• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN. KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATAPELITA HARAPAN Nomor: 433/STPPH/VIII/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN. KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATAPELITA HARAPAN Nomor: 433/STPPH/VIII/2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN

KEPUTUSAN

KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATAPELITA HARAPAN Nomor: 433/STPPH/VIII/2016

Tentang

Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan

KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN

Menimbang:

1. Bahwa untuk melaksanakan tugas dan fungsi STPPH secara berhasil dan berdaya guna, perlu ditetapkan Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa yang sesuai dengan perkembangan pendidikan.

2. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu diadakan penyempurnaan dan penyesuaian Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa STPPH yang sebelumnya.

Mengingat:

1. Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah RI No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 jo. PP No. 57 tahun 1998 jo. PP No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Surat Keputusan Koordinator Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan No. 435/SKK-STPPH/V/2006 tanggal 19 Mei 2006 tentang Peraturan Pokok Pendidikan Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan.

5. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 043/SKR-HRD-UPH/III/2007 tanggal 1 Maret 2007.

6. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 064/SKR-HRD-UPH/V/2012 tanggal 24 Mei 2012.

7. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 094/SKR-HRD-UPH/VI/2013 tanggal 5 Juni 2013.

8. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 091/SKR-HRD-UPH/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014.

9. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 083/SKR-HRD-UPH/V/2015 tanggal 5 Mei 2015.

10. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 060/SKR-HRD-UPH/VI/2016 tanggal 25 April 2016.

(2)

MEMUTUSKAN Menetapkan:

KEPUTUSAN KETUA TENTANG

PERATURAN DISIPLIN DAN TATA TERTIB PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN Dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

BAB I KETENTUAN UMUM PEMBINAAN MAHASISWA

PASAL 1

PENGERTIAN-PENGERTIAN Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan adalah ketentuan yang mengatur hak, kewajiban, larangan, dan sanksi untuk mahasiswa STPPH.

2. Mahasiswa STPPH adalah setiap mahasiswa yang mengikuti pendidikan di STPPH dan telah tercatat secara sah melalui registrasi mahasiswa pada setiap awal tahun kuliah.

3. Pelanggaran Disiplin dan Tata Tertib adalah setiap sikap dan perilaku yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

4. Sanksi adalah tindakan yang dikenakan kepada mahasiswa STPPH yang melanggar Peraturan Disiplin dan Tata Tertib.

5. Fasilitas Perkuliahanan dan Sarana Pembelajaran adalah fasilitas yang dimiliki STPPH yang dapat digunakan oleh mahasiswa dengan mengikuti ketentuan.

PASAL 2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH ini adalah untuk:

1. Menjamin terpeliharanya proses belajar-mengajar mahasiswa serta menunjang kelancaran studi yang sedang diikuti;

2. Memberi landasan dan petunjuk kepada mahasiswa dalam bersikap dan perilaku sehari-hari sebagai anggota masyarakat ilmiah (terpelajar);

3. Menjamin terpeliharanya martabat mahasiswa; dan

4. Dipergunakan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dan tata tertib serta pedoman pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran disiplin dan tata tertib.

(3)

PASAL 3

HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA 1. Setiap mahasiswa mempunyai hak untuk:

a. Mendapatkan pendidikan sesuai dengan minatnya. b. Berorganisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Menyalurkan bakat dan minatnya.

d. Menyampaikan pendapat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 2. Setiap mahasiswa mempunyai kewajiban untuk:

a. Mentaati segala peraturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan STPPH. b. Menjunjung tinggi martabat mahasiswa di dalam maupun di luar kampus STPPH

serta menjaga integritas dan solidaritas STPPH sebagai almamaternya.

PASAL 4 SMART CARD 1. Setiap mahasiswa wajib memiliki Smart Card.

2. Smart Card berlaku untuk Tahun kuliah yang sedang berjalan.

3. Kehilangan Smart Card harus segera dilaporkan kepada bagian yang menangani administrasi Smart Card untuk mendapatkan penggantinya.

