EFEK SAMPING
EFEK SAMPING KORT
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
IKOSTEROID TOPIKAL
Nuralisa Safitri, S.KedNuralisa Safitri, S.Ked
Bagian / Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Bagian / Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminKelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya /
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya / Rumah Sakit Dr. ohammad !oesinRumah Sakit Dr. ohammad !oesin "alem#ang
"alem#ang
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Kor
Kortiktikostosteroeroid id adaladalah ah senysenyawa awa orgorganianik k yayang ng dihdihasilasilkan kan oleoleh h korkortektekss adr
adrenaenal l tu#tu#uh uh manmanusiusia a $Do$Dorlarland% nd% &''&''&(. &(. SenSenyayawa wa ini ini dapdapat at memmempenpengargaruhuhii volume dan tekanan darah% kadar gula% otot% resistensi tu#uh% termasuk respon volume dan tekanan darah% kadar gula% otot% resistensi tu#uh% termasuk respon in
in)l)lamamasasi. i. KoKortrtikikososteteroroid id teter#r#agagi i memenjnjadadi i dudua a gogololongngan an ututamama% a% yayaitituu glukokortikoid dan mineralokortikoid $Dorland% &''&(. *olongan glukokortikoid glukokortikoid dan mineralokortikoid $Dorland% &''&(. *olongan glukokortikoid ad
adalaalah h kokortirtikokostesteroroid id yayang ng e)e)ek ek ututamamanyanya a memenynyimimpan pan glglikikogogen en hehepapar r dadann in)
in)lamlamasi% asi% sedsedangangkan kan golgolongongan an minmineraleralokookortirtikoikoid d memmemilikiliki i e)ek e)ek utamutama a padpadaa keseim#angan air dan elektrolit $ai#a+h dkk% ,--(.
keseim#angan air dan elektrolit $ai#a+h dkk% ,--(.
Kortikosteroid sintetik mulai digunakan se#agai terapi sejak tahun ,-'. Kortikosteroid sintetik mulai digunakan se#agai terapi sejak tahun ,-'. 0ahun ,-, Sul1#erger dkk melaporkan ke#erhasilan terapi kortison sistemik dan 0ahun ,-, Sul1#erger dkk melaporkan ke#erhasilan terapi kortison sistemik dan adrenokortikotropik hormon $230!( pada pasien peradangan kulit. Satu tahun adrenokortikotropik hormon $230!( pada pasien peradangan kulit. Satu tahun kemudian% Sul1#erger dan 4ittern #erhasil mengo#ati pasien erupsi eksematous kemudian% Sul1#erger dan 4ittern #erhasil mengo#ati pasien erupsi eksematous dengan hidrokortison topikal. Sejak saat itu% selama 5' tahun terakhir penelitian dengan hidrokortison topikal. Sejak saat itu% selama 5' tahun terakhir penelitian dikem
dikem#angk#angkan untuk mengean untuk mengekplorakplorasi potensi% konssi potensi% konsentrasientrasi% #entuk sediaan% #entuk sediaan% % dandan #ahan akti) kortikosteroid
#ahan akti) kortikosteroid untuk meminimalisasi e)ek untuk meminimalisasi e)ek jangka panjang penggunaanjangka panjang penggunaan terapi ini. $6a+kson dkk% &',&(.
terapi ini. $6a+kson dkk% &',&(.
Saat ini kortikosteroid memiliki #eragam jenis terapi% antara lain terapi Saat ini kortikosteroid memiliki #eragam jenis terapi% antara lain terapi ora
oral% l% intintramramuskuskulaular% r% intintravravenaena% % intintraleralesi% si% dan dan toptopikaikal. l. $6a+$6a+ksokson n dkkdkk% % &',&',&(.&(. Ko
Kortrtikikososteteroiroid d totopipikakal l adadalaalah h terterapapi i yayang ng palpalining g seserinring g didigugunanakakan n ununtutuk k menatal
menatalaksana pasien kulit dan aksana pasien kulit dan kelamikelamin n akan tetapi e)ek akan tetapi e)ek sampinsamping g penggpenggunaanunaan korti
kortikosterokosteroid id dalam dermatologdalam dermatologi i #anya#anyak k ditemuditemukan. kan. Re)erat ini Re)erat ini #ertuj#ertujuan uan untuuntuk k me
memamahahami mi tetentntanang g kokortrtikikososteteroroid id totopipikakal l dadan n e)e)ek ek sasammpiping ng yyanang g dadapapatt ditim#ulkannya sehingga dapat dijadikan pertim#angan #agi dokter umum dalam ditim#ulkannya sehingga dapat dijadikan pertim#angan #agi dokter umum dalam mem#erikan terapi.
mem#erikan terapi.
