• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar faktor efek (Notoatmodjo, 2002). Jenis rancangan penelitan yang digunakan adalah rancangan penelitian cross sectional. Rancangan penelitian cross sectional adalah rancangan penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara status paparan (faktor risiko) dengan efek yang diamati pada satu saat atau satu periode (Notoatmodjo, 2002).

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada periode Juni-Juli 2010 di Dusun Mrayun Desa Termas Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak

(2)

usia 2-4 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah populasi adalah sebanyak 58 (data diperoleh dari data kependudukan Dusun Mrayun Desa Termas Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan pada bulan Maret 2010). Pada penelitian bulan Juli didapatkan jumlah anak sebanyak 63 anak usia 2-4 tahun.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2006). Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dimasukkan dan diteliti.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu yang memiliki anak usia 2-4 tahun di Dusun Mrayun b. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak dalam kondisi sakit saat dilakukan tes perkembangan b. Anak mengalami gangguan bicara (bisu, tuli)

c. Anak sindrom down

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, artinya sampel yang digunakan adalah total populasi. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang terbatas atau sedikit, yaitu jumlah sampel populasinya hanya 63 responden. Diharapkan dengan menggunakan total populasi akan lebih mewakili fakta yang ada, sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 63 responden (Notoatmodjo, 2002).

(3)

D. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri-ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2005).

Definisi operasional yaitu konsep atau teori yang dapat diukur (measureable) atau diamati (observable) (Suyanto & Salamah 2009).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala

1 Pola Asuh

orang tua

Kebiasaan perilaku yang diterapkan orang tua pada anak yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negativ maupun positif.

Diukur dengan alat

ukur yaitu kuesioner yang terdiri 21 pertanyaan: 7 pertanyaan otoriter, 7 pertanyaan bisa diandalkan, 7 pertanyaan permisif Dikelompokkan : 1. Bisa diandalkan 2. Otoriter 3. Permisif 4. Campuran Nominal 2 Perkemba ngan bahasa anak usia 2-4 tahun

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif

Menggunakan

modifikasi tes Denver II yang terdiri dari 1 sektor perkembangan yaitu bahasa

1. Normal

Lulus semua tes kemampuan yang diberikan atau tidak terdapat keterlambatan,

paling banyak satu peringatan/keter- lambatan 2. Suspect

Apabila dalam satu sektor didapatkan 2/lebih

peringatan/keter- lambatan 3. Unstable

Apabila ada satu sektor menolak 1/ lebih item sebelah kiri garis umur. Menolak lebih dari item pada area 75%-90% (warna kelabu).

(4)

E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan

a. Peneliti mengajukan izin kepada program diploma III kebidanan fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang

b. Setelah mendapatkan surat izin dari institusi pendidikan peneliti mengajukan izin ke Kepala Desa Termas, ke Kepala Dusun Mrayun. c. Setelah mendapatkan izin dari Kepala Dusun Mrayun melakukan

pendekatan kepada klien untuk mendapat persetujuan sebagai responden penelitian yang akan dilaksanakan.

d. Peneliti memberi kejelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan penelitian ini.

e. Peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden untuk ditanda tangani.

f. Responden diberi kuesioner untuk diisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan dalam format pertanyataan kuesioner.

g. Responden diarahkan supaya mengisi semua pernyataan yang ada. h. Peneliti memeriksa kelengkapan data dan pengisian kuisioner setelah

pengambilan data.

i. Peneliti melakukan pengolahan data setelah semua data terkumpul dan selanjutya melakukan analisis data.

(5)

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti menyebar kuesioner pola asuh kepada ibu dan mengukur perkembangan bahasa anak dengan Denver II.

3. Pengolahan data/analisis data

Sebelum data diolah, terlebih dahulu dilakukan editing dan coding data dilanjutkan dengan entry data dan pengolahan data. Pengolahan data menggunakan bantuan perangkat komputer.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data a. Data Primer

Data yang diambil secara langsung pada responden meliputi data identitas ibu dan data anak, data pola asuh orang tua dan data perkembangan bahasa anak di Dusun Mrayun Desa Termas Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh berdasarkan data yang sudah ada yaitu jumlah ibu yang mempunyai anak usia 2-4 tahun di Dusun Mrayun Desa Termas Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

(6)

2. Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (Notoatmodjo, 2005) :

a. Pengamatan (observasi)

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indera, dan terjadilah penginderaan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti mengamati perkembangan bahasa anak.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada sebagian ibu yang mempunyai anak usia 2-4 tahun di Dusun Mrayun Desa Termas Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan untuk mendapatkan data awal pada studi pendahuluan.

c. Angket

Yang dimaksud dengan angket, adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Dalam penelitian ini

(7)

peneliti menyebar kuesioner untuk memperoleh data pola asuh orang tua.

G. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data/instrumen yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuesioner atau angket tertutup yang ditujukan kepada ibu-ibu yang mempunyai anak usia 2-4 tahun. Sedangkan untuk mengukur perkembangan bahasa anak dengan menggunakan modifikasi tes Denver II.

Dalam memperoleh data digunakan alat pengumpulan data yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada tes Denver II dan buku referensi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengumpulan data diperoleh secara langsung atau door to door dari pengisian kuesioner atau angket oleh responden yang lebih dahulu diberikan pengarahan oleh peneliti.

Kuesioner yang dibagikan kepada responden ada 2 bagian yaitu : 1. Bagian I

Kuesioner demografi yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data identitas ibu dan data anak.

2. Bagian II

Kuesioner tentang pola asuh, untuk mengetahui jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya di Dusun Mrayun Desa Termas Karangrayung Grobogan. Kuesioner tentang pola asuh orang tua terdiri dari 21 pertanyaan dengan pilihan selalu, kadang-kadang, tidak pernah. Jawaban selalu diberi skor 2, kadang-kadang skor 1, tidak pernah skor 0.

(8)

berikut ini pengelompokan pertanyaan tentang pola asuh orang tua berdasarkan skor :

a. Otoriter (7 pertanyaan) pertanyaan nomor 1-7 dengan skor : 1) 8-14 : otoriter

2) ≤ 7 : tidak otoriter

b. Bisa diandalkan (7 pertanyaan) pertanyaan nomor 8-14 dengan skor : 1) 8-14 : bisa diandalkan

2) ≤ 7 : tidak bisa diandalkan

c. Permisif (7 pertanyaan) pertanyaan nomor 15-21 dengan skor : 1) 8-14 : permisif

2) ≤ 7 : tidak permisif d. Campuran :

Bila memenuhi ≥ 2 dari kriteria pola asuh diatas.

Pada kuesioner pola asuh, peneliti mengadopsi dari kuesioner penelitian Nikken Jayanti (2009) dalam Drew (2006). Kuesioner yang digunakan untuk penelitian telah diuji validitas dengan hasil uji validitas pola asuh orang tua dalam rentang 0,444-0,878 artinya kuesioner pola asuh orang tua tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,444. Hasil uji reliabilitas pola asuh orang tua denga α = 0,940 artinya kuesioner pola asuh orang tua tersebut reliabilitas tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

(9)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data

Pengolahan data dalam penelitian menggunakan teknik statistik yaitu pengolahan data yang menggunakan analisis statistik dengan bantuan alat komputer (Notoatmojo, 2003). Pengolahan data dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Pengeditan

Data yang diperoleh selanjutnya diedit sesuai kebenarannya dan kevalidannya, ini dilakukan untuk mengetahui penyimpangan data-data yang didapatkan selama pengukuran jika ditemui data yang salah pengisian maka data itu tidak dipergunakan.

b. Pengkodean (coding)

Yaitu memberikan kode-kode tertentu pada jawaban responden. Dalam pengkodean penelitian ini sebagai berikut :

1) Pola Asuh

a) Bisa diandalkan kode 1 b) Otoriter kode 2 c) Permisif kode 3 d) Campuran kode 4 2) Perkembangan Bahasa a) Normal kode 1 b) Suspect kode 2 c) Unstable kode 3

(10)

c. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi penilaian atau skor. Pemberian skor dalam penelitian ini adalah dari jawaban responden untuk jawaban selalu diberi skor 2, kadang-kadang diberi skor 1 dan untuk jawaban tidak pernah diberi skor 0. sedangkan untuk perkembangan bahasa normal diberi skor 2, suspect diberi skor 1, dan unstable diberi skor 0.

d. Tabulasi data

Sebelum data dikelompokkan berdasarkan kategori yang telah ditentukan, data ditabulasikan dengan melakukan penentuan data sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel penelitian. kemudian memindahkan data kedalam tabel yang sesuai dengan kriteria.

2. Analisa Data

Dalam melakukan analisa data dan pengolahan data, digunakan program komputer. Analisa data disesuaikan dengan tujuan dan skala data variabel yang akan diuji. Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik : a. Analisa univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa variabel yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah variabel pola asuh dan variabel perkembangan bahasa.

(11)

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut : P = 100% n F x P = Prosentase

F = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telah dipilih responden atas pertanyaan yang diajukan n = Jumlah seluruh frekuensi seluruh alternatif jawaban yang

menjadi pilihan responden selaku sampel penelitian

100% = Bilangan genap

b. Analisa bivariat

Analisa bivariat untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan Chi Square melalui program komputer. Karena variabel dependen dan independen diukur dengan skala nominal dan ordinal. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: X2 =

(

)

fe fe fo Keterangan :

X2 : Nilai Chi Square

fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bila didapatkan nilai p ≤ 0,05 dan Ho diterima dan Ha ditolak bila didapatkan nilai p > 0,05.

(12)

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2009) masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting; mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan etika meliputi :

1. Informed consent (Informasi untuk responden)

Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan serta maksud penelitian sebelum menyerahkan kuesioner penelitian, kemudian peneliti memberikan surat permohonan menjadi responden. Jika calon responden bersedia menjadi responden maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti bersedia menjadi responden. Jika responden tidak bersedia maka tidak ada paksaan untuk menjadi responden. Dalam penelitian ini, persetujuan dilakukan antara peneliti dengan calon responden.

2. Anonimity (tanpa nama)

Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan dalam penelitian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan.

(13)

3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)

Kerahasian informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan dijalankan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

J. Jadwal penelitian Terlampir

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

XII-16 Rencana tindakan untuk peningkatan aspek kelembagaan juga dapat dilakukan dengan program pelatihan yang dilakukan oleh unit kerja Bidang Cipta Karya, untuk

ASEAN sebagai organisasi regional di kawasan Asia Tenggara dituntut untuk lebih berperan aktif dalam proses perdamaian dan penyelesaian konflik di Myanmar.. Kerjasama

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Penelitian ini tujuannya untuk melakukan analisis dalam membuat suatu pemodelan yang dapat digunakan dalam melakukan prediksi belanja pemerintah Indonesia untuk

Hasil penelitian menunjukkan perceived usefulness dan perceived ease of use tidak berpengauh terhadap actual usage SISAK Polsri, sedangkan perceived availability berpengaruh

Untuk memberikan layanan pendidikan terhadap anak-anak TKI, pemerintah Indonesia melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas)

Foam / Busa : Bila dalam suatu wadah semprotkan busa pada dinding bagian dalam jangan pada cairan yang terbakar, searah dengan angin dan bila hanya suatu ceceran semprotkan pada

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas