MENTERI KOORDINATOR
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
SUMBER DAYA ALAM
Lebih Dari
17.000
Pulau
Panjang Garis Pantai
54.716 Km
Kekayaan Aneka Hayati
3 Besar
Dunia
Letak GeografisPersilangan
Produksi Ikan3 Besar
Dunia
Potensi Migas70%
Perairan
Jumlah Penduduk4 Besar
Dunia
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
Hutan dan Biodiversiti Hasil Laut
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
KEKAYAAN ALAM
Batubara dan Mineral Lain Gas Alam Emas dan Logam LainPerkebunan dan Pertanian Minyak Bumi
POTENSI TANAH AIR INDONESIA
KONFLIK SOSIAL
Perseteruan
dan/atau benturan fisik dengan
kekerasan
antara dua kelompok masy atau
lebih
yg berlangsung
dalam waktu tertentu
dan
berdampak luas
yang mengakibatkan
ketidakamanan dan disintegrasi sosial
sehingga
mengganggu stabilitas nasional dan
SUMBER KONFLIK SOSIAL
Permasalahan Berkaitan Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Perseteruan Antar/Inter Agama, Suku dan Etnis
Sengketa Batas Wilayah
Sengketa SDA Antar Masyarakat dan/atau dengan Pelaku Usaha
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
14 (empat belas) Asas:
1. Kemanusiaan 8. Ketertiban dan Kepastian Hukum
2. HAM 9. Keberlanjutan
3. Kebangsaan 10. Kearifan Lokal
4. Kekeuargaan 11. Tanggung Jawab Negara 5. Kebhineka-tunggal-ikaan 12. Partisipatif
6. Keadilan 13. Tidak Memihak
7. Kesetaraan Gender 14. Tidak Membeda-bedakan
7 (tujuh) Tujuan:
1. Menciptakan Kehidupan Masyarakat Yang Aman. 2. Memelihara Kondisi Damai dan Harmonis.
3. Meningkatkan Tenggang Rasa.
4. Memelihara Keberlangsungan Fungsi Pemerintah. 5. Melindungi Jiwa, Harta, dan Sarana.
6. Memberikan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Korban. 7. Memulihkan Kondisi Fisik dan Mental.
KONSEP-KONSEP YANG RELEVAN
Konsep Penjelasan Sumber
Kader Pelopor Revolusi Mental Penanganan Konflik Sosial
Orang Yg Memiliki Kompetensi Dalam Penanganan Konflik Sosial Yang
Berbasis Nilai, Moral, Etika, Karakter Dan Budaya Indonesia
Permendagri No. 42 Tahun 2015
Tim Terpadu
Penanganan Konflik Sosial
Dibentuk Secara Berjenjang Untuk Menangani Konflik Sosial
Permendagri No. 42 Tahun 2015
Pranata Adat Dan Pranata Sosial
Penanganan Konflik Sosial
Mengedepankan Pranata Adat/Pranata Sosial
UU No. 7/2012; PP No. 2 Tahun 2015 Upaya Penanganan
Konflik Sosial
Mengedepankan Upaya Pencegahan Melalui Pembangunan Perdamaian Dan Kearifan Lokal
Beberapa Konflik Sosial yang pernah Terjadi di Indonesia
Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 2.Konflik Sosial yang terjadi di Tolikara Tahun 2016
Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT Tahun 2013 4.Konflik Sosial yang terjadi di Rembang, Jawa Tengah Tahun 2016 5.Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Besar, NTB Tahun 2013
6.Konflik yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku 8.Konflik sosial yang terjadi di Tolikara, Tahun 2015
PENTINGNYA REVOLUSI MENTAL
11
Ada beberapa faktor yang menyebabkan revolusi mandek:
Terjadinya penurunan semangat dan jiwa revolusioner para pelaku
revolusi, baik rakyat maupun pemimpin nasional;
Banyak pemimpin politik Indonesia kala itu yang masih mengidap
penyakit mental warisan kolonial, seperti “
hollands denken
” (gaya
berpikir meniru penjajah Belanda).
Terjadinya penyelewengan-penyelewengan di lapangan ekonomi, politik,
dan kebudayaan. Penyelewengan-penyelewengan tersebut dipicu oleh
penyakit mental rendah diri dan tidak percaya diri dengan kemampuan
sendiri.
