina teknologi penangkapan dan sumberdaya kelautan; sarana, prasarana dan pemasaran kelautan dan perikanan; budidaya dan pengendalian perikanan; pengembangan produksi peternakan ; bina usaha dan pemasaran peternakan; dan kesehatan hewan.

5. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak luar yang berhubungan dengan di bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang meliputi, bina teknologi penangkapan dan sumberdaya kelautan; sarana, prasarana dan pemasaran kelautan dan perikanan; budidaya dan pengendalian perikanan; pengembangan produksi peternakan ; bina usaha dan pemasaran peternakan; dan kesehatan hewan.

6. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas di bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang meliputi, bina teknologi penangkapan dan sumberdaya kelautan; sarana, prasarana dan pemasaran kelautan dan perikanan; budidaya dan pengendalian perikanan; pengembangan produksi peternakan ; bina usaha dan pemasaran peternakan; dan kesehatan hewan.

7. Penyelenggaraan tata usaha Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan;

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(9)

9 Kondisi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Saat Ini.

PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN 2005 -2009 1) Pendampingan permodalan bagi pembudidaya ternak 2) Revitalisasi penyuluhan peternakan

3) Pengendalian hama dan penyakit ternak

4) Pendampingan permodalan bagi kelompok kelompok masyarakat pembudidaya ikan

5) Deseminasi teknologi perikanan

6) Pengembangan infrastruktur pendukung kegiatan budidaya perikanan 7) Pembinaan usaha pengolahan produk perikanan

8) Pengembangan dan pengelolaan sumberdaya kelautan yang berkelanjutan 9) Penyediaan sarana prasarana produksi ikan laut

10) Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia rumah tangga nelayan PELAKSANAAN

1) Bidang Peternakan

a) Capaian Kinerja Pembudidayaan Ternak Kabupaten Purworejo 2005 – 2009 Kabupaten Purworejo.

(1) Pendampingan Permodalan pembudidaya ternak Tahun 2005 :

Sasaran 2 kelompok tani (Subur Sari Gebang, Kembar Sari Loano) dan bantuan modal Rp. Sebesar Rp. 13.000.000,00.

Tahun 2006 :

Sasaran 5 kelompok tani (Sidodadi,dadi Berkah, Karya Mandiri, lancar, Wanita Tani) dan bantuan modal sebesar Rp. 105.000.000,00.

Tahun 2007 :

Sasaran 2 kelompok tani ( Wijisrono Ds. Tamansari Butuh, dan Sidourip Krendetan Purwodadi ) dan bantuan Modal sebesar Rp. 61.200.000

(2) Budidaya Kambing PE Pejantan

Tahun 2009 telah terdistribusi 14 ekor bibit kambing PE pejantan di 12 Desa

(3) Peningkatan Prod. Ternak Kambing

Tahun 2008 telah terdistribusi bantuan ternak kambing 210 ekor di 20 Desa

(10)

10 (4) Pengembangan Sentra ternak domba

Tahun 2007 terdistribusi bantuan ternak domba / kambing sejumlah 170 ekor di 1 desa

(5) Agribisnis peternakan

Tahun 2008 dilakukan 17 kali pembinaan agribisnis peternakan di 17 desa sasaran 17 kelompok tani ternak serta digulirkan bantuan ternak sejumlah 170 ekor.

(6) Lomba Ternak

Tahun 2009 di gelar 1 kali lomba ternak diikuti 250 ekor ternak kambing.

b) Capaian kinerja pengendalian penyakit ternak 2005 - 2009

Menjaga Kesehatan ternak melalui Pengendalian penyakit ternak menjadi penting guna menjaga populasi ternak maupun melihara kualitas produk peternakan, kegiatan tersebut telah terselenggara dari tahun 2005 – 2009 :

(1) Tahun 2005, 16 kali kegiatan dengan sasaran 3000 ekor Unggas, 75 ekor ternak besar dan 400 ekor ternak kecil. Jenis penyakit Al, mastistis, scabies orf, diare.

(2) Tahun 2006, 16 kali kegiatan dengan sasaran 3000 ekor unggas, 320 ekor ternak besar dan 20 ekor ternak kecil. Jenis penyakit antara lain Al, mastistis, scabies, distokia, Bloat, Orf.

