• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT, SODIUM KARBONAT DAN SODIUM HIDROKSIDA DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT, SODIUM KARBONAT DAN SODIUM HIDROKSIDA DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT, SODIUM KARBONAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

DENGAN KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Oleh: Faza Hadaina D 500 120 001

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT, SODIUM KARBONAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

DENGAN KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Faza Hadaina D 500 120 001

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Ir. Nur Hi, M.T., Ph.D. NIK. 975

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT, SODIUM KARBONAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

DENGAN KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN

Oleh: Faza Hadaina D 500 120 001

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jumat, 31 Maret 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ir. Haryanto A.R., M.S. (... ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Tri Widayatno, M.Sc., Ph.D. (... ) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Ir. Nur Hidayati, M.T., Ph.D. (... ) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Teknik r. Sri Sunarjono. M.T., Ph.D

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, April 2017

Penulisu.uuuu

Faza Hadainauu D 500 120 001uu

(5)

1

PRARANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT, SODIUM KARBONAT DAN SODIUM HIDROKSIDA DENGAN

KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN

Abstrak

Trisodium fosfat (Na3PO4) merupakan bahan kimia anorganik yang digunakan

dalam industri pembuatan deterjen dan sabun cuci rumah tangga. Saat ini, trisodium fosfat diperoleh melalui impor. Maka dari itu, akan didirikan Pabrik Trisodium Fosfat dengan kapasitas 45.000 ton/tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk peluang ekspor. Pabrik direncanakan akan beroperasi selama 330 hari per tahun dan akan didirikan di daerah kawasan industri kabupaten Gresik pada tahun 2022. Trisodium fosfat dibuat dengan bahan baku asam fosfat, sodium karbonat, dan sodium hidroksida dengan Reaktor Alir Tangki

Berpengaduk (RATB) pada suhu operasi 90oC dan tekanan 1 atm. Terdapat

beberapa tahapan proses, yaitu tahap pembentukan produk, pemekatan, pengkristalan, dan pengeringan. Asam fosfat yang dibutuhkan sebanyak 2.954,08 kg/jam, sodium karbonat 1.611,35 kg/jam dan kebutuhan sodium hidroksida

sebanyak 1.187,91 kg/jam. Unit pendukung proses meliputi penyediaan air

sebesar 78.196,16 kg/jam yang diperoleh dari air sungai, penyediaan saturated

steam sebesar 2.407,79 kg/jam, kebutuhan udara tekan sebesar 150 m3/jam kebutuhan listrik sebesar 722,99 kW yang diperoleh dari, bahan bakar sebanyak 8.165,33 liter per hari. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan terbatas

(PT). Jumlah kebutuhan tenaga kerja adalah 170 orang. Percent return on

investment (ROI) sebelum pajak 19,02% dan setelah pajak 13,31%. Pay out time

(POT) sebelum pajak selama 3,45 tahun dan setelah pajak 4,29 tahun. Break even

point (BEP) sebesar 50,69%, Shut down point (SDP) sebesar 20,87%, Internal rate of return (IRR) berdasarkan dari Discounted cash flow (DCF) sebesar 24,22%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.

Kata Kunci: trisodium fosfat, sodium karbonat, sodium hidtoksida, reaktor alir tangki berpengaduk

Abstract

Trisodium phosphate primarily is used for production of detergent and cleaning soap industry. Trisodium phosphate is imported with no production in Indonesia. Hence, it will be beneficial to build a Trisodium Phosphate Plant with production capacity of 45.000 ton/years to meet domestic demand and to be exported. This plant will be operated for 330 days per year and will be established in Gresik, East Java in 2022. Trisodium phosphate is formed from phosphoric acid, sodium carbonate, and sodium hydroxide in a Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) with operating temperature of 90oC and pressure at 1 atm. There are several stages of the Trisodium phosphate production. Those are product formation,

(6)

