• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Kota Serang No. 16/10/36.73/Th.V, 2 November 2015

1

 Memasuki bulan Oktober , harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Kota Serang secara umum mengalami penurunan , hal ini bisa dilihat dari turunnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,76 pada September menjadi 126,38 pada bulan Oktober atau terjadi perubahan indeks (Deflasi) 0,30

persen.

 Deflasi pada bulan ini terjadi karena turunnya 5 indeks kelompok pengeluaran yakni : kelompok bahan makanan turun 1,83 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bangunan turun- 0,06 persen, sandang 0,09 persen, kesehatan 0,11 dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan yang turun 0,05 persen. Sedangkan 2 kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,54 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga naik 0,04 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (2015) mencapai 2,69 persen dan Inflasi “Year on Year” (IHK Oktober 2014 terhadap IHK Oktober 2015) tercatat 7,62 persen.

No. 16/10/36.73/Th.V, 2 November 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

OKTOBER 2015 KOTA SERANG DEFLASI 0,30 PERSEN

Berdasarkan pemantauan harga dari hasil pencacahan yang di lakukan pada bulan Oktober , dari 172 komoditi yang mengalami perubahan harga, sebanyak 100 komoditi mengalami kenaikan harga dan 72 komoditi mengalami penurunan harga. Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga yang cukup tinggi antara lain adalah : Jengkol, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, bandeng/bolu, minyak goreng, obat dengan resep. Sedangkan kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Oktober 2015 antara lain : Tomat buah, rokok kretek filter, bubur, jeruk, bawang merah, rokok kretek, jagung manis, roko putih, air kemasan.

5 (Lima) kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan Deflasi Kota Serang adalah kelompok bahan makanan mengalami penurunan terbesar yaitu 0,3875 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,0130 persen, sandang 0,0061 persen, kesehatan 0,0057 persen dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan turun sebesar -0,0081 persen, sedangkan 2 kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan andil adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau andil naik sebesar 0,1226 persen dan kelompok pendidikan, komunikasi & jasa keuangan mengalami kenaikan terkecil sebesar 0,0028 persen.

(2)

Tabel 1

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang

Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2015 (2012= 100)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2014 IHK Oktober 2014 IHK September 2015 IHK Oktober 2015 Inflasi Oktober 2015 *) Tahun Kalender 2015 **) Inflasi “Year on Year”***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 123,07 124,40 126,76 126,38 -0,30 2,69 7,62 1. Bahan Makanan 132,62 124,40 132,46 130,03 -1,83 -1,95 4,53

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 129,93 124,06 137,93 138,67 0,54 6,73 11,78 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 114,14 112,53 116,88 116,81 -0,06 2,34 3,80

4. Sandang 104,25 104,11 107,88 107,78 -0,09 3,39 3,53

5. Kesehatan 109,99 108,75 121,73 121,60 -0,11 10,56 11,82

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 113,43 113,35 121,54 121,59 0,04 7,19 7,27 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 131,88 117,61 131,12 131,06 -0,05 -0,62 11,44

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2015 terhadap IHK Bulan September 2015 **) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2015 terhadap IHK Bulan Oktober 2014

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran/Andil terhadap Inflasi Kota Serang Bulan Oktober 2015

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi / Deflasi (%)

(1) (2)

UMUM -0,2950

1. Bahan Makanan -0,3875

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,1226

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar -0,0130

4. Sandang -0,0061

5. Kesehatan -0,0057

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,0028

(3)

Berita Resmi Statistik Kota Serang No. 16/10/36.73/Th.V, 2 November 2015

3

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok

Bahan Makanan

IHK turun 1,83 persen

Andil deflasi 0,3875 persen

Pada bulan Oktober ini kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks terbesar dari 132,46 menjadi 130,03 atau terjadi perubahan indeks sebesar -1,83 persen.

Darisebelas sub kelompok yang ada, 7 sub kelompok mengalami penurunan indeks , sedangkan 4 sub kelompok mengalami kenaikan indeks. Penurunan indeks tertinggi terdapat pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar -7,29 persen, sedangkan kenaikan indeks terbesar terjadi pada subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 2,23 persen.