1 1
2
STRUKTUR MOLEKUL DAN FARMAKOLOGI
Semua steroid% termasuk glukokortikoid% memiliki struktur dasar kolesterol rantai kar#on #erjumlah &,% dengan tiga +in+in heksana dan satu +in+in pentana $*am#ar ,(. $4arner dkk% &''7(.
Gamar !. Struktur kimia kortison $hidrokortison(. 0erdapat gugus hidroksil pada atom 3,,
odi)ikasi dari kortisol dengan penam#ahan atau peru#ahan gugus )ungsi pada posisi tertentu menghasilkan #eragam potensi dan e)ek samping. isalnya% penam#ahan se#uah molekul )luorin $halogenasi( pada posisi 38 dan/atau 3- akan meningkatkan potensi steroid% tetapi diikuti juga dengan peningkatan aktivitas mineralokortikoid. "enggantian molekul pada posisi 3,8 dengan ,9:hidroksil $triamsinolon(% ,9:metil $de;ametason( atau ,<:metil $#etametason( meningkatkan e)ek tanpa diiringi peningkatan kadar natrium $*am#ar &(. $4arner dkk% &''7(.
Gamar ". Be#erapa +ontoh topikal kortikosteroid. 2. 0riam+inolone B. De;amethasone 3. Betamethasone D. 3lo#etasol ,7:propionate
#. a.
d. +.
3
"elepasan% penggantian atau perlindungan gugus hidroksil dapat meningkatkan lipo)ilisitas molekul% sehingga a#sor#si perkutan dan aktivitas glucocorticoid-reseptor-binding pun meningkat. "erlindungan terhadap gugus hidroksil dapat dilakukan melalui reaksi esteri)ikasi pada 3,8% 3,7% dan 3&,. "enggantian gugus hidroksil pada 3&, molekul #etametason dengan klorin menghasilkan +lo#etasol ,7:propionat $*am#ar &d(% kortikosteroid potensi terkuat saat ini. $6a+kson dkk% &',&(.
MEKANISME KER#A
Kortikosteroid mempunyai #eragam e)ek yang dimediasi melalui glucocorticoid receptor $*3R(. olekul kortikosteroid #erdi)usi ke sel target dan #erikatan dengan *3R di sitoplasma. Selanjutnya ikatan kortikosteroid:*3R
mengalami peru#ahan kon)ormasi mem#entuk kompleks. Kompleks kortikosteroid:*3R yang telah teraktivasi kemudian melintasi selu#ung inti sel dan #erikatan dengan situs akseptor pada D=2. !al ini mengaki#atkan regulasi gen dan transkripsi #er#agai mR=2 spesi)ik. $6a+kson dkk% &',&(.
*3R ditemukan hampir di semua sel dalam tu#uh. "em#entukan kompleks kortikosteroid:*3R dapat menim#ulkan e)ek yang diinginkan $terapi menguntungkan( maupun tidak diinginkan $e)ek samping(. Kortikosteroid memiliki #eragam e)ek meliputi antiin)lamasi% imunosupresi)% antiproli)erati)% dan vasokonstriksi $*am#ar >(. $4arner dkk% &''7(.
Gamar $.ekanisme kerja glukokortikoid.
4
Kortikosteroid memiliki e)ek antiin)lamasi dengan mengham#at )os)olipase 2&% yaitu en1im yang #erperan dalam pem#entukan prostaglandin% leukotrien% dan derivat asam arakhidonat lainnya. $6a+kson dkk% &',&(. Kortikosteroid juga mengham#at )aktor transkripsi seperti activator protein 1 dan nuclear factor B yang #erperan dalam aktivasi gen proin)lamasi. *en terse#ut diregulasi oleh kortikosteroid% hal itu #erperan dalam resolusi in)lamasi meliputi lipo+ortin dan p,,/+alpa+tin #inding protein yang keduanya melepaskan asam arakhidonat dari )os)olipid. Kortikosteroid juga mengurangi pelepasan interleukin ,9 $I?:,9( yang merupakan sitokin pro:in)lamasi yang penting. Kortikosteroid mengham#at )agositosis dan sta#ilisasi mem#ran lisosom dari sel:sel )agositik. $!igh dkk% &',&(.
