• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi Profesi, Etika Kedokteran Dan Uupk: Dr. H. Syaiful Anam, Se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Organisasi Profesi, Etika Kedokteran Dan Uupk: Dr. H. Syaiful Anam, Se"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANISASI PROFESI,

ORGANISASI PROFESI,

ETIKA KEDOKTERAN

ETIKA KEDOKTERAN

DAN UUPK 

DAN UUPK 

dr.

(2)
(3)

Prinsip Prinsip Etika dan Etika dan Moralitas Moralitas Dalam Dalam Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan

Oleh : Dr. H. Syaiful Anam, SE

(4)

Biodata Narasumber

Biodata Narasumber

Nama

Nama : : Dr.H.SYADr.H.SYAIFUL IFUL ANAM, ANAM, SESE

TTL

TTL : : SURABAYA, SURABAYA, 19 19 JULI JULI 19701970

ALAMAT

ALAMAT : PERUM TAMAN ASRI JL. WALET/ BLO FF : PERUM TAMAN ASRI JL. WALET/ BLO FF 1!"1#1!"1#

TEMBO

TEMBO REJO"PASURUANREJO"PASURUAN

STATUS

STATUS : AWIN : AWIN $ 1 $ 1 ISTRI, # ANA%ISTRI, # ANA%

PEERJAAN :

PEERJAAN :

a&'( I)D RS BHAYAN)ARA PORON) * +-ara&

a&'( I)D RS BHAYAN)ARA PORON) * +-ara&

aa P+-+ma+ N'& * +-ara&

aa P+-+ma+ N'& * +-ara&

P&aama& Pr23+' :

P&aama& Pr23+' :

(a Umm IDI 4a5.

(a Umm IDI 4a5. a5. Pa+ra& 6007 " +-ara&a5. Pa+ra& 6007 " +-ara&

(a Pa5a& Ora&'+a+' Pr23+'

(a Pa5a& Ora&'+a+' Pr23+' +8a(a&+8a(a&

a5. Pa+ra& ma' 6009 " +-ara&

(5)

“ Birokrat pelayanan kesehatan pada dasarnya bekerja di dalam organisasi yang sarat dengan

norma, moral, nilai, etika, dan profesionalisme yang bermutu tinggi serta penuh rasa

 persaudaraan, kebersamaan, saling harga menghargai, dilandasi pandangan

kemanusiaan dan rasa sosial, bukan

komersialisme atau mementingkan diri sendiri”. “Seorang dokter harus senantiasa melakukan

(6)

ETIA

ETHOS $B8+. Y&a&'% ETIUETTE $B8+. Pra&'+%

- Wa(a- / -5'a+aa& / ara 5ra / BERPERILAU YAN) BAI

- N'a'"&'a' &2rma('3 / 2a r'a- ++2ra& / 5a;a& /m5aa / 2ra&'+a+' +5aa' +a( -a<'ma& a& DAPAT DITERIMA mm ;aam '&(ra-+' ;&a& '&-&a&&a

- Daam 'mm&(a+'&a, '+('a8 ETIA 5a&a- ;'-m5a&-a&

;aam +'+(m 2ra&'+a+' +5aa' &2rma"&2rma a& m&a(r ;a& m&-r PROFESIONALISME ++2ra&

(7)

P&r('a& E('-a:

Etika: idan! ka"ian #ilmu$ yan!

memahas tentan! aik%uruk atau enar%salah.

Etika:&ilai%nilai atau norma%norma moral yan! men"adi pe!an!an a!i seseoran! atau suatu kelompok dalam men!atur

tin!kah lakunya.

(8)

O(2&2m' $A(2&2m%

Dokter dan pasien sama%sama punya otonomi.

Men!har!ai sea!ai manusia yan! punya har!a diri dan martaat.

'eerapa tindakan yan! tidak memperhatikan otonomi : (. Melakukan tindakan tanpa memeri tahu dulu ke

pasien.

). Melakukan sesuatu tanpa informasi yan! len!kap. *. Memerikan informasi yan! tidak enar.

+)-( /0%12  )33- 4

Pr'&+'"r'&+' E('-a Paa&a&

Pr'&+'"r'&+' E('-a Paa&a&

(9)

(. Melakukan tindakan sesuai den!an standar yan! telah ditetapkan.

). Melakukan penyuluhan tindakan sesuai den!an keutuhan pasien.

*. 5idak melukai hati pasien.

+)-( /0%12  )33-

-Ma--a& T'&;a-a& Ta&a Ba8aa

$N2& ma3''&%

Ma--a& T'&;a-a& Ta&a Ba8aa

$N2& ma3''&%

(10)

(. Setiap pasien mendapatkan pelayanan yan! sama.

). Memerikan pelayanan kepada pasien tanpa memedakan a!ama atau

keyakinan.

+)-( /0%12  )33- +

A;' $J+('%

A;' $J+('%

J=r $>ra'(%

(.  Adalah kea"ian untuk men!atakan yan!

seenarnya erlandaskan otonomi.

(11)

Prinsip ini meru"uk pada kea"ian dalam

melakukan tu!as sesuai den!an komitmen den!an apa yan! sudah disepakati, loyal, menepati "an"i,  "u"ur.

+)-( /0%12  )33- (3

M&a(' =a&=' $F';'(%

M&a(' =a&=' $F';'(%

M&=aa -ra8a+'aa&

Karena dokter serin! men"adi tumpuan

permasalahan 9le8ht ader; aik melalui informasi len!sun! dari pasien maupun erdasarkan hasil

(12)

1. ETHICS, AS A BASIC PRINCIPLE 2. INTEGRITY

3. RESPONSIBILITY

4. RESPECT TO THE LAWS AND RULES

5. RESPECT TO THE RIGHTS OF OTHER CITIZENS 6. WORK LOVING

. STRIVE FOR SAVING AND INVEST!ENT ". WILL OF SUPER ACTION

#. PUNCTUALITY

1.ETIKA, SBG PRINSIP DASAR 2.INTEGRITAS

3.BERTANGGUNG JAWAB

4.MENGHORMATI HUKUM DAN PERATURAN 5.MENGHARGAI HAK WARGA LAINNYA

6.SENANG BEKERJA

7.BEKERJA KERAS UTK MENABUNG DAN INVESTASI

.BERKEMAUAN UTK BERTINDAK HEBAT !.MENGHARGAI WAKTU

$%&'()*+© 1## -)$+/0 . %/00, .-)/%/00.$%

 being punctual is not only polite …… it does not waste other people’s time

(13)

KETENTUAN YANG !ENGATUR LAYANAN

KETENTUAN YANG !ENGATUR LAYANAN

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

12 12 E50KA E50KA KODE E50K KODE E50K H<K<M H<K<M H<K<M KESEHA5A& H<K<M KESEHA5A& ==

== Ditetapkan Ditetapkan : : = = Or!anisasi Or!anisasi profesiprofesi

=

= pen!uasapemerinpen!uasapemerintahtah

=

== = ''eerrllaakkuu : : = = 00nntteerrn n aann!!!!oottaa

=

= Seluruh Seluruh rakyatrakyat

== Sanksi pelan!

