i
PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ
MENURUT FATWA NOMOR 68/DSN-MUI/III/2008
Skripsi
oleh
Tri Ayu Riwayani NIM 11220035
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
ii
PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ
MENURUT FATWA NOMOR 68/DSN-MUI/III/2008
Skripsi
oleh
Tri Ayu Riwayani NIM 11220035
JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Tri Ayu Riwayani, NIM : 11220035, Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul :
PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ
MENURUT FATWA NOMOR 68/DSN-MUI/III/2008
Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 15 April 2015
Mengetahui Dosen Pembimbing
Ketua Jurusan
Hukum Bisnis Syariah
Dr. Mohamad Nur Yasin, S.H., M. Ag Burhanuddin Susamto, S.HI.,M.Hum NIP.196910241995031003 NIP. 197801302009121002
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji Skripsi saudara Tri Ayu Riwayani, NIM 11220035, Mahasiswa Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:
Perbandingan Hukum Jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan Hukum Rahn Tasjîlî Menurut Fatwa
Nomor 68/DSN-MUI/III/2008 Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (Sangat Memuaskan) Dewan Penguji:
1. Dr. H. Abbas Arfan, Lc., M.H. ( )
NIP. 197212122006041004 Ketua
2. Burhanuddin Susamto, S.HI., M.Hum ( ) NIP. 197801302009121002 Sekretaris
3. Ali Hamdan, M.A., Ph.D. ( ) NIP. 197601012011011004 Penguji Utama
Malang, 11 Mei 2015 Dekan,
Dr. H. Roibin, M.HI
v MOTTO
{
}
ArtinyaDan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan
janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa
menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ
MENURUT FATWA NOMOR 68/DSN-MUI/III/2008
Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik orang lain, kecuali yang disebutkan referensinya secara benar. Jika di kemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal demi hukum.
Malang, 15 April 2015
Penulis,
Tri Ayu Riwayani
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta hidayah-NYA pada seluruh umat manusia di dunia ini. Dan tak lupa penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari zaman yang gelap menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan, doa serta bimbingan atas terselesainya penulisan skripsi ini. Maka, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H, Roibin, M.Hi, selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. Mohamad Nur Yasin, S.H.,M.Ag selaku Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Burhanuddin S, S.HI.,M.Hum selaku dosen pembimbing Hukum Bisnis Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Terima kasih tiada batas penulis ucapkan atas segenap waktu yang telah beliau berikan
viii
untuk proses pembimbingan, arahan, saran serta motivasi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Dr. H. Abbas Arfan, Lc,MH. selaku dosen wali selama penulis menempuh masa kuliah di Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas semua bimbingan dan motivasi selama menempuh masa kuliah.
6. Segenap Dosen Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah banyak memberikan ilmunya dengan ikhlas, mendidik serta membimbing selama masa kuliah. Semoga semua ilmu yang telah beliau semua berikan bermanfaat dan mendapatkan barokah dari Allah SWT.
7. Staf serta Karyawan Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan dan partisipasinya dalam berjalannya penyelesaian skripsi ini.
8. Kepada seluruh teman-teman Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya jurusan Hukum Bisnis Syari’ah, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua dukungannya dan telah menjadi teman yang baik selama menempuh masa perkuliahan.
9. Kepada seluruh keluarga besar penulis, kedua orang tua serta kakak ika dan kakak agus kandung penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua doa, bimbingan serta semangat yang diberikan sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar.
ix
10. Kepada suami tercinta, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas doa, bimbingan, semangat dan waktu yang diberikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini berjalan dengan lancar.
11. Kepada seluruh keluarga besar kos warna-warni, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan, semangat dan menemani penulis sehari-hari dalam pengerjaan skripsi ini. Khususnya buat kakak pita, sheylla, dan kiki yang telah banyak membantu, kesabaran beliau-beliau atas keadaan penulis dalam melancarkan pengerjaan skripsi ini.
Alangkah baiknya demi kesempurnaan skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Karena skripsi ini juga tidak luput dari kesalahan dalam proses penulisannya.
Malang, 15 April 2015 Penulis,
Tri Ayu Riwayani 11220035
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... .. ...
