• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JENIS PENGAWET, NATRIUM BENZOAT DAN KALIUM SORBAT, TERHADAP UMUR SIMPAN MINUMAN SARI MENTIMUN EFFECT OF TYPE OF PRESERVATIVES, SODIUM BENZOATE AND POTASSIUM SORBATE, TOWARDS SHELF LIFE OF CUCUMBER JUICE SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH JENIS PENGAWET, NATRIUM BENZOAT DAN KALIUM SORBAT, TERHADAP UMUR SIMPAN MINUMAN SARI MENTIMUN EFFECT OF TYPE OF PRESERVATIVES, SODIUM BENZOATE AND POTASSIUM SORBATE, TOWARDS SHELF LIFE OF CUCUMBER JUICE SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JENIS PENGAWET, NATRIUM BENZOAT DAN

KALIUM SORBAT, TERHADAP UMUR SIMPAN MINUMAN SARI

MENTIMUN

EFFECT OF TYPE OF PRESERVATIVES, SODIUM BENZOATE AND

POTASSIUM SORBATE, TOWARDS SHELF LIFE OF

CUCUMBER JUICE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh:

RUTH MONALISA

08.70.0121

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2012

(2)

PENGARUH JENIS PENGAWET, NATRIUM BENZOAT DAN

KALIUM SORBAT, TERHADAP UMUR SIMPAN MINUMAN SARI

MENTIMUN

EFFECT OF TYPE OF PRESERVATIVES, SODIUM BENZOATE AND

POTASSIUM SORBATE, TOWARDS SHELF LIFE OF

CUCUMBER JUICE

Oleh:

RUTH MONALISA

NIM: 08.70.0121

Program Studi: Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal:

Semarang, ___ Februari 2012

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I, Dekan,

Inneke Hantoro, STP, M.Sc. Ita Sulistyawati, STP, M.Sc.

Pembimbing II,

Dr. A. Rika Pratiwi, M.Si

(3)

i

RINGKASAN

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran yang sangat mudah ditemukan di Indonesia karena produksinya yang meningkat dari tahun ke tahun. Namun, peningkatan produksi ini tidak seimbang dengan tingkat konsumsi mentimun. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2009, pertumbuhan konsumsi mentimun di Indonesia adalah 0% sejak tahun 2007. Dilihat dari besarnya kandungan air dan nutrisi penting yang terdapat dalam mentimun, pembuatan minuman sari mentimun merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kembali konsumsi mentimun di Indonesia. Sari mentimun merupakan bahan pangan yang sangat rentan mengalami kerusakan akibat pertumbuhan mikrooganisme patogen. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas sari mentimun, seperti perubahan warna, rasa, dan bau, sehingga tidak layak dikonsumsi dan tidak dapat disimpan dalam waktu panjang. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal itu adalah dengan menambahkan pengawet buatan pada minuman sari mentimun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pengawet, natrium benzoat dan kalium sorbat, dalam mempertahankan kualitas minuman sari mentimun yang disimpan dalam suhu ruang (25oC). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian sifat fisik (warna), kimia (pH dan kadar gula), dan mikrobiologi terhadap bakteri, kapang, dan khamir pada sembilan perlakuan yang berbeda, yaitu S1 (0% pengawet), S2 (0,05% natrium benzoat), S3

(0,05% kalium sorbat), S4 (0,1% natrium benzoat), S5 (0,1% kalium sorbat), S6

(0,05% natrium benzoat + 0,05% kalium sorbat), S7 (0,05% natrium benzoat + 0,1%

kalium sorbat), S8 (0,1% natrium benzoat + 0,05% kalium sorbat), dan S9 (0,1%

natrium benzoat + 0,1% kalium sorbat) selama 21 hari penyimpanan. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa, penambahan natrium benzoat dan kalium sorbat pada minuman sari mentimun selama penyimpanan tidak memberikan perubahan yang berarti pada aspek fisik, kimia, dan mikrobiologi. Penambahan 0,05% natrium benzoat, 0,1% natrium benzoat, dan kombinasi 0,1% natrium benzoat + 0,1% kalium sorbat dapat mempertahankan kualitas minuman sari mentimun hingga 3 hari penyimpanan dalam suhu ruang (25oC).