(3) Tahun 2007, 18 kali kegiatan dengan sasaran 3000 ekor Unggas, 320 ekor ternak besar dan 20 ekor ternak kecil. Jenis penyakit antara lain : Al, mastistis, scabies, distokia, Bloat, Orf

(4) Tahun 2008, 10 kali kegiatan dengan sasaran 205 ekor Ternak Besar dan 1480 ekor ternak kecil. Jenis penyakit antara lain Mata, bloat, mastitis, scabies,BEF, Luka-luka, orf, prolasus uteri pneumonia,plasenta

(5) Tahun 2009, 18 kali kegiatan dengan sasaran 835 ekor ternak besar dan 2508 ternak kecil. Jenis penyakit antara lain penyakit Mata, Scabiosis, Mastitis, Indigesti, Helmitosis, Calf Diare, Bloat, BEF, Pneumonia, Plasenta, Prolapsus Uteri, Distokia, Dermatitis, Orf, Myasis, Luka-luka Rhinitis dan Toksikosis.

Perkembangan populasi ternak dan produksi ternak (daging, susu dan telor) tahun 2006 – 2009 Kabupaten Purworejo (tahun 2005 sebagai data dasar)

(11)

11 Dengan data dasar tahun 2005, maka pertumbuhan populasi ternak besar tahun 2006 – 2009 secara berturut turut meningkat 1,45% (2006), menurun 3,73% (2007), meningkat 26,33% (2008) dan meningkat 1,07% (2009) dengan pertumbuhan rata-rata pada kisaran 4,94%.

Untuk pertumbuhan populasi ternak kambing PE Klas A., B dan C tahun 2006 – 2009 secara berturut-turut 1,94% (2006), 8,51% (2007), 1,93% (2008) dan 0,87% (2009) dengan rata rata pertumbuhan pada kisaran 3,31%.

Sementara untuk ternak domba menurun 22,94% (2006), naik 0,58% (2007), meningkat 3,11% (2008) dan menurun 13,61% (2009) dengan rata-rata pertumbuhan pada kisaran minus 6,19%. Kondisi penurunan populasi ternak domba dipengaruhi oleh kondisi kemarau panjang yang menyebabkan kebutuhan pakan ternak berkurang dan banyaknya penjualan hewan ternak untuk kebutuhan.

Sementara pertumbuhan aneka ternak secara berturut – turut menurun 32,80 % (2006), menurun 9,76% (2007), meningkat 49,37% (2008), dan menurun 23,01% (2009), dengan rata – rata pertumbuhan setiap tahun mengalami minus 6,05 %.Kondisi mengalami penurunan jumlahnya hal ini disebabkan terjadinya wabah penyakit flu burung yang menyerang ternak unggas di kab. Purworejo, ternak lainnya perkembangannya mengalami fluktuatif.

Untuk Produksi Ternak dengan data dasar tahun 2005, dapat dinformasikan pertumbuhan produksi ternak ( daging, susu dan telor) tahun 2006 – 2009 secara berturut turut :

 Produksi Daging : produksi daging sapi meningkat 4,35% (2006), turun 63,73% (2007), meningkat 71,98% (2008) dan meningkat 13,02% (2009), dengan rata rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran 13,23%.

Daging kerbau naik 734,3% (2006), turun 54,19% (2007), naik 44,65% (2008) dan turun 32,34% (2009) dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran 39,23%.

Untuk daging kambing dan domba naik 94,28% (2006), menurun 40,86% (2007), naik 5,01% (2008) dan menurun 36,30% (2009) dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran minus 28,34%.

Untuk daging ayam buras, ayam ras pedaging dan itik tumbuh 38,54% (2006), naik 24,76% (2007), menurun 40,84% (2008) dan

(12)

12 tumbuh 137,20% (2009) dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran 28,54%

 Produksi Susu sapi : produksi susu sapi perah menurun 77,84% (2006), menurun 4,24% (2007), naik 54,53% (2008) dan menurun 11,37% (2009) dengan rata rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran minus 14,19%.

 Produksi Telor: Produksi telor menurun 49,20% (2006), menurun 20,07% (2007), naik 33,70% (2008) dan tumbuh 55, 41% (2009) dengan rata – rata pertumbuhan setiap tahunnya pada kisaran 3,13%. Jumlah produksi daging sapi selama 5 tahun mengalami fluktuatif mengikuti permintaan pasar yang ada di kabupaten Purworejo, sedangkan jumlah produksi daging ayam mengalami peningkatan disebabkan karena adanya pemasukan ayam dari luar kab. Purworejo yang dipotong di Purworejo.