Efe% imu&'su(resif
Kortikosteroid memiliki e)ek imunosupresi) yaitu dengan menekan produksi dan e)ek dari )aktor humoral meliputi respon in)lamasi% mengham#at migrasi leukosit ke tempat in)lamasi% dan menghalangi )ungsi sel endotel% granulosit% sel mast% dan )i#ro#last. "enelitian mengungkapkan #ahwa kortikosteroid dapat menye#a#kan #erkurangnya sel mast pada kulit serta pengham#atan kemotaksis lokal netro)il dan menurunkan jumlah sel langerhans. Kortikosteroid pun dapat menurunkan proli)erasi sel 0 dan meningkatkan apoptosis sel 0. $!igh dkk% &',&(.
Efe% a&ti(r'liferatif
Kortikosteroid memiliki e)ek antiproli)erati) dengan mengham#at sintesis D=2 dan mitosis. 2ktivitas )i#ro#last dan pem#entukan kolagen juga dapat diham#at. Kontrol dan proli)erasi seluler merupakan suatu proses kompleks yang terdiri dari penurunan pengaruh stimuli yang telah dinetralisir oleh #er#agai )aktor inhi#itor. Kortikosteroid juga mengadakan sta#ilisasi mem#ran lisosom% sehingga en1im:en1im yang dapat merusak jaringan tidak dikeluarkan. $6a+kson dkk% &',&(.
Efe% )as'%'&stri%si
ekanisme kortikosteroid topikal menye#a#kan vasokonstriksi masih #elum jelas. 2kan tetapi% mekanisme ini mungkin #erhu#ungan dengan terham#atnya vasodilator natural seperti histamin% #radikin% dan prostaglandin.
5
Kortikosteroid topikal menye#a#kan pem#uluh darah kapiler dermis kontriksi sehingga eritema #erkurang. $6a+kson dkk% &',&(.
FARMAKOKINETIK
Berdasarkan penelitian% kortikosteroid hanya sedikit menga#sor#si setelah pem#erian pada kulit normal. @klusi dengan plastik yang tidak dapat tem#us% adalah suatu metode yang e)ekti) untuk meningkatkan penetrasi% menye#a#kan peningkatan a#sor#si menjadi ,' kali lipat. $Foster dkk% &''-(.
Struktur kulit merupakan parameter kunci
penetrasi pengo#atan topikal. 0erdapat variasi regional anatomi dalam penetrasi kortikosteroid seperti pada ta#el ,. Aariasi ini dapat dijelaskan melalui hukum di)usi Fi+ks.$Foster dkk%&''-(.
J =− D ∂ C ∂ x
dimana J adalah
fux; aliran (massa.m
-2.s
-1) yang merupakan
satuan kecepatan transfer sustansi per unit area dalam kurun
!aktu tertentu seanding dengan di"erensial peruahan
k#nsentrasi (d$) terhadap diferensial %arak (d&). 'aka area
dengan lapisan kulit yang teal seperti lengan a!ah memiliki
aliran difusi yang rendah sehingga penetrasi k#rtik#ster#id
t#pikal pun rendah ila diandingkan dengan lapisan kulit yang
leih tipis seperti skr#tum. erlu diingat terapi t#pikal
menitikeratkan target pada lapisan kulit hip#dermis*sukutan
yang kaya pemuluh darah. +ingginya tingkat penetrasi pada
skr#tum pun dikaitkan dengan anyaknya pemuluh darah pada
lapisan kulit agian terseut.
Faktor umur juga mempengaruhi a#sor#si kortikosteroid topikal. Bayi #aru lahir $newborn( dan anak memiliki struktur kulit yang le#ih halus dan #elum #erkem#ang di#andingkan dengan kulit remaja dan dewasa% sehingga di#erikan kortikosteroid topikal yang a#sor#si dan penetrasinya le#ih mudah atau le#ih +epat. !al ini terjadi karena #arier epidermis pada anak dan #ayi #elum ter#entuk
,
sempurna yang dipengaruhi oleh luas permukaan tu#uh serta permea#ilitas yang le#ih tinggi. "em#erian kortikosteroid topikal pada anak perlu dipertim#angkan dengan #aik karena resiko terjadinya e)ek samping aki#at pem#erian kortikosteroid topikal terutama golongan potensi sangat tinggi atau tinggi pada anak le#ih #esar daripada pada orang dewasa. $Foster dkk% &''-% !igh dkk% &',&(. "asien lanjut usia pun memiliki kulit yang tipis% yang dapat menye#a#kan peningkatan penetrasi kortikosteroid topikal. Selain itu pada pasien lanjut usia #anyak terdapat kulit yang atro)i sehingga pertim#angan penggunaan kortikosteroid untuk pasien ini pun sama dengan pada #ayi. "enggunaan kortikosteroid topikal dianjurkan tidak rutin% dalam periode waktu yang singkat% atau di #awah pengawasan ketat untuk pasien yang memiliki kulit atro)i% untuk menghindarkan e)ek samping yang tidak diinginkan. $Foster dkk% &''-(.
