• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 SKRIPSI"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA

DALAM AI-

QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12

-19

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Bangkit Putra Dewandaru

NIM: 111-11-223

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iii MOTTO

BERSYUKURLAH ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN OLEH

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Riyanto dan Ibu Aminatun yang senantiasa memberikan nasehat dan yang telah mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.

2. Kedua kakakku tersayang Miftakhul Khoiriyah dan Isnaini Purnamasari yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang tangguh. 3. Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Bapak Drs. K.H Abdul

(8)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19”

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Muh. Hafidz M.Ag. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik.

(9)

vi

(10)

vii

ABSTRAK

Dewandaru, Bangkit putra 2011. Nilai-nilai Pendidikan Keluarga dalam

Al-Qur‟an (Telaah Surat Luqman ayat 12-19). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh Hafidz

Kata kunci, Nilai, Pendidikan keluarga, al-Qur‟an

Problematika rendahnya pendidikan keluarga yang tertanam dalam setiap individu melatarbelakangi permasalahan yang kian muncul di era ini seperti halnya mudahnya perceraian, hak dan kewajiban tidak terpenuhi, keliru dalam mendidik anak sehingga sampai kekerasan pun terjadi. Kembali kepada ajaran

al-Qur‟an dan as-Sunnah merupakan solusi yang tepat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Penelitian yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur‟an Surat Luqman ayat 12-19” bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari permasalahan: 1. Apa nilai-nilai pendidikan keluarga yang terkandung dalam surat Luqman ayat 12-19? 2. Bagaimana implementasi pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19?

Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, atau bahan-bahan bacaan untuk mencari pendapat para ahli tafsir dan ahli pendidikan tentang pendidikan keluarga al-Qur‟an surat Luqman ayat 12-19. Kemudian dianalisis untuk mencapai tujuan. Metode analisis data yang penulis gunakan adalah analisis

mawdhu‟i.

Berdasarkan telaah dari literature maka hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Nilai-nilai Pendidikan keluarga yang terkandung dalam surat Luqman ayat 12-19, antara lain: pendidikan kepribadian, pendidikan keagamaan,

pendidikan akhlak. 2. implementasi pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19, Bersyukur atas semua

(11)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN KELULUSAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

F. Penegasan Istilah ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KOMPILASI AYAT ... 13

A. Surat Luqman ayat 12 ... 13

(12)

ix

C. Surat Luqman ayat 14 ... 17

D. Surat Luqman ayat 15 ... 19

A. Surat Luqman ayat 16 ... 21

B. Surat Luqman ayat 17 ... 23

C. Surat Luqman ayat 18 ... 25

D. Surat Luqman ayat 19 ... 27

BAB III ASBABUN NUZUL, MUNASABAH, TAFSIR SURAT LUQMAN AYAT 12-19, DAN POKOK-POKOK ISI SURA LUQMAN AYAT 12-19 ... 30

A. Asbabun Nuzul ... 30

B. Munasabah ... 31

1. Munasabah ayat ... 32

2. Munasabah surat ... 45

C. Tafsir Surat Luqman Ayat 12-19 ... 47

D. Pokok-Pokok Isi Surat Luqman Ayat 12-19 ... 74

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM QS. SURAT LUQMAN AYAT 12-19 ... 79

A. Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga ... 79

1. Bersyukur Kepada Allah Swt ... 79

2. Beriman kepada Allah ... 82

3. Perintah Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua ... 85

4. Mendirikan sholat ... 87

(13)

x

6. Ahlak Mulia ... 92

B. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam Kehidupan Sehari-Hari ... 96

1. Selalu Bersyukur ... 96

2. Selalu Beriman Kepada Allah Swt ... 98

3. Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua ... 99

4. Mendirikan Shalat ... 102

5. Amal Ma‟ruf Nahi Mungkar ... 103

6. Berakhlak Mulia ... 104

BAB V PENUTUP ... 108

A. Kesimpulan ... 108

1. Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam QS. Luqman Ayat 12-19 ... 108

2. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam QS. Luqman Ayat 12-14 Dalam Kehidupan Sehari-Hari ... 108

B. Saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Daftar SKK

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus-kasus di dalam keluarga seperti perceraian, perselingkuhan, anak tidak dididik dengan baik dan sebagainya. Mampu membuat keharmonisan di dalam keluarga menjadi renggang. Semua ini terjadi karena kontruksi bangunan keluarga tidak dibangun dengan dasar-dasar keagamaan yang baik. Karena kurangnya pengetahuan inilah yang melatarbelakangi kurangnya keharmonisan dalam keluarga.

Pendidikan dalam keluarga harus ditanamkan dalam diri individu sebelum mengarungi dunia setelah pernikahan. Sehingga, walaupun banyak halangan rintangan yang datang akan dihadapi dengan jeli dan penuh kesabaran. Dan juga, walaupun banyak pernikah dini di masa kini, keluarga yang dibina akan tetap aman dan sejahtera.

(15)

2

Di dalam keluarga harus terjalin komunikasi yang baik antara ayah, ibu dan anak, supaya tetap terjaga keharmonisannya. Jika komunikasi tidak terjalin dengan baik maka akan berakibat fatal bagi keluarga tersebut. Keharmonisan antara suami dan istri akan berpengaruh terhadap perilaku anak. Karena anak akan mencontoh perilaku kedua orang tuanya, maka dari itu orang tua harus memberikan contoh yang terbaik buat buah hati.

Islam telah memberikan penjelasan tentang hukum keluarga, beserta petunjuk kepada rahasia-rahasia penetapan hukumnya. Ada kalanya keterangan itu diterangkan secara terperinci dan jelas, ada kalanya cuma secara global, seperti halnya penjelasan mengenai, warisan , wasiat, nikah, perceraian, dan sebagainya (al-Maliki, 1994: 17). Islam juga mengajarkan adat bergaul, kasih sayang serta saling mencintai antara individu guna memperkokoh jalinan keluarga dan masyarakan dan untuk memenuhi hak-hak yang sudah ditetapkan dalam suatu kondisi tertentu. Apabila norma-norma tersebut bisa tetap terjaga niscaya keluarga islami akan tetap terjaga sampai puncak kemakmuran dan kesentosaan.

Islam selalu mendorong umatnya untuk tetap berpegang teguh pada pondasi yang telah ada dalam Islam, supaya terhindar dari bahaya keruntuhan keluarga. Disamping menekan dalam melaksanakan ajaran Islam, Islam juga melindungi keluarga dari perceraian, perselingkuhan, durhaka terhadap orang tua, memutus hubungan silaturahim, dan perzinaan.

(16)

3

manusia. Dorongan batin untuk mengadakan kontak antara lawan jenis yang

diatur dalam syari‟at perkawinan. Masalah ini menjadi perhatian utama Islam

sehingga dorongan tersebut diberi aturan hukum yang disebut hukum perkawinan. Islam telah menegaskan bahwa hanya dengan perkawinan inilah satu-satunya cara yang sah dalam membentuk hubungan antara lawan jenis dalam membangun suatu keluarga supaya menjadikan masyarakat yang beradab (Thalib, 2007: 29).

Allah berfirman dalam Qur‟an surat an-Nur ayat 32

Artinya: dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian (laki-laki atau perempuan yang belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.