Guna mengetahui data perkembangan populasi ternak dan perkembangan produksi ternak tahun 2006 – 2009 Kabupaten Purworejo (Tahun 2005 sebagai data dasar) sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel 3.1. Data Populasi ternak Tahun 2005 – 2009 Kabupaten Purworejo

No Uraian Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 4 5 6 7 8

Populasi Ternak (ekor) 1. Ternak Besar a) Sapi Potong b) Sapi Perah c) Kerbau d) Kuda Jumlah 2. Ternak Kecil a) Kambing PE - Klas A - Klas B - Klas C Jumlah b) Domba 3. Aneka Ternak a) Ayam Buras b) Ayam Ras Pedaging c) Ayam Ras Petelor d) Itik e) Burung Puyuh f) Angsa g) Kelinci 13.130 91 2.093 165 15.479 8.947 14.912 35.790 59.649 57.068 1.146.775 141.100 21.000 99.136 58.150 9.795 1.952 13.067 94 2.295 248 15.704 9.121 15.202 36.485 60.808 43.974 671.821 105.500 24900 90.501 92.658 3.632 4.152 13.070 97 1.696 256 15.119 9.897 16.496 39.590 65.983 44.228 606.727 140.659 24.967 75.567 42.725 2.572 3.008 16.980 97 1.764 259 19.100 10.165 16.791 40.299 67.255 45.603 608.470 587.481 24963 72.291 39.000 3.364 3.113 17.380 59 1.637 228 19.304 10.176 16.959 40.702 67.837 39.395 644.462 205.351 18364 115.150 36.900 7.455 3.003 Sumber Data : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan 2009

(13)

13 Tabel 3.2. Data Produksi Ternak Tahun 2005 – 2009 Kabupaten Purworejo

No Uraian Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1 2 4 5 6 7 8 Produksi ternak 1. Daging (kg) a) Sapi b) Kerbau c) Kambing d) Domba e) Ayam buras f) Ayam ras pedaging g) Itik 2. Produksi Susu (liter) a) Sapi Perah Produksi Telor (Kg) a) Ayam ras petelur 444.371 16.080 332.328 94.574 1.356.113 810.496 199.113 248.242 202.421 463.722 134.155 559.149 270.215 1.857.020 747.981 672.397 55.010 102.828 336.373 48.654 316.270 141.059 1.131.786 2.585.214 371.909 52.680 82.194 578.490 70.380 312.606 167.616 601.997 1.703.612 113.190 81.405 109.893 503.160 47.619 208.164 97.746 1.264.002 4.258.290 215.176 72.146 170.786

Sumber Data : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan 2009

2) Bidang Perikanan

a) Upaya peningkatan kualitas infrastruktur berupa sarana dan prasarana perikanan

 Tahun 2005, dilakukan pembangunan / rehabilitasi 2 unit BBI (Kledung dan Loano); 1 unit gedung BBU di Jatimalang,

 Tahun 2006, dilakukan rehab 1 unit tambak udang di Desa Karanganyar Purwodadi dan normalisasi saluran tambak di Desa Karanganyar dan Jatimalang Purwodadi

 Tahun 2007, dilakukan normalisasi saluran tambak sepanjang 358m di Desa Jatikontal Purwodadi, dan rehabilitasi 2,5 ha tambak di Desa Dudu Kulon Grabag. Tambak percontohan seluas 0,544 Ha serta bantuan peralatan 1 unit di desa Wero Ngombol.

 Tahun 2008, dilakukan pembangunan tambak udang 1 unit di Jatimalang Purwodadi ,percontohan tambak 1 ha di Girirejo Ngombol.

 Tahun 2009, dilakukan rehab tambak di Desa Jatimalang dan pembangunan tambak percontohan 2 unit di desa Karanganyar dan gedangan Purwodadi. Pembangunan Kolam Ikan di Desa Watukuro Purwodadi.

(14)

14 b) Capaian Kinerja Pengembangan Perikanan Rakyat

Tahun 2005

 Disalurkan bibit ikan gurami 32.000 ekor di Ds.

Sendangsari,Kedungpoh, Pakem, Girimulyo, Tanjunganom.  Rehab pasar benih ikan 1 unit di Loano,

 Pengendalian hama dan penyakit ikan di Kabupaten Purworejo. Tahun 2006

 Disalurkan bantuan bibit Ikan Lele dumbo 27.000 ekor di 6 desa Mina Ds. Grabag, Bagelen, Krandegan, Limbangan, Kerep, Kledungkradenan

 Disalurkan bantuan bibit ikan gurami 3500 ekor di Ds. Grabag, Bagelen, Krandegan, Limbangan, Kerep, Kledungkradenan.

