• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN MASALAH OPTIMISASI NONLINEAR BERKENDALA DENGAN METODE FUNGSI PENALTI INTERIOR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENYELESAIAN MASALAH OPTIMISASI NONLINEAR BERKENDALA DENGAN METODE FUNGSI PENALTI INTERIOR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELESAIAN MASALAH

OPTIMISASI NONLINEAR BERKENDALA DENGAN METODE FUNGSI PENALTI INTERIOR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Matematika

Disusun Oleh : Daniel Teguh Kurniawan

NIM : 013114027

PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

THE SOLUTION

OF NONLINEAR CONSTRAINED OPTIMIZATION PROBLEMS WITH INTERIOR PENALTY FUNCTION METHODS

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Sains Degree

in Mathematics

By :

Daniel Teguh Kurniawan Student Number : 013114027

MATHEMATICS STUDY PROGRAM MATHEMATICS DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

” PERIHAL WAKTU ”

Selama-lamanya bukan berarti kekal, namun kekal adalah selama-lamanya.

Jangan biarkan waktu terbuang dengan sia-sia, karena waktu terus berlalu.

Waktu sangatlah mahal dan singkat, sekali berlalu tidak akan kembali.

MOTTO

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (

Matius 6:33

)

Skripsi punika kawula aturaken :

Konjuk dhumateng Gusti Yesus ingkang tansah paring sih rahmat lan tentrem rahayu. Mekaten ugi Bapak lan Ibu ingkang tansah paring panggulowenthah dhumateng kula saha Mas Danang lan Mas Aris ingkang tansah paring daya panyengkuyung kagem mungkasi skripsi kula punika. Kula tansah tresna dhumateng sadaya ingkang sampun mbiyantu murih cekaping skripsi kula. Maturnuwun, Gusti berkahi.

(6)

ABSTRAK

Metode fungsi penalti interior merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi nonlinear berkendala dengan mengubah masalah tersebut menjadi masalah optimisasi nonlinear tak berkendala. Dalam metode ini, pencarian penyelesaian optimalnya dimulai dari daerah layak

Bentuk umum dari fungsi penalti interior adalah

φ k= φ (x, μk) = f(x) + μk m

j=1

Σ B(x) dengan B(x) =

) ( 1

x j g

− , g (x) merupakan kendala dan parameter penalti . Dalam penulisan ini metode yang digunakan untuk meminimalkan

j μk >0

φ(xk) adalah Metode Newton. Penyelesaian optimal didapatkan jika nilai φ(xk) konvergen ke f(x) dengan μk ≥μk+1 danμk →0, k →∞.

(7)

ABSTRACT

Interior penalty function methods is a method which is used to solve the constrained nonlinear optimization problem by changing the problem become the unconstrained nonlinear optimization. In this method, the optimal solution searching is begun from the feasible region.

The general expression of the interior penalty function is

φ k= φ (x, μk) = f(x) + μk m

j=1

ΣB(x) where B(x) =

) ( 1

x j g

− , gj(x) is the constraints and penalty parameters μk >0. In this thesis, the method that is used for minimizing φ(xk) is a Newton methods. The optimal solution is obtained if φ(xk) converge to f(x) as

and

1 +

μ ≥

μk k μk →0, k →∞.

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Juni 2008

Penulis,

Daniel Teguh Kurniawan

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Daniel Teguh Kurniawan

Nomor : 013114027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yamg berjudul:

“ Penyelesaian Masalah Optimasi Nonlinear Berkendala

Dengan Metode Fungsi Penalti Interior ”

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 12 Juni 2008

Yang menyatakan,

( Daniel Teguh Kurniawan )

(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus,

sang Juru Selamat. Karena kasih dan karunia-Nya maka skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis meminta bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing dan

Kaprodi Matematika FST-USD yang dengan rendah hati mau meluangkan

banyak waktu luang dan penuh kesabaran telah membimbing selama

penyusunan skripsi ini walaupun penulis sering terlambat bahkan kabur dari

jadwal bimbingan dengan waktu yang cukup lama.

2. Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.Sc., M.A., selaku Dekan FST-USD.

3. Kakak-kakakku, Danang dan Aris, yang selalu mendorong untuk dapat

menyelesaikan skripsi tepat waktu tapi tidak bisa sesuai dengan yang

diharapkan. .

4. Teman-teman “ Penghuni Terakhir “ : Tedy “ Bear “, Rita “ poco-poco “,

Zefanya, Yuli, yang bersama-sama berjuang keluar dari “selingan hidup” ini

dan yang saling memberikan semangat, motivasi supaya lulus sama-sama.

5. Keluarga Besar Rakiman di Klaten atas dukungan doanya..

6. teman pemuda remaja GKJ Gondangwinangun Klaten dan

Teman-teman pemuda remaja GKJ Ketandan, terima kasih atas dukungan doanya.

(11)

7. Sahabat-sahabatku di Matematika Angkatan’01, Ariel, Ray, Andre, Indah,

Deta, Maria, Erika, Ajeng, Very, Yuli, Wiwit, Vrysca, April, Alam, Dani,

Tabitha, Upik. Tidak akan pernah ku lupakan semua waktu yang pernah kita

lewati.

8. Mas Nadi “ sebagai pembimbing skripsi di kos”, Ridwan ” Sahabat dan

saudaraku ” terima kasih atas tumpangan kostnya.

9. Teman-teman PMK “ OIKUMENE “ yang selalu berbagi suka duka dalam

hidup. Maxi dan Tata “ Maranatha Family “ atas dukungan doanya.

10.Teman-teman pemuda Karang Taruna “ Mekar Sari “ di desa tempat saya

tinggal, terima kasih atas dukungan doanya.

11.Teman-teman SMU 2 Klaten, Seka dan Okie terima kasih atas petuah bijaknya.

12.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari kekurangan dalam

skripsi ini, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan dalam peningkatan

kualitas skripsi ini.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Yogyakarta, 12 Juni 2008

Penulis,

Daniel Teguh Kurniawan

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL INDONESIA ... i

HALAMAN JUDUL INGGRIS... ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

LEMBAR PERNYATAAN... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penulisan ... 3

E. Manfaat Penulisan ... 4

F. Metode Penelitian ... 4

G. Sistematika Penulisan ... 4

(13)

BAB II DASAR TEORI ... 6

A. Ruang Vektor dan Ruang Euclid ... 6

B. Barisan Konvergen dan Barisan Monoton ... 7

C. Fungsi Kontinu ... 9

D. Turunan parsial ... 10

E. Metode newton ... 10

F. Optimisasi ... 12

1. Masalah Optimasi... 12

2. Penyelesaian Masalah Optimasi... 14

BAB III METODE FUNGSI PENALTI INTERIOR... 15

A. Konsep Dasar Fungsi Penalti ... 15

B. Bentuk Umum Fungsi Penalti Interior ... 19

C. Algoritma Metode Fungsi Penalti Interior ... 20

D. Konvergensi Metode Fungsi Penalti Interior ... 54

BAB IV PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 60

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Flowchart Algoritma Metode Newton... 11

