“ANALISA YURIDIS HAK ADVOKAT ATAS PERLINDUNGAN KERAHASIAAN BERKAS DAN DOKUMEN MILIK
KLIENNYA TERHADAP KEWENANGAN
PENYIDIK UNTUK MELAKUKAN PENYITAAN.”
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
strata satu (S1) pada Fakultas Hukum Unika Soegijapranata
Oleh:
DONALD AJI WIRAWAN
08.20.0023
FAKULTAS HUKUM UNIKA SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISA YURIDIS HAK ADVOKAT ATAS PERLINDUNGAN KERAHASIAAN
BERKAS DAN DOKUMEN MILIK KLIENNYA TERHADAP KEWENANGAN
PENYIDIK UNTUK MELAKUKAN PENYITAAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata
satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata
Disusun Oleh:
Donald Aji Wirawan
08.20.0023
Semarang, 12 Oktober 2012
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Skripsi
(Petrus Soerjowinoto, SH., MHum)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
PENGESAHAN
Skripsi disusun oleh:
Nama : Donald Aji Wirawan
NIM : 08.20.0023
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal :
Susunan Dewan Penguji
1. Petrus Soerjowinoto, S.H.,M.Hum (………)
2. (………)
3. (………)
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata I Ilmu Hukum
Pada tanggal :
B. Resti Nurhayati, S.H.,M.Hum
Dekan Fakultas Hukum
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Never work for the numbers. I work to be the best at what I do.
Then the best numbers come in.”
Semua perubahan kualitas hidup, membutuhkan perubahan
kebiasaan bersikap, berfikir, dan bertindak.
“Bagi Tuhan tiada sesuatu yang mustahil bagi
-
Nya.”
Penulisan hukum ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Kedua orang tuaku tersayang
3. Adik-adikku Evans dan Vinta
4. Saudara-saudaraku Linda dan Esa
5. Semua sahabat-sahabatku
Negara hukum bearti negara mengakui supremasi hukum. Baik pemerintah maupun rakyat wajib taat kepada hukum dan bertingakah laku dan sesuai dengan ketentuannya. Dalam konteks ini, terjadi paradox antara ketentuan undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian jo Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang-undang Hukum Acara Pidana terhadap Undang-undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana Advokat
mempertahankan hak atas kerahasiaan berkas dan dokumen milik kliennya serta melindungi dari penyitaan oleh Penyidik Polri, bagaimana penyidik menggunakan kewenangannya untuk menyita terkait hak Advokat guna mempertahankan kerahasiaan berkas dan dokumen milik kliennya, serta upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencapai kesepahaman antara Advokat dan penyidik dalam mempertahankan hak dan kewenangan demi penegakan hukum.
Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode kualitatif, yaitu suatu metode yang menekankan proses pemahaman peneliti atas perumusan masalah untuk mengkonstruksi sebuah gejala hukum yang kompleks dan holistic. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didukung dengan data primer.
Telaah pustaka yang penulis gunakan yaitu tentang segala sesuatu tentang pengertian, hak dan kewajiban, serta undang-undang yang mengatur dan melindungi Advokat dan Penyidik Polri.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Hak Advokat atas menjaga kerahasiaan berkas dan dokumen milik kliennya dari penyitaan tidak terlepas dari profesi Advokat yang diatur oleh undang-undang, Advokat berstatus sebagai Penegak Hukum yang bebas dan mandiri tetap berpegang pada Kode etik Profesi dan Peraturan Perundang-undangan. 2. Penyidik memiliki wewenang untuk melakukan penyitaan, namun dalam melakukan penyitaan penyidik tidak boleh sewenang-wenang dalam melakukan tugasnya tersebut, penyidik harus melakukannya sesuai undang-undang yang berlaku. 3. Dalam pelaksaan tugas dan wewenangnya penyidik dan Advokat harus bertumpu pada MOU yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.
Kata kunci : Barang bukti, Penyitaan, Hak Advokat, dan Kewenangan Penyidik.
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan hukum ini dengan judul Analisa Yuridis Hak
Advokat Atas Perlindungan Kerahasiaan Berkas dan Dokumen Milik
Kliennya dan Kewenangan Penyidik Untuk Melakukan Penyitaan.
Terjadi paradox antara ketentuan Undang-undang No. 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian jo Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana terhadap Undang-undang No. 18
Tahun 2003 tentang Advokat. Khususnya pertentangan antara hak Advokat
atas perlindungan terhadap berkas dan dokumen milik klien versus
kewenangan penyidik untuk melakukan penyitaan dalam proses penyidikan
tindak pidana. Keadaan ini dapat memicu ketegangan antara Penyidik Polri
dan Advokat yang semestinya tidak terjadi karena kedua institusi ini
sama-sama bertujuan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
Penulisan hukum ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Kesarjanaan pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata
Disadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak akan
menyelesaikan penulisan hukum ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bp. Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, MSc, selaku Rektor Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
2. Ibu B. Resti Nurhayati, S.H.,MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3. Bp. Petrus Soerjowinoto, S.H.,MHum, selaku dosen pembimbing yang
talah meluangkan waktu dan perhatiaannya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan penulisan hukum ini.
4. Bp. Drs. H. Hermawan Pancasiwi, BA.,Msi selaku dosen wali.
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Hukum Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
6. Untuk almamaterku Universitas Katolik Soegijapranata Semarang,
semoga penulisan hukum ini bermanfaat.
7. Andreas Haryanto, S.H.,C.N., selaku Advokat di Kantor Advokat D.
Djunaedi, S.H.,Sp.N, dan rekan di Jalan Pattimura No. 6A Semarang.