4. Kegunaan lain dari Smart Card adalah untuk Kartu Tanda Anggota Perpustakaan dan masuk ke MYC.

PASAL 5 PAKAIAN SERAGAM

1. Mahasiswa wajib mengenakan pakaian seragam dengan kelengkapan yang sesuai dengan ketentuan dan kegiatan perkuliahan.

2. Desain pakaian seragam ditetapkan oleh Ketua STPPH.

3. Pakaian seragam terdiri atas seragam teori, praktik laboratorium, dan praktik kerja. 4. Pakaian seragam tidak diperkenankan untuk dihiasi logo atau atribut apapun, kecuali

yang telah ditetapkan Ketua STPPH.

5. Papan nama (name tag) disematkan pada pakaian seragam di bagian dada sebelah kiri.

6. Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan pakaian lain di luar ketentuan tentang pakaian seragam yang berlaku selama mengikuti kegiatan pendidikan pada hari Senin - Kamis.

7. Pada hari Jumat mahasiswa diperbolehkan memakai pakaian bebas dengan sopan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PASAL 6

KESOPANAN DAN KERAPIAN

1. Mahasiswa wajib menghargai agama (kepercayaan) sesama rekan mahasiswa. 2. Mahasiswa wajib menghargai adat istiadat, etika, estetika dan moral.

3. Mahasiswa wajib memelihara kebersihan dan kerapian lingkungan. 4. Mahasiswa wajib menjaga kesopanan dan kerapian penampilan.

5. Mahasiswa tidak diperkenankan merokok di dalam kampus terutama pada waktu mengikuti kuliah dan praktik.

(4)

7. Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan atau mengaktifkan telepon genggam (handphone) dan sejenisnya selama perkuliahan dan/atau praktik berlangsung. 8. Mahasiswa tidak diperkenankan mengecat rambut dengan warna yang tidak alamiah. 9. Mahasiswa pria tidak diperkenankan memelihara rambut panjang, kumis serta

jenggot.

10. Mahasiswa pria tidak diperkenankan memakai anting-anting di telinga ataupun di hidung. Mahasiswa wanita tidak diperkenankan untuk menggunakan asesoris yang berlebihan, misalnya: anting-anting di hidung.

11. Selama perkuliahan dan praktik laboratorium mahasiswa wajib memakai sepatu hitam (polos) dan bukan jenis sepatu sandal, sepatu olah raga atau sepatu ABRI.

a. Sol bukan karet dan kaos kaki hitam untuk pria.

b. Sepatu hitam tertutup dengan hak sepatu setinggi antara 3 s/d 5 cm tanpa kaos kaki untuk wanita.

c. Ikat pinggang warna hitam dengan ukuran standar 3 cm.

12. Mahasiswa yang memasuki areal kantor administrasi STPPH untuk mendapatkan layanan administrasi, maupun berkonsultasi dengan dosen (konsultasi akademik maupun bimbingan tugas akhir), wajib menggunakan seragam lengkap dan berpenampilan rapi. Pada hari Jumat, diperbolehkan menggunakan pakaian bebas yang sopan, sesuai dengan ketentuan berlaku, dengan alas kaki berupa sepatu tertutup atau sepatu terbuka bertali belakang dan berhak (bukan sandal atau sepatu sandal).

PASAL 7

ALKOHOL, NARKOBA, SENJATA DAN BARANG CETAKAN TERLARANG 1. Mahasiswa tidak dibenarkan berada dalam keadaan mabuk.

2. Mahasiswa tidak dibenarkan menyimpan, mengedarkan atau menggunakan narkotika dan obat terlarang lainnya.

3. Mahasiswa tidak dibenarkan membawa, menggunakan atau menyimpan senjata terlarang.

4. Mahasiswa tidak dibenarkan membawa, menyimpan atau mengedarkan barang cetakan, video kaset, film serta barang-barang yang dinyatakan terlarang oleh negara.

PASAL 8 FASILITAS PENDIDIKAN 1. Fasilitas pendidikan yang tersedia untuk mahasiswa meliputi:

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Classroom Computer Room Language Laboratory Administration Office

Travel Agency Workshop/Simulation Galileo CRS Lab

Guiding Simulation Room

Passenger and Baggage Check In Counter Lab Kitchen

Restaurant and Bar Front Office Lab

l. m. n. o. q. r. s. t. u. v. Fidelio Cafetaria Model Room Library

Student Council Room Audio Visual

Auditorium Sport Facilities Parking Lot Locker

(5)

2. Peraturan penggunaan fasilitas pendidikan ditetapkan oleh Ketua STPPH dan merupakan bagian integral dari Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan Mahasiswa STPPH.

3. Mahasiswa wajib mengikuti semua ketentuan mengenai penggunaan fasilitas pendidikan.

PASAL 9

BIAYA DAN KEPERLUAN PENUNJANG PENDIDIKAN

1. Komponen Biaya Pendidikan yang menjadi tanggung jawab mahasiswa diatur oleh Yayasan UPH antara lain adalah:

a. SPP. b. BPP Pokok.

c. BPP Tambahan dan/atau Biaya per SKS. d. Uang Praktik. e. Seragam. f. Biaya lain-lain: 1) Jas almamater. 2) Orientasi. 3) UKM. 4) Asuransi.

2. Pembayaran biaya dan keperluan penunjang pendidikan ditentukan setiap semester/ tahun kuliah.

3. Apabila dalam tahun kuliah yang sedang berjalan mahasiswa tidak mengikuti suatu kegiatan pendidikan yang telah ditetapkan baik atas kehendak sendiri ataupun oleh keputusan Ketua STPPH, maka biaya pendidikan tidak dibayarkan kembali kepada yang bersangkutan. Demikian pula halnya bagi mahasiswa yang ditunda perkuliahannya, diberhentikan atau meninggal dunia.

BAB II

KEGIATAN AKADEMIK PASAL 10

PERATURAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN

Peraturan-peraturan tentang kegiatan Akademik seperti: SKS, Semester, Tahun Akademik, Kalender Akademik, Beban Studi Mahasiswa, Cuti Akademik, Putus Kuliah, Penasehat Akademik, Tugas Akhir, Ketertiban Belajar-Mengajar, Persiapan Kuliah, Ujian, Penilaian dan Registrasi Mahasiswa semuanya mengikuti Peraturan Pokok Pendidikan Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan.

PASAL 11 JADWAL PERKULIAHAN 1. Jadwal perkuliahan teori diatur sebagai berikut:

a. Senin s/d. Kamis : 07.15 - 16.20 b. Jumat : 07.15 - 11.40 12.40 - 16.20

(6)

kurikulum, yang diatur oleh masing-masing Ketua Jurusan Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan.

PASAL 12 UJIAN

1. Mahasiswa wajib mengikuti Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

2. Mahasiswa yang belum lulus mata kuliah tertentu harus mengulang mata kuliah tersebut sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang ditetapkan.

3. Mahasiswa wajib memiliki Kartu Studi Mahasiswa (KSM) untuk mengikuti ujian semester. Bagi mahasiswa yang tidak dapat menunjukkan KSM pada saat ujian, tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian.

4. Mahasiswa yang tidak memenuhi 80% kehadiran pada setiap mata kuliah tidak diperkenankan untuk mengikuti Ujian Akhir Semeter.

5. Mahasiswa wajib mengenakan seragam teori dengan kelengkapannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Ujian susulan (UTS maupun UAS) paling lambat diselenggarakan 1 minggu setelah masa ujian selesai. Ujian susulan hanya diberikan kepada mahasiswa yang berhalangan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diverifikasi kebenarannya.

PASAL 13

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 1. Mahasiswa pada semester VII diwajibkan untuk melaksanakan PKL.

2. PKL adalah bagian Integral dari Kurikulum Nasional Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan.

3. Pelaksanaan PKL:

a. Untuk Jurusan Manajemen Perhotelan pada semester VII selama 6 (enam) bulan.

Nilai/bobot SKS: 12 SKS.

b. Untuk Jurusan Manajemen Usaha Wisata pada semester VII selama 6 (enam) bulan.

Nilai/bobot SKS: 12 SKS.

4. Penentuan penempatan PKL diatur/ditentukan oleh Ketua Sekolah Tinggi Pelita Harapan berdasarkan prestasi.

Untuk penempatan di Luar Negeri, dilaksanakan atas dasar permintaan mahasiswa kemudian diseleksi.

5. Persyaratan mengikuti PKL: a. Memiliki IP  2.00

b. Telah menyelesaikan minimal 80 SKS dengan: c. Sehat jasmani dan rohani.

6. Mahasiswa yang tidak dapat melaksanakan PKL pada semester VII karena tidak dapat memenuhi persyaratan di atas, dapat melaksanakan PKL pada semester-semester berikutnya, namun masih dalam batas waktu studinya, setelah memenuhi persyaratan PKL.

7. Mahasiswa yang karena pelanggaran disiplin atau karena ketidakhadiran yang tinggi waktu melaksanakan PKL yang dinyatakan gagal oleh pihak perusahaan harus mengulang PKL-nya yang dapat dilaksanakan pada semester-semester berikutnya,

(7)

namun masih dalam batas waktu studinya.

8. Evaluasi/penilaian dilakukan sepenuhnya oleh pihak perusahaan, dan STPPH akan memantau secara berkala.

9. Mahasiswa wajib mengikuti semua aturan-aturan dari pihak Industri seperti: a. Peraturan Kepegawaian.

b. Peraturan Kerja.

10. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan PKL dan selama PKL merupakan beban mahasiswa, bukan tanggung jawab STPPH.

11. Biaya Pelaksanaan PKL termasuk: a. Ongkos transportasi.

b. Biaya hidup ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan.

12. Pada akhir masa PKL, mahasiswa diwajibkan menyampaikan Laporan PKL kepada Ketua STPPH. Laporan PKL merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan PKL.

BAB III

KEHADIRAN DALAM PENDIDIKAN PASAL 14

IZIN MENINGGALKAN PENDIDIKAN

1. Izin tidak mengikuti kegiatan perkuliahan/praktik dibenarkan dengan alasan: a. Sakit, dengan keterangan dokter rumah sakit umum.

b. Keluarga terdekat sakit keras atau meninggal dunia.

c. Keluarga terdekat (kakak atau adik kandung) melangsungkan pernikahan. d. Mengikuti kegiatan atas penugasan Ketua STPPH.

2. Permintaan izin tidak mengikuti kegiatan pendidikan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari masing-masin Ketua Jurusan STPPH. Bagi mahasiswa yang sedang melakukan praktik, izin termaksud terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari pejabat yang memimpin praktik tersebut.

3. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan sakit, walaupun hanya satu hari, wajib menyerahkan surat keterangan dokter. Surat keterangan dokter yang diakui adalah surat dari dokter yang berpraktik di rumah sakit umum, bukan dokter yang berpraktik mandiri ataupun poliklinik.

4. Surat keterangan dokter atau surat orang tua (wali) termaksud harus diserahkan kepada Ketua Jurusan atau Sekretaris Jurusan STPPH yang ditetapkan, pada hari pertama yang bersangkutan mengikuti kegiatan pendidikan.

5. Bagi mahasiswa yang ketidakhadirannya disebabkan oleh hal-hal selain yang telah disebutkan di atas, akan dianggap absen. Jumlah absen maksimal pada setiap mata kuliah adalah 20% atau 2 kali dari total jumlah pertemuan.

PASAL 15

PENGHITUNGAN KETIDAKHADIRAN

1. Jumlah hari ketidakhadiran diperhitungkan secara kumulatif selama satu semester. 2. Rekapitulasi perhitungan ketidakhadiran diumumkan menjelang Ujian Akhir Semester

(8)

BAB IV SANKSI-SANKSI

PASAL 16 JENIS SANKSI

1. Jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar ketentuan peraturan pelaksanaan ini terdiri dari:

a. Peringatan lisan. b. Peringatan tertulis. c. Penundaan Perkuliahan. d. Pemberhentian.

PASAL 17

PELANGGARAN PERATURAN DISIPLIN DAN TATA TERTIB

1. Pelanggaran atas ketentuan tentang pakaian seragam dikenakan sanksi tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan.

2. Pelanggaran atas ketentuan tentang kesopanan, kerapian dikenakan sanksi peringatan tertulis atau pemberhentian, tergantung kasusnya.

3. Pelanggaran hukum atas ketentuan tentang alkohol, narkoba, senjata, barang cetakan terlarang dan pencurian dapat dikenakan sanksi pemberhentian.

4. Fasilitas perkuliahan:

a. Pelanggaran atas ketentuan penggunaan fasilitas perkuliahan dikenakan sanksi tidak diperkenankan menggunakan fasilitas, peringatan tertulis atau pemberhentian, tergantung kasusnya.

b. Mahasiswa wajib mengganti kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada fasilitas perkuliahan pelatihan baik secara individu maupun kolektif, tergantung kasusnya.

5. Kehadiran dalam perkuliahan dan kegiatan lain-lain:

a. Mahasiswa yang terlambat hadir lebih dari 15 menit dinyatakan tidak hadir tanpa alasan.

b. Ketidakikutsertaan dalam perkuliahan teori, praktik, studi lapangan di luar ketentuan tentang izin meninggalkan kegiatan pendidikan dinyatakan tidak hadir tanpa alasan.

c. Mahasiswa yang terbukti memalsukan pengisian daftar hadir mahasiswa, dikenakan sanksi tidak hadir tanpa alasan sejumlah hari mahasiswa yang kehadirannya dipalsukan.

d. Mahasiswa yang terbukti memalsukan tanda tangan Ketua STPPH, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Kepala Laboratorium, Dosen, Asisten Dosen, Petugas Administrasi STPPH dan Mahasiswa lain dikenakan sanksi pemberhentian.

e. Mahasiswa yang terbukti memalsukan tanda tangan orang tua (wali) atau dokter yang menerangkan mengenai keadaan kesehatan atau permohonan izin yang bersangkutan dikenakan sanksi peringatan tertulis sampai pemberhentian. f. Mahasiswa yang tidak memiliki atau tidak membawa Kartu Studi Mahasiswa

(KSM) tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian.

6. Mahasiswa yang jumlah hari ketidakhadiran per mata kuliah melebihi 20% dari jumlah tatap muka dalam satu semester tanpa alasan, dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah tersebut.

7. Sanksi-sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan tidak mengenal tahapan tapi diberikan sesuai dengan kasus pelanggaran.

(9)

PASAL 18 LAIN-LAIN

Pelanggaran lain di luar ketentuan-ketentuan di atas yang dapat mengakibatkan pemberhentian meliputi:

1. Terbukti melakukan pencurian dan penipuan.

2. Melakukan perkelahian di dalam dan/atau di luar kampus.

3. Melakukan tindakan bersifat menentang atau merongrong kebijaksanaan Ketua STPPH.

4. Melakukan tindakan mencemarkan dan merusak nama baik almamater. 5. Melakukan tindakan melanggar norma kesusilaan.

BAB V PENUTUP PASAL 19

KETENTUAN TAMBAHAN

1. Ketentuan-ketentuan tentang Peraturan Disiplin dan Tata Tertib STPPH yang pernah dikeluarkan dan bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH ini akan diatur secara tersendiri.

3. Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH mengacu pada Peraturan Pokok Pendidikan Program Sarjana UPH No. 003/SK-Senat-UPH/IV/2013 tanggal 2 April 2013.

4. Bila di kemudian hari diketahui terdapat kekurangan atau kesalahan atas keputusan tersebut maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Karawaci Pada tanggal, 22 Agustus 2016

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN

KETUA

Tembusan:

(10)

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN Nomor: 434/STPPH/VIII/2016

Tentang

Ketentuan Seragam Mahasiswa Sekolah Tingi Pariwisata Pelita Harapan

KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN Menimbang:

1. Bahwa untuk melaksanakan tugas dan fungsi STPPH secara berhasil dan berdaya guna, perlu ditetapkan Ketentuan Mengenai Seragam yang sesuai dengan perkembangan pendidikan.

2. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu diadakan penyempurnaan dan penyesuaian Ketentuan Mengenai Seragam Teori dan Praktik.

Mengingat:

1. Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah RI No. 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 jo. PP No. 57 tahun 1998 jo. PP No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Surat Keputusan Koordinator Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan No. 435/SKK-STPPH/V/2006 tanggal 19 Mei 2006 tentang Peraturan Pokok Pendidikan Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan.

5. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 043/SKR-HRD-UPH/III/2007 tanggal 1 Maret 2007.

6. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 064/SKR-HRD-UPH/V/2012 tanggal 24 Mei 2012.

7. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 094/SKR-HRD-UPH/VI/2013 tanggal 5 Juni 2013.

8. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 091/SKR-HRD-UPH/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014.

9. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 083/SKR-HRD-UPH/V/2015 tanggal 5 Mei 2015.

10. Surat Pengangkatan Ketua STPPH No. 060/SKR-HRD-UPH/VI/2016 tanggal 25 April 2016.

MEMUTUSKAN Menetapkan:

1. Seragam untuk kegiatan perkuliahan tatap muka (jurusan Manajemen Perhotelan dan Manajemen Usaha Wisata) adalah:

Baju : Putih, berkerah, berkancing di depan, lengan panjang berkancing di pergelangan, tanpa emblem, dan/atau gambar dan/atau atribut lainnya. Jas : Warna abu-abu. Desain ditetapkan oleh Ketua Jurusan.

Celana : Panjang hingga di bawah mata kaki, dengan kantong samping kiri-kanan. Warna abu-abu. Ban ikat pinggang selebar 3–5 cm

(11)

Sepatu : Warna hitam tertutup bagian depan maupun belakang. Hak dengan tinggi maksimal 3–5 cm. Pria mengenakan kaos kaki hitam. Wanita tidak mengenakan kaos kaki, atau dapat mengenakan stocking. Dasi : Warna sesuai ketentuan, tanpa emblem, dan/atau gambar dan/atau

atribut lainnya.

Scarf : Warna sesuai ketentuan, tanpa emblem, dan/atau gambar dan/atau atribut lainnya.

Name tag : Dasar hitam, huruf emas, dengan logo Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita

Harapan dan disematkan di sebelah kiri jas.

2. Seragam untuk kegiatan perkuliahan praktik dapur (Jurusan Manajemen Perhotelan) adalah:

Baju : Putih, berkerah pendek, double-breasted, lengan panjang, dengan lambang Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan di sebelah kiri baju, tanpa gambar dan/atau atribut lainnya.

Celana : Panjang hingga di bawah mata kaki. Warna hitam. Ban ikat pinggang selebar 3–5 cm.

Sepatu : Warna hitam tertutup bagian depan maupun belakang. Hak dengan tinggi maksimal 5 cm. Mengenakan kaos kaki. Sepatu kelom dapat digunakan waktu praktik di dapur.

Name tag : Dasar hitam, huruf emas, dengan logo Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita

Harapan, dan disematkan di sebelah kiri jas.

Lain-lain : Membawa lap (kitchen towel), satu buah paring knife, dan satu buah

vegetable peeler.

3. Seragam untuk kegiatan perkuliahan praktik restoran dan bartending (Jurusan Manajemen Perhotelan) adalah:

Baju : Putih, berkerah, berkancing di depan, lengan panjang berkancing di pergelangan, tanpa emblem, dan/atau gambar dan/atau atribut lainnya. Rompi : Warna abu-abu.

Celana : Panjang hingga di bawah mata kaki, dengan kantong samping kiri-kanan. Warna abu-abu. Ban ikat pinggang selebar 3–5 cm.

Rok : Panjang hingga 5 cm di bawah lutut. Ban ikat pinggang selebar 3–5 cm. Sepatu : Warna hitam tertutup bagian depan maupun belakang. Hak dengan tinggi maksimal 5 cm. Pria mengenakan kaos kaki hitam. Wanita tidak mengenakan kaos kaki, atau dapat mengenakan stocking.

Name tag : Dasar hitam, huruf emas, dengan logo Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita

Harapan, dan disematkan di sebelah kiri rompi.

4. Seragam untuk kegiatan perkuliahan praktik agen perjalanan (Jurusan Manajemen Usaha Wisata) adalah:

Baju : Putih, berkerah, berkancing di depan, lengan panjang berkancing di pergelangan, tanpa emblem, dan/atau gambar dan/atau atribut lainnya. Jas : Warna abu-abu.

Celana : Panjang hingga d bawah mata kaki, dengan kantong samping kiri-kanan. Warna abu-abu. Ban ikat pinggang selebar 3–5 cm.