HALAMAN JUDUL...i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iii PENGESAHAN SKRIPSI...iv MOTTO...v KATA PENGANTAR...vi PEDOMAN TRANSLITERASI...ix DAFTAR ISI...xiii DAFTAR TABEL...xvi DAFTAR LAMPIRAN...xvii ABSTRAK...xviii ABSTRACT...xix
ثحبلا صلختسم
...xx BAB I PENDAHULUAN...1A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...4 C. Tujuan Penelitian...4 D. Manfaat Penelitian...5 E. Definisi Konseptual...6 F. Metode Penelitian...7 G. Penelitian Terdahulu...11 H. Sistematika Pembahasan...15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...19
A. Tinjauan Umum Perbandingan Hukum...1 9 1. Definisi Perbandingan Hukum...19
2. Sejarah Dan Perkembangan Perbandingan Hukum...20
xi
4. Kegunaan Atau Manfaat Perbandingan Hukum...23
5. Macam-Macam Penelitian Perbandingan Hukum...26
B. Tinjauan Umum Hukum Jaminan...28
1. Pengertian Hukum Jaminan...28
2. Hak Kebendaan Sebagai Jaminan...29
3. Sumber Hukum Jaminan...31
4. Asas-Asas Hukum Jaminan...32
C. Hukum Jaminan Fidusia...33
1. Pengertian Jaminan Fidusia...33
2. Dasar Hukum Jaminan Fidusia...34
3. Sejarah Fidusia Di Belanda...35
4. Sejarah Fidusia Di Negara Lain...38
5. Sejarah Fidusia Di Indonesia...39
4. Subjek dan Objek Hukum dalam Jaminan Fidusia...44
5. Pembebanan, Bentuk, dan Substansi Jaminan...46
6. Hapusnya Fidusia...48
D. Tinjauan Umum Rahn...48
1. Rahn...48
a. Pengertian Rahn...48
b. Dasar Hukum Rahn...49
c. Rukun dan Syarat Sahnya Rahn...50
d. Hak dan Kewajiban Pihak Rahn...51
e. Macam-Macam Rahn...53
f. Berakhirnya Rahn...55
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...57
A. Substansi jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan substansi Rahn Tasjîlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008...57
xii
1.Substansi jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun
1999 ...58
2. Substansi rahn Tasjîlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008...63
B. Perbandingan Hukum Antara Jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan Hukum Rahn Tasjîlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008 ...67
1.Perbedaan Antara Jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan Rahn Tasjîlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008...67
2.Persamaan Antara Jaminan Fidusia Menurut Undang- Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan Rahn Tasjîlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008...71 BAB IV PENUTUP...83 A. Kesimpulan...83 B. Saran...87 DAFTAR PUSTAKA...88 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Penelitian Terdahulu ... 15 Hak Kebendaan Sebagai Jaminan...29 Perbandingan Jaminan Fidusia Dengan Rahn Tasjîlî...79
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Fatwa No : 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn
Lampiran 2 : Fatwa No : 68/DSN-MUI/III/2008 Tentang Rahn Tasjîlî Lampiran 3 : Bukti Konsultasi
xv ABSTRAK
Tri Ayu Riwayani, NIM 11220035, 2015. Perbandingan Hukum Jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan Hukum Rahn Tasjîlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008. Skripsi. Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Burhanuddin Susamto, S.HI., M.Hum. Kata Kunci: Jaminan fidusia, rahn tasjîlî
Seiring dengan meningkatnya pembangunan ekonomi dan kebutuhan semakin banyak yang sebagain besar dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan pinjam-meminjam. Kegiatan pinjam-meminjam terdapat produk yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam bentuk penjaminan barang guna mendapatkan pembiayaan, diantaranya yaitu Rahn, dan jaminan fidusia.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia dengan hukum rahn tasjîlî menurut fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008 dan untuk mengetahui perbandingan hukum antara jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 dengan rahn tasjîlî menurut fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, peneliti menggunakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan komparatif (comparative approach).