Gerakan revolusi mental bukanlah hal baru. Adalah Presiden Pertama RI, Soekarno yang pertama kali mencetuskannya pada pidato 17 Agustus 1957. Saat itu revolusi nasional Indonesia sedang “mandek” padahal tujuan revolusi belum tercapai.
LANJUTAN ...
12
Sebagian besar rintangan terhadap revolusi bersumber pada
cara berpikir dan bertindak yang bertolak belakang dengan
semangat kemajuan. Untuk itu, diperlukan “Revolusi Mental”
yang
merupakan
perombakan
cara
berpikir,
cara
kerja/berjuang, dan cara hidup agar selaras dengan semangat
kemajuan dan tuntutan revolusi nasional.
Bagi Bung Karno revolusi mental sebagai “Gerakan Hidup
Baru” yang bertujuan tidak hanya menanamkan rasa percaya
diri pada diri sendiri dan kemampuan sendiri, tapi juga
menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat
dalam
menghadapi
rintangan
dan
kesulitan-kesulitan
“Revolusi Mental merupakan satu gerakan
untuk menggembleng manusia Indonesia
agar menjadi manusia baru yang berhati
putih, berkemauan baja, bersemangat
elang rajawali, berjiwa api yang
menyala-nyala”
Bung Karno, Hari Proklamasi, 17 Agustus 1957
Soekarno
Berhati
Putih
Berkemauan
Baja
Bersemangat
Elang Rajawali
Berjiwa
Api yang Menyala-nyala
“Untuk lebih memperkokoh
kedaulatan, meningkatkan daya saing
dan mempererat persatuan bangsa
kita perlu melakukan Revolusi
Mental“ Joko Widodo
-14
PENTINGNYA REVOLUSI MENTAL
•
Soekarno
– 17 Agustus
1957
• Gerakan untuk
menggembleng manusia
Indonesia
• Menjadi manusia baru
• Berhati putih
• Berkemauan baja
• Bersemangat elang
rajawali
• Berjiwa api yang
menyala-nyala
•
Joko Widodo - 2014
• Lebih memperkokoh
kedaulatan
• Meningkatkan daya
saing, dan
• Mempererat persatuan
bangsa
• Penting untuk melakukan
revolusi mental
CARA BERPIKIR CARA KERJA CARA HIDUP INTEGRITAS ETOS KERJA GOTONG ROYONG MEMBANGUN
KARAKTER
MELAKUKANPERUBAHAN
MEWUJUDKAN TUJUAN BERNEGARA TUJUANNASIONAL
INDONESIA: BERDAULAT, BERDIKARI, BERKEPRIBADIANTIGA NILAI STRATEGIS INSTRUMENTAL
REVOLUSI MENTAL
• Dapat Dipercaya
• Sadar Hak dan Kewajiban
• Bertanggungjawab
Integritas
• Nilai Daya Saing
• Kreatif • Mandiri • Inovatif • Produktif
Etos Kerja
•Saling Menghargai •Kerjasama •Solidaritas•Perilaku Tolong Menolong
•Berorientasi Pada Kebaikan Bersama
•Berorientasi Kepada Rakyat Banyak.