0a#el ,. "er#andingan resorpsi kortikosteroid $hidrokortison( dari kulit di #er#agai daerah tu#uh
Daera* tuu* Pera&di&+a&
?engan#awah , 0elapakkaki '%, "ergelangan kaki '%5 0elapak tangan '% "unggung >%7 Kulitkepala >% Ketiak >%8 uka 8%' Skrotum 5&%'
PENGGOLONGAN KORTIKOSTEROID TOPIKAL
Se+ara umum kortikosteroid #erdasarkan potensinya di#agi menjadi 5% yaitu potensi sangat kuat% potensi kuat% potensi sedang% dan potensi lemah. $*uido !er1% ,-(. Selain itu% ada juga yang mem#agi kortikosteroid topikal menjadi 7 golongan% yaitu super potent, potent, potent upper mid-strength, lower midstrength, mild strength, dan least potent $ta#el &(. $6a+kson dkk% &',&(.
"enggolongan kortikosteroid topikal terse#ut juga dipengaruhi oleh vehikulum dan merek dagang yang digunakan. Aehikulum yang tersedia antara lain oinment% krim% gel% losion% dan larutan. $6a+kson dkk% &',&(.
Tael ". Kategori potensi kortikosteroid
mid/stre&+t*- •3lo#etasol propionate '%'C •Betamethason dipropionate '%'C •Di)lorasone dia+etate '%'C •!alo#etasol propionate '%'C •Flurandrenolide '%'C •Fluti+asone propionate '%'C •Betamethasone dipropionate '%'C •0riam+inolone a+etonide '%,C •!ydro+ortison #utyrate '%,C •Fluo+inolone a+etonide '%'&C •Betamethasone valerate '%,C •!ydro+ortisone valerate '%&C Kelas II ('te&t-•2m+inonide '%,C •Betamethasone dipropionate '%'C •ometasone )uroate '%,C •Di)lorasone dia+etate '%'C •!al+inonide '%,C •Fluo+inonide '%'C •Deso;imethasone '%&C
Kelas I
re&da*-•2l+lometasone dipropionate '%'C •0riam+inolone a+etonide '%,C •Desonide '%'C
•Fluo+inolone a+etonide '%',C •Betamethasone valerate '%,C
Kelas III
('te&t-•0riam+inolone a+etonide '%,C •Fluti+asone propionate '%''C •2m+inonide '%,C •Betamethasone dipropionate '%'C •Di)lorasone dia+etate '%'C •!al+inonide '%,C •Fluo+inonide '%'C
Kelas II
re&da*-•0opikal dengan hydro+ortisone •De;amethason% )lumethason •"rednisolon dan metilprednisolon
Kelas I mid/stre&+t*-•Flurandrenolide '%'C •ometasone )uroate '%,C •0riam+inolone a+etonide '%,C •Betamethasone valerate '%,&C •Fluo+inolone a+etonide '%'&C •!ydro+ortisone valerate '%&C
Se#agai +ontoh #etametason dipropionat '%'C masuk dalam golongan I% II% III% dan A $0a#el >(. !al ini dipengaruhi oleh vehikulum dan merek dagang yang digunakan. 0riam+inolone a+etonide '%,C juga masuk dalam golongan III% IA% dan A dan #er#eda dipengaruhi vehikulum yang digunakan $ta#el 5(.
)ektivitas kortikosteroid dengan merek dagang tertentu di#andingkan produk generiknya tidak sepenuhnya #ermakna. Ber#agai penelitian menye#utkan potensi sediaan generik tidak selalu sama potensinya dengan kortikosteroid #ermerek dagang.
"enelitian lain menye#utkan terdapat pula variasi potensi antara produk kortikosteroid #er#ahan akti) sama namun #er#eda merek dagang. $4arner dkk% &''7(.