(17)

4

umatnya. Menikah juga sebagai gerbang awal dalam menjalin keluarga yang diridhai Allah.

Di dalam suatu keluarga pasti banyak halangan rintangan yang menghadang, dan dalam setiap permasalahan hendahlah dikembalikan kepada al-Qur‟an dan Hadis, karena keduanya adalah pondasi yang mendasari setiap perilaku seorang muslim. Jangan sampai menghukumi sesuatu dengan keinginan sendiri, karena dapat menyebabkan kesesatan.

Adapun dalam membina keluarga yang baik Allah telah memberikan contoh salah satunya termuat didalam al-Quran yaitu pada keluarga Luqman, dimana Luqman selalu mengajarkan dengan penuh kasih sayang kepada keluarganya. Yang tertera dalam Surat Luqman ayat 12-19 yaitu.

(18)

5 Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.

(19)

6

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Berdasarkan firman di atas, penulis terinspirasi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QURAN SURAT LUQMAN AYAT 12-19.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apa nilai-nilai pendidikan keluarga yang terkandung dalam surat Luqman ayat 12-19?

2. Bagaimana implementasi pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan keluarga yang terkandung dalam surat Luqman ayat 12-19.

2. Untuk mengetahui Bagaimana implementasi pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-hari yang terkandumg dalam surat Luqman ayat 12-19.

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

(20)

7

b. Untuk menambah wawasan bagi anggota keluarga dalam membina keluarga yang harmonis

c. Sebagai bahan masukan dan acuan dalam memaksimalkan pendidikan dalam keluarga

2. Praktis

Diharapkan menjadi bahan masukan untuk mengembangkan wawasan dalam tingkah laku dan sebagai bahan dokumentasi untuk penelitian lebih lanjut

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Kajian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Data-data yang terkait dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka atau telaah, karena kajian berkaitan dengan pemahaman ayat al-Qur‟an. Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode mengkaji beberapa sumber buku pendidikan Islam sebagai library research yaitu: penelitian kepustakaan (Hadi, 2001: 9).

(21)

8

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer: sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya (Surackhmat, 1998 :134). Dalam hal ini yang digunakan sebagai sumber utama adalah al-Qur‟an dan tafsir-tafsirnya mengenai surat Luqman ayat 12-19, seperti tafsir Nurul Qur‟an, tafsir Muyassar, dan tafsir al-Misbah.

3. Metode Analisis Mawdhu‟i

Analisis mawdhu‟i atau metode tafsir al-mawdhu‟i menurut istilah adalah menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan menghimpun ayat -ayat al-Qur‟an yang mempunyai maksud yang sama dalam arti sama -sama membicarakan satu topik dan menyusunnya berdasarkan kronologi dan sebab turunnya ayat-ayat tersebut (Budihardjo, 2012: 50). Metode ini penulis gunakan untuk membahas ayat al-Qur‟an surat Luqman ayat 12-19 dan berupaya menghimpun ayat-ayat al-Qur‟an yang lain dari berbagai surat yang berkaitan dengan tema yang dibahas, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

F. Penegasan Istilah

1. Nilai

Nilai yaitu esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti

bagi kehidupan. Kata majemuk “nilai-nilai” menurut Muhaimin berasal

(22)

9

sering tidak disadari tentang hal-hal yang benar dan penting (Muhaimin, 1993: 110). Dalam hal ini, nilai yang dimaksudkan adalah nilai pendidikan keluarga yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19. Selain itu, nilai juga diartikan sifat yang melekat pada sesuatu sistem kepercayaan yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti (Thoha, 1996: 60). Subjek yang dimaksud di sini yaitu manusia yang meyakininya.

2. Pendidikan Keluarga

Meurut bahasa pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan. Sedang menurut istilah pendidikan adalah menanamkan tabiat yang baik agar anak-anak mempunyai sifat yang baik dan pribadi yang utama (Zuhairini, Ghofir, dan Slamet, 1983:27).

Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dalam bukunya (Samani, 2011: 26) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(23)

10

hidup, hidup dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.

Sedang pengertian yang dimaksud dalam karya tulis ini adalah upaya dalam meningkatkan pngetahuan tentang pendidikan keluarga yang berlandaskan al-Quran.

keluarga Menurut bahasa berati ibu dan bapak beserta anak-anaknya (KBBI, 2007: 536). Sedang menurut istilah keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Pendidikan keluarga yang dimaksud penulis dalam karya tulis ini adalah suatu usaha sadar yang dilakukan didalam keluarga untuk menbina suatu keluarga menjadi harmonis.

3. Surat Luqman ayat 12-19

Surat Luqman merupakan salah satu surat yang terdapat dalam

al-Qur‟an. Dari 114 surat, surat Luqman menduduki surat yang ke 31, surat

Luqman terdapat 34 ayat, yang termasuk surat makkiyah.

Dinamai surat Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman diberi Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu Luqman bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya. Dan pada ayat 13-19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.

(24)

11

nilai-nilai pendidikan keluarga yang dimuat dalam surat Luqman ayat 12-19. Karena disana terdapat nasihat-nasihat Luqman yang bisa dijadikan pedoman dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan diridhai Allah.

Penulis berharap dengan penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan supaya, ketika terdapat permasalahan dalam keluarga hendaknya yang paling baik adalah dikembalikan kepada al-Qur‟an dan al -Hadits supaya tidak menyalahi ajaran Islam. Dan juga mendapati jawaban terbaik, ketika mendapati suatu permasalahan. Di dalam memahami ayat pun tidak boleh semena-mena ber-ijtihad sendiri, karena dikhawatirkan menyimpang dari apa yang diharapkan dari ayat al-Qur‟an yang dipahami. Maka dari itu diperlukan guru dalam memahami ayat-ayat yang dikira sulit untuk dipahami.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang dimaksud oleh penulis adalah gambaran singkat dan menyeluruh mengenai keseluruhan isi skripsi, adapun sistematika penulisan skripsi ini meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN. Dalam bab ini berisi tentang: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitien, penegasan istilah, sistematika penulisan.

(25)

12

BAB III : Asbābun Nuzūl, Munāsabah, Tafsir Qur‟an Surat Luqma

Ayat 12-19, dan Pokok-Pokok Isi Surat Luqman Ayat 12-19.

BAB IV : ANALISIS. Pembahasan nilai-nilai pendidikan keluarga

dalam Qur‟an surat Luqman ayat 12-19, dan implementasi nilai-nilai

pendidikan keluarga dalam Qur‟an surat Luqman ayat 12-19.

(26)

13 BAB II

KOMPILASI AYAT

A. Surat Luqman ayat 12

Artinya: dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji"(QS. Luqman 31:12).

حمكحلا berasal dari akar kata مكحي - مكح (al-Munawwir, 1984: 286)

yang artinya kebijaksanaan. (Yunus, 2010: 201) حمكحلا berasalberasal dari kata امكح - مكحي - مكح yang berarti memerintah, menghukum.

ركشي berasal dari akar kata ركش (al-Munawwir, 1984: 734) yang

berarti berterimakasih. (Yunus, 2010: 201) ركشي berasal dari kata ارىكش -

اركش - ركشي - ركش yang berarti berterimakasih, mensyukurinya, memujinya.