Rok : Panjang hingga 5 cm di bawah lutut. Ban ikat pinggang selebar 3–5 cm. Sepatu : Warna hitam tertutup bagian depan maupun belakang. Hak dengan tinggi maksimal 5 cm. Pria mengenakan kaos kaki hitam. Wanita tidak mengenakan kaos kaki, atau dapat mengenakan stocking.

Name tag : Dasar hitam, huruf emas, dengan logo Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita

(12)

5. Seragam untuk kegiatan perkuliahan praktik perjalanan keluar kampus (Jurusan Manajemen Usaha Wisata) adalah dengan mengenakan kaos yang desainnya ditentukan oleh Ketua Jurusan Manajemen Usaha Wisata.

6. Pakaian seragam wajib dipakai selama hari Senin hingga Kamis. Pada hari Jumat mahasiswa diperkenankan berpakaian bebas tetapi harus bersih, rapi, dan sopan, kecuali ada instruksi khusus dari Ketua Jurusan, dan/atau mengikuti kegiatan kelas praktik.

7. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini, maka keputusan tentang seragam yang sebelumnya tidak berlaku lagi di kemudian hari.

8. Apabila dalam keputusan ini terdapat hal-hal yang belum jelas atau kurang dalam peraturan maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Karawaci

Pada tanggal, 22 Agustus 2016

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA PELITA HARAPAN

KETUA

Tembusan:

(13)

PERNYATAAN MAHASISWA

Demi tercapainya tujuan Pendidikan dan Pelatihan serta demi menjaga nama baik Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan, maka dengan ini saya:

Nama : _______________________________ NIM : _______________________________ Jurusan : _______________________________

menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujur-jujurnya bahwa saya:

1. Telah membaca, mengetahui, memahami serta menghayati ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

2. Sanggup untuk melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

3. Bertanggung jawab dan bersedia menerima sanksi-sanksi atas segala perbuatan yang melanggar ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Perkuliahan dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan secara sukarela, tanpa paksaan/tekanan pihak lain, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Karawaci, ______________________

Saksi Mahasiswa yang bersangkutan:

1. Orang Tua (Wali) Mahasiswa

______________________ _________________________ NIM: 2. Ketua Jurusan STPPH ______________________ 3. Ketua STPPH ______________________

(14)

PERNYATAAN MAHASISWA

Demi tercapainya tujuan Pendidikan dan Pelatihan serta demi menjaga nama baik Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan, maka dengan ini saya:

Nama : _______________________________ NIM : _______________________________ Jurusan : _______________________________

menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujur-jujurnya bahwa saya:

1. Telah membaca, mengetahui, memahami serta menghayati ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum didalam Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

2. Sanggup untuk melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

3. Bertanggung jawab dan bersedia menerima sanksi-sanksi atas segala perbuatan yang melanggar ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Perkuliahan dan Tata Tertib Perkuliahan STPPH.

Demikianlah Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan secara sukarela, tanpa paksaan/tekanan pihak lain, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Karawaci, ______________________

Saksi Mahasiswa yang bersangkutan:

1. Orang Tua (Wali) Mahasiswa

______________________ _________________________ NIM: 2. Ketua Jurusan STPPH ______________________ 3. Ketua STPPH ______________________

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Nomor 67/Per/KP.430/J.1/09/12 tanggal 3 September 2012 tentang Kurikulum, Sebaran mata kuliah dan silabi

Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah

KELIMA : Sebagai Pedoman pelaksanaan AMI pada STIE JIU juga ditetapkan Panduan Audit Mutu Internal STIE JIU seperti yang ditetapkan pada lampiran Surat Keputusan ini, dan

Bahwa dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertwi Indonesia perlu ditetapkan tenaga pengajar mata kuliah pada

Menetapkan : Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Ummul Ayman Pidie Jaya Tentang Penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman

bahwa untuk keperluan sebagaimana dimaksud pada point a perlu menetapkan Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang Tahun Akademik

Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Nomor 67/Per/KP.430/J.1/09/12 tanggal 3 September 2012 tentang Kurikulum, Sebaran mata kuliah dan silabi

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian Tahun Anggaran 2019 bagi Dosen STAI Terpadu Yogyakarta maka perlu ditetapkan dalam bentuk surat keputusan. Bahwa