== Sanksi pelan!!aran!aran: = Oleh or!ani: = Oleh or!anisasisasi

=

(14)

2; E('- ;2-(ra&

2; E('- ;2-(ra&

Menurut arti etimolo!i kata 9Ethi8s; atau

Menurut arti etimolo!i kata 9Ethi8s; atau

Etika, erasal dari ahasa >unani 9Ethos;,

Etika, erasal dari ahasa >unani 9Ethos;,

erarti adat keiasaan atau praktek, s

erarti adat keiasaan atau praktek, suatuuatu

tata krama, kuran! leih sea!ai 8ara

tata krama, kuran! leih sea!ai 8ara

tetap dari perilaku dalam ke!iatan yan!

tetap dari perilaku dalam ke!iatan yan!

disen!a"a dari seseoran! #?harles @.

disen!a"a dari seseoran! #?harles @.

M8adden, Medi8al Ethi8s$.

(15)

2;

2;

E('-Kode etik #/atinB9?odeC;Bhimpunan$ erarti usaha

Kode etik #/atinB9?odeC;Bhimpunan$ erarti usaha

men!himpun apa yan! tersear. Kode etik

men!himpun apa yan! tersear. Kode etik

erarti men!himpun norma%norma yan!

erarti men!himpun norma%norma yan!

disepakatidan ditetapkan oleh dan untuk

disepakatidan ditetapkan oleh dan untuk

an!!ota profesi tertentu.

an!!ota profesi tertentu.

Kode etik adalah kumpulan aas dan nilai yan!

Kode etik adalah kumpulan aas dan nilai yan!

erhuun!an erat den!an moral sehin!!a

erhuun!an erat den!an moral sehin!!a

ersifat normatif, tidak empiris sehin!!a

ersifat normatif, tidak empiris sehin!!a

penilaian dari se!i etika memerlukan tolok ukur%

penilaian dari se!i etika memerlukan tolok ukur%

tolok

(16)

LAFAL SUMPAH DOTER

Saya ersumpaher"an"i aha :

% Saya akan memaktikan hidup saya !una kepentin!an perikemanusiaan

Saya akan men"alankan tu!as saya

den!an 8ara yan! terhormat dan ersusila, sesuai den!an martaat peker"aan saya

Saya akan memelihara den!an sekuat

tena!a martaat dan tradisi luhur "aatan kedokteran

(17)

Saya akan merahasiakan se!ala sesuatu

yan! saya ketahui karena peker"aan saya dan karena keilmuan saya sea!ai

Dokter

Kesehatan penderita senantiasa akan

saya utamakan

Dalam menuaikan kea"ian terhadap

penderita, saya akan eriktiar den!an sun!!uh%sun!!uh supaya saya tidak terpen!aruh oleh pertiman!an

Kea!amaan, Kean!saan, Kesukuan, Politik kepartian atau kedudukan sosial

(18)

Saya akan memerikan kepada Furu%!uru saya

pen!hormatan dan pernyataan terima kasih yan! selayaknya

5eman se"aat saya akan saya perlakukan

sea!ai saudara kandun!

Saya akan men!hormati setiap hidup insani

mulai dari saat pemuahan

Sekalipun dian8am, saya tidak akan

memper!unakan pen!etahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yan! ertentan!an den!an

hukum perikemanusiaan

Saya ikrarkan sumpah ini den!an sun!!uh%

sun!!uh dan den!an mempertaruhkan kehormatan diri saya.

(19)

M2&'(2r 

E;'+' 1?, 6!"?0 S(m5r 600@

M2&'(2r 

E;'+' 1?, 6!"?0 S(m5r 600@

'a!aimana "ika an!!ota%an!!ota kelompok

masyarakat yan! erasal dari lin!kun!an seperti itu sakitG Di a!ian 9!aat darurat; mereka akan diiarkan keleleran tanpa peraatan tanpa

pertolon!an karena tak "elas siapa yan! akal ertan!!un! "aa atas peraatan mereka

dirumah sakit.

Dokter, peraat dan semua aparat pen!elola rumah sakit, yan! 9erada; dan santun dalam per!aulan di mas"id, di !ere"a, di sina!o!, di klenten!, dipura dan didalam resepsi%resepsi dihotel me!ah tia% tia eruah men"adi ma8an, sin!a, 8elen! dan seri!ala !anas yan! tak peduli siapa%siapa

...yan! dokternya din!in a!ai atu es di Sieria : tanpa hati tanpa perasaan

(20)

Or!anisasi Profesi

'ereda den!an or!anisasi lain pada umumnya

'eda utama terletak pada an!!otanya yan! terdiri dari tena!a profesional

Pen!ertian Profesi

Suatu hal yan! erkaitan den!an idan! yan! san!at dipen!aruhi oleh pendidikan dan

keahlian, sehin!!a anyak oran! yan! eker"a sesuai den!an pendidikan dan

(21)

Or!anisasi profesi #*$

Mempunyai etika profesi yan! men!atur perilaku dan sikap profesional

Etika profesi men"elaskan sikap dan

perilaku profesional yan! aik dan uruk. Etika profesi melindun!i kepentin!an

umum, klien, dan profesi itu sendiri.

Komitmen akan tan!!un! "aa melayani kepentin!an umum

(22)

<<PK

'A' 0 : KE5E&5<A& <M<M Pasal (

(). Or!anisasi profesi adalah 0katan Dokter 0ndonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Fi!i 0ndonesia untuk dokter !i!i.

(23)

Or!anisasi profesi #($

<"i kompetensi  pen!aasan terhadap an!!ota profesi yan! erpraktek

a. 0"aah menyelesaikan pendidikan . Surat i"in erpraktek

 Akreditasi istilah umum untuk pen!aasan tena!a profesional.

