• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMBUATAN FLIPPED CLASSROOM VIDEO DENGAN SMARTPHONE DAN APLIKASI KINEMASTER (PROGRAM PkM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMBUATAN FLIPPED CLASSROOM VIDEO DENGAN SMARTPHONE DAN APLIKASI KINEMASTER (PROGRAM PkM)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1758 Putu Budi Adnyana1, Desak Made Citrawathi2, Ni Putu Sri Ratna Dewi3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Abad ilmu pengetahuan dan revolusi industri 4.0 memberikan dampak disegala bidang

kehidupan termasuk dalam bidang

pembelajaran. Gutu-guru harus mereformasi pembelajarannya dengan memanfaat produk revolusi industri 4.0. Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) harus

meperbaharui pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan teknologi informasi (TI). Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi siswa belajar secara aktif menggunakan TI adalah menggunakan strategi Flipped Classroom. Dalam merancang Flipped Classroom, guru harus menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran di rumah (before class), kegiatan

EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMBUATAN

FLIPPED CLASSROOM

VIDEO

DENGAN

SMARTPHONE

DAN

APLIKASI KINEMASTER

(PROGRAM PkM)

1,2,3 Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNDIKSHA Email: budi@undiksha.ac.id)

This community service program is carried out to provide the knowledge and skills of teachers in making instructional videos for flipped classrooms using smartphones and the Kinemaster application. The main target for the training is the teachers of Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Ganesha. The numbers of training participants are 20 participants consisting of elementary, junior high, and high school teachers as well as students who carried out “Online-Based Schools Field Practices”. The service method used was training and mentoring. The instruments used to collect data were tests, observation guidelines, and questionnaires. Data were analyzed descriptively. The training program carried out was effective. The service activities went well and smoothly. The training participants have knowledge ( ̅= 93.0) and skills ( ̅= 93.2) to make flipped classroom videos using

smartphones and the Kinemaster application as well as the participants have a positive response to the training program that has been implemented.

Keywords: effectiveness, flpped clasroom video, smartphone, aplikasi Kinemaster

Program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan ketarampilan guru-guru dalam membuat video pembelajaran untuk flipped classroom dengan menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster. Khalayak sasaran utama pelatihan adalah guru-guru Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Ganesha. Peserta pelatihan bejumlah 20 orang yang tediri dari 5 orang Guru SD, 5 orang guru SMP, 5 orang guru SMA, dan 5 orang mahasiswa yang melaksanakan Praktik Lapangan Pesesekolahan Berbasis Daring (PLPbD). Metode pengabdian yang digunakan adalah dengan pelatihan, dan pedampingan. Instrumen yang digunakan untuk mengupulkan data adalah dengan tes, pedoman observasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif. Program pelatihan yang dilakukan berlangsung secara efektif. Kegiatan pengabdian berlangung dengan baik dan lancar. Peserta pelatihan memiliki pengetahuan ( ̅=93,0) dan keterampilan ( ̅=93,2) dalam membuat flipped classroom video menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster, serta peserta memiliki respon positif terhadap program pelatihan yang telah dilaksanakan.

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1759 di sekolah (in class), dan projek di luar kelas

(after class). Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi flipped classroom diperlukan video pembelajaran.

Smartphone yang dimiliki guru dapat digunakan untuk membuat video pembelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan adalah menggunakan video menggunakan

smartphone adalah dengan aplikasi Kinemaster. Fitur-fitur yang terdapat pada Kinemaster dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan termasuk membuat video pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam membuat video menggunakan smartphone

adalah dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Ganesha merupakan sekolah berstandar nasional plus yang memiliki salah satu indikator tambahan dalam standar proses

pembelajaran adalah menggunakan

pembelajaran berbasis teknologi informasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan kepala sekolah serta direktur diperoleh data terkait dengan sistem penilaian sebagai berikut.

1. Semua guru memiliki smartphone dan mampu menggnakan internet.

2. Guru-guru belum mampu membuat video pembelajaran untuk Flipped Clasroom.

3. Selama ini guru menggunakan video yang ada di Youtube yang belum tentu persis dengan kebutuhan pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas, guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha perlu diberi pengetahuan dan keterampilan dalam membuat video pembelajaran melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan.