Tael $. Kategori potensi #etametason dipropionat '%'C
G'l'&+a& Sediaa&
*olongan I DiproleneE ointment
*olongan II DiprosoneE ointment
*olongan III DiprosoneE +ream
*olongan A DiprosoneE lotion
Tael 0. Kategori potensi triam+inolone a+etonide '%,C
G'l'&+a& Sediaa&
*olongan III 2risto+ort 2E ointment
*olongan IA KenalogE +ream
*olongan A 2risto+ortE +ream
PEMILIHAN KORTIKOSTERID
Kortikosteroid topikal dipilih yang sesuai% aman% e)ek samping sedikit% dan harga murah. Be#erapa )aktor yang perlu dipertim#angkan dalam pemilihan kortikosteroid topikal yaitu potensi kortikosteroid yang diinginkan% jenis penyakit kulit% jenis vehikulum% dan jumlah penggunaan. $6ames% &''(.
P'te&si %'rti%'ster'id
Keputusan pemilihan potensi #erdasarkan pada usia pasien% tipe penyakit% tingkat keparahan% luasnya lokasi% dan perkiraan durasi pemakaian
kortikosteroid topikal. $6ames% &''(.
#e&is (e&1a%it %ulit
"em#erian kortikosteroid #erhu#ungan dengan respon dari penyakit kulit yang dialami. Berdasarkan respon terse#ut #e#erapa penyakit dikategorikan menjadi tiga yaitu responsi) tinggi% responsi) sedang% dan responsi) rendah. Dapat dilihat di 0a#el $6ames% &''(.
Tael 2. Kategori respon penyakit kulit terhadap kortikosteroid topikal Res('& ti&++i Res('& seda&+ Res('& re&da*
/
• Dermatitis atopi+ pada anak
• Dermatitis se#oroik • Intertriginosa
• Dermatitis atopi+ pada dewasa
• Dermatitis numularis • Dermatitis iritan primer • "apular urtikaria
• "arapsoriasis
• ?iken simpleks kronis
• "soriasis pada kuku • Dermatitis dishidrosis • ?upus erytematosus • "em)igus • ?iken planus • *ranuloma annulare • =ekro#iosis lipoidi+a dia#eti+orum • Sar+oidosis
• Dermatitis kontak alergi% )ase akut
• *igitan serangga
"enyakit kulit dengan respon tinggi #iasanya akan merespon dengan steroid potensi rendah% dan penyakit dengan respon rendah se#aiknya dio#ati dengan
kostrikosteroid topikal potensi tinggi. $6ames% &''(. #e&is )e*i%ulum
!al terpenting dalam pemilihan vehikulum adalah lokasi pem#erian kortikosteroid topikal% potensi iritasi% dan riwayat alergi se#elumnya. 0a#el 8 menjelaskan pemilihan vehikulum kortikosteroid topikal. $6ames% &''(.
DOSIS DAN PENGGUNAAN
Dosis pem#erian kortikosteroid topikal tidak le#ih dari 5 gram/minggu pada golongan poten atau ,'' gram/minggu pada kortikosteroid golongan potensi medium dan lemah. Frekuensi pem#erian kortikosteroid topikal yang dianjurkan yaitu satu kali sehari. Berdasarkan penelitian keuntungan pem#erian kortikosteroid topikal satu kali sehari sama dengan dua kali sehari. aka se#aiknya )rekuensi pem#erian kortikosteroid topikal satu kali sehari sehingga le#ih e)ekti)% mengurangi e)ek samping% serta menurunkan #iaya terapi. $4arner dkk% &''7(.
?ama pemakaian kortikosteroid topikal se#aiknya tidak le#ih dari 5:8 minggu untuk golongan potensi lemah dan tidak le#ih dari & minggu untuk golongan potensi tinggi. "enggunaan kortikosteroid topikal #erhu#ungan dengan jenis sediaannya% yaitu dipengaruhi oleh #ahan dasar $vehikulum( yang
digunakan. $4arner dkk% &''7(.
"emakaian kortikosteroid topikal #erupa krim atau salep menggunakan +ara Fingertip unit $F0U(. Satu satuan F0U adalah krim atau salep dari kemasan sepanjang , ruas jari telunjuk #agian ujung. Satu F0U sama dengan '% gram krim
10
atau salep. Dua F0U sama dengan , gram krim atau salep. 0a#el 7 merupakan petunjuk pemakaian krim atau salep #erdasarkan #agian tu#uh yang memerlukan.
$6a+kson dkk &',&(.