Kekuasaan akreditasi iasanya dimiliki or!anisasi profesi

(24)

5ena!a Profesional % (

Melaksanakan peker"aan erdasar

pen!etahuan dan ketrampilan khusus

(25)

0ndonesia Sin!apore Malaysia ilipina

Populasi 5eknolo!i

0n8ome Per kapita Kualitas SDM 5hailand S0&FAPO1E MA/A>S0A 5HA0/A&D H/0+ $(/ />&// ) A) 82<<1:, ?US 35 )00)% W+/(/ / (/@...#+ # )&') 0/0P0&A 0&DO&ES0A& POP</A50O& ) million ASEAN M)&0 )33 M0//0O& D2-(r ASEAN +(a&;ar; $I&(r&a('2&a r('3'a(%

 IDI  2a +(a&;ar;

$&2 I&(r&a('2&a r('3'a(%

Sur!ey A" #eilson $%%&

(26)

D#0& P'%%0)' D#0& P&)0 0 D#0& )0+*)" K#0&) ' )0+*)" K#0&) ' )0+*)" K#0&) ' )0+*)" K#0&) ' L%"'" % S&%0) "% R%"&) "% P/$%') )' Performan ce PD A0&%)" % R0#/')"% D%')" K"-)) ' O&)'%") "% P&#"%

(27)

• Pendidikan dokter  • <KD0

• S51 • S0P

(28)

PE&D0D0KA& Administratif &Kompetensi Majelis Etik IDI / PDGI Praktik Kompetensi RS Pendidikan DinKes KaKota ( Privilege ) Keenangan Kolegium IDI/PDGI  AIPKI / AFDokGI FK / FKG Ma='+ 82rma(a& D'+''& ;2-(ra& 1EF0S51AS0 S 0 P U9*U9* N% 2# = 2<<4 * P() K/9%/( Pendidikan 'erkelan"utan Profesi #0D0  PDF0$

Diisi Standar Pendidikan Diisi 1e!istrasi Diisi Peminaan

ONSIL EDO TERAN INDONESIA

Kelalaian Pelanggaran

• Pembinaan etika pro!esi

• "eguran • Diklat • #abut $%"%&egistrasi • Perdata  • Pidana  Disiplin Etika Profesi Hukum ( ) * 

(29)

Pa+a #1

Pa+a #1

Pa+a #1

Pa+a #1

Dokter atau dokter !i!i dalam m

Dokter atau dokter !i!i dalam melaksanakan praktikelaksanakan praktik

kedokteran mempunyai kea"ian

kedokteran mempunyai kea"ian

a. memerikan pelayanan medis sesuai den!an standar

a. memerikan pelayanan medis sesuai den!an standar

profesi pelayanan standar prosedur operasional serta

profesi pelayanan standar prosedur operasional serta

keutuhan medis pasien

keutuhan medis pasien

. meru"uk pasien ke

. meru"uk pasien ke dokter atau dokter !i!i. lain yan!dokter atau dokter !i!i. lain yan!

keahlian atau kemampuan yan! leih aik,

keahlian atau kemampuan yan! leih aik, apaila tidakapaila tidak

melakukan suatu pemeriksaan atau

melakukan suatu pemeriksaan atau pen!oatanpen!oatan

8. merahasiakan, se!ala sesuatu

8. merahasiakan, se!ala sesuatu yan! diketahuinya tentan!yan! diketahuinya tentan!

pasien, ahkan "u!a setelah pasien itu menin!!al dunia

pasien, ahkan "u!a setelah pasien itu menin!!al dunia

d. melakukan pertolon!an darurat atas dasar

d. melakukan pertolon!an darurat atas dasar

perikemanusiaan ke8uali ila ia yakin ada

perikemanusiaan ke8uali ila ia yakin ada oran! lain yan!oran! lain yan!

ertu!as dan mampu melakukannya dan

ertu!as dan mampu melakukannya dan

e. menamah ilmu

e. menamah ilmu pen!etahuan dan men!ikutipen!etahuan dan men!ikuti

perkernan!an ilmu kedokteran atau kedokteran !i!i.

(30)

PEN)ERTIAN OMPETENSI

PEN)ERTIAN OMPETENSI

SEPERAN)AT TINDAAN 4ERDAS, PENUH TAN))UN) JAWAB

SEPERAN)AT TINDAAN 4ERDAS, PENUH TAN))UN) JAWAB

 YA

 YAN) DIMILII SESEORAN) SEBA)AI SYN) DIMILII SESEORAN) SEBA)AI SYAARARAT UNTUT UNTU

 DIAN)

 DIAN))AP MAMPUOLEH )AP MAMPUOLEH MASYAMASYARAARAAT DALAM MELASANAANT DALAM MELASANAAN

TU)AS"TU)A

TU)AS"TU)AS S PEERJAAPEERJAANTERTENTUNTERTENTU

$EPRENDINAS NO. 0!#/!/6006 PASAL 1

(31)

PRATI / PEERJAAN TENA)A ESEHATAN PRATI / PEERJAAN TENA)A ESEHATAN PRATI / PEERJAAN TENA)A ESEHATAN

PRATI / PEERJAAN TENA)A ESEHATAN

 STATUS   STATUS   KEAHLIAN &  KEAHLIAN &  KEWENAN  KEWENANGAN GAN   IZIN   IZIN   HAK &  HAK &  KEWAJI  KEWAJIBAN BAN   PEND.  PEND.  BERKELANJUTAN   BERKELANJUTAN  TGG JAWAB

TGG JAWAB  STANDAR & STANDAR &

 PERSYARATA  PERSYARATAN N   HUBUNGAN  HUBUNGAN  HUKUM   HUKUM 

(32)

AKTUALITA PER!ASALAHAN

P() P/0' K//+=K/9%/( L/*0 I0/*0 !/-)0)) I)  T)9 !/-)0)) I) Handhaving van het  Administratieve recht  8P')0)' HAN9 P'&$%)' I:%' P'&);)' S)'0"% P')()") ' M'+')0)' 3 +'"% %'"&+/')* HAN

(33)

E)..@    H;;-..@

Ha-  Ca='5a& (';a- (r&8'

Ma+aa8 E('-a ;a& a(a H-m

(34)

BERHENTI !ARAH SURAT

PADA PE!BACA

HUBUNGAN PERAWAT

DENGAN

PERAWAT !ELAPOR KE ATASAN

!INTA GANTI RUGI !ENGINGATKAN

REKAN=KELUARGA

@A/<1 MED0AS0 @A/<1 H<K<M ME&FAM'0/ 50&DAKA& 50&DAKA& P<'/0K 50&DAKA& /A&FS<&F 50&DAKA& P10'AD0 50DAK ME&FAM'0/ 50&DAKA&

(35)

Malpraktek medik

 adalah adanya kelalaian

seorang dokter/tenaga kesehatan untuk

mempergunakan tingkat ketrampilan dan

ilmu

pengetahuan

yang

standar

dipergunakan dalam mengobati pasien

atau orang menurut ukuran ditentukan.

Kelalaian..

