ALASAN PELAJAR MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PUBLIK
Studi Kasus pada Siswa/Siswi SMP NEGERI 6 (Jetis, Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh ; Leta Devianna NIM : 072214017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ALASAN PELAJAR MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PUBLIK
Studi Kasus pada Siswa/Siswi SMP NEGERI 6 (Jetis, Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh ; Leta Devianna NIM : 072214017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Seribu perkataan dan pengetahuan tidak berarti tanpa ada satu tindakan yang nyata.
Ketakutan dan kekhawatiran akan lenyap pada saat kebodohan dihapus oleh pengetahuan.
Skripsi ini dipersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus 2. Papaku dan Alm Mamaku yang telah membesarkanku hingga sampai sekarang ini. 3. DP 1Bpk Hendra dan Bpk Yudi yang telah membantu dan membimbing skripsi saya menjadi sempurna
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ALASAN PELAJAR MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PUBLIK
Studi kasus pada Siswa/Siswi SMP Negeri 6 (Jetis,Yogyakarta) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 25 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003,pasal 25 dan pasal 70)
Yogyakarta, 25 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Leta Devianna
Nomor Induk Mahasiswa : 072214017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ALASAN PELAJAR MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PUBLIK.” Studi Kasus pada Siswa/Siswi SMP Negeri 6 (Jetis, Yogyakarta) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 26 Agustus 2011 Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Alasan Pelajar Menggunakan Jasa Angkuatan Publik: Studi Kasus pada SMP Negeri 6 Jetis,Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs.Y.P. Supardiyono,M.Si., Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V.Mardi Widyadmono, S.E.,M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto g,M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Bapak A.Yudi Yuniarto,S.E.,M.B.A., selaku dosen pembimbing II, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
viii
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
7. Bapak Martoyo, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 (Jetis,Yogyakarta) yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian. 8. Semua responden yaitu SMP Negeri 6 (Jetis,Yogyakarta)
9. Papa dan alm.mamaku (Agus Sugeng Lukito dan Vivi Pujianti),yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Serta adiku (Vera Deviaanna) terimakasih atas doanya.
10.Buat pacarku tersayang (Ivan Christian Fandi) termakasih atas bantuannya, pengertiannya, nasehatnya, semangat dan doanya.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, sekali lagi terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMANPERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
x
1. Pemasaran ... .. 5
a. Pengertian Pemasaran ... 5
b. Pengertian Konsep Pemasaran ... 6
c. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7
d. Pengertian Perilaku Konsumen ... 8
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 8
f. Proses Pengambilan Keputusan ... 12
2. Definisi Pelajar ... 13
B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 24
1. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati ... 24
2. Irene Ngongo ... 25
3. Monika Ike Dewi ... 26
C. Kerangka Konseptual ... 27
D. Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30
B. Subjek dan Objek penelitian ... 30
xi
D. Variabel Penelitian... 31
E. Definisi Operasional ... 32
F. Populasi dan Sampel ... 32
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 34
H. Sumber Data ... 34
I. Teknik Pengumpulan Data ... 35
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 35
K. Profil Responden ... 37
I. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 6 ... 42
1. Latar Belakang Sejarah Bangunan SMP Negeri 6 ... 42
2. Deskripsi Bangunan ... 43
3. Fasilitas Ruang yang tersedia di SMP Negeri 6 Yogyakarta ... 45
4. Visi dan Misi SMP Negeri 6 ... 47
5. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 6 ... 47
6. Wawasan Wiyatamandala ... 48
7. Jumlah Pelajar SMP Negeri 6 dari tahun 2008-2011 ... 50
8. Kegiatan Extra Kurikuler di SMP Negeri 6 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 50
xii
10. Nama-nama Kepala Sekolah Smp Negeri 6 Yogyakarta ... 52
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penjelasan Penelitian ... 53
B. Pengujian Instrumen ... 54
1. Uji Validitas ... 54
2. Uji Realibilitas ... 55
C. Profil Responden ... 56
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 56
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 57
D. Analisis Data ... 57
E. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
C. Keterbatasan ... 65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
IV.1 Jumlah Pelajar SMP Negeri 6 dari tahun 2008-2011... 50
IV.2 Sertifikat dan Penghargaan Pelajar SMP Negeri 6 dari tahun 2010-2011 ... 51
V.I Hasil Uji Validitas ... 54
V.2 Hasil Uji Realibilitas ... 55
V.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56
V.4 Identitas Responden Berdasarkan Kelas ... 56
V.5 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 57
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 68
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Pemerintah Kota Yogyakarta ... 71
Lampiran 3 Surat Keterangan Bukti Penelitian SMP Negeri 6 ... 72
Lampiran 4 Jawaban Responden ... 73
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas ... 75
Lampiran 6 Hasil Uji Realibilitas ... 76
Lampiran 7 Hasil Uji Cochran Q-Test ... 78
Lampiran 8 Tabel Korelasi Pearson Product Moment ... 79
Lampiran 9 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ... 80
xvi
ABSTRAK
ALASAN PELAJAR MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PUBLIK Studi Kasus pada Siswa/ i SMP Negeri 6 (Jetis,Yogyakarta)
Leta Devianna Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
xvii
ABSTRACT
THE REASONOF STUDENTS USE THE PUBLIC TRANSPORT SERVICES
A case study of SMP Negeri 6 (Jetis,Yogyakarta)
Leta Devianna Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota Yogyakarta merupakan Kota Pendidikan. Sekarang ini
pendidikan di kota Yogyakarta berkembang dengan pesat, relatif signifikan dan
tidak pernah redup menarik banyak pelajar untuk datang menggali ilmu di kota
Yogyakarta. Ketika berbicara mengenai pendidikan kata pertama yang muncul
dibenak pikiran kita adalah pelajar, karena pelajar identik dengan pendidikan,
apalagi Kota Yogyakarta juga sebagai “Kota Pelajar”.
Transportasi sangat dibutuhkan bagi para pelajar, karena dengan
adanya transportasi pelajar dapat sampai di sekolah dan rumah mereka
masing-masing. Sarana tranportasi publik digunakan untuk membantu para pelajar yang
tidak memiliki kendaraan pribadi serta tidak ada yang mengantar jemput di
sekolah.