Pada bulan ini kelompok bahan makanan memberikan kontribusi terhadap terbentuknya inflasi umum sebesar -0,3875 persen . Komoditi yang dominan memberikan andil deflasi pada kelompok ini adalah jengkol 0,1068 persen, telur ayam ras 0,01009 persen, daging ayam ras 0,0822 persen, cabai merah -0,0553 persen, bandeng/bolu -0,0345 persen, minyak goreng -0,0263 persen. Sedangkan komoditi yang menekan/menghambat deflasi pada kelompok ini adalah tomat buah 0,0399 persen, jeruk 0,0267 persen, bawang merah 0,0234 persen, jagung manis 0,0142 persen dan udang basah 0,0103 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

IHK Naik 0,54 persen

Andil Inflasi 0,1226 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini mengalami kenaikan indeks yaitu dari 137,93 pada bulan September naik menjadi 138,67 pada bulan Oktober, atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,54 persen.

Dari 3 (tiga) sub kelompok yang ada semuanya mengalami kenaikan indeks yaitu makanan jadi sebesar 0,30 persen, subkelompok tembakau, minuman beralkohol mengalami kenaikan terbesar sebesar 1,06 persen dan kelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 0,59 persen. Kelompok ini memberikan andil inflasi 0,1226 persen, dimana komoditi yang mempengaruhi andil inflasi pada kelompok ini adalah rokok kretek filter 0,0290 persen, bubur 0,0285 persen, rokok kretek 0,0150 persen, rokok putih 0,0133 persen dan air kemasan 0,0132 persen. sedangkan penurunan indeks pada kelompok ini dipengaruhi turunnya andil komoditi gula pasir 0,0086 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Bahan Makanan 130,03 -1.83 -1,95 Padi2an & umbi2an 115,47 0.23 -4,66 Daging & Hasilnya 131,28 -4.15 8,47

Ikan Segar 136,75 -1.26 4,50

Ikan Diawetkan 138,16 0.92 6,18 Telur, Susu & Hasilnya 121,52 -4.45 -0,48 Sayur-sayuran 158,54 -7.29 8,35 Kacang-kacangan 134,20 0.06 4,40 Buah-buahan 141,08 2.11 -3,50 Bumbu - bumbuan 161,25 -1.86 -24,06 Lemak & Minyak 102,39 -2.17 -6,40 Bhn Mkn Lainnya 139,74 2.23 12,73

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 138,67 0,54 6,73 Makanan Jadi 138,32 0,30 5,27 Minuman Yg Tdk Beralkohol 137,91 0,59 8,53 Tembakau & Minuman beralkohol 140,15 1,06 8,88

(4)

Kelompok Perumahan, air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

IHK Turun 0,06 persen

Andil Deflasi 0,0130 persen

Pada bulan ini kelompok Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami penurunan indeks, yaitu dari 116,88 pada bulan September menjadi 116,81 pada bulan Oktober atau terjadi perubahan indeks -0,06 persen.

2 (dua) subkelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok biaya tempat tinggal turun 0,04 persen dan bahan bakar, penerangan & air turun 0,85 persen.

2 (dua) subkelompok mengalami kenaikan indeks yaitu perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga naik sebesar 1,12 persen dan 0,43 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil deflasi sebesar 0,0130 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh turunnya andil bahan bakar rumah tangga sebesar -0,0407 persen, semen -0,0037 persen, tarif listrik -0,0024 persen. Sedangkan kenaikan andil pada kelompok ini terdapat pada komoditi kulkas/lemari es yg naik sebesar 0,0061 persen dan pengharum atau pelembut cucian naik 0,0039 persen.

Kelompok Sandang

IHK turun 0,09 persen

Andil Deflasi 0,0061 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Sandang pada bulan ini mengalami penurunan indeks bulan ini yaitu dari 107,88 menjadi 107,78 atau terjadi penurunan indeks sebesar 0,09 persen.

Turunnya IHK kelompok ini dipengaruhi oleh turunnya indeks pada subkelompok barang pribadi & sandang lainnya sebesar 0,54 persen, sedangkan kenaikan indek terjadi pada subkelompok sandang laki-laki dan sandang wanita masing-masing sebesar 0,08 dan 0,07 persen, sedangkan sandang anak-anak tetap.