Adalah sikap kurang hati – hati yaitu tidak

melakukan apa yang seharusnya dilakukan,

atau sebaliknya melakukan sesuatu yang

seharusnya tidak dilakukan

(36)

 ASPEK H<K<M PE&A5AA& 5E&AFA KESEHA5A& D0 0&DO&ES0A

(37)

LIN)UP HUUM YAN) BERAITAN LIN)UP HUUM YAN) BERAITAN

TENA)A ESEHATAN TENA)A ESEHATAN PERATURAN PERUUAN KEBIASAAN    P    E    R    K    E    !    B    A    N    G    A    N    I    P    T    E    K ,        U    R    I    S    P    R    U    D    E    N    S    I        P    E    R        A    N        I    A    N    I    N    T    E    R    N    A    S    I    O    N    A    L H  U K   U ! A  D ! I   N I    S  T  R  A   S  I    , P  E  R  D A  T  A    P  I   D A  N A  LINGKUP HUKU! LINGKUP HUKU!  TENAGA  TENAGA KESEHATAN KESEHATAN

(38)

POO POO MATERI MUATAN PERAT POO POO MATERI MUATAN PERAT

PERUUAN TENA)A ESEHATAN PERUUAN TENA)A ESEHATAN

PENDIDIAN TAN))UN) JAWAB PRATI / PEERJAAN PENEMPATAN MM TENA)A ESEHATAN

(39)

Penuntutan terhadap kelalaian dokter termasuk di dalamnya malpraktik harus memenuhi empat syarat, yaitu :

(. Harus ter"alin adanya huun!an dokter

den!an pasien.

). Dokter tidak melaksanakan kea"iannya. *. Dokter tidak melaksanakan tu!asnya sesuai

den!an standar profesi yan! ada.

. 5indakan yan! tidak sesuai standar profesi

terseut menyeakan ter"adi keru!ian atau 8edera yan! seetulnya dapat di8e!ah.

(40)

Kemun!kinan ter"adinya penin!katan

ketidakpuasan pasien terhadap layanan dokter atau rumah sakit atau tena!a

kesehatan lainnya dapat ter"adi sea!ai akiat dari :

(. Semakin tin!!i pendidikan rata%rata

masyarakat sehin!!a memuat mereka leih tahu tentan! haknya dan leih kritis.

). Semakin tin!!inya harapan masyarakat

kepada layanan kedokteran sea!ai hasil dari luasnya arus informasi.

(41)

*. Komersialisasi dan tin!!inya iaya l ayanan kedokteran dan kesehatan

sehin!!a masyarakat semakin tidak toleran terhadap layanan yan! tidak sempurna.

. Prookasi oleh ahli hukum dan oleh tena!a kesehatan sendiri.

(42)

PE1MASA/AHA& MA/P1AK5EK MED0K

Kesedaran Hukum Masyarakat

5indakan medik Dokter merupakan 9Malpraktek; yan! harus diproses di

Pen!adilan, padahal elum tentu Dokter  'ersalah se8ara yuridik

(43)

Men!apa !u!atantuntutan masyarakat pen!!una "asa kesehatan menin!kat G

 – Kesadaran hukum masyarakat semakin erkeman!.  – Keeasan men!emukakan pendapat.

 – 'erkeman!nya peraturan hukum di 0ndonesia.

Keuntun!an 9Pihak Keti!a;

 – Men8ari 8elah 7 8elah hukum den!an dalih memantu kesulitan aik 1S

maupun tena!a kesehatan atau pen!!una "asa kesehatan yan! memutuhkan.

Health Proider Health 1e8eier     5ransaksi

  terapeutik

Masalah Hukum % Pasien den!an 1S

% Pasien den!an Dokter 

(44)

?ontoh 7 8ontoh Keke8aaan Pasien :

(. Pasien merasa tidak menerima informasi yan! dapat dimen!erti atau

diterima

). Pasien yakin tindakan medik tidak sesuai standar #den!an atau tanpa

fakta yan! seenarnya$

*. Pasien merasa tidak ditan!ani den!an sempaurna, rasa simpati atau

rasa hormat

. Pasien memperoleh informasi, tetapi merasa tidak len!kap atau tidak

sea!aimana yan! diharapkan

. Pasien merasa dipulan!kan seelum enar 7 enar semuh tanpa

pen"elasan atau tanpa follo up

6. Pasien ter!olon! sea!ai 8hroni8 8omplainers

aktor ter"adinya tuntutan MA/P1AK5EK

• Kuran! aiknya huun!an Dokter den!an pasien. • Hasil pen!oatanperaatan yan! tidak memuaskan. • 'iaya yan! terlalu tin!!i.

(45)

JENIS JENIS MALPRAKTEK 

JENIS JENIS MALPRAKTEK 

(. Malpraktek Kriminal #pidana$

kesalahan dalam men"alankan praktek yan! erkaitan den!an pelan!!aran undan!%undan! hukum pidana.

). Malpraktek Sipil #perdata$

kesalahan dalam men"alankan praktek yan! menyalahi atau

melan!!ar atau tidak memenuhi transaksi atau kontrak terapeutik antara dokter den!an pasien, yaitu huun!an hukum doktertena!a kesehatan #idan$ den!an pasien, dimana dokteridan ersedia memerikan pelayananperaatan medis kepada pasien, dan pasien ersedia memayar se"umlah honor kepada dokteridan terseut.

*. Malpraktek Etik

leih menekankan pada tindakan yan! dilakukan si pelaku den!an erpedoman kepada kode etik profesi. Sanksi yan! dierikan

ertu"uan edukatif dan ukan sea!ai hukuman atau pen!!anti kurun!an

(46)

D)- !0&(/ /(9)..

D)(;-+ ), /(/()* (/ ' -/**;

)9  )9, 0  0, 9 %  %.

D)0;( (;-+ ).

P(%/ T;; 90- !0&(/

5untutan kasus Malpraktek

Penilaian den!an tolak ukur  Standar Profesi Kedokteran

 Adatidaknya ?ulpa

?ulpa lata Kesalahan 'erat

?ulpa leis Kesalahan rin!an

@ika tidak ada kesalahan apa % apa

Memenuhi standar profesi

'eas

Sanksi terdapat pada : (. Perdata

). Etik Sanksi terdapat pada :

(. Pidana ). Etik *. Perdata

(47)

Peredaan antara Malpraktek dan &e!li!en8e #kelalaian$ :

Malpraktek isa ter"adi karena sen!a"a maupun kelalaian, sedan!kan kelalaian #&e!li!en8e$ ter"adi karena ketidak sen!a"aan, kuran! teliti, kuran! hati 7 hati, semrono.

?ontoh kasus sen!a"a :

 –  Aortus tanpa indikasi medis.  – Euthanasia.

 – Memuat surat keteran!an palsu. ?ontoh Kasus kelalaian :

 – Pemerian oat yan! salah.

(48)

8P0 1243 KUHP P/(9: 8P0 1365 KUHP P/(9:

G) R;*)

Malpraktek Perdata

9Ianprestasi; 5idak dipenuhinya 0si per"an"ian 9Onre8htmati!e daad; Peruatan melaan hukum

(49)

W&(/) 90+ 7 1.  T)9 -/0; & '* 9)/&) 2. !/0; & '* 9)) /&) /(0- 3. !/0; & '* 9)) /&) )9 /*)- '* 9)&/() 4. !/0; /;; '* -/;(; +/ &/() )9 %0/+ 9)0;

(50)

5imul Karena Keadaan :

a. MP Karena kesen!a"aan #intensional$ . MP Karena Ke8eroohan #re8klessness$ 8. MP Karena Kealpaan #&e!li!en8e$

d. Men"alankan praktek tanpa i"in praktek.

e. Melakukan asuhan keidanan yan! tidak sesuai i"in. f. Men"alankan praktek den!an i"in yan! kadaluarsa. !. Men"alankan praktek tanpa memuat rekam medik. h. Melan!!ar ketentuan administratif yan! lain.

Malpraktek Pidana

(51)

Penan!anan 'ukti 7 'ukti Hukum

5entan! kesalahan, kelalaian, kealpaan peraat, dise!yoyakan tidak lan!sun! diproses melaui "alur hukum tetapi minta pendapat dahulu kepada Ma"elis Kehormatan Etika Profesi

#SEMA 10 tahun (+-)$

Penan!anan Sen!keta Medik #Perkara Perdata$ : a. &on /iti!asi #di luar pen!adilan$

. /iti!asi #sidan! pen!adilan$

Dalam konteks hukum pidana erlaku ketentuan umum hukum

pidana

 Peruatan yan! melan!!ar ketentuan peraturan hukum pidana  Pelan!!ar itu mampu ertan!!un! "aa

Harus diuktikan unsur kesalahan :

a. Kesen!a"aan

(52)

Harus diuktikan dulu apakan ada unsur kesalahan aik kesen!a"aan atau kealpaankelalaian

San!at mun!kin suatu kelalaiankealpaan ke8il kemun!kinan suatu kesen!a"aan

<paya untuk men!hindari Malpraktek :

'eker"a sesuai den!an standard profesi.

Senantiasa mendapatkan Persetu"uan 5indakan Medik #0nformed ?onsent$

dari pasien.

Memuat 1ekam Medis yan! len!kap serta akurat.Men"a!a kerahasiaan pasien.

Memayar sesuai kea"aran.

(53)

Pen!ertian Kode Etik Profesi :

Pernyataan komprehensif dari profesi yan! memerikan tuntutan a!i an!!otanya untuk melaksanakan praktek dalam idan! profesinya.

5u"uan Kode Etik Profesi :

 – <ntuk men"un"un! tin!!i martaat J 8itra profesi

 – <tnuk men"a!a dan memelihara kese"ahteraan para an!!ota  – <ntuk menin!katkan pen!adian an!!ota profesi

 – <ntuk menin!katkan mutu profesi

Prinsip Kode Etik Profesi :

 – Men!har!ai otonomi

 – Melakukan tindakan yan! enar 

 – Men8e!ah tindakan yan! dapat meru!ikan  – Memerlakukan manusia se8ara adil

 – Men"elaskan den!an enar 

 – Menepati "an"i yan! telah disepakati  – Men"a!a kerahasiaan

(54)

Hak Pesien :

Hak pasien B Hak priadi sea!ai pasien

- Memperoleh informasi tata terti pelayanan puskesmas

- Menyetu"ui atau menolak atas tindakan yan! akan dilakukan - Mendapatkan rasa aman dan keselamatan

- Mendapatkan perlindun!an hukum Atas priasi J kerahasiaan

penyakit.

- Memperoleh pelayanan kesehatan yan! diperlukan

Kea"ian Pasien :

- Mentaati se!ala peraturan J tata terti Pelayanan Puskesmas - Memenuhi se!ala instruksi dokter  Petu!as Kesehatan

- Men"a!a keersihan dan keindahan Puskesmas

- Memenuhi hal 7 hal yan! selalu disepakati J telah diuatnya - Menun"ukkan identitas a!i yan! memiliki kartu

(55)

2m&'-a+'

2m&'-a+'

Efektif ila :

(.Memper!unakan ahasa yan! aik ).Dimen!erti oleh Dokter dan pasien

dalam suasana yan! tidak emosional. *.Perlu aktu yan! 8ukup

.Memperhatikan “eye 'onta't” 

.Memperhatikan sikap sopan dan santun.

(56)

Haraa& a+'&

Haraa& a+'&

• Semuh, mendapat kualitas hidup semula

• Keadaan setelah ditolon! leih sehat daripada seelum di tolon!

• Mendapat pen"elasan yan! "elas aik

men!enai pemeriksaan, pen!oatan dan

(57)

anggung gugat ) *iability (+nggris

Suatu keadaan aha oran! yan! menyeakan keru!ian harus menan!!un! keru!ian yan! ditimulkan.

Dalam konteks ilmu hukum   ada !u!atan erarti ada huun!an antara oran! yan! diru!ikan dan oran! yan! memuat ru!i.

Perbuatan hukum antara okter dan klien

'erdasarkan adanya persetu"uan tindakan medik #informed ?onsent$.

0nformed ?onsent merupakan pelaksanaan pen!hormatan terhadap hak asasi manusia. Kalau klien menolaktidak setu"u Dokter tidak oleh memaksa hanya oleh memotiasi.

Kalau tetap menolak dieri formulir informed refusal B penolakan tindakan medik.

(58)

Definisi 0nformed ?onsent :

0in atau pernyataan setu"u dari klien yan! dierikan se8ara eas, sadar dan rasional setelah mendapat informasi yan! dipahaminya dari Dokter yan! menan!ani kasusnya.

Dasar hukum 0nformed ?onsent :

(. Permenkes -(+-+.

). Psl  << )+)33 tentan! praktek kedokteran.

Hakekatnya :

*. Melindun!i klien dari tindakan medis yan! tidak disetu"ui

klien.

. Melindun!i Dokter karena tindakan yan! dilakukan atas

(59)

Bentuk +nformed "onsent :

% ECpressed #dinyatakan$ : /isan, 5ertulis

-ang berhak menanda tangani +nformed "onsent :

(. Klien sendiri.