 Disalurkanya bantuan bibit Nila gift 20.000 ek, nila merah 13.375 ek di Desa Girimulyo-Kemiri, Ds.Bulus-Gebang

 Bantuan Pengolah Ikan (krupuk, belut) 1 unit di desa Kliwonan-Banyuurip

 Rehab pasar benih ikan 1 unit Ds. Tegalsari

 Disalurkannya bantuan Ikan Graskarp 13.250 ekor di Lahan Bonorowo Ds. Dudu Kulon

Tahun 2007

 Disalurkannya bantuan bibit nila 50000 ek di 2(Ds. Loano, Ds. Wero-Ngbl, Kledungkradenan-BU; 13500 ekor di Penebaran di Perairan Umum di (Ds. Plipiran, Bruno & Kel Pangen); 20.000 ekor di Ds. Wonotulus, Ds Condongsari, Ds. Jono, Ds. Kumpulrejo

 Pengadaan 4 unit sarana UPR di Ds. Maron, Ds. Jatiwangsan, Ds. Seborokrapyak, Ds. Bagelen

 Peralatan budidaya ikan 3 unit pembuat Pellet di desa Gedangan, Maron & Bruno.

Tahun 2008

 disalurkan bantuan bibit ikan lele dumbo 150.000 ekor di Ds.Winong, Girijoyo-Kmr, Brengkol-Pth, Bringin-Byn, Loano-Loano, Tlogoguwo-Klg, Somorejo-Bgl, Nampu,Watukuro-Pwd, Kaliwungu Lor-Ngbl.

(15)

15  Disalurkan bantuan bibit ikan gurami 10000 ekor di Ds.Winong,

Girijoyo-Kmr, Brengkol-Pth, Bringin-Byn, Loano-Loano

 Pengadaan 4 unit sarana UPR di Pakem-Gbg, Plipiran-Bruno, Sidorejo-Pwr, Grabag-Grabag. Pengadaan sarana UPR (Blower, Fiber dll) 4 unit di desa Pakem-Gbg, Plipiran-Bruno, Sidorejo-Pwr, Grabag-Grabag

 Bantuan bibit udang 10.000 ekor di desa Loano-Loano

 Bantuan bibit udang vaname 75 ribu ekor di Kecamatan Purwodadi.  Bantuan sarpras (penanganan hasil panen tambak) 1 unit di desa

Gedangan Kec. Purwodadi

 Bantuan Pengolah Ikan (krupuk, belut) 3 unit di Pwr: Baledono, Mranti (krupuk), Kta : Wirun (belut)

 Peralatan budidaya ikan, Terpal, Heater, Blower, Pompa di Pth : Brengkol, Loano : Maron, Ngbl : Ngentak, Kaliwungu Lor, Girirejo, Kembang Kuning, Ggb : Pakem; Bruno: Plipiran, Grbg: Grabag, Dudu kulon, Pwr: Sidorejo; Kmr: Girijoyo, Jatiwangsan, Girimulyo, Winong

Tahun 2009

 Pengadaan 6 unit sarana UPR Brengkol-Pth, Mlaran Gbg, Winong-Kmr, Loano-Loano, Karangsari-Bnr, Nampu-Pwd dan 6 unit peralatan UPR di desa Brengkol-Pth, Mlaran Gbg, Winong-Kmr, Loano-Loano, Karangsari-Bnr, Nampu-Pwd

 Bantuan bibit udang vaname 70 ribu ekor di desa Girirejo-Ngbl, Dudukulon-Grbg.

 Bantuan Pengolah Ikan (krupuk ikan) 2 unit Kel. Katerban-Kta & Brengkelan, Pwr – Pwr

 Peralatan budidaya ikan, Grabag-Grb (Mesin pellet)

 Bantuan Alat Pemasaran (Cool Box, Timbangan dll) 2 unit di Kelompok pedagang ikan pasar Kutoarjo dan Baledono-Pwr

c) Capaian kinerja Budidaya Perikanan Tahun 2006 – 2009 Kabupaten Purworejo (tahun 2005 sebagai data dasar)

Dengan tahun 2005 digunakan sebagai data dasar, maka dapat dinformasikan pertumbuhan produksi benih ikan 3,03% (2006), 5% (2007), 4,96% (2008) dan 27,43% (2009) dengan rata rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran 8,94%. Sedangkan untuk pertumbuhan

(16)

16 produksi perikanan air tawar 1,23% (2006), 4,65% (2007), 1,91% (2008) dan 3,62% (2009) dengan rata rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran 2,37%. Untuk produksi perikanan tambak/udang meningkat 34,86% (2006), 1,20% (2007), 2,19% (2008) dan 3,20% (2009) dengan pertumbuhan rata rata pertahun pada kisaran 8,78%.