Gambar 2.2 Peminimum f(x) sama dengan Pemaksimum -f(x)... 12

Gambar 3.1.1 Ilustrasi Metode Fungi Penalti Eksterior... 18

Gambar 3.1.2 Ilustrasi Metode Fungsi Penalti Interior... 18

Gambar 3.2 Flowchart Algoritma Metode Fungsi Penalti Interior... 21

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.3.1 Output penyelesaian contoh 3.3.1... 40

Tabel 3.3.2 Output penyelesaian contoh 3.3.2... 48

Tabel 3.3.3 Output penyelesaian contoh 3.3.3... 53

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Optimisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil

terbaik dari kondisi-kondisi yang diberikan ( sebagai suatu masalah ). Optimisasi

sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti pada bidang ekonomi

maupun manajemen. Sebagai contoh perusahaan pakaian yang ingin memberikan

harga yang terbaik supaya perusahaan itu mendapatkan keuntungan yang

terbanyak. Dalam berbagai macam situasi praktis tindakan tersebut dapat dibawa

ke dalam perumusan matematika sebagai suatu fungsi dari variabel-variabel

keputusan tertentu, dengan demikian optimisasi dapat didefinisikan sebagai proses

untuk menemukan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi.

Bidang ilmu matematika yang secara umum mempelajari tentang

optimisasi adalah Riset Operasi. Riset Operasi sendiri terbagi menjadi 3 jenis

metode, yang secara khusus mempelajari tentang masalah optimisasi tersebut

yaitu : Pemrograman Matematika, Proses Stokhastik dan Metode Statistika.

Pemrograman Matematika digunakan untuk menemukan nilai fungsi dengan

beberapa variabel dari suatu himpunan yang sudah ditentukan dengan

kendala-kendalanya. Pemrograman Matematika terbagi lagi dalam beberapa bagian,

diantaranya adalah Program Linear dan Program Nonlinear.

Dalam Program Nonlinear masalah optimisasi dibedakan menjadi dua,

(17)

Masalah optimisasi dengan kendala merupakan masalah mengoptimalkan fungsi

sasaran dengan kendalanya, dimana fungsi sasaran dan

kendala-kendalanya tersebut adalah fungsi nonlinear. Ada beberapa metode yang

digunakan dalam menyelesaikan masalah optimisasi program nonlinear dengan

kendala yaitu ; Metode Primal, Metode Penalti, Metode Dual dan Metode

Pemotongan Kurva serta Metode Lagrange.

Pada skripsi ini akan dibahas pendekatan numeris untuk menyelesaikan

masalah optimisasi Program Nonlinear dengan kendala berupa persamaan dan

pertidaksamaan. Pendekatan yang digunakan adalah Metode Fungsi Penalti.

Metode Fungsi Penalti merupakan salah satu Metode Numerik yang digunakan

untuk mengubah masalah optimisasi dengan kendala menjadi masalah tanpa

kendala dengan menambahkan fungsi penalti pada fungsi sasaran. Istilah penalti

dipilih sedemikian hingga nilainya akan kecil untuk titik yang jauh dari batas

kendala, dimulai dari titik layak x , yaitu sembarang titik yang memenuhi semua kendala, titik subbarisan yang dibangun akan selalu terletak di daerah layak

karena batas kendala bertindak sebagai penghalang sepanjang proses minimasasi.

Inilah alasan mengapa Metode Fungsi Penalti juga dikenal sebagai metode

penghalang.

Pada dasarnya Metode Penalti terbagi menjadi 2 yaitu Metode Fungsi

Penalti Eksterior dan Metode Fungsi Penalti Interior. Akan tetapi, skripsi ini

hanya membahas Metode Fungsi Penalti Interior, dimana penalti ditambahkan

pada fungsi sasaran. Metode ini menghasilkan barisan titik-titik layak yang

(18)

B. Perumusan Masalah

Pokok masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini sebagai berikut :

1. Apa itu Metode Fungsi Penalti Interior ?

2. Bagaimana menyelesaikan masalah optimisasi dengan kendala berupa

pertidaksamaan dengan Metode Fungsi Penalti Interior ?

C. Batasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini hanya akan dibahas tentang Metode Fungsi

Penalti Interior untuk menyelesaikan masalah optimisasi Program Nonlinear

dengan kendala-kendala berupa pertidaksamaan dan teknik yang digunakan dalam

menyelesaikan masalah optimisasi tak berkendala menggunakan metode newton.

D. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk memberi wawasan dan pengetahuan kepada

pembaca dengan pengertian dasar tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah

optimisasi Program Nonlinear dengan kendala dengan Metode Fungsi Penalti

(19)

E. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan skripsi ini yang sangat diharapkan adalah penulis

dapat mengetahui dan memahami bagaimana bentuk Metode Fungsi Penalti

Interior dan bagaimana cara menyelesaikan masalah optimisasi dengan kendala

dengan Metode Fungsi Penalti Interior dengan kendala-kendala berupa

pertidaksamaan.

F. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

metode studi literatur atau studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mempelajari

materi dari buku-buku acuan yang berkaitan dengan masalah ini. Jadi, dalam

skripsi ini tidak ada penemuan-penemuan yang baru.

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab I akan dibahas tentang latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

(20)

BAB II : DASAR TEORI

Dalam bab ini akan dibahas konsep ruang vektor dan ruang Euclid,

fungsi kontinu dan fungsi terdiferensial, Barisan Konvergen dan

Barisan Monoton, turunan parsial, syarat optimalitas untuk masalah

berkendala, Metode Newton serta teori optimisasi yang nantinya

akan digunakan untuk memahami metode Fungsi Penalti Interior.

BAB III : METODE FUNGSI PENALTI INTERIOR

Dalam bab III akan dibahas tentang konsep fungsi penalti,

interpretasi geometris fungsi penalti, pengertian metode Fungsi

Penalti Interior, bentuk umum Fungsi Penalti Interior dan algoritma

metode Fungsi Penalti Interior disertai beberapa contoh masalah

optimisasi nonlinear berkendala yang diselesaikan dengan metode

Fungsi Penalti Interior, implementasi dengan program matlab serta

konvergensi Metode Fungsi Penalti Interior.

BAB IV : PENUTUP

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

BAB III

METODE FUNGSI PENALTI INTERIOR

Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode fungsi penalti interior

sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan masalah program nonlinear, yakni

masalah optimisasi berkendala. Proses pencarian dalam menemukan penyelesaian

optimal dengan menggunakan metode fungsi penalti interior akan dimulai dari

daerah layak. Tetapi sebelum membahas lebih jauh tentang metode tersebut, akan

dibahas terlebih dahulu tentang konsep dasar metode tersebut.

A. Konsep Dasar Fungsi Penalti

Salah satu cara untuk mengubah masalah optimisasi berkendala menjadi

masalah optimisasi tak berkendala adalah dengan metode fungsi penalti. Dalam

kehidupan sehari-hari penalti yang berarti hukuman terjadi karena adanya

pelanggaran. Dengan demikian, dalam masalah optimisasi berkendala fungsi

penalti terjadi karena adanya pelanggaran, yaitu dengan menghilangkan kendala

pada masalah optimisasi tersebut.

Masalah optimisasi dasar dapat dinyatakan dalam bentuk

meminimalkan f (x)

dengan kendala gj(x) ≤ 0 , j = 1, 2, Κ , m ( 3.1 )

(31)

dengan fungsi f, gjmerupakan fungsi kontinu pada ℜn dan X himpunan tidak

kosong di ℜn. Perhatikan bahwa jika ada sembarang kendala yang diberikan

maka persamaan tersebut dipenuhi oleh xX . Masalah optimisasi berkendala

tersebut diubah ke dalam sebuah masalah minimisasi tak berkendala dengan

membangun sebuah fungsi yang berbentuk

φ k= φ (x, μk) = f(x) + μk

m j=1

ΣB(x) ( 3.2 )

dimana B(x) adalah suatu fungsi dari kendala gj dan μk adalah konstanta positif yang dinamakan parameter penalti. Suku kedua pada ruas kanan dari persamaan

( 3.2 ) disebut syarat penalti. Jika minimisasi tak berkendala dari fungsi φ diulang

untuk suatu barisan dari nilai-nilai parameter penalti μk untuk k = 1, 2, Κ maka

penyelesaiannya akan konvergen ke masalah optimisasi dasar yang dinyatakan

dalam persamaan ( 3.1 ). Jadi, penalti dapat diartikan sebagai fungsi yang

ditambahkan pada fungsi obyektif dengan parameter penalti. Metode penambahan

fungsi penalti ini disebut sebagai Metode Fungsi Penalti.

Rumus Metode Fungsi Penalti untuk masalah berkendala dengan kendala

berbentuk pertidaksamaan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu metode fungsi

penalti interior dan metode fungsi penalti eksterior. Rumus metode fungsi penalti

interior yang sering digunakan berbentuk

B(x) =

Σ

=

m

j 1 -

) ( 1

x

j

g

atau B(x) =

Σ

=

m

j 1

(32)

Rumus metode fungsi penalti eksterior yang sering digunakan berbentuk

B(x) = max[0, gj(x)] atau

B(x) =

{

max

[

0,gj(x)

]

}

2

Di dalam metode fungsi penalti interior minimal tak berkendala dari φ k

berada dalam daerah layak dan konvergen ke penyelesaian persamaan ( 3.1 )

dengan μk berbeda dalam aturan tertentu. Dalam metode fungsi penalti eksterior

titik yang membuat nilai minimum dari masalah tak berkendala φ k berada dalam

daerah tak layak dan konvergen ke penyelesaian yang diinginkan dari luar dengan

k

μ berbeda dalam aturan khusus. Untuk masalah penalti interior dan eksterior,

konvergensi dari masalah optimisasi tak berkendala φ k diilustrasikan pada

Gambar 2a dan Gambar 2b untuk masalah mencari nilai x yang

meminimalkan f(x) = α x1

(33)

Gambar 3.1.1 Ilustrasi Metode Fungsi Penalti Eksterior

(34)

Untuk menggambarkan secara geometris metode fungsi penalti interior,

dibuat terlebih dahulu grafik fungsi f(x) = α x1 dan kendala g1(x) = β−x1 ≤ 0. selanjutnya masalah optimasi berkendala tersebut dibawa ke dalam masalah

optimisasi tak berkendala dengan membentuk sebuah fungsi

β

1

μ α

=

1 1

x x

φ k dengan B(x) =

-1 1

x

β dan μk sebagai parameter penalti.

Pencarian optimum dimulai dari daerah layak x1 yang berada di daerah layak dan

titik berikutnya yang dihasilkan selalu berada dalam daerah layak karena ada

batas-batasnya. Karena pemilihan μk yang besar maka mengakibatkan φk masih

jauh dari optimum. Dengan cara yang sama, jika minimasi tak berkendala dari

fungsi φkdiulang untuk suatu barisan nilai-nilai parameter penalti k = 1, 2, ....

dimana μkk+1 maka penyelesaian akan konvergen ke masalah optimisasi dasar

dan akan mendekati optimum.

B. Bentuk Umum Fungsi Penalti Interior

Dari Sub bab sebelumnya, dalam metode fungsi penalti interior sebuah

fungsi baru φ yang dibentuk dengan menambahkan syarat penalti ke fungsi

obyektif. Syarat penalti dipilih sedemikian hingga nilainya mengecil sehingga

nilai fungsi φ akan menuju optimum. Kejadian ini bisa dilihat pada Gambar

3.1.2. Minimisasi tak berkendala dari fungsi φ (x, μk) dimulai dari sembarang

titik layak

x

1 dan titik berikutnya yang dihasilkan selalu pada daerah layak. Hal
(35)

selama proses minimisasi. Inilah alasan mengapa metode fungsi penalti interior

juga disebut sebagai metode barrier.

Fungsi φ (x, μk) didefinisikan sebagai

φ(xk) = f(x) - μk

Σ

=

m

j 1 ( )

1

x

j

g ( 3.3 )

Terlihat bahwa nilai fungsi φ (x, μk) akan selalu lebih besar dari f(x) ketika gj(x) negatif untuk semua titik layak x. Jika semua kendala gj(x)

dipenuhi dengan tanda persamaan maka nilai φ menuju tak hingga dan syarat

penalti di ( 3.3 ) tidak terdefinisi jika x tak layak. Karena persamaan ini tidak

diperbolehkannya adanya kendala yang dilanggar maka titik awal layak harus

dicari dalam proses pencarian menuju ke titik optimum. Sebagian besar masalah

optimisasi nonlinear berkendala tidaklah sulit untuk menemukan sebuah titik yang

memenuhi semua kendala gj(x) ≤ 0 karena pemilihan titik x yang bebas.

C. Algoritma Metode Fungsi Penalti Interior

Berikut akan diberikan algoritma dari metode fungsi penalti interior untuk

menyelesaikan masalah optimisasi dasar :

meminimalkan f (x)

kendala gj(x) ≤ 0 , j = 1, 2, Κ , m

(36)

Algoritma metode fungsi penalti interior dapat diperlihatkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Flowchart Algoritma Metode Fungsi Penalti Interior Masukkan titik awalx1,ε > 0, μ1 > 0 , dan

skalar β >1

Mulai

Tentukan k= 1

x*

k penyelesaian layak, langkah

dihentikan

Bentuklah fungsi φ(x,μ) = f(x) + μkB(x) dengan

B(x) =

m

jΣ=1 ( )

1

x

j

g

Menentukan penyelesaian optimum dari masalah tidak berkendala x*k dari φ(x,μ)

Selesai

k

μ B(x*k) < ε

1 +

k

μ = βμk dengan k = k +1

YA

(37)

Secara umum langkah-langkah penyelesaian dengan metode fungsi penalti interior

adalah :

Langkah 1

Menentukan nilai awal x1, parameter penalti μ1 > 0 dan skalar β∈(0,1) dan diberikan ε > 0 dan k = 1.

Langkah 2

Membentuk fungsi φ(x, μk) = f(x) + μkB(x)

dengan B(x) =

Σ

=

m

j 1 -

) ( 1

x

j

g

Langkah 3

Mencari penyelesaian optimum x*k dari masalah optimisasi tidak

berkendala φ(x, μk) = f(x) + μkB(x).

Langkah 4

Jika μkB(xk) < ε langkah dihentikan, maka xk+1 merupakan

penyelesaian layak. Sebaliknya jika μkB(xk) > ε, maka tetapkan μk+1 = β μk, ganti k dengan k + 1 dan ulangi Langkah 2.

Ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan metode ini :

1 Proses iterasi dimulai dengan titik awal x1 tetapi mungkin dalam beberapa kasus titik awal x1 ini tidak perlu dipersiapkan

Tidaklah sulit untuk menentukan titik awal x1 dalam masalah optimisasi

(38)

kasus khusus titik awal tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah optimisasi berkendala yang dapat dilihat dari fungsi kendalanya yang hanya

terdapat satu variabel. Jika fungsi kendalanya terdapat beberapa variabel

maka titik awal perlu dipersiapkan. Tetapi, ada beberapa keadaan sedemikian

hingga titik layak tidak bisa ditemukan dengan mudah. Dalam kasus seperti

ini, titik layak awal yang diminta dapat ditemukan dengan menggunakan

metode fungsi penalti interior itu sendiri. Dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

Langkah i

Pilih sembarang titik x1 dan evaluasi gj(x) di titik x1. Karena titik x1

sembarang maka tidak semua titik memenuhi semua kendala pertidaksamaan.

Jika ada r dari m kendala yang dilanggar, maka kendala-kendala tersebut

dikelompokkan kembali sedemikian hingga r kendala yang dilanggar akan

menjadi satu kelompok yang terakhir yaitu

gj(x1)<0, j =1,2, Κ ,m-r

dan gj(x1)≥0, j = m-r+1, m-r +2, Κ ,m ( 3.4 )

Langkah ii

Identifikasi kendala yang memiliki kesalahan terbesar di titik x1 yaitu

dengan mencari bilangan bulat k sedemikian hingga

[

( )

]

)

(x1 j x1

k maksg

(39)

Langkah iii

Selesaikan masalah optimasi yang dibuat dalam langkah 3 dengan

mengambil titik x1 sebagai titik awal. Rumuskan masalah optimisasi yang

baru seperti mencari x yang meminimalkan gk(x) dengan kendala

0 ) (x1

j

g j =1,2, Κ ,m-r ( 3.6 )

dan gj(x1)−gk(x1)≤0, j = m-r+1, m-r +2, Κ ,k-1, k+1, Κ , m

Langkah iv

Selesaikan masalah optimisasi pada langkah (iii) dengan mengambil titik

x1 sebagai titik awal menggunakan metode fungsi penalti interior. Metode

ini dapat diakhiri ketika nilai fungsi gk(x) ≤0 . Jadi penyelesaian akan

menghasilkan xk yang memenuhi sedikitnya satu kendala dari himpunan

kendala yang dilanggar oleh x1.

Langkah v

Jika semua kendala tidak dipenuhi oleh titik xk, ambil titik baru x1 =xk

dan kendala dikelompokkan kembali sedemikian hingga r pada kendala yang

terakhir tidak akan dipenuhi dan ulangi langkah ii.

Langkah ini dapat diulangi sampai semua kendala terpenuhi dan didapat

0 ) (x1 <

j

g , j =1,2, ... ,m-r

(40)

2 Dengan mencari parameter penalti awal ( μ1) yang sesuai

Jika minimisasi tak berkendala φ(xk) dikerjakan untuk suatu barisan

turun μk, dengan memilih sebuah nilai μ1 yang sangat kecil maka nilai

optimum dari fungsi φ akan konvergen ke penyelesaian masalah optimisasi

dasar. Namun dari segi penghitungan, untuk minimisasi fungsi φ akan lebih

mudah jika μk besar. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.2. Terlihat

bahwa jika nilai μk menjadi semakin kecil, nilai fungsi φ berubah dengan

lebih cepat di sekitar minimum φk∗. Pencarian minimum dari suatu fungsi

lebih mudah bila grafiknya lebih mulus karena fungsinya kontinu dan dapat

diturunkan. Jika μk besar maka minimisasi tak berkendala φ akan menjadi

lebih mudah dan minimum dari φk, *

k

x , akan menjadi lebih jauh dari

minimum x∗.

3 Nilai perkalian faktor β yang dipilih haruslah tepat

Jika nilai awal μk sudah dipilih maka nilai-nilai μk berikutnya harus

dipilih sedemikian hingga μk+1 < μk. Nilai μk dipilih dengan μk+1=β μk

dimana β < 1. Nilai β dapat diambil sebagai 0,1 atau 0,2 atau 0,5 dan

(41)

4 Kriteria kekonvergenan yang sesuai harus dipilih untuk menentukan nilai optimum

Karena minimisasi tak berkendala dari φ(xk) harus dikerjakan

menurut suatu barisan turun nilai μk maka perlu menggunakan kriteria

konvergensi yang sesuai untuk mengidentifikasikan titik optimum. Proses

dapat dihentikan pada saat syarat berikut dipenuhi.

a. Selisih relatif antara nilai fungsi obyektif yang dihasilkan pada akhir dari

sembarang dua minimisasi tak berkendala yang berurutan berada dibawah

sebuah bilangan yang kecil ε1, yaitu

1 * * 1 -k * ) ( ) ( ) ( ε ≤ − k k f f f x x x .

b. Selisih antara titik optimum x*k - x*k1 menjadi sangat kecil. Ini dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Yang biasa digunakan adalah

2

)

x i ≤ε .

Dengan Δx= *

k

x - * 1 −

k

x

x)i adalah anggota ke - i dari vektor Δx

Max |(Δx)i| ≤ ε3

x| =

[

2 2

]

12

2 2

1 ( ) ( )

)

(42)

Nilai dari ε1 sampai ε4 harus dipilih bergantung pada karakteristik dari

masalah yang ditangani.

Berikut ini akan diberikan contoh masalah minimisasi yang tidak

menggunakan titik awal.

Contoh 3.1.1

Selesaikan masalah optimisasi berkendala berikut :

Minimalkan f ( x1 , x2 ) = 13 (x1 + 3 ) 3

+ x2

Kendala g1 ( x1 , x2 ) = - x1 + 1 ≤ 0

g2 ( x1 , x2 ) = - x2 ≤ 0

Penyelesaiannya:

Dalam kasus di atas titik awal tidak diperlukan karena fungsi kendalanya

hanya terdapat satu variabel. Untuk mencari penyelesaian optimumnya maka

dibutuhkan parameter penalti awal ( μ1) yang sesuai.

Langkah 1

Misalkan ε = 0,00001

β = 0,1 μ1= 1000

(43)

Langkah 2

Membentuk fungsi φ(x,μ) = f(x) + μkB(x)

B(x) dipilih dengan B(x) =

Σ

= 2

1

j ( )

1 x j g − = ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − 2 1 1 1 x x Sehingga diperoleh

φ(x,μ) = f(x) + μkB(x)

= 13 (x 1 + 3 )

3

+ x2- μk

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − 2 1 1 1 x x Langkah 3

Untuk mencari penyelesaian optimum dari masalah optimisasi tak berkendala,

dibutuhkan penurunan parsial φ terhadap x1 dan x2 :

Turunan parsial φ terhadap x1 diperoleh :

1 x

∂ ∂φ

= (x1 + 1 )2 -

2 1) 1 ( x k − μ = 0

atau (x1 + 1 )2 =

2 1) 1 ( x k − μ

(x1 + 1 )2 (1 - x1)2 = μk

( x12+ 2x1 +1 ) ( 1 - 2x1 + x12) = μk

x14- 2 x 1

2 + 1 =

k

μ

(44)

x12- 1 = μk 2

1

x1 = (μk 2

1

+1 ) 2

1

(3.1.1)

Turunan parsialφ terhadap x2 diperoleh :

2 x

∂ ∂φ

= 1 - 2 2 x k μ = 0 x2 2= μk

atau x2= μk 12 (3.1.2)

Dari persamaan (3.1.1) dan (3.1.2) diperoleh penyelesaian optimum tak

berkendala dan

x*1k) = (μk 2

1

+1 ) 2

1

x*

2(μk) = μk 2

1

Dalam masalah ini tidak diperlukan titik awal karena setelah melakukan

penghitungan secara kalkulus, titik x*k bergantung pada parameter penalti (μ1).

Apabila penyelesaian optimum tersebut disubstitusikan ke fungsi φ maka

didapatkan :

) ( min μk

φ = 13 (x

1 + 3 ) 3

+ x2- μk

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − 2 1 1 1 x x

= 13[(μk

2 1

+1 )12+ 1]3+

k μ 12 -

k μ { [ 1 ) 1 ( 1 2 1 2 1 + +

− μk ] – [ 12

1

k

(45)

= 13[(

k

μ 12+1 )12+ 1]3+

k μ 12 + [

1 ) 1

( 12 + 12 +

− − k k μ μ ] + 2 1 k k μ μ

= 13[(

k

μ 12+1 )12+ 1]3+

k μ 12 +

) 1 )( ) 1 ( 1 ( ) 1 ( 2 1 2 1 k k k k μ μ μ μ + −

+ μk 12

= 13[(

k

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

k μ 12 -

2 1 2 1 ) 1 ( 1 1 1 + − k k k μ μ μ

= 13[(

k

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

k μ 12 -

2 1 2 1

2 ( 1))

1 ( 1 1 + − k k k μ μ μ ) ( min μk

φ = 13[(

k

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

k μ 12 -

2 1 2 3 2 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − k k

k μ μ

μ

Untuk mendapatkan penyelesaian dari masalah optimasi dasar dicari melalui :

f min = 0

lim

k

μ φmin(μk)

=

0

lim

k μ { 3

1 [(

k

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

k μ 12 -

2 1 2 3 2 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − k k

k μ μ

μ } = 3 8 = 2,66667 Iterasi 1

Untuk k = 1

x*11) = (μ1 2

1

+1 ) 2

(46)

= ( 100012 + 1 ) 12

= 5,71164

dan

x*21) = μk 12

= 100012

= 31,62278

Sehingga diperoleh :

) ( 1

min μ

φ = 13[(μ1

2 1

+1 )12+ 1]3+ 2

1

μ 12 -

2 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − μ μ μ

= 13[(1000 12+1 )12+ 1]3+ 2(1000)12 -

2 1 2 3 2 1000 1 1000 1 1000 1 1 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ +

= 100,777761 + 63,245554 + 210,748156

= 374,77147

dan f1) = 13

(

)

3 1+1 x + x2

= 13 ( 5,71164 + 1 ) 3 + 31,62278

= 100,777761 + 31,62278

= 132,400541

1

μ B(x*1) = μk

(47)

= μ1 12 -

2 1

2

3 2

1 1 1

1 1 1

1

⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎝ ⎛

+ −

μ μ μ

= 31,62278 + 210,74816

= 242,37094 > ε

Penyelesaian belum optimal karena μ1B(x*1) > ε maka langkah diteruskan.

Langkah 4

Tetapkan μ2=β μ1

= (0,1)1000 = 100

Iterasi 2

Untuk k = 2

Langkah 3

Berdasarkan iterasi sebelumnya, nilai φ minimum dicari jika

x*12) = (μ2 12+ 1 )12

= ( 10012 + 1 )12

= 3,31662

dan x*22) = μ2 12

= 10012 = 10

Sehingga diperoleh :

) ( 2

min μ

φ = {13[(

2

(48)

2

μ 12 -

2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − μ μ μ }

= 13[(100 12+1 )12+ 1]3+ 2(100)12 -

2 1 2 3 2 100 1 100 1 100 1 1 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ +

= 89,9776

dan f2) = 13

(

)

3

1+1 x + x2

= 13[(100 12+1 )12+ 1]3+ 10012

= 36, 8109

2

μ B(x*2) = 10 + 43,16671

= 53,16671 > ε

Penyelesaian belum optimal karena μ2B(x*2) > ε maka langkah diteruskan.