Penurunan indeks pada kelompok ini di pengaruhi penurunan andil komoditi emas perhiasan sebesar 0,085 persen, sedangkan kenaikan andil pada subkelompok ini sangat kecil.

Andil deflasi kelompok sandang pada bulan September sebesar 0,0061 persen..

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 116,81 -0,06 2,34 Biaya Tempat Tinggal 112,14 -0,04 1,53 Bhn Bakar, Penerangan & Air 132,97 -0,85 4,24 Perlengkapan Rumahtangga 116,48 1,12 5,93 Penyelenggaraan RT 112,83 0,43 0,33

021

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Sandang 107,78 -0,09 3,39

Sandang Laki-laki 111,65 0,08 2,16 Sandang Wanita 110,30 0,07 1,98 Sandang Anak-anak 111,26 0,00 3,59 Brg Pribadi & Sandang lainnya 98,84 -0,54 5,81

(5)

Berita Resmi Statistik Kota Serang No. 16/10/36.73/Th.V, 2 November 2015

5

Kelompok Kesehatan

IHK Turun 0,11 persen

Andil Deflasi 0,0057 persen

Indeks harga kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami penurunan yaitu dari 121,73 pada bulan lalu menjadi 121,60 pada bulan ini atau turun 0,11 persen.

Turunnya angka indeks kelompok kesehatan ini dipengaruhi oleh turunnya indeks di subkelompok obat-obatan sebesar 1,71 persen. Sedangkan subkelompok jasa perawatan jasmani naik dan perawatan jasmani & kosmetik naik sebesar 1,67 persen dan 0,47 persen.Sedangkan jasa kesehatan tidak mengalami perubahan/tetap.

Andil pada kelompok ini sebesar -0,0057 persen, komoditi yang berpengaruh pada penurunan andil pada kelompok ini adalah obat dengan resep turun 0,0184 persen. Andil deflasi pada kelompok ini sedikit tertahan oleh kenaikan indeks pada komoditi bedak sebesar 0,0046 persen dan facial sebesar 0,0027 persen.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

IHK Naik 0,04 persen

Andil Inflasi 0,0028 persen

Pada Bulan September ini kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami kenaikan indeks terkecil diantara kelompok lainnya yaitu sebesar 0,04 persen dari 121,54 menjadi 121,59.

Dari lima sub kelompok yang ada, satu subkelompok mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok rekreasi yang naik sebesar 0,23 persen, sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan turun 0,02 persen. Tiga subkelompok yaitu jasa pendidikan, kursus2/pelatihan dan olahraga tidak mengalami perubahan/tetap.

Andil pada kelompok ini sebesar 0,0028 persen, komoditi yang menyebabkan kenaikan indeks apa kelompok ini adalah sepeda anak sebesar 0,0048 persen sedangkan penurunan andil pada kelompok ini sangat kecil.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Kesehatan 121,60 -0,11 10,56

Jasa Kesehatan 121,95 0,00 17,89 Obat-obatan 123,54 -1,71 5,68 Jasa Perawatan Jasmani 134,47 1,67 14,48 Perawatan Jasmani &

Kosmetik 118,41 0,47 4,05

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Pendidikan, Rekreasi & OR 121,59 0,04 7,19

Jasa Pendidikan 116,64 0,00 6,96 Kursus2/Pelatihan 222,59 0,00 22,40 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 125,61 -0,02 1,69 Rekreasi 109,01 0,23 3,86 Olahraga 124,52 0,00 18,21

(6)

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

IHK Turun 0,05 persen

Andil Deflasi 0,0081 Persen

Pada bulan Oktober kelompok ini mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen dari 131,12 menjadi 131,06. Dari empat subkelompok yang ada dua subkelompok mengalami penurunan indeks yaitu transportasi terbesar 0,06 persen dan komunikasi & pengiriman turun 0,02 persen, sedangkan dua subkelompok yaitu sarana & penunjang transport dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Secara keseluruhan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan ini memberikan sumbangan andil deflasi sebesar 0,0081 persen. Komoditi penyumbang terbesar penurunan andil pada kelompok ini adalah bensin sebesar 0,0063 persen dan solar 0,0013 persen. Deflasi pada komoditi ini sedikit tertahan oleh kenaikan harga sepeda sebesar 0,0010 persen.

