A. Gambaran Umum Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari
1. Profil Kelurahan Petoaha Pantai
Kelurahan Petoaha secara geografis berada pada jarak sekitar 20 km dari
Kota Kendari. Melihat lokasi kelurahan ini termasuk kelurahan strategis karena
selain mudah untuk dijangkau lokasi wilayah tersebut juga berada pada jalan
poros yaitu jalan poros kota Kendari – pantai Nambo. Kelurahan Petoaha Pantai
adalah sebuah kelurahan yang daris sekian kelurahan yang ada di kecamatan abeli
Kota Kendari. Kehidupan masyarakat di Kelurahan ini mayoritas Nelayan dan
tukang batu. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan maka sedikit demi
sedikit Kelurahan inipun mulai berbenah ditinjau dari keadaan ekonominya,
budaya dan sosial masyarakat. Kelurahan Petoaha merupakan hasil pemekaran
dari kelurahan Nambo pada tahun 1997-1998, yang luas wilayahnya sekitar 1.700
ha, atau 17 km2.
2. Keadaan Geografis
Secara geografis Kelurahan Petoaha Pantai berada tepat pada sisi bagian
barat wilayah Kota Kendari yang merupakan pusat atau Ibukota Kabupaten.
Kelurahan ini memiliki luas wilayah kurang lebih 1.700 ha, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut:
Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan teluk kendari
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Nambo
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Moramo
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Anggalomelai
Pada kelurahan petoaha tersebut terdapat 12 (dua belas) RT, dan 5 (lima)
RW, yang terdiri dari 393 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sebesar
1.377 jiwa yang wilayahnya terdiri dari 2 (dua) yaitu daratan dan pantai. Wliyah
daratan mayoritas suku Tolaki yang bermukim di RW 1 dan RW 2. Sedangkan
wilayah pantai dihuni oleh suku Bajo dan Buton yang bermukim di RW 3, 4, dan
RW 5.
Tabel 1
Luas Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Tahun 2011
Kategori Luas Ket
Luas Pemukiman 5 Km2
Luas Pekuburan 0.03 Km2
Luas Pekarangan 10 Km2
Luas Perkantoran 0.005 Km2
Luas Sarana Prasarana
umum lainnya 1,965 Km2
Total Luas 17 Km2
Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011
Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, sangat heterogen
karena berasal dari suku yang berbeda-beda. Tetapi yang dominan berasal dari
suku, Tolaki 520 orang, Bajo 503 orang, Bugis 10 orang, Muna 19 orang, Buton
323 orang, Makassar 7 orang dan 10 selebihnya berasal dari suku-suku lain.
Tabel 2
Suku-suku Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Tahun 2011
Nama Suku Jumlah (%)
Tolaki 520 37,36
Buton 323 23,20
Bajo 503 36,14
Muna 19 1,36
Bugis 10 0,72
Makassar 7 0,50
Lain-lain 10 0,72
Jumlah Total 1392 100
Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011
Dari tabel 2 di atas dapat diuraikan jumlah penduduk keseluruhan
kelurahan petoaha adalah 1392 jiwa, dengan persentase 37,36 % suku tolaki,
23,20 % suku buton, 36,14 % suku bajo, 1,36 % suku muna, 0,72 % suku bugis,
0,50 % suku makassar, 0,72 % suku yang berasal dari daerah lain.
Adapun jumlah penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari adalah
699. Data selengkapnya tentang jumlah penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota
Kendari akan dijelaskan pada table di bawah ini.
Tabel 3
Jumlah Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai dalam persen (%)
Tahun 2011
Jumlah
KK JumlahJiwa Keterangan Persen (%)
393 1.392 693 jiwa
Laki-laki
699 jiwa Perempuan
49,97% Laki-laki
50,21% Perempuan
Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011
Berdasarkan data di atas, terdapat 393 (tiga ratus sembilan puluh tiga)
orang Kepala Keluarga atau 1.392 (seribu tiga ratus sembilan puluh dua) orang
jiwa, yang terdiri dari 693 (enam ratus sembilan puluh tiga) orang laki-laki atau
49,97 %, dan 699 (enam ratus sembilan puluh sembilan) orang perempuan atau
50,21%.
4. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Petoaha Pantai Kota
Kendari dapat dikatakan berada pada kelas menengah kebawah. Sesuai dengan
data yang diperoleh dilapangan menunjukan bahwa masyarakatnya
menggantungkan hidup sebagai Nelayan. Hal ini dijelaskan oleh Kepala
Kelurahan Petoaha Pantai sebagai berikut:
tukang batu. Dengan pekerjaan itu rata-rata pendapatan mereka tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh cuaca laut yang kadang-kadang kurang bersahabat.1
Informasi tersebut dikuatkan oleh data penduduk yang diklasifikasikan
menurut mata pencahariannya yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Kategori Profesi Kelurahan Petoaha Pantai dalam persen (%)
Tahun 2011
No Profesi Jumlah (%)
1 Pegawai Negeri 17 5,56
2 Pedagang 34 11,11
3 Penjahit 1 0,33
4 Tukang Batu 40 13,07
5 Tukang kayu 15 4,90
6 Peternak 25 8,17
7 Nelayan 167 54,58
8 Montir 2 0,65
9 Sopir 3 0,98
10 TNI/ POLRI 2 0,65
Jumlah Total 306 100
Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masyarakat Kelurahan
Petoaha Pantai Kota Kendari memiliki profesi yang berbeda-beda, seperti: profesi
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 17 orang atau 5.56 %, yang berprofesi sebagai
pedagang sebanyak 34 orang atau 11,11 %, yang berprofesi sebagai penjahit
sebanyak 1 atau sebesar 0,33 %, yang berprofesi sebagai tukang batu sebanyak 40
orang atau 13,07 %, yang berprofesi sebagai tukang kayu 15 orang atau 4,90 %,
1
yang berprofesi sebagai peternak sebanyak 25 atau 8,17%, yang berprofesi
sebagai nelayan sebanyak 167 orang atau 54,58 %, yang berprofesi sebagai
montir sebanyak 2 orang atau 0,65 %, yang berprofesi sebagai sopir sebanyak 3
orang atau 0,98 %, dan yang berprofesi sebagai TNI/POLRI sebanyak 2 orang
atau 0,65 %.
5. Tingkat Pendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan, masyarakat Kelurahan Petoaha Pantai
Kec. Abeli Kota Kendari memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik. Rata-rata
lulusannya hampir berimbang dari lulusan SD hingga Perguruan Tinggi. Untuk
selengkapnya data penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari dilihat dari
aspek pendidikannya dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini :
Tabel 5
Keadaan Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Menurut Tingkat Pendidikannya
No Jenjang Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Tahun 2011
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah yang berpendidikan SD
sederajat berjumlah 126 orang atau sekitar 27,39 %. Sementara itu penduduk pada
usia SLTP sederajat adalah 96 orang atau 20,86 %, SMA Sederajat mencapai
jumlah 79 orang atau 17,17 %, yang masuk pada Pendidikan Tinggi sebanyak 24
orang atau 5,21 %, sedangkan yang tidak sekolah mencapai 145 orang atau
31,52%.
6. Agama
Masyarakat Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari mayoritas beragama
Islam, hanya beberapa orang saja yang beragama lain. Dari data yang diperoleh di
Kantor Kelurahan, data penduduk Kelurahan ditinjau dari segi agamanya dapat
dilihat seperti pada tabel berikut :
Tabel 6
Keadaan Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Menurut Pemeluk Agamanya
No Agama Jumlah Presentase
Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011
Dari data di atas dapat dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Petoaha
Pantai Kota Kendari mayoritas beragama Islam. Dari jumlah penduduk yang ada
1.392 jiwa atau 99,71% beragama Islam, 1388 orang atau 99,71 % beragama
Katolik, 4 orang atau 0,0028 %.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk
Kelurahan Petoaha Pantai Kecamatan Abeli Kota Kendari adalah beragama Islam.
Ini berarti bahwa lembaga-lembaga sosial keagamaan akan lebih nampak melalui
kegaiatan-kegiatan yang akan dilakukan seperti: majelis taklim,
kelompok-kelompok pengajian, remaja masjid dan lain-lain sebagainya.
B. Gambaran Umum Pergaulan Bebas Remaja Dan Dampak yang ditimbulkan di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari
Pergaulan bebas berarti tanpa batas pengikat bahkan melewati
batas-batas yang ditetapkan atau diberlakukan. Istilah bebas mengandung pengertian
hubungan manusia yang tidak terikat pada nilai-nilai atau norma yang berlaku.
Pergaulan bebas dapat diartikan sebagai bentuk perilaku menyimpang yang
sebenarnya digunakan karena adanya gejala hubungan manusia yang telah
kelewat batas atau cenderung mengarah pada pemahaman negatif.
Pergaulan bebas remaja kini memang telah memasuki dan merambah
sampai kepelosok desa sekalipun. Pergaulan bebas remaja kini dianggap seolah
merupakan ciri dari pola hubungan dan interaksi masyarakat modern. Fenomena
ini seolah menjadi suatu kenyataan, tidak terkecuali di Kelurahan seperti di
Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari. Tetapi sebenarnya pergaulan
bebas itu sendiri merupakan dampak dan bukan hasil dari kemajuan yang menjadi
bahagian dari karakteristik modernisasi. Artinya pergaulan bebas terjadi bukan
karena kemajuan itu sendiri, tetapi karena ketidaksiapan masyarakat atau remaja
dalam menerima pengaruh budaya barat dalam kehidupannya. Sehingga semua
yang dilihat dari pola dan gaya hidup barat cenderung dimaknai sebagai suatu
kemajuan.
Kelurahan Petoaha Pantai memang bukanlah masyarakat perkotaan, lebih
jauh dilihat dari sisi pekerjaan, pendidikan dan sosial ekonomi masyarakatnya pun
masih mencirikan khas masyarakat pedesaan, tetapi karena penduduk Kelurahan
Petoaha Pantai yang banyak bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat kota
maka pola dan gaya hidup merekapun cenderung terkontaminasi dengan gaya dan
pola hidup masyarakat kota. Begitu pula dengan pola interaksi remaja,
menunjukan suatu karakter yang mengarah pada pola hidup remaja perkotaan.
Pergaulan remaja atau pemuda di kelurahan ini menggambarkan bentuk dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Ini dikarenakan oleh jarak kelurahan ini tidak jauh dari kota kendari. Banyak remaja sudah tidak memperhatikan norma yang berlaku seperti tidak memperhatikan tradisi masyarakat yang baik, para remaja selalu nongkrong malam diluar dengan pasangan-pasangan mereka, yang hal ini dilarang oleh agama.2
Diperjelas oleh informan yang lain sebagai berikut:
Jika kita liat remaja di Kelurahan Petoaha Pantai sudah cenderung seperti remaja perkotaan, gaya, perilaku serta sikap yang ditunjukan telah terpengaruh oleh budaya-budaya barat yang mereka peroleh dari media-media yang ada. Seperti cara mereka berpakaian, hubungan sesama remaja semua menggambarkan seperti layaknya masyarakat kota.3
Pada prinsipnya pergaulan bebas yang terjadi pada remaja cenderung pada
perilaku seks antara muda dan mudi yang tidak didasari oleh ikatan pernikahan.
Karena itu masyarakat selalu mengidentikan pergaulan bebas tersebut pada
sesuatu yang negatif. Dijelaskan oleh salah seorang tokoh masyarakat sebagai
berikut:
Pergaulan bebas yang terjadi pada remaja kita sudah mengarah kepada pelanggaran norma-norma masyarakat bahkan mengarah pada pelanggaran ajaran agama yang kita anut. Hal ini sangat memprihatinkan bagi generasi muda kita, sehingga perlu pembinaan yang intensif dan kerja sama antara orang tua dan seluruh komponen masyarakat untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut.4
Data wawancara Senada dijelaskan oleh informan lainnya sebagai
berikut:
Pergaulan bebas yang ada sekarang ada di masyarakat kita sudah menunjukkan pada pergeseran dari ajaran Islam. Banyak pemuda kita telah
2 Muh. Ansari, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 15 Oktober 2011 3
Jaenuddin, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 5 Agustus 2011 4
memasuki dunia malam, kumpul kebo antara perempuan dan laki-laki yang tidak ada ikatan pernikahan. Hal ini perlu ada pembinaan dari keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam rangka membentengi remaja dari pergaulan bebas.5
Dari informasi di atas, menjelaskan bahwa pergaulan bebas remaja di
Kelurahan Petoaha Pantai sudah sangat memprihatinkan, karena sudah mengarah
pada perbuatan menyimpang yaitu hubungan seks yang tidak didasari oleh status
pernikahan.
Seperti yang terjadi di negara-negara barat, bahwa hubungan seks yang
dilakukan oleh remaja tidak menjadi masalah bagi mereka yang penting suka
sama suka dan aman dalam arti tidak menimbulkan kehamilan bagi wanita dan
aman dari sisi kesehatan. Fenomena tersebut kemudian di adopsi oleh remaja kita,
sehingga tidak lagi mempertimbangkan aspek-aspek moral serta nilai-nilai ajaran
agama sebagai pedoman hidupnya. Mereka telah jauh mengikuti pola hidup serta
pola interaksi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai moral masyarakat dan agama.
Dijelaskan oleh informan:
Pacaran antara remaja mengarah kepada pergaulan bebas. Diawali dengan pertemuan muda-mudi, keluar malam, duduk-duduk di pingir jalan, sampai mengarah kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan dan nilai hidup
ajaran Islam. Pergaulan bebas adalah buah dari ketidak patuhan remaja dengan etika dan ajaran Islam.6
Diungkapkan oleh informan lain sebagai berikut:
Kalau anda menyaksikan kegiatan remaja kita, hampir setiap malam mereka berkumpul mencari dimana ada keramaian. Kemudian saling mengajak dan pulang hingga larut malam bahkan sampai pagi. Hal ini dilakukan tidak hanya sama-sama laki-laki tetapi juga perempuannya. Jika seperti itu, maka jelas hampir pasti akan mengarah pada perbuatan yang tidak terpuji.7
Dalam ajaran Islam dilarang antara laki-laki yang bukan muhrimnya
berdua-duaan pada suatu tempat. Karena dikhawatirkan terjadi perbuatan yang
bertentangan dengan ajaran agama. Dari sisi biologis dua remaja laki-laki dan
perempuan normal, berada pada tempat yang sunyi atau pada malam hari, maka
cenderung akan berbuat menyimpang.
Dijelaskan oleh informan berikut :
Sudah pasti, jika seorang laki-laki dan perempuan berdua-duaan pada malam hari dan didasari oleh rasa cinta atau suka sama suka, maka pasti akan melakukan perbuatan menyimpang. Hanya mereka yang memiliki kekuatan iman kepada Tuhan yang bisa mengatasi tindakan tersebut.8
Dipertegas oleh penjelasan informan lain:
Jika remaja yang berjenis kelamin berbeda yaitu muda-mudi telah berkumpul, dimalam hari dengan suasana yang larut da tidak ada pengawasan dan tidak didasari dengan iman yang kuat, maka sudah barang tentu pasti akan
6 M. Toha S, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 19 Oktober 2011 7
Tovan, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 20 Oktober 2011
melakukan hal-hal yang menyimpang, seperti merokok, minuman keras, berpelukan sampai pada hubungan badan.9
Dari beberapa uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
bentuk-bentuk pergaulan bebas remaja di Kelurahan Petoaha Pantai adalah pergaulan
tanpa batas, wanita dan laki-laki yang bukan muhrimnya, pergi ditempat
keramaian dan bukan sesama muhrimnya, berkumpul dimalam hari. Kondisi
tersebut kemudian berdampak pada perbuatan-perbuatan yang menyimpang pada
tatanan moral masyarakat serta nilai-nilai ajaran agama Islam.
C. Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas Remaja di Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari
1. Rendahnya Pengetahuan Agama
Pendidikan Islam anak sudah harus diberikan sejak dini untuk membentuk
perilaku dan kepribadiannya sebagai muslim yang baik. Anak sejak dini sudah
dikenalkan dengan ajaran tentang dasar-dasar pendidikan Islam, seperti,
mengucapkan dua kalimat syahadat, mengucapkan salam ketika masuk rumah,
membaca basmallah ketika memulai pekerjaan dan lain-lain.
Lemahnya pendidikan Islam pada anak remaja akan berdampak pada
rendahnya pengetahuan dan pemahaman ajaran-ajaran agama pada mereka. Oleh
karena itu, Islam sudah mengingatkan kepada setiap keluarga muslim untuk
memperhatikan dan mengutamakan pendidikan Islam pada anak.
Dijelaskan oleh salah seorang informan sebagai berikut:
Anak yang memiliki pengetahuannya yang rendah terhadap agama, maka sikapnya juga jauh dari nilai-nilai kebenaran. Maka inilah penyebab terjadinya berbagai macam perbuatan menyimpang yang terjadi pada anak remaja kita. Karena rendahnya pengetahuan agama membuat mereka tidak memiliki panduan dalam bertindak dan berbuat. Dengan demikian perbuatan mereka selalu mengarah pada perbuatan yang tidak baik.10
Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa rendahnya pengetahuan agama
bagi anak remaja akan berdampak pada perilaku menyimpang seperti pergaulan
bebas. Pendapat tersebut di kuatkan oleh salah seorang informan lain yang
mengatakan bahwa:
Banyak teman saya yang terpengaruh dengan gaya hidup kota/modern, tanpa mengetahui bahwa hal tersebut sangat merugikan mereka dan bahkan merugikan keluarga dan masyarakat sekitar. Perbuatan tidak baik seperti, berjudi, minum-minuman keras, dan melakukan pemajakan itulah yang dianggap sebagai khas kehidupan modern dan kalau tidak seperti itu, katanya tidak gaul. Sebenarnya sih, awalnya itu hanya ikut-ikutan, tetapi karena kurang pengetahuan agamanya, kemudian langsung terjerumus dan sulit untuk kembali kepada jalan yang lebih baik lagi.11
Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa salah satu
penyebab terjadinya pergaulan bebas pada remaja di Kelurahan Petoaha Pantai
Kec. Abeli Kota Kendari disebabkan oleh rendahnya pengetahuan agama Islam
dan pada akhirnya mempengaruhi tindakan dan perilaku sehari-harinya. Mereka
sebagian tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan tersebut merupakan
pelanggaran terhadap ajaran-ajaran Islam. sehingga apabila perbuatan itu
diunlangi secara berulang maka mereka akan terbiasa melakukan perbuatan yang
tidak terpuji.
10
Syarifuddin, Tokoh Agama, Wawancara, Abeli, 21 Oktober 2011
2. Krisis Moral
Masyarakat kita tengah dilanda persoalan utama yaitu krisis moral dan
kebanyakan kita tidak mengadarinya, sebagai sesuatu yang sangat berpengaruh
bagi peradaban bangsa dan jati diri atau identitas bangsa. Krisis moral remaja
yang dimaksudkan itian ini adalah standar nilai yang berlaku dan diyakini oleh
suatu kelompok masyarakat, baik itu nilai yang tumbuh dari nilai-nilai adat atau
kebiasaaan masyarakat, nilai yang tumbuh dari ajaran agama dan secara konvensi
mengikat perilaku sosial anggota masyarakat setempat.
Kenyataannya krisis moral menjadi pemicu terjadinya
penyimpangan-penyimpangan perilaku manusia khususnya remaja. Banyak remaja telah
terjerumus pada perilaku menyimpang. Seperti yang diungkapkan oleh informan
sebagai berikut:
Dengan krisis moral pada remaja merupakan penyebab utama terjadinya pergaulan bebas. Anak selalu menganggap kebebasan merupakan sesuatu yang wajar yang dimiliki dan tidak boleh dan dilarang oleh siapapun termasuk orang tua, sehingga apapun yang mereka lakukan dianggap sebagai kewajaran walaupun perbuatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai etika dalam masyarakat.12
Oleh karena itu, Pendidikan etika dan moral moral sangat penting, agar
mereka tidak terjerumus pada perilaku yang tidak baik. Untuk menumbuhkan
moral remaja perlu kerja sama dan saling mendukung antara orang tua, tokoh
12
masyarakat, Tokoh agama dan pemerintah mengawasi dan mengarahkan aktifitas
remaja kepada hal-hal yang berguna dan bermanfaat.
Moral erat kaitannya dengan kebiasaan yang dilakukan secara turun
temurun dan kontinyu. Pembinaan moral remaja dapat dilakukan dengan
mengaktifkan remaja masjid, mengaktifkan kegiatan-kegiatan olahraga,
mengaktifkan kegiatan-kegiatan remaja dengan didukung dan dibimbing oleh
orang tua bersama-sama tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Dengan cara
seperti itu, maka remaja akan lebih terkonsentrasi pada kegiatan yang berguna.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Semua pihak baik itu keluarga, masayarakat dan keluarga harus menjadi aktor dalam pembinaan moral anak. Bila dukungan terus digalakkan pemerintah dan masyarakat serta keluarga dalam hal pembinaan remaja di Kelurahan Petoaha, secara otomatis remaja juga akan aktif untuk mengembangkan sikap dan perilaku mulia mereka.13
Dipertegas oleh informan lain: “perlu ada dukungan serius dari semua
pihak untuk pembinaan moral anak di kelurahan ini, agar anak dapat menjadi
anak yang shaleh serta selalu berbuat baik”.14 Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa moral sangat penting untuk mengarahkan segala tindakan,
sikap dan perilaku remaja. Sebaliknya, krisis moral pada remaja akan membuat
mereka terombang ambing oleh pengaruh-pengaruh negatif kehidupan.
3. Lemahnya Kontrol atau Pengawasan Orang Tua
13
Andi S, Remaja, Wawancara, Abeli, 22 Oktober 2011
Kontrol atau pengawasan orang tua merupakan aspek penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak-anak. Salah satu penyebab
terjadinya pergaulan bebas pada anak remaja di Kelurahan Petoaha Pantai adalah
lemahnya pengawasan orang tua. Dengan memasukan anaknya ke sekolah
dianggap tanggung jawab pendidikan sudah selesai. Dengan demikian muncul
kecenderungan anak untuk mencari perhatian di luar lingkungan keluarga, dengan
mencari teman bermain atau lingkungan lain untuk berinteraksi. Orang tua tidak
bisa lagi menjangkau dan bisa mengawasi anaknya setiap saat. Orang tua juga
tidak pernah tahu apa yang dilakukan oleh anaknya di luar, karena terkonsentrasi
untuk mencari nafkah atau tugas-tugas lain.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Sibuk dengan pekerjaan sering menjadi alasan mengapa anak kurang mendapat perhatian orang tua. Orang tua bekrja dari pagi, sore bahkan sampai malam untuk mencari nafkah, sehingga kadang-kadang lupa dengan tugas utama sebagai orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka.15
Mengawasi segala aktivitas anak/remaja, tidak berarti membatasi ruang
gerak mereka untuk berkreatifitas atau bersosialisasi dengan lingkungannya,
namun mengawasi disini, lebih pada mengarahkan dan menunjukan
tindakan-tindakan yang baik dan bertanggung jawab. Anak biasanya selalu ikut-ikutan
terhadap apa yang dilihat dan di dengarnya kemudian ia mau mengikutinya.
15
Disinilah peran pengawasan orang tua jangan sampai yang diikuti tersebut
bertentangan dengan moral serta agama.
Kontrol atau Pengawasan orang tua terhadap remaja merupakan hal pokok
agar anak merasa diperhatikan dan juga tidak jauh terlibat pada tindakan-tindakan
yang tidak bertanggung jawab seperti pergaulan bebas, kenakalan remaja dan
perilaku menyimpang lainnya. Dengan adanya kontrol dari orang tua anak akan
memiliki arah dalam bertingkah laku. Kegiatan-kegiatan anak diharapkan menjadi
lebih terharah dan baik.
4. Pengaruh Media
Media merupakan penyampai berita, informasi atau pesan. Dewasa ini
penyalahgunaan pemanfaatan media dapat menjadi pemicu lahirnya aktivitas
yang kurang baik. Sebagai contoh munculnya pergaulan bebas adalah pengaruh
media baik itu media elektronik maupun media cetak. Informasi yang
dimunculkan dalam media tidak dapat lagi terkontrol sehingga siapapun dapat
dengan mudah mengakses informasi tersebut. Dalam suatu penelitian menjelaskan
bahwa terjadinya perilaku kekerasan dan pergaulan bebas salah satu faktornya
adalah tampilan media yang membawa budaya-budaya yang bertentangan dengan
adat masayarakat. Anak remaja dengan mudahnya mengakses siaran-siaran
televisi, internet, gambar-gambar serta bentuk lain yang mempertontonkan tubuh
hal-hal yang tidak pantas seperti gambar porno atau film porno.
Sebenarnya dengan adanya media yang canggih sekarang ini, kita akan mudah mendapatkan informasi tentang kebutuhan kita secara cepat. Sebagai contoh media internet, televisi dll. Akan tetapi banyak dari tema-teman saya menggunakannya untuk hal-hal negatif. Mulai membuka situs-situs yang berbau pornografi. Dengan adanya layanan internet di Hand phone memudahkan mereka untuk mendapatkannya.16
Dipertegas oleh informan lain sebagai berikut: “Teman-teman saya
menggunakan media kebanyakan untuk bermain face book, download lagu,
gambar-gambar dan film yang berbau pornografi”.17Sejatinya media dapat
memberikan informasi dengan cepat dan mudah, tetapi disisi lain juga media bisa
menjadi penyebab terjadinya perilaku-perilaku menyimpang. Tindakan kekerasan
dan pergaulan bebas ditengarai penyebabnya adalah media yang sudah merambah
sampai di pelosok desa. Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa media
juga ikut memberi pengaruh pada terjadinya krisis akhlak, pergaulan bebas pada
remaja.
5. Pengaruh Lingkungan Sosial
Manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari alam, sehingga
perkembangan kehidupan manusia menyatu dengan proses evolusi dan
perkembangan kehidupan alam semesta seluruhnya. Hubungan manusia dengan
alam adalah hubungan yang didasarkan pada kekerabatan, sikap hormat dan cinta.
Maka untuk dapat bertahan hidup dan hidup layak sebagai manusia dalam arti
yang seluas-luasnya, manusia bergantung pada lingkungan.
16
Fikri , Remaja, Wawancara, Abeli, 21 Oktober 2011
Lingkungan adalah bagian terpenting dari kehidupan manusia. Sejak
dilairkan manusia telah berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan sosial
masyarakat dapat mempengaruhi perilaku remaja. Lingkungan yang sangat
religius akan membentuk watak anak atau remaja menjadi baik. Sebaliknya
lingkungan yang jauh dari nilai-nilai agama akan membentuk anak menjadi jauh
dari agamanya.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Lingkungan menjadi penentu akhlak dan perilaku anak. Lingkungan yang baik akan mempengaruhi pribadi anak yang baik pula. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi orang tua dan tokoh agama mengarahkan anak-anak untuk rajin menuju masjid dan mendidik mereka tentang agama”.18
Senada penjelasan di atas juga diuraikan oleh informan lain sebagai
berikut:
Lingkungan sebagai faktor penting yang tidak bisa dilihat sebelah mata. Lingkungan yang nyaman dan aman akan membentuk individu yang tenang, lingkungan yang bising akan menjadikan ketidak nyamanan bagi individu. Begitu pula dengan lingkungan yang baik akan membentuk individu baik begitu pula sebaliknya lingkungan yang amburadul akan mempengaruhi sikap anak yang tidak terpuji.19
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang
baik dan penuh kebersamaan antara masyarakatnya akan menjadi kuat dan solid.
Lingkungan seperti itu tidak mudah dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh negatif,
karena ada kontrol dan pengawasan dari masyarakat. Biasanya lingkungan
18
Mus Muliadi, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 4 November 2011
tersebut memiliki orang yang menjadi tokoh dan menjadi panutan bagi orang
yang lain.
6. Kurangnya pengawasan dan Perhatian Orang Tua
Kesibukan orang tua untuk pergi bekerja merupakan salah satu alasan
kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap anak. Selain itu penyebab
kenakalan remaja serta terjadinya pergaulan bebas pada remaja adalah perhatian
dan kasih sayang orang tua sudah sangat rendah. Rendahnya perhatian orang tua
dengan anak disebabkan oleh kesibukan kedua orang tuanya atau karena terjadi
konflik dalam keluarga, sehingga anak menjadi korban.
Masa remaja adalah masa yang sangat rentan terhadap berbagai pengaruh
dari lingkungan sehingga mereka mudah terpengaruh. Sesuatu yang dianggkap
menyenangkan bagi anak, dianggap sesuatu yang baik. Sehingga miras, seks
bebas dan perilaku menyimpang lainnya dijadikan kegiatan yang selalu mereka
kerjakan secara terus menerus, tanpa memandak sisi buruknya. Ketika orang tua
kurang memberikan pengawasan atau perhatian kepada anak, maka hal-hal buruk
ini selalu terjadi.
Seperti yang dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
kehidupan malam, narkoba, pergaulan bebas disebabkan karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarga (orang tua).20
Dijelaskan oleh informan lain sebagai berikut:
Anak-anak sejak dalam kandungan harus mendapat didikan, setelah lahir anak-anak bagaikan kertas putih. Oleh karena itu orang tua harus memberikan didikan dan pengawasan yang penuh demi terbentuknya sikap mental yang baik dari anak. Sehingga masa-masa selanjutnya anak akan tumbuh da berkembang menjadi pribadi yang santun dan luhur.21
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diuraikan bahwa terjadinya
perilaku menyimpang pada remaja, salah satu penyebabnya adalah kurangnya
perhatian dan bimbingan dari lingkunagan keluarga yaitu orang tuanya. Perhatian
orang tua adalah unsur utama dalam membangun diri dan tingkah laku anak.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya perhatian orang tua
terhadap anaknya mempengaruhi terjadinya pergaulan bebas pada remaja.
D. Pola Pendidikan Islam Dalam Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari.
Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek saja dari ajaran Islam secara
keseluruhan. Karenanya, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup
manusia dalam Islam; yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang
selalu bertaqwa kepada-Nya, dan dapat menciptakan kehidupan yang berbahagia
di dunia dan di akhirat. Dalam konteks sosial masyarakat, bangsa dan negara,
maka pribadi yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lil’alamin, baik dalam skala
20
Syahroi, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 6 November 2011
kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut
juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Pendidikan Islam adalah sarana yang paling efektif melatih, membimbing
dan mengarahkan anak mengetahui sekaligus mengamalkan nilai-nilai ajaran
Islam. Melalui pendidikan Islam anak sudah harus dibiasakan sejak dini untuk
mengenal dasar-dasar ajaran Islam, sehingga kelak memasuki usia dewasa, ia
mampu mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam serta mampu
memainkan perannya yang lebih bermanfaat bagi masyarakatnya dan bangsa.
Anak yang sejak usia dini, telah mengenal atau terbiasa dengan aktifitas-aktifitas
keagamaan jelas akan mempengaruhi watak dan perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dari data hasil wawancara ada beberapa bentuk-bentuk pendidikan Islam
remaja di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari adalah sebagai
berikut:
Adapun bentuk-bentuk pendidikan Islam adalah: Pendidikan keimanan melalui lingkungan keluarga, Pembinaan akhlak, Pembinaan keagamaan melalui kegiatan remaja masjid, Pendidikan Agama Islam di sekolah, Pendidikan Islam melalui kegiatan BTA, Dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti mengikuti ceramah pada setiap perayaan hari-hari besar agama Islam.22
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan fungsi pendidikan Islam dalam
mengatasi pergaulan bebas di Kecamatan Abeli, Kota Kendari seperti yang telah
dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
22
1. Mengembangkan Dasar-Dasar Pengetahuan Ajaran Islam
tujuan pendidikan Islam adalah Mengarahkan manusia agar menjadi
khalifah Tuhan dimuka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas
memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan, Mengarahkan
manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifaannya dilaksanakan dalam
rangka beribadah kepada Allah, Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia,
Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya sehingga ia
memilki ilmu, ahlak dan keterampilan, Mengarahkan manusia agar mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat
Selain tujuan umum itu, tentu terdapat pula tujuan khusus yang lebih
spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Tujuan
khusus ini lebih praktis sifatnya, sehingga konsep pendidikan Islam, tidak sekedar
idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. kerangka tujuan yang
lebih praktis inilah kemudian dapat dirumuskan harapan-harapan, sekaligus
penilaian hasil-hasil yang telah dicapai. Tujuan-tujuan ini dicapai melalui proses
yang bertahap melalui bimbingan dan arahan dalam berbagai aspeknya; pikiran,
perasaan, prilaku, kemauan, keterampilan atau dengan istilah lain kognitif, afektif,
motorik. Pendidikan Islam yang dilakukan di Kelurahan Petoaha Pantai Kota
Kendari berfungsi untuk meletakkan dan mengembangkan dasar-dasar
pengetahuan agama Islam kepada remaja. Seperti yang telah dijelaskan oleh
Salah satu strategi pendidikan Islam adalah melakukan pembinaan. Pendidikan Islam yang dilakukan melalui pembinaan remaja masjid adalah untuk meletakan dasar-dasar dan mengembangkan pengetahuan agama pada mereka agar remaja selalu berada jalan Islam dan melenceng dari nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.23
Pendidikan Islam digalakkan dari lingkungan terkecil hingga terbesar.
Dalam lingkungan keluarga, pendidikan bagi anak usia remaja diarahkan untuk
mengetahui dan mengenal ajaran Islam. Pendidikan Islam pada anak remaja
biasanya menyangkut keimanan kepada Tuhan, tata krama, hubungan sosial,
muamalah dan ibadah. Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Orang tua tidak henti-hentinya mengajar, mendidikan dan mengingatkan anak-anak untuk mengenal ajaran Islam sejak dini, belajar membaca buku-buku yang hubungannya dengan agama, belajar membaca al-Quran, mengikuti kegiatan di masjid dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mengetahui ajaran Islam sejak kecil.24
Pendapat ini senada dengan oleh informasi dari seorang remaja di
Kelurahan Petoaha Pantai yang mengatakan bahwa:
Untuk menghilangkan pengaruh buruk dari budaya sekarang ini, kami mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan seperti mengaji, kegiatan-kegiatan lomba keagamaan kita bisa sedikit demi sedikit mengetahui ajaran agama Islam. Dengan cara demikian maka kami mengenal ajaran-ajaran dalam Islam.25
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam anak pada
usia remaja di Kelurahan Petoaha Pantai dapat memberikan pengetahuan dan
pengembangan nilai-nilai ajaran agama Islam.
23
Muh. Mustofa, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 24 November 2011 24
Nursiam., Ibu Rumah Tangga, Wawancara, Abeli, 25 November 2011 25
2. Mengembangkan dan meningkatkan Akhlak Remaja
Dalam ajaran Islam dijelaskan Rasulullah SAW diutus di muka bumi ini
adalah untuk menyempurnakan akhlak bagi sekalian manusia. Artinya landasan
atau fondasi dari hubungan atau interaksi dengan yang lain harus dilandasi dengan
akhlak yang baik. Rasulullah pun dalam sejarahnya menunjukan bahwa
keberhasilannya dalam menanamkan ajaran Islam disebabkan oleh kesempurnaan
akhlak yang ia miliki, sehingga menjadi panutan bagi umatnya. Dalam konteks
inilah mestinya pendidikan Islam bagi anak-anak diarahkan.
Pendidikan Islam di Kelurahan Petoaha Kota Kendari dapat
mengembangkan nilai-nilai akhlak pada remaja. Sebagaimana di jelaskan bahwa
aspek yang paling penting dalam pendidikan Islam adalah aspek akhlak, baik
akhlak kepada Tuhan, sesama manusia, maupun akhlak dengan lingkungan sekitar
kita.
Dijelaskan oleh salah seorang informan sebagai berikut :
Akhlak juga merupakan nilai pokok dari ajaran Islam. Akhlak merupakan hal yang sangat utama yang perlu dibentuk pada anak didik. Buat apa kita melahirkan generasi yang pintar cerdas tapi tidak berkualitas dengan kata lain akhlaknya tidak baik, itu hanya akan menjadi beban keluarga, masyarakat, dan negara karena kehadirannya hanya akan membuat kerusakan, keonaran bagi kehidupan manusia. Akhlak yang baik akan membentuk lingkungan yang baik pula.26
Dalam tubuh manusia ada hati, apabila hati rusak maka rusaklah semua
tubuh lainnya. Begitu pula dengan akhlak yang tidak terpuji akan menimbulkan
26
rusaknya seseorang. Tidak baiknya suatu tatanan keluarga, masyarakat dan
bangsa disebabkan oleh rusaknya akhlak yang dimiliki oleh masyarakatnya.
Termaksud didalam keluarga pun, jika anak-anak kita tidak memiliki akhlak yang
baik, maka keluarga tersebut tidak akan tentram dalam hidupnya.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Anak yang mempunyai pengetahuan agama yang baik akan menjadikan aktivitas seseorang selalu dikelilingi oleh perbuatan terpuji. Mereka yang mempunyai ilmu agama yang baik juga akan mempengaruhi sikap, perilaku dan kepribadian yang kesemua itu adalah akhlak seseorang. 27
Akhlak yang baik merupakan hasil yang baik dari pendidikan Islam.
Pendidikan Islam tidak hanya membentuk manusia menjadi cerdas dan pintar
tetapi lebih dari itu pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya yang
sangat memberikan perhatian besar terhadap nilai kesopanan, tata karma, budi
pekerti dan berakhlak baik terhadap manusia maupun lingkungannya.
3. Meningkatkan Kesadaran Beribadah
Dalam Islam dijelaskan pbahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk
beribadah kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, siapapun yang hidup di dunia
harus tunduk dan patuh pada perintah Allah dan ajaran Rasulullah SAW.
Pendidikan Islam juga berfungsi meningkatkan kesadaran ibadah bagi seseorang.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Ibadah berarti menghambakan diri atau taat dan patuh pada Allah SWT dengan penuh keikhlasan. Ibadah tidak hanya tertuju pada 5 rukun Islam, akan tetapi semua aktivitas yang diperintahkan oleh Islam. Misalnya anjurkan
untuk berbuat baik kepada sesama, menghormati guru, taat kepada kedua orang tua, menghargai, saling menghormati dan suka menolong..28
Pendidikan Islam akan membentuk anak rajin dan taat beribadah kepada
Allah SWT. Dalam pembinaan yang dilakukan, baik itu di lingkungan keluarga,
sekolah maupun di lingkungan sosial, pendidikan Islam remaja selalu berorientasi
pada pengamalan tentang apa yang diketahuinya. Artinya pendidikan Islam tidak
hanya menitik beratkan kepada anak untuk mengetahui dasar-dasar pendidikan
Islam tetapi juga harus bisa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah
SWT dengan melaksanakan ibadah kepadaNya.
Informan menjelaskan sebagai berikut:
Orang tua, guru disekolah dan guru BTA selalu mengajarkan kepada kami untuk melakasanakan ibadah seperti; shalat wajib, berpuasa senin kamis, shalat-shalat sunat lainnya serta berbuat baik kepada sesama, saling menghargai, menghormati dan tenggang rasa.29
Informan menjelaskan sebagai berikut:
Jika ditinjau dari manfaatnya bagi remaja dalam melaksanakan ibadah shalat umpamanya, banyak hal yang dapat dipetik hikmahnya. Dalam ajaran agama Islam dijelaskan bahwa ibadah sholat mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar atau perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam seperti; pergaulan bebas, kenakalan remaja, terlibat narkoba dan lain sebagainya. Bagi anak remaja yang rajin melaksanakan ibadah sholat, akan terlihat sikap tenang, sabar dan tawadhu dan akan jauh dari perbuatan-perbuatan terlarang.30
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
28
Hj. Hanafiah, Ibu Rumah Tangga, Wawancara, Abeli, 4 November 2011 29
Siska A, Remaja, Wawancara, Abeli, 18 November 2011
Shalat adalah tiang agama. Shalat merupakan kewajiban bagi umat beragama Islam. Shalat lima waktu sehari semalam sudah di wajibkan kepada kita sejak umur tujuh tahun, sehingga bagi mereka yang tidak melaksanakannya berarti dia melalaikan tugas dan tanggung jawabnya kepada Allah Swt. Dan jika tidak mengerjakan shalat pada usia 10 tahun maka orang tua wajib memukul anaknya.31
Dari beberapa penjelasan informan di atas dapat disimpulkan bahwa salah
satu fungsi pendidikan Islam bagi remaja di Kelurahan Petoaha Pantai adalah
meningkatkan kesadaran beribadah kepada Allah Swt melalui ibadah shalat wajib,
puasa dan kegiatan ibada yang lain seperti suka menolong, saling menghargai,
menghormati dan tenggang rasa.
4. Meningkatkan Disiplin dan Semangat dalam Bekerja
Kedisiplinan dan semngat dalam bekerja adalah nilai-nilai yang selalu
berada dalam perhatian ajaran Islam. Sebagai contoh sholat yang sudah menjadi
kewajiban bagi setiap muslim. Dalam perintah untuk melaksanakan shalat pada
dasarnya terkandung nilai-nilai yang begitu banyak, disamping kita diajarkan
untuk taat dan patuh terhadap perintah Allah SWT, kita juga diajarkan untuk
berdisiplin utamanya disiplin waktu. Kedisiplinan yang akan mengantarkan
manusia pada ketepatan kerja dan ketepatan kerja akan memberikan pengaruh
baik dalam aktivitas individu. Maksudnya adalah kedisiplinan menuntun kita
untuk mengerjakan sesuatu ketepatan waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Hal ini dapat membentuk setiap anak remaja untuk menghargai waktu
31
dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Disiplin mengantarkan seseorang pada kebaikan. Dengan rajin melaksanakan sholat, kita akan memanfaatkan waktu dengan baik. Lima waktu shalat mendidik kita untuk hidup berdisiplin. Sebagi contoh; Ketika waktu sholat subuh maka kita akan bangun untuk mendirikannya, begitu juga kalau tiba waktunya shalat zuhur, kita pun akan meninggalkan pekerjaan untuk melaksanakan shalat. Dengan demikian, kita akan terbiasa dengan pemanfaatan waktu yang baik dan tidak menunda apa yang bisa kita kerjakan pada saat itu. Dengan demikian harapan kita akan selalu tercapai sesuai dengan rencana yang telah kita tetapkan.32
Senada dengan penjelasan di atas seorang informan juga menjelaskan:
Ada satu kata-kata motivasi bahwa disiplin adalah kunci kesuksesan. Dalam situasi apapun juga dengan disiplin kita akan dapat menyelesaikan pekerjaan. Pekerjaan tidak akan tertunda jika kita berdisiplin. Salah satu ajaran ibadah dalam Islam yang mendidikan seseorang untuk berdisiplin adalah shalat dan puasa. Shalat dikerjakan pada waktu-waktu yang telah ditetapkan, hal ini berarti kita harus mengerjakannya dengan tepat waktu. Begitu juga dengan puasa, waktu berbuka dan sahur telah ditetapkan dan kita harus disiplin untuk mengerjakannya.33
Selain pendidikan disiplin Islam juga menganjurkan kepada kita untuk
bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan kesuksesan hidup. Islam
menganjurkan kepada setiap umatnya untuk berusaha tidak mengenal lelah dalam
mencari nafkah agar tidak menjadi beban bagi orang lain. Kekuatan umat Islam
tergantung pada kemampuan dan kekuatannya secara ekonomi dan dengan
semangat keadilan dan kebersamaan. Islam sangat melarang umatnya untuk hidup
lemah dan miskin. Karena kemiskinan adalah pangkal dari kekufuran.