Melihat arus lalu lintas di Kota Yogyakarta sekarang ini semakin padat
dan banyak dipenuhi oleh kendaraan pribadi seperti: mobil dan sepeda motor
yang banyak ditemui di jalanan Kota Yogyakarta, sehingga menimbulkan
kemacetan bagi pengguna lalu lintas di jalan. Untuk itu pemerintah Kota
Yogyakarta membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dengan cara
menyediakan jasa angkutan publik. Terutama di kota Yogyakarta sendiri
operasi bus trans jogja. Angkutan publik terdiri dari: kopata, kobutri, damri dan
trans jogja. Selain itu pemerintah Kota Yogyakarta juga membuat kebijakan
harga khusus, untuk pengguna jasa angkutan publik yang relatif lebih murah
dan dikhususkan bagi para pelajar bila dibandingkan dengan masyarakat
umum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan jasa angkutan publik
bagi para pelajar.
Sekarang ini masih banyak dijumpai orang yang memilih dan
menggunakan jasa angkutan publik, tetapi juga masih ada yang menggunakan
kendaraan pribadi. Mereka yang memilih menggunakan angkutan publik harus
rela menunggu lama, mereka juga harus berdesak-desakan pada saat dalam
angkutan, merasakan panas, dan juga kemacetan di jalan raya. Oleh karena
itu, banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda
motor dan mobil sebagai sarana transportasi mereka..
Berdasarkan fenomena yang sudah terpapar di atas maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ALASAN PELAJAR MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PUBLIK: Studi kasus pada pelajar di SMP NEGERI 6 (Jetis, Yogyakarta)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang masalah tersebutmaka dapat diambil suatu
rumusan permasalahan yaitu :
1. Apa saja yang menjadi alasan pelajar SMP NEGERI 6 (Jetis, Yogyakarta)
C. Batasan Masalah
Berdasarkan hasil survey awal pada tanggal 1 sampai 5 November
2010, maka alasan yang diteliti yaitu kondisi ekonomi yang kurang mampu,
tidak memiliki kendaraan pribadi di rumah, adanya peraturan sekolah untuk
tidak boleh membawa kendaraan pribadi, harga terjangkau bagi kalangan
pelajar, belum memiliki SIM, pelajar tidak ada yang mengantar jemput,
kemudahan pelajar dalam mengakses jalur angkutan publik, pengalaman
keseharian pelajar, kemudahan untuk mencari dan mendapatkan jasa angkutan
publik, hanya karena coba-coba ingin merasakan naik angkutan publik, ingin
menambah teman.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan pelajar
menggunakan jasa angkutan publik.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini dapat
bermanfaat bagi:
1. Pemerintah
Penelitian ini dapat menjadi dasar agar pemerintah lebih menggalakan
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana dan refrensi perpustakaan
Universitas Sanata Dharma bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi
untuk penelitian lebih lanjut
3. Peneliti
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah
dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan
5
Pemasaran merupakan faktor yang paling penting bagi perusahaan
dalam era persaingan saat ini. Kegiatan pemasaran yang baik dan tepat
sasaran akan membantu perusahaan untuk menghadapi persaingan.
Sehingga perusahaan mampu berkembang dan produk yang dihasilkan
dapat diterima oleh konsumen.
Untuk mencapai semua itu perlu adanya interaksi antara penjual
dan pembeli sehingga menimbulkan transaksi yang mungkin terjadi.
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau
organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan penukaran nilai dengan orang lain. (Kotler dan Armtrong,
2008:6). Sedangkan menurut The American Marketing Association (dikutip dalam Swastha, 2007:7), pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang
mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau
pemakai. Dari pengertian tersebut pemasaran bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses sosial dan manajerial
dengan kegiatan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang
nilainya sama. Pemasaraan juga mengandung pengertian yang lebih luas
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem sehingga harus
dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik.
b. Pengertian Konsep Pemasaran
Menurut Swastha (2002:17), konsep pemasaran adalah sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Sedangkan konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong
(2001:23) menyatakan bahwa tujuan organisasi tergantung pada
pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan
kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada pesaing. Dengan
demikian terlihat jelas bahwa tujuan konsep pemasaran ini adalah untuk
memuaskan konsumen.
Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar (Swastha,
2002:18-21) yaitu :
1). Orientasi pada konsumen
a) Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
b) Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualan
c) Menentukan produk dan program sasarannya.
d) Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur,
menilai, dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku konsumen.
e) Menentukan dan melaksanakan stategi yang paling baik apakah
menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah atau
2). Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua
elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan. Di samping itu, juga harus dihindari adanya
pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan
pasarnya, sehingga setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan
turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat
direalisir.
3). Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Tujuan menggunakan konsep pemasaraan ini adalah untuk
memperbaiki hubungan konsumen karena hubungan yang lebih baik
sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan dapat meningkatkan
laba. Salah satu tujuan semua perusahaan pada umumnya adalah
mengoptimalkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat
memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta
dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
c. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:8), manajemen pemasaran
adalah analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
pemasaran adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik
individu maupun kelompok dengan berusaha untuk memuaskannya.
d. Perilaku Konsumen
Menurut Swastha dan Handoko (2000:10), perilaku konsumen
adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Engel (1992:3), perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalammendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusul penentuan kegiatan tersebut.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Berdasarkan kedua pengertian tersebut ada dua hal penting dalam perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam penilaian, menurut Swastha dan Handoko (2000:17), faktor–faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:
1) Faktor-faktor ekstern
Perilaku pelajar sangat dipengaruhi oleh berbagai lapisan
masyarakat dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini berarti
yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap
dan selera yang berbeda-beda. Faktor – faktor ekstern tersebut antara
lain:
a) Kebudayaan
Menurut Mowen (dikutip dalam Sustina, 2000:223)
budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial
diaalirkaan secara simbiolis melalui bahasa dan cara-cara lain
pada anggota masyarakat tertentu. Dan definisi tersebut
menunjukkan bahwa perilaku manusia ternyata sangat ditentukan
oleh kebudayaan yang melingkupinya. Namun, pengaruh budaya
tersebut akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan
perkembangan jaman dari masyarakat tersebut. Perilaku pelajar
yang ditentukan oleh kebudayaan ini tercemin dari cara hidup,
kebiasaan dan tradisi dalam permintaan terlebih pada gaya hidup,
dan kebiasaan.
b) Kelas sosial
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif
homogeny dan permanen, yang tersusun secara hirarki dan yang
anggotanya menganut nilai-nilai, amanat dan perilaku yang serupa
(Kotler, 2000:186). Sebagai contoh dengan adanya nasib sosial
yang berbeda diantara individu akan menimbulkan suatu perasaan
tertentu terhadap produk.