8. D. Djunaedi, S.H.,Sp.N Advokat di Kantor Advokat D. Djunaedi,
9. IPTU Aris Munandar, S.H.,M.H., Kasubnit Idik II Satreskrim Polrestabes
Semarang, Penyidik di Polrestabes Semarang.
10. Beng Siswojo, Klien dari Kantor Advokat D. Djunaedi, SH dan rekan di
Jalan Pattimura No. 6A Semarang.
11. Kedua orangtuaku, mamiku yang cantik Rosa Delima Setyowati dan
papiku yang ganteng Andreas Haryanto yang telah memberikan
dukungan sepenuh hati.
12. Adik-adikku, Evans Satria Abdi dan Novinta Setya Hananda yang selalu
membantuku member semangat.
13. Saudara-saudaraku, Tyani Linda Ardila dan Vedha Esa Nirwana yang
memberiku selalu motivasi.
14. My beloved, Christina Kurniawati, S.H., yang telah memberi dukungan
dan motivasi terbaik.
15. Semua teman-teman Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang angkatan 2008.
16. Teman-teman baikku, Tinus, Irenne, Albert, Hendy, Gilang, Reza,
Matheus, Erta, Henry, Nando, Hery dan teman-teman luvana lainnya
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penulisan hukum ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas doa, semangat,
motivasi, dan dorongannya serta mengharapkan penulisan hukum ini fapat
bermanfaat secara umum bagi pembacanya dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pada khususnya.
Semarang, 12 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……… ii
PENGESAHAN ……… iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ……… iv
ABSTRAKSI ……… v
KATA PENGANTAR ……… vi
DAFTAR ISI ……… x
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang ……… 1
B. Perumusan Masalah ……… 9
C. Tujuan Penelitian ……… 9
D.Kegunaan Penelitian ……… 10
1. Manfaat Praktis ……… 10
2. Manfaat Akademis ……… 11
E. Metode Penelitian ……… 11
1. Metode Pendekatan ……… 12
3. Objek Penelitian ……… 13
4. Metode Pengumpulan Data ……… 13
5. Metode Analisa Data ……… 16
6. Metode Penyajian Data ……… 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 17
A. Hak dan Kewajiban Advokat dalam Sitem Peradilan Pidana di Indonesia ……… 17
1. Pengertian Advokat ……… 17
2. Hak dan Kewajiban Advokat ……… 19
3. Hak Advokat dalam Sistem Peradilan Indonesia ……… 20
B. Perlindungan Kerahasiaan Berkas dan Dokumen ……… 22
1. Perlindungan Berkas dan Dokumen ……… 22
2. Kerahasiaan Berkas dan Dokumen ……… 24
C. Kewenangan Penyidik untuk Melakukan Penyitaan ……… 26
1. Pengertian Penyitaan ……… 26
2. Kewenangan Penyidik dalam Melakukan Penyitaan …… 28
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 36
A. Hak Advokat dalam Mempertahankan Hak Kerahasiaan Berkas
dan Dokumen Milik Klien Serta Melindungi dari Penyitaan
Penyidik Polri ……… 36
1. Hak Advokat dalam Mempertahankan Kerahasian Berkas
dan Dokumen Milik Klien ……… 36
2. Hak advokat dalam Melindungi Kerahasiaan Berkas dan
Dokumen Milik Klien ……… 55
B. Kewenangan Penyidik Untuk Menyita Berkas dan dokumen
Terkait Hak Advokat Guna Mempertahankan Kerahasiaan Berkas
dan Dokumen Milik Kliennya ……… 61
1. Kewenangan Penyidik Untuk Melakukan Upaya Paksa
Penyitaan ……… 61
2. Konflik Kewenangan Penyidik dengan Kewenangan
Advokat ……….…… 63
3. Pemahaman Kewenangan Penyidik dalam Melakukan
Penyitaan ……… 65
4. Koridor Hukum yang Harus Dipatuhi Oleh
C. Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencapai Kesepahaman
Antara Advokat dan Penyidik Dalam Mempertahankan Hak
dan Kewenangannya Demi Penegakan Hukum……… 71
BAB IV PENUTUP ……… 74
A. Kesimpulan ……… 74
B. Saran ……… 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Surat keterangan riset dari Kantor Hukum D. Djunaedi,
SH & Rekan No : 3579/DAS/VII/2012
LAMPIRAN II : Surat izin survey ke Polrestabes Semarang Nomor :
294/B.7.3/FH/V/2012
LAMPIRAN III : Surat keterangan riset dari Polrestabes Semarang Nomor:
S.Ket/15/V/2012/Reskrim
LAMPIRAN IV : Nota kesepahaman antara Kepolisian Republik Indonesia
dengan Perhimpunan Advokat Indonesia Nomor:
B/7/II/2012 Nomor: 002/PERADI-DPN/MoU/II/2012
LAMPIRAN V : Surat Dakwaan NOMOR REGISTER PERKARA :
PDM-86/Semar/Ep.2/04/2012
LAMPIRAN VI : Surat perintah penyitaan Nomor :
SP.Sita/220/III/2011/Reskrim
LAMPIRAN VII : Surat tanda penerimaan penyitaan Nomor :
STP/220.c/IV/2011/Reskrim
LAMPIRAN VIII : Surat permohonan penyerahan berkas dan dokumen
Nomor : B/2332/V/2011/Restabes
LAMPIRAN IX : Surat permohonan persetujuan penyerahan akta minuta