Perkembangan Capaian Kinerja Budidaya PerikananTahun 2006 – 2009 (tahun 2005 sebagai data dasar Kabupaten sebagaimana tersaji pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Capaian kinerja Budidaya Perikanan Tahun 2005 – 2009 Kabupaten Purworejo

No Uraian Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1 2 4 5 6 7 8

1 Luas lahan perikanan/udang - Kolam pembenihan (ha) - Kolam pembesaran (ha) - Mina padi (ha)

- Tambak (ha)

- Balai Benih Ikan (ha) - Balai Benih Udang (m2)

13,75 147,60 0 151 1,75 0 14,16 148,49 0 151 1,75 1.430 14,76 148,59 0 142,25 1,75 1.430 14,93 153,33 0 136,25 1,75 1.430 14,95 154,84 0 136,25 1,75 1.430 2 Produksi Benih (ekor, 000)

- Benih Ikan 13,09 13.487 14.162 14.865 18.942

3 Produksi Perikanan/udang (ton) - Produksi perikanan air tawar - Produksi Perikanan tambak/udang 478,83 187,48 484.7 252.83 507,24 255.87 516.93 261.47 535.64 269.84 4 Jumlah BBI Jumlah BBU 3 -3 1 3 1 3 1 3 1 Sumber data : Dinas Kelautan, perikanan dan peternakan tahun 2009

3) Bidang kelautan

 Tahun 2005 disediakan dana yang dikelola oleh LEPP-M3 Swamitra Mina Mino Lestari yang dalam pelaksanaannya didampingi oleh Lembaga Perbankan (Bank Bukopin). LEPP-M3 Swamitra Mina Mino Lestari adalah lembaga keuangan simpan pinjam bagi masyarakat pesisir;  Tahun 2008 disalurkan BLM di 5 desa (Keburuhan, Jatimalang,

Jatikontal, Pagak, dan Kertojayan);

 Tahun 2009 disalurkan PNPM –MKP ke 3 desa (Ds. Gedangan, Jatikontal,Jogoboyo).

a) Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Penangkapan Ikan berupa: - Tahun 2005 Pembangunan TPI di 3 Desa (Jatikontal, Pagak, dan

(17)

17 - Pengadaan sarana penangkapan berupa kapal fiber, mesin, jarring, pancing, dan sarana pendukung penangkapan: life jacket, jangkar, blong, dayung, tambang/tali pengumbar jaring dan jas hujan dilaksanakan mulai tahun 2005 sampai dengan 2009;

Pembangunan Sarana Penunjang Penangkapan berupa : pembangunan rumah mesin, tempat perbaikan jaring, pos jaga, jaringan listrik, serta gedung perbaikan kapal (bengkel kapal).

b). Capaian kinerja Perikanan Tangkap Tahun 2006 – 2009 Kabupaten Purworejo (tahun 2005 sebagai data dasar)

Jumlah TPI selama kurun waktu lima tahun tetap yaitu 5 buah. Jumlah kapal perahu naik 37% (2006), tetap (2007), turun 7% (2008), tetap (2009). Fluktuasi jumlah ini karena ada penambahan kapal dan kerusakan kapal. Rata-rata pertubuhan setiap tahun 5%.

Jumlah nelayan mengalami kenaikan 1% (2006), naik 13% (2007), naik 3% (2008) dan turun 10% (2009). Rata-rata pertumbuhan jumlah nelayan per tahun 2%.

Produksi perikanan tangkap laut meningkat 3,65% (2006), meningkat 150,22% (2007), turun 13,54% (2008) dan meningkat 22,67% (2009) dengan rata rata pertumbuhan setiap tahun pada kisaran 35,01%. Tabel 3.4. Capaian kinerja Perikanan Tangkap Laut Tahun 2005 – 2009Kabupaten Purworejo

No Uraian Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1 2 4 5 6 7 8 1. 2. 3. 4. Jumlah TPI

Jumlah Kapal Perahu Jumlah Nelayan Produksi Tangkap Laut

5 70 252 15,523 5 96 257 16,09 5 96 290 40,26 5 89 299 34,81 5 89 272 42,70

Sumber data : Dinas Kelautan, perikana dan peternakan tahun 2009

Guna mengetahui peningkatan kinerja sarana dan prasarana penunjang penangkapan sebagaimana tersaji pada tabel berikut :

(18)

18 Tabel 3.5. Kegiatan Pemberdayaan Perikanan Tangkap Tahun 2005 – 2009 Kabupaten

Purworejo. No Uraian Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1 2 4 5 6 7 8 1 Sarana Prasarana - Kapal fiber - Mesin tempel - Jaring - Pancing - Sarana Penunjang Penangkapan Ikan Life Jacket Jangkar Blong Dayung Tambang Jas Hujan - Peralatan Komunikasi - Gedung Perbaikan

Kapal dan Jaring - Peralatan perbengkelan kapan nelayan - Pos Jaga - Rumah mesin - Jembatan - Jalan - Jaringan Listrik TPI 20 20 80 -1 60 -40 20 20 60 -1 60 20 20 40 95 -1 1 -1 10 10 20 -30 -20 -20 30 1 -3 1 -2 -116 20 -1 -1 -11 11 11 -1 33 -11 -11 33 -1