). 'ila tidak mun!kin oleh keluar!a. *. Saksi : Keluar!a, petu!as 5K

ahasia /edokteran :

Se!ala sesuatu yan! oleh pasien se8ara sadartanpa disadari disampaikan kepada tena!a kesehatan dan se!ala sesuatu yan! diketahui oleh para tena!a kesehatan pada aktu meraat pasien.

(60)
(61)
(62)

CONTOH KASUS 81:

D%/( -/';) &/)$)0) &9 &)/

&/9/() GO, )  / 8:, )%(- $%/ 9 -/) ;9+ 9)/() )9 ;; -/*) (/) '* )-;0, &)/ -/)**0 9;).  D%/(  -/-/() ))%) &9 &/9/() &(%)), ) / 8:, )%(-$%/ 8:, /9( ), &) /-;9)  /(/; -/)**0 9;).  S/%(* ) -/)**0 &$ 9)0; %(). T/(' (+)-' (%/ )

(63)

CONTOH KASUS 82:

S/%(*  -/)**0 /; 9)0; %&/() -9/0'. T/(' % ); '* 9)&) /(0/)+. K/0+ &9 +0) /+/). S/%(* 9%/( +0) &%0%*) %-) /0)(; 90- -/-; 9)*%  ()* 8(+)-: '* 9)/()- 9() 9%/( S&.OG. S/+)** 9)0; J+'/(/$%-' '* /+(;' )9 &/(0;. P/9/() /( &';9( 9)/() /(&) &/')( '* -/-'/ ;0)'

(64)

&/*

;

KUHAP -/*;( &/* ;; ; -/0/) 3 +&7 1. P/'/0)9)  /(*) )9 &/'/0)9) ;; -/$()  -//-; ;; &/()) '* 9)9;* /*) )9 &)9 *; -//; 9& ; )9' 9)0; &/')9) 8P. 1 /5 KUHAP: 2. P/')9)  /(*) )9 &/')9) ;; -/$() /( -/*;-&;0 ;) '* 9/* ;) ); -/-; /(* /* )9 &)9 '* /(9) 9 *; -//-; /(*' 8P. 1 /2 KUHAP: 3. P/;;  )9 &/;; ;-;- ;;

-/0)-&+ &/(( &)9 / &/*9)0 /*/() '* /(/* 9/* &/(-) ;&' 9)&/() 9

(65)

$%%

;

 ;0) 2<<6, A9) 8 +;: -/*/0;+ /0)*' ;(* -/9/*( //0+ /-; )(  /(/*, /+)** 9) %0/+ '+' 8H/(-: / 0+ ; RS 9) ( P;. S//0+ 9)&/() 9) P%0) THT 9) RS /(/;, 9(. A 89%/(  THT '* /(;*: -/9)*% A9) -/*0-) tuli

konduktif  ; otosklerosis ; ;0* &/9/*( //0+ )() &9 /0)* //0+ )().

9(. A -/'( *( 9)0; %&/() 9 9)(;; ;; -//-;) 9(. B 89%/( &/)0) THT '* 0/)+ /)%(:. H/(- -/- A9) -//-;) 9(. B 9 9)0; //(& 0) &/-/() &/;* //0;- %&/() timpanoplasti, /-;9) &9 **0 '* /0+ 9)/; 9) ;0 ;0) %&/() 9)90.

(66)

$%%

;

P9  %&/() /(0*;*, 9) 90- (;* %&/() 97 1. 9(. B  9%/( '* /(**;*  %&/() 2. ;/( 1  &/'/9) 0 %&/()

3. ;/( 2  &/')& %&/() /(-; -/*;( &%)) &)/ 9) -/ %&/()

4. 9(. C  9%/( anestesi 9

5. ;/( 3  -/-; anestesi.

S//0+ 9)0; anestesi %0/+ 9(. C 9 ;/( 3, /; ;/( 2  -/')& &)/ ;; %&/(), ) -/' /&9 ;/( 37 “telinga yang mana yang akan dioperasi?”. ;/( 3 -/7 “kanan”.

  )) 9)/() %0/+ ;/( 3 & -/-$ (/--/9) &)/ 9 0*;* 9)0 %0/+ ;/( 2 & -/-$ /(0/)+ 9;0; (/- -/9) &)/ '* /+(;' 9)0; %0/+ ;/( 2 /0; &/')& &)/.

(67)

$%%

;

/-;9) A9) 9)()* -/*+9& )() 9 /0)*  9)/()+ 9 9))& ;; )9 %&/(). 9(. B -/-;0) %&/() 9/* -/'' ;0) 9) /0* /0)* .

S//0+ %&/() /0/), A9) 9) / (;* &/-;0)+. D) (;* &/-;0)+, %(* ; A9) /(/; -/*/+;) + %&/() '* /+(;' 9)0; &9 /0)* )() /(' 9)0; &9 /0)* . K; )) 9)0&%( %(* ; A9) / /&%0)) 9 9)&/() /*) /(*7 9(. B, ;/( 2, 9 ;/( 3.

O&/() '* 9)0; %0/+ /* //+, 90- +0 )) 9%/( 9 ;/( '* /(+;;* 0*;* 9/* &)/, 9)0; (/ /00) /+)** 90- ; )) 9)9 P. 361 KUHP.

(68)

A&)0 9)0)+ 9() $* /+0) & '* &0)* /()* 9)9; %0/+ &)/' 90+ 7 1. S&OG 824: 2. S&B 81: 3. DU 814: 4. S&PD 81<: 5. S&A 8:

(69)

PE1SE5<@<A& 50&DAKA&

MED0K

D0 0&DO&ES0A

PERMENKES

(70)

0&O1MAS0

DIA)NOSE TERAPI / ALTERNATIFNYA

?A1A KE1@A J PE&FA/AMA&

10S0KO KEM<&FK0&A& 1ASA SAK05

KE<&5<&FA& P1OF&OSE

(71)

0&O1MAS0

HARUS DIBERIAN

ISTILAH EDOTERAN $"%

SESUAI D)N TIN)AT PENDIDIAN

LEN)AP  JUJUR, E4UALI MERU)IAN P

TINDAAN IN>ASIF

" INFORMASI DARI DOTER AHLI

TINDAAN BUAN IN>ASIF " DOTER LAIN / PERAWAT

(72)

 YAN) BERHA T. TAN)AN

61 THN / SUDAH MENIAH $P. SENDIRI%

 61 THN :

" AYAH / IBU ANDUN) " SAUDARA ANDUN)

(73)

 YAN) BERHA T. TAN)AN

 61 THN  TD PUNYA ORTU :

" AYAH / IBU ADOPSI " SAUDARA ANDUN) " INDU SEMAN)

(74)

 YAN) BERHA T. TAN)AN

P. DEWASA  ))N MENTAL :

" AYAH / IBU ANDUN) " WALI YAN) SAH

(75)
(76)

ASPE LE)AL

REAM MEDI

(77)

>A&F 'E1HAK MEM'<A5

1EKAM MED0K

Dr. mm, Dr. ++'a'+, Dr., Dr.++'a'+ ;' RS. D2-(r Tam ;' RS. R+';& / PPDS.