2

evaporation, crystallization, and drying process. The process would need 2.953,99 kg/hour phosphoric acid, 1.612,97 kg/hour sodium carbonate, and 606,06 kg/hour sodium hydroxide. The proposed plant would include the utility unit that need fresh water for 87.033,44 kg/hour from the closest river, saturated steam for 2.307,79ukg/hour, compressed air for 150 m3/hour, electrical supply for 729,38 kW from PLN and 1000 kW set of generator as a reserved electricity, and fuel oils for 7.826,22 liter per day. The company type would be a limited liability company. The amount of employee is 170 people. Percent return on investment (ROI) before tax is 25,69% and after tax is 17,98%. Pay out time (POT) before tax is 2,80 years and after tax is 3,57 years. Break even point (BEP) is 42,02%, shut down point (SDP) is 16,07%, internal rate of return (IRR) based on discounted cash flow (DCF) is 24,22%. From this analysis, it can be conclude that this plant feasible to set up.

Keywords: trisodium phosphat, sodium carbonate, sodium hydroxide, Continuous Strirred Tank Reactor

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kebutuhan deterjen semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah keluarga di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah kepala keluarga sejak 2010 hingga 2014 mencapai 24,5% dan diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat hingga 2017. Trisodium fosfat

(Na3PO4) memiliki sifat dapat mempermudah pembentukan busa dan

membersihkan kotoran serta mencegah kotoran melekat kembali pada permukaan yang telah dibersihkan. Indonesia sebagai negara berkembang harus meningkatkan pemasokan bahan pembuatan bahan pembersih khususnya trisodium fosfat, agar dalam pemasokan trisodium fosfat tidak bergantung pada negara lain. Oleh karena itu, pendirian pabrik Trisodium Fosfat di Indonesia memiliki peluang yang besar dalam berbagai aspek.

1.2. Kapasitas Pabrik

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, 2016, kebutuhan impor trisodium fosfat dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Data impor trisodium fosfat di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

(7)

3

Tabel 1 Data impor trisodium fosfat di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2016)

Tahun Jumlah (ton)

2012 2.127,270

2013 2.000,941

2014 1.750,727

2015 2.095,225

2016 2.825,569

Pabrik-pabrik yang memproduksi trisodium fosfat dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Data pabrik dan kapasitas produksi trisodium fosfat (icis.com, 2016)

No. Pabrik Negara Kapasitas

(ton/tahun)

1. Aditya Bilra Chemicals Thailand 85.000

2. Indian Rare Earth Limited India 13.500

3. Office Cherifien des Phosphates Morocco 625.000 4. Technosuper Inginiera Ventanas, USA 210.000

Pabrik yang akan didirikan dirancang pada kapasitas 45.000 ton/tahun. Berdasarkan data impor, dan di Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi trisodium fosfat, serta mempertimbangkan pabrik yang telah berdiri.

1.3. Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting yang dapat menentukan keberlangsungan suatu industri. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik adalah ketersediaan bahan baku, transportasi dan pemasaran, penyediaan air, kawasan industri, dan tenaga kerja. Pada perancangan pabrik trisodium fosfat ini, daerah yang dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik adalah Gresik, Jawa Timur.

2. METODE 2.1 Konsep Reaksi

Pada pembuatan trisodium fosfat dilakukan melalui dua tahapan reaksi, yaitu pembentukan disodium fosfat dan pembentukan trisodium fosfat (Patnaik, 2003):

Na2CO3(aq) + H3PO4(l) → Na2HPO4(l) + CO2(g) + H2O(l) ……… (1)

(8)

4 2.2 Tinjauan Kinetika

Reaksi pembentukan trisodium fosfat dapat dilihat dari persamaan berikut: A + B → C + D

Reaksi ini merupakan reaksi orde dua, sehingga konstanta kinetika rekasi dapat ditinjau melalui persamaan (Levenspiel, 1975):

-rA = k.CA.CB ……… (3)