32
Andin N, Remaja, Wawancara, Abeli, 24 Oktober 2011
Seperti yang dijelaskan oleh informan bahwa:
Ada hadits yang menyatakan bahwa bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya dan beribadahlan untuk kehidupan akhiratmu seakan-akan engkau mati besok. Hadis ini menggambarkan agar manusia selalu berusaha untuk kehidupan dunia, dan kita juga selalu ingat tentang hari kemudian. Dengan seseorang mengingat dunia berarti dia harus berusaha untuk bekerja dengan ulet dan gigih.34
Senada dengan informasi di atas informan lan menjelaskan sebagai
berikut:
Berikhtiar dan berdoalah kalian pasti akan mendapat kebaikan. Seseorang yang selalu berikhtiar berarti selalu bekerja dan berusaha. Dalam berusaha diperlukan semangat, semangat itulah menjadi motivasi diri yang sangat baik untuk menapatkan cita-cita seseorang. Pendidikan Islam selalu menekankan seseorang untuk selalu semangat dalam berusaha dan bekerja.35
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam selalu mengajarkan
tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Pendidikan Islam akan membentuk
seseorang khususnya para remaja untuk bersikap disiplin dan berkemauan untuk
bekerja keras sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajarannya. Dengan
berdisiplin, bersemangat dalam berusaha dan bekerja, maka semua aktivitas kita
akan berjalan dengan baik dan lancar.
5. Berfungsi Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja
Islam dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikannya selalu menyerukan u
untuk beribadah kepada Allah SWT. Islam mengharamkan bagi setiap orang
untuk berinteraksi dengan siapapun tanpa suatu tujuan baik. Islam sangat
mengharapkan kepada remaja untuk selalu berada pada tali agama Allah. Dalam
artian remaja sebagai generasi bangsa sejak dini mengenal kebaikan dan menjaga
kehormatan. Salah satu fungsi pendidikan Islam yang paling penting adalah dapat
mengatasi pergaulan bebas remaja seperti Dijelaskan oleh informan bahwa :
Di Kelurahan Petoaha Pantai telah terjadi kasus penyimpangan perilaku remaja sebagai dampak dari pergaulan bebas, diantaranya adalah kasus hamil diluar nikah itu sangat sering terjadi. Selain itu, ada beberapa kasus mabuk-mabukan yang pelakunya adalah para remaja.36
Dipertegas oleh informan lain:
Remaja paa dasarnya memiliki sikap ingin bebas dan sulit untuk diatur. Budaya-budaya perkotaan telah merasuk dalam diri mereka. Mulai dari mabuk, keluyuran malam dengan tujuan yang tidak jelas, pacar-pacaran sampai terjadi hal-hal yang lebih parah lagi, yaitu hubungan seksual diluar pernikahan.37
Selain kasus-kasus di atas, sesuai dengan observasi penulis menunjukan
bahwa masih banyak lagi peristiwa-peristiwa pergaulan bebas yang dilakukan
oleh remaja di Kelurahan Petoaha Pantai dan tidak mendapatkan penyelesaian.
Hal ini dibenarkan oleh informan sebagai berikut:
Banyak kasus perilaku menyimpang (pergaulan bebas) remaja yang tidak sampai diselesaikan dengan baik oleh keluarga, dan itu berdampak pada kehidupan remaja yang seakan-akan perbuatan tersebut selalu di ulang, karena dianggap hal yang biasa. Kebiasaan itu seolah menjadi tradisi anak-anak remaja sekarang ini.38
Dalam ajaran Islam, konsep kebeneran sebagai seuatu yang benar dan
konsep tentang hal-hal yang salah juga diangap salah. Islam telah mengingatkan
36
Amiruddin, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 29 Oktober 2011 37
Muh. Ansori, Masyarakat, Wawancara, Abeli, 29 Oktober 2011 38
kepada kita agar tidak sekali-kali mendekati perbuatan yang mengarah kepada
perbuatan zina, karena perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak terpuji.
Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:
Islam adalah agama yang menjelaskan kepada kita tentang hubungan dengan orang lain. Kita dilarang untuk berhubungan dengan siapa pun tanpa batas-batas etika dan norma. Kita dilarang berdua-duaan pada tempat tertentu kalau itu bukan muhrimnya, Karena dihawatirkan dengan demikian akan terjadi perbuatan yang menyimpang.39
Dijelaskan oleh informan lain sebagai berikut:
Dalam ajaran Islam diterangkan dan diperingatkan bahwa janganlah kita mendekati zina. Karena zina merupakan perbuatan tidak terpuji. Kita diharamkan untuk berhubungan badan dengan orang yang tidak diikat dengan tali pernikahan yang sah.40
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa ajaran Islam selalu
menekankan pada nilai-nilai kebenaran dan kebaikan dan menyerukan untuk
menghindari hal-hal yang tidak terpuji. Dari sekian banyak perilaku yang tidak
terpuji, pergaulan bebas; menenggak miras, kumpul kebo, dan seks bebas merupakan
hal yang sangat dilarang oleh Islam. Oleh karena itu, pendidikan Islam menjadi
sarana atau strategi utama dalam mengatasi perilaku yang tidak terpuji tersebut.
Dengan demikian remaja memiliki benteng yang kuat dalam beraktivitas.
39
Mus Muliadi, Tokoh Agama, Wawancara, Abeli, 27 November 2011 40