• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BALI DENGAN POLA LESSON STUDY DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL BALI DENGAN POLA LESSON STUDY DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1799 I Nyoman Suardana1, I Wayan Redhana2, Kompyang Selamat3

ABSTRACT

The 2013 curriculum requires a balance between the domains of knowledge, attitudes, and skills. In implementing the 2013 curriculum, the teachers of SMP Negeri 4 Singaraja had difficulties in understanding innovative online learning models, local wisdom that can be integrated in learning, and lesson study. One of the efforts that can be made to overcome the above difficulties is through education and training. Training was done using google meet. Teachers were provided information and discussed innovative online learning models, local wisdom that can be integrated into learning, and lesson study. The teacher's understanding of the training material was collected through a questionnaire. The results showed that the increase in teachers' understanding about innovative online learning models, local wisdom that can be integrated into learning, and lesson study. The teachers stated that they were motivated to manage the learning based on local wisdom, be more creative and innovative, and the need for reflection on learning activities. The positive response of the teachers was shown by agreeing (62.44%) and strongly agreeing (37.56%) to the implementation of the training.

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Singaraja berlokasi di Jl. Srikandi, Babakan, Sambangan, Singaraja, Provinsi Bali. Sekolah ini merupakan sekolah standar nasional dengan nilai akreditasi A (Amat Baik) yang memiliki visi “Unggul dalam Prestasi, Berbasis ICT, Berlandaskan Tri Hita Karana.” Guru SMP

Negeri 4 Singaraja berjumlah 56 orang. Guru-guru ini memiliki motivasi dan komitmen tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah ini senantiasa berupaya melengkapi sarana dan prasarana sekolah agar kegiatan akademik (proses pembelajaran) maupun non-akademik berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh capaian prestasi siswa-siswanya, baik di bidang akademik maupun non-akademik sangat baik.

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN

LOKAL BALI DENGAN POLA

LESSON STUDY

DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA

1Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA FMIPA UNDIKSHA; 2Jurusan Kimia FMIPA UNDIKSHA Email:nyoman.suardana@undiksha.ac.id

Keywords: Innovative learning, local wisdom, lesson study

Kurikulum 2013 menghendaki keseimbangan antara ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam implementasi kurikulum 2013, guru-guru SMP Negeri 4 Singaraja mengalami kesulitan memahami model-model pembelajaran inovatif dalam jaringan (daring), budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan di atas adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat dilakukan dengan menggunakan google meet. Guru-guru diberikan penjelasan dan berdiskusi tentang model pembelajaran inovatif daring, pendidikan karakter, budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study. Pemahaman guru terhadap materi diklat dikumpulkan melalui angket. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman guru-guru tentang model pembelajaran inovatif daring, budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study. Guru-guru menyatakan termotivasi untuk mengelola pembelajaran berbasis budaya/kearifan lokal, lebih kreatif dan inovatif, serta berupaya melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Respon positif guru-guru ditunjukkan dari pernyataan setuju (62,44%) dan sangat setuju (37,56%) terhadap pelaksanaan diklat.

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1800 Prestasi di bidang akademik, salah satu prestasi

yang sangat membanggakan adalah diraihnya medali emas pada olimpiade matematika nasional tahun 2018 oleh salah seorang siswa SMPN 4 Singaraja atas nama Putu Wisnu Jaya Wardana (Gambar 1a). Di samping itu, Putu Gita Shani Mayanti berhasil menyabet medali perunggu pada olimpiade kimia Undiksha (OKSHA) se-Bali yang diselenggarakan Jurusan Kimia Fakultas MIPA Undiksha tahun 2019 (Gambar 1b).

(a) (b) Gambar 1a. Putu Wisnu Jaya Wardana, Peraih Medali Emas Olimpiade Matematika Nasional 1b. Putu Gita Shani Mayanti, Peraih Medali

Perunggu Olimpiade Kimia Undiksha Pada Tahun Ajaran 2019/2020, SMP Negeri 4 Singaraja membina 1.072 siswa yang terbagi menjadi 33 rombongan belajar menggunakan sistem double shift (kelas pagi dan siang). Ketersediaan guru-guru, sarana, dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 4 Singaraja sudah memadai untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara efektif. Hasil wawancara dengan dua guru dan kepala SMP Negeri 4 Singaraja (2019) ditemukan bahwa siswa-siswa SMP Negeri 4 Singaraja memiliki kemampuan akademik cukup heterogen. Siswa-siswa SMP Negeri 4 Singaraja menunjukkan prestasi akademik dan non-akademik cukup baik. Dalam pembelajaran di kelas, motivasi belajar sebagian besar siswa masih rendah sehingga suasana kelas kurang kondusif. Para guru dan kepala sekolah senantiasa memberikan nasihat dan dorongan kepada para siswa untuk menumbuhkan semangat dan motivasi belajar mereka.

Kompetensi guru-guru SMP Negeri 4 Singaraja sangat potensial dikembangkan melalui berbagai cara, diantaranya pelatihan, workshop,

dan studi lanjut. Pengembangan kompetensi guru secara berkesinambungan dalam pengelolaan pembelajaran perlu terus dilakukan. Peningkatan kualitas pengelolaan pembelajaran sesuai amanah kurikulum 2013 akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, baik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar pada aspek afektif sangat berkaitan dengan pengembangan karakter positif siswa. Karakter positif siswa juga dikembangkan melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etika), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. PPK di SMP Negeri 4 Singaraja perlu dikembangkan melalui integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran serta bekerjasama dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar sehingga terwujud karakter peserta didik sesuai yang diidam-idamkan. Pengembangan karakter peserta didik merupakan efek pengiring pembelajaran pada kurikulum 2013 yang harus diperhatikan oleh guru. Dalam implementasi kurikulum 2013, guru-guru SMP Negeri 4 Singaraja menemui beberapa permasalahan sebagai berikut. Pertama, guru-guru SMP Negeri 4 Singaraja kurang memahami model-model pembelajaran inovatif yang dilakukan secara online (daring), pendidikan karakter, budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study. Kedua, guru-guru mengalami kesulitan mengembangkan perangkat pembelajaran berpendekatan saintifik berbasis budaya/kearifan lokal. Ketiga, guru-guru

mengalami kesulitan dalam

mengimplementasikan perangkat pembelajaran

berpendekatan saintifik berbasis

budaya/kearifan lokal. Keempat, guru-guru belum memiliki keterampilan dalam melaksanakan lesson study. Kelima, partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas masih rendah.

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1801 Permasalahan yang dialami guru-guru seperti

disebutkan di atas, perlu segera dicarikan solusinya. Karena cukup luasnya permasalahan tersebut maka dilakukan pembatasan masalah terkait dengan kurangnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran inovatif yang dilakukan secara online, pendidikan karakter, budaya/kearifan lokal. Hal ini disebabkan pada masa pandemi Covid-19 saat ini, guru-guru dipaksa untuk melakukan pembelajaran daring. Salah satu pembelajaran daring adalah flipped classroom. Temuan Kurniawan, Setyosari, & Ulfa (2016) menyatakan bahwa flipped classroom terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, integrasi budaya/ kearifan lokal dapat menjadikan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran karena pemahaman budaya/kearifan lokal merupakan pengetahuan awal yang dibawa siswa dalam pembelajaran. Pengetahuan awal ini dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan baru yang mereka pelajari. Pembelajaran berbasis budaya lokal juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap budayanya sendiri dan akan tumbuhnya keinginan siswa untuk terus melestarikannya. Pembelajaran atau praktikum berbasis budaya/kearifan lokal (Bali) telah banyak dilakukan dan terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa (Suja et al., 2007; Suja, 2010; Suastra el al., 2011; Wahyuni et al, 2013, Sagung, et al, 2014) dan keterampilan berpikir kritis siswa/mahasiswa (Selamat, et al., 2009; Suardana, 2010; Suardana, et al., 2018).