-rA = k (CA0-CA0XA) (CB0-CA0XA) ……… (4)

M = CB0/CA0 ……… (5)

-rA = k CA02 (1 - XA) (M - XA) ……… (6)

Diperoleh harga konstanta kinetika reaksi kimia untuk reaksi 1 sebesar 0,0109 L/mol.detik dan reaksi 2 sebesar 0,0331 L/mol.detik. 2.3 Tinjauan Termodinamika Tinjauan secara termodinamika dilakukan untuk mengetahui sifat dari suatu reaksi yaitu eksotermis atau endotermis. Selain itu juga untuk mengetahui arah reaksi reversible atau irreversible. Tabel 3 Data panas pembentukkan dan energy bebas Gibbs (Wagman, dkk.1982) Komponen ∆Hf, 298 (kJ/mol) ∆Go, 298 (kJ/mol) H3PO4 -1.277,4 -1.018,7 Na2CO3 -1.157,38 -1.051,64 NaOH -470,114 -419,150 Na2HPO4 -1.772,38 -1.612,98 CO2 -393,51 -394,359 Na3PO4 -1.997,9 -1.804,5 H2O -285,83 -237,129 Reaksi 1: ∆Hf, 298 = ∆Hproduk - ∆Hreaktan ……… (7) ∆Hf, 298 = -16.939 J/mol Reaksi 2: ∆Hf, 298 = ∆Hproduk - ∆Hreaktan ∆Hf, 298 = -41.236 J/mol

(9)

5

Berdasarkan perhitungan di atas, ∆Hf, 298kedua reaksi menunjukkan hasil

yang negatif, sehingga reaksi bersifat eksotermis.

∆𝐺𝑜 = −𝑅𝑇 𝑙𝑛 𝐾 ……… (8)

Di mana:

∆Go

= Energi bebas gibbs standar (298 K)

K = Konstanta kesetimbangan

T = Suhu standar

R = Konstanta gas ideal (8,3145 J/mol.K)

Reaksi 1: ∆Go = ∆Go produk - ∆Go reaktan ∆Go = -174.128 J/mol ∆Go = -RT ln K K298 = 3,32 x 1030

Untuk suhu 90oC (363,15 K), maka:

ln(K K 363,15 298 )= -∆H 298 R ( 1 T2 -1 T1) ……… (9) K 363,15 = 9,38 x 1029

Dari hasil perhitungan di atas, nilai K yang cukup besar. Jadi dapat diketahui bahwa arah dari reaksi pembentukan disodium fosfat ini adalah

irreversible.

2.4 Langkah Proses

Proses pembuatan trisodium fosfat dilakukan melalui beberapa tahap sesuai dengan diagram alir pada Gambar 1.

(10)

6 F-123 R-121 R-131 R-130 B-160 F-166 F-111 R-120 UPL UPL Utilitas Air proses

30 1 1 30 1 30 1 1 30 1 2 90 1 4 90 1 8 90 1 10 90 1 7 90 1 11 90 1 13 90 1 15 90 1 14 102,3 1 17 90 1 16 45 1 18 45 1 20 45 1 19 50 1 21 22 70 1 LI LI FC FC FC FC FC FC FC LC TC TC TC TC TC LI LI LI LC V-140 90 1 5 90 1 6 90 1 12 H-138 H-128 H-152 K-150 J-112 J-113 F-114 E-125 E-142 J-154 H-161 E-162 J-163 J-164 E-126 M-110 F-165 RC 30 1 3 LC LC FC LC LC FC L-124 L-122 L-115 L-133 L-116 L-127 L-132 L-137 L-141 L-151 L-155 S CD CD S CD S CD S CD S CW W CW WCW W CW W CW W CW W CW W F-134 1 30 1 90 1 9 LI FC L-135 S CD E-136 E-143

(11)