Setiap kelas sosial mempunyai karakteristik tersendiri,
sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang secara
umum mempunyai perbedaan dalam hal gaya hidup dan
kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini biasa ditunjukkan oleh
perbedaan gaya hidup yang terjadi pada populasi penduduk,
karena setiap penduduk mempunyai gaya hidup yang
berbeda-beda. Adanya lapisan-lapisaan sosial dalam masyarakat dapat
terjadi dengan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat dapat
terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat
itu, tetapi ada pula yang sengaja disusun untuk mengejar suatu
tujuan bersama.
c) Kelas sosial dan refrensi
Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial yang
menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain,
karena adanya hubungan diantara mereka (Swastha dan Handoko,
2000:66)
Dari definisi terdebut dapat disimpulkan bahwa kelompok
sosial dan refrensi mempengaruhi perilaku seseorang dan dapat
dijadikan pedoman oleh pelajar dalam melakukan keputusan
dalam memilih jasa angkutan publik. Karena adanya faktor harga
yang murah, kemudahan transaksi pembayaran, efisien dan
efektif.
d). Keluarga
Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang
mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam menentukan
macam jasa angkutan publik yang akan digunakannya sesuai
dengan selera dan keinginannya. Serta karena adanya faktor
ekonomi atau keuangan yang berbeda antara keluarga yang satu
dengan yang lainnya.
Faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi
seseorang yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku
pelajar dalam memilih dan menggunakan jasa angkutan publik .
2). Faktor-faktor intern tersebut antara lain:
a). Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap
waaktu tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis
mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan. Suatu dorongan adalah suatu kebutuhan yang cukup
mendorong seseorang untuk bertindak dan memuasakan
kebutuhan tersebut sehingga mengurangi rasa ketegangannya.
b). Persepsi
Persepsi dapat dirumuskan dalam arti proses seorang
individu memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang
bermakna tentang dunia (Kotler, 1994:248). Persepsi tidak hanya
tergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan
yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan
c). Kepribadian dan konsep diri
Orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Kita
mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik psikologi yang
berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian
biasanya dijelaskaan dengan ciri-ciri bawaan sikap, kondisi sosial,
dan kemampuan beradaptasi.
d). Proses belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan
perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman
(Swastha dan Handoko, 2000:86). Dalam hal perubahan perilaku
tersebut bersifat tetap atau permanen dan bersifat lebih fleksibel.
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara manusia
yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan tertentu.
e). Sikap
Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah
terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap lingkungan,
yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang
tersebut. Sikap biasaanya memberikan penilaian (menerima atau
menolak) terhadap obyek atau produk yang dihadapinya (Swastha
f. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:22) proses pengambilan
keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu:
a. Tahap pengenalan kebutuhan
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen mengenali masalah atau kebutuhan.
b. Tahap pencarian informasi
Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah
tertarik untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini,
konsumen hanya mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif
mencari informasi.
c. Tahap evaluasi berbagai alternatif
Tahap dalam pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek
alternatif dalam satu susunan pilihan.
d. Tahap keputusan pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen benar-benar membeli produk.
e. Tahap perilaku pasca pembelian
Dalam proses pengambilaan keputusan pembelian dimana
konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
2. Definisi Pelajar
Pelajar adalah siswa atau siswi yang masih menempuh pendidikan
disekolah, terutama pada tingkat sekolah dasar sampai dengan menengah atau
dari SD samapai dengan SMU. Yang usia mereka masih tergolong remaja dan
memiliki tujuan untuk menggali ilmu dan pengetahuan di sekolah.
3. Jasa
a. Definisi Jasa
Jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih cepat hilang, lebih dapat dirasakan
daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam
proses mengkonsumsi jasa tersebut (Supranto, 1997).
Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan
baik, karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang.
Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat tergantung
pada penilaian pelanggan terhadap kinerja (penampilan) yang ditawarkan
oleh pihak produsen.
1). Pengertian Pemasaran Jasa
Jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki,
serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
Menurut Yaskid (1999), pemasaran jasa adalah perencanaan
yang bergerak dari fokus pada transaksi menjadi hubungan jangka
panjang dengan pelanggan. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001),
pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh suatu
pihak kepihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Sedangkan menurut Umar (2002), pemasaran jasa adalah
pemasaran yang bersifat intangible dan immaterial dan dilakukan saat konsumen berhadapan dengan produsen.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa
adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen pada konsumen
dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau
diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi
2) Pengertian karakteristik jasa
Jasa mempunyai banyak arti, mulai pelayanan operasional
(Personal Service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha mendefinisikan
pengertian jasa. Beberapa pendapat para ahli tentang jasa yaitu:
Menurut Berry dalam Yasid (2005) menyatakan “jasa itu sebagai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas); prosedur, dan unjuk kerja yang intangible.” Mudrick dalam Yasid (2005) mendefinisikan jasa dari sisi penjualan dan konsumsi secara kontras dengan barang. Sedangkan
yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.
Jasa adalah intangible (seperti kenyamanan, hiburan, kecepatan, kesenangan dan kesehatan) dan perishable (jasa tidak mungkin disimpan sebagai persediaan yang siap dijual atau
dikonsumsi pada saat diperlukan). Jasa diciptakan dan dikonsumsi
secara simultan”.
Berbagai riset dan literature manajemen dan pemasaran jasa
mengungkapkan bahwa jasa memiliki empat karakteristik yang
membedakan barang dan jasa yang dinamakan paradigma
HIP:Intangibility, Heterogenety, Inseparability (Lovelock dan Gummesson dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2005) a) Intangibility Jasa bersifat Intangibility artinya jasa tidak dapat,
dilihat dirasa didengar, atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi.
Seorang konsumen jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa
sebelum ia mengalami atau mengkonsumsinya sendiri. Apabila
pelanggan membeli jasa tertentu maka ia hanya menggunakan,
memanfaatkan, menyewa jasa tersebut, namun tidak memiliki jasa
yang dibelinya.
b) Heterogeneity. Jasa bersifat Heterogenety karena merupakan non
standardized output artinya terbanyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut
I meminta model yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang
seratus persen sama.
c) Inseparability. Jasa bersifat Inseparability artinya jasa dijual
terlebih dahulu kemudian baru akan diproduksi dan dikonsumsi
pada waktu dan tempat yang sama. Berbeda dengan produk yang
biasanya diproduksi terlebih dahulu baru dapat dikonsumsi.
d) Perishability. Jasa bersifat Perishability artinya jasa merupakan
komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk
pemakaian ulang diwaktu yang akan datang, dijual kembali atau
dikembalikan.