Param;'+ raCa(a&  &2& raCa(a&.

D' LN " D2-(r  ;'(=- ;'r-(r. GA'8 T-&22' " T'&;a-a& /

(78)

KE/E&FKAPA& 0S0

1EKAM MED0K

PEN)ISIAN :  6! JAM

T.TAN)AN TENA)A ESEHATAN 4ATATAN O / MAHASISWA : T.T Dr.

4ATATAN RESIDEN " T.T Dr. Pm55'& PEMBETULAN ESALAHAN " D2-(r " SAAT ITU

(79)

BERAS RM

MILI SARANA

ESEHATAN

TD BOLEH ELUAR DARI SARANA ESEHATAN

P TD BOLEH MEMBAWA PULAN) P BUTUH RM "" BERI 4OPY

PENYIDI "" BERI 4OPY

(80)

1M DAPA5 D0PAKA0

SE'AFA0

SUMBER INFORMASI MEDIS DARI P. ALAT OMUNIASI ANTAR DOTER / PERAWAT.

BUTI TERTULIS TT) YANMED.

ALAT UNTU ANALISA  E>ALUASI UALITAS YANMED.

ALAT MELINDUN)I HUUM U/ P  TENA)A ESEHATAN.

(81)

0S0 1M M0/0K PAS0E&

P BERHA MEN)ETAHUI / MELIHAT RM MILINYA

P BOLEH MINTA 4OPY RM MILINYA UNTU :

" SE4OND OPINION

" DASAR PEMBAYARAN BIAYA YANES " 4ATATAN PRIBADI

(82)

ASPE LE)AL

ELALAIAN

(83)

SA&KS0 P0DA&A

P+. ?#9 UHP

BARAN) SIAPA ARENA

ELALAIANNYA MENYEBABAN ORAN) MATI, DIPIDANA DEN)AN PIDANA PENJARA PALIN) LAMA #

TAHUN ATAU PIDANA URUN)AN MA. 1 TAHUN

(84)

SA&KS0 P0DA&A

P+. ?0$1%

UHP

LUKA BERAT 5 THN PENJARA LALAI 1 THN KURUNGAN

(85)

LUA BERAT

KP+. 90 UHP

PENYAIT / LUA Y) TD DPT SEMBUH TD DPT BEERJA SETERUSNYA

TD DPT MEMAAI SALAH SATU # INDERA MENDPT 4A4AT BESAR

LUMPUH

TER)AN))U AAL  ! MIN))U

)U)UR / MATINYA ANDUN)AN SEORAN) WANITA

(86)

4ARA MEMBUTIAN

ELALAIAN

SDH SESUAI D)N PROTAP  SDH SESUAI D)N STANDAR PROFESI  BA)AIMANA ISI RM 

BA)AIMANA HASIL >ISUM  BA)AIMANA PENDAPAT

(87)

SA&KS0 P0DA&A

P+. ?66$1%

UHP

BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MEMBUKA SUATU RAHASIA YG

MENURUT JABATAN/PEKERJAANNYA BAIK YG SEKARANG MAUPUN YG

DAHULU IA DIWAJIBKAN UNTUK

MENYIMPANNYA, DIHUKUM DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 9 BLN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp.9.,!

(88)

1AHAS0A DAPA5 D0'<KA G

DAYA PASA

KP+. !@ UHP

UNTU MELINDUN)I :

" EPENTIN)AN UMUM " EPENTIN)AN OR) Y) TD BERSALAH " EPENTIN)AN PASIEN " EPENTIN)AN DOTER

(89)

1AHAS0A DAPA5 D0'<KA G

MENJALANAN PERINTAH

UNDAN)"UNDAN). KP+. #0 UHP

MENJALANAN PERINTAH JABATAN. KP+. #1 UHP

(90)

PENANGAN KASUS MALPRAKTEK

O L E H

(91)

ADLH PEJABAT POLISI NE)ARA RI Y) DIBERI WEWENAN) OLEH UU INI UT MELAUAN PENYELIDIAN $P+ 1 5('r !%

Penyelidik 

ADLH SERAN)AIAN TINDAAN PENYELIDI UT MEN4ARI  MENEMUAN SUATU PERISTIWA Y) DIDU)A SB) TP )UNA MENENTUAN DPT ATAU TDNYA DILAUAN PENYIDIAN MENURUT 4ARA DIATUR DLM UU INI.$P+ 1 5('r #%

Penyelidikan 

Penyidikan 

ADLH SERAN)AIAN TINDAAN PENYIDI DLM HAL  MENURUT 4ARA Y) DIATUR DLM UU INI UT MEN4ARI SERTA MEN)UMPULAN BUTI

ITU MEMBUAT TERAN) TT) TP Y) TERJADI  )UNA MENEMUAN TSANYA $P+ 1 5('r 6%

Penyidik 

ADLH PEJABAT POLISI NE)ARA RI ATAU PEJABAT PNS TERTENTU Y) DIBERI WEWENAN) HUSUS OLEH UU UT MELAUAN PENYIDIAN $P+ 1 5('r 1%

ADLH PEMBERITAHUAN Y) DISAMPAIAN OLEH SEOR) RN HA ATAU EWAJIBAN BERDSRAN UU PD PEJABAT Y) BERWENAN) TT) TLH ATAU SEDAN) DIDU)A AAN TERJADINYA PERISTIWA PIDANA $P+ 1 5('r 6!%

Laporan 

ADLH PEMBERITAHUAN DISERTAI PERMINTAAN OLEH PIHA  Y) BEREPENTIN)AN PD PEJABAT Y) BERWENAN) UT MENINDA MENURUT HM

Pengaduan 

II. Pen"ertian

tasan Penyidik 

ADLH PENYIDI Y) BERWENAN) MENERBITAN SRT PERINTAH TU)AS, SPRIN PENYIDIAN  SPRIN PENYELIDIAN DI WIL HUUM ATASAN PENYIDI, SESUAI PER UU Y) BERLAU $P+ 1 A&-a 6 Pra(ra& a2r' N2. P2. : 1# / 600%

(92)

VII. LIDIK PENANGANAN TKP  -  PENGAMANAN TKP -  POLICE LINE -  TAT! "!O -  ELAIN PEN#IDIK $ TDK %E&KEPENTINGAN TDK %OLE' MA!K -  %E&I PE&TOLONGAN PD KO&%AN