7

1. Persiapan Bahan Baku

Proses pembuatan trisodium fosfat terbagi menjadi dua tahap, yaitu reaksi pembentukan disodium fosfat dan reaksi pembentukan trisodium fosfat. Bahan baku yang digunakan pada pembuatan disodium fosfat adalah asam fosfat 50% dan sodium karbonat 99%. Asam fosfat yang berbentuk cair disimpan dalam

tangki (F-123) penyimpanan pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm. Selanjutnya asam

fosfat dipompa dengan centrifugal pump dan dipanaskan dengan menggunakan

heat exchanger (E-125) untuk dinaikkan suhu asam fosfat menjadi 90oC untuk menyesuaikan suhu operasi dalam reaktor (R-120).

Sodium karbonat yang disimpan di gudang penyimpanan (F-111) pada

suhu 30oC dan tekanan 1 atm, diangkut dengan menggunakan belt conveyor

(J-112) dan bucket elevator (J-113) menuju hopper (F-114). Kemudian selanjutnya

akan dimasukkan ke dalam mixer (M-110) untuk diencerkan dengan air proses.

Mixer berbentuk silinder tegak berpengaduk yang dilengkapi dengan jaket yang

berguna untuk menaikkan suhu sodium karbonat menjadi 90oC. Selanjutnya

larutan sodium karbonat dipompakan dengan centrifugal pump menuju reaktor

pembentukan disodium fosfat (R-120).

Pada proses pembentukan trisodium fosfat diperlukan sodium hidroksida yang direaksikan dengan disodium fosfat. Sodium hidroksida disimpan di dalam

tangki (F-134) yang berbentuk silinder tertutup pada suhu 30oC dan tekanan 1

atm. Selanjutnya sodium hidroksida dipompa melewati heat-exchanger untuk

menaikkan suhunya menjadi 90oC. Kemudian larutan sodium hidroksida dialirkan

menuju reaktor pembentukan trisodium fosfat (R-130).

2. Pembentukkan Disodium Fosfat

Larutan asam fosfat yang telah dinaikkan suhunya menjadi 90oC dengan

menggunakan heat exchanger (E-125) dan larutan sodium karbonat dari mixer

(M-110) dialirkan menuju reaktor (R-120) untuk direaksikan dengan perbandingan mol 1 : 1,1. Selanjutnya produk dari reaktor (R-120) diumpankan menuju reaktor (R-121). Untuk hasil yang optimum maka pada pembentukan disodium fosfat digunakan dua buah reaktor. Reaktor yang digunakan pada proses ini adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) yang berbentuk silinder

(12)

8

tegak tertutup pada bagian atas dan bagian bawahnya berupa thorispherical head.

Reaktor beroperasi pada suhu 90oC dan tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi adalah

sebagai berikut:

Na2CO3(aq) + H3PO4(l) → Na2HPO4(l) + CO2(g) + H2O(l)

Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga reaktor dilengkapi dengan jaket untuk mengontrol suhu di dalam reaktor agar sesuai dengan suhu yang diinginkan. Sodium karbonat digunakan berlebih agar tidak terjadi reaksi samping. Karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi dibuang melalui saluran pipa pembuangan, sedangkan disodium fosfat yang terbentuk akan diumpankan

menuju filter (H-128) untuk dipisahkan dari impurities yang berupa white mud.

White mud akan dialirkan menuju Unit Pengolahan Limbah (UPL) untuk diproses lebih lanjut.

3. Pembentukan Trisodium Fosfat

Disodium fosfat dari filter (H-124) dan larutan sodium hidroksida yang

telah dipanaskan, diumpankan menuju reaktor (R-130). Kemudian produk dari reaktor (R-130) menjadi umpan pada reaktor (R-131). Pada proses pembentukan trisodium fosfat ini dibutuhkan dua buah reaktor untuk mencapai hasil yang optimum, di mana reaktor dilengkapi dengan pengaduk dan jaket untuk

mengontrol suhu didalamnya. Reaktor ini beroperasi pada suhu 90oC dan tekanan

1 atm. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Na2HPO4(l) + NaOH(aq) → Na3PO4(l) + H2O(l)

Produk trisodium fosfat dari reaktor (R-131) dialirkan menuju filter

(H-138) untuk memisahkannya dari impuritis berupa white mud yang akan diteruskan

menuju UPL. Selanjutnya trisodium fosfat dialirkan menuju evaporator(V-140).