(19)

19 BAB. III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Kondisi Bidang Tugas Saat Ini dan Harapan Lima Tahun Ke Depan

Dalam melaksanakan pembangunanan bidang kelautan, perikanan dan peternakan dijumpai masalah-masalah yang mendasar serta harus segera ditangani agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Kondisi dan masalah - masalah tersebut, meliputi :

1. Kondisi

a. Kualitas sumber daya manusia secara umum termasuk petani sebagai pelaku program bidang kelautan, perikanan dan peternakan apabila dilihat menurut tingkat pendidikannya yang sebagian besar tamatan SD, menyebabkan penerapan teknologi tepat guna dan agribisnis pertanian di tingkat petani relative rendah.

b. Menurunnya produktifitas lahan baik dilihat dari semakin menyempitnya lahan yang ada, karena setiap saat berkurang sementara jumlah penduduk terus bertambah dan memerlukan tempat tinggal.

2. Permasalahan.

Pembangunan kelautan, perikanan dan peternakan pada masa mendatang menghadapi masalah dan tantangan antara lain :

a. Pemilikan lahan yang relatif sempit.

b. Kualitas sumberdaya manusia masih relatih rendah. c. Kelembagaan pedesaan belum mantap.

d. Penerapan teknologi anjuran belum sesuai harapan. e. Rantai pemasaran yang kurang menguntungkan petani. f. Sistem agribisnis belum berkembang.

g. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya lingkungan yang baik.

h. Menurunnya minat generasi muda untuk terjun ke sector kelauta, perikanan dan peternakan menyebabkan regenerasi tenaga kerja terhambat.

i. Fluktuasi harga produksi kelautan, perikanan dan peternakan

Permasalahan secara khusus menurut bidang : 1.) Bidang peternakan

a) Ancaman penyakit ternak menular yang dapat muncul sewaktu-waktu menyebabkan penurunan populasi dan produksi hasil ternak,

b) Masih terbatasnya permodalan yang dimiliki oleh peternak, sehingga tidak punya nilai tawar jual yang kuat.

(20)

20 d) Sistem budidaya beternak masyarakat banyak secara tradisional

e) Kerjasama dengan fihak ke III masih sangat terbatas. 2.) Bidang Perikanan

a) Ketersediaan air yang kurang mencukupi untuk budidaya perikanan terutama di musim kemarau, terlebih di wilayah desa yang jauh dari sumber air bak irigasi maupun mata air, merupakan suatu kendala dan permasalahan bagi pembudidaya ikan.

b) Para petani tambak dalam usahanya masih dengan cara tradisional sehingga produksi tambak/ kolam belum bias optimal,

c) Kurangnya sarana dan prasarana budidaya tambak/ kolam d) Kurangnya modal bagi pembudidaya tambak / kolam.

3.) Bidang kelautan

a) Sarana Penangkapan Ikan yang dimiliki, berupa perahu fiber, kurang memadai, melaut masih tergantung cuaca dan ombak.

b) Samudra Indonesia merupakan laut yang bergelombang besar.

c) Pemanfaatan Prasarana penangkapan yang belum optimal (belum adanya dermaga tambat labuh).

Untuk penyusunan rencana pembangunan kelautan, perikanan dan peternakan di Kabupaten Purworejo dan antisipasi terhadap kondisi yang ada saat ini, maka berdasarkan teori SWOT diperoleh data sebagai berikut :

1. Kekuatan

a. Kabupaten Purworejo merupakan daerah agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dari sektor pertanian.

b. Jumlah pegawai serta tenaga penyuluh berpendidikan tinggi relatif banyak dan umumnya terampil (capable) akan mempercepat transfer teknologi pertanian kepada petani.

c. Terdapat dua musim, yaitu kemarau dan penghujan, sehingga memudahkan untuk bercocok tanam sepanjang tahun.

d. Letak Kabupaten Purworejo yang diapit oleh Kabupaten/Kota yang memiliki perguruan tinggi bermutu memudahkan dalam hal transfer teknologi terkini di bidang pertanian dan peternakan.

e. Adat gotong-royong masyarakat masih melekat kuat.

(21)

21 g. Dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kabupaten Purworejo terhadap pembangunan di sektor pertanian, merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan nasional.

2. Kelemahan

a. Rata-rata kepemilikan lahan pertanian relatif sangat kecil yaitu antara 0.15 sampai 0.45 hektar.

b. Tingkat pendidikan petani sebagian besar (± 70 %) SD dan belum tamat SD. c. Sebagian besar respon petani terhadap informasi dan iptek pertanian masih

rendah.

d. Penerapan teknologi pertanian masih sederhana e. Sebagian besar kelembagaan tani belum mantap. f. Budaya kerja belum memasyarakat.

g. Lahan pertanian belum dimanfaatkan secara optimal. h. Prasarana dan sarana pertanian yang belum memadai.

3. Peluang

a. Peluang usaha di bidang peternakan, perikanan dan kelautan masih luas.

b. Minat masyarakat, untuk berusaha di bidang peternakan, perikanan dan kelautan semakin bertambah.

c. Kerjasama pihak ketiga terbuka lebar.

d. Pasar bebas memberikan peluang pemasaran yang lebih luas bagi produk kelautan perikanan dan peternakan.

e. Dukungan dan perkembangan teknologi peternakan, perikanan dan kelautan. f. Pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat ke protein asal hewan/ikan. g. Diversifikasi atau penganekaragaman komoditas produk ternak dan ikan

memberikan nilai tambah dalam hal gizi dan pendapatan peternak dan nelayan. h. Produktivitas budidaya ternak dan ikan masih bisa dioptimalkan.

i. Tersedianya lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal. 4. Ancaman

a. Pasar bebas dan isu eco-labelling mengancam produksi pertanian kita, yang mutunya masih relatif rendah dan heterogen.

b. Harga saprodi mahal, sementara hasil/produksi pertanian murah/harga jatuh (booming).

c. Menurunnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian menyebabkan regenarasi tenaga kerja di sektor pertanian terhambat.

(22)

22 d. Semakin menyusutnya lahan pertanian untuk kepentingan di luar sektor pertanian

dan peternakan.

e. Agrobisnis belum memenuhi skala ekonomi yang menguntungkan akibat kepemilikan lahan yang relatif sempit.

Program Prioritas Dalam Menangani Kendala dan Memanfaatkan Peluang. 1) Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap

2) Produksi Perikanan Perikanan Budidaya 3) Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

4) Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil 5) Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

6) Program Peningkatan Produksi Ternak dan Penyediaan Pangan Hewani yg Aman, Sehat, Utuh dan Halal

7) Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak

8) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Pemasaran Hasil Ternak Untuk dapat mencapai pembangunan pertanian secara terencana dan terpadu perlu dijalin koordinasi dan kerjasama sebagai berikut :

1. Hubungan Koordinasi

Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan sebagai unsur perangkat daerah, perlu menjalin koordinasi dengan semua instansi, baik dinas teknis maupun non teknis untuk mewujudkan tujuan yang sudah digariskan. Koordinasi yang ditempuh antara lain dengan instansi dan badan, sebagai berikut :

a. Sekretariat Daerah b. Bapeda

c. Bawasda

d. Dinas Pengairan

e. Dinas Pertanian dan Kehutanan

f. Dinas Pemukiman dan Prasarana Daerah g. Bagian Humas

h. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi i. Kecamatan Se-Kabupaten Purworejo

(23)

23 2. Kerjasama

Untuk mewujudkan visi, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo perlu menjalin dan menjaga kerjasama dengan lembaga yang ada maupun instansi di luar wilayah kabupaten, antara lain :

a. Lembaga Pendidikan/Perguruan Tinggi

b. Pihak ke-tiga (Swasta) dan atau Pengusaha Agribisnis c. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih

d. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian e. Lembaga Swadaya Masyarakat

Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan

Dengan capaian kinerja 5 tahun yang lalu, beberapa hal yang diinginkan 5 tahun mendatang dalam pembangunan di bidang peternakan, perikanan dan kelautan yaitu :

Bidang Peternakan :

1. Peningkatan produksi hasil ternak :

a) Peningkatan produksi daging 2% per tahun b) Peningkatan produksi telor 2% per tahun 2. Peningkatan Populasi Ternak:

a) Peningkatan Populasi Ternak Besar 2% per tahun b) Peningkatan Populasi Ternak unggas 2% per tahun c) Peningkatan Populasi Aneka Ternak 2% per tahun

3. Peningkatan Kelahiran Ternak Hasil Inseminasi Buatan (IB) 10% per tahun 4. Penanganan Penanggulangan penyakit ternak:

a) Tertanganinya Ternak Sakit 1500 ekor per tahun b) Peningkatan Pencegahan Penyakit di 200 desa Bidang Perikanan :

1. Peningkatan produksi perikanan budidaya :

a. Produksi Perikanan Budidaya 13,25% per tahun b. Produksi Benih 18,75% per tahun

2. Peningkatan Mutu Hasil Perikanan Budidaya Bidang Kelautan :

1. Peningkatan Produksi Tangkap Laut 9,75% per tahun 2. Peningkatan Mutu Hasil Perikanan Tangkap.

(24)

24 BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi

Visi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo yaitu :

Terwujudnya masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing melalui pembangunan agrobisnis yang didukung oleh sektor kelautan, perikanan dan peternakan.