Ada 2 temuan dalam penelitian ini. Pertama,. Jaminan fidusia merupakan perjanjian di mana pihak debitur mengikatkan perjanjiannya kepada pihak kreditur atas hutang piutang yang menjadikan bukti kepemilikan atas suatu benda untuk dijadikan jaminan atas utangnya tersebut dengan disertai adanya suatu bunga. Perjanjian yang terjadi dalam jaminan fidusia disebut perjanjian accesoir (perjanjian tambahan) bukanlah perjanjian pokok dari suatu perjanjian utang piutang, untuk memenuhi prestasi diantara para pihak, maka jaminan fidusia wajib didaftarkan ke Kantor Pendaftaran fidusia. Sedangkan substansi dari rahn tasjîlî pihak râhin mengikatkan perjanjian kepada pihak murtahin, yang dinamakan dengan perjanjian rahn tasjîlî dengan menggunakan akad utang piutang yang disertai dengan sebuah agunan/jaminan berupa barang bukti kepemilikan diserahkan kepada pihak murtahin. Artinya perjanjian yang terdapat dalam rahn tasjîlî adalah perajanjian yang bersifat accesoir karena agunan dalam suatu utang piutang dalam rahn tasjîlî merupakan perjanjian tambahan. Kedua,. Perbedaan antara jaminan fidusia dengan rahn tasjîlî dapat dilihat dari segi pemeliharaan benda. Di dalam jaminan fidusia, pemeliharaan benda yang dijadikan jaminan atas utang yaitu menjadi kewajiban kreditur tetapi biaya pemeliharaannya menjadi tanggungjawab debitur. Sedangkan di dalam rahn tasjîlî pemeliharaan benda yang dijadikan jaminan atas utang yaitu tidak hanya menjadi kewajiban rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, Sedangkan persamaannya yaitu dapat dilihat dari berbagai segi baik dari segi definisi, objek, bentuk perjanjian, berakhirnya perjanjian, dan cara eksekusi barang. Salah satunya dari segi objek, jaminan fidusia dan rahn tasjîlî yaitu sama-sama yang dijadikan jaminan atas utang bukan wujud dari suatu benda, tetapi bukti kepemilikan benda tersebut.
xvi ABSTRACT
Tri Ayu Riwayani, NIM 11220035, 2015. Perbandingan Hukum Jaminan Fidusia Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Dengan Hukum Rahn Tasjlî Menurut Fatwa Nomor 68/DSN-MUI/III/2008. Thesis. Department of Sharia Business Law. Faculty of Sharia. State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Advisor: Burhanuddin Susamto, S.HI., M.Hum.
Keywords: fidusia assurance, rahn tasjîlî
There is increasing in building of economic and necessary that take much of funds be used for fulfill the daily need. And the funds gets from loan activity. In the loan activity there is product that can using by society in goods assurance form to get financing, that is Rahn and fidusia assurance.
The purpose of this research is to knowing the fidusia assurance law according to Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 about fidusia assurance with rahn tasjîlî law according to instructions Number 68/DSN-MUI/III/2008 and to know about the law comparison between fidusia assurance based on Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 with rahn tasjîlî based on the instrusctions Number 68/DSN-MUI/III/2008. To get the goal, the researcher use normatif research law with using comparative approach.
There are two finding of this research. First, fidusia assurance is a treaty where is the debitor make his treaty to the creditor about debit and credit. That is become ownership proof for an object as the assurance to his debt and also added with an interest. The treaty in fidusia assurance is called as accesoir treaty (addition treaty), is not the main treaty of debit and credit. To fulfill the achievement between parts so fidusia assurance have to be registered on the -Fidusia Registration Office. Whereas the substance of rahn tasjîlî from râhin make a treaty with murtahin. That is called as rahn tasjîlî. This treaty use debit and credit agreement. And it also be completed with an assurance as the ownership proof object where is given to murtahin. It mean there is a characteristic of accesoir in the rahn tasjîlî. Because the guarantee in a debit and credit of rahn tasjîlî is an addition treaty. Second, The difference between the fiduciary with Rahn tasjîlî can be seen in terms of maintenance items. In fiduciary, maintenance objects that serve as collateral for a debt that is the duty of the creditor, but the cost of maintenance is the responsibility of the debtor. While in the maintenance tasjîlî Rahn objects used as collateral for a debt that is not only an obligation rahin, but can be done also by murtahin,While the similarities is can be seen from various aspects of the definition, object, form of treaty, ending of treaty, and the way of execution goods. One of the aspect from object view, fidusia assurance and rahn tasjîlî is same being to assurance for debt not form of the goods, but proof of the goods ownership.