(4)

ii

SUMMARY

Due to its increasing growth in production, now cucumber is one of the easily found vegetables in Indonesia. Unfortunately the consumption growth of cucumber does not match the pace of its production. According to Badan Pusat Statistik’ report in 2009, the growth of cucumber consumption plateaued since 2007. Considering the main nutrition in cucumber, the production of cucumber juice can be used as an alternative to boost cucumber consumption. The problem is, cucumber juice decays easily due to pathogenic microorganisms. This results in degrading quality of cucumber juice, which can be seen in the change of color, flavor, and odor. This change makes the juice unsafe to be consumed and has a short shelf life. One of the ways to tackle the problem is by adding synthetic preservatives to the juice. The main objective of this research is to evaluate the effect of sodium benzoate and potassium sorbate in maintaining the quality of cucumber juice stored in room temperature (25oC). In this research, 9 different treatments, that is S1 (0%

preservative), S2 (0.05% sodium benzoate), S3 (0.05% potassium sorbate), S4 (0.1%

sodium benzoate), S5 (0.1% potassium sorbate), S6 (0.05% sodium benzoate + 0.05%

potassium sorbate), S7 (0.05% sodium benzoate + 0.1% potassium sorbate), S8 (0.1%

sodium benzoate + 0.05% potassium sorbate), dan S9 (0.1% sodium benzoate + 0.1%

potassium sorbate) are analyzed for physical (color), chemical (pH and sugar content), and microbiological (total plate count of the growth of bacteria, fungi, and yeast) characteristics for 21 days of storage. Having done experiments, it can be deduced that the addition of sodium benzoate and potassium sorbate do not give any significant change in the juice’ appearance, according to its physical, chemical, and microbiological characteristics. The addition of 0.05% sodium benzoate, 0.1% sodium benzoate, and combination of 0.1% sodium benzoate + 0.1% potassium sorbate are able to maintain the quality of cucumber juice up to 3 days of storage in room temperature (25oC).

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaan-Nya selama Penulis mengerjakan laporan yang berjudul “Pengaruh Jenis Pengawet, Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat, Terhadap Umur Simpan Minuman Sari Mentimun” ini, sehingga pada akhirnya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ita Sulistyawati, STP, M.Sc., selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata,

2. Ibu Inneke Hantoro, STP, M.Sc. dan Ibu Dr. A. Rika Pratiwi, M.Si., selaku pembimbing Penulis, yang telah membimbing serta memberikan dukungan dan saran kepada Penulis selama pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan ini, 3. Dosen-dosen Fakultas Teknologi Pertanian yang telah memberikan ilmu dan

wawasan selama Penulis menempuh pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian, serta membimbing dan memberikan saran kepada Penulis selama proses penelitian ini,

4. Mas Soleh, Mas Pri dan Mbak Endah, selaku laboran, yang telah banyak membimbing, memberikan saran, dan mendukung Penulis selama pelaksanaan penelitian maupun pembuatan laporan,

5. Vincen Kurniawan, Devina Setiadi, dan Hendra Haryanto, sebagai rekan yang telah banyak membantu dan mendukung jalannya penelitian di laboratorium, 6. Papih, Mamih, dan Keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat, dan

doa kepada Penulis selama proses penelitian dan pembuatan laporan ini,

7. Ardhito Hendranata yang telah memberikan saran, dukungan, dan semangat dalam pembuatan laporan ini,

8. Grace Putrima yang telah memberikan semangat selama pelaksanaan penelitian ini,

9. Teman-teman dan semua pihak yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan selama proses penelitian yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

(6)

iv

Penulis berharap laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian khususnya. Penulis juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan laporan ini. Penulis juga sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik yang ada setelah membaca laporan ini. Akhir kata, Penulis mengucapkan selamat membaca dan terima kasih.

Semarang,

Penulis

(7)

v

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Tinjauan Pustaka ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

2. MATERI DAN METODA ... 9

2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 9

2.2. Materi ... 9

2.3. Metoda Penelitian ... 9

2.3.1. Penelitian Pendahuluan ... 10

2.3.2. Penelitian Utama ... 11

2.3.3. Pembuatan Minuman Sari Mentimun ... 13

2.3.4. Pengujian Sifat Fisik ... 15

2.3.5. Pengujian Sifat Kimia ... 15

2.3.6. Pengujian Mikrobiologi Terhadap Bakteri, Kapang, dan Khamir ... 16

2.3.7. Analisa Data ... 17

3. HASIL PENGAMATAN ... 18

3.1. Konsentrasi Pektin ... 18

3.2. Karakteristik Fisik Minuman Sari Mentimun ... 18

3.3. Karakteristik Kimia Minuman Sari Mentimun ... 34

3.4. Karakteristik Mikrobiologi Minuman Sari Mentimun ... 39

4. PEMBAHASAN ... 42

5. KESIMPULAN DAN SARAN... 52

6. DAFTAR PUSTAKA... 53

7. LAMPIRAN ... 56

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Kandungan Nutrisi Mentimun dalam 100 gram Bahan Mentah ... 4 Tabel 2. Perlakuan Penambahan Pengawet pada Minuman Sari Mentimun ... 12 Tabel 3. Pengaruh Penambahan Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda

Terhadap Warna Minuman Sari Mentimun ... 19 Tabel 4. Pengaruh Penambahan Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda

Terhadap pH Minuman Sari Mentimun... 34

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda

Terhadap Kadar Gula (obrix) Minuman Sari Mentimun ... 37 Tabel 6. Pengaruh Penambahan Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda

Terhadap Pertumbuhan Bakteri Minuman Sari Mentimun ... 40 Tabel 7. Pengaruh Penambahan Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda

Terhadap Pertumbuhan Kapang dan Khamir Minuman Sari Mentimun... 41

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Diagram Alir Proses Penelitian Pendahuluan ... 10 Gambar 2. Diagram Alir Rancangan Penelitian ... 12 Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Minuman Sari Mentimun... 14 Gambar 4. Grafik Pengaruh Penambahan Jenis Pengawet dan Konsentrasi

yang Berbeda Terhadap Lightness Minuman Sari Mentimun

Selama 21 Hari Penyimpanan 20

Gambar 5. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun Tanpa Penambahan Pengawet Selama 21 Hari Penyimpanan ... 23

Gambar 6. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun dengan Penambahan 0,05% Natrium Benzoat Selama 21 Hari

Penyimpanan ... 24 Gambar 7. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun

dengan Penambahan 0,05% Kalium Sorbat Selama 21 Hari

Penyimpanan ... 25 Gambar 8. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun

dengan Penambahan 0,1% Natrium Benzoat Selama 21 Hari

Penyimpanan ... 26 Gambar 9. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun

dengan Penambahan 0,1% Kalium Sorbat Selama 21 Hari

Penyimpanan 27

Gambar 10. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun dengan Penambahan 0,05% Natrium Benzoat + 0,05% Kalium Sorbat

Selama 21 Hari Penyimpanan 29

Gambar 11. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun dengan Penambahan 0,05% Natrium Benzoat + 0,1% Kalium Sorbat

Selama 21 Hari Penyimpanan 30

Gambar 12. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun dengan Penambahan 0,1% Natrium Benzoat + 0,05% Kalium Sorbat

Selama 21 Hari Penyimpanan 31

Gambar 13. Perubahan Warna (Redness dan Yellowness) Minuman Sari Mentimun dengan Penambahan 0,1% Natrium Benzoat + 0,1% Kalium Sorbat

Selama 21 Hari Penyimpanan 32

Gambar 14. Grafik Pengaruh Penambahan Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap pH Minuman Sari Mentimun Selama 21 hari

Penyimpanan 35

Gambar. 15. Grafik Pengaruh Pemberian Jenis Pengawet dan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Kadar Gula Minuman Sari Mentimun Selama 21 hari

Penyimpanan 38

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Batas Cemaran Mikroba dalam Bahan Pangan (SNI 7388:2009) ... 56

Gambar

Tabel 1.  Kandungan Nutrisi Mentimun dalam 100 gram Bahan Mentah .....................

Referensi

Dokumen terkait

Karena nilai probabilitas lebih kecil dari nilai 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi laba kotor perusahaan atau dapat dikatakan bahwa harga pokok

Karena atribut kemasan berada pada kuadran III, sehingga atribut kemasan produk StarBandrek ini tidak terlalu menimbulkan masalah yang besar terhadap keputusan konsumen

Priok adalah 0 – 190 MW, sedangkan dalam analisis sistem yang penulis laksanakan dilakukan pada basis daya aktif per unit rated active power, dengan. rated

Pada lembar kertas kalkir atau plastik transparan digambarkan garis-garis dengan interval tertentu d dan kemudian ditempatkan di atas gambar yang diukur luasnya untuk

kegiatan rebranding replika Istano Basa Pagaruyung sebagai objek wisata dan. icon Minangkabau pasca kebakaran

Pokja Pengadaan Benda Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan beserta kelengkapannya Tahun Anggaran 2016, Sekretariat Militer Presiden pada Kementerian Sekretariat

Dengan demikian Laporan Akuntabilitas kinerja ini merupakan pertanggung jawaban pelaksanaan misi Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Indragiri

2.5.2 Sumber Daya Energi Angin (wind resource) Untuk memodelkan sistem dengan satu atau lebih turbin angin, pada HOMER, perencana harus memasukan data sumber daya