Berdasarkan klasifikasi organisasi perdagangan dunia (dalam
Lupiyoadi dan Hamdani 2006:7) ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa
meliputi:
a). Jasa bisnis
b). Jasa komunikasi
c). Jasa konstruksi dan jasa teknik
d). Jasa distribusi
e). Jasa pendidikan
f). Jasa lingkungan hidup
g). Jasa keuangan, jasa kesehatan, dan jasa sosial
h). Jasa kepariwasitaan dan jasa perjalanan
i). Jasa rekreasi, budaya, dan olah raga
Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal
yang penting harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi kualitas
sebagai sifat dan penampilan produk atau kinerja merupakan bagian
utama strategi dalam perusahaan dalam rangka meraih keunggulan
yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun
sebagai strategi untuk terus tumbuh.
Sedangkan menurut Gariffin dalam Lupiyoadi (2001)
menyebutkan. Karakteristik jasa, yaitu:
a) Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
didengar, atau diraba, dan dicium, sebelum jasa itu dibeli. Nilai
penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami
konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan atau rasa aman.
b) Unstorability Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah diselesaikan. Karakteristik ini disebut juga
tidak dapat (inseparability) dipisahkan mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama.
c) Customization Jasa juga sering kali didesain khusus untuk keutuhan
pelanggan, sebagai mana pada jasa asuransi dan kesehatan.
3) Komponen jasa
Ada tiga elemen utama yang berhubungan dengan
pelanggan dalam proporsi yang sama ketika membeli atau
a). Produk
Produk adalah jasa utama yang ditawarkan perusahaan
sebagai produk jasa sehingga kualitas dari produk menjadi sangat
penting dan membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuan.
b). Lingkungan
Lingkungan adalah yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
c). Jasa atau service
Jasa terdiri dari faktor-faktor non fisik dan atribut yang
tidak dapat diraba. Komponen ini sangat tergantung dari elemen
yang bersifat personal yang disediakan oleh karyawan (sikap
ramah, kecepatan, respon).
4). Kualitas jasa
Kualitas menurut Goetsch dan Davis dalam suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (dikutip dalam
Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003:4). Menurut Zenithal dimensi
kualitas jasa, yaitu (dikutip dalam umar,2001:8).
(a) Tangibles yaitu penampilan fisik, seperti gedung dan ruangan
front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan
(b) Realiability yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
sesuai dengan janji-janji yang ditawarkan.
(c) Responsiveness respon atau kesiapan karyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap,
meliputi kesiapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan
karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan
pelanggan atau pasien.
(d) Assurance yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan
terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian,
dan kesiapan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan dalam
memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan
keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan.
(e) Empathy yaitu perhatian individual yang diberikan perusahaan
pada pelanggan, seperti kemudahaan untuk menghubungi
perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan
pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami kebutuhan dan
b. Definisi Jasa Pelayanan
Olsen dan Wyckoff 1978 (dalam Zulian Yamit, 2000:22)
mendefinisikan jasa pelayanan sebagai sekelompok manfaat yang berdaya
guna baik. Secara eksplisit maupun implisit atas kemudahan untuk
mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.
Collier, 1978 (dalam Zulian Yamit: 22) memiliki pandangan lain
dari kualitas jasa pelayanan, yang lebih menekankan pada kata pelanggan,
pelayanan, kualitas, level atas tingkat kualitas pelayanan terbaik pada
pelanggan (excellrent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan dan sistem
kinerja pelayanan.
4. Definisi Angkutan Publik
Angkutan publik adalah kendaraan bermotor yang dipergunakan
untuk kegiatan pengangkutan orang atau barang yang disediakan untuk
umum. Yang bertujuan sebagai sarana pemindahan orang atau barang dari
satu tempat ke tempat yang lain. Dan juga sebagai alat transportasi yang biasa
digunakan masyarakat desa maupun kota, karena jasa angkutan publik
digunakan sebagai alat transportasi yang memudahkan orang untuk
berkunjung ke tempat tujuan yang dituju serta dapat berkeliling kota. Untuk
memudahkan jasa angkutan publik beroperasi maka disediakan bangunan
seperti halte untuk tempat menunggu jasa angkutan publik serta terminal
sebagai tempat pemberhentian jasa angkutan publik. Hal ini bertujuan agar
dan terpenuhi serta menciptakan ketertiban, kenyamanan, kemudahan, dan
ketepatan waktu. Dengan adanya jasa angkutan publik maka seseorang dapat
sampai pada tempat atau lokasi yang dituju. Karena akan mengurangi dan
menghindari kemacetan di jalan dan dapat memperbaiki infrastruktur daerah
setempat.
5. Alasan Pelajar
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kegiatan. Alasan menggunakan jasa angkutan publik sebagai sarana transportasi yang sangat membantu pelajar untuk sampai di sekolah dan mengantarkan pelajar ke rumah mereka.
Alasan-alasan pelajar dalam menggunakan jasa angkutan publik adalah:
a. Orang tua tidak mampu membelikan kendaraan pribadi
Para pelajar yang berasal dari ekonomi keluarga kelas menengah ke bawah memilih kendaraan angkutan publik dikarenakan harga yang dapat terjangkau oleh mereka. Disamping itu para pelajar juga ingin meringankan biaya ekonomi keluarganya.
b. Tidak memiliki kendaraan pribadi di rumah
c. Adanya peraturan sekolah untuk tidak boleh membawa kendaraan pribadi Dengan adanya peraturan yang diberlakukan oleh pihak sekolah para pelajar tidak boleh membawa kendaraan bermotor sendiri, dengan alasan keselamatan pelajar. Sehingga para pelajar harus menaati peraturan sekolah yang ada dan lebih menggunakan jasa angkutan publik.
d. Harga terjangkau bagi kalangan pelajar
Dengan adanya jasa angkutan publik ini memudahkan pelajar yang berasal dari kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu, karena untuk tarif harga pelajar Rp 1.000,00. Apabila pelajar harus memilih menggunakan sarana transportasi yang lain.
e. Belum memiliki SIM
Melihat usia pelajar SMP yang rata-rata berusia 13 sampai 15 tahun, maka belum boleh memiliki SIM menurut peraturan yang ditetapkan negara.
f. Pelajar tidak ada yang mengantar jemput
Tidak ada yang mengantar jemput hal ini dikarenakan kesibukan orang tua pelajar yang memiliki pekerjaan dan aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan dan karena di rumah pelajar tidak memiliki kendaraan pribadi yang biasa digunakan untuk mengantar jemput.