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Serang dan Banten (2012=100) Bulan Oktober 2015 100 105 110 115 120 125 130 135 140 Serang Banten Serang 126,38 130,03 138,67 116,81 107,78 121,6 121,59 131,06 Banten 127,68 133,4 136,65 120,93 110,23 126,61 124,8 128,25 Umum Bahan

Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Transpor, Komunikasi &

Jasa Keuangan 131,06 -0,05 -0,62

Transpor 148,53 -0,06 -1,22

Komunikasi & Pengiriman 98,13 -0,02 -0,67 Sarana & Penunjang Transpor 118,88 0,00 4,51 Jasa Keuangan 104,99 0,00 0,00

(7)

Berita Resmi Statistik Kota Serang No. 16/10/36.73/Th.V, 2 November 2015

7

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Serang Dan Provinsi Banten

Bulan Oktober 2015 -0,295 -0,0381 -0,3875-0,3368 0,1226 0,1168 -0,013 0,1258 -0,0061 0,0171 -0,0057 0,0588 0,0028 0,0205 -0,0081 -0,0403 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Umum Bhn Makanan

Mkn Jadi Perumahan sandang Kesehatan PendidikanTransportasi

Serang Banten

Tabel 3

Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 3 Kota Di Banten Bulan Oktober 2015

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2015 terhadap IHK Bulan September 2015 **) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Oktober 2015 terhadap IHK Bulan Oktober 2014

Pada bulan Oktober 2015, 2 kota di Provinsi Banten mengalami Deflasi yaitu Kota Serang dan Kota Cilegon, sedangkan Kota Tangerang mengalami Inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Kota Serang sebesar 0,30 persen disusul Kota Cilegon sebesar 0,04 persen, sedangkan Kota Tangerang Inflasi sebesar 0,02 perse. Untuk Banten juga terjadi Deflasi sebesar 0,04 persen. Inflasi tahun kalender terbesar terjadi di kota Cilegon sebesar 3 persen, kemudian Kota Tangerang 2,96 persen dan terakhir Kota Serang 2,68 persen dan Banten 2,93 persen.

Laju inflasi year on year pada bulan Oktober tertinggi tercatat di Kota Serang sebesar 7,62 persen, disusul Kota Cilegon sebesar 7,08 persen dan terakhir Kota Tangerang sebesar 6,82 persen dan untuk provinsi Banten sebesar 6,97 persen.

Kota Desember IHK 2014 IHK Oktober 2014 IHK September 2015 IHK Oktober 2015 Inflasi Oktober 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kaleder 2015 **) Inflasi Year on Year ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. SERANG 123,07 117,43 126,76 126,38 -0,30 2,69 7,62 2. TANGERANG 124,82 120,32 128,50 128,52 0,02 2,96 6,82 3. CILEGON 120,92 116,31 124,60 124,55 -0,04 3,00 7,08 4. B A N T E N 124,05 119,36 127,73 127,68 -0,04 2,93 6,97

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan “Ekskursi Geologi” dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Fakultas Sains dan Teknik, Jurusan Teknik Pertambangan Angkatan 2013 dengan

pelajaran Fiqih yaitu dari siswa yang telah tuntas pada siklus I naik dari. 72% menjadi

Foto rontgen toraks adalah pemeriksaan radiologi yang paling sering dilakukan. Untuk pemeriksaan rutin biasa dilakukan foto PA, dan bila perlu, dila perlu dapat

Dulu masyarakat tidak mengetahui cara mengelolah ikan-ikan yang ada di tambak tersebut, Jadi yang dilakukan oleh masyarakat adalah hanya menjual ikan-ikan tersebut pada waktu

Hal ini mengakibatkan keutamaan dan kemuliaan yang khusus dikarunia oleh Allah SWT untuk ahlul bait dan keturunannya tidak dapat disandang oleh anak cucu

Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan Aplikasi Deteksi Penyakit dan Serangan Hama Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptron telah mampu

Reliabilitas (reliability), yaitu sejauh mana perangkat lunak dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsikan dengan ketelitian yang diperlukan. 1) Bagaimana kinerja

Diharapkan dari tulisan ini pembaca dapat memperoleh gambaran tentang jenis dosimeter perorangan yang digunakan untuk layanan pemantauan dosis tara perorangan eksternal (film