4. Kristalisasi dan Pengeringan Trisodium Fosfat

Trisodium fosfat dari filter (H-138) dipompakan dengan menggunakan

centrifugal pump menuju evaporator (V-140) untuk menguapkan air dari mother liquor, sehingga menghasilkan larutan pekat dengan suhu 102,22oC. Evaporator

yang digunakan adalah Long-Tube Vertical Evaporator. Selanjutnya suhu mother

liquor diturunkan dengan menggunakan cooler (E-143) menjadi 70oC. kemudian

(13)

9

Crystallizer dilengkapi dengan pendingin, sehingga suhu produk yang keluar

adalah 45oC. Sedangkan uap yang dihasilkan dari evaporator akan dikondensasi

dengan menggunakan condenser (E-142). Selanjutnya mother liquor dialirkan

dengan pompa menuju centrifuge (H-152) untuk memisahkan kristal trisodium

fosfat dengan mother liquor. Mother liquor akan dipompakan dengan centrifugal

pump dan dipanaskan dengan heat exchanger (E-126) untuk menaikkan suhunya

menjadi 90oC sebelum di-recycle menuju reaktor (R-120). Kristal trisodium fosfat

diumpankan menuju rotary dryer (B-160) dengan menggunakan belt conveyor

(J-154). Kristal dikeringkan dengan menggunakan udara panas yang telah

dipanaskan menggunakan heat exchanger (E-162). Pengeringan ini dilakukan

agar diperoleh produk yaitu kristal trisodium fosfat kering 98% berat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

3.1.1 Spesifikasi Alat

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan trisodium fosfat adalah sebagai berikut:

a. Evaporator

Kode : V-140

Fungsi : Menurunkan kadar air sebesar 1.219,04 kg/jam

dalam larutan dengan cara menguapkannya

Tipe : Long Tube Vertical Evaporator

Bahan konstruksi : Stainless steel SA-167 Type 316

Kondisi operasi : - Suhu = 102,22oC

- Tekanan = 1 atm

Diameter : 0,72 m

Tinggi : 7,51 m

Tebal shell : 0,005 m (3/16 in)

Tebal head : 0.005 m (3/16 in)

Tinggi ruang uap : 2,44 m

Spesifikasi tube

(14)

10

Diameter luar : 0,03 m (1 in)

Panjang tube : 4,88 m

Jumlah tube : 68 buah

Pass : 1

Pitch : 0,03 (1 ¼ in)

Susunan tube1 : Triangular pitch

Jumlah : 1 buah

Harga : US $ 504.560

b. Crystallizer

Kode : K-150

Fungsi : Mengkristalkan trisodium fosfat, Na3PO4,

menjadi kristal trisodium fosfat, Na3PO4.12H2O

Tipe : Swenson-Walker Crystallizer

Bahan konstruksi : Stainless steel SA-167 Type 316

Kondisi operasi : - Suhu = 45oC

- Tekanan = 1 atm

Waktu tinggal : 7,42 menit

Tinggi : 0,66 m

Lebar : 0,61 m

Panjang total : 3,05 m

Tebal dinding : 0,005 m (3/16 in)

Spesifikasi pengaduk

- Jenis : Spiral Agitator

- Kecepatan : 70 rpm - Diameter : 0,60 m - Daya : 0,5 hp Jumlah : 1 buah Harga : US $ 186.025 c. Reaktor Reaktor – 01 Kode : R-120

(15)