g. Kemudahan pelajar dalam mengakses jalur-jalur angkutan publik
h. Pengalaman keseharian pelajar
Pelajar sebelumnya sudah pernah memiliki pengalaman naik angkutan publik, dan pelajar menyukai naik angkutan publik karena memberikan kenyamanan tersendiri baginya. Sehingga hal ini membuat pelajar memilih angkutan publik sebagai sarana transportasi.
i. Kemudahan untuk mencari dan mendapatkan jasa angkutan publik
Jasa angkutan publik mudah untuk didapat dan ditemui di sepanjang jalan, baik di jalanan depan rumah pelajar maupun sekolah, dan angkutan publik melewati jalan menuju rumah pelajar dan sekolah pelajar sehingga hal ini yang membuat pelajar memilih angkutan publik sebagai sarana transportasi.
j. Hanya karena coba-coba ingin merasakan naik angkutan publik
Pelajar ingin mencoba merasakan naik angkutan publik, karena adanya rasa penasaran ingin mencoba serta diajak teman untuk menemani di dalam angkutan publik.
k. Ingin menambah teman di dalam angkutan publik
B. Penelitian – Peneletian Sebelumnya
1. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati (2005)
Filipus mengangkat masalah Alasan Konsumen Memelih Bus Trans
Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta. (Studi Kasus pada Halte
Bus Trans Jogja).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase untuk mengetahi karakteristik konsumen dan analisis Cochran-Q test untuk mengetahui alasan konsumen menggunakan bus trans Jogja.
2. Irene Ngongo (2006)
Irene mengangkat masalah Alasan Konsumen dalam Melakukan
Pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. (Studi
Kasus pada Super Market Carrefour Plaza Ambarukmo Plaza).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta dan menetahui apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling, dengan menggunakan teknik sampling diatas 100 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis presentase untuk mengetahui karakteristik konsumen dan analisis Cochran Q- test untuk mengetahui alasan konsumen melakukan pembelian.
3. Monika Ike Dwi Fatmawati (2006)
Ike mengangkat masalah Alasan-Alasan Pembelian Produk Fashion
Secara Online (Studi Kasus pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Kampus 1 Mrican).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion secara online. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang sudah melakukan pembelian secara online. Sampel yang diteliti sebanyaak 100 responden dan teknik sampling yang digunakan Accidental
sampling. Uji validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan
Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase untuk mengetahui identitas responden, dan analisis Cochran Q-test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen melakukaan pembelian produk fashion secara online.
C. Kerangka Konseptual
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mendorong alasan pelajar menggunakan jasa angkutan publik berdasarkan hasil survey awal yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 5 November 2010, antara lain:
A1. Orang tua tidak mampu membelikan kendaraan pribadi
A2. Tidak memiliki kendaraan pribadi di rumah
A3. Adanya peraturan sekolah untuk tidak boleh membawa kendaraan pribadi
A4. Harga terjangkau bagi kalangan pelajar
A5. Belum memiliki SIM
A6. Pelajar tidak ada yang mengantar jemput
A7. Kemudahan pelajar dalam mengakses jalur-jalur angkutan publik.
A8. Pengalaman keseharian pelajar
Keputusan
Menggunakan
A1 A2 A3 A4 An.... Alasan –alasan pelajar
A9. Kemudahan untuk mencari dan mendapatkan jasa angkutan publik
A10. Hanya karena coba-coba ingin merasakan naik angkutan publik
A11. Ingin menambah teman di dalam angkutan publik
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya. Dari kerangka penelitian yang dilakukan, maka dapatlah dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 1 sampai 5 November 2010, maka penulis mengambil Ho yang bunyinya sebagai berikut bahwa yang menjadi alasan pelajar menggunakan jasa angkutan publik antara lain: orang tua tidak mampu membelikan kendaraan pribadi, tidak memiliki kendaraan pribadi di rumah, adanya peraturan sekolah
untuk tidak boleh membawa kendaraan pribadi, harga terjangkau bagi kalangan
pelajar, belum memiliki SIM, pelajar tidak ada yang mengantar jemput,
kemudahan pelajar dalam mengakses jalur-jalur jasa angkutan publik,
pengalaman keseharian pelajar, kemudahan untuk mencari dan mendapatkan
angkutan publik, hanya karena coba-coba ingin merasakan naik angkutan publik,
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survey yaitu suatu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
suatu alat pengumpulan data pokok. Kuesioner akan disebarkan kepada
sebagian siswa/siswi Pelajar SMP NEGERI 6 (Jetis,Yogyakarta) yang sudah
menggunakan jasa angkutan publik. Hasil analisis dan kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada siswa/siswi Pelajar SMP NEGERI 6 (Jetis,
Yogyakarta).
B . Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian adalah orang atau lembaga yang biasa dimintai
keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah siswa/siswi
Pelajar SMP NEGERI 6 (Jetis, Yogyakarta) yang sudah menggunakan jasa
angkutan publik
2. Obyek Penelitian
Obyek Penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian
ini, obyek penelitiannya adalah alasan-alasan pelajar dalam menggunakan
jasa angkutan publik: orang tua tidak mampu membelikan kendaraan
pribadi, tidak memiliki kendaraan pribadi di rumah, adanya peraturan
sekolah untuk tidak boleh membawa kendaraan pribadi, harga terjangkau
mengantar jemput, kemudahan pelajar dalam mengakses jalur-jalur jasa
angkutan publik, pengalaman keseharian pelajar, kemudahan untuk
mencari dan mendapatkan angkutan publik, hanya karena coba-coba ingin
merasakan naik angkutan publik, dan ingin menambah teman.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian : 1 Maret sampai dengan April 2011
2. Lokasi : SMP NEGERI 6 (Jetis,Yogyakarta).
D. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi
obyek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2003:25). Alasan-alasan yang diteliti
oleh penulis berdasarkan hasil survey awal pada tanggal 1 sampai 5 November
2010 antara lain: orang tua tidak mampu membelikan kendaraan pribadi, tidak
memiliki kendaraan pribadi di rumah, adanya peratutan sekolah untuk tidak
boleh membawa kendaraan pribadi, harga terjangkau bagi kalangan pelajar,
belum memiliki SIM, pelajar tidak ada yang mengantar jemput, kemudahan
pelajar dalam mengakses jalur-jalur angkutan publik, pengalaman keseharian
pelajar, kemudahan untuk mencari dan mendapatkan jasa angkutan publik,
hanya karena coba-coba ingin merasakan naik angkutan publik, dan ingin
menambah teman.
1. Identifikasi variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah alasan pelajar menggunakan jasa
2. Pengukuran variabel
Alasan pelajar menggunakan jasa angkutan publik.