0a#el 8."emilihan vehikulum untuk kortikosteroid topikal Sediaa& K'm('sisi Hidrasi
%ulit Lesi3dermat'sis 1a&+ dia&4ur%a& Area 1a&+ dia&4ur%a& K'smesis P'te&si iritasi @inmen t mulsi air dalam minyak !idrasi kulit sangat #aik Baik untuk kulit te#al% terdapat likeni)ikasi%atau #ersisik Baik untuk region palmar%plantar hindari area yang dapat teroklusi alami Sangat #erminyak Umumnya rendah Krim mulsi minyak dalam air !idrasi kulit #aik Baik untuk dermatosis )ase akut /su#akut
Baik untuk kulit lem#a# G area intertriginous legan Bervariasi *el Selulosa dalam alkohol/aseton Kulit kering S+alp/daerah #eram#ut
Baik untuk area tertutup% s+alp G mukosa
legan 0inggi
?osion inyak dalam air
Kulit kering
S+alp/ daerah #eram#ut
Baik untuk area tertutup dan s+alp
legan 0inggi
?arutan 2lkohol Kulit kering
S+alp /daerah #eram#ut
Baik untuk area tertutup G s+alp
legan 0inggi
Tael 5. "emakaian krim atau salep dengan F0U sesuai #agian tu#uh yang memerlukan
6a+ia& tuu* Krim atau sale( 4ajah dan leher &% F0U 0runkus anterior 7 F0U 0runkus posterior 7 F0U
, lengan > F0U
, tangan , F0U
,tungkai 8 F0U
11
Gamar 0. Finger Tip Unit
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi di#agi menjadi kontraindikasi a#solut dan relati). Kontraindikasi a#solut antara lain pada pasien hipersensitivitas kortikosteroid topikal dan hipersensitivitas pada #ahan vehikulum. Kontraindikasi relati) antara lain pada pasien in)eksi #akteri% virus% jamur dan pasien dengan akne dan ulkus. "enggunaan kortikosteroid topikal diper#olehkan pada kehamilan dengan +atatan #ila man)aat penggunaannya le#ih #esar di#andingkan kemungkinan resiko pada janin. "ada i#u menyusui penggunaan kortikosteroid topikal diper#olehkan pada
lokasi lesi jauh dari payudara. $4arner dkk% &''7(.
EFEK SAMPING
"enggunaan kortikosteroid topikal memiliki e)ek samping yang dapat terjadi #ila penggunaan kortikosteroid topikal lama dan #erle#ihan% penggunaan kortikosteroid topikal dengan potensi kuat atau sangat kuat atau penggunaan se+ara oklusi). Semakin tinggi potensi kortikosteroid topikal maka semakin +epat terjadinya e)ek sampingnya. $Stephen% &''7(.
)ek samping dari kortikosteroid topikal ini dipengaruhi oleh > )aktor yaitu jenis steroid #erdasarkan kekuatannya% area lesi yang di#eri pengo#atan
12
kortikosteroid topikal% dan )aktor predisposisi pasien terhadap tim#ulnya e)ek samping. Be#erapa penulis mem#agi e)ek samping kortikosteroid kepada #e#erapa tingkat yaitu $Stephen% &''7(H
Efe% E(idermal Ini termasuk H
,. "enipisan epidermal yang disertai dengan peningkatan aktivitas kinetik dermal% suatu penurunan kete#alan rata:rata lapisan keratosit% dengan pendataran dari konvulsi dermo:epidermal. )ek ini #isa di+egah dengan penggunaan tretinoin topikal se+ara konkomitan.
&. Inhi#isi dari melanosit% suatu keadaan seperti vitiligo% telah ditemukan. Komplikasi ini mun+ul pada keadaan oklusi steroid atau injeksi steroid intrakutan.
Efe% Dermal
0erjadi penurunan sintesis kolagen dan pengurangan pada su#stansi dasar. Ini menye#a#kan ter#entuknya striae dan keadaan vaskulator dermal yang lemah akan menye#a#kan mudah ruptur jika terjadi trauma atau terpotong. "endarahan intradermal yang terjadi akan menye#ar dengan +epat untuk menghasilkan suatu #lot hemorrhage. Ini nantinya akan terserap dan mem#entuk jaringan parut stelata%
yang terlihat seperti usia kulit prematur. $Stephen% &''7(.
Efe% as%ular )ek ini termasuk H
,. Aasodilatasi yang ter)iksasi. Kortikosteroid pada awalnya menye#a#kan vasokontriksi pada pem#uluh darah yang ke+il di super)isial.