رفك berasal dari akar kata رفكي - رفك (al-Munawwir, 1984: 1217) yang

berarti menutupi, menyelubung. (Yunus, 2010: 201) رفك berasalberasal dari kata ارفك -رفكي - رفك yang berarti menutupi sesuatu.

Kandungan yang terdapat dalam ayat 12 di atas adalah tentang hikmah yang karuniakan oleh Allah kepada Luqman, yaitu mengenai rasa

(27)

14

beriman kepada Allah. Luqman mencintai Allah yang Mahakuasa, dan Allah juga mencintai dan menganugrahinya kebijaksanaan.

Imam Ja‟far Shadiq as berkata, “kebijaksanaan yang dicapai Luqaman bukan disebabkan kekayaan, keindahan (wajah), dan garis keturunan, melainkan dia adalah orang yang shaleh, baik, bersahaja, dan simpatik. Apabila ada dua orang yang saling bertengkar dan bermusuhan,

maka ia akan mendamaikan mereka.”

Hikmah memiliki arti yang sangat luas sebagian dijelaskan di atas dan ada juga yang mengartikan bahwasanya hikmah adalah suatu wawasan yang apabila dimiliki oleh seseorang oleh seseorang yang miskin, maka akan membuat orang miskin itu lebih dicintai daripada orang kaya, dan apabila dimiliki oleh seorang yang sangat muda, maka dia akan membuat muda itu lebih dicintai daripada orang yang lebih tua darinya (Imani, dan tim Ulama, 2008: 276).

(28)

15 B. Surat Luqman ayat 13

Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"(QS. Luqman 31:13).

هظعي berasal dari akar kata ظعو yang berarti memberi nasihat

(al-Munawwir, 1984: 1568). Di dalam ayat di atas kata هظعي diartikan memberi pelajaran kepada anaknya.

كرشت berasal dari akar kata كرشي - كرشأ (al-Munawwir, 1984: 715)

yang berarti menyekutukan Allah. Dalam kamus (Yunus, 2010: 201) kata

كرشت berasal dari kata ارش -

رشي

-

ّرش

yang berarti jahat, tidak baik. Kata

كرشت didalam ayat di atas diartikan menyekutukan Allah.

Pada ayat 13 ini kata Luqman yang terdapat pada ayat ini adalah seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arap mengenal dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn „Ad. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan kepandaiannya. Beliau sering kali dijadikan perumpamaan dan permisalan. Kedua, adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan

perumpamaan-perumpamaannya. Dan sepertinya Luqman yang dimaksud dalam surat ini adalah Luqman al-Hakim (Shihab, 2012: 296).

(29)

16

Sebagian ayat-ayat al-Qur‟an menyatakan bahwa Rasulullah saw adakalanya meminta jibril supaya memberikan pelajaran kepadanya. Ali bin Abi Thalib as adakalanya pula meminta kepada sebagian sahabat beliau untuk memberikan pelajaran kepadanya. Karena pelajaran itu akan berdampak kepada orang jika ia tidak tau.

Nasihat Luqman yang mengajarkan kepada anak-anaknya supaya tidak menyekutukan Allah. Dan segala gerak yang bersifat desruktif dan melawan Allah berakar dari mempersekutukan Allah. Kesukaan kepada uang, memuja tahta, nafsu birahi, dan semacamnya termasuk cabang-cabang dari mempersekutukan Allah. Sebaliknya segala macam gerak gerik yang benar dan konsroktif adalah tauhid. Tauhid ini hanya bersandar kepada Allah, mematuhi perintah-Nya, berlepas diri dari selain-Nya, dan menghancurkan segala berhala didalam wilayah kekuasaan-Nya (Imani, dan tim Ulama, 2008: 281).

Syirik memiliki makna yang luas salah satunya adalah menyembah selain Allah, atau menyembah berhala. Dan telah ditegaskan dalam islam bahwasanya syirik merupakan dosa besar dan dapat menyebabkan pelakunya keluar dari islam (murtad). Syirik juga akan berdampak buruk diantaranya adalah:

(30)

17

b. Orang yang mencari ridha selain Allah akan selalu berada dalam kecemasan karena umat manusia sangatlah banyak dan memiliki berbagai hasrat dan harapan yang berbeda.

c. Keragaman atau tidak hanya memiliki satu tuhan yang disembah sesuai dengan selera dan cara-cara yang berbeda yang menyebabkan masyarakat banyak perbedaan, perpecahan, dan perselisihan.

d. Kehinaan di akhirat.

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwasanya sesunggungguhnya memepersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. Maka dari itu berhati-hati dalam bertindak yang dapat menyebabkan manusia mempersekutukan Allah atau beriman kepada selain Allah karena perbuatan semacam itu akan menghinakan manusia diakhirat.

C. Surat Luqman ayat 14

Artinya: dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu(QS. Luqman 31:14).

انهو berasal dari akar kata نهي - نهو (al-Munawwir, 1984: 1568)

yang berarti melemahkan.

(31)

18

kepada kedua orang tua, menempati tempat kedua setelah pengagungan kepada Allah Swt (Shihab, 2012: 173)

Di awal ayat 14 ini, al-Qur‟an menekankan supaya manusia itu berbuat baik kepada kedua orang tuanya, sedangkan pada saat menegaskan tentang pengorbanan, pengorbanan yang ditekankan di ayat ini adalah pengorbanan sang ibu supaya manusia itu memperhatikan betapa besar pengorbanan dan hak seorang ibu. Rasa terimakasih kepada orang tua diuraikan demikian penting dan jelasnya dalam ayat ini bersamaan dengan pentingnya rasa syukur kepada Allah.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa al-Quran berkali-kali menekankan pembahasan hak-hak orang tua, tapi bagaimana sikap orang tua terhadap anak sepertinya sangat jarang dijumpai dalam al-Qur‟an. Hal ini disebabkan pada kenyataan, orang tua sangat mencintai anak-anaknya sehingga angat jarang melupakan mereka. Sebaliknya, anak-anak itu seringkali melupakan orang tuanya, terutama saat orang tua mulai lanjut usia dan lemah. Inilah kondisi yang paling menyedihkan bagi orang tua dan anak yang demikian sangat tidak berterimakasih (Imani, dan tim Ulama, 2008: 289).

(32)

19

Kemudian di akhir ayat 14 di atas diterangkan bahwasanya manusia diperintahkan untuk mensyukuru karunia Allah, yang telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik wujud, dibandingkan mahluk-mahluk Allah yang lainnya. dan bersyukur kepada kedua orang tua yang susah payah dalam membesarkan anaknya kemudian hanya kepada Allah sajalah tempat kembali.

D. Surat Luqman ayat 15

Artinya: dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(QS. Luqman 31:15).

كادهج berasal dari akar kata دهجي - دهج (al-Munawwir, 1984: 217)

yang berarti berjuang. (Yunus, 2010: 201) كادهج berasalberasal dari kata

جدهاجم - دهاج yang berarti berjuang. Di dalam ayat di atas kata كادهج

diartikan keduanya memaksa kamu.

(33)

20

mematuhi perintah orang tuanya, karena yang paling utama adalah mematuhi perintah Allah melalui kitab dan Rasul-Nya, kemudian baru mematuhi perintah kedua orang tua.