xvii صخلم ثحبلا ويأ يرت ،نياياوير 11220035 ةوراقم . نوواقلا ةىتمؤم تاوامض مقر ينواوق قفو 42 ةىس 1111 نوواقلب يليجست ههر مقر 66 / DSN-MUI/III/ / 2006 . أ تبؼش .ًًهػ ثبح تٍهك في تؼٌزشنا ةرادخنا واكح لااي تٍيىكلحا تٍيلاسلإا ىٍهازٌإ كناي اَلاىي تؼيابج تؼٌزشنا ىطياسىس ٌٍذنا ٌاهزب : فزشلما .كَ .يرخسخالما يليجست ههر ،ةىتمؤم تاوامض : ةيساسلأا ةملكلا افحرا ٌىكب ثاخاٍخحا ةزثكو عزسلأا يداصخللإا ءاُبنا ع تٍهًػرلاخ ٍي يدؤٌ تينا زيلاا تٍيىٍنا ىتهاٍح في ٌاسَلإا . جاخَ للاخ ٍي ٌىكحذل ةرافثسلاا تٍهًػ تينا حاَاًضناك غًخلمجا هيذخسا اٍسو هٍف ثاَاًضو ٍلها اهُي مٌىًخنا ةدافثسلا ا . ىهف ثحبنا فذه اياف كفو تُتمؤي ثاَاًض ةزكف تفزؼلم نا ىلر ينَاىم 22 تُس 1111 فزؼلم كنذكو ثاواسلما ت ينب ثافهخخلماو ٌىَامنا كفو تُتمؤي ثاَاًض ىلر ينَاىمنا 22 تُس 1111 ٌىَامهب و ىلر ًهٍدسح ٍهر 86 / DSN-MUI/III/ / 2006 . تينا تمٌزطنا ًه تَراميو تٌراٍفي تمٌزط تبىهطلما تٌاغ لىإ لىصىهن تثحابنا جيذخخسا . : لولأا : ًهف تثحابنا اهخٍمن تينا حئاخَ اياف ٌاًض ٌىٌد ٍػ ٍئاذنا ىهػ اهخمفاىي طبر ٌٍذلما ثٍح قافحا ىه نياًخئا ىًسٌ اي في جؼلو تينا ثاٍلافحلاا .ةزهس دىخو همفازٌ ،ٌٍذهن ٌاًضك اهياذخخسلا ٍئاك تٍكهي ثابثإ مؼيج يذنا كحخسلما قافحا accesoir ا تٍبهخن ،قافحا ٌىٌذنا ةذهاؼي عىضىي ًه جسٍن )تٍفاضإ ثالافحا( تٍَاًخئلاا بيج ،ينفزطنا ينب سانجلإ قافحلاا اػدو ،ٍتحزي قافحا لىإ اهخٍبثح ينهار ٌار ًهدسح زهىخ ٌأ ينح في .مٍدسخنا بخكي تٍَاًخئلالان تٍَاًخئلاا مٍدسح ٌأ نيؼٌ اذهو .ٍتحزي تٍكهي لىإ تيذملما تندلأا مكش في ٌاًضنا / ٌاًضنا مبل ٍي ذمؼنا ٌىٌذنا كفازٌو واذخخساب ٌار ًهٍدسح حلاا ىه اذهو قافحا ىه ٌار ًهٍدسخنا في دراىنا قاف accesoir هٍبُناىلافحا ىه ٌار ًهٍدسح في تمحخسلما ٌىٌذنا في ٌاًضك ، ٌاثنا قرفلا نٌب ةٌنامتئلاا عم نار tasjîlî نكمٌ نأ رظنٌ هٌلإ نم ثٌح دونب ةناٌصلا . ًف ةٌنامتئلاا ، تانئاكو ةناٌصلا ًتلا مدخت نامضك نٌدل نأ نم بجاو لا نئاد ، نكلو ةفلكت ةناٌصلا عقت ىلع قتاع نٌدملا . امنٌب ًف tasjîlî ةناٌص تانئاكلا نار اهمادختسا نامضك نٌدل يذلا وه سٌل طقف نٌهار ،مازتللاا نكلو نكمٌ ماٌقلا هب اضٌأ murtahin ، او ،فٌزؼخنا ثٍح ٍي ءاىس بَاىلجا فهخمخ ٍي اهٍنإ زظٌُ ٌأ ٍكيم تينا هبشنا هخوأ ٌأ ينح في . قافحلااو ،ءاٍشلأ تم اهملاك ٌارو تٍَاًخئلاا ًهٍدسخنا ،ءاٍشلأا ثٍح ٍي ىهُي ذحاو .غئاضبنا ٍي ذٍفُخنا تمٌزطو ،قافحلاا ءاهخَاو لاكشلأا .ٍئاكنا تٍكهي ثابثإ ٍكنو ،ٍئاك زهاظي ٍي ازهظي سٍن ٌٍذهن ٌاًضك