Pengukuran variabel dari alasan pelajar menggunakan jasa angkutan
publik menggunakan nominal scale. Pengukuran variabel adalah respon konsumen berupa jawaban “Ya” dan “Tidak”. Dimana
Jawaban Ya mendapat nilai 0
Jawaban Tidak mendapat nilai 1
E. Definisi Operasional 1.Variabel alasan-alasan
Alasan adalah seseorang untuk menyatakan apa yang diinginkan
yang terjadi dari orang tua tidak mampu membelikan kendaraan pribadi,
tidak memiliki kendaraan pribadi di rumah, adanya peraturan sekolah untuk
tidak boleh membawa kendaraan pribadi, harga terjangkau bagi kalangan
pelajar, belum memiliki SIM, pelajar tidak ada yang mengantar jemput,
kemudahan pelajar dalam mengakses jalur-jalur jasa angkutan publik,
pengalaman keseharian pelajar, kemudahan untuk mencari dan
mendapatkan angkutan publik, hanya karena coba-coba ingin merasakan
naik angkutan publik, dan ingin menambah teman.
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono
2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa/siswi Pelajar
SMP NEGERI 6 (Jetis,Yogyakarta) yang sudah menggunakan jasa angkutan
publik.
2. Sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Dalam penelitian ini yang menjadi
sampel adalah sebagian siswa/siswi Pelajar SMP NEGERI 6 (Jetis,
Yogyakarta) yang sudah menggunakan jasa angkutan publik. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini pada awalnya direncanakan 100
responden.
Angka 100 tersebut didapat berdasarkan jumlah sampel untuk
mewakili populasi yang bersifat infinite dalam Yuswanto (2003) adalah sebagai berikut:
n=
n=96.04
dimana:
n = jumlah sampel
p = estimator proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir
Dalam perkembangan selanjutnya, setelah dilakukan penyebaran 100
kuesioner ternyata hanya 65 responden yang menggunakan jasa angkutan
publik sehingga sampel yang digunakan untuk penelitian ini 65 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling.Teknik ini merupakan salah satu dari teknik non probability sampling menurut Sugiyono (2001:77), accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kemudahan (convenience) dan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Teknik Accidental
Sampling dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa yang akan menjadi sampel adalah kemudahan dan kebetulan siapa saja yang ditemui oleh peneliti.
H. Sumber Data
Data menurut Supranto (1987:1) berarti bahwa sesuatu yang diketahui
atau dianggap. Dengan demikian data dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau persoalan. Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer yaitu data yang berasal dari responden yaitu hasil penelitian
melalui penyebaran kuesioner yang diberikan pelajar yang sudah pernah
menggunakan jasa aangkutan publik. Data primer yang dibutuhkan adalah
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan informasi
yang diteliti.
I. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek penelitian
dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan pelajar menggunakan
jasa angkutan publik. Dalam penyusunan kuesioner penulis menggunakan
skala Guttman. Skala ini terdiri dari dua kategori jawaban yaitu Ya dan Tidak.
Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban pertanyaan:
Jawaban Ya mendapat nilai 0
Jawaban Tidak mendapat nilai 1
Pada angket dan kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu: identitas
responden dan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
alasan pelajar menggunakan jasa angkutan publik.
2. Observasi
Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, manfaat
penelitian ini sebagai penunjang obyek yang akan diteliti sehingga dapat
J. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam setiap penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu mendapat
perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan keadaan yang
sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang ilmiah haruslah
memenuhi kriteria valid dan realiable (andal).Sebelum menganalisa mengenai konsumen, perlu terlebih dahulu diadakaan pengujiaan validitas dan realibilitas
dari kuesioner sebagai alat mengukur konsumen.
1. Pengujian Validitas
Menurut simamora (2004:172) pengujian validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.
Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang
diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel
yang diteliti.
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu dapat mengukur variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan
2. Pengujian Realibilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menghitung reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
rtt : Reliabilitas instrumen
Vx : Variansi butir
Vt : Varians total
M : Jumlah butir
Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Alpha > r kritis product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
baik (Priyatno, 2008:26 )
K. Profil Responden
Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik
responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, tujuan, uang
saku atau pendapatan. Metode yang digunakan adalah dengan mempersentasekan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner Bagian I dan II, yaitu
Rumus perhitungan analisi persentase adalah sebagai berikut:
N Nx p=
Keterangan :
p : Hasil persentase
Nx : Jumlah sampel
N : Jumlah total
I. Teknik Analisis Data
Uji ini diperkenalkan pertama kali oleh William G. Cochran pada
tahun 1950. Uji Cochran (disebut uji Q) merupakan perluasan dari uji McNemar. Uji Cochran berlaku untuk k sampel berpasangan (k > 2) dengan data yang
berskala nominal atau berskala ordinal yang hanya terbagi dua (dikotomi).
Apabila McNemar digunakan untuk 2 sampel berpasangan maka uji Cochran digunakan untuk tiga sampel berpasangan atau lebih. Analisis data ini digunakan
untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah (valid). Atribut yang valid
merupakan alasan pelajar menggunakan jasa angkutan publik (Simamora: 2004).
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Di mana:
Cj = Total respon pada j variabel ( kolom)
Ri =Total respon pada i pengamatan ( baris )
Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik
menggunakan Cochran Q- Test dengan menggunakan SPSS. Bunyi H0 dan Ha
adalah sebagai berikut:
H0: orang tua tidak mampu membelikan kendaraan pribadi, tidak memiliki
kendaraan pribadi di rumah, adanya peraturan sekolah untuk tidak
boleh membawa kendaraan pribadi, harga terjangkau bagi kalangan
pelajar, belum memiliki SIM, pelajar tidak ada yang mengantar
jemput, kemudahan pelajar dalam mengakses jalur-jalur jasa angkutan
publik, pengalaman keseharian pelajar, kemudahan untuk mencari dan
mendapatkan angkutan publik, hanya karena coba-coba ingin
merasakan naik angkutan publik, dan ingin menambah teman
Ha : salah satu dari sebelas yang tidak menjadi alasan pelajar menggunakan
jasa angkutan publik
Langkah-langkah perhitungan cochran Q-test adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Untuk mengetahui alasan pelajar menggunakan jasa angkutan publik, terlebih dahulu disusun rumusan masalah sebagai berikut:
2. Pengolahan data
Sebelum melakukan data, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner untuk alat analisa Uji Cochran memiliki dua alternatif jawaban, “Ya” atau “Tidak”.Dimana Ya= 0 dan Tidak= 1
Pengolahan data secara manual
Pengolahan data dapat dilakukan secara manual dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
k = jumlah variabel
CJ= total respon pada j variabel ( kolom)
Ri= total respon i pengamatan ( baris)
Perhitungan Uji cochran harus dilakukan berulang kali sampai
mendapatkan kriteria penerimaan.