Yang dimaksud dengan ma laisa laka bihi „ilm/ yang tidak ada pengetahuan tentang itu adalah tidak ada pengetahuan tentang

kemungkinan terjadinya. Tiadanya pengetahuan berarti tidak adanya objek yang diketahui. ini berarti tidak wujudnya sesuatu yang dapat dipersekutukan dengan Allah Swt. Di sisi lain, kalau sesuatu yang tidak diketahui duduk soalnya boleh atau tidak telah dilarang, tentu terlebih dilarang lagi apabila telah terbukti larangan atasnya. Bukti-bukti tentang keesaan Allah dan tiadanya sekutu bagi-Nya terlalu banyak sehingga penggalan ayat ini merupakan penegasan tentang larangan mengikuti siapapun walaupun kedua orangtua dan walau dengan memaksa anaknya mempersekutukan Allah (Shihab, 2012: 303).

Walaupun orang tua bersikap tidak baik, dan memerintahkan untuk melakukan tindakan yang tidak baik pula, anak harus tetap menggauli kedua orang tuanya dengan perilaku yang baik.

Kata makrufan mencakup segala hal yang dinilai oleh masyarakat baik selama tidak bertentangan dengan akidah islamiah. Dalam konteks ini

diriwayatkan bahwa Asma‟ , putri Sayidina Abu Bakar ra, pernah

(34)

21

memberinya hadiah serta mengunjungi dan menyambut kunjungannya. Kewajiban menghormati dan menjalin hubungan baik dengan ibu dan bapak tetap harus dilakukan waaupun kedua orangtuanya non muslim (Shihab, 2012: 303).

Di akhir ayat 15 ini diterangkan “, dan ikutilah jalan orang yang

kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” bahwasanya apa yang dilakukan manusia sudah ada pedomannya didalam al-Qur‟an dan al -Hadits.

E. Surat Luqman ayat 16

Artinya: (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui (QS. Luqman 31:16).

فيطل berasal dari akar kata فطلي - فطل (al-Munawwir, 1984: 1269 )

yang berarti yang lembut. (Yunus, 2010: 201) فيطل berasalberasal dari kata افطل–فطلي - فطل yang berarti tipis, halus, lembut.

ريثخ berasal dari akar kata رثخي - رثخ (al-Munawwir, 1984: 318)

yang berarti mengetahui. (Yunus, 2010: 201) ريثخ berasalberasal dari kata

(35)

22

Kandungan ayat ini dijelaskan dibagian awal yaitu bahwasanya jika ada perbuatan sekecil biji sawi sekalipun, yang tersembunyi dilangit maupun didalam batu karang pastilah Allah melihatnya dan akan memberikan balasan bagi pelakunya. Dapat disimpulkan bahwasanya perilaku baik sekecil apapun, ibarat menyingkirkan batu kecil di jalan yang dianggap dapat membahayakan seseorang yang lewat disitu pastilah Allah akan membalas kebaikannya itu bahkan Allah akan membalas dengan perkara yang lebih baik baginya.

Di bagian akhir ayat 16 ditutup dengan kata “Sesungguhnya Allah

Maha Halus lagi Maha mengetahui”. Kata lathif terambil dari akar kat

lathofa yang huruf-hurufnya terdiri dari lam, tha‟, dan fa‟. Kata ini mengandung makna lembut, halus, dan kecil. Dari makna ini lahir maknaketersembunyian dan ketelitian.

Imam al-Ghozali menjelaskan bahwa yang berhak yang menyandang sifat ini adalah yang mengetahui perincian kemaslahatan dan seluk-beluk rahasia, yang kecil dan yang halus, kemudian menempuh jalan untukmenyampaikan kepada yang berhak secara lemah lembut bukan kekerasan.

Kata khabir terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf

kha‟, ba‟, dan ra‟. Yang maknanya berkisar pada dua hal yaitu,

(36)

23

Dan dari sinilah lahir pengertian “mengetahui”, seakan-akan yang

bersangkutan membahas sesuatu sampai membelah bumi untuk menemukannaya. Pakar dalam bidangnya yang memiliki pengetahuan mendalam dan terperinci menyangkut hal-hal yang tersembunyi dinamai khabir (Shihab, 2012: 306).

F. Surat Luqman ayat 17

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (QS. Luqman 31:17).

فورعملا berasal dari akar kata فرعي - فرع (al-Munawwir, 1984:

919) yang berarti mengetahui. (Yunus, 2010: 201) فورعملا berasalberasal dari kata حفرع – فرعي - فرع yang berarti mengetahui, mengenal sesuatu.

yang berarti sabar. (Yunus, 2010: 201) رثصاو berasalberasal dari kata ارثص

(37)

24

Inti kandungan ayat 17 ini di terangkan bahwasanya orang tua memiliki kewajiban terhadap anaknya yaitu memerintahkan anaknya untuk mendirikan shalat. Akan tetapi poin penting dalam perintah ini, orang tua harus memberikan contoh terlebih dahulu kemudian mengajak atau memerintahkan anaknya untuk mendirikan shalat. Jangan sampai orang tua menyuruh anaknya mendirikan sholat akan tetapi dia orang tua malah asyik menonton televisi, lebih parah lagi menyuruh mendirikan shalat akan tetapi orang tua sama sekali tidak shalat. Hal semacam ini adalah suatu perilaku yang harus dihindarkan dalam pendidikan keluarga yang baik.

Manusia harus mendirikan shalat karena shalat adalah penghubung penting antara manusia dengan Tuhannya. Shalat mampu menjadikan hati manusia tergugah, hatinya bersih, dan mampu memerangi manusia. Shalat mampu menghapuskan dosa-dosa manusia karena cahaya iman yang terpancar didalam hati dan menjauhkan hati manusia dari kemungkara dan dosa.

Setelah menyinggung perkara shalat Luqman mengisyaratkan kepada anaknya tentang masalah sosial, yaitu melakukan perbuatan baik dan melarang keungkaran. Setelah itu Luqman memberikan bocoran kepada anaknya bahwasanya dalam melakukan hal itu diperlukan kesabaran dan kegigihan dalam melakukan tugasnya.

Kata shabr terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf

shad, ba‟, dan ra‟. Maknanya berkisar antara tiga hal yaitu: pertama,

(38)

25

menahan diri dari suatu sikap. Seorang yang menahan gejolak hatinya dinamai bersabar. Ditahan di penjara sampai mati dinamai mashburah. Kedua, ketinggian sesuatu, lahir kata shubr, yang berarti puncak sesuatu.

Dan yang ketiga, sejenis batu, muncul dari kata ash-shubrah, yakni batu yang kukuh lagi kasar, atau potongan besi (Shihab, 2012: 309).

Sudah pasti banyak kesulitan dalam segala urusan sosial khususnya dalam usaha amar makruf- nahi mungkar. Makruf adalah yang baik menurut pandangan umum suatu masyarakat dan telah mereka kenal luas, selama sejalan dengan al-khair (kebajikan), yaitu nilai-nilai ilahi. Mungkar adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh mereka serta bertentangan dengan nilai-nilai ilahi.

Banyak sekali manusia yang menyukai duniawi seperti harta, tahta, wanita, mencaci, mencemooh, dan menyalahkan orang-orang. Karena itu diperlukan ketekunan dan kesabaran didalam menjalankan tugas sebagaimana yang telah diperintahkan.