11

Fungsi : Mereaksikan H3PO4 dengan Na2CO3 untuk

membentuk Na2HPO4

Tipe : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)

Bahan konstruksi : Stainless steel SA-167 Type 316

Kondisi operasi : - Suhu = 90oC

- Tekanan = 1 atm

Diameter : 3,61 m

Tinggi : 4,29 m

Tebal shell : 0,005 m (3/16 in)

Tebal head : 0,006 m (1/4 in)

Spesifikasi pengaduk

Jenis pengaduk : Turbinesix-blade disk standard

Jenis motor : Variable-speed belt (33-200) rpm

Tinggi pengaduk : 0,24 m Lebar pengaduk : 0,30 m

Lebar baffle : 0,36 m

Power motor : 30 hp

Bahan jaket : Stainless steel SA-167 Type 316

Tinggi jaket : 3,61 m

Tebal jaket : 0,005 m (3/16 in)

Jumlah : 2 buah

Harga : US $ 1.137.046

Reaktor – 02

Kode : R-140

Fungsi : Mereaksikan Na2HPO4 dengan NaOH untuk

membentuk Na3PO4

Tipe : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)

Bahan konstruksi : Stainless steel SA-167 Type 316

Kondisi operasi : - Suhu = 90oC

- Tekanan = 1 atm

(16)

12

Tinggi : 4,11 m

Tebal shell : 0,005 m (3/16 in)

Tebal head : 0,006 m (1/4 in)

Spesifikasi pengaduk

Jenis pengaduk : Turbinesix-blade disk standard

Jenis motor : Variable-speed belt (33-200) rpm

Tinggi pengaduk : 0,23 m Lebar pengaduk : 0,29 m

Lebar baffle : 0,35 m

Power motor : 40 hp

Bahan jaket : Stainless steel SA-167 Type 316

Tinggi jaket : 3,47 m

Tebal jaket : 0,005 m (3/16 in)

Jumlah : 2 buah

Harga : US $ 1.067.753

d. Rotary Dryer

Kode : B-170

Fungsi : Mengeringkan padatan kristal trisodium fosfat

Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk

conical

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-238 grade C

Kondisi operasi : - Suhu = 50oC

- Tekanan = 1 atm

Volume : 7,49 m3

Diameter : 1,00 m

Panjang : 9,54 m

Tebal shell : 0,005 m (3/16 in)

Putaran : 8,74 rpm

Jumlah : 1 buah

(17)

13 3.2 Pembahasan

3.2.1 Utilitas

Unit pendukung proses merupakan penunjang utama dalam

berlangsungnya suatu proses suatu pabrik. Unit pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 78.196,16 kg/jam yang diperoleh dari air sungai,

penyediaan saturated steam sebesar 2.407,79 kg/jam, kebutuhan udara tekan

sebesar 150 m3/jam, kebutuhan listrik sebesar 722,99 kW yang diperoleh dari PLN

dan generator set sebesar 1000 kW sebagai cadangan, bahan bakar sebanyak 8.165,33 liter per hari.

3.2.2 Manajemen Perusahaan

Pabrik Trisodium Fosfat akan didirikan dalam bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT). dengan kapasitas pabrik 45.000 ton/tahun yang didirikan di Gresik, Jawa Timur dan memiliki jumlah karyawan sebanyak 162 orang.

3.2.3 Analisa Ekonomi

Gambar 2 Analisis ekonomi

Berdasarkan Gambar 2 hasil penjualan trisodium fosfat lebih tinggi daripada pengeluaran untuk pendirian pabrik, sehingga pabrik mendapat keuntungan. Dari hasil analisa kelayakan diperoleh nilai ROI, POT, BEP, SDP, dan IRR pada

Tabelu4. 0.00 20.00 40.00 60.00 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ju taan Dollar p er T ah u n

Kapasitas Produksi per Tahun

B E P SD P FA RA Profit VA 0,3 RA SA

(18)