Selain integrasi budaya/kearifan lokal dalam pembelajaran, guru-guru perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran melalui lesson study. Lesson study yang merupakan salah satu bentuk pengembangan profesionalisme guru secara berkesinambungan (Zubaidah, 2010). Lesson study adalah suatu kegiatan pengkajian terhadap pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok guru. Menurut Madawati (2015) bahwa melalui lesson study pendidik

dapat: (1) menentukan kompetensi yang diperlukan oleh peserta didik, (2) merencanakan pembelajaran yang efektif secara kolaboratif, (3) mengkaji dan meningkatkan kualitas pembelajaran, (4) menambah wawasan dan memperdalam materi yang dibelajarkan, serta (5) mengetahui kualitas pembelajaran yang dilakukan berdasarkan respon peserta didik dan kolega selaku pengamat (observer). Berdasarkan uraian di atas, dilakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada guru-guru SMP Negeri 4 Singaraja untuk meningkatkan pemahamannya tentang pembelajaran inovatif daring, pendidikan karakter, budaya/kearifan lokal, dan lesson study.

METODE

Khalayak sasaran dalam diklat pembelajaran pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 4 Singaraja adalah guru-guru dan kepala sekolah. Pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini adalah: (1) guru-guru dan kepala SMP Negeri 4 Singaraja (52 orang) sebagai peserta, (2) mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan IPA sebagai pendamping (2 orang), dan (3) tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha (3 dosen) sebagai narasumber.

Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah metode pendidikan dan pelatihan (Diklat). Pada kegiatan diklat, dijelaskan dan didiskusikan materi pelatihan tentang model pembelajaran inovatif daring sesuai kurikulum 2013, pendidikan karakter, budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study.

Evaluasi terhadap pelaksanaan diklat dilakukan melalui penyebaran angket kepada guru yang terlibat (sebanyak 52 guru). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase dan deskripsi secara naratif.

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1802 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan PkM dilakukan dengan penyampaian materi dan diskusi tentang model pembelajaran inovatif berupa pembelajaran dengan menerapkan flipped classroom, pendidikan karakter, budaya/ kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 September 2020 secara online dengan menggunakan google meet. Narasumber kegiatan ini adalah tim pelaksana PkM: 1) Dr. I Nyoman Suardana, M.Si., 2) Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si., dan 3) Kompyang Selamat, S.Pd., M.Pd. Kegiatan PkM ini, juga melibatkan dua mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan IPA. Kegiatan PkM dihadiri oleh 52 guru SMP Negeri 4 Singaraja (termasuk kepala sekolah). Foto kegiatan diklat ditunjukkan pada Gambar 1.

(a)

(b)

Gambar 1. Kegiatan Diklat

(a) Narasumber), (b) Peserta Kegiatan PkM dibuka oleh kepala sekolah Bapak Putu Budiastana, S.Pd., M.Pd. Pada acara ini, beliau menyampaikan terima kasih atas dipilihnya SMPN 4 Singaraja sebagai tempat PkM. Beliau menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Beliau memberikan arahan kepada guru-guru agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh karena semua informasi atau pengetahuan yang diperoleh sangat berguna untuk peningkatan kompetensi sebagai guru. Seusai acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi pelatihan oleh tim PkM Undiksha selaku narasumber dan diskusi. Terdapat beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta, diantaranya berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran daring yang efektif, integrasi kearifan lokal yang sesuai dengan materi pelajaran, dan pengaturan waktu serta frekuensi pelaksanaan lesson study. Pertanyaan-pertanyaan guru di atas menunjukan bahwa mereka sangat antusias dan bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan diklat. Pada akhir kegiatan, diedarkan angket kepada peserta melalui google form untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap diklat yang diikuti. Dari 52 guru yang terlibat dalam diklat, hanya 23 guru yang mengisi angket. Respon guru-guru terhadap pelaksanaan diklat ditunjukkan

pada Tabel 1.

Tabel 1 Respon guru terhadap pelaksanaan diklat

No. Pernyataan Respon (%)

SS S TS STS

1 Materi pelatihan bermanfaat dalam mengelola

pembelajaran pendidikan karakter berbasis kearifan lokal

39,1 60,9 - -

2 Guru lebih memahami model pembelajaran inovatif 26,1 73,9 - -

3 Guru lebih memahami cara pengelolaan pembelajaran daring

34,8 65,2 - -

4 Guru lebih memahami konsep pendidikan karakter 36,4 63,6 - -

5 Guru lebih memahami budaya/kearifan lokal yang dapat dintegrasikan dalam pembelajaran

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1803

6 Guru lebih memahami konsep lesson study 26,1 73,9 - -

7 Lesson study penting dilakukan antar sesama guru untuk

meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan pembelajaran

34,8 65,2 - -

8 Guru terinspirasi untuk menjadi guru yang lebih kreatif dan inovatif

47,8 52,2 - -

9 Guru sadar akan kekurangan/kelebihan saya dalam pengelolaan pembelajaran yang telah dilakukan

34,8 65,2 - -

10 Guru termotivasi untuk mengelola pembelajaran pendidikan karakter berbasis budaya/kearifan lokal

43,5 56,5 - -

Rerata 37,56 62,44 - -

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa guru-guru memberikan respon positif terhadap pelaksanaan diklat tentang pengelolaan pembelajaran pendidikan karakter berbasis kearifan lokal melalui lesson study. Respon senada juga disampaikan melalui angket terbuka. Guru-guru menyatakan bahwa diklat ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasannya dalam merancang pembelajaran daring yang inovatif dengan mengintegrasikan kearifan lokal untuk menumbuhkan karakter positif siswa. Di samping itu, melalui pelatihan ini guru-guru termotivasi untuk mengelola pembelajaran berbasis budaya/kearifan lokal, lebih kreatif dan inovatif, serta berupaya melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.

Respon positif guru-guru ini disebabkan pentingnya pemahaman tentang pembelajaran inovatif dengan menerapkan metode flipped classroom yang mengintegrasikan budaya/kearifan lokal. Menurut Bergmann dan Sams (2012), beberapa keunggulan metode flipped classroom adalah sebagai berikut. 1) Metode flipped classroom menjawab tantangan peserta didik masa kini Peserta didik sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sambil berkomunikasi dengan teman melalui sms/whatsapp, facebook, serta mendengarkan musik melalui hp/mp3 dengan menggunakan peralatan digital, seperti handphone, tablet, ipad, dan laptop. 2) Peserta didik dapat mempelajari materi lebih awal melalui video pembelajaran yang diberikan atau web pembelajaran. Ketika mereka datang ke sekolah, hanya perlu menanyakan apa yang

belum mereka pahami atau berdiskusi dengan teman sambil menyelesaikan tugas di kelas. 3) Meningkatkan interaksi antar peserta didik, antara peserta dan pendidik. 4) Membuat kelas lebih terbuka, dapat diakses oleh siapa saja. Sementara dengan integrasi budaya/kearifan lokal di dalam pembelajaran dengan metode flipped classroom dapat membuat peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran dan pembelajaran lebih bermakna sehingga hasil belajar siswa/peserta didik akan dapat ditingkatkan.

Walaupun guru-guru memberikan respon positif terhadap pelaksanaan diklat, tetapi karena dilaksanakan secara daring, kadang-kadang terdapat gangguan sinyal akibat jaringan internet tidak stabil sehingga penjelasan terhadap materi yang disajikan oleh narasumber terkadang tidak terdengar secara jelas.

SIMPULAN

Simpulan dari kegiatan diklat melalui penyampaian materi dan diskusi tentang model pembelajaran inovatif daring (flipped classroom), pendidikan karakter, budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study adalah sebagai berikut. Pemahaman guru-guru tentang model pembelajaran inovatif daring, budaya/kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, dan lesson study dapat lebih ditingkatkan. Guru-guru menyatakan termotivasi untuk mengelola pembelajaran berbasis budaya/kearifan lokal, lebih kreatif dan

(6)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1804 inovatif, serta berupaya melakukan refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran Respon positif guru-guru ditunjukkan dari pernyataan setuju (62,445) dan sangat setuju (37,56%) terhadap pelaksanaan diklat.