3. Keputusan
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesa :
Terima H0: apabila nilai Q ≤ nilai chi kuadrat atau apabila nilai alpha
> 0,05.
Tolak H0: apabila nilai Q > nilai chi kuadrat atau apabila nilai alpha
Pengolahan data dengan program SPSS
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Klik analyze
2. Pilih Non Parametic Tes.
3. Klik K Related Sample
4. Pilih Cochran
5. Pindahkan seluruh variabel ke dalam variabel list
6. Pilih OK
Alasan-alasan yang diuji dengan menggunakan Cochran Q-Test
secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua alasan, bila hasil
perhitungan menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan
nilai Cj terendah kemudian kembali melakukan perhitungan statistik dengan
Cochran Q-Test. Bila hasil perhitungan menolak Ho maka langkah
selanjutnya adalah dengan menghilangkan Cj terendah kedua, kemudian
kembali dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan Cochran
Q-Test. Langkah tersebut harus dilakukan sampai pada perhitungan statistik
dengan hasil menerima Ho dan dapat disimpulkan alasan-alasan apa saja
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 6 (JETIS,YOGYAKARTA)
A. Gambaran umum SMP Negeri 6
Pada tanggal 1 Agustus 1997 dilaksanakan peninjauan gedung SLTP 6
Yogyakarta. Peninjauan tersebut dilaksanakan berkaitan dengan permohonan
persetujuan perubahan ruangan kelas SMP Negeri 6, dengan surat
No.13/II3.1/SLTP/D/1997. Pelaksanaan peninjauan adalah: Dra.Wahyu Astuti
dan Drs. Ign. Eka Hadiyanta.
1. Latar Belakang Sejarah Bangunan SMP Negeri 6
Bangunan SMP Negeri 6 Yogyakarta dahulu merupakan
bangunan HIS (Hollandsche Indlandsche School). Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1915atas usulan Budi Utomo, yang menginginkan
adanya kemajuan kebudayaan dan pendidikan bagi kaum bumi putera. Hal
tersebut dikemukakan pada waktu Budi Utomo melaksanakan Kongres I
(pertama) pada tanggal 3-5 Oktober 1908 di gedung Kweekschool, Jetis, Yogyakarta. Usulan itu dimunculkan sebagai adanya respon Politik Etika
Belanda yang mulai dijalankan Pemerintah Hindia Belanda sejak tahun
1907.
Keberadaan HIS di Jetis merupakan salah satu Sekolah Kelas I
negeri di Yogyakarta yang sudah diajarkan bahasa Belanda dengan lama
pendidikan 7 tahun. Sekolah sejenis HIS di Yogyakarta lainnya antara lain:
Zending. Perlu diketahui, bahwa wilayah sekitar Jetis merupakan salah satu
kawasan tempat pengembangan fasilitas pendidikan masa kolonial untuk
Yogyakarta bagian utara. Bangunan-bangunan sekolah lainnya yang
didirikan di Jetis antara lain: Kweekschool (sekarang SMA 11), sekolah
latihan guru (sekarang SD Jetisharjo), dan Prinses Juliana School (sekarang STM).
Pada masa pendudukan Jepang, bangunan HIS dipergunakan
untuk Sekolah Rakyat. Perubahan nama tersebut juga dialami
sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga lainnya yang menggunakan nama berbahasa
Belanda. Pada masa perang Kemerdekaan II (Clash II), ketika Belanda menduduki Ibu Kota Republik Indonesia antara tahun 1948 sampai 1949,
bangunan HIS dipakai sebagai salah satu markas Belanda. Setelah Yogya
kembali atau pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda tahun
1949, bangunan tersebut dipergunakan lagi untuk fasilitas pendidikan.
Pada tahun 1950–an bangunan tersebut dipergunakan untuk SGA
(Sekolah Guru A) sampai dengan tahun 1962. Mulai tahun 1962 sampai
dengan sekarang bangunan tersebut dipergunakan untuk bangunan SMP
Negeri 6 Yogyakarta (merupakan gabungan dari SGB Mlati, SGB Imogiri,
dan SGB I Jetis, Yogyakarta yang berdiri pada tanggal 1 Agustus 1960),
kemudian SGA menempati bangunan berkas SGB I.
2. Deskripsi Bangunan
SMP Negeri 6 Yogyakarta terletak di Jl. R. Wolter Mongonsidi
bangunan lama (yang dibangun pada masa kolonial) dan bangunan baru.
Bangunan baru terdiri dari ruangan kepala sekolah, guru, kelas,
perpustakaan, pratikum di sisi tenggara, selatan, dan barat. Laporan singkat
deskripsi bangunan ini terutama khusus untuk bangunan-bangunan yang
lama yang mempunyai ciri-ciri bangunan masa kolonial.
a. Bangunan kelas
Bangunan yang dipergunakan untuk kelas dari masa kolonial
berjumlah 7 buah ruang kelas. Bangunan ini berada paling depan (sisi
utara), dan berderet dari arah timur ke barat. Bangunan kelas tersebut
sebagian besar masih asli (belum berubah), beberapa bangunan yang
pernah mengalami renovasi, antara lain: plafon dan genteng emper.
Uraian singkat mengenai ciri-ciri bangunan yang asli sbb:
1) Floor/ lantai dari tegel abu-abu
2) Pintu masuk dan keluar ada 2 buah yaitu pintu masuk yang ada di
depan sisi utara dan belakang sisi selatan. Ukuran pintu-pintu
tersebut relatif tinggi, dengan jenis krepyakan. Bagian dalam pintu
masuk dilengkapi dengan pintu kepetan (kupu terang). Untuk pintu
di sisi utara kepetan ada di bagian dalam dan pintu sisi selatan ada
dibagian luar. Di samping itu tiap ruangan dilengkapi dengan pintu
butulan yang berada di tiap dinding penyekat, tetapi pintu tersebut
sekarang tidak difusingkan lagi.
3) Jendela Bangunan berada di bagian depan, dengan jenis krepyakan
4) Boven licht ruangan berada di atas tiap-tiap jendela depan dan pintu.
Boven licht itu tersebut dari kaca.