14

Tabel 4 Analisis Kelayakan

No. Keterangan Perhitungan High Risk

1 Return on Investment (ROI) - ROI sebelum pajak - ROI setelah pajak

19,02% 13,31%

Minimum 11%

2 Pay Out Time (POT)

- POT sebelum pajak - POT setelah pajak

3,45 4,29

Maksimum 5 tahun

3 Break Even Point (BEP) 50,69% 40 – 60%

4 Shut Down Point (SDP) 20,87% 20 – 40%

5 - Internal rate of return (IRR) 24,22%

4. PENUTUP

Hasil dari analisa ekonomi Pabrik Trisodium Fosfat dengan kapasitas produksi 45.000 ton/tahun adalah sebagai berikut:

1. Modal tetap sebesar Rp 534.750.950.571 per tahun dan modal kerja sebesar

Rp 38.316.565.745 per tahun.

2. Keuntungan yang tercapai setelah dipotong pajak sebesar Rp 71.183.340.848

per tahun.

3. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 19,02% dan

setelah pajak sebesar 13,31%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar

3,45 tahun dan setelah pajak 4,29 tahun.

4. Break Event Point (BEP) sebesar 50,69%, Shut Down Point (SDP) sebesar

20,87%, dan Internal rate of return (IRR) sebesar 24,22%.

Berdasarkan pertimbangan analisa ekonomi, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.

DAFTAR PUSTAKA

Aries, R. and R. Newton. 1955. Chemical Engineering Cost Estimation. New

York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Badan Pusat Statistik. 2016. Ekspor dan Impor. [online]. https://www.bps.go.id/.

Diakses pada 10 Januari 2016 pukul 17.00 WIB.

Chase, M.W. et al. 1985. JANAF Thermochemical Tables. 3rd Edition. J. Phys.

(19)

15

Keyes, F., R. L. Clark, and D. B. Keyes. 1975. Industrial Chemistry. New York:

John Wiley and Sons, Inc.

Lavenspiel, Octave. 1999. Chemical Reaction Engineering. 3rd Edition. USA:

John Wiley and Sons, Inc.

Wagman, Donald D., et al. 1982. The NBS Tables of Chemical Thermodynamic

Properties. Volume 11. New York: America Chemical Society.

Wikipedia. Trisodium Phosphate. [online]. https://en.wikipedia.org/wiki/. Diakses

Gambar

Gambar 1 Diagram alir proses
Gambar 2 Analisis ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, didirikan Pabrik Asam Lemak dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas 120.000 Ton/Tahun yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.. Asam lemak

Pabrik sorbitol dengan bahan baku glukosa dan hidrogen direncanakan akan didirikan dikawasan industri Kendal, Jawa Tengah dengan kapasitas 65.000 ton per

Alasan utama pemilihan judul “Prarancangan Pabrik Trinatrium Fosfat Dari Natrium Karbonat, Natrium Hidroksida Dan Asam Fosfat Dengan Kapasitas Produksi 40.000

Skripsi dengan judul “ Prarancangan Pabrik Trinatrium Fosfat dari Dinatrium Fosfat dan Natrium Hidroksida dengan Kapasitas Produksi 35.000 Ton/Tahun ” adalah

Skripsi dengan judul “ Prarancangan Pabrik Trinatrium Fosfat dari Dinatrium Fosfat dan Natrium Hidroksida dengan Kapasitas Produksi 35.000 Ton/Tahun ” adalah

Perancangan pabrik asam oksalat dihidrat dari molasses dan asam nitrat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun direncanakan didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa

Pabrik sodium tetra silikat dari sodium karbonat dan pasir silika dengan kapasitas produksi 18.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun. Pabrik

vii INTISARI Pabrik Isobutil Akrilat ini dirancang dengan kapasitas 100.000 ton/tahun menggunakan bahan baku asam akrilat dan isobutanol.. Pabrik direncanakan didirikan di Kawasan