B. Misi

Misi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purworejo yaitu : 1. Meningkatkan pelaksanaan pembangunan dibidang kelautan

2. Meningkatkan pelaksanan pembangunan di bidang perikanan 3. Meningkatkan pelaksanaaan pembagunan di bidang peternakan B. Tujuan

1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan, petani ikan, dan peternak beserta keluarganya.

2. Mewujudkan kemandirian nelayan, petani ikan dan peternak.

3. Mewujudkan ketahanan pangan melalui penyediaan bahan makanan protein hewani. C. Strategi

Strategi yang ditempuh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan untuk mewujudkan Visi dan Misinya melalui :

1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. 3. Program Penerapan Teknologi Peternakan.

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.

5. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelautan dan Perikanan/Pesisir. 6. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber

Daya Kelautan.

7. Program Pengembangan Budidaya Perikanan. 8. Program Desiminasi Teknologi Perikanan. 9. Program Pengembangan Perikanan Tangkap.

10. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. 11. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar. 12. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

(25)

25 13. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran.

14. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Campaian Kinerja dan Keuangan.

D. Kebijakan

1. Peningkatan kinerja aparatur

2. Pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal potensi kelautan, perikanan dan peternakan Kabupaten Purworejo

(26)

26 BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

( Terlampir )

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ada 10 indikator yaitu :

1. Nilai tambah hasil peternakan

2. Cakupan pemasaran hasil produksi peternakan 3. Tingkat penggunaan teknologi peternakan tepat guna 4. Penanganan pencegahan penyakit ternak

5. Jumlah lembaga/kelompok perikanan yang mendapat bantuan modal 6. Tingkat kerusakan sumber daya kelautan

7. a. Konstribusi sector kelautan dan perikanan terhadap PDRB

b. Tingkat perkembangan budidaya perikanan 8. Tingkat penggunaan teknologi perikanan tepat guna

9. Tingkat perkembangan perikanan tangkap 10. a. Tingkat pengelolaan produksi perikanan

b. Tingkat pemasaran produksi perikanan

Data indikator, kondisi kinerja di awal RPJMD, target capaian setiap tahun dan kondisi kinerja di akhir RPJMD tersaji pada Table 6.1(terlampir).

BAB VII. P E N U T U P

Rencana Strategis 2011-2015 Dinas Kelautan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Purworejo disusun guna dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di bidang kelautan, perikanan dan peternakan sampai dengan tahun 2015. Program-program kegiatan diprioritaskan dalam menangani kendala dan memanfaatkan peluang dengan memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan ancaman. Renstra diharapkan dapat berjalan sesuai rencana sehingga dapat memberikan konstribusi yang cukup tinggi bagi pendapatan daerah. Keberhasilan pelaksanaan Renstra diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing melalui pembangunan agrobisnis di sector kelautan, perikanan dan peternakan.

(27)

27 Dalam pelaksanaannya diharapkan seluruh program dan kegiatan dapat terealisasi dan membawa manfaat bagi petani/peternak dan semakin meningkatkan kualitas sektor kelautan, perikanan dan peternakan.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Purworejo

Ir. Sunoto

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis didapatkan nilai OR sebesar 4,98 (95% CI : 1,07-23,1) yang memiliki arti bahwa ibu dengan status gizi kurang berpeluang 4,98 kali lebih besar untuk melahirkan

Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa pendukung yang dapat memperlancar pelaksanaan PPL. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah dari dosen pembimbing,

OCBC Bank Singapore adalah salah satu Bank tertua di Singapura yang didirikan tahun 1912 dan merupakan salah satu perusahaan keuangan terbesar di Asia, dengan aset grup usaha lebih

Petunjuk B dipergunakan untuk menjawab soal nomor 23 sampai dengan nomor 26.. Protalium tumbuhan paku mempunyai

Kritik sumber dimaksudkan untuk menentukan kredibilitas dari jejak sejarah (Widja, 1988: 21). Pada tahap ini dilakukan kritik intern dan kritik ekstern terhadap data yang

Mixing berfungsi mencampur secara homogen bahan utama (tepung terigu, ragi dan air) dan bahan penambah rasa (gula, garam, lemak, susu, dan telur serta bread improver)

menimbulkan kontroversi ulama tentang kebolehan peng gunaannya. Dapat disimpulkan bahwa di antara alasan pelarangan adalah karena orang-orang yang menggunakan tafsir al-’ilmi

Pondasi yang digunakan untuk dermaga kapal tongkang batubara ini adalah tiang pancang baja. - Kontrol kebutuhan kedalaman tiang.  Tiang tegak: sedalam 21 m dari seabed atau -29