5) Ventilasi (rooster) ruangandi atas atap emperan.
b. Hall olah raga
Hall untuk olah raga di SMP Negeri 6, juga merupakan
bangunan dari masa kolonial. Secara keseluruhan bangunan tersebut
masih asli. Bangunan yang sudah mengalami renovasi yaitu bagian lantai
(diganti dengan keramik putih), dan di sisi barat ada tambahan dinding
penyekat. Bangunan hall ini dibuat dengan konstruksi kayu, tanpa plafor,
dan di dalamnya terdapat fasilitas untuk rak pakaian dari kayu.
c. Doorlop
Doorlop (jalan beratap) di SMP Negeri 6 sebagai fasilitas penghubung antara bangunan kelas di utara yang membujur ke selatan
menuju ke kamar mandi, kemudian membujur ke timur menuju Hall olah
raga. Kondisi doorlop masih bagus dan masih asli, penambahan dengan dinding terutama di sebelah barat Hall dan di sebelah utara kamar mandi.
d. Kamar mandi
Kamar mandi juga merupakan sisa bangunan asli, tetapi sudah
ada perubahan terutama di bagian lantainnya.
3. Fasilitas ruang yang tersedia di SMP Negeri 6 Yogyakarta a. Ruang Teori ( belajar)
b. Ruang Laboratorium
d. Ruang Buku
e. Ruang BK/BP
f. Ruang UKS
g. Ruang Serba Guna
h. Ruang Kepala Sekolah
i. Ruang Tamu
j. Ruang Guru
k. Ruang Ketrampilan Mengetik
l. Ruang Tata Usaha
m. Ruang Seni Karawitan
n. Ruang Gudang Barang
o. Ruang Ketrampilan PKK
p. Ruang PKS
q. Ruang Osis
r. Ruang Koperasi Siswa
s. Kamar Mandi/ WC
t. Ruang Penjaga Sekolah
u. Ruang Agama
v. Tempat parkir Guru
4. Visi dan Misi SMP Negeri 6 a. Visi
Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam
berprestasi, berakhlak dan berbudaya.
b. Misi
Dalam rangka untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam
visi sekolah, maka sekolah merumuskan misi sebagai berikut:
1) Mengoptimalkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
3) Mendorong dan membantu setiap siswa.
4) Menumbuhkembangkan penghayatan.
5) Menerapkan manajemen partisipatif yang melibatkan seluruh warga
sekolah
6) Menumbuhkembangkan kesadaran berbudaya
5. Tujuan Pendidikan SMP Negeri 6
Tujuan yang akan dicapai oleh SMP Negeri 6 Yogyakarta dalam
jangka waktu tiga tahun (2007-2009) yaitu:
a. Peningkatan mutu akademik dengan kenaikan rata-rata nilai UNAS.
b. Pelaksanaan KTSP di SMP Negeri 6 Yogyakarta yang sesuai dengan
tuntutan ditunjukkan dengan kenaikan ketuntasan belajar dari 7,50
c. Peningkatan kemampuan siswa dalam berbagai Olympiade MIPA yang
berjalan efektif dan dapat meraih juara II kota dan Juara III propinsi.
d. Peningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan keagamaan yang berjalan
secara efektif dan dapat meraih juara III kota dan III propinsi.
e. Peningkatan Kemampuan siswa dalam kegiatan olah raga (bulu tangkis,
basket, volley, sepakbola, dan taekwondo) yang berjalan efektif dan dapat
menjadi juara II kota dan III propinsi.
f. Peningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan seni (group band tingkat
SMP) yang berjalan efektif dan dapat meraih juara I kota dan I propinsi.
g. Peningkatan kemampuan siswa dalam Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
h. Peningkatan kemampuan siswa dalam berbagai lomba pidato bahasa
inggris, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan dapat meraih juara I kota dan
II propinsi.
i. Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi guru dan siswa
ditunjukkan dengan kenaikan presentase penggunaan Bahasa Inggris
dalam KBM.
1) Untuk guru 5% menjadi 15%.
2) Untuk siswa dapat meraih kejuaran pada lomba tingkat kota I
kabupaten, propinsi, maupun nasional.
6. Wawasan Wiyatamandala
a. Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga
b. Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan
sekolahnya yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
1) Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan.
3) Mempertinggi budipekerti.
4) Memperkuat kepribadian.
5) Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
c. Antara guru dan orang tua murid harus ada saling pengertian dan
kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan.
d. Para guru di dalam maupun di luar lingkungan sekolah harus senantiasa
menunjukkan tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat
dipercaya dan ditiru betapapun sulitnya lingkungan.
e. Sekolah bertumpu pada masyarakat sekitarnya namun harus mencegah
masuknya sikap dan perbutan yang dapat / tidak dapat menimbulkan
pertentangan antara kita sama karena kita karena perbedaan agama,
perbedaan asal-usul keturunan, dan tingkat sosial ekonomi serta paham
7. Jumlah Pelajar SMP Negeri 6 dari tahun 2008- 2011
8. Kegiatan Extra Kurikuler di SMP Negeri 6 Tahun Pelajaran 2010/2011 1. Peningkatan Keimanan dan Ketakwaan Agama Islam
2. Peningkatan Bakat Akademik bidang IPA
3. Peningkatan Bakat Akademik bidang Bahasa Inggris
4. Peningkatan Bakat Akademik bidang MIPA
5. Peningkatan Bakat Bola Basket
6. Peningkatan Bakat Sepak Bola
7. Latihan Upacara
8. Peningkatan Bakat Robotik
9. Peningkatan Bakat Berbaris
10. Peningkatan Bakat Volley Ball
11. Peningkatan Bakat Taekwondo
12. Peningkatan Bakat Musik
13. Peningkatan Bakat Karawitan dan bulutangkis
14. Peningkatan Bakat Paduan Suara
15. Peningkatan Bakat Teknologi dan Komputer
17. Peningkatan Bakat Pramuka
18. Peningkatan Bakat Jurnalistik
19. Peningkatan Bakat Olah Raga
20. Peningkatan Bakat Olah Raga Renang
21. Peningkatan Bakat bidang Seni tari.
9. Sertifikat dan Penghargaan Pelajar SMP Negeri 6 Tabel IV.2
No Tahun Nama Lomba Jumlah
10. Nama-nama Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Yogyakarta a. Bapak Antoen Suhono
b. R.M.Sudarmo
c. Bapak Murdani
d. Bapak Suharso
e. Bapak Kastowo
f. Bapak Bambang Suharto
g. Bapak Nyoman Radjeg
h. Bapak Muhadi
i.Ibu Umi Yadinah
h. Bapak Drs. YS.Winarno
i. Bapak Drs.Tatang Sumantri
j. Bapak Drs.M.Suparno