Diakhir ayat 17 ini Allah menegaskan bahwasanya perintah shalat, amar makruf- nahi mungkar merupakan suatu perkara yang diwajibkan oleh Allah.

G. Surat Luqman ayat 18

(39)

26

angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri(QS. Luqman 31:18).

رّعصت berasal dari akar kata رِّعصي - رَّعص (al-Munawwir, 1984: 778)

yang berarti memalingkan. (Yunus, 2010: 216) رِّعصت berasal dari kata رعصأ

– رعاص - رّعص yang berarti memiringkan (pipinya). Kata رّعصت di dalam

ayat di atas diartikan memalingkan muka.

Kandungan ayat 18 ini juga merupakan kewajiban orang tua dalam didalam pendidikan keluarga yaitu menasehati anak-anaknya untuk tidak memalingkan wajah karena sombong, dan tidak berjalan dimuka bumi dengan angkuh.

kata tusha‟ir terambil dari kata ash-sha‟ar yaitu penyakit yang menimpa unta dan menjadikan lehernya keseleo sehingga ia memaksakan dia dan berupaya keras agar berpaling sehingga tekanan tidak tertuju pada syaraf lehernya yang mengakibatkan rasa sakit. Dari kata inilah ayat di atas menggambarkan upaya keras dari seseorang untuk bersikap angkuh dan menghina orang lain. Memang, sering kali penghinaan tercermin pada keengganan melihat siapa yang dihina (Shihab, 2012: 311).

Di dalam ayat ini terdapat dua sifat yang mampu merusak hubungan sosial diantaranya yang pertama adalah kesombongan dan kecongkakan dan yang kedua adalah takabur dan egoisme. Kedua macam sifat ini akan menjadikan manusia tak sadar diri, kagum pada diri sendiri dan memutuskan hubungan dari orang lain.

(40)

27

dengan bangga, melainkan ia juga bermaksud menasihatkan manusia supaya, melawan segala sifat-sifat negatif yang terselubung didalam perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang mampu merusak hubungan sosial.

Dibagian terahir ayat 18 di atas Allah menegaskan bahwasanya Allah tidak menyukai orang orang yang sombong dan membanggakan diri. Dapat disimpulkan bahwasanya perilaku sombong dapat menjauhkan dari manusia, menjauhkan diri dari Allah, dan mendekatkan diri dari neraka. Oleh sebab itu perilaku ini sebisa mingkin dihindarkan dari diri manusia.

H. Surat Luqman ayat 19

Artinya: dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (QS. Luqman 31:19).

دصقاو berasal dari akar kata دصقي –دصق (al-Munawwir, 1984: 1123)

yang berarti berniat. (Yunus, 2010: 344) دصقاو berasal dari kata رملأا ىف

دصتقإ–دصق yang berarti sederhana dalam suatu pekerjaan.

ضضغاو berasal dari kata ًاّضغ - ّضغي – ّضغ yang berarti

(41)

28

Kandungan ayat 19 ini bahwasanya Luqman menyeru kepada anaknya “dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai” dua sifat manusia dilarang dan dua sifat manusia diperintahkan. Dua sifat manusia yang dilarang adalah kagum pada diri sensiri dan egois. Kagum pada diri sendiri menyebabkan manusia itu sombong dihadapan hamba-hamba Allah lainnya, sedangkan egois dapat menyebabkan manusia itu menganggab dirinya sebagai orang yang sempurna sehingga menutup pintu untuk penyempurnaan dirinya, meskipun ia tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Walaupun dua sifat di atas seringkali ada pada diri manusia secara bersamaan dan memiliki akar yang sama, namun adakalanya dua sifat ini terpisah.

Sementara itu, bersahaja dalam perbuatan dan ucapan merupakan dua perintah yang sangat bermanfaat karena penekanan pada kesederhanaan seseorang bila berjalan dan berkata disebutkan dalam dua contoh. Sesungguhnya orang yang memiliki sifat ini akan menjadi orang yang berasil, bahagia, dan unggul dihadapan masyarakat dan Allah Swt.

(42)

29

(43)

30 BAB III

ASBABUN NUZUL, MUNASABAH, TAFSIR SURAT LUQMAN AYAT

12-19, DAN POKOK-POKOK ISI SURAT LUQMAN AYAT 12-19

A. Asbabun Nuzul Surat Luqman Ayat 12-19

Kata لزنلا باثسا menurut bahasa berasal dari dua suku kata yaitu

باثسا dan زلزنلا . باثسا jamak dari kata ةثس berasal dari akar kata – ةَّثس

ُةِّثسي -

اثيثست yang berarti sebab-sebab (Yunus, 2010: 161). kata لزنلا berasal

dari kata لاوزن– لزني– لزن yang berarti turun dari pada (Yunus, 2010: 448). Menurut pendapat (Budiharjo, 2012: 21) Kata asbab al-nuzul berasal dari dua kata yaitu asbab dan al-nuzul, asbab yang berasal dari bentuk jamak sabab yang berarti sebab. Sedang kata al-nuzul adalah masdar dari kata

nazala yang berarti menurunkan sesuatuatau kejadian sesuatu.

Asbabun Nuzul menurut istilah adalah apabila terjadi suatu kasus (kejadian), kemudian turun satu atau beberapa ayat yang berhubungan dengan kasus tersebut. (Ash-Shabuni, 1999: 49). Dalam bukunya (Bachmid, 2008: 18) mengartikan Asbabun nuzul ialah hal hal yang menyangkut situasi, kondisi, individu atau kelompok yang berhubungan dengan turunnya ayat tertentu bertujuan sebagi keterangan atas hukum yang ditetapkan sebagai jawaban atas problematika kaum mukminin. Didalam bukunya (Budiharjo, 2012: 21) juga berpendapat bahwasanya asbab al-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya

(44)

31

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Asbab al-Nuzul adalah Firman Allah Swt yang diturunkan berdasarkan situasi, kondisi dalam suatu kasus atau kejadian suatu kaum, yang bertujuan untuk memberikan keterangan atas hukum yang ditetapkan sebagai jawaban atas problematika kaum mukminin.

Banyak ayat al-Qur‟an yang diturunkan oleh Allah tanpa adanya asbabun nuzul ayat. Pada kesempatan ini penulis ingin melampirkan asbabun nuzul mengenai QS. Luqman ayat 12-19. Berdasarkan al-Qur‟an, internet, buku tentang asbabun nuzul, penulis hanya menjumpai tentang adanya asbabun nuzul mengenai ayat 13 dalam surat Luqman.

Asbabun nuzul ayat 13 adalah, ketika Rasulullah menyampaikan ayat surah al-An‟am yang mengisahkan penyesalan orang-orang musrik akibat kemusrikannya, para sahabat merasa kesulitan untuk menghindarkan keimanan dari kezaliman. Kemudian Rasulullah membacakan ayat yang baru turun ini yang mengisahkan cara Luqman mengantisipasi putranya agar tidak syirik (Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al-Qur‟an: 660).

B. Munasabah

(45)

32

adanya hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Munasabah berarti muqorobah atau kedekatan dan kemiripan. Hal ini tentunya bisa terjadi antara dua hal atau lebih, sedangkan kemiripan tersebut dapat terjadi pada seluruh unsur-unsurnya dapat juga terjadi pada sebagainya saja.

Dengan demikian munasabah menurut istilah adalah adanya kecocokan, kepantasan antara ayat dengan ayat atau surat dengan surat, atau munasabah adalah kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu dalam al-Qur‟an baik pada surat maupun pada ayat-ayatnya yang menghubungkan antara uraian yang satu dengan yang lainnya (Budiharjo, 2012: 39). Didalam bukunya (Efendi dan Fathurrahman, 2014: 112) Munasabah adalah ilmu yang membahas korelasi urutan antara ayat ataupun surat dalam Al-Qur‟an atau usaha pemikiran manusia dalam menggali rahasia hubungan ayat dengan ayat dan surat dengan surat yang dapat diterima dengan rasio.

Menurut pendapat di atas penulis mendefinisikan bahwa munasabah merupakan hubungan atau kemiripan antara ayat satu dengan yang lainnya dan surat satu dengan yang lainnya yang dapat diterima dengan rasio.

(46)

33

11. Inilah ciptaan Allah, Maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. sebenarnya orang- orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.

12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Pada ayat 11 di atas, Allah menegaskan bahwa ciptaan Allah baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Tidak ada satu pun yang bersekutu dengan Allah, dalam menciptakan semua mahluk itu, dan tidak sesuatupun yang berkuasa atasnya selain Allah. Segala keperluan untuk kelangsungan hidupmahluk itu, dimana ia dapat hidup di tempat mana ia akan mati, demikian pula tentang kegunaan dan bahaya yang dapat ditimbulkan mahluk itu, semuanya diketahui, diatur, dan dipelihara oleh Allah.

(47)

34

bahwasanya Allah menganugrahkan kepada Luqman, yaitu perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat menyampaikannya kepada pengetahuan yang hakiki dan jalan yang benar menuju kebahagiaan yang abadi. Oleh karena itu ia bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat itu. Hal untuk menunjukkan bahwa pengetahuan dan ajaran-ajaran yang disampaikan Luqman itu bukanlah berasal dari wahyu yang diturunkan Allah padanya, tetapi semata-mata berdasarkan ilmu dan hikmah yang telah dianugrahkan Allah padanya.

Orang-orang yang mengingkari nikmat Alah dan tidak bersyukur kepada-Nya berarti dia berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri, karena Allah tidak memberi pahala terhadapnya dan memberikan siksa yang pedih terhadapnya. Allah tidak mengharapkan rasa syukur hambanya karena syukur itu akan berimbas pada dirinya sendiri, sedang tidakada pengaruhnya kepada Allah, bagi hamba Allah yang bersyukur kepada-Nya maka Allah akan menambahkan nikmat kepadanya.

(48)

35 Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Di ayat 12 Allah menerangkan rasa syukur Luqman terhadap Allah menganugrahkan kepada Luqman, yaitu perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat menyampaikannya kepada pengetahuan yang hakiki dan jalan yang benar menuju kebahagiaan yang abadi. Oleh karena itu ia bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat itu. Hal untuk menunjukkan bahwa pengetahuan dan ajaran-ajaran yang disampaikan Luqman itu bukanlah berasal dari wahyu yang diturunkan Allah padanya, tetapi semata-mata berdasarkan ilmu dan hikmah yang telah dianugrahkan Allah padanya.

(49)

36

Di ayat 12 Allah menerangkan bahwa orang yang tidak bersyukur kepada Allah tidak akan mengurangi ke-Esaan Allah. Tidak bersyukur juga dapat dikategorikan sebagai orang yang mengingkari nikmat Allah, dan orang yang ingkar terhadap nikmat Allah tidaklah berimbas kepada Allah, malah sebaliknya akan berimbas kepada pelakunya, karena ia akan mendapatkan balasan di akhirat. Sedang di ayat 13 Allah menerangkan didalam nasehat Luqman, bahwasanya orang yang menyekutukan Allah adalah kezaliman yang besar.

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Di ayat 13 diawali dengan huruf (

و

) di awal atat 14 juga

(50)

37

Didalam nasehat Luqman yang terkandung dalam ayat 13 bahwasanya manusia dilarang menyekutukan Allah atau hanya beriman kepada Allah itu menduduki tataran pertama. Kemudian di ayat ke 14 yang sebenarnya bukan termasuk nasehat Luqman mengisyaratkan kepada manusia untuk berbakti kepada kedua orang tua yang merupakan kewajiban ke dua setelah beriman kepada Allah, kitab Allah, dan Rasul Allah.

d. Surat Luqman ayat 14 dan 15 kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

(51)

38

Di ayat 14 diawali dengan huruf (

و

) di awal atat 15 juga

diawali dengan huruf (

و

)

.

Di dalam ayat ke 14 Allah mengisyaratkan kepada manusia untuk taat dan berbakti kepada orang tua, yang telah susah payah dalam mengandung selama kurang lebih sembilan bulan, melahirkan dengan sangat sulit bahkan hidup dan mati pun dipertaruhkan, menyusui, merawat dan membesarkan, mencarikan nafkan dengan keadaan yang tidak menentu. Sebagai gambaran renungan kepada anak jika membantah perintah orang tua, atau durhaka terhadap kedua orang tua.

Di ayat 15 Allah memerintahkan manusia untuk tidak mematuhi perintah orang tua yang melanggar syariat agama, akan tetapi tetap harus menggauli dengan baik. Ayat ini sebagai dasar bahwasanya tidak semua perintah orang tua itu harus dituruti, karena tidak semua perintah orang tua selalu berdampingan dengan ajaran agama, terkadang orang tua menyuruh anaknya untuk ingkar terhadap nikmat Allah, bahkan lebih parah yaitu menyekutukan Allah dengan perkara yang lain. Tapi jika perintah orag tua tidak melanggar syariat agama maka anak tidak boleh menolaknya. Walaupun orang tua menyuruh untuk berbuat tidak baik, Allah tetap menyeru kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tua.

(52)

39

setiap perbuatan yang didasari karena Allah semata maka akan mendapatkan kebaikan di akhirat, karena hanya kepada Allah tempat kembali, dan barang siapa yang beramal akan tetapi tidak didasari

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

(53)

40

(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.

Di dalam ayat 15 Allah menunjukkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tua atau menggaulinya dengan baik, walaupun dengan perkara sekecil apapun tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tua, walaupun kedua orang tua menyeru untuk melakukan kemungkaran. di dalam ayat 16 dikatakan bahwa Allah menguatkan bahwasanya perbuatan sekecil apapun perbuatan baik pasti Allah akan membalasnya dengan kebaikan, begitu pula dengan sebaliknya, jika berbuat buruk sekecil apapun maka sesungguhnya azab Allah adalah nyata.

(54)

41 di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

(55)

42

perbuatan, walaupun perbuatan kecil, jika perbuatan baik maka Allah akan mendatangkan kebaikan kepadanya. Kemudian Luqman menyeru kepada anaknya untuk amal makruf nahi mungkar.

g. Surat Luqman ayat 17 dan 18 mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

(56)

43

melangkah, janganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh, tetapi berjalanlah dengan lemah lembut penuh wibawa. Sesungguhnya Allah tidak menyukai, yakni tidak melimpahkan anugerah kasih sayang-Nya (Shihab, 2012: 310). dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Di ayat 18 diawali dengan huruf (

و

) di awal atat 19 juga

diawali dengan huruf (

و

).