Dari hasil analisis situasi dan permasalahan yang dialami guru-guru Sekolah Laboratorium Undiksha terkait pembelajaran di era revolusi industri 4.0, maka masalah-masalah yang mendesak memerlukan penanganan adalah: 1) meningkatkan pengetahuan guru dalam pembuatan video pembelajaran, dan 2) meningkatkan keterampilan guru dalam

membuat video pembelajaran dengan

Smartphone dengan aplikasi Kinemaster. Berdasarkan akar permasalahan tersebut di atas dan kesepakatan antara mitra kerja dan permohonan Direktur Sekolah Laboratorium Undiksha dan tim pengabdian ini, maka disepakati masalah yang akan dipecahkan dalam program ini adalah ”meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam membuat video pembelajaran untuk Flipped Classrom”, yaitu:.

(1) Pembuatan panduan untuk menggunakan

membuat vodeo pembelajaran

menggunakan Smartphone dengan aplikasi Kinemaster.

(2) Pembuatan video pembelajaan untuk

Flipped Classroom.

Flipped or invertided classroom merupakan salah satu trategi pembelajaran yang dalam era revolusi indutri 4.0. Siswa menggunakan teknologi informasi seperti internet, laptop, tablet, dan smartphone untuk memfasilitasi belajar. Flipped classroom dapat mendorong siswa belajar secara aktif, yaitu aktif berpikir untuk menguasi materi dan aktif melakukan

(praktikum) untuk mengembangan

keterampilan proses sains. Model desain flipped classroom terdiri dari empat langkah, yaitu penetapan topik, merumuskan hasil belajar yang ingin dicapai, merancang kegiatan pembelajaran dan melakukan penilaian. Tahapan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan (Gambar 1), yaitu pre class, in-class, dan post-classs. The pre-classs session dilakukan di rumah dengan tujuan siswa dapat belajar untuk memahami konsep materi. Kegiatan yang dilakukan adalah belajar dari berbagai sumber, menonton video, mengerjakan tugas, dan menjawab pertanyaan. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan telah memiliki pemahaman tentang materi yang akan dibelajarkan. In-class session, siswa terlibat dalam kegiatan belajar dan praktikum secara berkelompok, guru melakukan klarifikasi dan konfirmasi (Adnyana, 2019).

Manfaat dari tahap ini adalah mendorong pengembangan berpikir kritis dan kreatif,

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1760 keterampilan memecahkan masalah dan juga

untuk meningkatkan keterampilan

interpersonal. Dalam tahap post-class, siswa diberi kesempatan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dengan memberikan kuis online

seperti Kahoot dan mendorong kreativitas siswa melalui pemeberian tugas projek

METODE

Untuk mengatasi permasalahan yang dialami para guru di Sekolah Laboatorium Undiksha dalam pembuatan video pembelajaran dengan smartphone diperlukan solusi yang tepat. Alternatif solusi permasalahan yang ditawarkan adalah penyelenggarakan inservice berupa pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan adalah: (1) Pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam membuat video pembelajaran dengan smartphone (2) Pelatihan merancang pembelajaran dengan strategi Flipped Classroom , (3) Pendampingan dalam mengimplemantasikan di kelas melalui FGD. Kegiatan pelatihan dilakukan secara bertahap dan terintegrasi, yaitu pelatihan dan pendampingan agar guru-guru betul-betul terampil membuat vidoe pembelajaran dengan smartphone untuk Flipped Clasroom dan mengimplementasikannya di kelas.

Pendekatan yang digunakan terhadap permasalahan sekolah mitra adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pelatihan guru-guru menggunakan aplikasi Kinemaster untuk membuat video pembelajaran

2. Memberikan pelatihan dan pendampingan merancang pembelajran dengan Stategi

Flipped Classroom

3. Melakukan pendampingan guru dalam cara mengimplementasikan Flipped classroom mengunakan video pembelajaran dalam kelas melalui FGD

Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) persiapan,

(2) pelaksanaan, dan (3) refleksi dan tindak lanjut. Menggunakan tiga langkah tersebut mengakibatkan seluruh kegiatan terencana dan terukur dengan baik. yang didapat di akhir berupa gambaran kondisi perbaikan sebelum dan sesudah dilaksanakannya pelatihan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat video pembelajaran menggunakan smartpone dengan aplikasi Kinemaster dan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan menerapkannya dalam

pembelajaran dengan strategi Flipped Classroom.

Pada kegiatan pelatihan dilakukan evaluasi secara simultan, yaitu: evaluasi dilakukan secara bersamaan selama berlangsungnya kegiatan pelatihan dan pendampingan.

a. Aspek-aspek yang dievaluasi

Keberhasilan program diases berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan respon peserta pelatihan.

b. Teknik Evaluasi

Pengetahuan peserta diases dengan teknik tes (pre-test dan posttest), keterampilan peserta diases menggunankan asesmen kinerja dan asesmen produk (video pembelajaran), dan respon peserta diases dengan kuesioner.

c. Indikator Pencapaian Program

Data yang telah terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk dapat mengambil kesimpulan tentang pelaksanaan pelatihan yang dilakukan. Kriteria pencapaian program setiap aspek adalah sebagai berikut: (1) 85% peserta memiliki pengetahauan dan keterampilan baik, (2) Peserta (100%) berhasil membuat video pembelajaran untuk

Flipped Classroom, (3) Respon peserta pelatihan dan pendampingan positif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pelatihan di buka oleh Ketua Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitasi Pendidikan Ganesha dan para peserta pelatihan antusias dan aktif bekerja (Gambar 1, 2 dan 3)

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1761 Gambar 1. Ketua PkM Undiksha membuaka

pelatihan

Gambar 2. Peserta aktif mengerjakan projek mengedit video

Gambar 3. Hasil editing video pembelajaran dengan smartphone dengan

Kinemaster

Hasil observasi dan pemberian kuesioner terhadap guru peserta pelatihan diperoleh hasil sebagai berikut.

Pengetahuan tentang pembuatan video pembelajaran untuk flipped classroom

menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster yang diperoleh peserta pelatihan meliputi: rasional penggunaan video dalam

flipped classroom, manfaat video pembelajaran,

jenis-jenis video pembelajaran untuk flipped classroom, prosedur (tahapan) membuat

pembuatan video pembelajaran untuk flipped classroom dan menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster (Tabel 1).

Tabel 1. Pengetahuan Peserta Setelah Mengikuti Pelatihan (n=20) No. Indikator Rata-rata skor Katagori 1 Menjelaskan rasional penggunaan video dalam flipped classroom 95 Sangat baik 2 Menjelaskan manfaat video pembelajaran 95 Sangat baik 3 Membedakan jenis-jenis video pembelajaran untuk flipped classroom 92 Sangat baik 4 Menganalisis prosedur (tahapan) membuat pembuatan video pembelajaran untuk flipped classroom menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster 90 Sangat Baik Jumlah 372

Rata-rata Skor 93 Sangat Baik a. Keterampilan yang diperoleh setelah

mengikuti pelatihan dan pendampingan adalah: (1) keterampilan menginstal aplikasi Kinemaster dalam smartphone, (2) keterampilan membuat skenario video pembelajaran(3) keterampilan membuat rekaman pembelajaran dengan smartphone, (4) keterampilan mengedit video pembelajaran dengan aplikasi Kinemaster, dan (5) keterampilan memproduksi video pembelajaran Hasil keterampilan yang diperoleh secara ringkas dipaparkan pada Tabel 2.

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1762 Tabel 2. Keterampilan Peserta Setelah

Mengikuti Pelatihan (n=20) No. Indikator Rata-rata Skor Katagori 1 Mampu menginstal aplikasi Kinermaster dalam smartphone 100 Sangat baik 2 Mampu membuat skenario video pembelajaran dengan baik 92 Sangat baik 3 Mampu membuat rekaman menggunakan smartphone dan green screen 93 Sangat baik 4 Mampu mengedit video pembelajaran dengan aplikasi Kinemaster dengan baik 90 Sangat baik 5 Mampu memproduksi video pembelajaran sesuai dengan kurikulum bidang studi yang diajarkan 91 Sangat baik Jumlah 466

Rata-rata skor 93,2 Sangat baik

b. Respon peserta terhadap kebermanfaat kegiatan, layanan dan bimbingan selama pelatihan diperoleh data seperti Tabel 3. Tabel 3. Respon Peserta Pelatihan (n=20)

No. Pernyataan Persentase (%)

SS S TS STS 1 Pelatihan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pembuatan video pembelajaran 0 0 0 100 2 Pelatihan teknis pembuatan video pembelajaran dengan smartphone dan aplikasi Kinemaster dapat menambah keterampilan dalam membuat video pembelajaran 0 0 10 90 3 Tutorial pelatihan membantu mempermudah dalam membuat video pembelajaran 0 0 10 90 4 Projek membuat video pembelajaran dapat melatih guru dalam meningkatkan keterampilan membuat video pembelajaran 0 0 15 85 5 Layanan yang diberikan dalam pelatihan sudah memadai 0 0 5 95 6 Bimbingan pembuatan video yang diberikan sudah efektif 0 0 5 95 7 Layanan administrasi sudah baik 0 0 0 100