DAFTAR RUJUKAN

Bergmann, J., & Sams, A. (2012). Flipped Your Classroom: Reach every student in every class every day. ISTE & ASCD.

Kurniawan, F.H., Setyosari, P., & Ulfa, S(2016). Flipped Classroom sebagai Sarana dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Keaktifan Siswa dalam Proses KBM. Prosiding Inovasi Pendidikan Di Era Big Data dan Aspek Psikologinya. Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Madawati, M. Y. (2015). Penerapan Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pasuruan. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Tahun 2015.

Sagung, A. A. O. V. W., Lasmawan, I W., & Natajaya, I N. (2014). Pengaruh Model Matematika UMS Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Tanggung Jawab Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus I Gusti Ngurah Rai Denpasar

Selatan. e-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4.

Selamat, I N., Redhana, I W. & Suardana, I N. (2009). Pengembangan Buku Kerja Kimia Berbasis Peta Argumen Menggunakan Konteks Budaya Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Laporan Penelitian Undiksha. Tidak Dipublikasikan.

Suardana, I N. (2010). Pengembangan Model Praktikum Kimia Dasar Berbasis Budaya Bali untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Kimia. Disertasi Sps UPI. Tidak Dipublikasikan.

Suastra, I W. (n.d). Mengembangkan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Bali dalam Pembelajaran Fisika di SMA.

Suastra, I W., Tika, K., & Karyasa, N. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal Di SMP. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 5(3), 258-273.

Suja, I W., Sudria IBN. & Muderawan, I W. (2007). Integrasi Sains Asli (Indigeneous Science) ke dalam Kurikulum Sains Sekolah sebagai Upaya Pengembangan Pendidikan Sains Berbasis Content dan Context Budaya Bali. Laporan Penelitian. Tidak Diterbitkan.

Suja, I W. (2010). Pengembangan Buku Ajar Sains SMP Mengintegrasikan Content Dan Context Pedagogi Budaya Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43 (10), 79 – 88.

Wahyuni, Ni L.E.P., Marhaeni, A.A.I.N., & Suastra, I W. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berorientasi Budaya Lokal terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus IX Kecamatan Banjar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4.

Zubaidah, S. (2010). Lesson Study Sebagai Salah Satu Model Pengembangan Profesionalisme Guru. Makalah. Universitas Negeri Malang.

Gambar

Tabel 1 Respon guru terhadap pelaksanaan diklat

Referensi

Dokumen terkait

Jadi citra merek yang positif diciptakan oleh suatu merek yang kuat, unik, dan baik (Keller, 1998: 51). 11) menyebutkan bahwa citra merek yang dibangun dari asosiasi merek

Tahapan-tahapan dalam pemilihan umum disiarkan di RRI ,mulai dari pendataan calon pemilih, jumlah partai, tata cara memilih partai maupun anggota dewan juga di siarkan oleh

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Jl. kutipan buku Image Of The City secara umum ialah kota harus mempunyai ciri khas dari sebuah kota. Dikarenakan kota

Hal ini dapat membuktikan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT.. KAN dapat

Atau, diagnosis dapat dibuat bila ada bukti histologis atau klinis kuat konsisten dengan TB luar paru pada orang dengan (atau dicurigai secara kuat) terinfeksi HIV, dan keputusan

Seragam dapat membantu pengunjung mengenali petugas yang berada dilokasi untuk dimintai tolong sesuatu. Sama halnya dengan signsystem, seragam akan melengkapi daya

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan moral sopan santun pada siswa sekolah menengah pertama negeri 01 Bandar

Dari perbandingan yang telh dilakukan, didapat kan hasil (1) jumlah variabel yang diubah pada kedua fase yaitu sebanyak 1 variabel; (2) perubahan arah kedua fase