&. Fenomena re#ound. Aasokontriksi yang lama akan menye#a#kan pem#uluh darah yang ke+il mengalami dilatasi #erle#ihan% yang #isa
13
)ek samping pemakaian kortikosteroid topikal dapat terjadi se+ara lokal maupun sistemik. Berikut adalah e)ek lokal pemakaian kortikosterod topikal $!engge% &''8(H
I&fe%si Kulit
In)eksi mukokutaneus sering terjadi selama pengo#atan dengan kortikosteroid dan sering terjadi pada awal terapi. Insidensi in)eksi kulit #ervariasi antara ,8 C dan 5> C. In)eksi yang terjadi pada kulit adalah tinea versikolor% onikomikosis yang dise#a#kan oleh spesies Tricophyton dan Candida, dermato)itosis. 0inea in+ognito adalah in)eksi tinea yang #eru#ah menjadi erupsi kulit yang tidak terkategori. 0erapi kortikosteroid menekan in)lamasi% sedangkan jamur dan #akteri menjadi #erkem#ang. $!engge% &''8(
Gamar 2.0inea in+ognito pada pasien dalam terapi kortikosteroid
Pe&1emu*a& Lu%a 1a&+ Ter*amat
)ek kortikosteroid pada penyem#uhan luka karena keratinosit $atro)i epidermal% re:epitelisasi yang terlam#at(% )i#ro#last $kolagen yang #erkurang% menye#a#kan atro)i kulit dan striae(% jaringan ikat vaskuler $telangiektasia% purpura% mudah le#am(% dan gangguan angiogenesis $pem#entukan jaringan
granulasi yang terlam#at(. $Stephen% &''7(.
14
Kortikosteroid menye#a#kan acneiform eruption. Steroid topikal menye#a#kan degradasi epitel )olikuler sehingga terjadi dekstruksi isi )olikuler. Steroid menekan peradangan pada papul dan pustul dan menjadi le#ih resisten pada saat rekuren% sehingga menim#ulkan gam#aran klinis topical corticosteroid
induced acne like lesions $Stephen% &''7(.
Gamar 7. Steroid 2knepadawajah%
tampak pustule% eritem% dan #e#erapa komedo ter#uka dan tertutup pada dahi
Atr'fi %ulit
Semua steroid topi+al menye#a#kan atro)i kulit dalam #er#agai derajat. Faktor yang mempengaruhi derajat atro)i kulit adalah usia% sisi tu#uh yang terkena% dan potensi kortikosteroid topikal yang digunakan. "enggunaan kortikosteroid topikal dapat menye#a#kan atro)i kulit karena penekanan proli)erasi sel dan pengham#atan sintesis kolagen. $Stephen% &''7(.
15
Tela&+ie%tasia
Kortikosteroid menstimulasi mikrovaskuler sel endotel kulit yang menye#a#kan telangiektasia. Kondisi ini ditandai oleh dilatasi pem#uluh kapiler dan arteriol yang a#normal. $Stephen% &''7(.
Gamar 8.0elangiektasia ditandai dengan dilatasi pem#uluh darah
Dermatitis Peri'ral
Dermatitis perioral yang diinduksi steroid dideskripsikan se#agai erupsi )asial yang terjadi pada perempuan dan tampak papul )olikuler dan pustul di atas eritem yang dimulai dari perioral. "erioral dermatitis le#ih sering pada perempuan dan anak. Dermatitis perioral dise#a#kan oleh penggunaan kortikosteroid poten jangka panjang. $Stephen% &''7(.
Gamar 9.Dermatitis perioral ditandai dengan papul eritem
Hi('(i+me&tasi
Steroid kemungkinan mempengaruhi sintesis melanin menye#a#kan sintesis melanin menjadi le#ih sedikit dan menim#ulkan patch hipopigmentasi. ?esi
1,
hipopigmentasi #ersi)at reversi#el setelah terapi steroid dihentikan. $Stephen% &''7(.
Gamar !:.!ipopigmentasi dan telangekstasia pada lengan karena penggunaan steroid topikal
Berikut e)ek sistemik pemakaian kortikosteroid topikalH Occular effect
Komplikasi glakuoma pada penggunaan kortikosteroid topi+al disekitar mata telah #anyak ditemukan. "enggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama juga dapat #erpengaruh pada hilangnya penglihatan. $!engge% &''8(.
Su(resi Hi('talami;/Pituitar1/Adre&al A<is
Supresi !"2 a;is telah dijelaskan #erhu#ungan dengan penggunaan kortikosteroid potent. Selain itu% latrogenic cushing syndrome dan kortikosteroid yang #erhu#ungan dengan krisis 2ddison juga didapatkan #erkaitan dengan penggunaan kortikosteroid topi+al potent. Dosis ,5gr/minggu +lo#etasol propionate atau 5-gr/minggu #etamehasone dipropionate +ukup untuk mensupresi level kortisol plasma. Se+ara umum ini menunjukkan #ahwa se+ara umum e)ek sistemik le#ih #anyak dise#a#kan kortikosteroid topikal potent-super potent . Selain itu% laporan kasus ter#aru mendapatkan pasien pediatri+ dengan sindroma netherton yang #erkem#ang menjadi Cushing syndrome setelah a#sorpsi hidrokortison ,C% kortikosteroid potensi rendah. $!engge% &''8(.