(57)

44

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

(58)

45 2. Munasabah Surat

a. Munasabah antara nama surat dengan tujuan turunnya

Diberi nama surat Luqman karena surat ini terkenal denngan nasihat lukman kepada anaknya yang dimuat dalam ayat 12-19. Diantaranya:

Larangan mempersekutukan Allah Swt, karena perbuatan ini merupakan dosa paling besaryang tidak akan mendapat ampunan dari Allah Swt, nasihat ini termaktub dalam surat Luqman ayat 13:

“dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Perintah beramal shaleh, karena setiap amal akan mendapat balasan dari Allah Swt sampai kepada amal yang sekeci-kecilnya.

Seperti yang termaktub dalam surah Luqman ayat 16: “ (Luqman

berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).

Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.”

Perintah mendirikan shalat, berbuat kebaikan, dan sabar.

Nasihat ini terangkum dalam surah Luqman ayat 17: “Hai anakku,

(59)

46

terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”

Larangan bersikap sombong dan angkuh, surah Luqman ayat

18: “dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong lagi membanggakan diri.”

Perintah untuk bersikap sederhana, seperti yang terangkum

dalam surah Luqman ayat 19 yang artinya: “dan sederhanalah kamu

dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”( Ambary, 1996: 18-19)

b. Munasabah surat Luqman dengan surat Ar-Ruum

Adapun beberapa kesamaan antara surat Luqman dengan surat Ar-Ruum antara lain:

1) Suratnya sama-sama sebagian besar diturunkan sebelum hijrah

2)

Dibagian awal surat sama-sama diawali dengan ayat



3) Sama-sama terdapat perintah untuk mendirikan shalat

4) Sama-sama menerangkan janji-janji Allah kepada mahluk-Nya di dunia dan di akhirat

5) Sama-sama terkandung ayat yang melarang untuk berbuat musrik 6) Sama-sama menjelaskan tentang kekuasaan Allah dan

(60)

47

7) Dibagian akhir sama-sama menerangkan tentang kebangkitan setelah mati.

c. Munasabah surat Luqman dengan surat As-Sajdad

Adapun beberapa kesamaan antara surat Luqman dengan surat As-Sajdad antara lain:

1) Suratnya sama-sama sebagian besar diturunkan sebelum hijrah

2)

Dibagian awal surat sama-sama diawali dengan ayat



3) Sama-sama membahas tentang kekuasaan Allah

4) Sama-sama membahas tentang hari kebangkitan setelah kematian 5) Sama-sama terdapat janji-janji Allah kepada hambanya atas apa

yang telah dilakukan semasa hidupnya

6) Kedua surat ini dikenal sebagai surat sajjadah Luqman karena suratnya berdampingan

C. Tafsir Surat Luqman Ayat 12-19

1. Tafsir QS. Luqman ayat 12

(61)

48

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Dalam penafsiran ayat ini kata hikmah (kebijaksanaan) dalam ayat ini ditegaskan bahwasanya banyak kata ini yang telah

disebutkan,seperti; mengenai rahasia eksistensi „menyadari akan

fakta-fakta dalam al-Qur‟an‟ meraih kebenaran dalam hal ucapan

dan perbuatan,‟ dan „ menempuh jalan irfan kepada Allah dan

mengenal-Nya.‟

Seluruh makna ini dikumpulkan bersama dan untuk

penafsiran kata „kebijaksanaan‟ boleh jadi dinyatakan,

„kebijaksanaan yang dibahas dalam al-Qur‟an dan Allah berikan

kepada Luqman adalah “serangkaian makrifat, ilmu pengetahuan, moralitas yang bersih dan shaleh, cahaya, dan petunjuk.‟”

Lantaran kebijaksanaan inilah, maka Luqman senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Luqman mengetahui tujuan dilimpahkan anugerah Allah dan bagaimana memanfaatkannya. Ia memanfaatkan anugerah tersebut sesuai dengan tujuan penciptaannya. Inilah makna kebijaksanaan, yaitu “setiap sesuatu

ditempatkan pada posisinya.” Jadi rasa syukur dan kebijaksanaan

itu berujung pada satu hal yang sama.

(62)

49

sendiri pula, bukan menentang Allah, karena Allah Maha Kaya. Andaikan seluruh mahluk bersyukur kepada-Nya, keagungan-Nya takkan bertambah. Andaikan seluruh mahluk tak bersyukur kepada-Nya, tak ada apapun yang berkurang dari-Nya (Imani, dan tim Ulama, 2008: 271).

b. Tafsir al-Misbah

Dalam penafsiran kata hikmah dalam ayat ini berarti

“mengetahui yang paling utama dari segala sesuatu, sebagai

pengetauan maupun perbuatan. Ia adalah ilmu amaliah dan amal ilmiah. Ia adalah ilmu yang didukung oleh amal, dan amal yang

didukung oleh ilmu.” Menurut pendapat dari al-Baqa‟i. Seseorang

yang ahli dalam melakukan sesuatu dinamai hakim. Hikmah juga diartikan sebagai sesuatu yang apabila digunakan akan menghalangi terjadinya madharat atau kesulitan yang lebih besar, atau mendatangkan kemadharatan yang lebih besar. Makna ini ditarik dari makna hakamah yang berarti kendali karena kendali menghalangi hewan mengarah ke arah yang tidak diinginkan atau menjadi liar (Shihab, 2012: 292).

(63)

50

melahirkan rasa cinta kepada-Nya serta dorongan untuk memuji-Nya dengan ucapan sambil melakukan apa yang dikehendaki-memuji-Nya dari penganugrahan itu. Syukur didefinisikan oleh beberapa ulama sebagai dengan memfungsikan anugrah yang diterima sesuai dengan tujuan penganugrahan-Nya.

c. Tafsir Muyassar

(64)

51

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan bahwa tafsir yang terkandung dalam ayat 12 ini, penulis menyimpulkan bahwasanya Allah menganugerahkan hikmah, atau bisa diartikan sebagai kebijaksanaan yang berupa pengetahuan, moralitas yang bersih dan shaleh, cahaya, dan petunjuk. Dan Luqman menggunakan anugrahnya untuk menyukuri segala karunia Allah. Di dalam pembahasan karya tulis pendidikan keluarga ini, penulis mengambil intisari dalam ayat ini adalah rasa syukur yang telah dicontohkan oleh Luqman. Dimanan setiap anggota keluarga harus mengoptimalkan dalam mensyukuri setiap karunia Allah. Supaya didalam hatinya senantiasa tabah dan selalu bersyukur.

2. Tafsir QS. Luqman ayat 13

Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

(65)

52

melawan Allah berakar dari mempersekutukan Allah. Kesukaan kepada uang, memuja tahta, nafsu birahi, dan semacamnya termasuk cabang-cabang dari mempersekutukan Allah. Sebaliknya segala macam gerak gerik yang benar dan konsroktif adalah tauhid. Tauhid ini hanya bersandar kepada Allah, mematuhi perintah-Nya, berlepas diri dari selain-Nya, dan menghancurkan segala berhala didalam wilayah kekuasaan-Nya.