Gotong
Mengubah
cara pandang
,
pola pikir
,
sikap
,
perilaku
dan
cara
kerja
, beroirentasi pada
kemajuan
dan
kemodernan
sehingga
Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi
dengan bangsa-bangsa lain di dunia
Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik
menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi
bangsa maju dan modern dengan pondasi Pancasila, UUD 1945, Trisakti, Nawacita, dan Nilai-Nilai Revolusi Mental
Mewujudkan Indonesia yang
berdaulat secara politik
,
berdikari secara ekonomi
, dan
berkepribadian dalam
kebudayaan
yang kuat melalui pembentukan manusia
Indonesia baru yang unggul
Berdaulat
Berdikari
Berkepribadian
REVOLUSI MENTAL
Pada Tahun 2016,
70%
Perubahan ditujukan untuk
ASN
dan
LANDASAN GERAKAN NASIONAL
REVOLUSI MENTAL (GNRM)
LANDASAN OPERASIONAL - TRISAKTI
LANDASAN IDIIL – PANCASILA
LANDASAN KONSTITUSIONAL – UUD 1945
INPRES NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
PETA JALAN GERAKAN NASIONAL
REVOLUSI MENTAL
PERAN/KONTRIBUSI
YANG DIHARAPKAN
• Memberlakukan kebijakan untuk mendukung pembentukan konsorsium GNRM • Mengalokasikan anggaran (APBN/APBD) • Menggerakan/memobilisasi aparat Pemerintah Penyelenggara Negara Dunia Pendidikan/Akademisi Dunia Usaha Masyarakat/Komunitas • Menjadi pelopor/berpartisipasi aktif• Kontribusi sumberdaya rumah tangga/komunitas
• Inisiasi kegiatan – kegiatan nyata
• Mengkreasikan kegiatan – kegiatan konsorsium yang berdampak nyata
• Kontribusi pemikiran dan ide
• Menggerakan sekolah, kampus, pondok pesantren, dll
• Menjadi pelopor/berpartisipasi aktif
• Kontribusi nyata melalui program/kegiatan yang mendukung GNRM
INPRES NOMOR 12 TAHUN 2016
TENTANG GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
22
PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MELAYANI
PROGRAM
GERAKAN INDONESIA BERSATU
PROGRAM
GERAKAN INDONESIA TERTIB
PROGRAM
GERAKAN INDONESIA MANDIRI
PROGRAM
4 (EMPAT) AGENDA STRATEGIS GNRM
TAHUN 2015-2019
1.Payung hukum (
Inpres GNRM
): Inpres Nomor 12
Tahun 2016 Tentang Gerakan Nasional Revolusi
Mental, ditetapkan tanggal 6 Desember 2016.
2.Reformasi
Birokrasi
yang
Melayani
dan
Berintegritas
.
3.Pembentukan
Gugus
Tugas
Daerah
untuk
membangun inisiatif dan partisipasi pelaku GNRM.
4.Praktik Keteladanan
disemua simpul perubahan
Gugus Tugas GNRM
penggabungan
sumberdaya bersama
beberapa pihak terkait,
(Pemerintah, Masyarakat/Komunitas,
Lembaga Pendidikan/Cendekiawan, dan
Dunia Usaha), dalam melakukan suatu
upaya/gerakan atau kegiatan tertentu untuk
mencapai
tujuan
– tujuan dari Revolusi
Mental
.
GUGUS TUGAS GNRM SEBAGAI MOTOR
PENGGERAK PERUBAHAN
Gugus Tugas akan melibatkan :
Pendidik (guru, dosen), Polisi, Budayawan dan Seniman,Tokoh Agama, Tokoh Politik dan Kader Partai Politik,Tokoh Masyarakat, Akademisi/ organisasi profesi,
Pemuda dan Mahasiswa,Tokoh Wanita,
Wartawan/Media, Disabel, dan, Netizen (penggiat dunia maya seperti blogger, aktivis sosial media)
PERAN PENTING
GUGUS TUGAS REVOLUSI MENTAL NASIONAL/
PROPINSI/ KEMENTERIAN & LEMBAGA
1. Merumuskan strategi dan langkah Gerakan Nasional Revolusi Mental;
2. Mensosialisasikan
Gerakan
Nasional
Revolusi
Mental
kepada
masyarakat luas;
3. Melakukan kajian mengenai hal-hal terkait Gerakan Nasional Revolusi
Mental,
4. Merumuskan kerangka dasar Gerakan Nasional Revolusi Mental;
5. Menggerakkan aktivitas Gerakan Nasional Revolusi Mental
6. Memantau jalannya Gerakan Nasional Revolusi Mental; dan
STRUKTUR GUGUS TUGAS PROVINSI
(Surat Keputusan Gubernur)
Ketua Gubernur Ketua Harian Sekretaris Daerah Provinsi
Koordinator Program Indonesia Melayani Koordinator Program Indonesia Bersih Koordinator Program Indonesia Tertib Koordinator Program Indonesia Mandiri Koordinator Program Indonesia Bersatu Sekretariat Bakesbangpol
STRUKTUR GUGUS TUGAS KABUPATEN/KOTA
(Surat Keputusan Bupati/Walikota)
Ketua Bupati/Walikota
Ketua Harian
Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Koordinator Program Indonesia Melayani Koordinator Program Indonesia Bersih Koordinator Program Indonesia Tertib Koordinator Program Indonesia Mandiri Koordinator Program Indonesia Bersatu Sekretariat Bakesbangpol