Efe% sam(i&+ meta'li%
eningkatkan produksi glukosa dan menurunkan penggunaan glukosa yang dapat menye#a#kan hiperglikemia yang pada )ase akhir menye#a#kan dia#etes mellitus. =ekrosis )emoral avaskular #erhu#ungan dengan penggunaan kortikosteroid
1
RINGKASAN
Kortikosteroid topikal memiliki e)ek antiin)lamasi% imunosupresi% antiproli)erasi% dan vasokonstriksi. Kortikosteroid topikal #erdasarkan potensinya di#agi menjadi 7 golongan% yaitu yaitu superpotent, potent, poten upper mid- strength, mid-strength, lower mid-strength, mild strength, dan least potent Faktor
yang perlu dipertim#angkan dalam pemilihan adalah jenis penyakit kulit% jenis vehikulum% kondisi penyakit $stadium penyakit% luas atau tidaknya lesi% dalam atau dangkalnya lesi% dan lokalisasi lesi(% serta umur pasien. )ek samping dapat terjadi se+ara lokal maupun sistemik. Se+ara lokal% kortikosteroid topikal dapat menye#a#kan in)eksi kulit% penyem#uhan luka yang terham#at% akne% atro)i kulit% telangiektasis% dermatitis perioral% dan hipopigmentasi sedangkan se+ara sistemik% kortikosteroid topikal dapat menye#a#kan e)ek pada mata seperti glaukoma% supresi hipotalami+:pituitary:adrenal a;is% dan e)ek samping meta#olik seperti dia#etes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland%4.2. Kamus Kedokteran Dorland. disi &-. 6akartaH *3.&''&.
Forster % et al. 0opi+al delivery o) +ormeti+ and drugH mole+ular aspe+t o) per+utaneus a#sor#tion and delivery. !ur " #ermatol &''-. ,-$5(H >'-:&>
*uido !er1. 0opi+al 3orti+osteroids and 2drenal SuppressionH Spe+ial 2spe+ts in "ediatri+s with "redni+ar#ate. InH0opi+al 3orti+osteroid 0herapy. =ew orkH Raven "ress. ,-.p.,57:'.
!engge% Ulri+h R% Ru1i+ka% 0homas% et al. 2dverse ))e+t @) 0opi+al *lu+orti+osteroids. 6 2m 2+ad Dermatol &''85H,:,
!igh 42% Fit1patri+k 6. 0opi+al 3orti+osteroids. InH 4ol)) K et al. Fit$patrick%s #ermatology in &eneral 'edicine. 7thed. =ew orkH 0he +*raw !ills%In+.&''. p.&,'&:'8.
1
6a+kson .S+oot dan ?ee 0. *lu+o+orti+osteroi. InH Bolognia 6.?.% 6.?. 6ori11o%6.A. S+ha))er% Dermatology >rd d. lsevierH British% &',&. p&'7:,
6ames 4D% Berger 0*% lston D. 2dverse Rea+tions to 3orti+osteroids. Burns% 0ony.% et al. 0opi+al 0herapy. InHRooks 0e;t#ook o) Dermatology% 7th edition. 3hapter 8. ?ondonH Bla+kwell "u#lishing. &''.7.,8:&,.
?ong 3% Finlay 2. 0he )inger tip unitH a new pra+ti+al measure. Clin !(p #ermatol ,--, ,8H555:7
ai#a+h% Ro#ertson% dan !oward. Farmakologi Dermatologik. DalamH Kat1ung% Bertram *. Farmakologi Dasar dan Klinik. disi AI. 6akartaH *3. ,--. "-7':7
Stephen . 3omprehensive Dermatologi+ Drug 0herapy% &nd d. &''7 BritishH lsevier. p. -:8&>
Stoughton% Ri+hard B.% et al. 0opi+al 3orti+osteroids in Dermatology. InH 0opi+al 3orti+osteroid 0herapy.=ew orkH Raven "ress. ,-.p.,:,,.
4arner R. i+hael% 3omiso 3harles. 0opi+al +orti+osteroid. InH 4olverton% Stephen . 3omprehensive Dermatologi+ Drug 0herapy% &nd d. &''7 BritishH lsevier. p. -:8&>