Perlu ditekankan, Luqman menyebut “mempersekutukan

(Allah) adalah kezaliman yang besar”, sebagai alasan untuk

meninggalkan syirik dan pernyataan menyangkut beberapa aspek. Beberapa aspek kezaliman dari perbuatan syirik ini demikian luasnya sehingga bukan hanya berkaitan dengan Allah, yaitu mempersekutukan Dia dengan mahluk yang tidak setara dengan-Nya, namun juga berkaitan dengan umat manusia sebagai hamba Allah. Karena para pelaku syirik akan menyesatkan hamba-hamba Allah. Dengan perbuatab jahatnya, mereka akan menciptakan kezaliman dan memalingkan mereka dari kemuliaan menyembah Allah sehingga jatuh kedalam jurang kenistaan menyembah mahluk selain Allah (Imani, dan tim Ulama, 2008: 271).

b. Tafsir al-Misbah

(66)

53

identitasnya. Orang arap mengenal dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn „Ad. Tokoh ini mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan kepandaiannya. Beliau sering kali dijadikan perumpamaan dan permisalan. Kedua, adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Dan sepertinya Luqman yang dimaksud dalam surat ini adalah Luqman al-Hakim (Shihab, 2012: 296).

Inti kandungan ayat di atas menurut (Shihab, 2012: 296)

“dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya dalam

keadaan dia dari saat ke saat menasihatinya bahwa, wahai anakku sayang! Janganlan engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, lahir maupun bati. Persekutuan yang jelas maupun tersembunyi, sesungguhnya syirik, yakni mempersekutukan Allah, adalah kezaliman yang sangat besar. Itu adalah penempatan yang sangat agung pada tempat yang sangat buruk.

c. Tafsir Muyassar

(67)

54

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 13 ini, penlis menyimpulkan bahwasanya ayat 13 ini adalah nasihat pertama oleh Luqman terhdap anaknya. Yang mana Luqman memerintahkan anaknya untuk tidak menyekutukan Allah. Karena menyektukan Allah adalah kezaliman yang nyata dan termasuk kedalam golongan dosa besar. Didalam penulisan karya imiah ini penulis menyimpulkan bahwasanya yang dapat diambil sebagai intisari, yang bisa diambil dan dijadikan sebagai pedoman pendidikan keluarga adalah anjuran untuk tidak menyekutukan Allah. Atau bisa dikatakan beriman kepada Allah, dan mengoptimalkan untuk tidak menyekutukan Allah dengan perkara yang lain.

3. Tafsir QS. Luqman ayat 14

Artinya: dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

(68)

55

bahwasanya manusia itu tidak boleh mengabaikan peristiwa-peristiwa dimasa lalu. Manusia harus ingat bawa seorang ibu telah mengandung dan menyusuinya dengan ASI. Sedang ibu rela tidak tidur dan menyusui bayinya demi ketenangan bayi tersebut, sementara tidak ada orang lain yang sanggup menanggung beban semacam ini. Karena hak seorang ibu lebih besar kemungkinannya untuk disiasiakan dan haknya jauh lebih besar dari seorang ayah, maka Allah mengutamakannya.

Diawal ayat ini, al-Qur‟an menekankan supaya manusia supaya manusia itu berbuat baik kepada kedua orang tuanya, sedangkan saat menegaskan pengorbanan, pengorbanan yang ditekankan di sini adalah pengorbanan sang ibu supaya manusia itu memperhatikan betapa besar pengorbanan dan hak seorang ibu (Imani, dan tim Ulama, 2008: 287).

b. Tafsir al-Misbah

Banyak ulama yang mengatakan bahwasanya ayat di atas bukan bagian dari nasihat Lukman kepada anaknya. Ia disisipkan oleh al-Qur‟an untuk menunjukkan betapa penghormatan dan kebaktian kepada kedua orang tua menempati tempat kedua setelah pengagungan kepada Allah Swt.

(69)

56

karena ibunya telah mengandungnya dalam keadaan kelemahan diatas kelemahan, yakni kelemahan berganda dari saat ke saat bertambah-tambah, lalu dia melahirkannyadengan susah payah, kemudian memelihara dan menyusuinya setiap saat, bahkan di tengah malam ketika ketika saat manusia lain tertidur nyenyak. Demikian hingga tiba masa menyapikannya didalam dua tahun terhitung saat kelahiran sang anak. Ini jika orangtua ingin meyempurnakan penyusuan. Wasiat kami itu adalah: bersyukur kepada Allah, karena Allah menciptakan manusia dan menciptakan sarana kebahagiaan manusia, dan bersyukur kepada orang tua, karena mereka dijadiakan Allah sebagai perantara kehadiran manusia di muka bumi ini. Kesyukuran itu mutlak karena hanya kepada Allahlah tempat kembali (Shihab, 2012: 300).

c. Tafsir Muyassar

(70)

57

kembali. Dia akan membalas para hamba sesuai dengan kebaikan atau kerusakan yang telah mereka perbuat (Qarni, 2007: 373).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 14 ini, penlis menyimpulkan bahwasanya ayat ini menurut banyak ulamak mengatakan bahwasanya ayat ini tidak termasuk kedalam nasihat Luqman kepada anaknya didalam Surat Luqman ayat 12-19 ini. Akan tetapi berbuat baik kepada kedua orang tua adalah tingkatan kedua setelah mengagungkan Allah atau bertakwa kepada Allah.

(71)

58

sini seorang anak hendaklah senantiasa mengusahakan untuk berbuat baik kepada orang tua dan memuliakan orang tua.

Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya berbakti kepada orang tua juga merupakan pondasi yang terpenting didalam pendidikan keluarga.

4. Tafsir QS. Luqman ayat 15

Artinya: dan jika keduanya memaksamu untuk

mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Referensi

Dokumen terkait

and Lecours A.(2008) Nationalism and Social Policy: The Politics of Territorial Solidarity, Oxford University Press.. Berman, S.(1998) The Social Democratic Moment: Ideas and

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh campuran bahan bakar bonggol jagung terhadap temperatur pembakaran, waktu penyalaan awal dan waktu nyala efektif

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Citra Merek dan Persepsi Label Halal Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk Champ Nugget” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat

Organisasi yang terbentuk dalam kelembagaan keamanan yaitu lembaga yang mengawasi/ memperhatikan keamanan di Kecamatan ataupun Kelurahan/ nagori yang ada di Kecamatan

Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa hasil penelitian yang relevan yang berkaitan dengan kemampuan membaca dan metode Drill diantaranya adalah: Pertama, penelitian tindakan

Adapun teknik channel coding yang digunakan yaitu Polar Code dan Repetition Code sebagai error correction dan error detection dengan coding rate R=1/2, serta dilakuan

Pada skenrio pertama dilakukan simulasi sistem Analog ROF dengan NG-PON 2, dengan menggunakan splitter 1:4 diasumsikan sebagai ODC dan 1:16 ODP sehingga mampu

Setelah sistem selesai dirancang dengan benar dan diobservasi sehingga tidak ada yang salah dalam pemasangan dan koneksi dari setiap sensor yang dipergunakan,