(6)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1763 Pelatihan pembuatan video flipped classroom

dengan smartphone dan aplikasi Kinemaster berlangsung efektif, terbukti dari penguasaan pengetahuan peserta tentang pembuatan flipped classroom video (Tabel 1). keterampilan membuat video (Tabel 2), dan peserta pelatihan memberikan respon peserta pelatihan sangat positif terhadap kegiatan pelatihan (Tabel 3). Pelatihan pembuatan video pembelajaran bagi guru-guru sangat penting, karena video merupakan media audio visiual yang memiliki banyak manfaat. Prastowo (2012:302) menguraikan bahwa video memiliki fungsi: a) memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik, b) memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat, c) menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu, d) memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu keadaan tertentu, dan e) menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat memicu diskusi peserta didik. Video merupakan media dapat digunakan dalam pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu peserta didik seorang diri sekalipun. Disamping itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan peserta didik (Nugent dalam Smaldino, 2008:310)

Media video memiliki fungsi sebagai media pembelajaran yaitu sebagai berikut: a) fungsi atensi yaitu media video dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi video, b) fungsi afektif yaitu media video mampu menggugah emosi dan sikap audiens, dan c) fungsi kognitif dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang. Sedangkan fungsi kompensatoris adalah memberikan konteks kepada audiens yang kemampuannya lemah dalam mengorgani- sasikan dan mengingat kembali informasi yang telah diperoleh. Dengan demikian media video dapat membantu audiens yaitu peserta didik

yang lemah dan lambat menangkap suatu pesan menjadi mudah dalam menerima dan memahami inovasi yang disampaikan, hal ini disebabkan karena video (Arsyad 2003).

Video yang menarik dan relevan dengan materi yang dibelajarkan, memiliki daya retensi lebih baik karena, otak menyimpan informasi dalam bentuk image (gambar). Yudianto (2017) menguraikan bahwa pengaruh media video akan lebih cepat masuk ke dalam diri manusia daripada media yang lainnya. Karena penayanggannya berupa cahaya titik fokus, sehingga dapat mempengaruhi fikiran dan emosi manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar, fokus dan mempengaruhi emosi dan psikologi anak didik sangat diperlukan.

Siswa dapat menyaksikan suatu peristiwa yang tidak bisa disaksikan secara langsung, berbahaya, maupun peristiwa lampau yang tidak bisa dibawa langsung ke dalam kelas. Video tersebut dapat diputar kembali sesuai kebutuhan dan keperluan mereka. Pembelajaran dengan media video menumbuhkan minat serta memotivasi untuk selalu memperhatikan pelajaran.

Dalam pelatihan digunakan aplikasi Kinemaster, karena merupakan salah satu aplikasi editor video profesional yang sangat lengkap untuk Android dan mudah digunakan. Aplikasi ini dapat dapat digunakan untuk mengedit berbagai lapisan video gambar dan juga teks yang dilengkapi dengan pemotongan video yang tepat. Disamping itu, dapat menggunakan multi track audio untuk mengontrol volume yang tepa dan dapat mendownload lebih banyak efek untuk membuat editing video anda lebih menarik. Menurut Dailytech (2020) dan Maaruf (2020) Kinemater memiliki banyak fitur-fitur yang mendukung dalam pembuatan video seperti: 1. Precition editing dengan fitur ini

pengguna bisa melakukan pemotongan frame demi frame sesuai dengan yang diinginkan serta dapat mengatur timing klip audio dan memisahkan menjadi sub frame sehingga akan menghasilkan video yang presisi.

(7)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1764 2. Instant preview, dengan fitur ini

pengguna dimudahkan dalam melihat preview video yang sedang di edit tanpa harus menunggu import dan render terlebih dahulu.

3. Multi track audio, fitur ini

memungkinkan pengguna untuk

menambahkan audio hingga 4 audio tambahan

4. Multiple layer, fitur ini memudahkan pengguna dalam menambahkan text, photo, tulisan tangan atau hand writing

dan layer stiker.

5. Color adjustment, fitur ini

memungkinkan pengguna untuk

menambah filter warna pada video, saturasi video, mengatur brightness video, contrast video dan sebagainya. 6. Speed control, fitur ini memungkinkan

pengguna untuk mengubah kecepatan video sesuai dengan yang diinginkan oleh sang editor. Kecepatan video dapat diatur dari 0.5x hingga 1.5x.

7. Voice recording, dengan fitur ini pengguna dapat melakukan perekaman suara saat melakukan preview video untuk kemudian dapat ditambahkan pada video tersebut sehingga akan menjadi sebuah kesatuan yang menarik dan tentunya akan lebih presisi.

8. Pro audio features, fitur ini mendukung berbagai format audio, dengan fitur ini juga kita dapat mengatur besar kecil volume audio sesuai dengan situasi yang dinginkan.

9. Chroma key yaitu fitur yang memudahkan dalam penggabungan foto dan video dengan menggunakan green screen, sehingga akan menghasilkan sebuah video yang menarik.

SIMPULAN

Pelatihan pembuatan flipped classroom video

menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster efektif ditanjau dari penguasaan pengetahuan (x=93,0), keterampilan (x=93,2),

dan respon peserta pelatihan sangat positif.

Pengetahuan yang diperoleh peserta pelatihan meliputi: rasional penggunaan video dalam

flipped classroom, manfaat video pembelajaran,

jenis-jenis video pembelajaran untuk flipped classroom, prosedur (tahapan) membuat pembuatan video pembelajaran untuk flipped classroom dan menggunakan smartphone dan aplikasi Kinemaster

Keterampilan yang dimiliki peserta adalah mampu menginstal aplikasi Kinermaster dalam

smartphone; bisa membuat skenario video pembelajaran dengan baik; mampu membuat rekaman menggunakan smartphone dan green screen; bisa mengedit video pembelajaran dengan aplikasi Kinemaster; dan mampu memproduksi video pembelajaran sesuai dengan kurikulum bidang studi yang diajarkan

DAFTAR RUJUKAN

Adnyana, P. B. (2019). Designing Biology Flipped Classroom To Foster Active Learning. Makalah. Seminar International IConMNS. Harris Hotel, August 31, 2019.

Dailytech. (2020). Cara Menggunakan Aplkasi Kinemaster untuk Pemula. Tesedia padahttps://techdaily.id/2020/07/13/ cara-menggunakan-aplikasi

kinemaster-untuk-pemula/, diunduh, 30 Juli 2020

Maaruf, A.A. (2020). Cara Menggunakan Aplikasi KineMaster untuk Membuat Video. Tesedia pada:

https://carisinyal.com/cara-menggunakan-kinemaster/, diunduh, 1 Agustus 2020.

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva

Smaldino,S.E.; Lowther, D.L.; and Russel,J.D. (2008). Intructional Technology & Media for Learning (Teknologi Pembelajaran & Media untuk Belajar), Terjemahan. Jakarta: Kencana.

(8)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1765 Yudianto, A. (2017). Penerapan Video sebagai

Media Pembelajaran. Makalah.

Seminar Nasional ISBN.978-602-50088-0-1

Gambar

Gambar 2.  Peserta aktif mengerjakan projek  mengedit video

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang dibuat pada implementasi data mining sebagai sistem rekomendasi konsumen dalam pemilihan smartphone berbasis web ini, dapat diambil

Dalam penelitian ini akan dikaji kebutuhan bisnis pada Toko Sepatu Actifa dan menerapkan sistem E-Commerce yang sesuai dengan bisnis yang dilakukan Toko Sepatu Actifa.. Tujuannya

Solusi untuk mengatasi permasalah tersebut yakni dengan mengadakan pelatihan Pelatihan Aplikasi Editing Kinemaster dalam Produksi Content Creative untuk Dokumentasi

Sams (2012) sudah menerapkan model ini beberapa tahun dan memberikan kesimpulan bahwa Flipped Classroom dapat mengatasi masalah kebutuhan siswa yang beragam dan memungkinkan

Hasil pengabdian masyarakat kepada guru-guru Yayasan Adzkia Sumatera Barat berupa pelatihan membuat video pembelajaran adalah para guru dapat memahami cara membuat video pembelajaran

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan penulis sebagai ilmu pengetahuan terutama mengenai pengaruh penerapan International Safety Management Code (ISM

Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis menolak H 0 dan menerima H 1 , artinya hasil UKL peserta pelatihan yang belajar dengan metode flipped classroom berbantuan YouTube

Sesuai dengan Misi Pertama yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun 2016-2021 yang berbunyi: “Meningkatkan