Langkah 4

Tetapkan μ3= β.μ2

= (0,1).100

= 10

Iterasi 3

Untuk k = 3

(49)

x*

1(μ3) = (μ3

2 1

+ 1 )12

= ( 1012+1 ) 12

= 2,04017

dan x*23) = μ3 12

= 1012

= 3,16228

Sehingga diperoleh :

)

( 3

min μ

φ = {13[(

3

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

3

μ 12 -

2 1 2 3 2 3 3 3 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − μ μ μ }

= 13[ 2,04017 + 1 ]3+ 2 ( 3,16228 ) -

2 1 2 3 2 10 1 10 1 10 1 1 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ +

= 25,3048

dan f3) = 13

(

)

3

1+1 x + x2

= 9, 36636 + 3,16228

= 12,5286

3

μ B(x*3) = 3,16228 + 9, 61381

= 12,77609 > ε

(50)

Langkah 4

Tetapkan μ4= β.μ3

= (0,1).10 = 1

Iterasi 4

Untuk k = 4

Berdasarkan iterasi sebelumnya, nilai φ minimum dicari jika

x*14) = (μ4 12+ 1 )12

= ( 2 )12

= 1,41421

dan x*24) = μ4 12 = 1

Sehingga diperoleh :

) ( 4

min μ

φ = {13[(

4

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

4

μ 12 -

2 1 2 3 2 4 4 4 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − μ μ μ }

= {13[(1 2

1

+1 )12+ 1]3+ 2(1)12 -

2 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + − }

= 13(1,41421 + 1) 3+ 2 + 2,41421

= 4,69036+ 2 + 2,41421 = 9,10457

dan f(μ4) = 13

(

)

3 1+1 x + x2
(51)

4

μ B(x*4) = 1 + 2,41421

= 3,41421 > ε

Penyelesaian belum optimal karena μ4B(x*4) > ε maka langkah diteruskan.

Langkah 4

Tetapkan μ5 = β.μ4

= (0,1).1 = 0,1

Iterasi 5

Untuk k = 5

Berdasarkan iterasi sebelumnya, nilai φ minimum dicari jika

x*15) = (μ5 12+ 1 )12

= (0,112+ 1 )12

= 1,14727

dan x*25) = μ 12

= 0,112

= 0,31623

Sehingga diperoleh :

)

( 5

min μ

φ = {13[(

5

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

5

μ 12 -

2 1

2

3 2

5 5

5

1 1 1

1

⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎝ ⎛

+ −

μ μ μ

(52)

= {13[(0,112+1 )12+ 1]3+ 2(0,1)12 -

2 1

2

3 2

1 , 0

1 1

, 0

1 1 , 0

1

1

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜

⎝ ⎛

+ −

}

= 3,300188 + 0,632456 + 0,06899

= 4,00163

dan f5) = 13

(

)

3 1+1 x + x2

= 3,300188 + 0,31623

= 3,61642

5

μ B(x*5) = 0,31623 + 0,06899

= 0,38522 > ε

Penyelesaian belum optimal karena μ5B(x*5) > ε maka langkah diteruskan.

Langkah 4

Tetapkanμ6= β.μ5

= (0,1).(0,1) = 0,01

Iterasi 6

Untuk k = 6

Berdasarkan iterasi sebelumnya, nilai φ minimum dicari jika

x*16) = (μ6 12+ 1 )12

(53)

dan x*26) = μ6 12 = 0,1 Sehingga diperoleh :

)

( 6

min μ

φ = {13[(

6

μ 12+1 )12+ 1]3+ 2

6

μ 12 -

2 1 2 3 2 6 6 6 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − μ μ μ }

= {13[(0,01 2

1

+1 )12+ 1]3+ 2(0,01)12 -

2 1 2 3 2 01 , 0 1 01 , 0 1 01 , 0 1 1 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + − }

= 2,86671 + 0,2 + 0,20488

= 3,27159

dan f6) = 13

(

)

3 1+1 x + x2

= 2,86671 + 0,1

= 2,96671

6

μ B(x*

6) = 0,1 + 0,20488

= 0,30488 > ε

Penyelesaian belum optimal karena μ6B(x*6) > ε maka langkah diteruskan. Analog dengan langkah-langkah sebelumnya, titik optimal yang merupakan

penyelesaian optimal didapatkan pada iterasi yang ke-15, yakni

Langkah 4

15

μ = β.μ14

(54)

Iterasi 15

Untuk k = 15

Berdasarkan iterasi sebelumnya, nilai φ minimum dicari jika

x*115) = (μ15 12+ 1 )12

= 1,00000

dan x*215) = μ15 12

= 0,00000

Sehingga diperoleh :

) ( 15 min μ

φ = {13[(μ15

2 1

+1 )12+ 1]3+ 2

15

μ 12 -

2 1 2 3 2 15 15 15 1 1 1 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − μ μ μ }

= 2,66669

dan

f15) = 13

(

)

3 1+1 x + x2

= 2,66668

15

μ B(x*15) = 0,000009

Karena μ15B(x15* ) = 0,000009 < ε maka langkah dihentikan.

Maka diperoleh penyelesaian dari masalah di atas dengan x*

1 = 1, x * 2= 0.

Pada iterasi ke-15 penyelesaian sudah optimum karena sudah memenuhi

(55)

Berikut akan diberikan penyelesaian dengan menggunakan program

MATLAB. ( lampiran 1 )

Tabel 3.1.1 Output penyelesaian Contoh 3.1.1 dengan Matlab

Taksiran awal miu : 1000.00000

==============================================================

Iterasi miu x1 x2 min(miu) f(miu) miu_Bx

==============================================================

1 1000.00000 5.71164 31.62278 376.26364 132.40032 243.86332

2 100.00000 3.31662 10.00000 89.97716 36.81092 53.16625

3 10.00000 2.04017 3.16228 25.30476 12.52863 12.77613

4 1.00000 1.41421 1.00000 9.10457 5.69036 3.41421

5 0.10000 1.14727 0.31623 4.61167 3.61641 0.99525

6 0.01000 1.04881 0.10000 3.27159 2.96671 0.30488

7 0.00100 1.01569 0.03162 2.85690 2.76154 0.09536

8 0.00010 1.00499 0.01000 2.72672 2.69667 0.03005

9 0.00001 1.00158 0.00316 2.68565 2.67615 0.00949

10 0.00000 1.00050 0.00100 2.67267 2.66967 0.00300

11 0.00000 1.00016 0.00032 2.66856 2.66762 0.00095

12 0.00000 1.00005 0.00010 2.66727 2.66697 0.00030

13 0.00000 1.00002 0.00003 2.66686 2.66676 0.00009

14 0.00000 1.00000 0.00001 2.66673 2.66670 0.00003

15 0.00000 1.00000 0.00000 2.66669 2.66668 0.00001

==============================================================

Pada saat iterasi ke -15,miu_Bx<0.00001.

Jadi nilai miu yang meminimalkan min(miu) adalah :

(56)

Berikut akan diberikan contoh masalah optimisasi nonlinear berkendala

yang menggunakan titik awal.

Contoh 3.1.2

Selesaikan masalah kendala berikut :

Minimalkan f ( x1 , x2 ) =

(

x1−5

) (

2 + x2 −3

)

2

Kendala g1 ( x1 , x2 ) = - x1 + x2- 3 ≤ 0

g2 ( x1 , x2 ) = - x1 + 2x2- 4 ≤ 0

Penyelesaiannya:

Langkah 1

Misalkan ε = 0,00001

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ = 0 0 0 x

β = 0,1 μ1= 1

Ditentukan k = 1

Langkah 2

Membentuk fungsi φ(x,μ) = f(x) + μkB(x)

B(x) dipilih dengan B(x) =

Σ

= 2

1

i ( )

1 x i g − = - ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

Sehingga diperoleh

(57)

=

(

x1−5

) (

2 + x2 −3

)

2- μk ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

Langkah 3

Untuk mencari penyelesaian optimum dari masalah tak berkendala

dibutuhkan suatu titik awal sehingga diperlukan metode yang sesuai. Untuk

memudahkan penghitungan dalam mencari penyelesaian optimum akan digunakan

program Matlab.

Iterasi 1

Untuk k = 1

x1(1)= 0 dan x( )21 = 0

Dari perhitungan dengan menggunakan Program Matlab diperoleh

) ( 1

min μ

φ = f(x) + μ1B(x)

=

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2- ( 1 )

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 34,583333

f1) =

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2

= 34

1

μ B(x*1) = - 1

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,583333 > ε

(58)

Langkah 4

Tetapkan μ2 =β μ1

= (0,1).1 = 0,1

Iterasi 2

Untuk k = 2

Langkah 3

Dari perhitungan dengan menggunakan Program Matlab diperoleh

( )2 1

x = 5,180705

( )2 2

x = 2,942802

) ( 2

min μ

φ = f(x) + μ2B(x)

=

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2- (0,1)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,085366

f2) =

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2

= 0,035926

2

μ B(x*

2) = - (0,1) ⎥

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,049440 > ε

(59)

Langkah 4

Tetapkan μ3 = β μ2

= (0,1) (0,1) = 0,01

Iterasi 3

Untuk k = 3

Langkah 3

Dari perhitungan dengan menggunakan Program Matlab diperoleh

( )3 1

x = 5,007010

( )3 2

x = 2,987347

)

( 3

min μ

φ = f(x) + μ3B(x)

=

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2- (0,01)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,005499

f3) =

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2

= 0,000209

3

μ B(x*3) = - (0,01)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,005290 > ε

(60)

Langkah 4

Tetapkan μ4 = β μ3

= 0,1 (0,01) = 0,001

Iterasi 4

Untuk k = 4

Langkah 3

Dari perhitungan dengan menggunakan Program Matlab diperoleh

( )4 1

x = 5,000751

( )4 2

x = 2,998692

) ( 4

min μ

φ = f(x) + μ4B(x)

=

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2- (0,001)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,000535

f4) =

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2

= 0,000002

4

μ B(x*4) = - (0,001)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,000533

(61)

Langkah 4

Tetapkan μ5 = β μ4

= 0,1 (0,001) = 0,0001

Iterasi 5

Untuk k = 5

Langkah 3

Dari perhitungan dengan menggunakan Program Matlab diperoleh

( )5 1

x = 5,000076

( )5 2

x = 2,999869

)

( 5

min μ

φ = f(x) + μ5B(x)

=

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2- (0,0001)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,000053

f5) =

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2

= 0,000000

5

μ B(x*5) = - (0,0001)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= - (0,0001) (-0,53333)

= 0,000053

(62)

Langkah 4

Tetapkan μ6 = β μ5

= 0,1 (0,0001) = 0,00001

Iterasi 6

Untuk k = 6

Langkah 3

Dari perhitungan dengan menggunakan Program Matlab diperoleh

( )6 1

x = 5,000008

( )6 2

x = 2,999987

)

( 6

min μ

φ = f(x) + μ6B(x)

=

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2- (0,00001)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,000005

f6) =

(

x1 −5

) (

2 + x2 −3

)

2

= 0,000000

6

μ B(x*6) = - (0,00001)

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − + − +

− 2 4

1 3 1 2 1 2

1 x x x

x

= 0,000005 < ε

Penyelesaian sudah optimal karena μ6B(x*

(63)

Dari permasalahan di atas maka diperoleh penyelesaian dengan x*1= 5,00000 dan *

2

x = 2,99999. Pada iterasi ke-6 penyelesaian sudah optimum karena sudah

memenuhi syarat bahwa μkB(x*k) < ε.

Berikut akan diberikan penyelesaian dengan menggunakan program

Matlab pada contoh 3.1.2 di atas.

Tabel 3.1.2 Output penyelesaian contoh 3.1.2 dengan Matlab

Masukkan data yang dibutuhkan

x1 = [0 0]

Taksiran awal mu : 1

Toleransi error = 0.00001

Max.iterasi newton = 10

===============================================================

Iterasi Nilai mu x1 x2 f z mu_Bx

===============================================================

0 1.000000 0.000000 0.000000 34.000000 34.583333 0.583333

1 0.100000 5.180705 2.942802 0.035926 0.085366 0.049440

2 0.010000 5.007010 2.987347 0.000209 0.005499 0.005290

3 0.001000 5.000751 2.998692 0.000002 0.000535 0.000533

4 0.000100 5.000076 2.999869 0.000000 0.000053 0.000053

(64)

Metode fungsi penalti interior dapat juga diterapkan ke dalam masalah

optimasi berkendala linear. Berikut contohnya :

Contoh 3.1.3

Selesaikan masalah optimisasi berkendala berikut :

Minimalkan f ( x1 , x2 ) = x1 + 2x2+1

Kendala g1 ( x1 , x2 ) = - x1 + 1 ≤ 0

g2 ( x1 , x2 ) = - x2 ≤ 0

Penyelesaiannya:

Langkah 1

Misalkan ε = 0,00001

β = 0,1 μ1= 1000

Ditentukan k = 1

Langkah 2

Membentuk fungsi φ(x,μ) = f(x) + μkB(x)

B(x) dipilih dengan B(x) =

Σ

= 2

1

j ( )

1

x

j

g

=

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡

− + − 2

1 1 1

(65)

Sehingga diperoleh

φ(x,μ) = f(x) + μkB(x)

= x1 +2 x2+1 - μk

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − 2 1 1 1 x x Langkah 3

Untuk mencari penyelesaian optimum dari masalah optimisasi tak berkendala,

dibutuhkan penurunan parsial φ terhadap x1 dan x2 :

Turunan parsial φ terhadap x1 diperoleh :

1 x

∂ ∂φ

= 1 -

2 1) 1 ( x k − μ = 0

atau (x1 + 1 )2 =

k

μ

x1 = μk 2

1

-1 (3.3.1)

Turunan parsialφ terhadap x2 diperoleh :

2 x

∂ ∂φ

= 2 - 2 2 x k μ = 0

x22=

2

μk

atau x2= )12

2

μ

( k (3.3.2)

Dari persamaan (3.3.1) dan (3.3.2) diperoleh penyelesaian optimum tak

berkendala dan

x*1k) = μk 2

1

-1 dan x*2k) = )12

2

μ

(66)

Iterasi 1

Untuk k = 1

x*1k) = μk 2

1

-1

= 30,62278

x*2k) = )12

2

μ

( k

= 22,36068

Sehingga diperoleh :

) ( min μk

φ = x1 +2x2+1 - μk

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − 2 1 1 1 x x

= (μk 2

1

+1 ) 2

1

+2 )12

2

μ

( k +1 -μk[

2 1 2 1 ) ( 1 -2 + ) μ ( -1 2 μ k ] = 1,88103

dan f1) =

(

x1+2x2

)

+ 1

= {μk 2

1

-1}+2 )12

2

μ

( k +1

= 10563,28621

1

μ B(x*1) = - μk

⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − 2 1 1 1 x x = 74,46310

(67)

Analog dengan langkah-langkah sebelumnya, titik optimal yang merupakan

penyelesaian optimal didapatkan pada iterasi yang ke-15, yakni

Langkah 4

15

μ = β.μ14

= (0,1).(10−10) = 10−11

Iterasi 15

Untuk k = 15

Berdasarkan iterasi sebelumnya, nilai φ minimum dicari jika

x*115) = μ15 2

1

-1

= -1,00000

dan x*215) = )12

2

μ

( 15

= 0,00000

Sehingga diperoleh :

) ( 15 min μ

φ = x1 +2x2+1 - μ15

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡

− + − 2

1 1 1

x x

= 0,00000

dan f15) =

(

x1+2x2

)

+ 1

= 0,00000

15

μ B(x*15) = 0,00000

(68)

Maka diperoleh penyelesaian dari masalah di atas dengan x*1 = -1, x*2= 0.

Pada iterasi ke-15 penyelesaian sudah optimum karena sudah memenuhi

syaratμ15B(x*

15) < ε.

Berikut akan diberikan penyelesaian dengan menggunakan program MATLAB.

Tabel 3.1.3 Output penyelesaian contoh 3.1.3 dengan Matlab

Taksiran awal miu : 1000.00000

==============================================================

Iterasi miu x1 x2 min(miu) f(miu) miu_Bx

==============================================================

1 1000.00000 30.62278 22.36068 1.88103 10563.28621 74.46310

2 100.00000 9.00000 7.07107 1.66667 340.40440 22.47547

3 10.00000 2.16228 2.23607 1.22515 12.77699 6.40927

4 1.00000 0.00000 0.70711 0.66667 1.04044 1.74755

5 0.10000 -0.68377 0.22361 0.27305 0.23415 0.49039

6 0.01000 -0.90000 0.07071 0.09524 0.07104 0.14618

7 0.00100 -0.96838 0.02236 0.03113 0.02237 0.04521

8 0.00010 -0.99000 0.00707 0.00995 0.00707 0.01419

9 0.00001 -0.99684 0.00224 0.00316 0.00224 0.00448

10 0.00000 -0.99900 0.00071 0.00100 0.00071 0.00141

11 0.00000 -0.99968 0.00022 0.00032 0.00022 0.00045

12 0.00000 -0.99990 0.00007 0.00010 0.00007 0.00014

13 0.00000 -0.99997 0.00002 0.00003 0.00002 0.00004

14 0.00000 -0.99999 0.00001 0.00001 0.00001 0.00001

15 0.00000 -1.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

=============================================================

Pada saat iterasi ke -15,miu_Bx<0.00001.

(69)

D. Konvergensi Metode Fungsi Penalti Interior

Teorema 3.2 Teorema Konvergensi Metode Fungsi Penalti Interior

Jika fungsi φ( xk) = f(x) - μk

Σ

=

m

j 1 ( )

1

x

j

g (3.2.1)

suatu barisan turun terhadapμk, maka penyelesaian dari masalah minimisasi tak

berkendala akan konvergen ke penyelesaian optimal dari masalah berkendala

Minimumkan f(x)

Kendala gj( x) ≤ 0

dengan gj( x) ≤ 0 , j =1,2,Κ , m untuk μk →0

Bukti :

Jika x* adalah penyelesaian optimum dari masalah berkendala maka akan

dibuktikan bahwa 0

lim

k

μ [min φ( xk) ] = φ( x

*

kk) = f (x

*

)

karena f(x) kontinu dan f (x*) ≤ f(x) untuk setiap titik layak x maka dapat dipilih titik layak x~ sedemikian hingga f (x~ ) < f (x*) +

2

ε

,∀ε>0 (3.2.2)

Perhatikan untuk titik layak x~ didapatkan

φ(x~ ,μk) = f(~ ) - x μk

Σ

=

m

j 1 (~)

1

x

j

g

= f(~ ) + x μk

Σ

=

m

j 1 (~)

1

x

j

g

f(x~ ) + μk

Σ

=

m

j 1 (~)

1

x

j

g

f (x*) + 2

ε

(70)

Pilih k yang sesuai, misalnya K sedemikian hingga

K

μ

Σ

=

m

j 1 (~)

1 x j g 2 ε

Jadi μ ≤K

=

m

j 1 gj(~)

1 2

x

ε

(3.2.3)

Dari (3.2.1) didapat f (x*) ≤ min φ( xk) = φ( x*kk) (3.2.4)

dimana x*k adalah penyelesaian minimum masalah tak berkendala φ( xk)

Selanjutnya φ( x*kk) ≤ φ( x*Kk) (3.2.5)

Karena x*k minimum dari φ( xk) dan ada x lain dari x*ksebagai petunjuk suatu nilai dari φ ≥ φ( x*kk).

Pilih μk < μK dan didapatkan

Gambar

Gambar 2.1     Flowchart Algoritma Metode Newton...................................
Tabel 3.3.1 Output penyelesaian contoh 3.3.1..................................................
Gambar 2a dan Gambar 2b untuk masalah mencari nilai  x yang
Gambar 3.1.1  Ilustrasi Metode Fungsi Penalti Eksterior
+5

Referensi

Dokumen terkait

12.2 Pemberian mata AmBonus hanya untuk perbelanjaan runcit sahaja. Faedah, caj kewangan, fi pendahuluan wang tunai, pindahan baki, lain-lain fi yang dikenakan oleh Bank dan

Buku ini bertujuan untuk memperkenalkan Pulau Weh secara mendalam untuk meningkatkan minat bagi para calon wisatawan muda yang menyukai kegiatan di tempat

Teknik ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang adanya Kreatifitas guru terhadap peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di

Untuk itu, perakitan teknologi budidaya sangat diperlukan dan salah satu diantaranya adalah budidaya sistem Keramba Jaring Apung (KJA). Beberapa keuntungan dapat

Penyimpanan mata tunas tunggal tebu dengan perlakuan klon dan media simpan memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase mata tunas yang berjamur, persentase

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa karakteristik perpindahan panas pada hairpin double pipe heat exchanger , dapat dilihat dari laju perpindahan panas dan

Sesuai dengan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka peneliti ini akan mengkaji beberapa permasalahan sebagai berikut : (1) Bagaimana

Bata merah yaitu suatu unsur bangunan yang digunakan Ulltuk pembuatan konstruksi bangunan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan­ bahan lain, dibakar cukup