TP.TKP 

-

OLA' TKP 

 CA&I %% ( AMANKAN ) DI%!NGK!* DIEGEL +

-  AM%IL IDIK ,A&I

-  -OTO C& !M!M $ K'!! TKP ( %%

-  CA&I AKIAKI ( CATAT !TK KEPENTINGAN

  PEME&IKAAN

A. /KT KE,ADIAN TP

%E&D& TEM!AN %%* TANDA0 KEMATIAN ) LE%AM MA#AT* KAK! MA#AT +

%. TEMPAT TE&,ADIN#A

 TKP T% ME&!PAKAN TEMPAT E!NGG!'N#A ATA! %!KAN C. ,ALANN#A KE,ADIAN

D. MOTI- )ALAAN+ DILAK!KAN !AT! TKP MEKIP!N %A&! EMENTA&A

E. AKI%AT #G DITIM%!LKAN !AT! TP

KAN DI DPT 

(93)

#I!IK 

KA&A

EL&A

P$

TINDAK&IKA

4ARI  PULAN INFO -  P)L TS/   SASI -  TAN)AP -  TAHAN -  )ELEDAH -  SITA -  SASI -  TS -  SASI AHLI -  OLEH AHLI -  LABRIM -  IDENT -  RESUME -  SUSUN ISI BP -  PEMBERASAN -  TP TP -  OLAH TP -  OBSER>ASI -  SUR>EILLAN4E -  INTER>IEW -  UNDER4O>ER -  P)L TS/   SASI -  TAN)AP -  TAHAN -  )ELEDAH -  SITA -  INTERO)ASI -  PEMBUATAN BAP -  PEMBUATAN   RESUME -  PEMBUATAN BP

,!KLAK  ,!KNI

P     E    N     %      A     !     I    #      A    

(94)

-  PEMAN))ILAN $SASI, TS%

-  PENAN)APAN

-  PENAHANAN, PEN))ELEDAHAN

-  PENYITAAN

-  PEMBERASAN MENJADI BERAS   PERARA

-  PELIMPAHAN BERAS PERARA E JASA

Penyidikan

Fungsi Tehnis Reserse

LIDIK

-  INTER>IEW -  OBSER>ASI -  SUR>EILAN4E -  UNDER 4O>ER -  INFORMAN

TINDAK

-  PAN))IL -  TAN)AP -  TAHAN -  )ELEDAH -  SITA

&IKA

-  SASI / ORBAN / PELAPOR -  SASI AHLI -  TERSAN)A

E&A' %

-  P.61 -  SERAH TS  BB

(95)

 A. SESE&RAN% !I!$%A KERAS ME#AK$KAN 'P (. (ER!ASARKAN ($K'I PERM$#AAN % )$K$P

ALAAN 

LAK.

 A. *RS !%N S$RA' PERIN'A* PENAN%KAPAN SE#ESAI 'AN%KAP ($A' (A PENAN%KAPAN (. 'ANPA SPRIN

'ER'AN%KAP 'AN%AN

(96)

Penahanan

JENIS 

PENAHANAN 

- RM* 'A*ANAN NE%ARA  - PENA*ANAN RM* - PENA*ANAN K&'A  1. PENI!IKAN + PS#  +1, , . PEN$N'$'AN +PS#  +, , 0. PR&SES PERA!I#AN +PS#  +0, ,

KEPENTINGAN 

PENAHANAN 

PENANGGUHA

PENAHANAN 

 % (ER*AK MEN%A$KAN 'ERSAN%KA/'ER!AK2A  !%N A'A$ AMINAN &RAN% / $AN%

(97)

XI. *AK - *AK 'ERSAN%KA 

1. SE)ERA DIPERISA

6. TAHU APA Y) DIPERSAN)AAN ?. DIDAMPIN)I PENASEHAT HUUM

!. AAS PRADU)A TD BERSALAH / TD DIAN))AP   BERSALAH

#. MENDAPAT PERLAUAN Y) SAMA DIMUA HUUM . TD ADA EERASAN, PEMASAAN  PENYISAAN 7. MELAUAN PENUNTUTAN PRA PERADILAN

@. MENDAPAT EPASTIAN HM

(98)

D)  *0%0))7 I)';(, 9%/(, -*/(, $$%;)* 900 8/0 -//*+ :  /+)0* &//( )0 )9 -; -/(;+ 9)() 8standard global : D#&#<)+', 1!!7

PERTEMPURAN TIDAK SEIMBANG, APA  YANG TERJADI=

!/(;+ 9)()@

 T**;*  )&@ P/-/()+ 00)

(99)

!/0 !%9/0 9%/( 8/( M 2<<<: S%0% &0'/( S/0)*;+% 0%'0)' PRAKTEK 3 /-& 89%/( %*: !ARKET 8ECONO!IC WAR: H;;- P( E0)-))% &(%$/ GAP J9%/( I9%/), *) /$)0 &/*+)0 /(

(100)

A0) G;(% W-//, %-& 26612

P/-/(0; SSN ) -/'/ ' RS ;;&, /&/() /(9) //(& /*(. S/ /*); /( //* BPS, ;; -//; RS - '*  9)-)0 -/9) !)(

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, debridement pada komponen tulang dapat dilakukan dengan konserati, namun, bila terjadi ineksi atau kemungkinan terjadinya ineksi maka dilakukan

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Notoatmodjo (2010) dalam buku Ilmu Perilaku Kesehatan menuliskan bahwa rendahnya pemanfaatan (utilisasi)

Peran dan fungsi Biro Humas dan Protokol Pemprov Jabar pada kegiatan “Bandung Lautan Sepeda” se- jalan dengan tugas pokok dalam pelayanan informasi, meliputi koordinasi dan

Bahan nutrisi diperoleh dari makanan (energi kimia) yang dibakar oleh oksigen menjadi energi mekanis (aktivitas tubuh) dan panas tubuh. Proses ini merupakan proses kehidupan

Sehingga dari pernyataan itu dapat disimpulakan bahwa dengan sering latihan memainkan alat musik bonang akan memudahkan anak Cerebral Palsy Spastic melakukan gerakan-gerakan

Usaha baik pemerintah tersebut perlu ditindak lanjuti oleh institusi pendidikan sekolah baik negeri maupun swasta, dengan mengadakan kegiatan ilmiah yang dapat mengembangkan

Hasil penelitian Gerungan (2016) melaporkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Di RS UP Prof Dr.R.D.Kandou Manado didapatkan

Dari hasil kajian dapat disimpulkasn sebagai berikut : (1) Di lihat dari gambaran pembangunan di Kabupaten Pandeglang, dilihat dari tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan